Subandono Oleh: Dr.Ir. Subandono Diposaptono, MEng Fajar Kurniawan, ST, MAP, MMG Data dan Informasi, Kriteria, Pertimbangan dan Penentuan Delineasi Alokasi Ruang yang Memerlukan Reklamasi di Wilayah Pesisir Disampaikan Pada : Bimtek RZWP-3-K, 25 September 2014
82
Embed
Data dan Informasi, Kriteria, Pertimbangan dan Penentuan Deliniasi Alokasi Ruang yang Memerlukan Reklamasi di Wilayah Pesisir
disampaikan oleh Subandono Diposaptono dan Fajar Kurniawan (Dit Tata Ruang Laut, Pesisir, Piulau Kecil Kemen Kelautan dan Perikanan) pada Bimtek Penyusunan RZWP3K diselenggarakan oleh Kemen Kelautan dan Perikanan di Yogyakarta September 2014
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Subandono
Oleh: Dr.Ir. Subandono Diposaptono, MEng
Fajar Kurniawan, ST, MAP, MMG
Data dan Informasi, Kriteria, Pertimbangan dan
Penentuan Delineasi Alokasi Ruang
yang Memerlukan Reklamasi di Wilayah Pesisir
Disampaikan Pada : Bimtek RZWP-3-K, 25 September 2014
Subandono
• Nilai strategis kawasan pesisir (letak geografis, sumberdaya darat dan perairan/laut)
• Permasalahan melonjaknya kebutuhan akan lahan: – Lahan untuk perkembangan kota (pemukiman, perdagangan dan jasa,
pariwisata)
– Lahan untuk pertanian (kebutuhan pangan yang semakin meningkat akibat lonjakan pertumbuhan penduduk)
– Proses pembebasan lahan yang rumit, lama dan mahal
• Permasalahan SLR dan Land subsidence
Pendahuluan
Subandono
Pendahuluan
• Reklamasi di dunia – Belanda: 1/6 luas wilayahnya merupakan lahan reklamasi (700.000 Ha)
– Korea Selatan: 38% lahan basahnya direklamasi (15.500 Ha)
– Singapore: penambahan lahan reklamasi mencapai 20% luas wilayahnya (135 km2), rencana akan ditambah lagi 100 km2
– Macau: 170% dari luas wilayah aslinya merupakan lahan reklamasi (17 km2)
– Mumbai: reklamasi penggabungan 7 pulau selama 5 abad menjadi satu kesatuan
– Jepang: Tokyo bay: 249 km2, (termasuk pulau buatan Obaida)
– Bahrain: 76% wilayah baru hasil reklamasi (410 km2) (Nizam, 2013)
Subandono
Banjir,
Drainasi Perumahan
kumuh & mewah Air Bersih
Urbanisasi
Prasarana
yang
tertinggal Kekurangan
Lahan
Pencemaran
Lingkungan
Industri PERMASALAHAN
PESISIR
Permasalahan Pesisir
Subandono
Pro Reklamasi Kontra Reklamasi
Mendapatkan lahan baru dengan relatif murah
Merusak pantai dan eko sistemnya (terumbu karang, lamun, dsb)
Kawasan pesisir lebih tertata Merubah tata air, merusak habitat
Melindungi dataran rendah pesisir dari bencana laut
Menimbulkan bencana banjir di hulu
Memberi manfaat pada masyarakat (pertanian, tambak, wisata, industri)
Menimbulkan masalah sosial bagi nelayan
Pro-Kontra Reklamasi
(Nizam, 2013)
Subandono
Istilah umum:
Reklamasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia
dalam rangka membuat sumber daya lahan yang kurang
bermanfaat menjadi lebih bermanfaat ditinjau dari sudut
lingkungan, kebutuhan masyarakat akan lahan, dan nilai ekonomi.
Berdasarkan ICID (International Committee on Irrigation and
Drainage)
Reklamasi merupakan tindakan atau proses mereklamasi lahan
rawa-rawa, lahan yang telah rusak, padang pasir, lahan perawan
dan menjadikannya sesuai untuk budidaya dan habitat, juga
konversi perairan pantai menjadi lahan melalui pengeringan lahan
maupun pengurugan.
Definisi Umum Reklamasi
Subandono
1) Reklamasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dilakukan dalam rangka meningkatkan manfaat dan / atau nilai tambah Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil ditinjau dari aspek teknis, lingkungan, dan sosial ekonomi
Pasal 34
2) Pelaksanaan Reklamasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menjaga dan memperhatikan:
Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh Orang dalam rangka
meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan
dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau
drainase
a) Keberlanjutan kehidupan dan penghidupan Masyarakat;
b) Keseimbangan anatara kepentingan pemanfaatan dan kepentingan pelestarian fungsi lingkungan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; serta;
c) Persyaratan teknis pengambilan, pengerukan dan penimbunan material.
3) Perencanaan dan pelaksanaan Reklamasi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Presiden
Definisi Reklamasi (UU 27/2007 Jo. UU 1/2014)
Subandono
UU 27/2007 PP 27/91
Tentang RAWA
UU 17/2008 Tentang
PELAYARAN
PP No. 76/2008 UU No 4/2009
Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh Orang dalam rangka meningkatkan manfaat sumberdaya lahan dan perairan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi dengan cara pengurugan dan/atau pengeringan perairan atau drainase
Reklamasi rawa adalah upaya meningkatkan fungsi dan pemanfaatan rawa untuk kepentingan masyarakat luas.
Reklamasi adalah pekerjaan timbunan di perairan atau pesisir yang mengubah garis pantai dan/atau kontur kedalaman perairan.
Reklamasi Hutan Adalah usaha untuk memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi hutan yang rusak agar dapat berfungsi secara optimal sesuai peruntukannya
Reklamasi Adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesua peruntukannya
Definisi Reklamasi di beberapa peraturan perundangan
Subandono
• Pada hal-hal khusus reklamasi dapat diartikan rehabilitasi dan mempunyai arti mempertahankan ekosistem yang ada (semula, awal) – Contoh:
• “Beach filling” (sand nourishment) pantai Kuta • Reklamasi lahan bekas galian batubara atau timah
• Pada umumnya reklamasi berbeda dengan rehabilitasi dan kegiatan reklamasi mempunyai kecenderungan untuk merubah ekosistem atau peruntukan lahan yang ada – Contoh:
• Penimbunan lahan untuk dermaga, permukiman, kawasan bisnis, lapangan terbang dsb
• Pengeringan lahan untuk berbagai keperluan • Merubah lahan rawa menjadi daerah pertanian atau persawahan
Reklamasi atau Rehabilitasi ?
Subandono
REKLAMASI
REHABILITASI
REVITALISASI
KONSERVASI
REHABILITASI
Ada indikasi kerusakan
fisik/ekosistem
REVITALISASI
Ada indikasi kerusakan
/penurunan fungsi dan
kualitas
KONSERVASI
Ada indikasi keadaan
yang ada dipertahankan
REKLAMASI
Ada indikasi kebutuhan
akan lahan
Usaha untuk mempertahankan Pembangunan, pengembangan
Reklamasi vs Rehabilitasi
Subandono
Tersedia lahan utk
berbagai keperluan
Menambah luas lahan
dan mengamankan
lahan subur
Daerah pantai menjadi
tertata dengan baik
Pengembangan
wisata bahari
Kota Bercirikan Pantai, dan
menghadap ke Laut
Waterfront City, Kota pantai, Kotair,
Kobahari dll
REKLAMASI
Harapan Kegiatan Reklamasi
Subandono
Aspek teknis meliputi:
• Hidro-oceanografi meliputi pasang surut, arus, gelombang, dan sedimen dasar laut.
• Hidrologi meliputi curah hujan, air tanah, debit air sungai/saluran, dan air limpasan.
• Batimetri meliputi kontur kedalaman dasar perairan.
• Topografi meliputi kontur permukaan daratan.
• Geomorfologi meliputi bentuk dan tipologi pantai.
• Geoteknik meliputi sifat-sifat fisis dan mekanis lapisan tanah.
Aspek yang wajib dipertimbangkan (Pasal 5 – 10 Perpres 122/2012)
Subandono
Aspek lingkungan hidup berupa kondisi lingkungan hidup yang meliputi kualitas air laut, kualitas air tanah, kualitas udara, kondisi ekosistem pesisir (mangrove, lamun, terumbu karang), flora dan fauna darat, serta biota perairan.
Aspek sosial ekonomi meliputi :
• Demografi meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk, pendapatan, mata pencaharian, pendidikan, kesehatan, dan keagamaan.
• Akses publik meliputi jalan dan jalur transportasi masyarakat serta informasi terkait pembangunan reklamasi.
• Potensi relokasi meliputi lahan yang bisa digunakan untuk relokasi penduduk serta fasilitas sarana dan prasarana lainnya.
Aspek yang wajib dipertimbangkan (Pasal 5 – 10 Perpres 122/2012)
Subandono
Kebutuhan Data dan Informasi
Subandono
No Jenis Data/ Peta Skala Kedetilan Data
Kemutakhiran Data
Kelengkapan Atribut
Sumber Data/Instansi
1 Peta Topografi 1:2000 s/d
1:50000
Klasifikasi Peta Topografi daratan
Data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang
- ID - Perimeter - Jenis relief
daratan - Kemiringan
daratan - Luas area
- BIG - Survei
Lapangan
2 Peta Bathmetri 1:2000 s/d
1:50000
Peta Kontur Kedalaman Laut. Untuk kedalaman < 10 m selang kontur 1 m; kedalaman 10 – 50 m selang kontur 5 m; kedalaman 50 – 100 m selang kontur 10 m; dan > 100 m selang kontur 50 m
Data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang
- ID - Koordinat - Perimeter - Kontur - Kedalaman - Luas
- BIG - Dishidros - Survei
Lapangan
3 Arus (current) 1 : 50.000
Peta pola arah dan kecepatan arus skala 1 : 50.000
Data 5 tahun terakhir atau data terakhir yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang
– Diperoleh melalui pengukuran kedalaman air dengan pemeruman (echo sounding) atau cara lain
– Referensi: chart datum atau MSL
– Skala peta: 1:2000 sd 1:50.000
• Kegunaan:
– Penentuan tata letak (lay out)
– Perhitungan volume reklamasi
– Perencanaan teknis
Subandono
Peta Bathimetri
Subandono
Timur Laut Barat Laut
Barat Daya Tenggara
Subandono
• Topografi
– Peta ketinggian daratan
– Diperoleh melalui pemetaan/pengukuran elevasi muka tanah dengan theodolit dan waterpass
– Referensi: MSL
– Skala peta: 1:2000 sd 1:50000
• Kegunaan:
– Penentuan dan perencanaan fasilitas darat
– Kajian pengaruh reklamasi ke arah darat
Topografi
Subandono
Subandono
Subandono
• Pasang surut
– Diperoleh melalui perekaman pasang-surut dengan AWLR atau alat lainnya
– Pengukuran Langsung
• Kegunaan:
– Penetapan acuan peta
– Penetapan elevasi bangunan
– Penetapan elevasi reklamasi
– Kajian hidrodinamika pantai
Kebutuhan Data Perencanaan
Subandono
Kecepatan Arus
Subandono
Saat Surut Menuju
Pasang
Saat Pasang Menuju
Surut
Subandono
Kebutuhan Data Perencanaan
• Gelombang
– Pengukuran data primer (wave rider buoy, wave gauge, dsb), data sekunder, prakiraan dari data meteorologi (kecepatan angin, lama hembus angin, lintasan angin)
– Data 10-20 tahun preferable (melalui prakiraan/ramalan)
– Analisa statistik nilai ekstrim
• Kegunaan:
– Penetapan gelombang rencana untuk perencanaan
– Perencanaan reklamasi dan bangunan pengaman pantai
– Sifat fisik tanah: jenis tanah, gradasi butiran, berat jenis, kadar air asli, kepadatan, batas Aterberg, kuat geser, konsolidasi tanah
• Kegunaan:
– Penentuan daya dukung tanah
– Perencanaan reklamasi
– Perencanaan fondasi
– Perencanaan pemadatan dan perbaikan tanah (bila diperlukan)
Kebutuhan Data Perencanaan
Subandono
Subandono
Subandono
Contoh Desain Lay out
Subandono
Subandono
Subandono
Reklamasi Sistem Pengurugan/timbunan
Metode Reklamasi
Subandono
Reklamasi Sistem Pengeringan/Polder
Metode Reklamasi
Subandono
Reklamasi Sistem Pengurugan dan Pengeringan
Metode Reklamasi
Subandono
A : Lahan reklamasi terpisah dengan daratan utama B : Lahan reklamasi menempel dengan daratan utama
Tata Letak dan Lokasi Reklamasi
Subandono
Kriteria dalam mendeliniasi ruang yang memerlukan reklamasi antara lain: • Alur konsentrasi aliran sungai yang menuju ke laut tidak boleh
diganggu • Hutan mangrove jangan sampai terganggu oleh bangunan
reklamasi dan jangan sampai mengganggu pertumbuhannya • Tidak mengganggu kegiatan masyarakat yang berada di sekitar
lokasi reklamasi • Alur pelayaran dari/dan ke pelabuhan sekitarnya tidak boleh
terhalang atau terganggu oleh fisik bangunan reklamasi. • Dimensi alur antara pulau harus cukup bagi kapal keruk isap
masuk untuk membersihkan sediment.
Kriteria dan Deliniasi
Subandono
• Kedalaman alur antara lahan reklamasi yang dibentuk harus cukup untuk pelayaran bagi kapal-kapal pribadi ataupun angkutan penumpang yang memanfaatkan perairan tersebut
• Tinggi lahan reklamasi harus memperhatikan: • Pasang tertinggi • Gelombang laut • Ramalan muka air laut akibat perubahan iklim dunia. • Kedalaman muka air laut akibat tekanan udara yang rendah. • Tinggi jagaan. • Penurunan tanah dasar karena penimbunan.
• Perhatikan UU dan peraturan turunannya yang terkait serta perda baik Provinsi maupun Kabupaten.
Kriteria dan Deliniasi
Subandono
1. Topografi : Merupakan daerah datar tidak bermanfaat. 2. Bathimetri : Kedalaman seabed sebaiknya kurang dari -3.00 mLWS
atau maximum kurang dari -5.00 mLWS. 3. Arus (current) : Tidak ada kriteria spesifik data arus untuk penentuan
lokasi ruang reklamasi. Data arus diperlukan untuk analisa perubahan pola arus dan sedimentasi dan/atau perencanaan shore protection.
4. Gelombang (wave) : Diutamakan tinggi gelombang maximum 1meter. Data gelombang diperlukan juga untuk perencanaan shore protection termasuk break water bila diperlukan.
5. Pasang surut (tide) : Tidak ada kriteria spesifik data pasang surut untuk penentuan lokasi ruang reklamasi. Data pasang surut diperlukan untuk penentuan elevasi final permukaan timbunan dan/atau shore protection serta perhitungan stabilitasnya.
Kriteria Teknis
Subandono
5. Kecerahan air laut : Tidak ada kriteria spesifik untuk penentuan lokasi ruang reklamasi. Data awal & akhir kecerahan air laut diperlukan untuk environment control selama pelaksanaan reklamasi, untuk kontrol bahwa tidak terjadi pencemaran air laut (kecil).
6. Total Suspended Solid : Seminimal mungkin . 7. Salinitas, pH, oxygen : Diutamakan pada zone perairan yang tidak
bermanfaat. 8. Terumbu karang, Lamun dan Substrat Dasar : Apabila terdapat
komponen komponen tersebut, perairan tidak diperuntukkan zone reklamasi.
9. Kelimpahan ikan : Apabila terdapat kelimpahan & jenis ikan yang memenuhi syarat (ekonomis tinggi) untuk dijadikan mata pencaharian nelayan, maka perairan tidak diperuntukkan zone reklamasi .
Kriteria Teknis
Subandono
10. Resiko bencana : Alokasi ruang perairan untuk reklamasi bukan
merupakan area yang beresiko tinggi & tidak dapat di mitigasi terhadap bencana seismic dan/atau tsunami atau reklamasi justru untuk meminimalisir/mengantisipasi bencana yang terjadi seperti Sea Level Rise (kenaikan muka air laut) yang menyebabkan bajir/rob di wilayah pesisir.
11. Soil characteristic : Diutamakan pada zona yang lapisan tanah dasarnya dominan pasir (sand). Apabila lapisan tanah dasarnya merupakan compressible soil (very soft & soft silt-clay) maka harus dianalisa dan direncanakan metode perbaikan tanahnya.
12. Sungai : Alokasi ruang untuk zone reklamasi dilarang pada daerah disekitar muara-muara atau yang menutupi muara sungai.
13. Saluran drainage : Alokasi ruang untuk zone reklamasi bukan pada daerah yang menghambat atau menutupi fungsi saluran drainage.
Kriteria Teknis
Subandono
10. Resiko bencana : Alokasi ruang perairan untuk reklamasi bukan
merupakan area yang beresiko tinggi & tidak dapat di mitigasi terhadap bencana seismic dan/atau tsunami atau reklamasi justru untuk meminimalisir/mengantisipasi bencana yang terjadi seperti Sea Level Rise (kenaikan muka air laut) yang menyebabkan bajir/rob di wilayah pesisir.
11. Soil characteristic : Diutamakan pada zona yang lapisan tanah dasarnya dominan pasir (sand). Apabila lapisan tanah dasarnya merupakan compressible soil (very soft & soft silt-clay) maka harus dianalisa dan direncanakan metode perbaikan tanahnya.
12. Sungai : Alokasi ruang untuk zone reklamasi dilarang pada daerah disekitar muara-muara atau yang menutupi muara sungai.
13. Saluran drainage : Alokasi ruang untuk zone reklamasi bukan pada daerah yang menghambat atau menutupi fungsi saluran drainage.
Kriteria Teknis
Subandono
Pertimbangan dan Penentuan Alokasi Ruang
Pertimbangan dan penentuan alokasi ruang yang memerlukan reklamasi di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil: 1. Aspek Kriteria Reklamasi 2. Aspek Kebijakan Pembangunan Pusat dan Daerah 3. Kondisi Infrastruktur Wilayah 4. Aspek pergerakan, aksesibilitas dan transportasi 5. Aspek Sosial, Budaya, Dan Ekonomi Kawasan 6. Potensi Ekonomi Sumberdaya Pesisir Dan Pulau-Pulau
Kecil 7. Kondisi Batas
Subandono
Subandono
Subandono
Subandono
Simulasi tsunami
Subandono
Simulasi rendaman tsunami di Kota Painan
Subandono
Peta rendaman Kota Painan
Subandono
Subandono
Subandono - KKP
ADAPTASI DENGAN REKLAMASI DI PANTAI TELUK PAINAN
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 10 Cm)
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 20 Cm)
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 30 Cm)
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 40 Cm)
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 50 Cm)
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 60 Cm)
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 70 Cm)
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 80 Cm)
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 90 Cm)
Subandono
Prediksi Area Genangan Rob Kota Pekalongan (SLR 100 Cm)
Subandono
2,62 Km
2,99 Km 2,04 Km
Jarak Genangan Akibat SLR 100 cm
Subandono
Erosi di Gedung Krematorium, Kabupaten Pekalongan
Subandono
Erosi di Gedung Krematorium, Kota Pekalongan, Juli 2008