Data Base Pertanian Indonesia: Peran Riset, Teknologi & Informasi di Era Industri 4.0 Prof. Dr. Bustanul Arifin [email protected]Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian UNILA Dewan Komisioner dan Ekonom Senior INDEF Ketua FMS dan Wakil Ketua Umum PERHEPI Seminar Nasional “Pembangunan Pertanian dan Peran Pendidikan Tinggi Agribisnis: Peluang dan Tantangan di Era Industri 4.0” Universitas Jember, 3 November 2018
24
Embed
Data Base Pertanian Indonesia - agribisnis.faperta.unej.ac.idagribisnis.faperta.unej.ac.id/wp-content/.../2018/11/UNEJ-Data-Base... · Data Base Lama: Luas Panen Padi (Sumber: Ditjen
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Data Base Pertanian Indonesia: Peran Riset, Teknologi & Informasi di Era Industri 4.0
3. Pemutakhiran Database: Peran Riset dan Teknologi
4. Hasil Metodologi Baru KSA: Produksi Beras 2018
5. Penutup: Opsi Perubahan Kebijakan Pertanian
Pertanian tumbuh tidak rendah (3.81%), tapi belum cukup berkontribusi
pada peningkatkan kualitas pertumbuhan, perbaikan ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja baru
Kinerja Pertumbuhan Sektor Pertanian
Sumber: BPS, 2018
-
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
6.20 6.00
5.60 5.00
4.90 5.00 5.06
4.00
4.60 4.20 4.20
3.80
3.30 3.81
GDP Agriculture
Pembangunan Pertanian Multi-dimensi:
• Sektor pertanian tidak pernah mampu tumbuh-berkembang
sendiri, tanpa pembangunan sektor industri dan sektor jasa;
• Kini pembangunan pertanian semain kompleks, multidmensi,
apalagi jika harus menanggung tambahan angakatan kerja,
ketimpangan pendapatan, terutama setelah otonomi daerah;
• Persoalan lama seperti gizi buruk, stunting (pendek), rawan
pangan, wereng cokelat, dll datang hampir bersamaan;
• Para ilmuwan dituntut berfikir secara transdisiplin, tidak saja
interdisiplin dan multidisiplin yang terkesan kurang integratif;
• Komunikasi ekonom pertanian dengan peminat bidang lain
harus lebih intensif. Pemerintah boleh diharapkan, tapi tidak
terlalu berlebihan. Perubahan perlu berasal dari kampus.
Fokus: Transformasi Struktural Perekonomian
Sumber: BPS (berbagai tahun terbitan)
1975 1985 1995 2005 2010 2015 2017
1. Pangsa PDB (%)
Pertanian 30,2 22,9 17,1 13,4 15,3 13,5 13.1
Industri (Manufaktur dll) 33,5 35,3 41,8 38,5 36,0 28,6 27.7
Jasa 36,3 42,8 41,1 48,1 48,7 57,9 59.2
2. Pangsa Tenaga Kerja (%)
Pertanian 62,0 56,0 46,0 42,5 39,0 32,9 29.7
Industri (Manufaktur dll) 6,0 9,0 12,8 13,0 14,5 13,3 14.5
Jasa 32,0 35,0 43,2 44,5 47,5 53,8 55.8
Tahapan Dinamis Transformasi Struktural
1. Meggerakkan sektor pertanian (AT Mosher);
2. Peran sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi (Bruce Johnston dan John Mellor);
3. Kenaikan pendapatan pertanian lebih rendah dari kenaikan pendapatan non-pertanian, karena perbedaan kapasitas produksi dan SDM (TW Schultz); dan
4. Integrasi pasar tenaga kerja dan pasar keuangan alias era industri modern (D Gale Johnson)
Catatan penting: Upaya melompat ke tahapan industri modern atau menghindari tahapan 1, 2, dan 3 bahkan akan menghasilkan dampak buruk atau bencana serius.s
Data Base Lama: Luas Panen Padi (Sumber: Ditjen Tanaman Pangan-Kementan, 2017)
Perkiraaan Mata (Eye Estimate)
1. Berpengalaman melakukan penaksiran
2. Mempunyai data dasar luas lahan yang akan diukur
3. Dilakukan secara parsial pada lahan yang akan diukur
4. Data pendukung (penggunaan benih, blok pengairan)
Pencacahan di Kelompok Tani
1. Data RDK-RDKK--Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok
2. Laporan dari Ketua Kelompok Tani
˅
˅ ˅ ˅
˅ ˅
˅ ˅
˟ = belum tanam
˟ ˟ ˟ ˟
˟ ˟ ˟ ˟
˅= sudah tanam
Misalnya: Luas baku hamparan sawah yang ada: 30 hektare
Berdasarkan perkiraan eye estimate jumlah yang sudah ditanam sekitar 50%
Jadi, perkiraan luas tanam yang dicatat/dilaporkan: 15 hektare
Contoh pengumpulan data dengan eye estimate (Sumber: Ditjen Tanaman Pangan-Kementan, Februari 2017)
Sampling error pada ubinan 2.5 x 2.5 meter
Sumber: Wijayanto, 2016
Sampling error pada ubinan jajar legowo
Sumber: Wijayanto, 2016
Revolusi Industri 4.0: Inovasi & Peradaban
• Pemanfaatan modal alam, modal sosial, modal finansial dll perlu didukung modal teknologi: Internet of/for Things
• Teknologi bukan hanya untuk smart farming, precision farming, dll, tapi perlu tersambung hingga off-farm sector;
• Teknologi digital untuk menghasilkan rapidness and accuracy, sesuai kebutuhan, tailor-made, customized, peningkatan nilai tambah, efisiensi, multiple-cashflow dll;
• Teknologi untuk emsisi rendah, zero waste, balanced use of resources, ecological footprints, biodiversity dll