Dosen Pengajar Agusriansyah, S.Hut
Dosen PengajarAgusriansyah, S.Hut
Kesehatan masyarakat: Kondisi ketahanan fisik dan psikis dari suatu komunitas di daerah tertentu yang merupakan implementasi dari interaksi antara perilaku yang merupakan cermin dari kebiasaan hidup dengan kualitas kesehatan lingkungannya.
Kesehatan lingkungan: Kondisi dari berbagai media lingkungan (air, udara, tanah, makanan, manusia, vektor penyakit, material) yang tercermin dalam sifat fisik, biologi, dan kimia dari kualitas parameter-parameter lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat.
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan kiat untuk:1. Mencegah penyakit2. Memperpanjang harapan hidup, dan3. Meningkatkan kesehatan dan efisiensi masyarakatMelalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk:1. Sanitasi lingkungan2. Pengendalian penyakit menular3. Pendidikan higiene perorangan4. Mengorganisir pelayanan medis dan perawatan agar
dapat dilakukan diagnosis dini dan pengobatan pencegahan
5. Membangun mekanisme sosial sehingga setiap insan dapat menikmati standar kehidupan yang cukup baik untuk dapat memelihara kesehatan
1. Pemeliharaan dokumen kesehatan2. Pendidikan kesehatan3. Kesehatan lingkungan4. Pemberantasan penyakit menular5. Kesejahteraan Ibu dan Anak6. Pelayanan medis dan perawatan kesehatanDi Indonesia diikuti dengan 18 pokok kegiatan: KIA, KB, gizi,
kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit, penyuluhan kesehatan,pengobatan dan penanggulangan kecelakaan, perawatan kesehatan masyarakat, UKS, Kesehatan gigi dan mulut, kesehatan jiwa, pemeriksaan laboratorium sederhana, pencatatan dan pelaporan, kesehatan mata, kesehatan OR, kesehatan pekerja non formal, pembinaan pengobatan tradisional, peningkatan upaya dana sehat masyarakat
Penyediaan air minum Pengolahan dan pembuangan limbah cair, gas dan
padat Mencegah kebisingan Mencegah kecelakaan Mencegah penyebaran penyakit bawaan air, udara,
makanan, dan vektor Pengelolaan kualitas lingkungan air, udara,
makanan, pemukiman, dan bahan berbahaya Pengelolaan keamanan dan sanitasi transportasi,
kepariwisataan, dan pelabuhan Mencegan dan menolong pada saat bencana alam Pengelolaan lingkungan kerja
Perubahan kualitas lingkungan Dinamika masyarakat sekitar rencana lokasi
Parameter lingkungan yang akan terkena dampak
Proses dan potensi pemajanan Potensi besarnya dampak terjadinya
penyakit (angka kesakitan dan kematian) Karakteristik spesifik penduduk yang
beresiko Sumber daya kesehatan Kondisi sanitasi lingkungan Status gizi masyarakat Kondisi lingkungan yang memperburuk
penyebaran penyakit
Angka morbiditas: Frekuensi atau banyaknya penyakit yang ada di masyarakat
Angka mortalitas: angka kematianYang sering digunakan angka kematian ibu, angka kematian bayi lahir prematur, angka penyebab kematian, dll.
Status nutrisi Index kesejahteraan Angka morbiditas dan mortalitas sangat
tergantung dari sistem pencatatan.
Distribusi usia Kepadatan penduduk Keadaan sosial ekonomi masyarakat Kualitas perumahan Keadaan kebersihan dan sanitasi Angka kesakitan, kematian, dan kelahiran Sarana dan prasarana Kualitas dan kuantitas personalia kesehatan Dana bagi kesehatan masyarakatData ini diolah dengan statistik vital untuk:1. Penentuan taraf kesehatan suatu daerah2. Penentuan dampak suatu kegiatan 3. Justifikasi suatu kegiatan4. Penentuan cara pendekatan masyarakat5. Penentuan kebutuhan akan penelitian6. Penentuan pola penyakit7. Penentuan usaha kesehatan yang diperlukan8. Penentuan sarana dan prasarana
UU no 23 th 1992: keadaan meliputi kesehatan badan, rohani, (mental), dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas penyakit, cacat, dan kelemahan sehingga dapat hidup produktif secara sosial ekonomi
Model Gordon: Kesetimbangan antara Agent, Host, dan Lingkungan (dalam masyrakat) Agent ________________ Host
Lingkungan
= keadaan dimana didapat frekuensi penyakit melebihi frekuensi biasa, atau dalam waktu yang singkat terdapat penyakit yang berlebih
Xi > Xr + 2 SDXi = angka sakit saat i,Xr = angka rata-rata tahun-tahun yang lalu,
untuk periode waktu yang samaSD = standar deviasi untuk periode tersebut
Endemi = keadaan yang biasa atau ‘normal’ atau frekuensi penyakit tertentu berada dalam keadaan normal
Xi = Xr ± 2 SD Pandemi = keadaan epidemi yang
melanda hampir semua populasi ataupun hampir semua daerah
A
A
L
H
H
H
HA
A
L
L L
(1)
(4)(3)
(2)
Kondisi 1: Host memberatkan =Manusia menjadi peka terhadap suatu penyakit (penduduk muda, balita banyak)
Kondisi 2: Agent memberatkan =Agent penyakit lebih mudah menimbulkan penyakit pada host (mutasi agent, jumlah agent banyak)
Kondisi 3: Perubahan lingkungan memberatkan Host =adanya pencemaran udara membuat saluran pernafasan menyempit dan lebih mudah sakit
Kondisi 4: Perubahan lingkungan memberatkan Agent = Banjir membuat agent lebih banyak dan mudah masuk ke host
Bisa hidup dan bisa tidak hidup Faktor penentu Agent hidup: identifikasi,
komposisi kimia, genetik, kemampuan bertahan hidup, reservoir, sistem transmisi, latensi, spesifitas, selektivitas, patogenitas, infektivitas, virulensi
Faktor penentu Agent tidak hidup: Identifikasi, dosis, ekokinetik, farmakokinetik, toksisitas, sistem transmisi, spesifitas, selektivitas, reservoir
Faktor penentu: Yang dibawa sejak lahir: usia, jenis
kelamin, bangsa, keluarga, daya tahan tubuh natural
Yang didapat setelah lahir: status kesehatan secara umum, fisiologis, gizi, pengalaman sakit, stres/tekanan hidup, kekebalan tubuh
Faktor penentu masyarakat: Kekebalan kelompok, perilaku host
Pengetahuan pencegahan penyakit misalnya melalui imunisasi
Pengetahuan tentang lingkungan yang dapat menyebarkan penyakit dan sarang vektor penyakit
Pengetahuan tentang peran gizi dalam pertahanan tubuh
Pengetahuan tentang kesehatan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Perilaku masyarakat dipengaruhi oleh: orang panutan, budaya, sumber daya, perasaan dan pemikiran
Penyakit karena budaya: jantung, hipertensi, kanker, cacat janin, diabetes, chirrosis, dll.
Perilaku dan lingkungan kerja Perilaku dan lingkungan sosial ekonomi Perilaku dalam pemanfaatan air, udara,
tanah, dst.
Definisi: segala sesuatu di luar diri Host, baik benda mati, benda hidup, nyata atau abstrak seperti suasana akibat interaksi semua elemen, termasuk host lain
Faktor elemen lingkungan saling berhubungan
Berada dalam campuran Faktor lingkungan sering tidak berpengaruh
secara langsung Kualitas lingkungan dinamis
Wabah penyakit menular:- Agent keluar dari reservoir melalui Portal of Exit- Agent harus dapat bertahan hidup di lingkungan- Harus ada media yang membawa Agent ke Host lain- Agent dapat masuk ke tubuh Host lain melalui Portal of Entry
Wabah penyakit tidak menular:- Kepadatan penduduk tinggi paparan sekaligus terhadap banyak orang- Agent secara konstan dikeluarkan dari sumber dan memapari masyarakat
Ditentukan taraf ekonomi suatu masyarakat Negara ‘miskin’ cenderung banyak menderita
penyakit menular status ekonomi sosial rendah: gizi rendah, pengetahuan tentang kesehatan rendah, keadaan kesehatan lingkungan buruk,status kesehatan buruk
Negara ‘kaya’ banyak menderita penyakit tidak menular status ekonomi sosial tinggi, gizi tinggi, keadaan kesehatan lingkungan baik, penyakit menular rendah, angka kematian bayi rendah, usia harapan hidup tinggi, penyakit usia lanjut yang tidak menular tinggi
Status masyarakat Masalah kesehatan masyarakat
Pola penyakit, Fertilitas, Mortalitas
Tujuan pelayanan kesehatan
Status gizi
Tradisional Tipe pedesaan, kontaminasi air, makanan, banyak insekta
Endemis infeksi, parasitik, CDR, CBR tinggi
Sistem tradisional Banyak malnutrisi
Transisional awal Idem, dan mulai ada pemalsuan obat, makanan
Endemis infeksi, parasitik, CDR sedang, CBR tinggi
Pelayanan yang baik terdapat di daerah tertentu saja
Potensi perbaikan besar
Transisional akhir Rural tradisional, urban modern
Penyakit infeksi berkurang, di kota penyakit tidak menular, CDR rendah, CBR sedang
Sistem nasional pencegahan komprehensif, pelayanan merata
Perbaikan gizi dan perbaikan pendapatan
Modern Sebagian besar urban, pencemaran udara, air, rokok, minuman keras, sintetis
Penyakit kardiovaskuler, degenerasi, keganasan CDR dan CBR renda
Sistem nasional menyeluruh dan kompleks
Nutrisi berlebih karena produksi tinggi
Ket.: CDR= crude death rateCBR = crude birth rate
Penyakit bawaan air dan makanan (water and food borne diseases)
Penyakit bawaan udara (air borne diseases)
Penyakit bawaan tanah Penyakit bawaan vektor (vector borne
diseases)
Penyakit bawaan udara
Penyakit bawaan air
Penyakit bawaan nyamuk
Penyakit bawaan tanah
Penyakit bawaan sampah
Penyakit bawaan
makanan
Diphtheriea,TBC, Pertussis, Pneumonia, Varicella, Morbilli, Influenza, Histoplasmosis
Diare, Hepatitis A, Polio, Cholera, Typhus, paratyphus, Giardiasis, Ascariasis, Schistosomiasis
Encephalitis, Filariasis, Dengue, DHF, Malaria
Tetanus, Antrax, Histoplasmosis
Lalat : disentri, typhus, cholera, ascariasisTikus/Pinjal : pest, leptospirosis, rat bite fever
Diare, hepatitis A, cholera, dysentrerie, typhus, TBC usus, Taeniasis
Fibrosis, granuloma, iritan, demam
Keracunan cobalt, cadmium, merkuri
Keracunan cadmium, fluor
Keracunan metan, CO, H2S, logam berat
Keracunan bahan kimia
Pemantauan keadaan populasi vektor secara kontinu sangat penting
Parameter vektor penyakit yang dipantau: Index lalat Index pinjal Kepadatan nyamuk man biting rate, index kontainer,
index rumah
Tindakan khusus bila kepadatan meningkat: Intensifikasi pemberantasan sarang: perbaikan saluran,
drainase, kebersihan saluran, reservoir air, menghilangkan genangan, mencegah pembusukan sampah, dst.
Mobilisasi masyarakat dalam pemberantasan dengan memelihara kebersihan lingkungan
Melakukan penyemprotan insektisida terhadap vektor dewasa
Tata Guna Lahan Pengaruh terhadap Kesehatan Lingkungan
Kehutanan Reservoir vektor, agent, dll.
Taman Kesehatan lingkungan rekreasi, dll.
Bercocok tanam Kesehatan makanan, dll.
Tanah berair, danau, rawa, teluk Perkembangbiakan vektor, dll.
Tempat tinggal Kesehatan lingkungan pemukiman, dll.
Perkotaan Kesehatan lingkungan bangunan, persampahan
Industri Kesehatan dan keselamatan lingkungan
Transportasi Kesehatan lingkungan transportasi, pariwisata
Eksploitasi mineral Kesehatan keselamatan lingkungan, toksikologi lingkungan
Analisis terhadap potensi besarnya dampak Pengelolaan dampak
IDENTIFIKASI
Media PendudukParameter Lingkungan
A S O S I A S I
Dampak terhadap kesehatan masyarakat
Sumber pencemar Media di Lingkungan Penerima: Masyarakat
Baku mutu (Efluen/emisi)
Baku mutu (Lingkungan/ambien)
Pengukuran:- sumber- emisi/ambien- masyarakat terpajan (biomarker)
Dampak interaksi:- prevalensi/insidensi angka penyakit- keracunan- kecelakaan
Studi epidemiologi Kesehatan dan keselamatan lingkungan
kerja Higiene Sanitasi Kinerja laboratorium Kajian komunikasi
1. Pencemar – cemaran- Penyebaran di lingkungan- Jalur pemajanan- Data: dari studi-studi dan pengalaman negara lain
2. Perindukan vektor- Perubahan lahan genangan air- Perubahan vegetasi- Data: dari studi-studi dan pengalaman negara lain
3. Perilaku masyarakat- Kebiasaan hidup (pemanfaatan air, insektisida, sanitasi makanan, dll.)
Perubahan kualitas lingkungan vektor penyakit
Pengerahan sumber daya manusia interaksi penduduk potensi penyakit menular
Pemakaian bahan berbahaya resiko kesehatan: akut, kronis
Penurunan pemenuhan makanan dan gizi masyarakat
Penurunan kualitas sumber daya manusia karena perubahan kualitas lingkungan
Sifat dampak (akut, kronis) Jumlah penduduk yang terkena dampak Beban ekonomi yang ditanggung akibat
dampak
Uraian kegiatan yang berhubungan dengan aspek kesehatan masyarakat
Media lingkungan sebagai wahana transportasi bahan berbahaya
Parameter lingkungan dan kesehatan serta metode prakiraan dan evaluasi dampak
Metode pengumpulan dan analsis data Prakiraan dampak kesehatan masyarakat Evaluasi dampak kesehatan masyarakat
Umumnya dampak kesehatan timbul setelah periode waktu tertentu.
Perluasan habitat vektor penyakit Analisis resiko kualitatif dan kuantitatif Analisis jalur pemajanan Analisis resiko epidemiologis Analisis biaya dampak kesehatan Analisis perubahan perilaku masyarakat
Dibandingkan dengan standar persyaratan atau kriteria kesehatan dari berbagai media lingkungan
Mempertimbangkan dampak kesehatan langsung dan tidak langsung
Prevalensi penyakit Spesies vektor penyakit di lokasi kegiatan Manusia rentan terhadap bahan berbahaya yang
dikeluarkan kegiatan cukup banyak jumlahnya Pesebaran bahan berbahaya cukup luas jalur-jalur
pemajanan Bahan berbahaya resisten di alam, dan kumulatif pada
janka panjang Bahan berbahaya menimbulkan dampak tidak terpulihkan Bahan berbahaya mengganggu kebutuhan hidup manusia
pencemaran air Sarana dan jangkauan kesehatan masih sangat terbatas Perilaku masyrakat beresiko cukup besar
Pengelolaan: mencegah atau meminisasi dampak dan memaksimalkan manfaat yang diperoleh untuk tidak timbulnya dampak kesehatan
Pemantauan: diarahkan kepada jalur pemajanan (dari prakiraan dampak) pemantauan biomarker