Top Banner

of 27

Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

Feb 22, 2018

Download

Documents

Damay
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    1/27

    i

    LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

    SISTEM PENGENDALIAN OTOMATIS

    P3Distributed Control System (DCS)

    Disusun oleh :Damayanti Sari (2411031010)

    Asisten Praktikum :

    Rehan Rachmanda (2411100123)

    JURUSAN TEKNIK FISIKA

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

    NOPEMBER

    SURABAYA

    2015

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    2/27

    ii

    LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

    SISTEM INSTRUMENTASI INDUSTRI

    Disusun oleh :

    Damayanti Sari (2411031010)

    Asisten Praktikum :

    Rehan Rachmanda (24111100123)

    JURUSAN TEKNIK FISIKA

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

    NOPEMBER

    SURABAYA

    2015

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    3/27

    iii

    ABSTRAK

    Sistem instrumentasi di industri, terdiri dari tiga halyang penting pada suatu pengendalian proses, monitoring, dan

    optimasi variabel proses pada plant/sistemnya. Hal ini

    dilakukan demi mengutamakan safety dari para pekerja,

    optimasi hasil produksi dan pertimbangan dalam halfinancial.

    Oleh karena itu perlu dilakukannya suatu pengendalian dalam

    sistem agar semua variabel yang berhubungan dengan sistem

    dapat terkendali dan terjadwal. Dalam hal ini dilakukanpercobaan simulasi sistem kontrol munggunakan DCS

    (Distributed Control System Centum CS3000 dengan mode

    kontrol PID pada sistem pengendalian level pada tangki

    tertutup. Respon yang paling cepat memperoleh respon adalah

    control PI sebesar 100,10. Dalam waktu 2 menit respon sudah

    mencapai setpoint dan sudah dalam keadaan stabil. Pada

    system pengendalian level metode control yang tepat

    digunakan adalah tipe control PI tanpa memerlukan control

    derivative karena respon level sudah cepat.

    Kata kunci : Instrumentasi, PIDcontroller , DCS.

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    4/27

    iv

    DAFTAR ISI

    Cover ............................................................................ i

    Halaman Judul ............................................................ ii

    ABSTRAK ................................................................... iii

    DAFTAR ISI ............................................................... iv

    DAFTAR GAMBAR ................................................... v

    KATA PENGANTAR .................................................vi

    BAB I PENDAHULUAN ............................................ 1

    1.1 Latar Belakang ........................................................ 11.2 Permasalahan .......................................................... 1

    1.3 Tujuan ..................................................................... 2

    1.4 Sistematika Laporan ............................................... 2

    BAB II DASAR TEORI ............................................. 3

    2.1DCS (Disributed Control System) ........................... 3

    2.2Arsitektur DCS Centum CS 3000 Yokogawa ......... 4

    2.3Algoritma Pengendalian DCS Centum CS 3000

    Yokogawa ................................................................ 6

    2.4Algoritma PID pada DCS Centum CS 3000 Yokogawa

    ................................................................................. 7

    BAB III METODOLOGI PERCOBAAN ................. 93.1 Peralatan Percobaan ................................................ 9

    3.2 Prosedur Percobaan ................................................. 9

    BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN... 13

    4.1 Analisa Data ............................................................ 13

    4.2 Pembahasan ............................................................ 16BAB V PENUTUP ...................................................... 195.1 Kesimpulan ............................................................. 19

    5.2 Saran ....................................................................... 19

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    5/27

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    6/27

    vi

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah

    melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga dapat

    menyelesaikan laporan resmi praktikum P3 Sistem

    Pengendlaian Otomatis dengan baik.

    Adanya praktikum Sistem Pengendlaian Otomatis

    ini sangat banyak manfaat bagi kita khususnya pada

    bidang industri. Untuk itulah kami mempersembahkan

    sebuah laporan resmi praktikum Sistem Pengendlaian

    Otomatis. Dengan harapan dapat membantu sebagai

    bahan refrensi bagi mahasiswa.

    Kami tak lupa mengucapkan terimakasih

    kepada:

    1. Ketua Jurusan Teknik Fisika FTI ITS

    2. Dosen Pengajar mata kuliah Sistem Instrumentasi

    Industri

    3. Asisten Laboratotrium Rekayasa Intrumentasi dan

    Kontrol

    4. Seluruh teman-teman Teknik Fisika yang telah

    membantu kelancaran tersusunnya laporan resmi ini.

    Akhirnya, semoga laporan ini dapat bermanfaat

    bagi semua yang membacanya serta kami mengharapkan

    kritik dan saran demi kemajuan susunan laporan yanglebih baik lagi.

    Surabaya , 17 April 2015

    Hormat kami

    Penulis

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    7/27

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.

    Latar BelakangEra globalisasi yang terjadi pada perkembangan

    teknologi di dunia turut mempengaruhi kecanggihan

    instrumen-instrumen yang digunakan pada industri.

    Dimana seluruh instrumentasi dalam perindustrian ini

    harus sesuai dengan standard internasional yang telah

    ditentukan.Tenaga manusia dalam menjalankan sistem

    plant yang ada di industri kini dapat berkurang. Sistemkontrol di berbagai industri sudah semakin canggih,

    kebanyakan instrumen-instrumen yang ada sudah serba

    otomatis. Namun demikian karena sebagian kinerja

    dlakukan oleh mesin maka tidak menutup kemungkinan

    akan terjadinya error atau lost dalam mengendalikan

    beberapa sistem atauplantyang ada.

    Oleh karena itu adanya DCS (Distributed Control

    System) ini dapat dengan mudah mengendalikan beberapa

    plant atau sistem secara terdistribusi pada satu controller.

    Pada percobaan P3 mengenai DCS DCS (Distributed

    Control System) ini sangat diperlukan agar mahasiswa

    dapat mengendalikan beberapa plant atau sistem secara

    terdistribusi dengan hanya menggunakan 1 controller.

    1.2.

    PermasalahanAdapun permasalahan yang diangkat dalam percobaan

    ini adalah:1. Bagaimana fungsi dari hardware DCS Centum CS

    3000 Yokogawa?

    2.

    Bagaimana sistem konfigurasi dari DCS Centum

    CS 3000 Yokogawa?

    3. Bagaimana dasar pemrograman pada DCS Centum

    CS 3000 Yokogawa?

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    8/27

    2

    1.3.

    TujuanTujuan dari percobaan P3 Sistem Instrumentasi

    Industri ini adalah:1. Memahami fungsi dari hardwareDCS Centum CS

    3000 Yokogawa.

    2. Memahami sistem konfigurasi dari DCS Centum

    CS 3000 Yokogawa.

    3. Memahami dasar pemrograman dari DCS Centum

    CS 3000 Yokogawa.

    1.4.

    Sistematika LaporanSistematika laporan ini terdiri dari 5 bab yaitu bab I

    pendahuluan, Bab II Dasar Teori, Bab III Metodologi

    percobaan Bab IV Hasil Analisa Data dan Pembahasan dan

    Bab V berisi tentang Kesimpulan dan Saran.

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    9/27

    3

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1

    DCS (Disributed Control System)

    DCS (Disributed Control System) merupakan suatu

    sistem yang terdistribusi yang mampu mengendalikan

    beberapa variabel proses atau unit pada satu control room

    yang terpusat. Fungsi dari DCS (Disributed Control

    System) ini adalah sebagai monitoring, controlling dan

    optimation.

    Distributed control system (DCS) digunakan dalamindustri untuk memonitor dan mengontrol peralatan yang

    tersebar dengan atau tanpa campur tangan manusia.

    Sebuah DCS biasanya menggunakan komputer sebagai

    controller dan menggunakan propietary interconections

    dan protokol untuk komunikasi. Modul input dan output

    membentuk part komponen untuk DCS, Prosesor

    menerima informasi dari modul input dan mengirim

    informasi ke modul output. Modul input menerima

    informasi dari instrumentasi input dalam sistem dan

    modul output mengirim ke instrumen output pada sistem.

    Bus komputer atau bus elektrikal menghubungkan

    prosessor dengan modul melalui multiplexer atau

    demultiplexer. Mereka juga menghubungkan kontroller

    yang tersebar dengan sentral kontroller dan akhirnya

    terhubung ke Human machine Interface (HMI) atau panel

    kontrol[1].

    DCS adalah sebuah istilah yang sangat luas yang

    menggambarkan sebuah solusi untuk industri yang sangat

    variatif, termasuk di dalamnya adalah :

    Electrical power grids dan electrical generation

    plants

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    10/27

    4

    Environmental control systems

    Traffic signal

    Water management system

    Refining dan chemical plants

    Pharmaceutical manufacturing[1]

    2.2

    Arsitektur DCS Centum CS 3000 YokogawaDCS (Disributed Control System) terdiri dari

    beberapa komponen utama yaitu FCS (Field Control

    Station), HIS (Human Machine Interface), EWS

    (Engineering Work Station) dan network. Arsitektur DCS

    Centum CS 3000 Yokogawa dapat dilihat pada gambar

    2.1

    Gambar 2.1 Arsitektur DCS Centum CS 3000Yokogawa

    1. FCS (Field Control Station)

    FCS ini berfungsi sebagai unit pengendali proses

    dari instrument-instrument yang ada di lapangan.

    FCS yang digunakan oleh yokogawa adalah FCS

    generasi baru yaitu FFCS-L, dimana komunikasi

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    11/27

    5

    data yang digunakan pada FCS-L ini adalah

    TCP/IP dengan ukurannya semakin kecil.

    Gambar 2.2 FCS tipe FFCS-L

    FFCS-L terdiri dari bagian pertama adalah ESB Bus

    connector yang berfungsi untuk menghubungkan field

    control unit dengan modul FIO dalam mode local nodedan berfungsi sebagai pengekspan masukan dan keluaran

    dimana 1 FCS maximal dapat terhubung dengan 14 FIO.

    Untuk menghubungkan FCS dan FIO ER Bus connector

    namun jika ingin mengakhiri note local atau remote

    menggunakan ER bus connector dengan terminator.

    Bagian yang kedua adalah ER bus dapat digunakan

    sebagai penghubung antara FFCS dengan FIO (Field

    Input Output. Bagian ketiga adalah power supply danyang digunakan pada FCS ini adalah 2 power supply,

    yang kiri digunakan untuk memberikan supply pada

    processor CNI atau ke unit interface luar atau sebaliknya.

    Dan processor FFCS-L bertipe CP 401 yang bekerja

    secara paralel. Processor utama ini berfungsi sebagai

    tempat program DCS berada dan processor kedua

    digunakan untuk meng-copy program-program dari DCS

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    12/27

    6

    cadangan. Module masukan pada FFCS-L terbagi menjadi

    3 yaitu analog input dan output, digital input dan output

    serta komunikasi input dan output.2. HIS (Human Machine Interface)

    HIS ini berfungsi sebagai monitor yang

    menampilkan variabel-variabel pengendalian

    secara visual.

    3. EWS (Engineering Work Station)

    EWS ini berfungsi untuk menambahkan atau

    menambahkan program-program pada DCS

    centum CS 3000, EWS ini berupa personalkomputer.

    4. NetworkNetwork yang digunakan pada DCS centum CS

    3000 ini adalah teknologi Vnet/IP dengan

    topologi star.

    2.1.Algoritma Pengendalian DCS Centum CS 3000

    Yokogawa

    Algoritma pengendalian yang digunakan pada DCSCentum CS 3000 adalahfunction blockyang tediri dari:

    1. Link blok PIO

    Berfungsi untuk input output module Centum CS

    3000

    2.

    PID

    Berfungsi sebagai algoritma kontrol PID

    (Proportional Integral Derrivative)

    3.

    ST 16Berfungsi sebagai pemrograman untuk tipe

    sequential

    4. CALCU dan CALCU-L

    5. LC64

    Berfungsi sebagai pemrograman logika

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    13/27

    7

    2.3

    Algoritma PID pada DCS Centum CS 3000

    Yokogawa

    Beberapa algoritma PID yang digunakan pada DCSCentum CS 3000 Yokogawa, adalah:

    1. Tipe PID (Proportional Integral Derrivative)control

    Berfungsi untuk:

    - Melakukan aksi Proportional Integral Derrivative

    sesuai dengan perubahan setpoint yang terjadi pada

    plant

    -

    Berfungsi untuk menghasilkan setpoint secaracepat berdasarkan responplantyang ditentukan

    2. Tipe kontrol I-PD (Proportional PV dan

    derrivative

    - Hanya integral yang beraksi saat nilai setpoint

    berubah

    - Menjaga kestabilan respon walaupun terjadi

    perubahan pelonjakan setpont

    3. Tipe kontrol (PI-D) PID derrivative PV

    -

    Hanya melakukan aksi proportional dan integralsaat terjai perubahan nilai setpoint.

    - Digunakan pada saat memerlukan respon yang

    lebih baik, misalnya downstream pada control loop

    tipe cascade.

    4.

    Tipe penentuan otomatis

    -

    Digunakan pada mode cascade (CAS) ATAU

    remote cascade (RCAS) yang bertujuan untuk

    memperoleh perubahan nilai setpoint dengan baik.- Pada mode automatic (AUT) digunakan PID

    control tipe (I-PD) untuk menjaga kestabilan sistem.

    5. Tipe penentuan otomatis 2

    - Pada mode control cascade (CAS) menggunakan

    tipe kontrol PID derrivative PV (PI-D).

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    14/27

    8

    - Pada mode automatic ( AUT) atau remote

    cascade (RCAS) menggunakan PID control tipe PV

    dan derrivative (I-PD) untuk menjaga kestabilansistem.[1]

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    15/27

    9

    BAB III

    METODOLOGI PERCOBAAN

    3.1.

    Peralatn Percobaan

    Berikut ini adalah peralatan yang digunakan pada

    percobaan p3 mengenai DCS (Distributed Control

    System):

    1. PC (Personal Computer)

    2. Program DCS centum CS 3000 yang telah terinstal

    pada PC

    3.2.

    Prosedur Percobaan

    Adapun metodologi percobaan yang dilakukan pada

    percobaaan p3 ini dapat dilihar pada gambar 3.1

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    16/27

    10

    Gambar 3.1Flowchartproses pembuatan

    simulasi DCS Centum CS 3000 Yokogawa

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    17/27

    11

    Dari gambar 3.1 di atas dapat dilihat bahwa

    metodologi percobaan dari pembuatan DCS dapat

    dilihat pada penjelasan di bawah ini:1. instalasi laptop dengan software DCS Centum CS 3000

    Yokogawadilakukan.

    2. Simulasi pengontrolan level dibuat pada tangki

    tertutup dengan kontrol level. Dalam percobaan ini

    dilakukan setting rangetangki sebesar 0~100%.

    3. Pendefinisian Analog Input dan Output dilakukan pada

    DCS. Dimana sistem kontrol ini menggunakan input

    Z11101 dan Z11102 dan controller FIC100 dan TIC

    100 dan menggunakan inisisasi akutuator Z11109.

    4. Penyambungan pengkabelan dilakukan dari blok yang

    telah dibuat (WiringFunction Block)

    5. Update simulator FCS dilakukan menggunakan

    Function Block Detail Builder.

    6. Simulasi grafik tangki dibuat dengan memasukkan

    data proses.

    7. Tunning PID dilakukan dengan perubahan set point

    sebagai berikut

    8. Hasil tuning PID dengan pemberian nilai tuning

    proportional dan integral dianalisa perbedaannya.

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    18/27

    12

    Halaman ini sengaja dikosongkan

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    19/27

    13

    BAB IV

    ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

    4.1.

    Analisa Data

    Berikut ini adalah function block dari plant

    pengendalian flow. Dapat dilihat pada gambar 4.1.

    Gambar 4.1 Function Block pada Pengendalian Level

    Dalam membuat simulasi sistem pengendalian padatangki tertutup ini menggunakan Z11101 sebagai

    Temperature Transmitter kemudian masuk ke TIC 100

    kemudian output dari TIC 100 menjadi set untuk FIC 100

    Flow Controller. Flow controller mendapat masukan dari

    Z11102 yaitu flow transmitter. Kemudian dijadikan input

    untuk Z11109 sebagai Flow control valve.

    Berikut ini adalah hasil grafik pada simulasi DCS

    Centum CS 3000 dengan pemberian tuning proportionalsebesar 100, integral 20 dan setpoint sebesar 50.

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    20/27

    14

    Gambar 4.2 Hasil tuning dengan PI sebesar

    180,20

    Pada control PI 100,20 dapat dilihat pada gambar

    4.1 respon plant mulai steady pada menit keempat baru

    bisa mencapai setpoint

    Hasil tuning PID dengan P=100, I=10

    Gambar 4.3 Hasil tuning dengan PI sebesar 100,

    10

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    21/27

    15

    PI 100,10 dapat dilihat pada gambar 4.2 saat control

    integral diperkecil maka respon plant mulai steady pada

    menit kedua baru bisa mencapai setpoint, berarti lebihcepat ketika nilai integral diperkecil.

    Berikut ini adalah hasil grafik pada simulasi DCS

    Centum CS 3000 dengan pemberian tuning proportional

    sebesar 60, integral 20 dan setpoint sebesar 50.

    Gambar 4.2 Hasil tuning dengan PI sebesar

    60,20

    Pada control PI 60,20 nilai control proportional

    diperkecil maka dapat dilihat pada gambar 4.3 respon

    plant mulai steady pada menit ketiga baru bisa mencapai

    setpoint.

    Berikut ini adalah hasil grafik pada simulasi DCSCentum CS 3000 dengan pemberian tuning proportional

    sebesar 100, integral 10 dan setpoint sebesar 10.

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    22/27

    16

    Gambar 4.3 Hasil tuning dengan PID 100,10, 10

    Berikut ini adalah hasil grafik pada simulasi DCS

    Centum CS 3000 dengan pemberian tuning proportionalsebesar 170, integral 20 dan setpoint sebesar 80.

    4.2.

    PembahasanPada percobaan P3 Sistem Pengendalian Otomatik

    dilakukan simulasi tentang sistem pengendalian level

    pada tangki dengan menggunakan software DCS (

    Distributed Control System) Centum CS 3000. Sistem

    pengendalian level ini menggunakan control PID jenis PI

    (Proportional Integral), karena level termasuk proses yang

    mempunyai respon yang cepat sehingga tidak memerukancontrolDerrivative.

    Pada percobaan ini dilakukan tuning sebanyak 4 kali

    dengan menggunakan setpoint sebesar 50. Tuning yang

    dilakukan antara lain PI 100,20 , PI 100,10 , PI 60,20 ,

    PID 100,20,20.. Pada control Pada control PID

    100,10,10 maka dapat dilihat pada gambar 4.4 respon

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    23/27

    17

    plant tidak akan mencapai setpoint respon akan random

    naik turun.

    Dari keempat hasil tuning tersebut respon yang

    paling cepat mencapai setpointadalah yang diberi control

    PI sebesar 100,10. Dalam waktu 2 menit respon sudah

    mencapai setpoint dan sudah dalam keadaan stabil.

    Sedangkan respon yang paling lambat dalam mencapai

    setpoint adalah yang diberi control PI sebesar 100,20.

    Dalam waktu 4 menit grafik respon baru mencapai

    setpoint dan mencapai keadaan stabil. Dari hasilpercobaan pengendalian level pada tangki dengan

    menggunakan software DCS Centum CS 3000 dapat

    disimpulkan bahwa berapapun besar nilai setpoint yang

    ditentukan jika ingin memperoleh respon yang cepat

    dalam mencapai setpoint dan keadaan stabil maka diberi

    tuning Proportionalyang tinggi dan tuningIntegralyang

    rendah. karena idealnya suatu grafik sistem adalah hasilrespon awal menuju ke titik set point tidak terlalu curam

    namun mencapai respon awal yang tinggi.

    Tipe control yang tepat untuk pengendalian level

    adalah control PI (Proportional Integral) tanpa

    memerlukan derivative karena respon dari level sudah

    cukup cepat. Sehingga apabila dikasih control PID

    hasilnya akan random seperti gambar 4.4. Tipe control

    Proportional berfungsi untuk meminimalisir error, control

    integral mampu menghilangkan offset dan derivative

    berfungsi untuk mempercepat respon.

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    24/27

    18

    Halaman ini sengaja dikosongkan

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    25/27

    19

    BAB V

    PENUTUP

    5.1.

    Kesimpulan

    Adapun kesimpulan yang diperoleh dari hasil

    percobaan P3 mengenai sistem pengendalian level pada

    tangki dengan menggunakan softwareDCS ( Distributed

    Control System)Centum CS 3000 adalah:

    1.Instrumen kontrol dalam sistem pengendalian level

    menggunakan Z011101, TIC100, FIC 100, Z011102

    dan Z011109.

    2.

    Sistem control yang digunakan adalah PID controller

    tipe PI (Proportional Integral) karena level termasuk

    memiliki respon yang cepat.

    3. Respon yang paling cepat mencapi setpoint dan

    mencapai keadaan stabil dalam waktu 2 menit adalah

    dengan tuning Proportional sebesar 100 dan tuning

    Integral sebesar 10 pada setpoint 50.

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    26/27

    20

    Halaman ini sengaja dikosongkan

  • 7/24/2019 Damayanti Sari_2414105016_Lapres P3 SPO

    27/27

    DAFTAR PUSTAKA

    [1]

    Asisten Laboratorium Rekayasa Dan Instrumentasi:Modul Sistem Pengendalian Otomatis. Laboratorium

    Rekayasa dan Instrumentasi, Surabaya 2014