Tinjauan PustakaDarah pada Sistem Sirkulasi ManusiaAgnes
Christie10-2011-396/A9Alamat Korespendensi:Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta
11510No. Telp (021) 5694-2061e-mail:
[email protected] dari manusia sebagian
dari tubuhnya terdiri atas darah, yang merupakan suatu bagian yang
terdapat pada tubuh manusia, dan darah itu pula memiliki fungsi
yang sangatlah penting dalam tubuh manusia tersebut. Darah manusia
merupakan cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalah mengangkut
oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga
menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa
metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun
yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit.
Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui
darah.Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila
kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna
merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan
(respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang
merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.Manusia
memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah
mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung.
Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa
metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui
pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui
vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh
saluran pembuluh darah aorta. Darah mengedarkan oksigen ke seluruh
tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler.
Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava
superior dan vena cava inferior.Darah terdiri daripada beberapa
jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka ini
dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang
dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain
berupa cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang
disebut plasma darah. 1
IsiDarah Darah membentuk sekitar 8% dari berat tubuh total dan
memiliki volume rata-rata 5 liter pada wanita dan 5,5 liter pada
pria. Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi
untuk mengangkutoksigenyang diperlukan oleh sel-sel di seluruh
tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi,
mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan
penyusunsistem imunyang bertujuan mempertahankan tubuh dari
berbagai penyakit. Hormon-hormon darisistem endokrinjuga diedarkan
melalui darah.Darah manusia berwarna merah, antara merah terang
apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen.
Warna merah pada darah disebabkan olehhemoglobin,protein
pernapasan(respiratory protein) yang mengandungbesidalam
bentukheme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul
oksigen.Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang
berarti darah mengalir dalampembuluh darahdan disirkulasikan
olehjantung. Darah dipompa oleh jantung menujuparu-paruuntuk
melepaskan sisa metabolisme berupakarbon dioksidadan menyerap
oksigen melalui pembuluharteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke
jantung melaluivena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke
seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darahaorta. Darah
membawaoksigenke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang
disebut pembuluhkapiler. Darah kemudian kembali kejantungmelalui
pembuluh darahvena cava superiordanvena cava inferior. Darah juga
mengangkut bahan bahan sisa metabolisme,obat-obatan dan bahan kimia
asing kehatiuntuk diuraikan dan dibawa keginjaluntuk dibuang
sebagaiair seni. 2
Pada tubuh manusia, darah juga memiliki peranan yang sangat
penting. Fungsi Darah Pada Tubuh Manusia :1. Alat pengangkut air
dan menyebarkannya ke seluruh tubuh.2. Alat pengangkut oksigen dan
menyebarkannya ke seluruh tubuh.3. Alat pengangkut sari makanan dan
menyebarkannya ke seluruh tubuh.4. Alat pengangkut hasil oksidasi
untuk dibuang melalui alat ekskresi. 5. Alat pengangkut getah
hormon dari kelenjar buntu.6. Menjaga suhu temperatur tubuh.7.
Mencegah infeksi dengan sel darah putih, antibodi dan sel darah
beku.8. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh, dll.
Sedangkan pada tubuh manusia, selain memiliki fungsi, darah juga
terdiri atas beberapa unsur dalam tubuh kita, yaitu yang disebut
dengan Komposisi Darah. Manusia rata-rata mempunyai 5-6 liter
darah, atau sekitar 8% dari total berat badannya. Apabila darah
diendapkan dengan proses sentrifugasi, darah terbagi menjadi dua
bagian, yaitu plasma darah dan sel-sel darah. 3 Plasma darah
(50%-60% volume darah) yang terdiri atas : air 91,0%, , protein
8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen), dan Mineral:
0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium,
fosfor, kalium dan zat besi,nitrogen, dll) serta Garam. Plasma
darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung : albumin,
bahan pembeku darah, immunoglobin (antibodi), hormon, berbagai
jenis protein, dan berbagai jenis garam.Sedangkan untuk Sel darah
(40%-50% volume darah) yang terbagi atas 3 jenis darah, yaitu
Eritrosit : 4,5 juta 6 juta /mm3 atau yang biasa disebut dengan sel
darah merah, untuk yang kedua yaitu Leukosit : 5.000 10.000 /mm3,
dan yang terakhir ialah Trombosit : 200.000 400.000 /mm3.
Unsur dan Mikroskopik Darah
Eritrosit (sel darah merah) Fungsi utama sel darah merah adalah
untuk mentranspor hemoglobin, yang selanjutnya membawa oksigen dari
paru-paru ke jaringan. 4Setiap sel darah merah mengandung sekitar 5
milyar eritrosit (sel darah merah atau SDM), secara rerata, yang
secara klinis sering dilaporkan dalam hitung sel darah merah
sebagai 5 juta sel per militer kubik (mm3). Bentuk dan isi
eritrosit sangat cocok untuk melaksanakan fungsi primernya yaitu
mengangkut O2 dan, dengan tingkat yang yang lebih rendah, CO2 serta
ion hidrogen dalam darah. Sel darah merah berbentuk piringan pipih
yang menyerupai donat. 45% darah tersusun atas sel darah merah yang
dihasilkan di sumsum tulang. Dalam setiap 1 cm kubik darah terdapat
5,5 juta sel. Jumlah sel darah merah yang diproduksi setiap hari
mencapai 200.000 biliun, rata-rata umurnya hanya 120 hari. Semakin
tua semakin rapuh, kehilangan bentuk, dan ukurannya menyusut
menjadi sepertiga ukuran mula-mula.Sel darah merah mengandung
hemoglobin yang kaya akan zat besi. Warnanya yang merah cerah
disebabkan oleh oksigen yang diserap dari paru-paru. Pada saat
darah mengalir ke seluruh tubuh, hemoglobin melepaskan oksigen ke
sel dan mengikat karbon dioksida.Sel darah merah yang tua akhirnya
akan pecah menjadi partikel-partikel kecil di dalam hati dan limpa.
Sebagian besar sel yang tua dihancurkan oleh limpa dan yang lolos
dihancurkan oleh hati. Hati menyimpan kandungan zat besi dari
hemoglobin yang kemudian diangkut oleh darah ke sumsum tulang untuk
membentuk sel darah merah yang baru.Persediaan sel darah merah di
dalam tubuh diperbarui setiap empat bulan sekali. 2
Kisaran jumlah normal eritrosit adalah :Laki-laki 4,5-6,5 x 10
12/1Wanita 3,9-5,8 x 1012/1
Perkembangan eritrosit sebagai berikut :Sebelum lahir : dalam
kantong yolk, seterusnya dalam limpa, hati, dan sumsum tulang
merah.Setelah lahir: dalam sumsum tulang merah, bersama dengan
bertambahnya usia menjadi terbatas didalam sternum, vertebrae, dan
caput femoris dan humerus. Normoblas adalah sel berinti didalam
sumsum tulang merah yang merupakan asal sel eritrosit dengan
pengeluaran nukleus dari sel. Retikulosit adalah eritrosit primitif
dimana jaringan yang halus dapat dilihat dengan metode pewarnaan
khusus, normalnya membentuk kurang dari satu persen eritrosit yang
bersirkulasi. Sumsum tulang mengganti 2 juta sel per detik untuk
menggantikan yang hilang.
Lama hidupEritrosit hidup selama 74-154 hari. Pada usia ini,
sistem enzim mereka gagal, membran sel berhenti berfungsi dengan
adekuat, dan sel ini dihancurkan oleh sel sistem
retikulo-endotelial. 3
Gambar 1. Gambar 2. Sumber: rihandicha.blogdetik.com sumber:
aianpramadhan.blogspot.com
Leukosit Leukosit (sel darah putih atau SDP) adalah satuan
mobile pada sistem pertahanan imun tubuh. Imunitas adalah kemampuan
tubuh menahan atau menyingkirkan benda asing yang berpotensi
merugikan atau sel abnormal. Leukosit dan turunan-turunannya,
bersama dengan berbagai protein plasma, membentuk sistem imun,
suatu sistem pertahanan internal yang mengenali dan menghancurkan
atau menetralkan benda-benda dalam tubuh yang asing bagi diri
normal. Secara spesifik, sistem imun:Mempertahankan tubuh dari
patogen penginvasi (mikroorganisme penyebab penyakit misalnya
bakteri dan virus).Mengidentifikasi dan menghancurkan sel kanker
yang timbul di tubuh,berfungsi sebagai petugas kebersihan yang
membersihkan sel-sel tua (misalnya sel darah merah yang sudah uzur)
dan sisa jaringan (misalnya jaringan yang rusak akibat trauma atau
penyakit). Yang terakhir ini essensial bagi penyembuh luka dan
perbaikan jaringan. Untuk melaksanakan fungsinya leukosit umumnya
menggunakan strategi cari dan hancurkan; yaitu, sel-sel ini pergi
ke tempat invasi atau kerusakan jaringan. Penyebab utama SDP berada
didalam darah adalah agar cepat diangkut dari tempat produksi atau
penyimpanannya ketempat manapun yang membutuhkan. Karena itu,
meskipun disini diperkenalkan leukosit-leukosit spesifik dalam
darah untuk menuntaskan pembahasan kita tentang darah, kita akan
menyisakan pembahasan lebih detil tentang fungsi fagositik dan
imunologik sel ini yang terutama berlangsung dijaringan. Leukosit
tidak mempunyai hemoglobin (berbeda dengan eritrosit) sehingga
tidak berwarna (putih). Tidak seperti eritrosit yang memiliki
struktur seragam, fungsi identik, dan jumlah konstan, leukosit
bervariasi dalam struktur, fungsi dan jumlah. Didalam darah
terdapat lima jenis leukosit yang berbedaneutrofil, eosinofil,
basofikl, monosit, dan limfositmasing-masing dengan struktur dan
fungsi tersendiri. Sel-sel ini agak lebih besar dari eritrosit.
Kelima jenis leukosit masuk ke dalam dua kategori utama, bergantung
pada gambaran nukleus dan ada tidaknya granula didalam
sitoplasmanya. Neutrofil, eosinofil, dan basofil dikategorikan
sebagai granulosit (sel yang mengandung granula) poliformonukleus
(bentuk inti beragam). Nukleus sel-sel ini tersegmentasi menjadi
beberapa lobus dengan bentuk bervariasi, dan sitoplasmanya
mengandung banyak granula yang terbungkus membran. Ketiga jenis
granulosit dibedakan berdasarkan afinitas granulanya terhadap zat
warna: eosinofil memiliki afnitas terhadap pewarna merah esoin,
basofil cenderung menyerap pewarna biru basa, dan neutrofil
bersifat netral, tidak menunjukkan preferensi warna. Monosit dan
limfosit dikenal sebagai agranulosit (sel yang tidak memiliki
granula) mononukleus (satu inti). Keduanya memiliki satu nucleus
besar yang tidak terbagi-bagi dan sedikit granula. Monosit lebih
besar daripada limfosit dan memiliki nukleus berbentuk oval atau
seperti ginjal. Limfosit adalah leukosit yang paling kecil,
biasanya memiliki nukleus bulat besar yang menempati sebagian besar
sel. Sel darah putih adalah bagian dari sistem ketahanan tubuh yang
terpenting.
Gambar 3. Gambar 4. Sumber: biologidewi.blogspot.com sumber:
www.gkisuryautama.org
Jenis-jenis Leukosit:
1. Neutrofil ( 60%)Spesifik fagositik. Mula-mula bakteri
dikepung, lalu butir-butir di dalam sel segera melepaskan zat kimia
untuk menghancurkan dan mencegah bakteri berkembang biak. Selain
itu para ilmuan baru-baru ini menemukan bahwa neutrofil
mengeluarkan jaringan serat ekstrasel yang dinamai neutrophil
extracellular traps (NET). Serat-serat ini mengandung bahan kimia
pemusnah bakteri, memungkinkan NET menjerat lalu menghancurkan
bakteri diluar sel. Karena itu, neutrofil dapat mematikan bakteri
baik secara intasel dengan fagositosis maupun ekstrasel dengan NET
yang dikeluarkannya. Neutrofil hampir selalu merupakan pertahanan
pertama pada invasi bakteri dan karena itu sangat penting dalam
respons peradangan. Selain itu, sel ini melakukan pembersihan
debris. Terdapat 300-600 per milimeter kubik darah, atau 20-30
milyar dalam peredaran darah setiap saat. Neutrofil tinggal dalam
darah sekitar 8 jam sebelum bermigrasi keluar pembuluh dan masuk
jaringan, tempat neutrofil melakukan misinya dan mati. Diameter
neutrofil 7 m dalam darah, dan 10-12 m dalam sediaan apusan darah
kering. Neutrofil mudah dikenali dari nukleusnya yang khas, terdiri
atas dua lobi atau lebih yang saling berhubungan melalui benang
tipis. Jumlah lobus nukleus tergantung (antara lain) dari usainya.
Pertama kali dilepas dari sumsum tulang ke dalam darah, nukleusnya
berbentuk lonjong atau memanjang. 2Peningkatan eosinofil dalam
darah (eosinofilia) berkaitan dengan keadaan alergik (misalnya asma
dan hay fever) dan dengan investasi parasit internal (misalnya
cacing). Eosinofil jelas tidak dapat menelan parasit cacing yang
ukurannya jauh lebih besar, tetapi sel ini melekat ke cacing dan
mengeluarkan bahan-bahan yang mematikannya. 2Eosinofil memasuki
darah dari sumsum tulang dan beredar hanya 6-10 jam sebelum
bermigrasi kedalam jaringan ikat, tempat eosinofil menghabiskan
sisa 8-12 hari dari jangka hidupnya. Eosinofil merupakan 1-3% dari
leukosit darah dan diperkirakan bahwa untuk setiap eosinofil dalam
darah, terdapat 300 di dalam jaringan. Eosinofil berdiameter 9 m
dalam larutan, dan sekitar 12 m dalam sediaan darah. Eosinofil
sangat mudah dibedakan denagn neutrofil dari granul spesifiknya
yang besar yang terpulas merah muda denagn eosin dalam pulasan
darah wright. 5
2. BasofilFungsinya melepaskan zat untuk mencegah terjadinya
penggumpalan darah di dalam pembuluhnya. Basofil merupakan leukosit
granular yang paling sedikit jumlahnya, hanya 0,5% dari hitung
jenis leukosit. Basofil sedikit lebih kecil dari neutrofil,
berdiameter 10 m pada apusan darah terpulas.
3. LimfositTugasnya adalah menghasilkan antibodi, suatu protein
yang membantu tubuh memerangi penyakit. Golongan leukosit yang
kedua terbanyak, berkisar 20-35% dari sel darah putih beredar. Pada
sediaan darah, limfosit berupa sel bulat kecil berdiameter 7-12 m,
dengan nukleus berlekuk yang terpulas gelap dan sedikit sitoplasma
biru terang. Tidak ada granul spesifik, tetapi mungkin memiliki
sedikit granul azurofil. Dibawah mikroskop elektron terlihat
memiliki kompleks golgi kecil sekali, sepasang sentriol, dan satu
atau dua mitokondria. Retikulum endoplasma dapatdikatakan ada,
tetapi terdapat banyak ribosom bebas dalam sitoplasma. Berdasarkan
diameter dan jumlah relatif sitoplasmanya, limfosit digolongkan
sebagai besar, sedang, dan kecil.
4. Monosit Bertugas mengepung bakteri. Berjumlah 3-8% dari
leukosit yang beredar. Selnya bulat berdiameter 9-2 m dalam
larutan, tetapi pada apusan darah kering, berdiameter sampai 17 m.
Monosit dapat disalahkan dengan limfosit besar, tetapi lebih besar
dan lebih banyak sitoplasmanya. Sitoplasma ini tidak terpulas biru
terang, tetapi cenderung berwarna kelabu-biru-pucat. Nukleusnya
eksentris dan bulat atau lebih sering berbentuk ginjal.
Tubuh mengatur banyaknya sel darah putih yang dihasilkan sesuai
dengan kebutuhan. Jika kita kehilangan darah, tubuh akan segera
membentuk sel-sel darah untuk menggantinya. Jika kita mengalami
infeksi, maka tubuh akan membentuk lebih banyak sel darah putih
untuk memeranginya. 2
Gambar 5. Sumber: e-dukasi.net
TrombositTrombosit berbentuk oval tidak berinti, berukuran
kecil, yaitu sekitar 34 mm. Pada umumnya setiap mm kubiknya darah
terdapat 150.000 sampai 350.000 trombosit. Trombosit merupakan
komponen tubuh kita yang mengalir bersama dengan sel darah merah
dan putih. Trombosit memiliki fungsi utama membekukan darah
sehingga tidak banyak darah yang terbuang percuma saat terjadi
pendarahan, trombosit juga berfungsi untuk mendorong respon daya
tahan tubuh. Dengan kata lain, trombosit juga berfungsi untuk
memperkuat daya tahan tubuh.Pada saat terjadi luka, maka trombosit
berkumpul pada luka dan membeku sehingga tertutup lukanya.
Kemudian, trombosit tersebut mengarahkan bakteri ke
limpa.Selanjutnya, bakteri tersebut dikepung oleh sel-sel dendritik
yang berfungsi sebagai sel daya tahan tubuh.Maka respon daya tahan
tubuh itulah yang menghabisi bakteri.Trombosit dibentuk dalam
sumsum tulang dan mempunyai umur lebih kurang 10 hari. Trombosit
mudah pecah dan akan mengeluarkan enzim trombosit atau
tromboplastin. Enzim ini berperan dalam proses pembekuan darah.
6
gambar 6. gambar 7. Sumber: agustocom.blogspot.com sumber:
adwintaactivity.blogspot.com
Bagian Cair Plasma Darah Plasma darah adalah komponen darah
berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi medium sel-sel darah,
dimana sel darah ditutup, yang berbentuk butiran-butiran darah. Di
dalamnya terkandung benang-benang fibrin/fibrinogen yang berguna
untuk menutup luka yang terbuka.Plasma darah merupakan komponen
terbesar dalam darah, dimana besar volume nya 55% dari volume darah
yang terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa larutan protein,
glukosa, faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida.
Karena dinding kapiler permiabel bagi air dan elektrolit maka
plasma darah selalu ada dalam pertukaran zat dengan cairan
interstisial. Dalam waktu 1 menit sekitar 70% cairan plasma
bertukaran dengan cairan interstisial.Fungsi plasma darah adalah
mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran
dari sel ke tempat pembuangan serta menghasilkan zat kekebalan
tubuh terhadap penyakit atau zat antibodi.
Isi kandungan plasma darah manusia :a. Gas oksigen, nitrogen dan
karbondioksidab. Protein seperti fibrinogen, albumin dan globulinc.
Enzimd. Antibodie. Hormonf. Ureag. Asam urath. Sari makanan dan
mineral seperti glukosa, gliserin, asam lemak, asam amino,
kolesterol, dan sebagainya.
Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah
segar yang telah dibubuhi zat anti-koagulan yang kemudian diputar
sentrifugal sampai sel darah merah jatuh ke dasar tuba, sel darah
putih akan berada di atasnya dan membentuk lapisan buffy coat,
plasma darah berada di atas lapisan tersebut dengan kepadatan
sekitar 1025 kg/m3.Serum darah adalah plasma tanpa fibrinogen, sel
dan faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen menempati 4% alokasi
protein dalam plasma dan merupakan faktor penting dalam proses
pembekuan darah.Protein plasma juga mempunyai peran yang penting
dalam pengaturan distribusi air antara plasma dan ruang
interstisial, karena sebagai protein ia tidak dapat melewati
dinding kapiler. Dengan demikian, tekanan osmotik koloidnya akan
menahan air dalam sirkulasi darah. Peran yang terbesar dilakukan
albumin (80%). Albumin juga mempunyai arti yang besar untuk ikatan
protein obat.Tekanan osmosis plasma yaitu 7,3 atm dan dijaga dengan
pengaturan osmosis yang berfungsi dengan baik. Pada tekanan ini,
yang berperan sampai 96% elektrolit anorganik. Perbandingan ion
yang satu terhadap ion yang lain dan pH plasma juga dijaga hampir
tetap oleh proses pengaturan khusus. Kation dengan konsentrasi
plasma tertinggi adalah natrium sedangkan anion plasma yang secara
kuantitatif paling berarti adalah klorida. 5
Gambar 9. Sumber: yayanajuz.blogspot.com
Protein DarahProtein darah terdapat di dalam plasma darah
sehingga sering disebut protein plasma. Kadar totalnya sekita 6-8
g/dl (7-7,5 g/dl). Fungsi protein plasma adalah mempertahankan
tekanan osmotik plasma, sebagai larutan buffer/dapar, cadangan
protein tubuh, dan sebagai protein pengangkut. Asal protein plasma
berada dalam hati seperti fibrinogen, protrombin, albumin, dan alfa
dan beta globulin. Sel-sel plasma dan jaringan limfoid disebut
gamma globulin.
Protein plasma terbagi atas:
Protein sederhana (simple protein): AlbuminFraksi protein plasma
terbanyak dan berat molekul terkecil sekitar 69.000 (BM albumin
< globulin). Sintesisnya berada di hepar sebagai preprotein.
Sintesis menurun terutama pada penyakit hati yang menyebabkan ratio
albumin/globulin plasma menurun. Kadar menurun karena intake
protein berkurang akibat kwashiorkor (malnutrisi protein).
GlobulinGlobulin merupakan salah satu golongan protein yang tidak
larut dalam air, mudah terkoagulasi oleh panas, mudah larut dalam
larutan garam dan membentuk endapan dengan konsentrasi garam yang
tinggi. Glubolin disusun oleh dua komponen yaitu legumin dan
vicilin. Dengan ultrasentrifugasi ditemukan protein utama golongan
2S, 7S, 11S dan 15S. Fraksi terbesar adalah globulin 7S yang
merupakan glikoprotein. Protein globulin dapat mencapai 70% dari
total protein. Fraksi 11S sampai sekarang baru dikenal sebagai
protein tunggal sedangkan frakti 15S belum dapat diidentifikasikan
senyawa penyusunnya. Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma.
Globulin adalah protein yang termasuk gamma globulin (antibodi) dan
berbagai enzim dan / carrier protein transpor. Profil spesifik dari
globulin ditentukan oleh elektroforesis protein (SPEP), yang
memisahkan protein berdasarkan ukuran dan biaya. Ada empat kelompok
utama yang dapat diidentifikasi: gamma globulin, globulin beta,
alfa-2 globulin, dan 1 alfa-globulin. Setelah kelompok normal telah
diidentifikasi, penelitian lebih lanjut dapat menentukan kelebihan
protein tertentu atau defisit. Karena fraksi gamma biasanya
membentuk bagian terbesar dari globulin, kekurangan antibodi harus
selalu muncul di pikiran ketika tingkat globulin rendah. Antibodi
diproduksi oleh limfosit B matang yang disebut sel plasma,
sedangkan sebagian besar protein lain dalam alfa dan beta fraksi
dibuat dalam hati. FibrinogenFibrinogen membentuk 4% protein
plasma, disentesis dihati dan merupakan komponen esensial dalam
mekanisme pembekuan darah.Fibrinogen adalah protein yang memainkan
peran penting dalam pembekuan darah. Fibrinogen adalah koagulan,
lengket berserat dalam darah yang muncul secara signifikan
meningkatkan risiko mengalami salah satu penyebab utama kematian
dan cacat - stroke.
Protein campuran (conjugated protein): GlikoproteinGabungan
antara karbohidrat dengan protein. Fungsinya ialah untuk mengikat
protein dari membran sel tetangga dan sel lain. LipoproteinGabungan
antara lipid dengan protein. Fungsinya ialah mengangkut lemak.
HemoglobinKadar Hb normal adalah 12-16 g/dl(g%). Merupakan
gabungan antara heme dan globin. 1 mol Hb sama dengan 1 mol
globulin + 4 mol heme. 1 mol heme mengikat 1 mol O2. Globin
merupakan 4 rantai polipeptida dengan struktur tetramer.Hemoglobin
Hemoglobin ditemukan hanya disel darah merah, molekul hemoglobin
memiliki dua bagian: Globin, suatu protein yang terbentuk dari
empat rantai polipeptida yang sangat berlipas-lipat. Gugus hem,
empat gugus nonprotein yang mengandung besi. Masing-masing dari
keempat atom besi dapat berikatan secara reversibel dengan satu
molekul O2; karena itu, setiap molekul hemoglobin dapat mengambil
empat penumpang O2 diparu. Karena O2 tidak mudah larut dalam plasma
maka 98,5% O2 yang terangkut dalam darah terikat ke hemoglobin.
Hemoglobin adalah suatu pigmen (yang berwarna secara alami). Karena
kandungan besinya maka hemoglobin tampak kemerahan jika berikatan
dengan O2 dan keunguan jika mengalami deoksigenasi. Karena itu,
darah arteri yang teroksigenasi penuh akan berwarna merah dan darah
vena yang telah kehilangan sebagian dari kandungan O2-nya ditingkat
jaringan, memiliki rona kebiruan. Karbon dioksida, hemoglobin
membantu mengangkut gas ini dari sel jaringan kembali ke paru.
Bagian ion hidrogen asam (H+) dari asam karbonat terionisasi, yang
dihasilkan ditingkat jaringan dari CO2. Hemoglobin menyangga asam
ini sehingga asam ini tidak banyak menyebabkan perubahan pH darah.
Karbon monoksida (CO2). Gas ini dalam keadaan normal tidak terdapat
didalam darah, tetapi jika terhirup maka gas ini cenderung
menempati bagian hemoglobin yang berikatan dengan 02 sehingga
terjadi keracunan CO2. Nitrat oksida (NO2). Di paru, nitrat oksida
yang berrsifat vasodilator berikatan dengan hemoglobin. NO ini
dibebaskan dijaringan, tempat zat ini melemaskan dan melebarkan
arteriol lokal. Vasodilatasi ini membantu menjamin bahwa darah kaya
O2 dapat mengalir dengan lancar dan juga membantu menstabilkan
tekanan darah. Untuk memaksimalkan kandungan hemoglobinnya, satu
eritrosit dipenuhi oleh lebih dari 250 juta molekul hemoglobin,
menyingkirkan hampir semua organel yang lain (ini berarti bahwa
setiap SDM dapat membawa lebih dari semilyar molekul O2). Sel darah
merah tidak mengandung nukleus, organel atau ribosom. Selama
perkembangan sel struktur-struktur ini dikeluarkan untuk
menyediakan ruang lebih banyak bagi hemoglobin. Karena itu, SDM
terutama adalah suatu kantung penuh hemoglobin yang dibungkus oleh
membran plasma.
Fungsi Hemoglobin1. Mengatur pertukaran oksigen dengan
karbondioksida di dalam jaringan-jaringan tubuh. 2. Mengambil
oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan-jaringan
tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar. 3. Membawa karbondioksida
dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru
untuk di buang, untuk mengetahui apakah seseorang itu kekurangan
darah atau tidak, dapat diketahui dengan pengukuran kadar
hemoglobin. Penurunan kadar hemoglobin dari normal berarti
kekurangan darah yang disebut anemia.Mioglobin berperan sebagai
reservoir oksigen : menerima, menyimpan dan melepas oksigen di
dalam sel-sel otot. Sebanyak kurang lebih 80% besi tubuh berada di
dalam hemoglobin.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin:1. Jumlah sel
darah merah dalam tubuhBanyaknya eritrosit dalam tubuh akan
meningkatkan kadar hemoglobin karena Hb terdapat di dalam
eritrosit.2. Kecukupan besi dalam tubuhBesi dibutuhkan untuk
produksi hemoglobin, sehingga anemia gizi besi akan menyebabkan
terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dan kandungan
hemoglobin yang rendah. Besi juga merupakan mikronutrien essensil
dalam memproduksi hemoglobin yang berfungsi mengantar oksigen dari
paru-paru ke jaringan tubuh, untuk dieksresikan ke dalam udara
pernafasan, sitokrom, dan komponen lain pada sistem enzim
pernafasan seperti sitokrom oksidase, katalase, dan peroksidase.
Besi berperan dalam sintesis hemoglobin dalam sel darah merah dan
mioglobin dalam sel otot. Kandungan 0,004 % berat tubuh (60-70%)
terdapat dalam hemoglobin yang disimpan sebagai ferritin di dalam
hati, hemosiderin di dalam limpa dan sumsum tulang.Kecukupan besi
yang direkomendasikan adalah jumlah minimum besi yang berasal dari
makanan yang dapat menyediakan cukup besi untuk setiap individu
yang sehat pada 95% populasi, sehingga dapat terhindar kemungkinan
anemia kekurangan besi.3. Metabolisme besi dalam tubuhBesi yang
terdapat di dalam tubuh orang dewasa sehat berjumlah lebih dari 4
gram. Besi tersebut berada di dalam sel-sel darah merah atau
hemoglobin (lebih dari 2,5 g), myoglobin (150 mg), phorphyrin
cytochrome, hati, limpa sumsum tulang (> 200-1500 mg). Ada dua
bagian besi dalam tubuh, yaitu bagian fungsional yang dipakai untuk
keperluan metabolik dan bagian yang merupakan cadangan. Hemoglobin,
mioglobin, sitokrom, serta enzim hem dan nonhem adalah bentuk besi
fungsional dan berjumlah antara 25-55 mg/kg berat badan. Sedangkan
besi cadangan apabila dibutuhkan untuk fungsi-fungsi fisiologis dan
jumlahnya 5-25 mg/kg berat badan. Ferritin dan hemosiderin adalah
bentuk besi cadangan yang biasanya terdapat dalam hati, limpa dan
sumsum tulang. Metabolisme besi dalam tubuh terdiri dari proses
absorpsi, pengangkutan, pemanfaatan, penyimpanan dan
pengeluaran.
Pembentukan HemoglobinSintesis hemoglobin dimulai dalam
eritroblast dan terus berlangsung sampai tingkat normoblast dan
retikulosit. Dari penyelidikan dengan isotop diketahui bahwa bagian
hem dari hemoglobin terutama disintesis dari asam asetat dan
glisin, dan sebagian besar sintesis ini terjadi didalam
mitokondria. Langkah awal sintesis adalah pembentukan senyawa
pirol. Selanjutnya, empat senyawa pirol besatu membentuk molekul
hem. 2
Hemoglobin di Pecah menjadi:Heme, yang mengandung besi; sebagian
besar besi ditahan didalam tubuh dan digunakan dalam pembuatan sel
eritrosit baru, sedangkan porfirin yang dipecah menjadi bilirubin;
bilirubin bersirkulasi di dalam plasma dan dibuang oleh sel-sel
hati ketika darah bersirkulasi melalui organ tersebut. Bilirubin
disekresikan dalam empedu. 3
Gambar 10.Sumber: bio.miami.edu
Sintesis Heme Heme adalah kompleks senyawa protoporfirin IX
dengan logam besi yang merupakan gugus prostetik berbagai protein
seperti hemoglobin, mioglobin, katalase, peroksidase, sitokrom c
dan triptophan pirolase. Kemampuan hemoglobin dan mioglobin
mengikat oksigen tergantung pada gugus prostetik ini yang sekaligus
memberi warna khas pada kedua hemeprotein tersebut.Heme terdiri
atas bagian organik dan suatu atom besi. Bagian organik
protoporfirin tersusun dari empat cincin pirol. Keempat nya terikat
satu sama lain melalui jembatan metenil, membentuk cincin
tetrapirol. Empat rantai samping metil, dua rantai samping vinil
dan dua rantai samping propionil terikat kecincin tetrapirol
tersebut . Atom besi didalam heme mengikat keempat atom nitrogen
dipusat cincin protoporfirin. Atom besi dapat berbentuk fero (Fe2+)
atau feri (Fe3+) sehingga untuk hemoglobin yang bersangkutan
disebut juga sebagai ferohemoglobin dan ferihemoglobin atau
methemoglobin. Hanya bila besi dalam bentuk fero, senyawa tersebut
dapat mengikat oksigen.
Gambar 11.Sumber: www.personal.kent.edu
PorfirinPorfirin, berasal dari bahasa yunani "porphyrin" yang
artinya ungu. Porfirin merupakan senyawa organik yang alami berada
di alam , satu jenis porfirin yang terkenal adalah heme. Porfirin
adalah senyawa aromatik besar yang merupakan senyawa heterosiklik
karena mengandung atom "N" pada cincin aromatiknya. Porfirin
terbentuk dari 4 cincin pirol modifikasi yang saling terikat pada
bagian alfa-carbon dengan ikatan methine (=CH-). Cincin porfirin
merupakan sebuah sistem konjugasi yang menyebabkan serapan sinar
tampak dan memiliki spektrum warna (sesuai dengan arti namanya
"ungu"). Porfirin merupakan asam konjugasi dari ligan yang biasanya
mengikat logam. Logam yang diikat oleh porfirin kebanyakan
merupakan logam yang memiliki bilangan oksidasi 2+ dan 3+ seperti
Fe, Co, Mg, Zn, Cu, Au , Ag. Tiap logam yang diikat akan
menghasilkan sifat yang berbeda. Porfirin dalam tubuh makhluk hidup
biasanya ada di mitokondria atau di sitosol. Porfirin yang mengikat
logam Fe dikenal sebagai heme, molekul heme yang berikatan dengan
protein disebut hemoprotein yang akrab kita kenal adalah hemoglobin
dan myoglobin. Hemoglobin berperan dalam proses pengangkutan
oksigen dalam darah. Selain heme, senyawa klorofil yang dikenal
sebagai zat hijau daun juga ternyata merupakan senyawa porfirin
yang mengikat logam Mg. Vitamin B12 atau sianocobalamin merupakan
contoh lain senyawa porfirin (mengikat logam Co).
BesiZat besiadalah suatuzatdalam tubuh manusia yang erat dengan
ketersediaan jumlahdarahyang diperlukan. Dalam tubuhmanusiazat besi
memilikifungsiyang sangat penting,yaitu untuk
mengangkutoksigendariparu-parukejaringandan mengangkutelectrondi
dalam proses pembentukanenergidi dalam sel. Untuk mengangkut
oksigen, zat besi harus bergabung
denganproteinmembentukhemoglobindi dalam sel darah merah
danmyoglobindi dalamserabut otot. Bila bergabung dengan protein di
dalam sel zat besi membentukenzimyang berperan di dalampembentukan
energidi dalamsel. Laki-lakidewasa (berat badan75 kg) mengandung
4000 mg zat besi, sementarawanitadewasa (berat badan 55 kg)
mengandung 2100 mg zat besi. Laki-laki memiliki cadangan zat besi
di dalamlimpadansumsum tulangsebanyak 500-1500 mg, itulah sebabnya
kekurangan darah (anemia) jarang dijumpai pada laki-laki.
Sebaliknya, wanita hanya mempunyai cadangan zat besi 0 300 mg
sehingga rentan terhadapanemia, apalagi pada usia subur wanita
mengalami menstruasi.
Gambar 12.Sumber: makalahkesehatan.co.id
Penutup Dalam tubuh manusia jelas kita mengetahui bahwa darah
mengambil alih peranan yang cukup penting. Darah pun memiliki
fungsi yang cukup banyak dalam tubuh kita. maka kita pun harus
belajar lebih dan mengenal akan pentingnya darah dalam tubuh kita
termasuk saat terjadinya luka. Maka kesimpulan yang dapat diambil
dari masalah yang telah dibahas bahwa hipotesis diterima.
Daftar Pustaka 1. Guyton AC, Hall JE. Buku saku fisiologi
kedokteran. Edisi ke-11. Jakarta : EGC; 2009.2. Sherwood L.
Fisiologi manusia. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2009.3. Gibson J.
Fisiologi dan anatomi modern untuk perawat. Edisi ke-2. Jakarta:
EGC; 1990. 4. Guyton AC. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit.
Jakarta: EGC; 1987.h 45.5. Fawwcett DW, Bloom. Buku ajar histologi.
Edisi ke-12. Jakarta: EGC; 2002.6. Handayani W, Haribowo AS.
Hematologi. Jakarta: Salemba Medika; 2008.
2