Daftar ruas JORR[sunting | sunting sumber ] Peta JORR Pintu Keluar JORR W2 Meruya dan Srengseng (Buka 2014) Berkas:Jorr-w1-beroperasi.jpg Gerbang Tol JORR W1 Kayu Besar 2 Ruas Rute km Status JORR W1 Penjaringan - Kembangan 8,65 beroperasi (18 Februari 2010 ) JORR W2 Seksi 1 Kembangan - Joglo 5,61 beroperasi (27 Desember 2013 )
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Daftar ruas JORR[sunting | sunting sumber]
Peta JORR
Pintu Keluar JORR W2 Meruya dan Srengseng (Buka 2014)Berkas:Jorr-w1-beroperasi.jpg Gerbang Tol JORR W1 Kayu Besar 2
Ruas Rute km Status
JORR W1Penjaringan - Kembangan
8,65 beroperasi (18 Februari 2010)
JORR W2 Seksi 1
Kembangan - Joglo 5,61 beroperasi (27 Desember 2013)
JORR W2 Seksi 2
Joglo - Ulujami 2,04beroperasi (Ciledug = 27 Desember 2013)(Ulujami = 22 Juli 2014)[3]
Jalan Tol Jakarta-Cikampek adalah sebuah jalan tol dari Cawang menuju Cikampek. Panjang jalan tol ini adalah 73 kilometer. Jalan tol ini melintasi Kota Jakarta Timur, Kota dan Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, dan Purwakarta.Jalan tol ini mulai dioperasikan semenjak tahun 1988 setelah Jalan Tol Jagorawi pada tahun 1978 dan Jalan Tol Jakarta-Merak pada tahun 1984
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Data Jalan Tol o 1.1 Data Total o 1.2 Data Ruas
2 Fasilitas o 2.1 Tempat istirahat
3 Gerbang Tol 4 Simpang Susun 5 Perubahan Tarif 6 Lihat pula 7 Referensi
Pondok GedeBekasiTambunCikarangKarawangPurwakartaBandung
CikampekBarat - Timur
73 18 3
JakartaBekasiKarawangPurwakarta
Data Ruas[sunting | sunting sumber]
RuasPanjang
(km)
Lajur (Total + Setiap Arah)
Pintu Tol
PengelolaLokasi
(Kabupaten / Kota)
Jakarta-Cikarang Utama
28 8 (4×2) 9
PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
JakartaBekasi
Cikarang Utama-Cikarang Barat
3 6 (3x2) 2 Bekasi
Cikarang Barat-Cikarang Timur-Cikampek
428 (4×2)6 (3×2)
7BekasiKarawangPurwakarta
Fasilitas[sunting | sunting sumber]
Tempat istirahat[sunting | sunting sumber]
Jalan tol Jakarta-Cikampek mempunyai beberapa tempat istirahat untuk arah timur dan baratnya juga. Ada 8 tempat istirahat yaitu:
Lokasi(KM)
Arah ToiletMasjid/
MushollaRestora
n
Telepon
Umum
Bengkel Ban
Warung Kopi
Tempat Peristirahata
n
19 Timur
32,0 Barat
39,0 Timur
42,5 Barat
50,8 Timur
57 Timur
62 Barat
71,3 Barat
Gerbang Tol[sunting | sunting sumber]
Gerbang tol/simpang
susunKM Lokasi Destinasi !
Cawang 0 Cawang
Gerbang awal (arah Cikampek, Bandung) dan Gerbang akhir (arah Jakarta, Bogor), Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta, Jalan Tol Ir.Wiyoto Wiyono, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Pelabuhan Tanjung Priok
Halim 1Halim Perdanakusuma
Cawang, Cililitan, Halim PK, Jalan Tol Jagorawi, Bandar Udara Halim Perdanakusuma
Cikopo 77 CikopoGerbang akhir (ke Jalan Tol Cikopo-Palimanan) (arah Cikopo)
Simpang Susun[sunting | sunting sumber]
KM Lokasi Tujuan
0 CawangJalan Tol Lingkar Dalam Kota JakartaJalan Tol Jagorawi
10,5 Cikunir Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta
67 Dawuan Jalan Tol Purbaleunyi
73 Cikampek Jalan Tol Cikopo-Palimanan
Perubahan Tarif[sunting | sunting sumber]
Sejak 2 Maret 2011 pukul 00.00 WIB, sistem pembayaran terbuka telah diterapkan seiring dengan pemindahan gerbang tol utama dari Pondok Gede Timur ke Cikarang Utama. Dalam sistem pembayaran terbuka, kita hanya membayar di gerbang keluar tanpa mengambil tiket karena hanya ada satu pintu di pintu keluar. Sistem baru ini diterapkan untuk menghindari kemacetan lalu lintas di Pondok Gede Timur sebelum dan juga membuat waktu pembayaran yang lebih singkat[butuh rujukan]. Tarif tol dari Jakarta (Cikarang Utama) sampai dengan Bandung (Pasteur) adalah Rp42.500,00.
Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan Agustus 2015 Rintisan bertopik bangunan
Menu navigasi
Perkakas pribadi
Buat akun baru Masuk log
Ruang nama
Halaman Pembicaraan
Varian
Tampilan
Baca Sunting Sunting sumber Versi terdahulu
Lainnya
↑
Pencarian
Navigasi
Halaman Utama Perubahan terbaru Peristiwa terkini Halaman baru Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi Portal komunitas Bantuan
Istimew a:Pencari Lanjut
Wikipedia
Tentang Wikipedia Pancapilar Kebijakan Menyumbang Hubungi kami Bak pasir
Bagikan
Facebook Google+ Twitter
Cetak/ekspor
Buat buku Unduh versi PDF Versi cetak
Perkakas
Pranala balik Perubahan terkait Halaman istimewa Pranala permanen Informasi halaman Item di Wikidata Kutip halaman ini
Bahasa lain
English Basa Jawa Nederlands Basa Sunda
Sunting interwiki
Halaman ini terakhir diubah pada 29 Agustus 2015, pukul 01.12. Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan
tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.
Kebijakan privasi Tentang Wikipedia
Penyangkalan Pengembang Tampilan seluler
Cikunir –Marunda
Ruas Cikunir-Cilincing[sunting | sunting sumber]
Gerbang tol Status KM Tujuan (arah keluar)
Kalimalang Beroperasi 47 Pondok Kelapa, Kranji
Bintara Beroperasi 49 Bintara, Pondok Kopi, Pulogebang
Cakung Selatan Beroperasi 53 Cakung, Pulo Gadung,Pulogebang
Cakung Utara Beroperasi 54 Tipar Cakung, Kelapa Gading, Pegangsaan Dua
Rorotan Beroperasi 57 Semper Barat, Rorotan, Cilincing, Marunda
Cilincing Belum Beroperasi 60 Semper Timur, Cilincing, Pelabuhan Tanjung Priok
Cilincing Cibitung
JAKARTA - Tol Cilincing-Cibitung ditargetkan konstruksi pada 2016 dilaksanakan oleh anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, PT Akses Pelabuhan Indonesia (API). Pembangunan tol sepanjang 34,8 km (kilometer) tersebut terdiri empat seksi dengan investasi senilai Rp10 triliun, masing-masing Rp6
triliun untuk konstruksi dan Rp4 triliun penyediaan lahanDirektur Utama API, Iwan Ridwan mengatakan, dari target konstruksi tahun depan diharapkan bisa selesai dan beroperasi pada 2018. "Pembangunannya kita targetkan mulai 2016 dan selesai atau operasi pada 2018. Skema project akan dilakukan dengan skema financing project," ujarnya di Jakarta, Selasa (14/4/2015). Pembangunan proyek tol Cibitung-Cilincing dilakukan dengan investasi langsung API kepada PT MTD CTP Expressway sebesar 45% dari kebutuhan pendanaan. PT MTD CTP Expressway diketahui sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk ruas Cilincing-Cibitung.Iwan mengungkapkan, pengembangan proyek jalan Tol Cibitung-Cilincing dilatarbelakangi kebutuhan akses jalan pelabuhan. Seiring dengan meningkatnya arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok, serta proyek Newpriok Port, yang dapat mencapai kapasitas sampai 20 juta TEUs, maka diperlukan akses pelabuhan yang memadai.Di tempat yang sama, Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino akan meminta persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk melaksanakan konstruksi jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC). Menurutnya, saat ini proses pembebasan lahan masih terus berlangsung. "Kami optimis pembebasan lahan akan berjalan, karena kebutuhan akses Tanjung Priok, juga sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat maupun pemerintah daerah," terangnya. Sebagai informasi, proses pembebasan lahan masih berada di bawah presentase 20%. Lahan tersebut sebagian dimiliki masyarakat dan sebagian di antaranya dimiliki pemerintah DKI Jakarta.Di tempat terpisah, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Achmad Ghany Ghazaly mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu perjanjian pengusahaan jalan tol atau PPJT untuk ruas Cilincing-Cibitung sambil proses pembebasan lahan dilakukan. "Kami masih menunggu undangan dari BUJT jalan Tol Cilincing-Cibitung untuk disahkan sebagaimana aturan," tandasnya.
Menurutnya, beberapa masalah pembebasan tanah tersebut merupakan
masalah lapangan yang bisa diselesaikan jika sudah melihat langsung
kondisi masalahnya. "Ini diselesaikan di lapangan," katanya.
Jokowi menambahkan bahwa permasalahan tanah ini sudah disampaikan
kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bersangkutan. "Tapi
kalau memang tidak bisa ya saya ikut turun," katanya.
Dia berharap bahwa warga bisa ikut serta melancarkan pembangunan
untuk menunjang kepentingan umum, ekonomi dan negara.
"Kami juga enggak ingin merugikan lah tapi pekerjaan proyek ini jangan
sampai terlambat," katanya.
Jokowi langsung meninjau lokasi pembangunan jalan tersebut bersama
dengan Walikota Jakarta Utara, Bambang Soegiyono, Dirjen Bina Marga
Djoko Murjanto.
Sebelumnya, Jokowi mendatangi kantor Dinas Pekerjaan Umum Bina
Marga E2 di Semper.
PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II memperlancar arus barang di pelabuhan Tanjung Priok melalui ruas tol Cibitung–Cilincing segera terwujud. Perusahaan pelat merah ini optimistis memulai proses konstruksi pembangunan jalan tol pada pertengahan tahun depan.
Untuk memuluskan hasrat itu, Pelindo II tengah melakukan pembicaraan dengan PT MTD CTP Expressway selaku pemegang konsesi ruas tol Cibitung–Cilincing. Pelindo II berencana mengambilalih 45% dari 90% saham ruas tol yang dimiliki perusahaan asal Malaysia tersebut.
Dengan mendekap sebagian saham ruas jalan tol itu, Pelindo II optimistis bisa lebih maksimal memanfaatkan ruas tol tersebut. "Akhir Januari tahun depan kami akan menandatangani perjanjiannya," ujar Richard Joost Lino, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II, Senin (29/12).
Manajemen PT Pelindo II seakan tak merasa terganggu dengan status pengerjaan ruas jalan tol Cibitung–Cilincing. Perlu Anda ketahui, proses pembangunan jalan tol itu mandek karena terganjal izin.
Rencana Pelindo II, pasca meneken perjanjian alih saham itu, maka Pelindo II akan melaporkan hasilnya kepada Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT). Setelah itu, perusahaan itu akan menggelar tender konstruksi.
Perkiraan proses konstruksi itu memakan waktu hingga dua tahun. Dengan asumsi pekerjaan dimulai pada pertengahan 2015, ruas tol Cibitung –Cilincing bisa beroperasi pada pertengahan 2017.
Tanpa menyebutkan nilai, Pelindo II mengklaim bisa mencukupi kebutuhan dana pengambilalihan 45% saham itu dari kas internal. Tentu bukan cuma itu saja duit yang harus dikeluarkan
Pembangunan Proyek Tol Marunda-Cibitung Terhenti
BERITA TERKAIT
BEKASI - Pemerintah Kabupaten Bekasi (Pemkab) Bekasi mempertanyakan kelanjutan proyek tol Marunda-
Cibitung. Proyek jalan bebas hambatan itu sudah empat tahun ini tidak jelas rencana pembangunannya. Padahal,
lahan kosong seluas 29 kilometer telah disiapkan Pemkab Bekasi untuk proyek jalan tersebut.
Kepala Bappeda Kabupaten Bekasi, Jamary Tarigan mengatakan lahan untuk proyek tol Marunda-Cibitung seluas 29
kilometer tidak perlu dikhawatirkan lagi. Karena Pemkab Bekasi sudah menyiapkan lahan walau kebanyakan
persawahan. Tapi lahan itu siap dibebaskan bila proyek tol itu kembali dikerjakan. ”Kami sudah siap membebaskan
lahan untuk mendukung infrastrukturnya,” terangnya, Senin (19/9).
Jamary juga mengaku, skejul pembangunan tol Marunda-Cibitung sudah disusun dan dirancang sejak 2007 lalu. Tapi
pada perjalanannya kelanjutan proyek tol itu tidak diketahui lagi. Hingga kini, kepastian kapan proyek itu akan dimulai
terkait pembangunan tiang pancang masih belum diketahui pasti. Pasalnya, proyek itu dikerjakan pemerintah pusat
selaku pelaksana.
Areal persawahan yang bakal dibebaskan lahannya itu tol Marunda-Cibitung berlokasi di Kecamatan Tarumajaya,
Babelan, Sukawangi, Sukakarya, dan Cabang Bungin. Harga per meter pembebasan lahan itu akan disesuaikan
dengan Nilai Objek Wajib Pajak (NJOP) bila kelak dibebaskan. ”Rinciannya saya tidak tahu, yang jelas ada yang Rp
200 ribu per meter, hingga Rp 250 ribu per meter,” ungkapnya juga.
Jamary juga mengatakan, pembangunan tol Marunda-Cibitung ini disiapkan untuk penghubung kawasan industry di
Kabupaten Bekasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Sehingga, kendaraan perusahaan bisa langsung menuju
Pelabuhan Tanjung Priok bila hendak mengekspor. ”Pintu bukan tol akan dibangun di Tambun, dan Cibitung,
sehingga mampu diharapkan memecah kemacetan,” cetusnya juga.
Dengan molornya pembangunan tol Marunda-Cibitung ini, kata Jamary juga, Pemkab Bekasi mengalami kerugian
terkait pembenahan tata kota. Misalkan saja pembangunan itu mampu dilaksanakan sesuai dengan skejul awal,
sudah pasti kemacetan di wilayah Kabupaten Bekasi bisa teratasi sedikit demi sedikit. ”Terutama jalur Cibitung dan
Tambun yang sering mengalami kemacetan,” tukasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bekasi, Taih Minarno mengatakan, molornya pembangunan
tol Marunda-Cibitung sebenarnya banyak dikecewakan warga Kabupaten Bekasi. Seharusnya, jalur tol itu bisa
dirasakan saat ini. Namun, hingga saat ini tidak ada kejelasan dari proyek tersebut.
Karenanya, politisi Partai Demokrat itu meminta eksekutif mengambil tindakan. Seperti melakukan pembangunan
jalur arteri yang sudah digelontorkan dana Rp 5 miliar dari APBD Kabupaten Bekasi harus segera diselesaikan.
”Minimal ada satu pengerjaan yang selesai untuk membuka akses wilayah utara Kabupaten Bekasi agar tidak terlalu
terisolasi,” tandasnya. (dny)
TOL TGPA
PU Harapkan Jalan Akses Tol Tg Priok Selesai Awal 2015 JAKARTA (Jurnal): Kementerian Pekerjaan umum (PU) berharap pembangunan jalan Akses Tol Tg Priok (TgPA) yang menelan anggaran Rp 4,4 triliun dari two step loan JICA dapat selesai awal 2015.“Proyek ini masih terkendala pembebasan lahan,” kata Bambang Nurhadi, Kepala Satuan Kerja jalan Akses Tg Priok Ditjen Bina Marga dalam jumpa pers di Kementerian PU, Kamis (3/10/2013).Menurut Bambang, pembangunan jalan akses Tg Priok menjadi penting, karena kapasitas jalan nontol yang ada di sekitar Pelabuhan Tg. Priok sudah tidak mampu menampung arus lalu lintas yang didominasi oleh 48% kendaraan berat dari/menuju ke pelabuhan sehingga sering terjadi kemacetan.Menurut dia, jalan akses tol Tg Priok dibangun untuk memenuhi akses langsung dari/ke pelabuhan internasional Tg Priok yang merupakan pelabuhan terbesar ke-24 di dunia dalam aktivitas volume penanganan petikemas.Bambang mengatakan jalan akses tol Tg Priok diharapkan memberikan kontribusi sbb. . Mencegah kemacetan dan menunjang kegiatan perkotaan yang berkelanjutan. . Melengkapi fungsi jaringan jalan tol yang berbentuk radial. . Menunjang kelancaran distribusi barang dari pelabuhan internasional Tj Priok.Selain itu, katanya, untuk menunjang perbaikan land use di wilayah Jabodetabek.Menurut Bambang, jalan akses Tanjung Priok direncanakan sebagai bagian dari jaringan tol Jabodetabek yang terkoneksi dengan JORR (Jakarta Outer Ring Road), Tol Pelabuhan (Harbour Toll Road) serta Tol Dalam Kota (Jakarta Intra Urban Tollway). TgPA juga akan terkoneksi di Seksi E-1 dengan jalan tol Cibitung-Cilincing yang merupakan bagian dari JORR II.Bambang mengatakan pembebasan lahan bagi pembangunan jalan akses tol tersebut masih terkendala pembebasan lahan di beberapa bidang tanah, yang pemiliknya minta ganti rugi hingga Rp 35 juta per m2. “Berdasarkan perhitungan appraisal, kami hanya bisa mengganti dengan Rp 12 juta per m2,” kata Bambang.Menurut dia, bila proses pembebasan lahan tersebut masih alot juga, maka dana pembebasan itu akan dititipkan melalui pengadilan setempat. (Ags/man)