Top Banner
UKRIDA Infertilitas D8 Kelly 102012078 Timoty Mario 102012161 Theresia 102012165 Dian Nurul 102012292 Febyan 102012353 Andrew Danny 102012460 Canty Gracella Lamandasa 102012456
22

D8-5

Feb 10, 2016

Download

Documents

skenario 5
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: D8-5

UKRIDA

Infertilitas

D8Kelly 102012078Timoty Mario 102012161Theresia 102012165Dian Nurul 102012292Febyan 102012353Andrew Danny 102012460Canty Gracella Lamandasa 102012456

Page 2: D8-5

Skenario 5 Sepasang suami istri berobat ke dokter

setelah menikah 8 tahun dan belum mempunyai anak. Sebelum menikah diketahui suami mengalami sakit gondongan (pembengkakan pada rahang dan pipi) sebelah kanan dan kemudian pembengkakan pada buah zakarnya.Buah

zakar = Testis

Page 3: D8-5

Identifikasi Istilah Tidak ada

Page 4: D8-5

Rumusan Masalah Sepasang suami istri yang telah menikah

selama 8 tahun belum memiliki seorang anak dengan riwayat suami pembengkakan pada rahang dan pipi sebelah kanan.

Page 5: D8-5

Mind Map

Pasutri 8 ty menikah,

belum memiliki

anak

PF

Etiologi

Anamnesis

Pemeriksaan

penunjang

WD: Infertilitas

DD

Epidemiologi

Gejala Klinis

Patofisiologi

Penatalaksanaan

Pencegahan

Komplikasi

Prognosis

Page 6: D8-5

Hipotesis Sepasang suami istri yang telah menikah

selama 8 tahun belum memiliki seorang anak dengan riwayat suami pembengkakan pada rahang dan pipi sebelah kanan disebabkan oleh adanya Infertilitas.

Page 7: D8-5

Anamnesis KU: Pasutri yang belum memiliki anak dgn usia

pernikahan 8 th RPS: bgmn siklus haid pd istri?

tdapat rasa nyeri saat haid? frek senggama selama ini?

RPD: Bagaimanakah pola penyakit? Riwayat penyakit keluarga/genetik Riwayat obat: menjalani terapi khusus, misal:

kortikosteroid Riwayat sosial: konsumsi minuman

beralkohol/merokok

Page 8: D8-5

Pemeriksaan Fisik Pengukuran tinggi badan, berat badan,

lingkar pinggang IMT Pertumbuhan rambut abnormal

Page 9: D8-5

Pemeriksaan Penunjang Penilaian kadar progesteron pd fase luteal

media (kemungkinan ovulasi bila >9,4 mg/ml)

TSH dan prolaktin (indikasi jika siklus tidak berovulasi)

LH dan FSH pd fase proliferasi awal Pemeriksaan uji pascasenggama, Poscoital

test (PCT) (interaksi sperma dan lendir serviks)

Page 10: D8-5

Working Diagnosis

Infertilitas

Infertilitas primer ; infertilitas sekunder

*84%, perempuan -> kehamilan -> 1 th pertama pernikahan, hub senggama

secara teratur

Page 11: D8-5

InfertilitasPenyebab Infertilitas Perse

nFaktor tuba , faktor pelvik (sumbatan atau kerusakan tuba akibat perlekatan atau akibat endometriosis)

35

Faktor lelaki (abnormalitas jumlah, motilitas dan/atau morfologi sprema)

35

Disfungsi ovulasi (ovulasi jarang atau tidak ada ovulasi)

15

Idiopatik 10Lain-lain 5

Page 12: D8-5

Infertilitas Non organik

Usia (istri) bbanding tbalik

dgn kemungkinan

trjd kehamilan

Frek senggama: normalnya 2-

3x per minggu

Pola hidup: Alkohol,

merokok (pr), BB (IMT 29)

Page 13: D8-5

Organik

Masalah vagina: Dispareunia (rasa

nyeri saat senggama -> infeksi, organik),

Vaginismus (rasa nyeri saat penetrasi),

Vaginitis

Masalah Uterus: Serviks (servisitis,

trauma pd serviks), kavum uteri (kel

anatomi, endometriosis)

Masalah Tuba, Masalah ovarium, Masalah

peritoneum

Page 14: D8-5

Infertilitas Indikator Rujukan ke Pusat Layanan

Infertilitas Sekunder dan Tersier

Perempuan Usia >35 th, Riw KET, Riw kelainan tuba,

abses tuba, penyakit radang panggul, menderita endometetriosis, gangguan haid, hirsutisme, dan kemoterapi

Page 15: D8-5

Infertilitas Pria Testis andesensus, kemoterapi, riw

pembedahan, varikokel, Riw Penyakit Menular

Page 16: D8-5

Hub parotitis - Infertilitas Parotitis (gej klinis: pembengkakan

daerah rahang, nyeri, demam, pembengkakan pd testis, pendengaran menurun; virus mumps mudah menular mll droplet)

Page 17: D8-5

Hub parotitis orkitis - Infertilitas Orkitis (biasanya tjd 1-2 mgg setelah

pembengkakan kelenjar parotis). Orkitis parotitis epidemika unilateral jarang sampai menyebabkan infertilitas, melainkan dpt menyebabkan terjadinya subfertilitas a.l. oligospermia, azoospermia, dan asthenospermia yg umumnya bersifat sementara.

Penurunan fungsi sel Leydig + kadar testosteron rendah pd pasien dgn parotitis diduga mjd penyebab infertilitas.

Page 18: D8-5

Tata Laksana - Tidak terapi antiviral spesifik NSAID (menghilangkan nyeri + bengkak

tapi bukan menghilangkan manifestasi klinis)

Tirah baring + pemberian asiklovir 4x500mg p.o.

Page 19: D8-5

Pencegahan Vaksinasi menggunakan virus mumps

hidup yang dilemahkan. Pemberian vaksin parotitis epidemika

dikombinasi + vaksin virus mumps, measles, dan rubela (MMR).

Vaksinasi diberikan pd usia 12-15 bulan, 4-6 tahun dan direkomendasikan untuk mendapatkan imunisasi pada usia 11-12 tahun.

Page 20: D8-5

Prognosis Ad vitam bonam -> gejala ringan +

tidak ditemukan keterlibatan infeksi SSP. Parotitis bersifat self-limiting dan hanya

memerlukan pengobatan suportif.

Page 21: D8-5

Kesimpulan Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil

setelah sekurang-kurangnya satu tahun berhubungan seksual sedikitnya empat kali seminggu tanpa kontrasepsi. Infertilitas juga adalah bila pasangan suami istri, setelah bersenggama secara teratur 2-3 kali seminggu, tanpa memakai metode pencegahan belum mengalami kehamilan selama satu tahun.

Hipotesis diterima

Page 22: D8-5

Thank You !!!