Perbedaan Mitosis dan Meiosis
Adinda Elisabeth
[email protected] UKRIDAJl. Arjuna
Utara No. 6 Tanjung Duren-Jakarta Barat
PendahuluanSel merupakan unit terkecil dari organisme hidup.
Kehidupan dimulai di dalam sel. Sel adalah kumpulan materi paling
sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua
makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan
sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan yang
berlangsung di dalam sel. Pertumbuhan dan perkembangan sel tidak
lepas dari siklus kehidupan yang dialami sel untuk tetap bertahan
hidup. Siklus ini mengatur pertumbuhan dan mengatur pembelahan sel
dengan mengatur jumlah ekspresi atau translasi gen pada masing
masing sel yang menentukan diferensiasinya.Pembahasan Pembelahan
sel adalah urutan lengkap proses yang terjadi di dalam sel sehingga
sebuah sel akan memproduksi dirinya sendiri. Pada organisme
uniseluler, reproduksi sel akan membentuk keturunan yang serupa
dengan sel induknya. Pada organisme multiseluler, reproduksi sel
akan menyediakan bahan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan
perbaikan. Dalam reproduksi sel bahan gen (DNA) di dalam sel akan
terbagi secara adil.Menurut sifat dan letak terjadinya pembelahan
dibagi atas dua macam yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis dari kata
mitos yang artinya benang. Yaitu terbentuknya benang benang
kromosom dalam inti. Pembelahan macam ini terjadi pada seluruh
jenis jaringan tubuh, baik jaringan somatif (vegetatif) maupun
jaringan germinatif (generatif). Kariotipe yang 2n (diploid) pada
sel induk akan tetap 2n pada sel anak.Proses mitosis pada tumbuhan
dan hewan pada dasarnya sama. Pada tumbuhan, mitosis mudah dilihat,
yaitu pada titik tumbuh (ujung akar atau ujung batang) dengan
menggunakan mikroskop cahaya. Waktu yang dibutuhkan untuk mitosis
bervariasi antara beberapa menit sampai tiga jam. Mitosis dibagi
menjadi empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, telofase.
Pada telofase akan diikuti dengan pembelahan sitoplasma (sel). Satu
putaran reproduksi sel akan diikuti interfase. Dalam interfase sel
mengadakan pertumbuhan, aktivitas metabolisme, dan pembelahan
kromosom. Interfase membutuhkan waktu sekitar 90% dari seluruh
waktu reproduksi sel. Interfase masih dibagi lagi dalam tahap G1, S
dan G2. Panjang tahap G1 bervariasi, sedangkan waktu untuk tahap S
dan G2 biasanya seragam. Proses yang terjadi pada tahap G1, S dan
G2 adalah sebagai berikut:a. Fase G1 (G = Gap) Pada fase ini, sel
akan aktif tumbuh. Pertumbuhan sel ditandai dengan bertambahnya
sitoplasma, organela dan sintesis bahan bahan yang dibutuhkan untuk
fase S.
b. Fase S (S = Sintesis)Terjadi replikasi (perbanyakan jumlah
DNA dan sintesis). Fase ini sangat menentukan mitosis akan terulang
atau tidak.
c. Fase G2Pada fase ini benang benang gelendong (spindel)
disintesis dan jumlah DNA sudah berlipat . Setelah interfase
selesai akan diikuti oleh mitosis (kariokinesis) dan pembelahan sel
(sitokinesis).1
Reproduksi sel somatik secara mitosis(Sumber :
http://schoolworkhelper.net/2010/11/cell-cycles-interphase-mitosis-cytokinesis/
)
Mitosis adalah proses terjadinya distribysi kromosom kromosom
secara sama rata pada dua sel baru yang terbentuk dari sel induk
yang mengalami pembelahan. Selama fase S interfase sebelum mitosis,
setiap kromosom bereplikasi. Kedua untai kromosom (kromatid) yang
identik dalam hal materi genetik, digabungkan pada daerah menempit
yang disebut sentromer. Di dalam sentromer, terdapat satu atau
lebih cincin protein yang dikenal sebagai kinetokor. Kinetokor akan
memainkan peranan penting dalam perlekatan serat serat gelendong
dengan kromosom, dan dalam migrasi kromosom kromosom yang terjadi
setelah pelekatan.2
Interfase
(Sumber: http://www.maph49.galeon.com/mitosis/interfase.html
)Proses pembelahan sel somatik disebut mitosis. Terjadi selama
mitosis, terutama pada tahap profase dalam mitosis, kromosom
tersebut nampak dan mudah mengidintifikasi untuk penggambaran
kariotip. Ada bentuk lain pembelahan sel dimana sel diploid (46
kromosom) menjadi haploid (23 kromosom) . Proses ini berlangsung
pada pembentukan sel benih yang disebut meiosis.Fungsi mitosis yang
pertama adalah membuat salinan yang persis sama dari setiap
kromosom, lalu membagikan set identik kromosom kepada masing masing
dari kedua sel keturunan, atau sel anakan, melalui pembelahan sel
awal (sel induk).Proses pembelahan sel mitosis ini terjadi pada
kebanyakan sel tubuh. Dalam mitosis 2 sel anak yang secara genetik
identik dihasilkan dari suatu sel tunggal. Sebelum pembelahan sel,
replikasi DNA telah terjadi sehingga ada DNA jumlah ganda dan
kromosom mengandung dua kromatid saudara identik. Mitosis dibagi
menjadi beberapa tahap. Profase ditandai dengan pembentukan spiral
benang kromosom menjadi kumparan untuk membentuk kromosom yang
dapat diidentifikasikan secara mikroskopik; membran inti dan
nukleolus menghilang dan benang mitosis berbenruk kumparan.2Pada
profase, kromosom kromosom menebal atau berkondensasi sehingga
menjadi bisa terlihat di bawah mikroskop cahaya, mula mula sebagai
benang benang tipis, lalu secara progresif menjadi semakin pendek
dan tebal karena mengumpar di sekeliling protein protein histon,
kemudian mengumpar terpilin pada dirinya sendiri.3Kromosom muncul
sudah rangkap dua disebut kromatid. Nukleolus mula mula membesar,
kemudian menghilang. Sentrosom membelah jadi dua, pergi ke kutub
berseberangan inti. Tiap sentrosom terdiri dari sepasang sentriol
yang tegak lurus bersama. Sentriol membentuk gelendong antara
mereka, dari kutub ke kutub. Serat gelendong ini terutama terdiri
dari mikrotubul, diantaranya terdapat mikrofilamen. Selaput inti
menipis dan akhirnya menghilang. Mikrotubul yang lain dari pilinan
yang terus menerus yang membentang di antara sentriol. Kelompok
ketiga dari mikrotubul yang membentang dari sentriol ke kinetokor
dari dua kromatid. Seluruh kerangka mikrotubul disebut gelendong
mitosis. Pada akhir profase, selubung inti dan anak inti
(nukleolus) telah menghilang.1
Profase (sumber :
http://www.sparknotes.com/biology/cellreproduction/mitosis/section1.rhtml
)Pada metafase, membran inti pecah dan terbentuk kumparan, seperti
pada mitosis. Pasangan kromosom mengatur diri di lempeng ekuator.
Kinetokotnya tidak membelah, seperti pada mitosis.4 Pada metafase
pun, kromosom memadat dan nampak jelas sebagai struktur tersendiri.
Sentromer kromosom menempel pada pipamikro kumparan mitosis dan
kromosom lurus di tengah sel sepanjang kumparan tersebut.3Metafase
adalah tahap kromosom yang secara jelas tampak menjadi dua set
pasangan yang berdampingan satu sama lain di bagian tengah sel.
Terdapat mikrotubulus yang memanjang dari sentriol ke masing masing
pasangan kromosom.5
Metafase (sumber :
http://www.sparknotes.com/biology/cellreproduction/mitosis/section2.rhtml
)Pada anafase, sentromer mengganda, sehingga setiap kromatid
memiliki sentromer sendiri sendiri. Kromatid yang berasal dari satu
kromosom kemudian berpisah dan pindah ke kutub berseberangan.
Sementara itu, sel sendiri jadi memanang menurut poros serat
gelendong. Bergeraknya kromatid ke kutub berseberangan inti di duga
oleh peranan mikrotubul dan mikrofilamen yang memendek dan
memanjang. Mikrotubul yang menggantung kromosom memendek, sedangkan
yang menghubungkan kedua kutub memanjang, mengakibatkan sel jadi
ikut panjang pula.1Anafase ditandai oleh pembelahan kromosom
sepanjang sumbu longitudinalnya membentuk 2 kromatid anakan dan
perpindahan setiap kromatid pasangan menuju ujung sel yang
berlawanan.3Saat anafase, dua kromatid dari masing masing kromosom
yang telah direplikasi akan ditarik ke kutub kutub sel yang berbeda
akibat adanya depolimerisasi mikrotubulus pada apartus gelendong
yang menempel di sentromer. Kromatid kromatid saudari ini kemudian
akan akan menjadi kromosom kromosom baru.5
Anafase (sumber
http://www.sparknotes.com/biology/cellreproduction/mitosis/section2.rhtml
)Telofase adalah terbelahnya sel di tengahnya dan terbentuk membran
inti yang baru di kedua sel baru tersebut yang membungkus ke 23
pasang kromosom (total 46) yang terdapat di masing masing sel.5
Pada tahap telofase, nukleolus dan membran nukleus yang baru
terbentuk, sel induk membelah menjadi dua sel anak, gelendong
mitosis saling terpisah. Dua sell yang identik secara genetik kini
menggantikan sel induk.Selama awal telofase, kromosom mulai
merenggang, menjadi massa kromatin sekali lagi. Fragmen seluubung
inti yang asli terpasang kembali di sekitar masing masing massa
kromatin sekali lagi. Fragmen selubung inti yang asli terpasnag
kembali di sekitar masing masing kromatin yang ada. Sebuah anak
inti (nukleolus) muncul kembali di dalam setiap inti. Diluar inti
sel, serat serat gelendong mulai terpecah (terpisah). Pada akhir
telofase, sebagian besar mikrotubul terpasang kembali membentuk
sitoskeleton. Sepanjang seluruh proses mitosis, sentriol anakan
telah tumbuh hingga pada akhir telofase, dan sentriol dewasa muncul
pada setiap kutub.1Telofase(sumber :
http://www.yvonnebraden.com/Mitosis%20Flip%20Book%20Warm-up.htm
)
Meiosis merupakan bentuk pembelahan sel yang terjadi untuk
menghasilkan sel benih atau sel gamet (sel telur dan sel sperma).
Proses ini dibagi menjadi dua bagian; meiosis I dan meiosis II.
Replikasi DNA terjadi sebelum meiosis I, dan sel mulai membelah w
kali jumlah DNA sel normal. Pada meiosis I, setiap sel anakan
mendapatkan salah satu dari duplikat kromosom dari tiap pasang.
Pada permulaan meiosis II, duplikat pasangan berpisah dan setiap
sel anakan berakhir dengan masing masing 23 kromosom, sehingga akan
ada 4 sel anakan, masing masing haploid (setengah jumlah normal)
set kromosom.3Proses meiosis hanya terdapat pada gonad, terjadi
pada pembelahan gametosit. Meiosis terdiri dari 2 tahap, masing
masing memiliki keempat fase yaitu profase, metafase, anafase, dan
telofase. Istirahat anatara kedua tahap meiosis disebut
interkinesis.1Ada pertukaran antar kromosom (pindah silang segmen
kromosom) selama meiosis menimbulkan persekutuan dan kombinasi baru
gen gen. Dua kesalahan pembelahan sel yang sering terjadi saat
meiosis menyebabkan jumlah kromosom abnormal serta anomali
kromosom. Yang pertama adalah tidak bersambung (nondisjunction)
dimana dua kromosom gagal memisah dan berpindah secara bersama sama
menjadi salah satu sel baru, menghasilkan satu sel dengan 2 salinan
kromosom dan sel satunya tanpa salinan kromosom. Yang kedua adlah
anafase berkurang (anapase lag), dimana kromatid menghilang karena
gagal berpindah secara cukup cepat saat anafase menjadi tergabung
kepada salah satu sel anakan yang baru.3Secara spesifik, meiosis
melibatkan replikasi sebuah DNA tunggal dan dua pembelahan
sitoplasma. Pembelahan meiosis I (meiosis 1) adlah pembelahan
reduksional yang menghasilkan dua sel haploid dari satu sel diploid
tunggal. Pembelahan meiosis kedua (meiosis II) adalah pembelahan
berimbang (mirip dengan mitosis, dalam artian terjadi pemisahan
kromatid kromatid saudari dari sel sel haploid). Masing masing
pembelahan meiosis itu (meiosis I dan II) terdiri atas empat fase
utama (dirinci di bawah). Bai meiosis I, keempat fase itu adalah
profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I; sedangkan bagi
meiosis II: profase II, metafase II, anafase II, telofase II. DNA
bereplikasi saat interfase sebelum meiosis I; DNA tidak bereplikasi
di antara telofase I dan profase II.Di awal meiosis I, kromosom
yang telah bereplikasi menebal dan berkondensasi. Profase I meiosis
berbeda dari profase mitosis dalam hal tersusunnya kromosom
kromosom homolog menjadi sebelah menyebelah dalam proses
perpasangan yang disebut sinapsis. Sepasang kromosom yang
bersinapsis disebut sebuah bivalen (dua kromosom) atau tetrad
(empat kromatid). Pada tahapan ini, masing masing kromosom terdiri
atas dua kromatid saudari identik (yang telah bereplikasi); sel
mengandung satu set krmosom dari induk betina dan satu set lagi
dari induk jantan. Saat sinapsis, kromatid kromatid dappat
berpindah silang dan bertukar materi genetik dalam sebuah proses
yang disebut pindah silang (crossing over) dan rekombinasi.
Peristiwa peristiwa profase I bersifat kompleks dan dapat dibagi
menjadi lima sub tahap: 1. Leptonema (Leptoten atau tahap benang
tipis) : kromosom kromosom yang panjang dan tipis mulai
berkondensasi, dan sebagai akibatnya, tanda tanda pertama struktur
serupa benang mulai muncul dalam materi kromatin yang tadinya
amorfus di nukleus.
2. Zigonema (Zigoten atau tahap benang tergabung) : Pada tahap
ini, pasangan pasangan kromosom homolog bertemu dan digabungkan
oleh sbuah struktur protein seperti pita yang disebut kompleks
sinaptonema. Inilah awal sinapsis. Diduga kalau sinapsis terjadi di
sana sini di sepanjang kromosom berpasangan, pada tempat tempat di
mana ada kemiripan informasi genetik pada kedua kromosom homolog.
Telah diketahui beberapa kasus di mana kompleks sinaptonema tidak
tebentuk, akibatnya sinapsisnya tidaklah lengkap dan pindah silang
sangat tereduksi atau bahkan tidak ada sama sekali.
3. Pakinema (Pakiten atau tahap benang tebal) : sinapsis sudah
terbentuk dan nodul nodul rekombinasi mulai muncul di sepanjang
kromosom kromosom yang bersinapsis. Di tempat tempat itu, kromatid
kromatid nonsaudari (satu dari masing masing kromosom yang
berpasangan) dari tetrad mengalami pindah silang, berpisah,
bertukar untaian DNA, dan bergabung kembali, hingga menghasilkan
pertukaran materi genetik.
4. Diplonema (Diploten atau tahap benang ganda) : Tahap ini
dimulai ketika kompleks sinaptonema mulai menghilang, sehingga
kromatid kromatid dan kiasmata individu dapat dilihat dengan lebih
mudah. Kiasmata juga masih terlihat.
5. Diakinesis (tahap pergerakan ganda) : Kromosom mencapai
kondensasi maksimal pada tahapan ini, sedangkan nukleolus dan
membran nukleus menghilang, sementara apartus gelendong mulai
terbentuk.Periode antara pembelahan meiosis pertama dan kedua
disebutinterkinesis. Bergantung pada spesisesnya, interkinesis bisa
jadi singkat ataupun lama. Selama interkinesis yang ekstensif,
kromosom kromosom bisa terbuka kumparannya dankembali ke suatu
kondisi serupa interkinesis bisa jadi singkat ataupun lama. Selama
interkinesis yang ekstensif, kromosom kromosom bisa terbuka
kumparannya dan kembali ke suatu kondisi serupa intefase dengan
terbentuknya kembali membran nukleus. Belakangan, kromosom kromosom
akan berkondensasi kembali dan membran nukleus menghilang. Tak ada
sesuatu pun yang penting secara genetika terjadi selama
interkinesis. Akan tetapi, perlu dipehatikan satu perbedaan penting
antara interfase mitosis dengan interkinesis meiosis; yaitu, tidak
terjadi sintesis DNA selama interkinesis.2Pada Metafase I selaput
inti hilang sama sekali dan antara kedua pasang sentriol terbentuk
serat gelendong yang terdiri dari mikrotubul dan mikrofilamen.
Kromosom, sambil tetap menggandeng antara yang homolog bergerak ke
bidang ekuator.1 Pada metafase, membran inti pecah dan terbentuk
kumparan, seperti pada mitosis. Pasngan kromosom mengatur diri
lempeng ekuator. Kinetokornya tidak membelah, seperti pada
mitosis.6Sedangkan pada anafase I sel memanjang dari kutub ke
kutub, kromosom homolog berpisah, masing masing pindah ke kutub
berseberangan, tapi kromatidnya belum terpisah. Proses yang terjadi
pada telofase I adalah terbentuk selaput inti, sentriol yang
sepasang berada di pinggir luar selaput inti. Terjadi sitokinesis
sehingga sel induk menjadi dua sel anak. Gametosit I pada akhir
meiosis I menjadi gametosit II.1
Meiosis I(Sumber :
http://www.biologycorner.com/APbiology/inheritance/10-1_meiosis.html
)Meiosis II serupa dengan mitosis. a.Peristiwa dalam profase II
sama dengan peristiwa profase mitosis1.Sentriol memisah dan
bergerak ke kutub yang berlawanan.2.Mikrotubulus dari setiap
sentromer melekat pada benang dari sentriol di kutub yang
berlawanan.b.Metafase II1.Kromatid berbaris pada bidang ekuator
sel.2.Kromatid tersusun berpasangan, bukan dalam bentuk tetrad
sepertimetafase I, disebut dyad..c.Anafase II1.Sentromer membelah,
dan kromatid yang terpisah menjadi kromosom.2.Kromatid yang
terpisah pada anafase II bukanlah kromatid berpasngan. Berlawanan
dengan kromatid pada pembelahan mitosis, kromatid tersebut secara
genetik tidak identik akibat persilangan atau kombinasi
ulang.d.Telofase II1.Membran nuklear terbentuk kembali, kromosom
melebur, danterjadi sitokinesis.2.Setiap sel baru berisi satu dari
setiap jenis kromosom, jumlah kromosom adalah haploid.
Hasil dari meiosis adalah empat sel, masing masing mengandung
satu kromatid dari tetrad asli pada profase I, dihasilkan dari satu
sel induk. Pada laki laki, keempat sel tersebut adalah spermatozoa.
Pada perempuan, satu sel adalah ovum, sedang ketiga sel lainnya
adlah badan polar non fungsional. Setiap sel mengandung setengah
jumlah kromosom, seperempat jumlah DNA normal yang diproduksi pada
tahap iinterfase G2, dan penyimpangan genetik yang unik.7
Meiosis II(Sumber : http://biologi.lkp.web.id/?tag=meiosis )
Gematogenesis (gamet = sel kelamin, genesis = kelahiran,
pembentukan) adalahh proses terbentuknya gamet 9 sel kelamin), baik
gamet jantan maupun gamet betina.Gametogenesis merupakan suatu cara
untuk mempersiapkan sel kelamin yang berguna untuk perkembangbiakan
makhluk hidup secara seksual. Peristiwa gametogenesis yang juga
merupakan proses pembelehan meiosis terjadi pada organ reproduksi
hewan atau tumbuhan. Hasil gametogenesis adalah sel sel kelamin
jantan dan betina yang siap mengadakan pembuahan (melebur jadi
satu), dan kelak menjadi makhluk hidup yang baru.Proses pembentukan
spermatozoa atau spermatogenesis berlangsung di dalam tubulus
seminiferus yang terdapat dalam kompartemen di dalam tetes.
Spermatogenensis diatur oleh hormon gonadotropin, yaitu FSH
(Folicle Stimulating Hormone) dan ICSH (Intertitial Cell
Stimulating Hormone), dan testoterone.Testoteron dihasilkan oleh
sel sel somatis (sel Leydig) yang terdapat di luar lumen tubulus
seminiferus. ICSH akan merangsang sel sel leydig untuk menghasilkan
testoteron, sedangkan FSH merangsang sel sel somatis lainnya yang
terdapat di dalam lumen tubulus yaitu sel sertoli untuk memproduksi
ABP (Androgen Binding Protein). ABP berfungsi untuk mengikat dan
mengatur masuknya testoterone ke dalam lumen tubulus. Selain itu,
sel sertoli berperan dalam proteksi, pengaturan nutrisi, dan
spermatogenesis.Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 64
hari, dan dimulai setelah pubertas. Sepermatogenesis dibagi menjadi
tiga tahap utama, yaitu tahap perbanyakan secara mitosis, meiosis,
dan tahap spermiogenesis.Mitosis sel sel pembentuk sperma
(spermatogonia) berlangsung selama hidup di tubulus seminiferus.
Letak spermatogonia terkumpul pada tepi luar tubulus seminiferus.
Setelah duplikasi DNA, spermatogonia akan berkembang menjadi
spermatosit primer dan siap melakukan pembelahan (meiosis I)
menjadi dua sel anak yang disebut spermatosit sekunder. Masing
masing spermatosit akan membelah (meiosis II) sehingga menghasilkan
empat sel anak yang disenut spermatid. Spermatid merupakan sel yang
haploid.Spermatid menalami perubahan menjadi spermatozoa, ini
disebut spermiogenesis. Pada akhir spermiogenesis akan terbentuk
spermatozoa lengkap yang terdiri atas bagian kepala, bagian tengah
(leher), dan bagian ekor. Bagian kepala berisi nukleus dan akrosom.
Bagian tengah berisi sentriol dan mitokondria.8
Spermatogenesis (sumber :
http://biologi-news.blogspot.com/2011/01/teori-reproduksi-sel.html
)
Oogenesis adalah pembentukan dan pematangan oosit di ovarium.
Semua oosit muncul saat lahir walaupun dalam kondisi imatur.
Oogenesis merupakan proses kompleks yang meliputi mitosis,
pembelahan meiosis pertama yang dipotong oleh tahap istirahat yang
sangat lama, dan pembelahan meiosis kedua yang komplit jika oosit
sekunder dibuahi oleh spermatozoa.
Pada wanita yang mencapai pubertas terdapat sekitar 2.000.000
oosit dalam ovariumnya yang terbungkus oleh ruang pevitalium, zona
pelusida, dan folikel primordial. Oosit berasal dari sel induk yang
telah mengalami pembelahan diri sehingga tercapai bentuk oosit
dengan 23 kromosom.
Setelah mencapai pubertas, oosit mulai dirangsang oleh FSH
sehingga oosit akan tumbuh dan berkembang, juga mengeluarkan
estradiol, yang akan merangsang tanda tanda seks sekunder pada
organ akhir di tubuh wanita, yaitu :1.Tumbuh kembangnya
mame2.Tumbuh kembangnya bulu sesuai dengan pola wanita.3.Terdapat
timbunan lemak sesuai dengan pola wanitanya.4.Perubahan panca indra
sebagai alat penerima rangsangan Pandangan, perhatian, pendengaran,
dan rangsangan seksual.
Disekitar folikel primordial terdapat sel granulosa yang terdiri
dari dua bagian yaitu:1. Teka interna yang banyak mengandung
pembuluh darah dan sebagai tempat terbentuknya hormon estradiol,
selama pertumbuhan folikel de Graaf.2. Teka eksterna, dengan
susunan yang lebih padat dapat dan terdiri dari sejumlah jaringan
ikat, tidak banyak mengandung pembuluh darah. Jaringan ini sebagai
penyangga folikel de Graaf dan penyalur hormon.
Mungkin sampai usia 18 tahun, terjadi anovulatoir menstruasi
sehingga Estradiol mempunyai kesempatan luas untuk mengembangkan
tanda seksual sekunder wanita dan barulah diikuti dengan ovulatoir
menstruasi yang disertai pelepasan oosit ovum sehingga dapat
memberikan kemungkinan kehamilan. Folikel dengan oosit yang tidak
disertai ovulasi akan langsung menjadi korpus albikantes atau
atropikantes.
Pada siklus dengan pelepasan ovum, setelah folikel de Graaf
mencapai pembesarkan maksimal, akan terjadi beberapa hal penting,
yaitu:1. Ovum melepaskan diri dari komolus oophorus, tetapi
sebagiannya masih tetap dibungkus oleh sel granulosa disebut konora
radiata.
2. Pengeluaran estradiol akan mencapai maksimal dan tekanan
intrafolikel dapat semakin meningkat, terjadi devaskularisasi
permukaan folikel mengalami ruptur, dengan melemparkan ovum yang
terbungkus korona radiata.
3. Fimbriae tuba fallopi mempunyai banyak sel dengan silianya
yang akan semakin aktif melakukan gerakan seolah olah membungkus
ovarium.
4. Sillianya makin tegang dan kaku sehingga akan memudahkan
menangkap ovum yang terbungkus korona radiata.
5. Pengeluaran estradiol yang mencapai puncaknya akan merangsang
pengeluaran LH sehingga semakin meningkatkan tekanan
intrafolikuler.
6. Keadaan yang sinkron antara gerak fimbrae, tegak tegangnya
silia sel pada fimbrae, semprotam cairan folikel dengan tekanan
tinggi, dan relatif tekanan negatif pada tuba falopii secara
keseluruhannya, membuat ovum tidak akan pernah lepas dari tangkapan
fimbrae yang selanjutnya membawa ovum menuju ampula tuba.
7. Ampula tuba sebagai tempat yang paling luas, memberikan waktu
pertemuan antara ovum dan spermatozoa relatif paling lama sehingga
memberi peluang untuk terjadinya konsepsi atau fertilisasi.
Kini bekas folikel de graaf, berubah bentuk dan terjadi
pendarahan sehingga dinamakan korpus rubrum. Situasi demikian
menyebabkan pengeluaran estradiol yang paling rendah sehingga
merangsang dikeluarkan LH. Siklus tonik yang selanjutnya dapat
mengubah korpus rubrum menjadi korpus rubrum menjadi korpus luteum,
dengan mengeluarkan dua macam hormon, yaitu estradiol dan
progesteron.
Jika pada saat fase pembentukan folikel de graaf sampai matang
hanya mengeluarkan estradiol, dan menyebabkan endometrium dalam
fase poliferasi, kini dengan kombinasi estradiol dan progesteron
hormonal, endometrium berbuah menjadi fase sekresi. Usia korpus
luteum hanya 8 hari sehingga tidak terjadi konsepsi, akan mati
dalam bentuk korpus luteum menstruadikum, dan selanjutnya menjadi
korpus albikantes.
Jika terjadi konsepsi yang diikuti dengan nidasi pada hari ke 6
post ovulasi, karpus luteum akan menjadi korpus luteum gravidarum
yang tumbuh terus untuk memberikan hormon estradiol dan
progesteron, sampai pembentukan plasenta sempurna.9Oogenesis(sumber
: http://click4biology.info/c4b/11/hum11.4.htm) Pada akhirnya dapat
kita simpulkan perbedaan antar Mitosis dan
Meiosis:MitosisMeiosis
1Lokasi pembelahan sel sel tubuh (somatis) dan sel gonadLokasi
pembelahan sel gonad / sel kelamin
2Jumlah pembelahan sel satu kaliJumlah pembelahan dua kali yaitu
meiosis I dan II
3Jumlah sel anak hasil pembelahan satu sel induk menghasilkan 2
sel anakJumlah sel anak hasil pembelahan satu sel induk
menghasilkan 4 sel anak
4Jumlah kromosom anak diploid (2n) diploid (2n)Jumlah kromosom
anak diploid (2n) haploid (n)
5Tidak terjadi pindah silangPindah silang terjadi pada profase
I
6Komponen genetik sama dengan indukKomponen genetik berbeda
dengan induk
7Tugas pertumbuhan dan regenerasiTujuan reduksi kromosom yaitu
pembentukan gamet
KesimpulanMitosis dan meiosis adalah proses pembelahan sel.
Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi di seluruh jenis
jaringan tubuh dan dibagi dalam empat fase yaitu profase, metafase,
anafase, telofase. Sedangkan meiosis adalah pembelahan sel yang
terjadi di jaringan germinatif, yaitu sel induk benih.
Daftar Pustaka1. Priastini S, Hartono B, Hudoyono J. Buku ajar
biologi. 2nd ed. Jakarta : FK UKRIDA ; 2011 ; p. 114 9, 130 -1.2.
Elrod SL, Genetika. 4th ed. Jakarta : Penerbit Erlangga ; 2006 ; p.
5 9, 953. Behman, Kliegman. Ilmu kesehatan anak nelson. 1st ed.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000 ; p. 391.4. Stansfield
WD, Colome JS, Cano RJ. Biologi molekuler dan sel. 7th ed. Jakarta
: Penerbit Erlangga; 2009 ; p. 10.5. Corwin EJ. Buku saku
patofisiologi. 3rd ed. Jakarta : Penerbit Bukui Kedokteran EGC;
2007; p. 44 5.6. Chapman, Hall. Buku ajar biologi. 1st ed. Jakarta
: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2001; p. 41.7. Sloane E. Anatomi
dan fisiologi untuk pemula. 1st ed. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2004; p. 50 1.8. Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP
UPI. Ilmu dan aplikasi pendidikan. Jakarta : PT. Imperial Bhakti
Utama; 2007.9. Manuaba IBG. Pengantar kuliah obstetri. 1st ed.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007 ; p. 90.Perbedaan
Mitosis dan MeiosisPage 19