http://idikarimun.blogspot.com/2012/02/medikolegal- surat-keterangan-dokter.html RABU, 15 FEBRUARI 2012 MEDIKOLEGAL SURAT KETERANGAN DOKTER PEDOMAN SURAT KETERANGAN DOKTER : 1. BAB I Pasal 7 KODEKI : “ Setiap Dokter hanya memberikan keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya” 2. BAB II Pasal 12 KODEKI :” Setiap Dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien bahkan juga setelah pasien meninggal dunia” 3. Paragraph 4 Pasal 48 Undang Undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran “ (1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran. (2) Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundangundangan. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran diatur dengan Peraturan Menteri. Jenis Surat Keterangan Dokter 1. Surat Keterangan lahir 2. Surat Keterangan Meninggal 3. Surat Keterangan Sehat 4. Surat Keterangan Sakit 5. Surat Keterangan Cacat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
http://idikarimun.blogspot.com/2012/02/medikolegal-surat-keterangan-dokter.htmlRABU, 15 FEBRUARI 2012
MEDIKOLEGAL SURAT KETERANGAN DOKTERPEDOMAN SURAT KETERANGAN DOKTER :
1. BAB I Pasal 7 KODEKI : “ Setiap Dokter hanya memberikan keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya”
2. BAB II Pasal 12 KODEKI :” Setiap Dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien bahkan juga setelah pasien meninggal dunia”
3. Paragraph 4 Pasal 48 Undang Undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran “
(1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran.
(2) Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan pasien, memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan ketentuan perundangundangan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran diatur dengan Peraturan Menteri.
Jenis Surat Keterangan Dokter1. Surat Keterangan lahir2. Surat Keterangan Meninggal3. Surat Keterangan Sehat4. Surat Keterangan Sakit5. Surat Keterangan Cacat6. Surat Keterangan Pelayanan Medis untuk penggantian biaya dari asuransi kesehatan7. Surat Keterangan Cuti Hamil8. Surat Keterangan Ibu hamil, bepergian dengan pesawat udara9. Visum et Repertum10. Laporan Penyakit Menular11. Kuitansi
SK kelahiran berisikan tentang waktu (tanggal dan jam) lahirnya bayi, kelamin, BB dan nama orang tua.Diisi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya oleh karena sering adanya permintaan khusus daripasien.Hal yang sering menjadi masalah :1. Anak yang lahir dari inseminasi buatan dari semen donor ( Arteficial Insemination by Donor = AID )2. Anak yang lahir hasil bayi tabung yang sel telur dan/atau sel maninya berasal dari donor ( In vitro Fertilization by Donor )3. Anak yang lahir hasil konsepsi dari saudara kandung suamiKetiga hal diatas bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia
SURAT KETERANGAN MENINGGAL
1. Surat keterangan untuk keperluan penguburan, perlu dicantumkan identitas jenazah, tempat, dan waktu meninggalnya.2. Surat Keterangan ( Laporan ) kematian Mengenai hal ini perlu diisi sebab kematiansesuai dengan pengetahuan dokter. Karena bedah mayat klinik belum dapat dilakukanhingga waktu ini, sebab kematian secara klinik saja dilaporkan. Lamanya menderita sakithingga meninggal dunia juga harus dicantumkan. Jika jenazah dibawa ke luar daerah atau luar negeri maka adanya kematian karena penyakit menular harus diperhatikan.
SURAT KETERANGAN SEHAT
A. Untuk Asuransi JiwaDalam menulis laporan pengujian kesehatan untuk asuransi jiwa, perlu diperhatikan agar :• Laporan dokter harus objektif, jangan dipengaruhi oleh keinginan calon nasabah atau agen perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.• Sebaliknya jangan menguji kesehatan seorangcalon yang masih atau pernah menjadi pasien sendiri untuk menghindari timbulnya kesukaran dalam mempertahankan wajib menyimpan rahasia jabatan
• Jangan memberitahukan kesimpulan hasil pemeriksaan medik kepada pasien, langsung kepada perusahaan asuransi itu sendiri.
Dokter selaku ahli, bukan orang kepercayaan perusahaan asuransi kesehatan.Pemeriksaan oleh dokter yang dipilih pasien pada dasarnya untuk kepentingan pihak asuransi oleh karena sebagai dokter penguji kesehatan tersebut, dokter wajib memberitahukan kepada perusahaan tentang segala sesuatu yang ia ketahui dari orang yang kesehatannya diuji. Dapat terjebak melanggar wajib simpan rahasia jabatan. Seharusnya dokter keluarga menolak untuk menguji kesehatan pasiennya.
B. Untuk memperoleh Surat Izin Mengemudi (SIM).Perlu diperhatikan olehkarena pengendara atau faktor manusia merupakan faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas.
C. Untuk NikahSelain pemeriksaan medis, dokter juga harus memberikan edukasi reproduksi dan pendidikan seks kepada pasangan calon suami-istri. Yang sering menjadi dilema adalah apakah dokter harusmemberitahukan kepada salah satu calon suami-istri tersebut apabila menemukan kelainan-kelainan atau penyakit-penyakit yang diderita salah satu calon pasangannya?
SURAT KETERANGAN SAKITSeorang dokter harus waspada terhadap kemungkinan sandiwara (simulasi) atau melebih-lebihkan (agrravi) pada waktu memberikan keterangan mengenai cuti sakit seorang karyawan. Ada kalanya cuti sakit disalahgunakan untuk tujuan lain. Surat keterangan cuti sakit palsu dapat menyebabkan seorang dokter dituntut menurut pasal 263 dan 267 KUHP.
SURAT KETERANGAN CACATSangat erat hubungannya dengan besarnya tunjangan atau pensiun yang akan diterima olehpekerja, yang tergantung kepada keterangan dokter tentang sifat cacatnya.
SURAT KETERANGAN CUTI HAMILHak cuti hamil seorang ibu adalah 3 bulan, yaitu sekitar 1 bulan sebelum dan 2 bulan setelahpersalinan. Tujuan : agar si ibu cukup istirahat dan mempersiapkan dirinya dalam menghadapi proses persalinan, dan mulai kerja kembali setelah masa nifas.
VISUM et REPERTUMVisum et repertum (VeR) adalah surat keterangan yang dikeluarkan oleh dokter untuk penyidik dan pengadilan. VeR mempunyai daya bukti dan alat bukti yang sah dalam perkara pidana.Kasus PemerkosaanKesulitan jika korban dikirim terlambat karena hasil pemeriksaan tidak menunjukkan keadaan sebenarnyaBedah mayat kedokteran kehakiman
Harus objektif tanpa pengaruh dari mereka yang berkepentingan dalam perkara. Keterangan dibuat dengan istilah yang mudah dipahami, berdasarkan apa yang dilihat dan ditemukan, sehingga tidak berulang kali dipanggil ke pengadilan untuk dimintakan keterangan tambahan.
SURAT KETERANGAN IBU HAMIL BEPERGIAN DENGAN PESAWAT UDARASesuai dengan ketentuan internasional Aviation, Ibu hamil tidak dibenarkan bepergian dengan pesawat udara, jika mengalami :1. hiperemesis atau emesis gravidarum2. hamil dengan komplikasi ( perdarahan, preeklamsi dsb )3. hamil >36 minggu4. hamil dengan penyakit-penyakit lain yang beresiko.
LAPORAN PENYAKIT MENULARDiatur dalam UU No. 6 tahun 1962 tentang wabah.Kepentingan umum yang diutamakan.Pasal 50 KUHP : “ Tiada boleh dihukum barang siapa melakukan perbuatan untuk menjalankan aturan undang-undang”.Bagaimana hubungannya dengan wajib simpan rahasia jabatan????
KUITANSISering diminta sebagai bukti pembayaran, tidak menimbulkan masalah apabila sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Berhubungan dengan penggantian biaya berobat dari perusahaan tepat pasien atau pasangannya bekerja.Contoh :.... perusahaan hanya mengganti 50% biaya pengobatan, pasien minta dibuatkan kuitansi sebesar 2 kali imbalan jasa yan diterima dokter,.... pasien meminta agar imbalan jasa dokter dinaikkan dengan sisa imbalan dibagi 50-50% antara dokter dan pasien,.... Pasien meminta agar biaya pengangkutan pulang pergi dari luar kota ke tempat berobat dimasukkan dalam kuitansi berobat (built in), sedangkan dokter tidak menerima bagian dari biaya pengangkutan tersebut.Ketiga contoh di atas jelas malpraktik etik dan malpraktik kriminil.
SURAT KETERANGAN CUTI PALSU dapat menyebabkan seorang dokter dituntut menurut pasal 263 dan 267 KUHP
KUHP PASAL 263(1) Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu, diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara paling lama enam tahun.(2) Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja memakai surat palsu atau yang dipalsukan seolah-olah sejati, jika pemakaian surat itu dapat menimbulkan kerugian.
PASAL 267 KUHP1. Seorang dokter yang dengan sengaja memberikan surat keterangan palsu tentang ada atau tidaknya penyakit, kelemahan atau cacat, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun
2. Jika keterangan diberikan dengan maksud untuk memasukkan seseorang ke dalam rumah sakit jiwa atau untuk menahannya di situ, dijatuhkan pidana penjara paling lama delapan tahun enam bulan.
3. Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja memakai surat keterangan palsu itu seolah-olah isinya sesuai dengan kebenaran.
PASAL 268 KUHP1. Barang siapa membuat secara palsu atau memalsu surat keterangan dokter tentang ada atau tidak adanya penyakit, kelemahan atau cacat, dengan maksud untuk menyesatkan penguasa umum atau penanggung, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun.
2. Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan maksud yang sama memakai surat keterangan yang tidak benar atau yang dipalsu, seolah-olah surat itu benar dan tidak dipalsu.
Surat Kematian Setelah pasien dinyatakan meninggal dunia, dokter yang ada harus menyiapkan kopi surat kematian, yang berisikan data-data seperti: nama, dan alamat orang yang meninggal, umur, tempat, tanggal lahir, nama orang tua (termasuk nama gadis ibu), tempat lahir orang tua, ras dan pekerjaan. Data ini diikutsertakan terutama untuk tujuan statistik dan/atau epidemiologi.
Surat kematian juga memberikan ruang untuk dokter yang ada saat itu untuk memberitahu berapa lama ia merawat pasien, kapan terakhir kali ia melihat pasien hidup, dan penyebab kematian, serta durasinya. Kondisi lain dimana pasien merasakan penderitaan, yang tidak terlalu menyebabkan kematiannya, juga ditulis. Sebagian besar Negara bagian juga menyediakan data untuk pembedahan dan/atau biopsy serta otopsi sebagai penunjuk penyebab kematian. Penting untuk dicatat bahwa penyebab langsung kematian tidak selalu menjadi mekanisme kematian, seperti henti jantung atau fibrilasi ventricular, tetapi lebih ke kondisi yang pada akhirnya menyebabkan kematian, seperti infrak miokardiak dengan aritmia. Dengan menggunakan dokumen kerja ini, petugas kematian akan mengetikkan surat kematian akhir, yang kemudian diteruskan ke dokter untuk ditandatangani dan diberi tanggal. Pemakaman atau pengaturan lain tetap tidak diperkenankan oleh sebagian besar Negara bagian sampai surat kematian yang sudah lengkap ditandatangani oleh dokter yang ada saat itu
http://imeinars.blogspot.com/2011/02/surat-keterangan-kematian.htmlSurat Keterangan KematianSurat kematian ialah surat yang berisi pernyataan bahwa seseorang telah dinyatakan
meninggal dunia menurut pemeriksaan medis. Tidak kalah pentingnya dengan surat
atau akte kelahiran, surat keterangan kematian juga memiliki banyak kegunaan.
Kegunaan surat keterangan kematian :
-Pemakaman
-Pensiun
-Asuransi
-Warisan
-Hutang piutang
-Hukum
-Statistik
Manfaat statistik penyebab kematian :
-Tren dan diferensial penyakit
-Perencanaan program intervensi
-Monitoring
-Evaluasi program
-Penelitian epidemiologi
-Penelitian biomedis dan sosiomedis
Surat Keterangan Kematian memuat : identitas, saat kematian, dan sebab
kematian.
Surat keterangan kematian => pelaporan dan pencatatan => statistik => perencanaan.
Peran dokter dalam hal ini ialah :
-Menentukan seseorang telah meninggal dunia (berhenti secara permanen: sirkulasi,
respirasi dan neurologi)
-Menuliskan sebab kematian, jika diperlukan => otopsi
-Jika jenazah tidak dikenal => membantu identifikasi
ditulis oleh : PMK, Last Update Senin, 09 Mei 2011
METODE PEMULASARAAN JENAZAH YANG BERPENYAKIT MENULAR
Cara memandikan jenazah pengidap penyakit menular seperti HIV/AIDS tidak bisa sembarangan. Salah satunya, wajib mengenakan universal precaution (UP), yakni standar perlengkapan kesehatan yang terdiri atas penutup kepala, masker, goggle (penutup hidung), sarung tangan, pakaian steril, dan sepatu bot.
Demikian peragaan yang disampaikan pada pelatihan memandikan jenazah orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) di Pendopo Kecamatan Beji,Sabtu (09/09), diprakarsai Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Kecamatan Beji, UPTD Kesehatan Puskesmas Beji dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA).
Kepada 40 peserta terdiri dari modin laki-laki dan modin perempuan itu, H. Agus Pudji W., S.Psi, MM mengingatkan, bahwa meski cara memandikannya tetap sama, namun terhadap jenazah penderita HIV/AIDS tidak boleh dipangku seperti ketika memandikan jenazah yang terkena penyakit lain. Wajib gunakan UP (Universal Precaution), \"Memang terlihat ribet dan aneh. Pemulasaraan jenazah penderita penyakit menular dilaksanakan dengan selalu menerapkan Kewaspadaan Universal tanpa mengabaikan budaya dan agama yang dianut. Setiap petugas kesehatan harus dapat memberikan nasehat dan mengambil tindakan yang sesuai agar penanganan jenazah tidak menambah risiko penularan penyakit menular seperti AIDS, kolera, TBC, demam tipoid.
Prinsip Kewaspadaan Universal adalah memperlakukan setiap cairan tubuh, darah, dan jaringan tubuh manusia sebagai bahan infeksius.
KLORINAir yang dipakai harus clorin supaya virus yang berpotesi menularkan bibit penyakit bisa mati,Untuk percikan darah dianjurkan menggunakan Klorin dari bahan pemutih dengan pengenceran 1:10 sampai 1:100. cara ini akan meminimalkan risiko terpajan darah atau cairan tubuh.
Disebutkan, ada beberapa hal lain yang juga harus diperhatikan, yakni seperti pastikan air bekas memandikan jenazah bisa langsung mengalir ke got atau saluran pembuangan, dan jangan sampai tergenang. Sebab, genangan tersebut memungkinkan terjadinya
Ketika membersihkan jenazah ODHA, para modin tak boleh memangkunya. Cara itu \"Jenazah diletakkan di tempat tidur, sementara modin membersihkan jenazah. Setelah itu, sesegera mungkin jenazah dikafani dan dimakamkan,\" katanya. Dia menyatakan, tak ada perbedaan teknik mengafani jenazah. Para modin tetap menggunakan UP ketika mengafani jenazah ODHA. \"Masyarakat jangan berpikir tindakan tersebut merupakan bentuk diskriminasi. Tapi, itu upaya melindungi modin agar tidak tertular penyakit yang sama,\" ungkapnya
PERSIAPAN * Sarung tangan untuk semua yang akan menangani jenazah * Gaun pelindung * Masker * Kacamata * Kain bersih penutup jenazah * Gunting * Plester kedap air * Kapas atau kasa * Pembalut * Wadah barang berharga * Tempat barang bekas/ kotor
PROSEDUR1. Mencuci tangan2. Semua petugas dan keluarga yang akan menangani jenazah harus mengenakan sarung tangan dan gaun pelindung.3. Kenakan masker dan pelindung mata bila ada kemungkinan terjadi percikan4. Bila ada luka tutup dan plester kedap air5. Lepaskan pakaian kotor dan tempatkan pada tempat yang tersedia6. Atur jenazah dalam posisi terlentang7. Tutup kelopak mata, telinga, mulut dan selubang dengan kapas lembab8. Bersihkan jenazah9. Tempatkan jenazah di tempat yang tersedia
Pemulasaraan jenazah penderita penyakit menular dilaksanakan dengan selalu menerapkan Kewaspadaan Universal tanpa mengabaikan budaya dan agama yang dianut. Setiap petugas kesehatan harus dapat memberikan nasehat dan mengambil tindakan yang sesuai agar penanganan jenazah tidak menambah risiko penularan penyakit menular seperti AIDS, kolera, TBC, demam tipoid.
Prinsip Kewaspadaan Universal adalah memperlakukan setiap cairan tubuh, darah, dan jaringan tubuh manusia sebagai bahan infeksius.
Sementara itu di Kabupaten Pasuruan sejak tahun1993 s/d agustus 2010 dilaporkan sebanyak 437 kasus dan 215 kasus HIV dan 222 kasus AIDS dengan 78 kasus Kematian. Setiap seorang penderita bisa menularkan ke 100 orang
diangkat oleh petugas ke keranda mayat untuk dibawa ke
pamakaman10. Pada saat sampai petugas menyerahkan kepada
modin untuk melakukan ritual sesuai adat setempat , dan apabila
lubang kuburan sudah siap maka selanjutnya pelaksanaan penguburan
dapat dilaksanakan11. Penguburan dilakukan oleh petugas sampai
jenazah berada di tanah untuk selanjutnya sesuai penguburan di
daerah setempat
3. SOP / PROTAP PENATALAKSANAAN JENAZAH HIV-AIDS
HIV-AIDS No Dokumen No Revisi Halaman PT-TUMPANG. UGD-59
00 2/2 Puskesmas TumpangProsedur Catatan : 1. Air yang digunakan
untuk memandikan jenazah ahatus diawasai dan dan berada dibawah
tanggung jawab petugas kesehatan untuk pengeloaalan selanjutnya
alat- alat disterilisasi atau diposible apabila memungkinkan 2. Semua
hal yang sudah mengenai tubuh jenazah harus dikelola selanjutnya
oleh petugas kesehatan untuk mecegah penularan penyakit berbahaya
tersebut 3. Apabila ada keluarga/modin /masyarakat yang menyentuh
tubuh korban harus siizin petugas kesehatanUnit terkait Kepala desa
setempat, semua petugas kesehatan
Hasil Wawancara dengan Petugas Kamar Mayat
Pengiriman jenazah ke luar kota:
Pada pengiriman jenazah ke luar kota dari Instalasi kedokteran Forensik hanya menyertakan Surat Keterangan Kematian dari dokter yang memeriksa. Setiap jenazah yang dikirim ke tempat yang masih satu pulau tidak perlu pelaporan ke Dinas Kesehatan dan Kepolisian. Jika jenazah dikirim ke luar pulau maka disertakan pelaporan ke Dinas Kesehatan dan Kepolisian.
Perawatan Jenazah dengan HIV / AIDS
Pada jenazah dengan HIV / AIDS, dokter memberitahu penyakit yang diderita jenazah hanya ke kekeluarga jenazah terdekat (suami/istri), bila kurang diperbolehkan memberitahukan ke orang tua korban, keluarga diberikan pilihan apakah jenazah dimandikan di rumah sakit atau dimandikan keluarga sendiri. Jika dimandikan di rumah sakit, petugas menggunakan alat pelindung diri, setelah jenazah dimandikan, disiram dengan larutan kaporit, setelah jenazah kering dilakukan pengkafanan dengan bungkus kain kafan yang dilakukan oleh petugas berpakaian lengkap, setelah itu dibungkus dengan plastik dan penguburan dilakukan oleh petugas atau keluarga sampai jenazah berada di tanah untuk selanjutnya sesuai penguburan seperti biasa di daerah setempat.