Page 1
DAMPAK SOSIAL EKONOMI PROGRAM BANK SAMPAH
BANGKITKU TERHADAP MASYARAKAT KECAMATAN
KOTA BARU KOTA JAMBI
Skripsi
Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat guna
memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S.1)
dalam keilmuan Ekonomi Islam
Oleh:
NURHAMIDAH
NIM: SES 141437
JURUSAN MANAJEMEN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI
DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
Page 5
v
MOTTO
Artinya : “Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqas dari bapaknya, dari
Rasulullah saw. : Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal
yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Mahamulia yang
menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu
bersihkanlah tempat-tempatmu” (HR. Tirmizi)”1
1 Imam Nawawi, Terjemah Riyadhus Sholihin, Jilid 1, (Jakarta; Pustaka Amani,
1999),86
Page 6
vi
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi keberadaan Bank Sampah Bangkitku
Kelurahan Paal V Kecamatan Kota Baru Kota Jambi, Selain memberikan nilai
ekonomis bagi masyarakat yang menabungkan sampahnya melalui bank sampah,
keberadaan bank sampah ini juga diharapkan mampu mengurangi sekitar 10
persen sampah yang masuk ke TPA. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
dampak program bank sampah terhadap sosial ekonomi masyarakat Kecamatan
Kota Baru Kota Jambi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode diskriptif,
deduktif dan induktif untuk menggambarkan, nemenukam perbandingan,
resionalitas, dan kebenaran terhadap obyek penelitian berdasarkan peristiwa masa
lampau. Teknik Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan Bank Sampah Bangkitku
memberikan dampak positif terhadap kehidupan sosial masyarakat Kecamatan
Kota Baru Kota Jambi, diantaranya adalah sarana untuk melakukan gerakan
penghijauan, memberdayakan untuk peduli lingkungan, dan Penyediaan Lapangan
Pekerjaan, Dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat, keberadaan Bank
Sampah Bangkitku telah memberikan manfaat ekonomi dengan mendatangkan
keuntungan guna memenuhi kebutuhan rumah tangga dan menambah uang saku
bagi anak dari hasil menabung sampah
Masih banyak kendala yang dihadapi perlu ditangani dengan terus menerus
melakukan sosialisasi dan pembuktian bahwa Bank Sampah Bangkitku benar-
benar dapat memberikan manfaan bagi masyarakat. Tidak hanya dari aspek
lingkungan tetapi juga ekonomis.
Kata kunci: Sosial, Ekonomi, Bank Sampah
Page 7
vii
PERSEMBAHAN
Yang Utama Dan Segalanya
Sembah sujud serta syukur kepada ALLAH SWT. Dengan rahmatmu telah
memberikanku kekuatan membekaliku dengan ilmu serta rasa kasih sayang.
Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang
Sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu tertimpahkan
Kehadiran baginda Rasulillah Muhammad SAW.
Ibunda dan Ayahanda Tercinta
Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga
Kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibuku Dg Mapaccing dan Ayahku Dg
Mappuji yang telah memberikan dukungan, dan cinta kasih sayang yang tiada
terhingga, yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang
bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk
membuat ibu dan ayah bahagia karena kusadar, selama ini belum bisa berbuat
yang lebih. Untuk ibu dan ayah yang membuatku selalu termotivasi dan selalu
menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih
baik, terima kasih ibu, ayah.......
Adik dan Pamanku Tersayang
Untuk Adikku Junaila, Sultan Hasanuddin, Nur Amelia, Ayra Masya dan
Pamanku Firman, tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersama kalian,
walaupun sering bertengkar tapi hal itu selalu menjadi warna yang tak bisa
tergantikan selama ini, terimakasih untuk semangat dan motivasi yang telah kalian
berikan, Hanya karya kecil ini yang dapat kupersembahkan.
Skripsi ini kupersembahkan pula untuk orang yang sangat berarti bagiku
Muhammad Yunus terima kasih telah memberi semangat, selalu ada buatku dan
kasih sayangnya selama ini. Untuk sahabatku, teman-teman khususnya Ekonomi
Syariah terimakasih selalu memberikanku semangat, motivasi sehingga aku bisa
menyelesaikan skripsi ini....
Page 8
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang maha pengasih dan penyayang, atas taufiq dan
hidayah-Nya maka penulis dapat meyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan
baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
sang suri teladan umat, yang telah membawa umat-Nya kealam yang terang
benderang dengan cahaya iman, taqwa dan ilmu pengetahuan.
Perjalanan panjang disertai perjuangan yang melelahkan terasa begitu indah
untuk dikenang suka dukanya dalam merampungkan dan menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Dampak Sosial Ekonomi Program Bank Sampah Terhadap
Masyarakat Kecamatan Kota Baru Kota Jambi” untuk mendapat gelar Strata Satu
(S1) Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, ini mencapai titik akhir dengan penuh rasa
syukur.
Skripsi ini bukanlah hasil karya dari perjuangan diri sendiri, namun banyak
pihak yang turut serta membantu terutama kepada Bapak Dr. Subhan, M.Ag
selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Bambang Kurniawan, S.P., M. EI selaku
Dosen Pembimbing II yang saya ucapkan trima kasih atas motivasi bantuan dan
dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis juga
mengucapan terima kasih yang tak terhingga penulis ucapkan kepada mereka,
yaitu:
1. Bapak Dr. Subhan, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Rafidah, SE, M. EI, selaku wakil Dekan Fakultas FEBI. Bapak Dr. Novi
Mubyarto, SE., ME dan Ibu Dr. Halimah Dja’far, S.Ag., M.Fil.l selaku wakil
dekan I, II, dan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi.
3. Bapak Dr Sucipto, MA, selaku ketua prodi Ekonomi Syariah dan Ibu G.W.I.
Awal Habibah, M.E.Sy selaku sekretaris prodi Ekonomi Syariah
4. Ibu Titin Agustin Ningsih. S.SI., MI.SI selaku Dosen Pembimbing Akademik.
Page 9
ix
5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi. Terimakasih banyak atas ilmu yang telah diberikan semoga
dapat menjadi bekal bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu tersebut
menjadi suatuk bermanfaatan.
6. Seluruh karyawan dan karyawati dilingkungan akademik Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Islam UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Bapak Parmadi, SE, ME selaku Kepala Direktur Bank Sampah Kota baru
Kota Jambi
8. Bapak Santoso selaku pengurus Bank Sampah dan semua staf pengurus Bank
Sampah Kota Baru Kota Jambi.
9. Bapak H. Andi Hasanunddin. S.Pd.I selaku motivator dalam membimbingku
dari awal sekolah MTs sampai Kejenjang Kuliah.
10. Bapak Drs. Kamaruddin M. Ag Kepala Sekolah SMA N1 Pulau Kijjang
(Riau).
11. Teman-teman jurusan Ekonomi Syariah, teman-teman seperjuangan di
kampus tercinta dan kawan-kawan posko 9 Desa Baru KUKERTA gelombang
II, sehingga penulis dapat terus optimis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT
melimpahkan ridha dan keberkahan-Nya dalam kehidupan kita.
Jambi, Juli 2018
Penulis
Nurhamidah
SES. 141437
Page 10
x
DAFTAR ISI
HALAMA JUDUL .................................................................................... i
LEMBARAN PENYATAAN ................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iv
MOTTO ..................................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ...................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Batasan Masalah ........................................................................... 6
C. Rumusan Masalah ......................................................................... 6
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................. 6
E. Sistematika Penulisan ................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Dampak ........................................................................................ .8
B. Program ....................................................................................... 10
C. Pengelolaan Sampah ................................................................... 11
D. Bank Sampah .............................................................................. 13
E. Peranan Bank Sampah................................................................. 20
F. Sosial Ekonomi ........................................................................... 21
G. Kesejahteraan .............................................................................. 25
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................ 33
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian .................................................... 33
C. Pendekatan Penelitian ................................................................. 34
Page 11
xi
D. Data dan Sumber Data ................................................................ 34
E. Teknik Analisis Data ................................................................... 35
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Kota Baru Kota Jambi ................................... 37
B. Sejarah Bank Sampah Bangkitku ................................................ 38
C. Visi dan Misi Bank Sampah Bangkitku ...................................... 39
D. Tujuan dan Manfaat Bank Sampah Bangkitku ........................... 39
E. Kelembagaan Bank Sampah ....................................................... 40
F. Data Bank Sampah ...................................................................... 41
G. Progres dan Daur Ulang Bank Sampah Bangkitku ..................... 41
H. Kegiatan-kegiatan 2017 .............................................................. 44
I. Daftar Asset dan Daftar Invertaris Bank Sampah Bangkitku ..... 45
J. Alur Pelayanan Bank Sampah Bangkitku ................................... 46
K. Struktur Organisasi Bank Sampah Bangkitku ............................ 48
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Dampak Program Bank Sampah Terhadap Sosial Masyarakat .. 49
B. Dampak Bank Sampah Tehadap Ekonomi Mayarakat .............. 60
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 69
B. Saran ............................................................................................ 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
Page 12
xii
DAFTAR TABLE
Table 2.1: Penelitian Terdahuluan .................................................................... 27
Table 4. 1: Daftar Asset .................................................................................. 45
Table 4. 2: Daftar Inventaris ............................................................................. 45
Table 5.1: Jumlah Nasabah Bank Sampah Bangkitku 2015-2018 .................... 63
Table 5.2: Pendapatan Nasabah Pertahun Sebelum Menabung dan Sesudah
Menabung di Bank Sampah Bangkitku ................................................... 64
Page 13
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1: Ibu Sedang Mengikuti Pelatihan Membuat Kompos dari Sampah
Sayurun ............................................................................................ 52
Gambar 5.2 : Hasil Olahan Kompos dalam Proses Permentasi ............................. 52
Gambar 5.3 : Mengaplikasikan Kompos Pada Taamana Rumah Tangga .............. 53
Gambar 5.4 : Rumah Kompos TPA Talang Gulo Salah Satu Program Bank
Sampah ............................................................................................ 53
Gambar 5.5 : Pemanfaatan Kompos Pada kacang Panjang.................................... 54
Gambar 5.6 : Ibu-ibu Sadar Lingkungan Memanfaatkan Sampah Plastik untuk
Kerajinan ........................................................................................... 56
Gambar 5.7 : Ibu-ibu Secara Sadar ikut Mengerkan Sosialisasi dari Bank
Sampah Bangkitku ........................................................................... 56
Gambar 5.8 : Pengurus dan Karyawan Bank Sampah Bangkitku Berfoto
Bersama Walikota Jambi ................................................................. 59
Gambar 5.9 : Pengurus dan Karyawan Bank Sampah Bangkitku .......................... 59
Page 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah lingkungan saat ini menjadi salah satu masalah urgent yang
cukup disoroti di berbagai negara. Permasalahan lingkungan yang terjadi bisa
disebabkan banyak hal, salah satunya yaitu masalah sampah. Keberadaan
sampah tentunya mempunyai dampak negatif jika pengelolaannya buruk,
diantaranya dapat mengakibatkan pencernaan dan ancaman bagi kesehatan.2
Pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun rumah tangga
sangat merugikan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dampak negatif sampah bagi manusia dan lingkungannya diantaranya dampak
bagi kesehatan. Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai
(pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok
bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat,
tikus, anjing yang dapat menimbulkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan
yang dapat ditimbulkan yaitu penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan
cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat
dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah dapat juga meningkat
dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit). Penyakit yang
dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu
2 Imelda Merry Melyanti, Pola Kemitraan Pemerintah, Civil Society, dan
Swasta dalam Program Bank Sampah di Pasar Baru Kota Probolinggo, Jurnal, (Surabaya:
Universitas Airlangga, 2014), hal 7.
Page 15
2
penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita. Cacing ini sebelumnya masuk ke
dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan atau sampah. Sampah beracun, contoh raksa (Hg) berasal dari sampah
yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.3
Dampak sampah terhadap keadaan sosial dan ekonomi yaitu dengan
pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang
kurang menyenangkan bagi masyarakat, misalnya: bau yang tidak sedap dan
pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. Oleh
karena itu sampah menjadi salah satu masalah yang memerlukan penanganan
yang tepat, karena jika tidak ditangani dengan baik masalah sampah ini akan
menjadi masalah yang serius dan merugikan manusia.
Kecamatan Kota Baru merupakan salah satu kecamatan dalam Kota
Jambi yang merupakan ibu kota Provinsi Jambi, dengan luas wilayah 265.10
km2, memiliki jumlah penduduk sekitar 137.856 jiwa dengan kepadatan
mencapai 1.772,38 jiwa/km². Dengan jumlah tersebut, tak heran jika pola
produksi dan konsumsi di Kecamatan Kota Baru ini juga tinggi. Fakta ini pula
yang menyebabkan produksi sampah di Kota Jambi terus mengalami kenaikan
setiap tahun.
Penanggulangan yang serius sangat dibutuhkan untuk mengatasi produksi
sampah yang cukup besar tersebut. Hal ini dikarenakan, sampah merupakan
salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan yang pada akhirnya
akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Pengelolaan sampah yang tampak
3Profil Bank Sampah Bangkitku: 2012.
Page 16
3
selama ini hanya dilakukan secara konvensional yaitu pengumpulan,
pengangkutan dan pembuangan akhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Keterbatasan lahan menjadi permasalahan bagi pembukaan TPA baru,
sehingga saat ini kondisi TPA yang sudah ada telah mengalami daya tampung
yang berlebih. Diperkirakan paling banyak hanya sekitar 65 persen sampah
yang dapat terangkut ke TPA oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi.
Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
beserta Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 mengamanatkan perlunya
perubahan paradigma yang mendasar dalam pengelolaan sampah yaitu
paradigma kumpul-angkut-buang menjadi pengeloaan yang bertumpu pada
pengurangan sampah dan penanganan sampah. Kegiatan pengurangan sampah
bermakna agar seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah, dunia usaha
maupun masyarakat luas melaksanakan kegiatan timbunan sampah, pendauran
ulang dan pemanfaatan kembali sampah atau yang dikenal dengan sebutan
Reduce, Reuse dan Recycle (3R) melalui upaya-upaya cerdas, efisien dan
terprogram.4
Namun kegiatan 3R masih menghadapi kendala utama, yaitu rendahnya
kesadaran masyarakat untuk memilah sampah. Salah satu solusi untuk
mengatasi masalah tersebut yaitu melalui pengembangan Bank Sampah yang
merupakan kegiatan bersifat social engineering yang mengajarkan masyarakat
untuk memilah sampah serta menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam
pengelolaan sampah secara bijak dan pada gilirannya akan mengurangi sampah
4Profil Bank Sampah Bangkitku: 2012.
Page 17
4
yang diangkut ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Pembangunan Bank
Sampah ini harus menjadi momentum awal membina kesadaran kolektif
masyarakat untuk memulai memilah, mendaur-ulang, dan memanfaatkan
sampah, karena sampah mempunyai nilai jual yang cukup baik, sehingga
pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menjadi budaya baru
Indonesia. 5
Bank Sampah dapat berperan sebagai dropping point bagi produsen
untuk produk dan kemasan produk yang masa pakainya telah usai. Sehingga
sebagian tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan sampah juga menjadi
tanggungjawab masyarakat. Dengan menerapkan pola ini diharapkan volume
sampah yang dibuang ke TPA berkurang. Penerapan prinsip 3R sedekat
mungkin dengan sumber sampah juga diharapkan dapat menyelesaikan
masalah sampah secara terintegrasi dan meyeluruh sehingga tujuan akhir
kebijakan Pengeleloaan Sampah Indonesia dapat dilaksankan dengan baik.
Salah satunya ada di Kecamatan Kota Baru, yaitu Bank Sampah
Bangkitku didirikan pada tanggal 1 Maret 2014 oleh Bapak Santoso yang
beralamat di RT.07 Kelurahan Paal V Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.
Selain memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat yang menabungkan
sampahnya melalui bank sampah, keberadaan bank sampah ini juga diharapkan
mampu mengurangi sekitar 10 persen sampah yang masuk ke TPA.
Dalam observasi penilitian di Bank Sampah Bangkitku Kota Baru Jambi,
penulis mendapatkan hasil program kerja Bank Sampah Bangkitku yaitu:
5Fika Fitriasari dan Dewi Nurjannah,Analisis Pengaruh Bank Sampah Malang
(BSM) Terhadap Pendapatan Masyarakat Kota Malang. Jurnal (Malang: Universitas
Muhammadyah, 2016), hal 15.
Page 18
5
Program Bank Sampah Bangkitku
1. Mengurangi jumlah timbulnya sampah.
2. Mendayagunakan sampah menjadi barang bermanfaat sehingga
mempunyai ekonomis (ekonomi kerakyatan).
3. Merubah prilaku masyarakat dalam pengolaan dan pengolahan sampah
4. Menciptakan lingkungan yang bersih, indah dan sehat.
5. Menciptakan lapangan kerja.6
Penulis juga mewawancara ibu Dewi selaku istri Bapak Santoso selaku
yang mempunyai ide yang mendirikan Bank Sampah Bangkitku. Hasil
wawancaranya sebagai berikut:
Rata-rata sampah yang masuk di Bank Sampah Bangkitku adalah jenis
Sampah yang dapat didaur ulang, seperti plastik,kaleng, kertas, besi, tempat
ale-ale, ban bekas, botol aqua dan yang bisa didaur ulang, nasabah di sini saya
perkirakan sekitar 200 lebih dan nasabah yang aktif itu kira-kira 100 lebih
setiap bulan mereka selalu menabung sampah walaupun sedikit.7
Berdasarkan dari pemamparan di atas penulis merasa perlu melakukan
kajian secara akademis dalam hal kajian kesejahteraan. Untuk itu, penulis
merasa tertarik untuk meneliti dampak dari pelaksanaan program ini terhadap
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang di tuangkan dalam tulisan yang
berbentuk Skripsi dengan judul: “Dampak Sosial Ekonomi Program Bank
Sampah Bangkitku Terhadap Masyarakat Kecamatan Kota Baru Kota
Jambi”
6 Dokumen data Bank Sampah Bangkitku.
7 Dewi, Istri Ide Pendiri Bank Sampah Bangkitku, Wawancara dengan penulis, 8
Maret 2018, Bank Sampah Bangkitku Kota Baru Jambi, Catatan Lapangan.
Page 19
6
B. Batasan Masalah
Begitu luasnya pembahasan ini maka dibatasi pada: “dampak program
bank sampah terhadap sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Kota Baru
Kota Jambi”.
C. Rumusan Masalah
Setelah mempelajari latar belakang masalah tersebut maka penulis
mencoba untuk merumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana dampak program bank sampah bangkitku terhadap
lingkunganpadaKecamatan Kota Baru Kota Jambi?
2. Bagaimana dampak program bank sampah bangkitku terhadap ekonomi
masyarakat Kecamatan Kota Baru Kota Jambi?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan
a. Untuk mengetahui dampak program bank sampah bangkitku terhadap
lingkunganpada Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.
b. Untuk mengetahui dampak program bank sampah bangkitku terhadap
ekonomi masyarakat Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat memberikan kontribusi pada
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya terhadap studi masyarakat dan
lingkungan yang membahas masalah keadaan sosial ekonomi masyarakat
yang terjadi akbiat adanya program Bank Sampah dimana berkaitan erat
dengan kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Page 20
7
E. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penyusunan, penulis membagi skripsi ini menjadi
beberapa bab dan setiap bab terdiri sub bab dengan sistematika sebagai
berikut :
Bab I Pendahuluan
Berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan
Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian.
Bab II Landasan Teori
berisi tentang pengertian dampak, program, pengolaan sampah dan
Peranan Bank Sampah.
Bab III Metode Penelitian
Berisi Tempat dan Waktu Penelitian, Pendekatan Penelitian,
Populasi dan Sampel, Jenis-Jenis Data, dan Metode Analisis Data.
BAB IV Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Terdiri dari Sejarah Bank Sampah Bangkitku, Profil Perusahaan,
Motto Perusahaan, Struktur Organisasi Bank Sampah Bangkitku
serta Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab
Bab V Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dampak program bank sampahbangkitku terhadap sosial ekonomi
masyarakat Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.
Bab VI Penutup
Meliputi Kesimpulan dan Saran
Page 21
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Dampak
Dampak adalah suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu
aktifitas. Aktifitas tersebut bersifat alamiah, baik kimia, fisik maupun
biologi.8
Dampak secara sederhana bisa diartikan sebagai pengaruh atau akibat.
Dalam setiap keputusan yang diambil oleh seorang atasan biasanya
mempunyai dampak tersendiri, baik itu dampak positif maupun dampak
negatif.
Definisi dampak adalah akibat, imbas atau pengaruh yang terjadi (baik
itu negatif atau positif) dari sebuah tindakan yang dilakukan oleh satu /
sekelompok orang yang melakukan kegiatan tertentu.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kata dampak merupakan kata yang
telah lazim digunakan dalam masyarakat luas dan hampir familiar di semua
tataran usia. Penggunaan kata dampak biasanya dibarengi dengan imbas
akhir yang disampaikannya di dalam kalimat dan masyarakat secara luas
pada umumnya menggunakannya dengan pengelompokan seperti di bawah
ini:
a. Dampak Positif.
Ini adalah akibat baik / pengaruh menguntungkan yang didapatkan
8 Otto Soemarwoto, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, (Bandung, Gaja
Mada Press, 2009), hal 38.
Page 22
9
dari berbagai hal atau peristiwa yang terjadi.
b. Dampak Negatif.
Dalam hal ini pengaruh atau akibat yang dihasilkan dari kata
dampak adalah merugikan dan cenderung memperburuk keadaan.9
Berikut ini adalah pengertian dan definisi dampak menurut para ahli:
a. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Dampak adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat, baik
negatif maupun positif
b. Otto Soemartowo
Dampak adalah pengaruh suatu kegiatan
c. Hiro Tugiman
Dampak adalah sesuatu yang bersifat objektif, Dampak merupakan
sebuah konsep pengawasan internal sangat penting, yang dengan
mudah dapat diubah menjadi sesuatu yang dipahami dan ditanggapi
secara serius oleh manajemen
d. Aresandi S
Dampak adalah besarnya nilai yang kita tambahkan pada hidup atau
dunia seseorang
e. C. Jotin Khisty & B. Kent Lall
Dampak merupakan pengaruh - pengaruh yang dimiliki pelayanan
angkutan umum terhadap lingkungan sekitar dan keseluruhan kawasan
yang dilayaninya
9 Bayu, “Pengertian Dampak Menurut Para
Ahli”,http://www.pengertianmenurutparaahli net/pengertian-dampak-menurut-para-ahli/. Diakses
pada 22 maret 2018.
Page 23
10
f. Hari Sabari
Dampak adalah sesuatu yang muncul setelah adanya suatu kejadian10
2. Program
Program adalah unsur pertama yang harus ada demi terciptanya suatu
kegiatan. Di dalam program dibuat beberapa aspek, disebutkan bahwa di
dalam setiap program dijelaskan mengenai:
a. Tujuan kegiatan yang akan dicapai.
b. Kegiatan yang diambil dalam mencapai tujuan.
c. Aturan yang harus dipegang dan prosedur yang harus dilalui.
d. Perkiraan anggaran yang dibutuhkan.
e. Strategi pelaksanaan.
Melalui program maka segala bentuk rencana akan lebih terorganisir
dan lebih mudah untuk diopersionalkan. Hal ini sesuai dengan pengertian
program yang diuraikan. “A programme is collection of interrelated project
designed to harmonize and integrated various action an activities for
achieving averral policy abjectives” (suatu program adalah kumpulan
proyek-proyek yang berhubungan telah dirancang untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang harmonis dan secara integraft untuk mencapai
sasaran kebijaksanaan tersebut secara keseluruhan.
Menurut Charles O. Jones, pengertian program adalah cara yang
disahkan untuk mencapai tujuan, beberapa karakteristik tertentu yang dapat
membantu seseorang untuk mengindentifikasi suatu aktivitas sebagai
10Indah, 2014,”Pengertian dan Defenisi Dampak”
https://carapedia.com/pengertian definisi_dampak_info2123.html, diakses pada tanggal 10 maret
2018.
Page 24
11
program atau tidak yaitu:
a. Program cenderung membutuhkan staf, misalnya untuk melaksanakan
atau sebagai pelaku program.
b. Program biasanya memiliki anggaran tersendiri, program kadang
biasanya juga diidentifikasikan melalui anggaran.
c. Program memiliki identitas sendiri, yang bila berjalan secara efektif
dapat diakui oleh publik.
Program terbaik didunia adalah program yang didasarkan pada model
teoritis yang jelas, yakni: sebelum menentukan masalah sosial yang ingin
diatasi dan memulai melakukan intervensi, maka sebelumnya harus ada
pemikiran yang serius terhadap bagaimana dan mengapa masalah itu terjadi
dan apa yang menjadi solusi terbaik.11
3. Pengelolaan Sampah
Merujuk pada Undang-Undang RI No 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah yang dimaksud dengan “sampah adalah sisa kegiatan
sehari-hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat”.12
Menurut Agung Suprihatin penggolongkan sampah yaitu:13
a. Sampah Organik
Sampah organik terdiri dari bahan-bahan penyusun tumbuhan
hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian,
perikanan atau yang lain. Sampah ini dengan mudah diuraikan dalam
11 Jones, Charles O. Pengantar Kebijakan Publik (Public Policy. Terjemahan Rick
Ismanto. (Jakarta : Penerbit PT RajaGrafmdo Persada, 1996) hal. 295.
12 Undang-Undang RI No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
13 Suprihatin, Agung dkk, Sampah dan Pengelolaannya, Buku Panduan. Pendidikan dan
Latihan, (Malang: PPPGT/VEDC, 1999), hal. 6.
Page 25
12
proses alami. Sampah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan
organik. Termasuk sampah organik seperti sampah dapur, sisa tepung,
sayuran, kulit buah, daun.
b. Sampah Anorganik
Sampah anorganik berasal dari sumberdaya alam tak terbarui
seperti mineral dan minyak bumi atau dari proses industri. Beberapa
bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian
zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam,
sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam jangka waktu
yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya
berupa botol, botol plastik, tas plastik, kaleng.14
Pengelolaan Sampah menurut UU No 18 Tahun 2008 yaitu
kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang
meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah
meliputi kegiatan:
1) Pembatasan timbunan sampah
2) Daur ulang sampah
3) Pemanfaatan sampah
Sedangkan penanganan sampah meliputi kegiatan:
1) Pemilahan dalam bentuk pengelompokkan dan pemisahan sampah
sesuai jenis, jumlah dan atau sifatnya.
14 Abdul Rozak, Peran Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan (WPL) Dalam
Pemberdayaan Perekonomian Nasbah, Skripsi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2014), hal 32
Page 26
13
2) Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan
sampah ke tempat penampungan sementara atau tepat pengolahan
sampah terpadu.
3) Pengangkutan dalam bentuk sampah dari sumber dan atau dari
tempat penampungan sementara atau dari tempat penampungan
sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir.
4. Bank Sampah
a. Pengertian Bank Sampah
Secara istilah, Bank Sampah terdiri dari atas 2 (dua ) kata, yaitu
Secara istilah Bank Sampah terdiri atas 2 (dua) kata, yaitu kata Bank dan
Sampah. Kata bank berasal dari bahasa Italia yaitu banque yang berarti
tempat penukaran uang.15
Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk
mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari
pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat
pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah. Bank
sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan
oleh petugas sukarelawan Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar
lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank. 16
15 Abdul Rozak, Peran Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan (WPL) Dalam
Pemberdayaan Perekonomian Nasbah, Skripsi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2014). Hal. 23.
16 Herudadi, Bambang. 2001, Menyulap Sampah Jadi Rupiah,
www.indomedia.com. Irman. 2005, Evaluasi Peranserta Masyarakat dalam Pelaksanaan Sistem
Teknik Operasional Pengelolaan Sampah di Kota Padang, Tesis, Program Studi Magister Teknik
Perencanaan Wilayah dan Kota, Semarang, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Page 27
14
Kemudian Menurut peraturan Menteri Negara RI No 13 Tahun 2012
tentang pedoman pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recyele melalui Bank
Sampah pada pasal 1 disebutkan bahwa Bank Sampah adalah lah tempat
pemilihan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang atau diguna
ulang yang memiliki nilai okonomi.17
Cara kerja bank sampah pada umumnya hampir sama dengan bank
lainnya, ada nasabah, pencatatan pembukuan dan manajemen
pengelolaannya, apabila dalam bank yang biasa kita kenal yang
disetorkan nasabah adalah uang akan tetapi dalam bank sampah yang
disetorkan adalah sampah yang mempunyai nilai ekonomis, sedangkan
pengelola bank sampah harus orang yang kreatif dan inovatif serta
memiliki jiwa kewirausahaan agar dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat. Sistem kerja bank sampah pengelolaan sampahnya berbasis
rumah tangga, dengan memberikan reward kepada yang berhasil
memilah dan menyetorkan sejumlah sampah. Konsep bank sampah
mengadopsi menajemen bank pada umumnya. Selain bisa sebagai sarana
untuk melakukan gerakan penghijauan, pengelolaan sampah juga bisa
menjadi sarana pendidikan gemar menabung untuk masyarakat dan anak-
anak. Metode bank sampah juga berfungsi untuk memberdayakan
masyarakat agar peduli terhadap kebersihan.
Nasabah bank sampah adalah individu, komunitas/ kelompok yang
berminat menabungkan sampahnya pada bank sampah. Individu biasanya
17 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia No 13
Tahun 2013 Tentang Pedomonan Pelaksanan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalaui Bank Sampah.
Page 28
15
perwakilan dari kepala keluarga yang mengumpulkan sampah rumah-
tangga. Komunitas/ kelompok, adalah kumpulan sampah dari satu rukun
tetangga (RT), atau sampah dari sekolah-sekolah dan perkantoran.
b. Manajemen Bank Sampah
Cara menabung pada bank sampah adalah setiap nasabah
mendaftarkan pada pengelola, pengelola akan mencatat nama nasabah
dan setiap anggota akan diberi buku tabungan secara resmi. Bagi nasabah
yang ingin menabung sampah, caranya cukup mudah, tinggal datang ke
kantor bank sampah dengan membawa sampah, sampah yang akan
ditabung harus sudah dipilah-pilah sesuai dengan jenisnya seperti kertas,
plastik, botol, kaleng, besi, alumunium dan lainnya dimasukkan
kekantong-kantong yang terpisah.18
Sampah yang akan ditabung harus dalam kondisi bersih dan kering.
Petugas teller akan melakukan penimbangan, pencatatan, pelabelan dan
memasukkan sampah pada tempat yang telah disediakan. Nasabah yang
sudah menabung dapat mencairkan uangnya sesuai dengan ketentuan
yang telah disepakati misalnya 3 bulan atau 5 bulan sekali dapat
mengambil uangnya. Sedangkan jadwal menabung ditentukan oleh
pengelola. Pencatatan dibuku tabungan akan menjadi patokan berapa
uang yang sudah terkumpul oleh masing-masing nasabah, sedang pihak
bank sampah memberikan harga berdasarkan harga pasaran dari
18 Herudadi, Bambang. 2001, Menyulap Sampah Jadi Rupiah, www.indomedia.com.
Irman. 2005, Evaluasi Peranserta Masyarakat dalam Pelaksanaan Sistem Teknik Operasional
Pengelolaan Sampah di Kota Padang, Tesis, Program Studi Magister Teknik Perencanaan
Wilayah dan Kota, Semarang, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Page 29
16
pengepul sampah. Berbeda dengan bank pada umumnya menabung pada
bank sampah tidak mendapat bunga. Untuk keperluan administrasi dan
upah pekerja pengelola akan memotong tabungan nasabah sesuai dengan
harga kesepakatan. Dana yang terkumpul akan dikelola oleh
bendahara.19
c. Manfaat Bank Sampah
Bank sampah memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan
lingkungan hidup, seperti membuat lingkungan bersih, menyadarkan
masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menajdi
banrng ekonomis. Manfaat sampah untuk masayarakat adalah dapat
menambah penghasilan masyarakat karena saat mereka menukarkan
menukarkan sampah merekan akan mendapatkan imbalan berupa uang
yang dikumpulakn dalam rekening yang mereka miliki dam masyarakat
dapat sewaktu-waktu mengambil uang pada tabungannya saat
tabungannya sudah terkumpul banyak, imbalan yang diberikan kepada
penabung tidak hanya berupa uang, tetapi ada pula yang berupa bahan
makanan pokok seperti gula, sabun, minyak dan beras.20
Menurut Bank Sampah Bangkitku ada 4 manfaat yaitu:
1) Meningkatkn kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan
lingkungan
2) Memahami pemilihan dan manfaat sampah, sehinggap dapat
membantu ekonomi kerakyatan.
19 Ibid.
20 Muhammad Risky Arifandi, “Manfaat Bank Sampah”, https://id.m.
wikipedia. org/wiki/Bank_sampah, diakses pada 23 Maret 2018.
Page 30
17
3) Meningkatkan derajat sampah
4) Meningktakan partisipasi dan interaksi antara warga21
d. Kebijakan Penanganan Program 3R
3R merupakan singkatan dari kata Reuse, Reduce, dan Recyle,
hingga saat ini 3R masih menjadi cara terbaik dalam melakukan berbagai
permasalahan seperti mengelola dan menangani sampah-sampah yang ada
di lingkungan sekitar kita, 3R merupakan langkah-langkah dalam
melakukan proses daur ulang sampah dari yang terbuang dan tidak
berguna menjadi berguna bahkan bisa menghasilkan uang kembali.
Penerapan sistem 3R merupakan solusi dalam mengelola sampah
menjadi berguna seperti kompos atau menjadikan sampah sebagai sumber
listrik, sudah banya pembangkit listrik yang menggunakan sampah sebagai
sumber utamanya, bahkan sistem 3R ini cara penggunaan dan
pengelolaannya bisa dilakukan siapa saja karena cara melakukannya
mudah dan simpel, Reduse, Reuse, Recyle memiliki makna dan arti yang
saling berkaitan berikut makna dan pengertian dari 3R tersebut.22
1) Reduce atau reduksi sampah merupakan upaya untuk mengurangi
timbunan-timbunan sampah di lingkungan sumber dan bahkan dapat
dilakukan sejak sebelum sampah di hasilkan, maksudnya sampah bisa
di kurangi sebelum terjadinya penumpukan dengan cara mencegahan
pembuangan sampah sembarangan, merubah pola hidup konsumtif
masyarakat, seperti perubahan kebiasaan dari yang suka boros dan
21 Profil Bank Sampah Bangkitku. 2012.
22 Alex, S. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik.
(Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2012), hal 22.
Page 31
18
menghasilkan banyak sampah menjadi hemat dan efisien dan sedikit
menghasilkan sampah.
2) Reuse berarti menggunakan kembali sampah atau bahan-bahan yang
terbuang dan tidak terpakai agar tidak terjadi penumpukan sampah di
lingkungan sekitar kita, banyak sampah-sampah yang dapat kita
gunakan kembali seperti kertas, botol bekas seperti bekas minum-
minuman, kaleng susu, semua itu dapat kita gunakan dan manfaatkan
seperti merubahnya menjadi pot tanaman, atau kerajinan tangan, dan
kreativitas lainnya.
3) Recyle berarti mendaur ulang kembali sampah-sampah atau bahan-
bahan yang tidak lagi berguna menjadi bahan lain, dengan melakukan
berbagai proses pengolahan seperti mengolah sisa-sisa kain perca
menjadi selimut, kainlap, keset kaki, dan sebagainya. Atau bisa juga
mengolah kembali botol-botol plastik bekas menjadi biji plastik,
sehingga bisa dicetak kembali menjadi ember, gantungan hanger, pot
plastik, dan masih banyak lagi, kertas juga dapat diolah kembali
menjadi bubur kertas, sehingga bisa dicetak kembali menjadi kertas
yang bisa di jual.
Strategi nasional kebijakan penanganan sampah melalui program 3R
adalah:23
1) Pengurangan sampah
2) Penanganan sampah
23 Alex, S. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. hal 24.
Page 32
19
3) Pemanfaatan sampah
4) Peningkatan kapasitas pengelolaan
5) Pengembangan kerja sama
Sedangkan UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
mengatakan bahwa pengelolaan sampah rumah tangga, terdiri dari
pengurangan sampah sampah dan penanganan sampah. Pengurangan
sampah yang dimaksud meliputi :
1) Pembatasan timbulan sampah
2) Daur ulang sampah
3) Pemanfaatan kembali sampah
Dalam kegiatan penanganan sampah berbasis 3R mulai dari sumber
tak lepas dari peran serta masyarakat sebagai penghasil sampah. Sumber
sampah yang berasal dari masyarakat, sebaiknya dikelola oleh masyarakat
yang bersangkutan agar mereka bertanggung jawab terhadap sampahnya
sendiri, karena jika dikelola oleh pihak lain biasanya mereka kurang
bertanggung jawab.24
Dalam pelaksanaan kegiatan penanganan sampah berbasis 3R tidak
lepas dari peranserta masyarakat, untuk itu perlu adanya perubahan
kebiasaan dan pola pikir masyarakat dalam menangani sampah.
Aktivitas pengelolaan sampah berbasis masyarakat berupa kegiatan
pemilahan dan composting untuk sampah organik dan daur ulang
anorganik dilakukan oleh warga sejak dari rumah, yang bertujuan
24 Alex, S.. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. hal 26.
Page 33
20
mengurangi sampah yang akan diangkut ke TPS dan TPA. Hasil yang
ingin dicapai dalam pengelolaan sampah berbasis 3R adalah meningkatnya
kesehatan lingkungan dan masyarakat, melindungi sumberdaya alam,
melindungi fasilitas umum dan mengurangi volume sampah dan biaya
pengangkutan.25
e. Peranan Bank Sampah
Peranan Bank Sampah adalah untuk membantu pemerintah daerah
dalam pengelolaan sampah, mengeruangi timbulnya sampah, menciptakan
lingkungan bersih, indah, dan sehat serta menciptakan lapangan kerja.
Sesuai amanat Undang-undang No 18 tahun 2018 tentang pengelolaan
sampah.
Proses penyadaran lingkungan melalui tabungan sampah yang dinilai
dengan uang atau Rupiah merubah paradigma masyarakat tentang sampah.
Sampah yang seharusnya dibuang menjadi bermanfaat.26
f. Mayarakat
Dalam Undang-Undang Nomor: 10 Tahun 1992, keluarga
didefinisikan sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat yang terdiri
dari suami isteri, atau suami isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya,
atau ibu dan anaknya.
Masyarakat dalam bahasa Inggris dipakai istilah society yang bersal
dari bahasa latin socius, yang berati “kawan “. Istilah masyarakat sendiri
berasal akar bahasa Arab Syaraka yang berarti “ ikut serta, berpartisipasi”.
25 Alex, S.. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. hal 27.
26 Undang undang No 18. Tahun 2008 Tentang pengelolaan sampah melaui
PERDA Kota Jambi No 8 Tahun 2013.
Page 34
21
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau
dengan istilah ilmiah, saling “berinteraksi melalui warga-warga yang dapat
saling berinteraksi.27
Sementara itu Roger M. Keesing (1989: 79), mendivinisikan
masyarakat adalah semua komunal yang secara politik dan ekonomi
bertalian serta mempunyai ciri-ciri mempunai suatu sistem sosial
keseluruhan, di mana semua anggotanya memiliki tradisi dan budaya yang
sama.
g. Sosial Ekonomi
1) Pengertian Sosial Ekonomi
Sosial ekononomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang
diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu
dalam struktur masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula
seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh si pembawa
status. Tingkat sosial merupakan faktor non ekonomis seperti budaya,
pendidikan, umur dan jenis kelamin, sedangkan tingklat ekonomi
sepertik pendapatan, jenis pekerjaan, pendidikan dan investasi.
Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral
maupun material. Kebutuhan pokok atau basic human needs dapat
dijelaskan sebagai kebutuhan yang sangat penting guna kelangsungan
hidup manusia. Abraham Maslow mengungkapkan kebutuhan
manusia terdiri dari kebutuhan dasar fisiologis, kebutuhan akan rasa
27 Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: Djambata, 1990), hal.144.
Page 35
22
aman, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan akan dihargai dan
kebutuhan mengaktualisasikan diri.
Salah satu faktor yang penting untuk membangun masyarakat
yang sejahtera adalah sebuah teori sosial ekonomi yang baik.
Sepanjang sejarah, manusia terus mencari jawaban bagaimana
sumberdaya di bumi ini yang dapat dipergunakan dan dibagikan
dengan baik. Tambahan pula, masyarakat memerlukan suatu sistem
pemerintahan yang dapat memenuhi semua kebutuhan anggotannya.
Jawaban masyarakat atas keperluan itu menggambarkan nilai-nilai
sosial ekonomi yang diikuti masyarakat pada saat itu.
Menurut Melly G. Tan bahwa kedudukan sosial ekonomi
mencakup 3 (tiga) faktor yaitu pekerjaan, pendidikan, dan
penghasilan. Pendapat diatas didukung oleh MaMahbud UI Hag dari
Bank Dunia bersama dengan James Grant dari Overseas Development
Council mengatakan bahwa kehidupan sosial ekonomi di titik
beratkan pada pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan dan air
yang sehatyang didukung oleh pekerjaan yang layak.28
Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa status sosial
ekonomi adalah kemampuan seseorang untuk mampu menempatkan
diri dalam lingkungannya sehingga dapat menentukan sikap
berdasarkan atas apa yang dimilikinya dan kemampuan mengenai
keberhasilan menjalakan usaha dan berhasil mencukupinya.
28 Astrid. S Susanto. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. (Jakarta: Bina Cipta,
Depdiknas, 1997) hal. 20.
Page 36
23
2) Perekonomian Keluarga
Untuk dapat mengetahui pengertian dari perekonomian keluarga,
maka terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu ekonomi dan apa
itu keluarga.
a) Pengertian ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari
aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distibusi,
dan konsumsi terhadap barang dan jasa. istilah “ekonomi” berasal
dari bahasa Yunani yaitu oikos yang berarti keluarga rumah
tangga dan nomos yang berarti peraturan hukum secara besar
ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen
rumah tangga.29
b) Pengertian Keluarga
Menurut Departemen Kesehatan RI:
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Ara Celis :
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan
atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah
29 Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Ever. Sumber Pendapatan Kebutuhan.
Pokok dan Perilaku Menyimpang. hal 33.
Page 37
24
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu
kebudayaan.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
keluarga adalah:30
a) Unit terkecil dari masyarakat
b) Terdiri atas 2 orang atau lebih
c) Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
d) Hidup dalam satu rumah tangga
e) Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
f) Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
g) Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
h) Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
Dari defenisi diatas maka perekonomian keluarga adalah
pengaturan rumah tangga dalam rangka pemenuhan kebutuhan
hidup keluarga untuk mencapai kemakmuran
3) Pendapatan
Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang
maupun berupa barang yang berasal dari pihak lain maupun hasil
industri yang dinilai atas dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku
saat itu. Pendapatan merupakan sumber penghasilan seseorang untuk
memenuhi kebutuhan sehari – hari dan sangat penting artinya bagi
30 Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Ever. Sumber Pendapatan Kebutuhan.
Pokok dan Perilaku Menyimpang. hal 33.
Page 38
25
kelangsungan hidup dan penghidupan seseorang secara langsung mau
pun tidak lagsung.
Untuk memahami arti dari pendapatan, maka akan diuraikan
pengertian dari pendapatan itu sendiri. Menurut Ikatan Akuntansi
Indonesia pendapatan adalah: “Arus masuk bruto dari manfaat ekonomi
yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode, bila
arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari
kontribusi penanaman modal”.
Sedangkan menurut Accounting Principle Board pengertian
pendapatan adalah” Pendapatan sebagai inflow of asset kedalam
perusahaan sebagai akibat penjualan barang dan jasa”.
Menurut pendapat lain, pendapatan adalah kenaikan kotor dalam
asset atau penurunan dalam lialibilitas atau gabungan dari keduanya
selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan yang berakibat
dari investasi yang halal, keuntungan, seperti manajemen rekening
investasi terbatas.
Pendapatan merupakan suatu unsure yang harus dilakukan dalam
melakukan suatu usaha karena dalam melakukan suatu usaha tentu
ingin mengetahui nilai atau jumlah pendapatan yang diperoleh selama
melakukan usaha.
Pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan suatu usaha,
semakin besar pendapatan yang diperoleh maka semakin besar
kemampuan suatu usaha untuk membiayai segala pengeluaran dan
kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan. Kondisi seseorang dapat
Page 39
26
diukur dengan menggunakan konsep pendapatan yang menujukkan
jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga
selama jangka waktu tertentu Ada definisi lain mengenai pendapatan
yaitu pendapatan dikatakan sebagai jumlah penghasilan yang
diperoleh dari hasil pekerjaan dan biasanya pendapatan seseorang
dihitung setiap tahun atau setiap bulan.31
h. Kesejahteraan
Kesejahteraan (welfare) ialah kata benda yang dapat diartikan nasib
yang baik, kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran. Dalam istilah
umum, sejahtera menunjuk pada keadaan yang baik, kondisi masyarakat di
mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, sehat dan damai.
Konsep “sejahtera” menurut BKKN, dirumuskan lebih luas
daripada sekedar defenisi kemakmuran ataupun kebahagiaan. Konsep
“sejahtera” tidak hanya mengacu pada pemenuhan kebutuhan fisik orang
ataupun keluarga. Sebagai entitas tetapi juga kebutuhan psikologisnya.
Ada tiga kelompok kebutuhan yang harus terpenuhi yaitu kebutuhan dasar,
kebutuhan sosial, dan kebutuhan pengembangan.
Kesejahteraan sosial dalam artian sangat luas mencakup berbagai
tindakan yang dilakukan manusia untuk mencapai tingkat kehidupan
masyarakat yang lebih baik.
Menurut Walter Friedlander, kesejahteraan sosial ialah sistem yang
terorganisir dari pelayanan-pelayanan sosial dan lembaga yang bertujuan
31 Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Ever. Sumber Pendapatan Kebutuhan.
Pokok dan Perilaku Menyimpang. (Jakarta: CV. Rajawali, 1985), hal 33
Page 40
27
untuk membantu individu dan kelompok untuk mencapai standard hidup
dan kesehatan yang memuaskan dan relasi-relasi pribadi serta sosial yang
memungkinkan mereka untuk mengembangkan kemampuannya sepenuh
mungkin dan meningkatkan kesejahteraannya selaras dengan kebutuhan
keluarga dan masyarakatnya.
Sementara Elizabeth Wickenden mengemukakan bahwa
kesejahteraan sosial termasuk didalamnya peraturan perundangan,
program, tunjangan dan pelayanan yang menjamin atau memperkuat
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan sosial yang mendasar dari
masyarakat serta menjaga ketenteraman dalam masyarakat.
Kesejahteraan sosial sebagai suatu kondisi dapat terlihat dari
rumusan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009
tentang Kesejahteraan Sosial pasal 1 ayat 1 :32 “Kesejahteraan Sosial
adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial
warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri,
sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.”
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan tentang latar belakang
informasi mengenai konsep dan istilah yang digunakan dalam statistik
Kesejahteraan Sosial diantaranya adalah kondisi rumah tangga, luas lantai,
daerah perkotaan atau pedesaan, probabilitas bayi mati sebelum mencapai
usia satu tahun, keluhan masyarakat terhadap kesehatan, imunisasi, pasien
rawat inap, status gizi, narapidana, aksi dan korban kejahatan,
32 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial pasal 1 ayat 1
Page 41
28
mendengarkan radio, membaca koran atau surat kabar, serta menonton
televisi.
Dari kelompok tersebut BPS melakukan pengelompokan menjadi
lima indikator dalam pengukuran kesejahteraan sosial, yaitu :
a. Kesehatan,
b. Pendidikan,
c. Akses menjangkau media massa,
d. Perumahan dan
e. Gizi.
B. Penelitian Terdahulu
Tabel.2.1. Penelitian Terdahulu
No Nama
Penelitian
Judul
Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil
1 Herudadi,
Bambang.33
Menyulap
Sampah Jadi
Rupiah
kualitatif Dilihat dari prefektif
proses sampah menjadi
rupiah sangat efesien yang
dilakukannya karema
sampah yang tidak
bermutuh dapat
menjadikan rupiah dan
mengurangi sampah .
seperti sampah plastik
mau pun sampah lainnya.
33 Herudadi, Bambang. 2001, Menyulap Sampah Jadi Rupiah,
www.indomedia.com. Irman. 2005, Evaluasi Peranserta Masyarakat dalam Pelaksanaan Sistem
Teknik Operasional Pengelolaan Sampah di Kota Padang, Tesis, Program Studi Magister Teknik
Perencanaan Wilayah dan Kota, Semarang, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Page 42
29
2
Fika
Fitriasari
dan Dewi
Nurjannah34
Analisis
Pengaruh
Bank Sampah
Malang
(BSM)
Terhadap
Pendapatan
Masyarakat
Kota Malang
kualitatif
Hasil analisis penelitian
menunjukkan bahwa
Tabungan Bank Sampah
Malang tidak
Mempengaruhi
Pendapatan Masyarakat
Kelurahan Gading Kasri.
Hal ini mengindikasikan
bahwa tabungan BSM
belum menjadi sumber
pendapatan utama
Masyarakat Kelurahan
Gading Kasri
3 Imelda
Merry
Melyanti.35
Pola
Kemitraan
Pemerintah,
Civil Society,
dan Swasta
dalam
Program Bank
Sampah di
Pasar Baru
Kota
Probolinggo
Kualitatif Dilihat dari prepektif, dari
adanya kemitraan ini
ketiga aktor mendapatkan
manfaat masing-masing
baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Dari pihak pemerintah,
manfaat yang diterima
yaitu adanya perubahan
perilaku pedagang
menjadi lebih bersih serta
kondisi lingkungan pasar
yang juga bersih, sehingga
keberadaan pasar baru
34Fika Fitriasari dan Dewi Nurjannah, Analisis Pengaruh Bank Sampah
Malang (BSM) Terhadap Pendapatan Masyarakat Kota Malang. Jurnal (Malang: Universitas
Muhammadyah, 2016), hal 15.
35 Imelda Merry Melyanti, Pola Kemitraan Pemerintah, Civil Society, dan
Swasta dalam Program Bank Sampah di Pasar Baru Kota Probolinggo, Jurnal, (Surabaya:
Universitas Airlangga, 2014), hal 7.
Page 43
30
sebagai icon kota
Probolinggo lebih banyak
diminati pembeli.
4 Abdul
Rozak.36
Peran Bank
Sampah
Warga Peduli
Lingkungan
(WPL) Dalam
Pemberdayaan
Perekonomian
Nasbah,
kualitatif Peran Bank Sampah
Warga Peduli Lingkungan
(WPL) dalam
meningkatkan
perekonomian nasabahnya
dapat dikatakan tidak
terlalu signifikan, ini
berdasarkan
hasil dari tabungan
sampah dan penjualan
barang kerajinan yang
jumlahnya masih
relatif kecil, yakni sebesar
Rp. 18.575/nasabah setiap
bulannya
36 Abdul Rozak, Peran Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan (WPL) Dalam
Pemberdayaan Perekonomian Nasbah, Skripsi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2014). Hal. 23
Page 44
31
5 Anih Sri
Suryani
2014.37
Peran Bank
Sampah
Dalam
Evektifitas
Pengelolaan
Sampah
(Studi Kasus
Bank Sampah
Malang
kualitatif Dari aspek kelembagaan ,
koperasi dinilai cukup
epektif membuat BSM
bisa mandiri dan
berdikari. Hambatan
masih banyak di alami
dari segi pembiyaan
sedangkan dari segi
regulasi masih diperlukan
regulasi pendukung untuk
memperkuat kinerja BSM
6 Munawir
2015.38
Bank Sampah:
Upaya
Pemberdayaan
Masyarakat
Dan
Penangganan
Lingkungan
Kualitatif Kegiatan bank sampah,
dengan memilah sampah
kering akan terkait dalam
pemberdayaan masyarakat
dan penangganan
lingkungan menjadi lebih
baik
Melihat enam judul jurnal di atas, kajian tentang Dampak Sosial
Ekonomi Program Bank Sampah Terhadap Masyarakat penulis mencoba
memberikan perbedaan-perbedaan dengan penelitian yang telah ada. Ada pun
yang membedakan nya pertama dari tempat yang diteliti dan yang lebih
menekankan pada dampak program bank sampah untuk sosial di masyarakat
dari Program Bank Sampah Terhadap Masyarakat Kecamatan Kota Baru Kota
Jambi.
37 Anih Sri Suuryani, Peran Bank Dalam Evektifitas Pengelolaan Sampah
(Studi Kasus Bank Sampah Malang, Skripsi, (Malang: UIN Maling Ibrahim, 2014). Hal. 15.
38 Munawir, Bank Sampah: Upaya Pemberdayaan Masyarakat Dan
Penangganan Lingkungan, Skripsi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2014). Hal. 9.
Page 45
32
C. Hipotesis
Teori yang digunakan dalam penelitian kualitatif akan mengidentifikasi
hubungan antara variabel bersifat hipotesis dan hipotesis merupakan prosisi
yang akan diuji keberlakuannya atau suatu jawaban sementara antar pernyataan
penelitian.39
Dampak Program Bank sampah terhadap lingkungan sangat baik karna
bisa mengurangi sampah-sampah yang ada di kota baru.
Dampak Program Bank sampah terhadap ekonomi masyarakat dapat
menambah pendapatan masyarakat walaupu dekit demi sedikit.
H0 : Terima H0 Tolak Ha
Ha : Tolak Ha Terima H0
D. Kerangka Hipotesis
39 Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:Rajawali Pres,
2014), hal. 12.
Program Bank Sampah
Lingkungan
Ekonomi Masyarakat
Pendapatan
kesejahteraan
Page 46
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif
yaitu data yang diperoleh berupa (kata-kata, gambar, perilaku) tidak
dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik melainkan dalam
bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atau
frekuensi.40 Penelitian ini dilakukan untuk mendiskripsikan dampak program
bank sampah terhadap sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Kota Baru
Kota Jambi.
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 bulan yaitu pada
bulan April Sampai Juli 2018. Penelitian ini dilakukan di Bank Sampah
Bangkitku Kota Baru Kota Jambi dengan alamat di RT.07 Kelurahan Paal V
Kecamatan Kota Baru Kota Jambi. Sebelum melakukan pembuatan proposal
peneliti melakukan observasi awal dan sekaligus wawancara sekilas dengan
pengurus atau penjaga Banksampah, serta wawancara dengan beberapa
nasabah yang populasi nasabah tersebut lebih dari 200 nasabah dan sampel
yang diambil peneliti itu sekitar 100 nasabah. Berikut rincian jadwal
penelitian ini
40 Miller Mathew B, Hibermen Michael, Analisis Data kualitatif, hlm. 15
Page 47
35
C. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan Field Research (Penelitian
Lapangan). karena penelian ini langsung di lakukan di lapangan yaitu pada
Bank Sampah Bangkitku.
D. Data dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua
yakni:
a. Data Primer
Data primer, yang dikumpulkan berbentuk hasil wawancara yang
dilakukan terhadap narasumber yang berasal dari para pelaku yang terkait
dengan persoalan untuk mengetahui dampak program bank sampah
terhadap sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.
Beberapa responden yang diwawancarai dalam penelitian ini ialah
pengelola Bank Sampah Bangkitku danmasyarakat Kecamatan Kota Baru
Kota Jambi.
b. Datar Skunder
1) Data sekunder berasal dari hasil publikasi berbagai literatur yang ada
di beberapa tempat, seperti: Bank Sampah Bangkitku, Kantor Camat
Kota Baru Kota Jambi, jurnal dan dokumen lainnya yang relevan
dengan penelitian ini.
2) Data Sekunder, data ini diperlukan untuk mendukung analisis dan
pembahasan yang maksimal. Data sekunder juga diperlukan terkait
pengungkapan fenomena sosial dalam penelitian ini. Data sekunder ini
Page 48
36
dari studi antara lain, kepustakaan (Library Research).
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif
karena data yang diperoleh berupa kata-kata, gambar, perilaku dan tidak
dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik.
Hibermen dengan proses analisis deskriptif kualitatif, yang terdiri dari
tiga kegiatan yaitu: pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data
dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.41
Ditinjau dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa setelah
mengumpulkan data, peneliti kemudian mereduksi data dengan
mengelompokkan dan mengarahkan serta membuang data yang tidak perlu
kemudian difilter data-data yang sekiranya penting yaitu data yang sesuai
dengan teori dan rumusan masalah. Data yang telah direduksi tersebut
disajikan dalam bentuk narasi, gambar, grafik kemudian disimpulkan data-
data yang sesuai dengan rumusan masalah.
Untuk mengukur analisis data, penulis menggunakan analisis deduktif
yaitu suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang
kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.42 Analisis ini
cara kerjanya adalah mempersesuaikan dari teori kedata di lapangan.
41 Miller Mathew B, Hibermen Michael, Analisis Data kualitatif (Jakarta: UI Press,
1992), hlm. 16
42 Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010)
hlm. 54
Page 49
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Dampak Program Bank Sampah Bangkitku Terhadap Sosial Masyarakat
Bank sampah adalah tempat menabung sampah yang telah terpilah
menurut jenis sampah, sampah yang ditabung pada bank sampah adalah sampah
yang mempunyai nilai ekonomis. Cara kerja bank sampah pada umumnya
hampir sama dengan bank lainnya, ada nasabah, pencatatan pembukuan dan
manajemen pengelolaannya, apabila dalam bank yang biasa kita kenal yang
disetorkan nasabah adalah uang akan tetapi dalam bank sampah yang disetorkan
adalah sampah yang mempunyai nilai ekonomis, sedangkan pengelola bank
sampah harus orang yang kreatif dan inovatif serta memiliki jiwa kewirausahaan
agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal ini sebagaimana
disampaikan oleh Bapak Parmadi selaku Direktur Bank Sampah Bangkitku,
berikut penjelasamnya:
Bagaimana Perbedaan Bank Sampah dengan Bank yang umumnya?
“bank sampah itu sebenarnya sama saja dengan bank pada umumnya, ada
nasabah, ada buku tabungan, ada setoran ada penarikan, hanya saja yang
ditabung atau disetorkan itu sampah, kalau bank umum kan yang disetor uang,
nah di sini nasabahnya membawa sampah, namun sampah tersebut akan ditukar
dengan uang, jadi yang disetorkan sampah namun ketika penarikan berubah
menjadi uang”.43
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan diketahui bahwa
keberadaan Bank Sampah Bangkitku memberikan dampak positif terhadap
kehidupan sosial masyarakat Kecamatan Kota Baru Kota Jambi, diantaranya
43 Wawancara dengan Bapak Parmadi selaku Direktur Bank Sampah Bangkitku, Tanggal
13 April 2018
Page 50
35
adalah sarana untuk melakukan gerakan penghijauan, memberdayakan untuk
peduli lingkungan, dan sarana pendidikan gemar menabung, Hal ini
sebagaimana disampaikan oleh Bapak Parmadi selaku Direktur Bank Sampah
Bangkitku, berikut penjelasamnya:
Bagaimana sistem kerja Bank sampah dalam pengelolaan sampah?
“....Sistem kerja bank sampah pengelolaan sampahnya berbasis rumah tangga,
dengan memberikan reward kepada yang berhasil memilah dan menyetorkan
sejumlah sampah. Konsep bank sampah mengadopsi menajemen bank pada
umumnya. Selain bisa sebagai sarana untuk melakukan gerakan penghijauan,
pengelolaan sampah juga bisa menjadi sarana pendidikan gemar menabung
untuk masyarakat dan anak-anak. Metode bank sampah juga berfungsi untuk
memberdayakan masyarakat agar peduli terhadap kebersihan....”44
Penyataan ini juga dibenarkan oleh Pak Santoso selaku pencetus pendiri
bank sampah bangkitku berikut penjelasan:
“salah memdirikan bank sampah ini antara lain bagaimana masyarakat bisa lebih
peduli lagi pada lingkungan yang ada disekitaran mereka jangan hanya
membuang sampah sembarangan bagaimana sampah ini bisa kita membuat
mereka untuk menabung sekaligus kita berikan pelatihan dengan keterampilan
yang pegawai bank sampah miliki, contoh membuat tas dari beberapa produk
plastik, itu semua biar ada manfaat sampah tersebut untuk lingkungan dan ekitar
masyarakat tersebut”.45
Pernyataan ini juga ditegaskan oleh ibu Nuraini selaku nasabah Bank
Sampah Bangkitku sebagai berikut:
“saya merasa berdampak positif dengan adanya Bank Sampah tersebut, kenapa
ada dampak positifnya, kita disitu bukan hanya menabung sampah tersbut tapi
juga kita diberi pelatihan bagaimana sampah terseebut kita olah menjadi yang
bermanfaat untuk kita mau pun untuk sosial masyarakat sekitaran kita aja,
misalnya membuat pot bunga dari kertas yang tidak terpakai dan cara membuat
pupuk organik itu semua kita diajarin smua walaupun tidak satu persatu
diajarin tapi kami selaku nasabah sangat bermanfaat untuk kami”.46
44 Wawancara dengan Bapak Parmadi selaku Direktur Bank Sampah Bangkitku, Tanggal
13 April 2018
45 Wawancara dengan BapakSantoso selaku Pendiri Bank Sampah Bangkitku, Tanggal
10 April 2018
46 Wawancara dengan Ibu Nuraini selaku Nasabah Bank Sampah Bangkitku, Tanggal 20
Page 51
36
Dari hasil wawancara penulis dan observasi penulis bersama Direktur,
Pendiri Bank Sampah dan nasabah bank sampah bangkitku mengenai dampak
sosial masyarakat bank sampah bangkitku kecamatan kota baru jambi, antara
lain dampak tersebut memdapatkan positif dari nasabah maupun lingkungan
sosial masyarakat dengan adanya pelatihan untuk nasabah dan sekaligus
penghijauan lingkungan dengan berkurangnya sampah dilingkungan
masyarakat dan sekaligus mengajari masyarakat untuk menabung sampah.
1. Sarana Untuk Melakukan Gerakan Penghijauan
Keberadaan Bank Sampah Bangkitku mampu memberi dampak
positif bagi masyarakat, selain sebagai tempat pengelolaan sampah, Bank
Sampah Bangkitku juga sebagai sarana untuk melakukan gerakan
penghijauan, hal ini dikarenakan adanya pemilahan sampah basah dan
kering yang dilakukan oleh ibu rumah tangga, yang kemudian sampah
basah tersebut diolah menjadi kompos yang berguna untuk pupuk
organik tanaman, hal ini sebagaimana disampaikan oleh Bapak Parmadi
selaku Direktur Bank Sampah Bangkitku,
Bagaimana sarana Bank Sampah dalam Melakukan Gerakan
Penghijauan?
“Bank Sampah Bangkitku turut mendorong gerakan penghijauan melalui
pemanfaatan sampah basah, yang terdiri dari sampah sayuran ibu-ibu
masak, yang kita olah menjadi kompos, jadi, ibu-ibu kita ajari bikin
kompos, setelah mereka bisa kita aplikasikan pada tanaman sehingga ibu-
ibu ikut memanfaatkan pekarangannya”47
April 2018
47 Wawancara dengan Bapak Parmadi selaku Direktur Bank Sampah Bangkitku, Tanggal
13 April 2018
Page 52
37
Hal ini sebagaimana terlihat dalam dokumentasi kegiatan Bank
Sampah Bangkitku berikut ini:
Gambar 5.1 Ibu sedang mengikuti pelatihan membuat kompos dari
sampah sayuran
Gambar 5.2 Hasil olahan Kompos dalam proses permentasi
Page 53
38
Gambar 5.3 Mengaplikasikan kompos pada tamanan rumah
tangga
Gambar 5.4 Rumah Kompos TPA Talang Gulo salah satu
program Bank Sampah Bangkitku
Page 54
39
Kondisi tersebut diatas dibenarkan oleh Rita Eliyani selaku
Nasabah Bank Sampah Bangkitku, berikut pernyataannya:
“banyak sekali manfaatnya dari ikut Bank Sampah Bangkitku,
salah satunya itu membuat kompos dari limbah sampah rumah tangga,
dengan kita bisa membuat kompos sendiri maka timbul keinginan kita
untuk memanfaatkan pekarangan rumah kita untuk bercocok tanam,
sehingga jadi hijau rumah kita”48
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Ibu Firgin Wijayanti
selaku Nasabah Bank Sampah Bangkitku, berikut pernyataanya:
“banyak sekali manfaatnya dari ikut Bank Sampah Bangkitku,
salah satunya itu membuat kompos dari limbah sampah rumah tangga,
dengan kita bisa membuat kompos sendiri maka timbul keinginan kita
untuk memanfaatkan pekarangan rumah kita untuk bercocok tanam,
sehingga jadi hijau rumah kita”49
48 Wawancara dengan Ibu Rita Eliyani selaku Nasabah Bank Sampah
Bangkitku, Tanggal 17 April 2018
49 Wawancara dengan Ibu Firgin Wijayanti selaku Nasabah Bank Sampah Bangkitku,
Gambar 5.5 Pemanfaatan Kompos pada Kacang Panjang
Page 55
40
2. Memberdayakan untuk peduli lingkungan
Dampak sosial keberadaan Bank Sampah Bangkitku salah satunya
memberdayakan untuk peduli lingkungan, dapat dilihat dari ada tidaknya
pengaruh dan dorongan terhadap warga sekitar (pada tingkat rumah
tangga) untuk melakukan pemilahan sampah, walaupun perubahan pola
perilaku tersebut tidaklah mudah karena berkaitan dengan cara perubahan
kultur dan cara pandang. Perubahan perilaku masyarakat dalam
menangani sampah rumah tangganya dilihat dari perilaku masyarakat
sebelum dan sesudah adanya bank sampah di wilayah tempat tinggal
masyarakat. hal ini sebagaimana disampaikan oleh Bapak Parmadi selaku
Direktur Bank Sampah Bangkitku, berikut penjelasannya:
Apa yang terjadi kepada masyarakat setelah berdirinya Bank
Sampah Bangkitku?
“Jadi, semenjak adanya Bank Sampah Bangkitku, masyarakat mulai
peduli terhadap lingkungan, karena kita mereka melihat sampah maka
akan terpikir oleh mereka untuk mengambilnya karena bernilai
ekonomis, jadi tidak ada sampah yang dibuang sembarangan, karena
semua bisa dimanfaatkan, yang pada akhirnya lingkungan akan terjaga”
50
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Ibu Neneng selaku Nasabah
Bank Sampah Bangkitku:
“benar sekali, dengan kehadiran program Bank Sampah Bangkitku, di
Kelurahan Pal V ini, banyak sekali masyarakat yang peduli sekali
terhadap lingkungan, bukan karena faktor sampah dapat ditukar dengan
uang saja, namun muncul kesadaran masyarakat untuk menjaga
lingkungan dari sampah”51
Tanggal 17 April 2018
50 Wawancara dengan Bapak Parmadi selaku Direktur Bank Sampah Bangkitku,
Tanggal 13 April 2018
51 Wawancara dengan Ibu Neneng selaku Nasabah Bank Sampah Bangkitku,
Tanggal 17 April 2018
Page 56
41
Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil pengamatan Peneliti di
lokasi, sebagaimana terllihat pada gambar berikut:
Gambar 5.6 Ibu-ibu sadar lingkungan memanfaatkan
sampah plastik untuk kerajinan
Gambar 5.7 Ibu-ibu secara sadar ikut mendengarkan sosialisasi
dari Bank Sampah Bangkitku
Page 57
42
Mengidentifikasi persepsi masyarakat sekitar mengenai dampak
sosial keberadaan Bank Sampah Mutiara dilakukan dengan wawancara
kepada nasabah yang telah mengetahui keberadaan bank sampah.
Umunya masyarakat mengetahui keberadaan bank sampah di sekitar
rumahnya terutama dari sosialisasi yang dilakukan oleh pengelola bank
sampah. Keberadaan bank sampah sendiri sudah diketahui masyarakat
Keluarhan Pal V Kotabaru sejak awal bank sampah berdiri yaitu pada
bulan 21 April 2014. Pihak pengelola bank sampah melakukan sosialisasi
besar-besaran sebelum bank sampah tersebut didirikan hingga saat ini
masih terus melakukan sosialisasi sehingga sebagian besar responden
telah mengetahui keberadaan bank sampah sejak awal.
Adanya bank sampah diakui sebagian masyarakat telah memberikan
perbaikan kebersihan lingkungan dan juga memberikan manfaat langsung
dengan berkurangnya tumpukan sampah di lingkungan yang diakui oleh
masyarakat di sekitar. Dengan adanya bank sampah, keberadaan sampah
lebih berarti karena lebih baik ditabungkan daripada terbuang secara sia-
sia atau dibakar. Oleh karena itu, keberadaan bank sampah juga dapat
meningkatkan kenyaman lingkungan dengan semakin berkurangnya
warga yang membakar sampah.
3. Penyediaan Lapangan Pekerjaan
Dampak sosial keberadaan Bank Sampah Bangkitku dianalisis
berdasarkan jumlah tenaga kerja yang terserap, persepsi warga sekitar,
dan ada tidaknya perubahan perilaku dalam penanganan sampah rumah
Page 58
43
tangga. Salah satu manfaat sosial adanya bank sampah yaitu mampu
melibatkan masyarakat dengan adanya penyerapan tenaga kerja. Bank
sampah berencana akan merekrut tenaga kerja lagi jika program
menominalkan sendiri sampah yang ditabungkan warga sudah berjalan,
karena untuk menominalkan sampah tersebut membutuhkan tenaga kerja
yang terampil agar tidak terjadi kesalahan dalam menominalkan sampah.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Bapak Parmadi selaku Direktur
Bank Sampah Bangkitku, berikut pernyataannya:
Bagaimana dampak sosial dengan keberadaan Bank Sampah
Bangkitku?
“Dampak sosial dari keberadaan Bank Sampah Bangkitku adalah
penyediaan lapangan pekerjaan, dengan semakin meningkatnya
perkembangan bank sampah tentu membutuhkan tenaga yang lebih
banyak untuk mengelola sampah tersebut, selain itu juga mendorong
masyarakat yang menganggur untuk mencari sampah di lingkungan
sehingga menimbulkan lapangan pekerjaan”52
Kenyataan tersebut dibenarkan oleh Ibu Aziah selaku Bendahara
Bank Sampah Bangkitku, berikut keteranganya:
“Semenjak adanya Bank Sampah Bangkitku, banyak sudah orang
yang ikut dalam pengerjaannya, ini merupakan bukti bahwa Bank
Sampah Bangkitku mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat sekitar, meskipun belum banyak, namun seiring
perkembangan usaha tentunya kita butuh tenaga kerja”53
Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil pengamatan peneliti di
lokasi penelitian, sebagaimana terlihat pada gambar berikut:
52 Wawancara dengan Bapak Parmadi selaku Direktur Bank Sampah Bangkitku,
Tanggal 13 April 2018
53 Wawancara dengan Ibu Aziah selaku Bendahara Bank Sampah Bangkitku, Tanggal 17
April 2018
Page 59
44
Gambar 5.8 Pengurus dan Karyawan Bank Sampah Bangkitku
berfoto bersama Walikota Jambi
Gambar 5.9 Pengurus dan Karyawan Bank Sampah
Bangkitku
Page 60
45
B. Dampak Bank Sampah Bangkitku Terhadap Ekonomi Masyarakat
Dalam banyak konsep pengelolaan sampah yang diaplikasikan di
sejumlah negara, secara umum menggunakan konsep hierarki sampah yang
merujuk kepada teori 3M, yaitu mengurangi sampah, menggunakan kembali
sampah dan mendaur ulang. Teori ini mengklasifikasikan strategi pengelolaan
sampah kepada tujuan keuntungan maksimum dari produk-produk praktis dan
menghasilkan jumlah minimum sampah. Salah satu terobosan besar dalam
pengeloaan sampah di Indonesia adalah program bank sampah. Melalui
program ini, paradigma yang terbentuk dalam pikiran masyarakat bahwa
sampah adalah sesuatu yang tidak berguna dan dibuang begitu saja, diubah
menjadi sesuatu yang juga memiliki nilai dan harga. Melalui bank sampah,
masyarakat bisa menabung sampah, yang kemudian dalam kurun waktu
tertentu bisa menghasilkan uang.
Pernyataan diatas ditegaskan oleh Bapak Santoso selaku Pendiri Bank
Sampah Bangkitku dengan wawancara sebagai berikut:
Apa yang dilakukan pemerintah dan pengelolah Bank Sampah sendiri
sehingga masyarakat mau menabung ke Bank Sampah?
“Dengan berbekal pelatihan yang saya dapatkan masalah sampah saya ingin
membuat pola pikir masyarakat kalau sampah itu bisa kita olah dan menjadi
barang yang ekonomis tinggi, maka itu saya mempunyai ide tersebut
mendirikan suatu lembah bank sampah yang bisa membantu perekonomian
masyarakat walau pun tidak 100% dapat membantu tetapi setidaknya mereka
bisa berpikir dengan menabung dibank sampah mereka memperoleh rupiah dan
lingkungan menjadi bersih”.54
Pernyataan ini juga ditegaskan oleh Bapak Arrazaq Kurnia selaku Nasabah
54 Wawancara dengan Bapak Santoso selaku Pendiri Bank Sampah Bangkitku,
Tanggal 15 April 2018
Page 61
46
Bank Sampah Bangkitku dengan wawancara sebagai berikut:
“Dulunya saya membuang sampah ketempat TPU, sekarang dengan adanya
Bank Sampah saya sering menabung walau tidak seberapa hasilnya setidak nya
ada rupiah yang saya peroleh dengan menabung dibank sampah, lingkungan
saya bersih dan saya memperoleh rupiah juga.55
Dari hasil wawancara dan observasi penulis dengan pegawai dan nasabah
Bank Sampah Bangkitku Kota Baru Jambi mengenai dampak ekonomi
masyakarat. Bahwa dengan ada nya bank sampah dampat membantu msayrakat
belajar menabung dan mendapatkan rupiah-rupiah dari sampah tersebut
walaupun tidak sepenuhnya membantu perekonomian masyarakat tapi dengan
bank sampah mereka bisa belajar menabung.
Proses dalam bank sampah ini hampir sama dengan bank konvensional
pada umumnya. Bedanya, jika bisanya kita menabung uang dapatnya uang,
maka melalui bank sampah kita menabung sampah dapatnya malah uang. Pada
awal berdirinya, bank sampah membuka pelayanan tabungan sampah pada
Bank Sampah Bangkitku setiap hari. Hal ini dikarenakan para nasabah lebih
banyak menabung pada setiap dan agar para petugas standby melayani. Selain
perubahan waktu pelayanan, bank sampah juga menambah hari operasional
yaitu pada hari minggu pukul 08.00 s.d 10.00. Pelayanan pada hari minggu
sifatnya situasional karena terkadang teller memiliki kepentingan masing-
masing. Bank sampah memberi jangka waktu hari pelayanan agar nasabah
memiliki kesempatan untuk mengumpulkan sampah dan teller tidak merasa
jenuh. Sifat dari kepengurusan bank sampah ini masih sukarela sehingga tidak
55 Wawancara dengan Bapak Arazzaq Kurnia selaku Nasabah Bank Sampah
Bangkitku, Tanggal 20 April 2018
Page 62
47
ada yang dapat memaksakan kehendak kepada para pengurus. Jenis sampah
yang ditampung oleh bank sampah adalah sampah anorganik.
Bank sampah memiliki dua sistem tabungan sampah yaitu tabungan
sampah individual dan komunal. Tabungan sampah individual adalah tabungan
sampah dimana warga yang menjadi nasabah harus membawa sampah yang
akan ditabungkan langsung ke bank sampah. Sampah tersebut harus dipilah
dalam kelompok kertas, plastik, dan kaleng/botol yang sudah dibersihkan dan
dikeringkan terlebih dahulu. Hal ini sebagaimana disampaikan Parmadi selaku
Direktur Bank Sampah Bangkitku:
Bagaimana sistem tabung Bank Sampah itu sendiri?
“Ada dua sistem tabungan yang kita gunakan, yaitu individual dan komunal,
kalau indivualkan mereka secara mandiri, sendiri bawa sampah ke bank lalu
kita hitung sama-sama, pemasukannya bagi mereka sendiri” 56
Saat ini bank Bank Sampah Bangkitku telah memiliki nasabah individual
sebanyak 115 KK. Setiap nasabah akan diberikan nomor rekening, buku
tabungan dan tiga tas untuk memudahkan pemilahan sampah tersebut. Warga
yang menjadi nasabah individual juga dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp.
5.000,- (lima ribu) dan biaya penarikan sebesar 10%. Dengan sistem tersebut
telah terjadi peningkatan nasabah setiap tahunnya, sebagai mana terlihat paa
tabel berikut ini:
56 Wawancara dengan Bapak Parmadi selaku Direktur Bank Sampah Bangkitku,
Tanggal 13 April 2018
Page 63
48
Tabel. 5.1 Jumlah Nasabah Bank Sampah Bangkitku 2015-2018
NO Tahun Jumlah Anggota Jumlah Nasabah
1 2015 100 60
2 2016 148 102
3 2017 155 110
4
4
2018 214 115
Sumber : Bank Sampah Bangkitku, 2018
Dari tabel tersbut terlihat peningkatan jumlah anggota Bank Sampah
Bangkitku dan jumlah nasabah setiap tahunnya, dimana pada Tahun 2015 itu
anggotanya yang berjumlah 100 orang yang aktif menjadi nasabah nya itu ada
60, berikut pada tahun 2016 anggota Bank Sampah Bangkitku meningkat 40%
yang beranggota 148 orang yang menjadi nasabah aktif ada 102 orang. Begitu
juga pada tahun 2017 anggotanya meningkat menjadi 50% dari tahun
sebelumnya yang beranggota 155 orang yang aktif berjumlah 110 orang,57 dan
pada 2018 sampai akhir bulan Juni 2018 itu anggotanya sangat meningkat dari
sebelumnya yang beranggota 214 dan yang aktif 115 orang. Hal ini
menunjukan bahwa Bank Sampah Bangkitku memberikan dampak positif
terhadap ekonomi masyarakat.58
57 Laporan Progres Bank Sampah Bangkitku. 2017-2018
58 Wawancara dengan Bapak Santoso selaku Pendiri Bank Sampah Bangkitku,
Tanggal 13 juli 2018
Page 64
49
Tabel 5.2 Pendapatan Nasabah Pertahun Sebelum Menabung dan
Sesudah Menabung di Bank Sampah Bangkitku
N
o
Nama
Nasabah
Tahun
2015 2016 2017 2018
blm sdh Blm sdh Blm sdh blm sdh
1 Nuraini
Rp.10.250.
000
Rp.10.570
.000
Rp.10.2
50.000
Rp.10.845.00
0
Rp.10.2
50.000
Rp.10.550.00
0
Rp.10.2
50.000
Rp.10.270.00
0
2 Rita
Eliani Rp.15.900.
000
Rp.16.160
.600
Rp15.90
0.000
Rp16.2
50.000
15.900.0
00
Rp16.3
90.900
Rp.15.9
00.000
Rp15.9
45.300
3 Firgin
Wijayant
i
Rp.18.000.
000
Rp.18.210
.000
Rp.18.0
00.000
Rp.18.
350.000
Rp.18.0
00.000
Rp.18.
550.000
Rp.18.0
00.000
Rp.18.
090.000
4 Neneng
Rp.12.550.000
Rp.12.580.000
Rp.12.550.000
Rp.12.
670.00
0
Rp.12.550.000
Rp.12.
754.00
0
Rp.12.550.000
Rp.12.
582.00
0
5 Arrazaq
Kurnia Rp.20.500.
000 Rp.20.586
.000 Rp.20.500.000
Rp.20.
650.00
0
RP.20.500.000
Rp.20.
850.30
0
Tp.20.500.000
Rp.20.
585.00
0
Dari tabel tersebut dapat dilihat peningkatan hasil pendapatan nasabah
setiap tahun, dari tahun 2015-2018. Dimana pada tahun 2018 peneliti hanya
meneliti atau pun wawancara nasabah sampai bulan April 2018.
Sistem individual ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari
sistem ini adalah pembagian hasil penjualan sampah akan lebih banyak masuk
ke kas nasabah sedangkan kelemahannya warga harus membawa sampah yang
ditabungkan ke bank sampah. Sistem komunal juga memiliki kelebihan dan
kekurangan. Kelebihan dari sistem ini adalah warga tidak harus membawa
sampah yang ditabungkan ke bank sampah, hanya dengan membuang sampah
sesuai jenisnya ke tempat sampah terpilah sedangkan kelemahan dari sistem ini
adalah hasil penjualan sampah akan lebih banyak masuk ke kas bank sampah
dan sisanya masuk ke kas RT bukan untuk warga yang membuang sampah.
Page 65
50
Dan sistem komunal sendiri tidak berjalan di Kelurahan ini karena tidak
adanya petugas yang mau mengumpulkan sampah kerumah-rumah warga.
Hasil tabungan dapat diambil selama 3 bulan sekali dan tidak ada bunga yang
berlaku.
Waktu pengambilan tersebut, ditetapkan oleh pengelola agar nilai
nominal dari sampah itu ada, karena harga sampah masih relatif murah dan
berfluktuasi tergantung dari keseimbangan demand dan supply dari sampah.
Selain dijual ke pengepul sampah, ada sebagian sampah yang langsung dibeli
oleh kelompok daur ulang yang juga merupakan subdivisi dari bengkel kerja
kesehatan lingkungan. Sampah yang dibeli kelompok daur ulang adalah
sampah yang dapat langsung di daur ulang untuk diolah menjadi tas ransel,
tempat pensil, dompet dan penutup galon air. Pihak pengelola bank sampah
menekankan kepada pihak ketiga untuk membuang sampah yang bersifat
residu ke TPA agar tidak menimbulkan dampak negatif ditempat lain. Bank
Sampah Bangkitku berencana akan menjalin kerja sama dengan beberapa pihak
ketiga. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pengelola mendapatkan informasi
tentang harga-harga sampah yang sedang berlaku. Pihak pengelola akan
mencoba memilah sampah secara rinci dan menominalkan sendiri dari sampah
yang ditabungkan. Jika rencana ini sudah berjalan, kemungkinan bank sampah
akan merekrut pekerja lebih banyak untuk membantu pemilahan sampah secara
rinci karena hal tersebut sangat membutuhkan ketelitian dan waktu yang lama.
Dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat, keberadaan bank sampah
telah memberikan manfaat ekonomi dengan mendatangkan keuntungan guna
Page 66
51
memenuhi kebutuhan rumah tangga dan menambah uang saku bagi anak dari
hasil menabung sampah. Menurut informan, jumlah pendapatan yang diterima
masih sangat kecil karena minimnya jumlah sampah yang dihasilkan dan masih
baru keberadaan bank sampah sehingga manfaat ekonomi yang didapat belum
terlalu berpengaruh untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Namun begitu,
masyarakat juga sangat terbantu dengan pendapatan yang dihasilkan dari Bank
Sampah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan uang saku sekolah anak.
Bank Sampah memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan lingkungan
hidup, seperti membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan masyarakat
akan pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menjadi barang ekonomis.
Manfaat lain Bank Sampah untuk masyarakat adalah dapat menambah
penghasilan masyarakat karena saat mereka menukarkan sampah mereka akan
mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang
mereka miliki. Masyarakat dapat sewaktu-waktu mengambil uang pada
tabungannya saat tabungannya sudah terkumpul banyak.Imbalan yang
diberikan kepada penabung tidak hanya berupa uang, tetapi ada pula yang
berupa bahan makanan pokok seperti gula, sabun, minyak dan beras;
pembelian pulsa telepon gemgam, listrik, pembayaran jasa layanan air bersih;
bahkan biaya sekolah, kredit kepemilikan barang.
Sampah-sampah yang disetorkan ke bank sampah dibedakan menjadi
beberapa jenis, misalnya: sampah organik, seperti potongan sayuran atau sisa
masakan; mapun nonorganik seperti plastik, besi, dan lainnya. Bank Sampah
menetapkan harga beli untuk masing-masing jenis sampah tersebut. Sampah
Page 67
52
yang masih dapat di daur ulang seperti bahan organik dapat dimanfaatkan
untuk kompos ataupun biogas. Sedangkan bahan nonorganik didaur ulang
menjadi berbagai perabotan seperti tas, sendal, dan lainnya. Ada beberapa
Bank Sampah yang mempunyai alat pengolah sendiri seperti
Apabila dilihat secara kuantitas, persentase masyarakat Kecamatan Kota
Baru Kota Jambi yang menjadi nasabah Bank Sampah Bangkitku masih
rendah, yakni baru 2% dari total jumlah penduduk. Hal ini menjadi bukti
bahwa belum semua kalangan dapat diakses atau mengakses Bank Sampah
Bangkitku. Bedasarkan wawancara dengan Direktur Bank Sampah Bangkitku,
kesadaran masyarakat untuk memilah sampah supaya mempunyai nilai
ekonomis masih rendah. Apalagi di Bank Sampah Bangkitku jenis sampah
yang harus terpilah terdapat 15 jenis sampah. Sehingga untuk melakukannya
diperlukan kecermatan, ketelitian dan waktu yang lama, hal in menjadi kendala
tersendiri terutama bagi masyarakat yang belum terbiasa melakukan
pemilahan. Untuk itu perlu ada pendampingan. Nilai rupiah sampah rendah dan
sebagian masyarakat hanya menilai dari segi ekonomis saja sehingga untuk
masyarakat golongan ekonomi menengah k eatas yang menjadi nasabah Bank
Sampah masih sangat sedikit. Berdasarkan data di Bank Sampah Bangkitku
untuk unit Bank Sampah Bangkitku pada kelompok masyarakat hampir 80%
berasal dari kelompok masyarakat dengan status sosial ekonomi menengah ke
bawah. Pada kelompok masyarakat kelas menengah ke atas kesulitan untuk
melaksanakan kegiatan Bank
Sampah secara berkelompok atau membentuk unit. Tetapi mereka lebih
Page 68
53
cenderung melakukan secara individu dengan membawa langsung sampahnya
ke Bank Sampah Bangkitku dengan menggunakan kendaraan pribadinya.
Hambatan lainnya adalah belum adanya pemahaman yang sama antara
masyarakat, tokohtokoh masyarakat, RT/RW dan pemerintah terutama pada
tingkat kelurahan terkait dengan manfaat dari Bank Sampah. Masih adanya
pemahaman bahwa Bank Sampah sama dengan pekerjaan lapak atau
pemulung, merupakan pekerjaan hina atau rendahan, dan bahwa kegiatan
apapun terkait sampah pasti bau termasuk kegiatan Bank Sampah. Kendala
seperti hal tersebut perlu ditangani dengan terus menerus melakukan sosialisasi
dan pembuktian bahwa Bank Sampah Bangkitku benar-benar dapat
memberikan manfaan bagi masyarakat. Tidak hanya dari aspek lingkungan
tetapi juga ekonomis
Page 69
34
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Dampak Sosial
Ekonomi Program Bank Sampah Terhadap Masyarakat Kecamatan Kota Baru
Kota Jambi secara umum membertikan dampak posilitif bagi lingkungan dan
ekonomi masyarakt tersebut, untuk itu secara khusus dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Keberadaan Bank Sampah Bangkitku memberikan dampak positif
terhadap kehidupan sosial masyarakat Kecamatan Kota Baru Kota Jambi,
diantaranya adalah untuk melakukan sebagai berikut:
a. Sarana Untuk Melakukan Gerakan Penghijauan
Keberadaan Bank Sampah Bangkitku mampu memberi dampak
positif bagi masyarakat, selain sebagai tempat pengelolaan sampah,
Bank Sampah Bangkitku juga sebagai sarana untuk melakukan
gerakan penghijauan.
b. Memberdayakan untuk peduli lingkungan
Dampak sosial keberadaan Bank Sampah Bangkitku salah
satunya memberdayakan untuk peduli lingkungan, dapat dilihat dari
ada tidaknya pengaruh dan dorongan terhadap warga sekitar (pada
tingkat rumah tangga) untuk melakukan pemilahan sampah,
walaupun perubahan pola perilaku tersebut tidaklah mudah karena
berkaitan dengan cara perubahan kultur dan cara pandang
Page 70
35
2. Dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat, keberadaan Bank Sampah
Bangkitku telah memberikan manfaat ekonomi dengan mendatangkan
keuntungan guna memenuhi kebutuhan rumah tangga dan menambah
uang saku bagi anak dari hasil menabung sampah.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, selanjutnya dapat di usulkan saran yang
di harapkan akan bermanfaat bagi penelitian selanjutnya berkaitan dengan
dampak-dampak program Bank Sampah.
Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Praktisi
a. Saran penulis bagaimana Bank Sampah lebih meningkat penghijauan
bukan hanya di lingkunngan masyarakat namun pemerintah juga
diikut peran aktifkan dalam penghijauan. Dan serta mengajarkan
pola hidup bersih lingkungan baik dalam lingkungan sekitar rumah
maupun sekitar masyarakat luas. Dan mengajarkan bagaimana
mengolah sampah menjadi barang yang bernilai ekonomi dengan
cara meningkatkan kerjasama dengan nasabah yang sudah aktif.
b. Masih banyak kendala yang di hadapi dan perlu diganti dengan terus
menerus melakukan sosialaisasi dan pembuktian bahwa Bank
Sampah bangkitku benar- benar dapat memberikan ilmu dan
lapangan kerja bagi masyarakat. Tidak hanya dari aspek lingkungan
tetapi juga ekonomis.
Page 71
36
2. Bagian Academis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
referensi dan dokumentasi bagi pihak kampus sebagai acuan penelitian
selanjutnya dalam melakukan penelitian berkaitan dengan dampak sosial
ekonomi program bank sampah terhadap masyarakat Kecamatan Kota
Baru Kota Jambi, meskipun penelitian ini jauh darikesempurnaan dan
masih banyak kekurangan.
Page 72
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penerjemah dan Penafsiran, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: Pustaka Al
Hanan, 2009
....... Anomin Undang-Undang RI No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
....... Anomin Undang-Undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial pasal 1 ayat 1
....... Anomin Undang undang No 18. Tahun 2008 Tentang pengelolaan sampah
melaui PERDA Kota Jambi No 8 Tahun 2013
....... Anomin Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia
No 13 Tahun 2013 Tentang Pedomonan Pelaksanan Reduce, Reuse, dan
Recycle Melalaui Bank Sampah.
....... Anomin Bank Sampah Bangkitku Profil Kepengurusan
Abdul Rozak, Peran Bank Sampah Warga Peduli Lingkungan (WPL) Dalam
Pemberdayaan Perekonomian Nasbah, Skripsi, (Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah, 2014)
Alex, S. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik.
(Yogyakarta: Pustaka Baru Press. 2012).
Astrid. S Susanto. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial. (Bina Cipta.
Jakarta. Depdiknas, 1997).
Anih Sri Suuryani, Peran Bank Dalam Evektifitas Pengelolaan Sampah (Studi
Kasus Bank Sampah Malang, Skripsi, (Malang: UIN Maling Ibrahim,
2014).
Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:Rajawali Pres, 2014)
Dokumentasi Data Kaur Bank Sampah bangkit ku
Page 73
Fika Fitriasari dan Dewi Nurjannah, Analisis Pengaruh Bank Sampah Malang
(BSM) Terhadap Pendapatan Masyarakat Kota Malang. Jurnal (Malang:
Universitas Muhammadyah, 2016)
Hardjono, Winardi, Manajemen Pemasaran Modern dan Perilaku Konsumen.
(Bandung: Penerbit Sinar Baru, 2000)
Herudadi, Bambang. 2001, Menyulap Sampah Jadi Rupiah, www.indomedia.com.
Irman. 2005, Evaluasi Peranserta Masyarakat dalam Pelaksanaan Sistem
Teknik Operasional Pengelolaan Sampah di Kota Padang, Tesis, Program
Studi Magister Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Semarang, Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro.
Imelda Merry Melyanti, Pola Kemitraan Pemerintah, Civil Society, dan Swasta
dalam Program Bank Sampah di Pasar Baru Kota Probolinggo, Jurnal,
Surabaya: Universitas Airlangga, 2014.
Imam Nawawi, Terjemah Riyadhus Sholihin, Jilid 1, Jakarta; Pustaka Amani,
1999
Jones, Charles O. Pengantar Kebijakan Publik (Public Policy. Terjemahan Rick
Ismanto. (Jakarta : Penerbit PT RajaGrafmdo Persada. 1996).
Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: Djambata. 1990).
Miller Mathew B, Hibermen Michael, Analisis Data kualitatif (Jakarta: UI Press,
1992).
Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Ever. Sumber Pendapatan Kebutuhan. Pokok
dan Perilaku Menyimpang. (Jakarta: CV. Rajawali. 1985).
Muhammad Risky Arifandi, “Manfaat Bank Sampah”, https://id.m. wikipedia.
Page 74
org/wiki/Bank_sampah, diakses pada 23 Maret 2018.
Munawir, Bank Sampah: Upaya Pemberdayaan Masyarakat Dan Penangganan
Lingkungan, Skripsi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2014).
Laporan Progres Bank Sampah Bangkitku. 2017-2018
Ritzer dan Douglas, Ritzer, George & Douglas J. Goodman, Teori Sosiologi
Modern. (Jakarta. Prenada Media. 2007).
Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya.
2010).
Suprihatin, Agung dkk., Sampah dan Pengelolaannya, Buku Panduan. Pendidikan
dan Latihan, Malang, PPPGT/VEDC. 1999.
Page 75
Foto Tempat Bank Sampah
Tempat Penimbagan dan Pemilaan Sampah Organikdan Non Oroganik
Keadaan Dalam Ruangan Bank Sampah Bangkitku
Page 76
Wawancara Dengan Bapak Direktur Bank Sampah Bangkitku
WawancaraDengan Bapak DirekturBesertaSekretaris Bank
SampahBangkitku
Foto Bapak Santoso Selaku Pendiri Bank Sampah Bangkitku
Page 77
wawancara Dengan Ibu Dewi Selaku Istri Pendiri Bank Sampah BangkitKu
Page 78
CURICULUM VITAE
A. Identitas Diri
Nama : Nurhamidah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl Lahir : Pulau kecil, 23 November1997
Nim : SES 141437
GolonganDarah : -
No HP : 085367864645
Email : [email protected]
Alamat Asal : Parit Sei Terusan Desa Mekar Sari RT.001
Kecematan Reteh Kabupaten Indragiri Hilir
Propinsi Riau
Alamat Sekarang : Jl, Ks. Tubun No.290, Simpang IV Sipin,
Telanaipura Kota Jambi, Prov. Jambi
Nama Ayah : Dg. mappuji
Nama Ibu : Dg. mapaccing
Pekerjaan Orang Tua : Tani
Alamat Orang Tua : DusunPulauPasir, RT 04, Kel. TelukRendahIlir,
Kec.TeboIlir, Kab. Tebo, Prov. Jambi
B. Riwayat Pendidikan
SD : MI Nurul Huda Desa mekar sari Kecematan Reteh Kabupaten
Indragiri Hilir Propinsi Riau
SMP/MTS : MTS Nurul Huda Desa mekar sari Kecematan Reteh Kabupaten
Indragiri Hilir Propinsi Riau
SMA : SMA Negeri 1 Reteh Pulau Kijang Kecematan Reteh
Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau
Perguruan Tinggi : Universitas Islam Negeri Sultha Thaha Saifuddin Jambi
C. Pengalaman Organisasi
Dema Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam di UIN STS Jambi
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Sebagai Kader Kopri
Pergerakan Indonesia ( PI) sebagai kontribusi Bendahara