GIZI MASYARAKAT(ILMU KESEHATAN MASYARAKAT)
Tim Penyusun :ARDIKALMARLIYANA SAFITRINUR PUTRI LAVENIA PERMATA
SARIS1 KesehatanMasyarakat Reguler 7
PERGURUAN TINGGI MOHAMMAD HUSNI THAMRINJalan Raya PondokGede
No.23-25, KramatJati,Jakarta Timur
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulilahirabbalalamin. Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk dan rahmat-Nya kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
Gizi Masyarakat.Makalah ini secara khusus bertujuan untuk menunjang
proses pembelajaran mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat. Namun,
dalam paparan pada makalah ini kami pun berbagi pengetahuan dan
wawasan pembaca mengenai Gizi Masyarakat. Kami berharap paparan ini
dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya kepada para mahasiswa
pemula yang sedang mempelajari Ilmu Kesehatan Masyarakat subbab
Gizi Masyarakat.Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Inggit
Meliana Anggarini, SKM, M. Comm. Health yang telah memberi dorongan
dan membantu kami dalam mempelajari Ilmu Psikologi. Serta tidak
lupa kami berterimakasih kepada orang tua kami, Bapak Syamsul
Akmal, M.Pd & Ibu Helendri (Orangtua dari Ardikal), Drs.
Suyitno & Ibu Nuraini (Orangtua dari Marliyana Safitri), Drs.
M. Ardjo D. Daud & Ibu Rutniwati F. Iyus, S.Pd. (Orangtua dari
Nur Putri Lavenia Permata Sari), dan yang senantiasa memberikan
dukungan serta doa tulusnya kepada kami.Kami menyadari bahwa
makalah kami jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu kami sangat
menunggu kritik dan saran para pembaca untuk memperbaiki segala
kekurangan kami.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Tim Penyusun,
DAFTAR ISI
JUDUL MAKALAH 1KATA PENGANTAR 2DAFTAR ISI 3BAB I : PENDAHULUAN
4Latar Belakang 4Tujuan 5Ruang Lingkup Materi 5BAB II : DASAR TEORI
6Pengertian Gizi 6Pengertian Ilmu Gizi 6Sifat Zat Gizi 6Bentuk Zat
Gizi 7Fungsi Gizi 7Zat-Zat Makanan yang Bergizi 7Gizi Klinik dan
Gizi Masyarakat 8Penyakit-Penyakit Kekurangan Gizi 9Kelompok Rentan
Gizi 10Pengukuran Status Gizi Masyarakat 13Gizi Seimbang untuk Bayi
17Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil 26Penanggulangan Masalah Gizi
Kurang 26BAB III : PEMBAHASAN 26BAB IV : PENUTUP 28Kesimpulan
30Usul dan Saran 30DAFTAR PUSTAKA 31 LAMPIRAN KUESTIONER 32
BAB IPENDAHULUAN
Latar BelakangKesehatan masyarakat adalah kombinasi antara teori
(ilmu) dan praktik (seni) yang bertujuan untuk mencegah penyakit,
memperpanjang usia hidup, dan meningkatkan kesehatan masyarakat
(Winslow, 1920). Kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang
multidisiplin. Salah satu yang menopang ilmu kesehatan masyarakat
adalah gizi masyarakat.Gizi merupakan ilmu pengkajian makanan yang
berkaitan dengan kesehatan gizi masyarakat. Batasan klasik
mengatakan bahwa ilmu gizi ialah ilmu yang mempelajari nasib
makanan sejak ditelan sampai diubah menjadi bagian tubuh dan energi
serta diekskresikan sebagai sisa (Djaeni, 1987). Dalam
perkembangannya ilmu gizi dimulai dari pengadaan, pemeliharaan,
pengelolaan, sampai dengan penyajian makanan tersebut. Dengan
demikian keseimbangan gizi di dalam tubuh dapat seimbang.Untuk
mencapai kesehatan yang optimal diperlukan makanan yang mengandung
zat-zat gizi makro maupun mikro yang bertujuan sesuai dengan
pengertian gizi itu sendiri. Ilmu gizi mencakup dua komponen
penting yaitu makanan dan kesehatan.Pada kehidupan sehari-hari
masyarakat seringkali mengabaikan kebutuhan gizi pada makananyang
mereka konsumsi. Padahal kebutuhan gizi sangat berpengaruh kepada
kesehatan masyarakat itu sendiri. Akibatnya masyarakat sering
sekali mengalami gangguan kesehatan yang berhubungan dengan gizi
dan makanan.Oleh karna itu, kami menyusun makalah ini yang membahas
tentang Gizi Masyarakat. Sehingga pembaca dapat menambahkan
wawasannya terhadap fungsi gizi beserta penyakit yang diakibatkan
oleh kekuarangan gizi.
TujuanPenulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi
mengenai gizi dan fungsinya, penyakit-penyakit yang disebabkan
kekurangan gizi, pengukuran status gizi, dan kasus gizi di
Indonesia.
Ruang Lingkup MateriGizi merupakan ilmu pengkajian makanan yang
berkaitan dengan kesehatan gizi masyarakat.. Pada makalah ini kami
menyajikanpenguraian tentang gizi, ilmu gizi, fungsi gizi, zat-zat
makanan yang bergizi, gizi klinik, gizi kesehatan,
penyakit-penyakit kekurangan gizi, kelompok rentan gizi, dan
pengukuran status gizi masyarakat.
BAB IIDASAR TEORI
Pengertian GiziSecara etimologi, kata gizi berasal dari bahasa
Arab ghidza, yang berarti makanan. Menurut dialek Mesir, ghidza
dibaca ghizi.Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti (penyerapan),
absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran
zat-zat yang tidak digunakan.Ilmu yang mempelajari perihal makanan
serta hubungannya dengan kesehatan. Ilmu pengetahuan tentang gizi
(nutrisi) membahas sifat-sifat nutrien (zat-zat gizi) yang
terkandung dalam makanan, pengaruh metaboliknya serta akibat yang
timbul bila terdapat kekurangan (ketidakcukupan) zat gizi. Zat-zat
gizi tidak lain adalah senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam
makanan yang pada gilirannya diserap dan digunakan untuk
meningkatkan kesehatan tubuh kita
Pengertian Ilmu GiziIlmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang
ilmu yang mempelajari proses pangan setelah dikonsumsi oleh
manusia, masuk ke dalam tubuh, mengalami pencernaan, absorpsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme serta pengeluaran zat-zat
yang tidak digunakan yang berguna untuk pertumbuhan dan
perkembangan yang sehat serta gigi yang sehat pula.
Sifat Zat Gizi1. Essensial,tidak dapat disintesis sendiri oleh
tubuh sehingga harus dikonsumsi dari makanan-makanan yang telah di
konsumsi. Zat gizi essensial tersebut meliputi vitamin, mineral,
asam amino, asam lemak dan sejumlah karbohidrat sebagai energi 2.
Non essensial, zat gizi yang dapat disintesis (dibentuk) didalam
tubuh dari senyawa atau zat gizi tertentu.
Betuk Zat Gizi1. Makronutrien/Zat Gizi Makro :Merupakan komponen
terbesar dari susunan diet serta berfungsi mensuplai energi dan
zat-zat gizi essensial yang berguna untuk keperluan pertumbuhan sel
atau jaringan, fungsi pemeliharaan maupun aktifitas tubuh.Kelompok
makronutrien terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, makromineral
(natrium, klorida, fosfor, kalsium, magnesium) dan air.2.
Mikronutrien/Zat Gizi MikroKelompok mikronutrien terdapat pada
vitamin dan sejumlah mikro mineral (zat besi, yodium, flor, zink,
selenium, mangan, dsb).
Fungsi GiziGizi memiliki beberapa fungsi yang berperan dalam
kesehatan tubuh makhluk hidup, yaitu:1. Memelihara proses tubuh
dalam pertumbuhan/perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang
rusak.2. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari.3.
Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air,
mineral dan cairan tubuh yang lain.4. Berperan dalam mekanisme
pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit (protein).Batasan
klasik mengatakan ilmu gizi ialah ilmu yang mempelajari nasib
makanan sejak ditelan sampai diubah menjadi bagian tubuh dan energi
serta diekskresi sebagai sisa (Achmad Djaaelani, 1987).
Zat-Zat Makanan yang BergiziUntuk mencapai kesehatan yang
optimal diperlukan makanan yang mengandung gizi atau zat-zat gizi.
Zat-zat makanan yang diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan
kesehatan, yakni1. Protein, diperoleh dari makanan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan (protein nabati) dan hewan (protein hewani).
Fungsi protein bagi tubuh antara lain :a. Membangun sel-sel yang
rusak.b. Membentuk zat-zat pengatur, seperti Enzim dan Hormon.c.
Membentuk zat inti energi (1 gram energi kira-kira akan
menghasilkan 4,1 kalori)2. Lemak, berasal dari minyak goreng,
daging, margarine, dan sebagainya. Fungsi pokok lemak bagi tubuh
ialah :a. Menghasilkan kalori terbesar dalam tubuh manusia ( 1 gram
lemak menghasilkan sekitar 9,3 kalori)b. Sebagai pelarut vitamin A,
vitamin D, vitamin E, dan vitamin Kc. Sebagai pelindung terhadap
bagian-bagian tubuh tertentu dan pelindung bagian tubuh pada
tempratur rendah.3. Karbohidrat, bedasarkan gugus penyusun gulanya
dapat dibedakan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Fungsi karbohidrat adalah salah satu pembentuk energi yang paling
murah, karena pada umumnya sumber karbohidrat berasal dari
tumbuh-tumbuhan (seperti beras, jagung, singkong, dan sebagainya)
yang merupakan makanan pokok.4. Vitamin-vitamin, dibedakan menjadi
dua, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin A dan vitamin B)
dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, vitamin D, vitamin
E, dan vitamin K). Fungsi masing-masing vitamin tersebut ialah :a.
Vitamin A berfungsi bagi pertumbuhan sel-sel epitel dan sebagai
pengatur kepekaan rangsang sinar pada saraf dan mata.b. Vitamin B1
berfungsi untuk metabolisme karbohidrat, keseimbangan air dalam
tubuh, dan menyerapan zat lemak oleh usus.c. Vitamin B2 berfungsi
dalam pemindahan rangsangan sinar ke saraf mata dan enzim berfungsi
dalam proses oksidasi dalam sel-sel.d. Vitamin B6 berfungsi dalam
pembuatan sel-sel darah dan dalam proses pertumbuhan serta
pekerjaan urat saraf.e. Vitamin C berfungsi aktivator macam-macam
fermen perombak protein dan lemak dalam oksidasi dan dehidrasi
dalam sel, penting dalam pembentukan trombosit.f. Vitamin D
berfungsi mengatur kadar kapur dan fosfor dalam bersama-sama
kelenjar kelenjar gondok, memperbesar penyerapan kapur dan fosfor
dari usus, dan mempengaruhi kerja kelenjar endoktrin.g. Vitamin E
berfungsi mencegah pendarahan bagi wanita hamil serta mencegah
keguguran dan diperlukan pada sel-sel sedang membelah.h. Berfungsi
dalam pembentukan protombin yang berarti penting dalam proses
pembekuan darah.5. Mineral, terdiri dari zat kapur (Ca), zat besi
(Fe), zat fluor (F), natrium (Na) dan chlor (Cl), kalium (K), serta
Iodium (I). Secara umum fungsi mineral adalah sebagai bagian dari
zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian penting dari
struktur sel dan jaringan.
Gizi Klinik dan Gizi MasyarakatIlmu gizi di bedakan menjadi dua
sifat, yakni gizi yang berkaitan dengan kesehatan perorangan dab
gizi yang berkaitan dengan gizi kesehatan masyarakat (public health
nutrition). Kedua ilmu tersebut memiliki perkembangannya
masing-masing, yakni cabang ilmu gizi kesehatan perorangan yang
disebut gizi klinik (clinical nutrition) dan cabang ilmu gizi
kesehatan masyarakat yang di sebut gizi masyarakat.Gizi klinik
berkaitan dengan nasabah gizi pada individu yang sedang menderita
gangguan kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan gizi. Oleh
karna itu, gizi klinik lebih menitikberatkan pada kuratif daripada
preventiv promotif. Sedangngkan gizi masyarakat berkaitan dengan
gangguan gizi pada kelompok masyarakat. Oleh sebab itu, sifat dari
gizi masyarakat lebih ditekankan pada pencegahan (preventiv) dan
peningkatkan (promotif).Gizi klinik berhubungan dengan masalah
klinis pada individu yang mengalami gangguan gizi. Maka profesi
kedokteranlah yang lebih tepat untuk menanganinya. Sebaliknya, gizi
masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada masyarakat, dimana
masyarakat mempunyai aspek yang sangat luas, maka penanganannya
harus secara multisektor dan multidisiplin. Profesi dokter saja
belum cukup untuk menangani masalah gizi masyarakat.Penanganan gizi
masyarakat tidak cukup dengan upaya terapi para penderita saja,
karena apabila setelah mereka sembuh akan kembali ke masyarakat.
Oleh karena itu, terapi penderita gangguan gizi masyarakat tidak
ditunjukkan pada penderitanya saja, tetapi seluruh masyarakat
tersebut.
Penyakit-Penyakit Kekurangan GiziKonsumsi gizi makanan pada
seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan (status
gizi). Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak seimbang
dengan kebutuhan tubuh, maka akan terjadi kesalahan akibat gizi.
Malnutrisi tersebut mencangkup kelebihan nutrisi/gizi
(overnutrition) dan kekurangan gizi (undernutrion).1. Penyakit
Kurang Kalor dan Protein (KKP)Penyakit ini terjadi karena
ketidakseimbangan antara konsumsi kalori (karbohidrat) dan protein
dengan kebutuhan energi, atau terjadi defisiensi atau defisit
energi dan protein. Penyakit ini di bagi dalam tingkatan tertentu,
yaknia. KKP ringan, jika berat badan anak mencapai antara 84%-95%
dari berat badan menurut standar Harvard.b. KKP sedang, jika berat
badan anak mencapai antara 44%-60% dari berat badan menurut standar
Harvard.c. KKP berat (gizi buruk), jika berat badan anak kurang
dari 60% dari berat badan menurut standar Harvard.Beberapa ahli
hanya membedakan dua macam KKP, yakni KKP ringan (gizi kurang) dan
KKP berat (gizi buruk) yang lebih sering disebut marsmus
(kwashiohor).2. Obesitas (Penyakit Kegemukan)Penyakit ini terhadi
karna ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan
energi, artinya konsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan
kebutuhan (pemakaian) energi. Kelebihan energi yang didapat dari
konsumsi yang berlebih di simpan dalam bentuk lemak.Akibat dari
penyakit obesitas dapat menyebabkan penyakit kardiovasikuler,
hipertensi, dan diabetes melitus.Berat badan yang ideal pada orang
dewasa menurut rumus Dubois ialah sebagai berikut.B = (T 10) +
10%Dengan keterangan sebagai berikut,B adalah berat badan hasil
perkiraan/pengukuran (kg)T adalah tinggi badan (cm)Dari hasil
pengoreksian oleh bagian gizi Fakultas Kedokteran Universita
Indonesia menghasilkan rumusB = { ( T 10 ) - 10% }+ 10%Dengan
keterangan sebagai berikut,B adalah berat badan hasil
perkiraan/pengukuran (kg)T adalah tinggi badan (cm)Dewasa ini ahli
gizi menentukan seseorang atau kekurangan gizi dengan indeks massa
tubuh (IMT) atau body mass index (BMI) dengan rumus :
Bila hasilnya :a. 30: kegemukan (obesitas)= Berat badan
berkelebihan3. Anemia (Penyakit Kurang Darah)Penyakit ini
disebabkan karena konsumsi zat besi (Fe) pada tubuh tidak seimbang
(kurang dari kebutuhan).zat besi merupakan mikroelemen yang
esensial bagi tubuh, sangat diperlukan dalam pembentukan darah yang
terdapat pada haemoglobin (Hb).Dalam kondisi Fe yang baik, hanya
sekitar 10% dari Fe yang terdapat dalam makanan diserap ke dalam
mukosa usus. Ekskesi Fe dilakukan melalui kulit, dalam
bagian-bagian tubuh yang aus dan dilepaskan oleh permukaan tubuh
yang jumlahnya sangat kecil.Sedangkan pada wanita ekskresi Fe lebih
banyak melalui menstruasi. Oleh sebab itu, kebutuhan Fe pada wanita
dewasa lebih banyak dibandingkan pria. Pada wanita hamil kebutuhan
Fe meningkat karena bayi berada dikandungannya memerlukan Fe.4.
Zerophthalmia (Defisiensi Vitamin A)Penyakit ini disebabkan karena
kekurangan konsumsi vitamin A dalam tubuh. Gejala-gejala penyakit
ini adalah kekeringan epithel biji mata dan kornea, karena glandula
lacrimalis menurun.terlihat selaput bola mata keriput dan kusam
bila biji mata bergerak. Pada stadium lanjut mata akan mengoreng
karena sel-selnya menjadi lunak yang disebut keratomalacia dan
dapat menimbulkan kebutaan.Vitamin A berfungsi dalam proses
melihat, proses metabolism, dan proses reproduksi. Ganguan yang
diakibatkan karena kekurangan vitamin A yang menonjol adalah
gangguan proses melihat yang disebut zero-phalmia. 5. Penyakit
Gondok EndemikZat iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh
karena merupakan komponen gari hormon thyroxin. Zat iodium tersebut
dikonsenterasikan dalam kelenjar gondok (glandula thyroidea) yang
dipergunakan dalam sintetis hormone thyroxin.Kekurangan zat iodium
ini berakibat kondisi hypothyroidisme (kekurangan iodium) dan tubuh
mencoba untuk mengkompensasi dengan menambah jaringan kelenjar
gondok. Apabila kelebihan zat iodium maka maka akan mengakibatkan
gejala-gejala pada kulit yang disebut iodium dramatis.
Kelompok Rentan GiziKelompok rentan gizi adalah suatu kelompok
dalam masyarakatyang paling mudah menderita gangguan kesehatan atau
rentan karena kekurangan gizi. Pada kelompok-kelompok umur tersebut
berada pada suatu siklus pertumbuhan atau perkembangan yang
memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari kelompok
umur yang lain. Kelompok-kelompok rentan gizi ini terdiri dari :a.
Kelompok bayi, umur 0-1 tahun.b. Kelompok di bawah lima tahun
(balita) : 1-5 tahun.c. Kelompok anak sekolah, umur 6-12 tahun.d.
Kelompok remaja, umur 13-20 tahun.e. Kelompok ibu hamil dan
menyusuif. Kelompok usia lanjut atau lansiaKelompok usia lanjut
termasuk kelompok rentan gizi, meskipun kelompok ini tidak dalam
proses pertumbuhan dan perkembangannya. Hal ini disebabkan karena
pada usia lanjut terjadi proses degredasi yang menyebabkan kelompok
usia ini mengalami kelainan gizi.1. Kelompok BayiDalam siklus
kehidupan manusia, bayi berada dalam masa pertumbuhan dan
perkembangan yang paling pesat. Agar bayi tumbuh dengan baik,
zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan ialah :a. Protein, dibutuhkan
3-4 gram/kilogram berat badan.b. Calcium (Cl)c. Vitamin D, tetapi
karena Indonesia berada di daerah tropis maka hal ini tidak begitu
menjadi masalah.d. Vitamin A dan vitamin K yang harus diberikan
sejak postnatal.e. Fe (zat besi) diperlukan karena dalam proses
kelahian sebagai Fe ikut terbuang.Secara alamiah zat-zat gizi
tersebut sudah terkandung dalam ASI (Air Susu Ibu). Oleh karna itu,
jika gizi makan ibu baik dan di berikan pada anak usia 0 sampai 6
bulan, maka zat tersebut dapat mencukupinya.Peraalihan ASI pada
makananan tambahan (PMT) harus dilakukan sesuai dengan kondisi
anatomi dan fungsional alat pencernaan bayi. Jumlah makanan
tambahan dapat ditingkatkkan sesuai dengan kebutuhan kalori yang
diperlukan bayi/anak untuk berkembang.Umur AnakPMTKebutuhan
Kalori
0 6 bulanASI saja300 kalori
6 9 bulanMakanan halus800 kalori
9 12 bulanMakanan lunak1.100 kalori
18 24 bulanMakanan semi keras1.300 kalori
24 bulan (2 tahun)Makanan dewasa dan disapih (pemberhentian
mengkonsumsi ASI)
2. Kelompok Anak BalitaKelompok ini merupakan kelompok umur yang
paling menderita akibat gizi (KKP), dan jumlahnya dalam populasi
besar. Beberapa kondisi atau anggapan yang menyebabkan anak balita
ini rawan gizi dam rawan kesehatan adalah :a. Anak balita baru
berada dalam masa transisi dari makanan bayi ke makanan orang
dewasa.b. Biasanya anak balita sudah mempunyai adik, atau ibunya
sudah bekerja pennuh shingga perhatian ibu sudah kurangc. Anak
balita sudah mulai main di tanah dan sudah dapat main di luar
rumahnya sendiri, sehingga lebih terpapar dengan lingkungan yang
kotor dan kondisi yang memungkinkan untuk terinfeksi dengan
berbagai macam penyakit.d. Anak balita belum dapat mengurus dirinya
sendiri, termasuk dalam memilih makanan. Dipihak lain ibunya sudah
tidak begitu memperhatikan lagi makanan anak balita, kareena
dianggap sudah dapat makan sendiri.3. Kelompok Anak SekolahPada
umumnya kelompok ini mempunyai kesehatan yang lebih baik
dibandingkan dengan kesehatan anak balita. Masalah-masalah yang
akan timbul pada kelompok ini, antara lain :a. Berat badan
rendah.b. Defisiensi Fe (kurang darah).c. Defisiensi vitamin
E.Masalah ini akan timbul karena pada umur ini anak sangat aktif
bermain dan banyak kegiatan, baik di sekolah maupun di lingkungan
tempat tinggal. Di pihak lain anak yang berada di kelompok ini
terkadang nafsu makannya menuurun, sehingga konsumsi makanan tidak
seimbang dengan kalori yang di perlukan.4. Kelompok
RemajaPertumbuhan anak remaja pada kelompok ini sanagat pesat,
kemudian kegiatan mereka berkaitan dengan kegiatan jasmani termasuk
olahraga juga pada puncaknya. Oleh sebab itu, apabila konsumsi
makanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori untuk ppertumbuhan
dan kegiatan-kegiatannya, maka akan terjadi defisiensi yang
berakhir menghambat pertumbuhannya. Pada remaja putri mulai terjadi
menarche (awal menstruasi), yang berarti mulai terjadi pembuangan
Fe.
5. Kelompok Ibu HamilPeningkatan metabolisme berbagai zat gizi
pada ibu hamil memerlukan peningkatan suplai vitamin, terutama
thiamin, reboflafin, vitamin A, viatamin D. kenutuhan berbagai
mineral, khususnya Fe dan Calsium juga menigkat.Apabila kebutuhan
kalori, protein, vitamin, dan mineral yang meningkat tidak dapat
terpenuhi melalui konsumsi makanan oleh ibu hamil, akan terjadi
kekurangan gizi yang berakibat, sebagai berikut.a. Berat badan bayi
pada waktu lahir rendah atau sering disebut Berat Bayi Lahir Rendah
(BBLR).b. Kelahiran premature (lahir belum cukup umur kehamilan).c.
Lahir dengan berbagai kesulitan, dan lahir mati.6. Ibu MenyusuiAir
Susu Ibu (ASI) adalah makanan utama bayi. Oleh sebab itu, maka
untuk menjamin kecukupan ASI bagi bayi, makanan ibu yang sedang
menyusui harus diperhatikan. Sekresi ASI rata-rata 800 850
mililiter per hari, dan mengandung kalori 60 65 kalori, 1,0 1,2
gram, dan lemak 2,5 3,5 gram setiap 100 milimeter. Zat-zat ini
diambil dari tubuh ibu, dan harus digantikan dengan suplai makanan
ibu sehari-hari. Untuk itu, ibu yang sedang menyusui memerlukan
tambahan 800 kalori per hari dan di tambah protein 25 gram per
hari, selain kebutuhan ibu bila tidak menyusui.7. Kelompok Usia
Lanjut (Usila)Pada usia ini sudah tidak mengalami penurunan
fungsinya, makan sering terjadi gangguan gizi. Oleh karna itu,
disarankan seseorang yang berada di usia ini mengkonsumsi makanan
yang mudah dicerna dan tidak memberatkan fungsi kelenjar
pencernaan.Keperluan energi pada usila sudah menurun. Oleh sebab
itu, konsuumsi makanan untuk usila secara kuantitas tidak sama
dengan kelompok rentan lainnya. Yang terpenting pada kelompok ini
dalah makana yang berkulitas, artinya keseimbangan zat gizi harus
dijaga. Kegemukan pada usila sangat merugikan, karena beresiko
terkena penyakit, seperti kardiovasikuler, diabetes mellitus,
hiperteni, dan sebagainya.
Pengukuran Status Gizi MasyarakatBerbagai studi telah menguju
macam-macam pengukuran status gizi dan membuat berbagai
rekomendasi. Wattelow (1973) menyarankan bahwa pengukuran gizi
dilakukan melalui ukuran berat badan per tinggi badan. Sedangkan
ukuran tinggi badan per umur hanya sesuai digunakan untuk mengukur
status gizi pada saat yang lalu. Ia yang menyebabkan pula bahwa
berat badan per umur berguna bagi pengukuran seri untuk anak di
bawah 1 tahun.Throwbridge, F. (1970) dari hasil studinya
menyimpulkan bahwa ukuran berat badan per umur tidak/kurang mampu
membedakan antara malnutrisi akut dan malnutrisi kronis. Oleh sebab
itu, ia menyarankan bahwa berat badan per tinggi badan dan
lingkaran lengan atas adalah indicator yang paling baik untuk
mengetahui prevalensi malnutrisi akut pada anak. Sedangkan untuk
prevalensi malnutrisi kronis dipergunakan ukuran tinggi badan per
umur.Zetlin, N. F. (1673) menyarankan, untuk anak berumur kurang
dari 2 tahun sebagai indikator pertumbuhan anak cukup menggunakan
ukuran berat badan per umur. Dari hasil pengamatan pada anak
berusia 2-5 tahun yang mempunyai berat badan rendah menunjukan
adanya gejala malnutrisi yang berat. Selanjutnya, ia menyarankan
bahwa berat badan per umur dapat digunakan untuk mengukur status
gizi pada anak di bawah 5 tahun, bahkan anak yang lebih tua pun
dapat mempergunakan ukuran tersebut.Morley, D. (1971) membahas
bahwa pengukuran berat dan tinggi badan mempunyai beberapa
kelemahan, antara lain kurang akuratnya dalam pelaksanaan
pengukuran oleh para petugas. Tetapi ia menyatakan bahwa ukuran
lain pun tidak mempunyai wilayah dinamis untuk pertumbuhan anak.
Akhirnya ia berkesimpulan bahwa berat dan tinggi badan per umur
dapat mencerminkan status gizi anak, baik waktu lampau maupun saat
ini.Pada umumnya para peneliti cenderung mengacu kepada standar
Harvard dengan berbagai modifikasi. Berikut ini adalah uraian cara
pengukuran yang digunakan pada bidang gizi masyarakat beserta
klasifikasinya.1. Berat Badan per UmurBerdasarkan klasifikasi dari
Universitas Harvard, keadaan gizi anak diklasifikasikan menjadi
tiga tingkat, yakni :a. Gizi lebih (over weight)b. Gizi baik (well
nourished)c. Gizi kurang (under weight), yang mencangkup kekurangan
kalori dan protein (KKP) tingkat I dan tingkat II.Untuk
Negara-negara yang sedang berkembang pada umumnya menggunakan
klasifikasi dari Harvard (Standard Harvard) tersebut, dengan
berbagai modifikasi. Oleh karna standar Harvard tersebut
dikembangkan untuk mengukur status gizi anak dari negara-negara
Barat maka prinsip utama dalam modifikasi adalah disesuaikan dengan
kondisi anak-anak di negara Asia dan Afrika. Sehingga untuk
negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia, klasifikasi
suatu gizi anak didasarkan pada 50 percentile dari 100% standart
Harvard.Klasifikasi standar Harvard yang sudah dimodifikasi
tersebut, yaknia. Gizi baik, apabila berat badan bayi/anak menurut
umurnya lebih dari 89% dari standar Harvard.b. Gizi kurang, apabila
berat badan bayi/anak menurut umurnya diantara 60,1%-80% dari
standar Harvard.c. Gizi buruk, apabila berat badan bayi/anak
menurut umurnya kurang dari 60% dari standar Harvard.
Berat Badan Menurut Umur(Umur 0-5 Tahun, Jenis Kelamin Tidak
Dibedakan)UmurBerat (kg)
TahunBulanNormalKurangBuruk
80%60%
BakuBakuBaku
0-3,42,72,0
14,33,42,5
25,04,02,9
35,74,53,4
46,35,03,8
56,95,54,2
67,45,94,5
78,06,34,9
88,46,75,1
98,97,15,3
109,37,45,5
119,67,75,8
1-09,97,96,0
310,68,56,4
611,39,06,8
911,99,67,2
2-012,49,97,5
312,910,57,8
613,511,28,1
914,011,78,4
3-014,511,98,7
315,012,09,0
615,512,49,3
916,012,99,6
4-016,513,29,9
317,013,610,2
617,414,010,6
917,914,410,8
5-018,414,711,0
Sumber: Puslitbang Gizi, Depkes. RI Pedoman Ringkas Pengukuran
Antropometri, halaman 102. Tinggi Badan Menurut UmurPengukuran
status gizi bayi dan anak balita berdasarkan tinggi badan menurut
umur, juga menggunakan modifikassi standar Harvard, dengan
klasifikasinya adalah :a. Gizi baik, apabila panjang tinggi badan
bayi/anak menurut umurnya lebih dari 80% dari standar Harvard.b.
Gizi kurang, apabila panjang tinggi badan bayi/anak menurut umurnya
diantara 70,1%-80% dari standar Harvard.c. Gizi buruk, apabila
panjang tinggi badan bayi/anak menurut umurnya kurang dari 70% dari
standar Harvard.Tinggi Badan Menurut Umur(Umur 0-5 Tahun, Jenis
Kelamin Tidak Dibedakan)UmurTinggi (cm)
TahunBulanNormalKurangBuruk
80%60%
BakuBakuBaku
0-60,543,035,0
165,046,038,0
268,049,040,5
360,051,042,0
462,553,543,5
564,554,545,0
666,056,046,0
767,557,547,0
862,052,048,5
970,560,042,5
1072,061,550,5
1173,563,051,5
1-074,554,552,5
378,065,554,5
681,570,057,0
984,572,060,0
2-087,074,061,0
388,576,062,5
692,078,064,,0
994,080,066,5
3-096,082,067,0
398,083,588,5
699,584,570,0
9101,585,571,0
4-0103,587,572,0
3105,089,573,5
6107,090,074,5
9108,091,575,5
5-0109,092,576,0
Sumber: Puslitbang Gizi, Depkes. RI Pedoman Ringkas Pengukuran
Antropometri, halaman 103. Berat Badan Menurut TinggiPengukuran
berat badan mrnurut tinggi badan ini di peroleh dengan
mengkombinasikan berat badan dan tinggi badan per umur sesuai
standar Harvard. Klasifikasinya adalah :a. Gizi baik, apabila berat
badan bayi/anak menurut panjang/ tingginya lebih dari 90% dari
standar Wolansky.b. Gizi kurang, apabila berat badan bayi/anak
menurut panjang/ tingginya berada diantara 70,1%-85% dari standar
Wolansky.c. Gizi buruk, apabila berat badan bayi/anak menurut
panjang/ tingginya kurang dari 70% dari standar Wolansky.4. Lingkar
Lengan Atas (LLA) Menurut UmurKlasifikasi pengukuran status gizi
bayi/anak berdasarkan lingkar lengan atas, yang sering digunakan
mengacu pada standar Harvard, klasifikasinya adalah :a. Gizi baik,
apabila LLA bayi/anak sesuai dengan umurnya lebih dari 85% standar
Wolansky.b. Gizi kurang, apabila LLA bayi/anak sesuai dengan
umurnya berada diantara 70,1-85% standar Wolansky.c. Gizi buruk,
apabila LLA bayi/anak sesuai dengan umurnya kurang dari 70% standar
Wolansky.Standar Lingkaran Baru Lengan Atas (LLA) Menurut
UmurUmur
Standar85%70%
TahunBulan(dalam cm)(dalam cm)(dalam cm)
06-814,7512,5010,50
09-1115,1013,2511,0
1-16,013,5011,25
2-16,2513,7511,50
3-6,5014,011,60
4-16,7514,2511,75
5-17,014,5012,0
Sumber: Pedoman Ringkas Pengukuran Antropometri, halaman 185.
Indeks Massa Tubuh (IMT)Untuk menentukan status gizi orang dewasa
dapat menggunakan indeks massa tubuh atau body mass index
(BMI).Formula untuk menentukan Indeks Massa Tubuh adalah :
Hasil perhitungan dengan formula ini akan mengindikasikan status
gizi dengan klasifikasi sebagai berikut :a. 30: gemuk sekali
(obesitas), gizi berlebihan
Gizi Seimbang untuk Bayi1. Bayi perlu mengkonsumsi lebih banyak
air per unit BB (150 ml/kg) daripada orang dewasa, karena fungsi
ginjalnya yang matur 2. Perlu pemberian makan sedikit tapi sering.
Sumber makanan untuk bayi adalah ASI 3. Pengenalan makanan padat
sebelum usia 4-6 bulan meningkatkan resiko alergi makanan 4.
Dianjurkan untuk memberi 100-110 Kkal energi tiap kilogram
BB/hari
Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil1. Kebutuhan zat gizi meningkat 3
kali lipat lebih banyak selama hamil. Vitamin B12 hanya meningkat
10% dari kebutuhan biasa 2. Kebutuhan kalori meningkat kira-kira
15% dari kebutuhan kalori normal wanita 3. Kebutuhan protein
meningkat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin 4.
Konsumsi asam folat selama awal bulan kehamilan menurunkan resiko
mengandung bayi dengan defek tuba neural (spina bifida,
anensefali). Makanan yang kaya asam folat : jus jeruk, sayuran
hijau, brokoli, asparagus.
Penanggulangan Masalah Gizi Kurang1. Upaya pemenuhan persediaan
pangan nasional terutama melalui peningkatan produksi beraneka
ragam pangan;2. Peningkatan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK)
yang diarahkan pada pemberdayaan keluarga untuk meningkatkan
ketahanan pangan tingkat rumah tangga;3. Peningkatan upaya
pelayanan gizi terpadu dan system rujukan dimulai dari tingkat
Posyandu, hingga Puskesmas dan Rumah Sakit;4. Peningkatan upaya
keamanan pangan dan gizi melalui Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi
(SKPG);5. Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang
pangan dan gizi masyarakat;6. Peningkatan teknologi pangan untuk
mengembangkan berbagai produk pangan yang bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat luas;7. Intervensi langsung kepada sasaran melalui
pemberian makanan tambahan (PMT), distribusi kapsul vitamin A dosis
tinggi, tablet dan sirup besi serta kapsul minyak beryodium;8.
Peningkatan kesehatan lingkungan;9. Upaya fortifikasi bahan pangan
dengan vitamin A, yodium dan zat besi 10. Upaya pengawasan makanan
dan minuman;11. Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan
gizi
BAB IIIPEMBAHASAN
Salah satu ruang lingkup ilmu kesehatan masyarakat yang menjadi
sorotan adalah Gizi Masyarakat,pembahasan berkaitan dengan gizi
memang menjadi hal menarik, karena masih banyak masyarakat yang
dalam pemenuhan gizinya belum mendekati normal. Gizi adalah sebagai
unsur dasar yang dapat mempertahankan kehidupan dan menyediakan
tenaga yang dibutuhkan oleh sel-sel sehingga berbagai jaringan dan
organ-organ tubuh dapat melakukan berbagai tindakan yang
terkoordinasi. Kehidupan manusia dapat diibaratkan sebagai sebuah
pohon kayu yang kecil yang memerlukan siraman air secara
terus-menerus, pemupukan dan pemeliharaan agar menjadi mampu untuk
melakukan pertumbuhan secara kuat. Demikianlah pentingnya gizi
untuk kehidupan manusia.Selama masa penambahan gizi, hanya gizi
yang seimbang yang dapat mencegah tubuh dari keadaan tidak seimbang
yang selanjutnya dapat mengarah kepada timbulnya penyakit.
Pemberian tambahan gizi hendaklah secara wajar dan menurut ilmu
pengetahuan ilmiah. Menjaga agar keadaan gizi tetap berada dalam
keseimbangan yaitu makan dengan disertai adanya pengendalian dengan
telitiberkenaan dengan makanan yang disukai dan yang tidak
disukai.Suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan
antara asupan zat gizi dengan kebutuhan disebut status gizi.
Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari variabel pertumbuhan,
yaitu berat badan, tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala,
lingkar lengan, dan panjang tungkai (Gibson, 1990).Untuk menentukan
status gizi seseorang atau kelompok populasi dilakukan dengan
interpretasi informasi dari hasil beberapa metode penilaian status
giziyaitu: penilaian konsumsi makanan, antropometri,
laboratorium/biokimia dan klinis (Gibson, 2005).Dalam kaitannya,
masalah kesehatan dan lingkungan ada segelintir masalah yang perlu
dicermati yaitu masalah gizi pada individu. Pada era Global saat
ini perlu dicermati khususnya pada daerah di Indonesia, dengan
berkembangan ilmu gizi dan perubahan pola makan serta gaya hidup
terjaditransisi pola masalah gizi dari masalah gizi kurang ke
masalah gizi lebih. Di negara berkembang khususnya Indonesia dalam
masa transisi terjadi masalah gizi ganda. strategi perubahan dalam
masalah ini perlu memerlukan penyesuaian, dimana di amerika pada
tahun 1980 mempunyai Pedoman Gizi Seimbang yang ditujukan untuk
pengelompokan makanan dalam asupan untuk gizi masyarakat, sehingga
masyarakat dapat memenuhi gizinya dengan optimal.
BAB IVPENUTUP
Kesimpulan1. Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti
(penyerapan), absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan.2. Penyakit yang
disebabkan akibat kekurangan/kelebihan gizi yaitu, KKP, obesitas,
anemia,zeropthalmia, dan gondok endemic3. Gizi daur kehidupan
memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya
peningkatan SDM pada seluruh kelompok umur, dengan mengikuti siklus
kehidupan
Usul dan saranAdapun saran yang dapat kami berikan dalam
pembuatan makalah ini adalah masyarakat dalam mengkonsumsi makanan
harus memperhatikan gizi seimbang agar disesuaikan dengan kebutuhan
tubuh.Bagi seorang yang berkutat di bidang kesehatan masyarakat
harus mampu mensosialisasikan tentang gizi seimbang yang berkaitan
dengan daur kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
I Putu Arya Ramadhan (2012). Definisi Gizi, Ilmu Gizi, serta
Fungsi dari Gizi.
http://mhs.blog.ui.ac.id/putu01/2012/01/09/definisi-gizi-ilmu-gizi-serta-fungsi-dari-gizi/
diunduh pada tanggal 12 Maret 2013
Notoatmodjo, Soekidjo.1996.Ilmu Kesehatan Masyarakat.Rineka
Cipta:Jakarta
Notoatmojo, Soekidjo.2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu &
Seni.Rineka Cipta:Jakarta
KUESIONERHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DAN POLA
PERILAKU DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI STIKES MH. THAMRIN
Tanggal : ....................IDENTITAS RESPONDEN
1.NAMA
2.JENIS KELAMIN
3.TANGGAL LAHIR
4.UMUR
5.PROGRAM STUDI
6.SEMESTER
Pengukuran Status Gizi Responden1. Berat Badan: Kg2. Tinggi
Badan: cm
IMT =
IMT =
Berilah tanda silang pada jawaban di bawah
ini!NOPENGETAHUANJAWABAN
1.Apa yang dimaksud dengan gizi?a. Nutrien yang tidak terkandung
senyawa-senyawa kimia dalam makanan b. Nutrien yang terkandung
dalam makanan.c. Zat yang di gunakan dalam proses transportasi
makanan. d. B dan C benar
2.Zat gizi apa saja yang diperlukan oleh tubuh?a. Air, protein,
vitamin, lemakb. Karbohidat, protein, lemak, vitamin, air,
mineralc. Lemak, protein, minerald. Karbohidrat, lemak, mineral,
protein, air
3.Menurut anda, makanan apa sajakah yang mengandung protein?a.
Buah-buahan, tempe, airb. Kacang-kacangan, nasi, dagingc. Ikan,
telur, temped. Daging, sayuran hijau, nasi
4.Makanan apa sajakah yang termasuk dalam gizi seimbang?a.
Nasi,sayur,daging/ikanb. Nasi,telur,daging/ikan,susuc.
Nasi,sayur,daging/ikan,buah-buahan,susud.
Nasi,sayur,daging/ikan,buah-buahan,air,susu
5.Menurut anda, makanan apa sajakah yang mengandung zat besi
(Fe), Kalsium (Ca), dan vitamin A?a. Hati, keju, wortelb. Air,
susu, tomatc. Nasi, wortel, jerukd. Telur, tahu, anggur
6.Apakah fungsi utama dari vitamin D?a. Untuk kesehatan matab.
Untuk kesehatan tulang dan gigic. Untuk metabolisme tubuhd. Untuk
regenerasi penutupan luka
7.Penyakit apakah yang dapat di timbulkan akibat kekurangan
karbohidrat?a. Penglihatan terganggub. Lambatnya regenerasi kulitc.
Badan lemas tidak berenergid. Kemampuan berpikir menjadi lamban
8.Apa penyebab dari anemia?a. Kekurangan proteinb. Kekurangan
zat besic. Kekurangan kalsiumd. Kekurangan vitamin A
9.Apa persamaan fungsi karbohidrat, protein dan lemak?a. Sebagai
sumber energib. Sebagai penghilang dehidrasic. Sebagai penyokong
berdirinya tubuhd. Sebagai degenerasi luka
10.Penyakit KKP (Kekurangan Kalori dan Protein) di sebabkan oleh
kurangnya mengkonsumsi protein dan zat gizi lain. Yang dimaksud zat
gizi lain tersebut adalah?a. Vitaminb. Mineralc. Aird.
Karbohidrat
11.Salah satu penyakit jika kita kekurangan zat gizi?a.
Obesitasb. Marasmusc. Meningitisd. Liver
12.Salah satu penyakit jika kita kelebihan zat gizi?a.
Obesitasb. Marasmusc. Meningitisd. Liver
Berilah tanda silang pada jawaban di bawah
ini!NOPERILAKUJAWABAN
1.Berapa kali/frekuensi anda mengkonsumsi makanan setiap
harinya?a. 1 kalib. 2 kalic. 3 kalid. Lainnya. Sebutkan, . . . .
.
2.Apakah anda mengkonsumsi sayuran setiap hari?a. YA b.
TIDAK
3.Apakah anda mengkonsumsi buah-buahan setiap hari?a. YA b.
TIDAK
4.Berapa kali anda mengkonsumi makanan cepat saji (friedchicken,
hamburger, pizza, dsb) tiap minggunya?a. 1 kalib. 3 kalic. 5 kalid.
Lainnya. Sebutkan, . . . . .
5.Apakah anda mengkonsumsi air mineral sebanyak 8 gelas setiap
hari?a. YA b. TIDAK
6.Apakah anda perokok aktif?a. YA, sebutkan berapa batang per
hari. Sebutkan. . . . . . . . . .b. TIDAK
7.Apakah anda tidur selama 8 jam sehari?a. YA b. TIDAK
8.Apakah anda selalu sarapan?a. YA b. TIDAK
9.Apakah anda makan cemilan (makanan ringan) setiap malam?a. YA
b. TIDAK
10.Apakah anda sering membeli makanan dari luar?a. YA b.
TIDAK
11.Apakah anda mengkonsumsi alcohol?a. YA b. TIDAK
12.Apakah anda mengkonsumsi suplemen makanan?a. YA b. TIDAK
13.Apakah anda buang air secara teratur?a. YA b. TIDAK
14.Apakah anda mengkonsumsi susu setiap hari?a. YA, berapa gelas
per hari. Sebutkan . . . . . . . . . . . . .b. TIDAK
15.Apakah anda berolahraga secara teratur?a. YA , sebutkan
berapa kali dalam seminggu.Sebutkan. . . . . . . . . . b. TIDAK
1