Top Banner

of 51

Css Trauma Mata

Jan 07, 2016

Download

Documents

chachaazka

mengenai trauma pada mata
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

c h i l l y m a r k e t

KEGAWATDARURATAN MATACSS (CLINICAL SCIENCE SESSION)Azka Faridah 12100114055

Perseptor :Djoni Juarsa, dr., Sp.M.

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATARUMAH SAKIT TNI AU Dr. SALAMUN BANDUNG2014

ANATOMI MATAMata memiliki 3 lapisan: Tunika fibrosa (lapisan paling luar)SkleraKornea Tunika vaskulosa (lapisan tengah)KoroidBadan SiliarisTunika nervosa (lapisan dalam)Retina

Nama OtotPersarafanFungsiMuskulus Oblik Superior N IVmemutar bola mata ke lateral atasMuskulus Oblik InferiorN IIImemutar bola mata ke medial bawahMuskulus Rektus SuperiorN IIIpergerakan bola mata ke atasMuskulus Rektus InferiorN IIIpergerakan bola mata ke bawahMuskulus Rektus MedialN IIIpergerakan adduksi bola mataMuskulus Rektus LateralN VIpergerakan abduksi bola mataOTOT-OTOT MATAHISTOLOGI MATASkleraBerwarna putih, mengandung serabut kolagen, fibroblas, zat-zat utama

Kornea Transparan, tidak berwarna, mengandung 5 lapisan:EpitelMembran BowmanLamina propriaMembran DescemetEndotel

HISTOLOGI MATAKoroidDibagi menjadi 4 lapisan:Suprakoroid Mengandung lamella(merupakan membran tipis)2. Pembuluh darah (stratum vasculosa)Lapisan luar: pembuluh darah besarLapisan dalam: pembuluh darah sedang3.Lamina koriokapilerMendistribusikan nutrisi untuk bagian terluar retina4.Lamina vitrea, lamina elastika/basalis/membran BruchMerupakan membran non-selular, ada 2 lapisan:Lamella elastika eksterna (sangat tipis)Lamella kutikula interna (lebih tebal)HISTOLOGI MATABadan SiliarisDibagi atas 2 zona:Orbikulus Silliaris (Pars Plana)Korona Silliaris (Pars Plicata)

Iris yang membagi 2 bilik (anterior dan posterior)Bilik anterior : didepan irisBilik posterior : dibelakang iris.Badan vitreous : bahan berbentuk agar-agar transparan yang dibatasi oleh : lensa, membran bagian dalam retina. membran posterior zonula.

HISTOLOGI MATALensaLensa merupakan suatu organ transparan, dengan bentuk bikonveks.

Lensa memiliki 3 komponen struktur:Kapsul lensa: berisi serat-serat lensa yang terbentuk oleh sel-sel epitel, sepitel selapis kuboid hanya ada pada permukaan lensa. Korteks: Terdiri dari korteks anterior (depan nukelus) dan korteks posterior (belakang nukleus).Nukleus: Terletak pada bagian sentral.

HISTOLOGI MATARetinaMemiliki 10 lapisan, kecuali pada fovea centralis, diskus optikus.10 lapisan tersebut, yaitu:Epitel pigmenLapisan batang dan kerucutMembran limitan luarLapisan nukleus luar/lapisan granularLapisan fleksiformis luar/lapisan molekularLapisan nukleus dalam/lapisan granularLapisan fleksiformis dalam/lapisan molekularLapisan sel ganglionLapisan serabut sarafMembran limitan dalam

KEGAWATDARURATAN MATAKegawatdaruratan mata dapat berupa perlukaan, goresan, benda-benda di mata, luka bakar, paparan bahan kimia, dan cedera tumpul ke mata atau kelopak mata. Infeksi mata tertentu dan kondisi medis lainnya, seperti gumpalan darah atau glaucoma juga memerlukan perawatan medis yang segeraKarena mata mudah rusak, kondisi kegawatdaruratan pada mata dapat menyebabkan kehilangan penglihatan jika tidak diobati.TRAUMA MATA

DEFINISITrauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak yang menimbulkan perlukaan mata.

Trauma mata merupakan kasus gawat darurat mata.Bentuk-bentuk : trauma tumpul, trauma tembus bola mata, trauma kimia, dan trauma radiasi.

KLASIFIKASITrauma okuli tanpa terjadi penetrasi dan perforasi

1. Kerusakan kornea superficiala. Abrasi korneab. Benda asing pada kornea2. Trauma kimia dan fisika. Trauma kimiab. Trauma fisik3. Konkusio dan kontusio bola mataa. Konkusio disebabkan konduksi udarab. Konkusio disebabkan konduksi jaringanc. Kontusio bola mata

B. Trauma okuli terjadi penetrasi dan perforasi

1. Terjadi penetrasi2. Terjadi perforasi (trauma tembus)a. Tanpa tertinggalnya benda asingLuka pada korneaLuka pada scleraLuka pada lensaLuka disertai infeksib. Tertinggalnya benda asing di intraokulerBenda asing logamBenda asing bukan logam

KLASIFIKASIKlasifikasi variasi traumaTrauma tumpul : kock, lemparan batuTrauma tajam : pisau, gunting, senapan anginTrauma kimia : asam, basa kuatTrauma termis : luka bakarTrauma kompresi : petasan, dinamit

EPIDEMIOLOGIDi Amerika Serikat, trauma pada mata merupakan 3-4% dari seluruh kecelakaan kerja. Di Amerika Serikat menyebutkan bahwa tingkat cedera mata darurat di Amerika Serikat adalah 3,15 per 1000 penduduk dengan usia antara 20-30 tahun dengan laki-laki lebih sering dibandingkan perempuan. GEJALARasa nyeriMidriasisFotofobiRefleks cahaya menurunLakrimasiAnisokor

GEJALAHal umum yang diperlukan untuk diperhatikan dalam menghadapi trauma, seperti:Trauma kimia Mata sakit atau panas, dapat merah dan kelopak sembabPendarahan subkonjungtiva Tidak sakit dan penglihatan normal.Abrasi korneaRasa sakit, mata berair.Fraktur orbita Sakit terutama pada pergerakan mata, penglihatan ganda, hifema, sakit, penglihatan terganggu.Laserasi konjungtiva Sakit, merah, rasa kelilipan.

Laserasi korneaPenglihatan turun dan sakit.Benda asing pada korneaRasa kelilipan, mata berair, penglihatan terganggu silau.Keratitis akibat sinar ultravioletSakit, silau, mata merah, merasa kelilipan.Retinopati solar Penglihatan menurun.

DIAGNOSISRiwayat pasienPemeriksaan visusPemeriksaan oftalmoskopUntuk pemeriksaan intraokuler seperti lensa, viterous atau retinaUntuk kecurigaan adanya kerusakan bagian dalam bola mataSlit lamp (biomikroskop)Untuk trauma tembus dan kecurigaan benda asing tertinggal di dalamRadiologi xray

TRAUMA OKULI TANPA TERJADI PENETRASI DAN PERFORASI

ABRASI KORNEAKehilangan epitel korneaKerusakan epitel mudah dilihat dengan tes FluoresinGejala: rasa nyeri, blefarospasme, lakrimasi, visus menurun atau normalTindakan : midriasil 1%, antibiotik, mata ditutup dengan kassa/perban

BENDA ASING PADA KORNEAKarena serbuk gelas, kayu, besi dll.Gejala : penurunan visusTanda : injeksi siliarTindakan : pengeluaran benda asing dengan jarum steril, teteskan anestesi lokal terlebih dahulu dengan lidokain 2%, setelah benda asing keluar teteskan midriasil 1%, salep mata antibiotik kemudian tutup dengan perban

TRAUMA KIMIADisebabkan asam atau alkali sering terjadi di laboratorium atau pabrik industriAlkali menyebabkan kerusakan mata yang lebih buruk dari asam karena menyebabkan penetrasi kornea bahkan sampai ke retina secara cepatGejala : Konjungtiva, kornea, palpebra dan kulit sekelilingnya tampak memucat dan nekrosisKoagulasi jaringan kornea menyebabkan kekeruhan korneaRasa nyeriVisus menurunTRAUMA KIMIAKlasifikasi ThoftDerajat 1: hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis pungtata.Derajat 2: hiperemi konjungtiva disertai dengan hilang epitel kornea.Derajat 3: hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan lepasnya epitel kornea.Derajat 4 : konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 50%.

TRAUMA KIMIATindakan :Segera irigasi dengan air, forniks dibersihkanTeteskan midriatik dan topikal antibiotik dan ditutup dengan perbanBila disebabkan oleh kapur, teteskan EDTA (Etil Diamin Tetraasetik Acid) yang mampu menarik kalsium yang telah berikatan dengan jaringan korneaKompikasi :SimblefaronJaringan sikatrik pada korneaInfeksi sekunder

TRAUMA KIMIA

TRAUMA FISIKDisebabkan sinar ultraviolet, radiasi infra merah, luka bakar, sinar las.Tindakan : teteskan anestesi lokal, salep antibiotika, tutup dengan perban agar mata beristirahatKONKUSI DAN KONTUSIO BOLA MATAKonkusio : Trauma tumpul pada mata yang masih reversibel dan dapat sembuh atau normal kembaliKontusio : Trauma tumpul yang biasanya menyebabkan kelainan vaskuler dan kelainan jaringan robekan.Konkusi yang disebabkan konduksi udara Gelombang yang datang dari ledakan jauh dari mata, mengenai kornea diteruskan ke jaringan mata lainnya menyebabkan beberapa kelainan mata2. Konkusio yang disebabkan konduksi jaringanTerjadi pada trauma kepala, gelombang benturan diteruskan pada jaringan lemak orbita ke mata3. Kontusio bola mataKerusakan disebabkan kontak langsungpada bola mata oleh benda tumpul, misalnya tinju, kok, lemparan batuKELAINAN AKIBAT KONTUSIO BULBIEkimosisPendarahan subkonjungtiva Akan hilang sendiri dalam beberapa minggu Tindakan dapat diberi kompres air hangatBeri antibiotika topikal untuk mencegah infeksi sekunder Pada ekimosis palpebra (Bell Hematoma) Black Eye menyerupai akibat fraktur basis kranii atau tulang orbita

KELAINAN AKIBAT KONTUSIO BULBI2. Konkusio dan kontusio pada korneaDapat menyebabkan erosi kornea dan edema kornea berukuran 2-3 mm atau timbul lipatan descement bowmanFluoresin tes +, sensibilitas tinggi karena saraf-sarafnya terbukaOleh karena rasa sakit terdapat blefarospasme, epifora dan fotofobiaSering terdapat injeksi konjungtiva dan injeksi siliari ringanDapat sembuh dalam 24 jam kecuali bila terjadi infeksi atau bagian stroma turut terkena, penyembuhan dapat lebih lama dan menimbulkan jaringan parut seperti nebula.Tindakan pemberian:Anestesi, antibiotik topikal, perban

KELAINAN AKIBAT KONTUSIO BULBI3. HifemaTerdapat darah di COATanda: Injeksi konjungtivaPupil dapat lebar atau biasaVisus dapat menjadi 1/tak terhinggaTindakan :Bed restObat-obat koagulasiBila hypema penuh tunggu 5 hari, bila masih penuh dapat paracenthese sehingga menghindarkan inhibisi kornea atau komplikasi berat lainnya seperti glaukoma

KELAINAN AKIBAT KONTUSIO BULBI4. IridosiklitisIris terlepas dari pangkalnyaBila bagian ini cukup besar, pupil dapat sampai tertutupTindakan: hanya operatif iridektomi total atau melekatkan kembali bagian yang terlepas5. Subluksasi atau luksasi lensaBila lensa menuju COA, maka langsung dilakukan ekstraksi lensa, sedangkan bila kebelakang dibiarkan saja

6. Katarak traumatikaSering terjadi, dapat ditemukan tanpa adanya kerusakan kapsul lensa. Pada umumnya lensa harus diekstraksi beberapa bulan setelah trauma7. Paralise sfingter pupilMidriasis pupil8. Pendarahan korpus vitrumPendarahan berasal dari pembuluh darah retina atau uvea. Pemeriksaan funduskopi tampak vitreus berkabut, kadang-kadang fundus refleks negatifTindakan: penderita diistirahatkan. Kedua mata ditutup. Dilakukan parsial atau total vitrektomi

9. Pendarahan retina dan edema retinaEdema retina pada polus posterior disebut Berlins edema atau komosio retina10. Ablasio retinaVisus menurun, pemeriksaan lebih jelas menggunakan optalmoskop indirek11. Ruptur skleraPemeriksaan tekanan intraokuler meninggi12. GlaukomaGlaukoma sekunder terjadi akibat kerusakan pada trabecular mesh work atau penyempitan COA atau akibat diskolasi lensaTindakan : pemberian obat anti glaukoma

TRAUMA PENETRASI DAN PERFORASI BOLA MATATRAUMA PENETRASI BOLA MATATerjadi kerusakan jaringan sebagian dari ketebalan kornea atau skleraMisalnya: benda asing dengan kekuatan rendah masuk kedalam sklera dan tetap tinggal di lapisan lamella atau benda tajam menembus dua pertiga lapisan kornea sedangkan membran descement tetap utuh

TRAUMA PERFORASI BOLA MATATerjadi kerusakan jaringan seluruh ketebalan kornea atau skleraTanda-tanda perforasi:Penurunan visusPenurunan tekanan intraokulerKedalaman COA menjadi dangkalPerubahan bentuk pupilTampak luka di kornea atau skleraProlaps jaringan mata (uvea, lensa, vitreous, retina)Khemosis konjungtivaLuka / laserasi korneaBentuk : linier, irreguler, avilsi, disertai iris inkarserasiPinggiran luka kornea segera membengkak dan keruh karena terkumpulnya cairan disekitar luka sehingga bila luka tidak terlalu besar akan memudahkan penutupan luka dan perbaikan kedalaman COATindakan : luka dicuci dengan Nacl fisiologis. Bila terdapat iris prolaps, dieksisi atau dibuang karena dapat masuk bakteriUntuk memudahkan penyembuhan luka yang lebar dibuat konjungtiva flap jaringan konjungtiva dipisahkan dari jaringan sklera kemudian digeser untuk menutupi luka tersebutTRAUMA PERFORASI BOLA MATA TANPA DISERTAI BENDA ASINGTRAUMA PERFORASI BOLA MATA TANPA DISERTAI BENDA ASING2. Luka pada skleraBila jauh dari kornea sulit ditemukanBila terjadi perforasi, TIO meningkatTindakan : bila trauma hebat sehingga visus buruk sekali sebaiknya dilakukan eviserasiSetelah dijahit, dengan benang silk sekaligus dilakukan kriokoagulasi atau diatermi untuk mencegah terjadinya ablasio retina.Tetes sulfas atropinBeri salep antibiotikaTutup dengan perbanPenderita diistirahatkan3. Trauma yang disertai infeksiLuka kornea yang disertai penempelan benda-benda kotor akibatnya kuman piogen terbawa, bermultipikasi menyebabkan nekrosis ke seluruh korneaTampak cincin infiltrat sekitar 2-3 mm sebagai lingkaran konsentris sejajar limbus disebut ring absesPada psoriasis pyocyanea, konjungtiva tampak khemosis disertai sekret yang kehijauanBila telah mengenai vitreous dan lensa, prognosisnya burukPencegahan dengan antibiotik pada setiap trauma yang mengalami perforasi

TRAUMA PERFORASI BOLA MATA TANPA DISERTAI BENDA ASINGTRAUMA PERFORASI BOLA MATA DISERTAI TERTINGGALNYA BENDA ASINGLogam : emas, perak, platina, Bukan logam : batu, kaca, porslen, karbon, plastik tertentu, kain, bulu mataBenda benda iritatif : timah, seng, nikel, alumunium, tembaga, besiReaksi mata terhadap benda asing:Berupa zat nonorganik tertentu dapat menimbulkan raksi tidak spesifik berupa iritasi mekanik yang berupa reaksi eksudatif dan fibroplastik menyelubungi benda asingZat nonorganik yang lain dapat menimbulkan reaksi kimia yang menyebabkan kerusakan spesifik atau nonspesifik pada mataZat organik yang menimbulkan reaksi ploriferasi membentuk jaringan granulasi

Akibat yang timbul tergantung pada:Tempat masuknya benda asingBesar kecilnya benda asingKekuatan benda asing saat masuk ke mataMenentukan lokasi benda asing dilakukan dengan:OftalmoskopSlit lampRontgen fotoMagnetMetal detektorUSGTRAUMA PERFORASI BOLA MATA DISERTAI TERTINGGALNYA BENDA ASINGTindakan :Mengeluarkan benda asing intraokulerMelalui anteriorBenda asing pada COA dikeluarkan dengan forsep atau magnetMelalui posteriorbenda asing dikeluarkan melalui pars plana karena tempat ini retina tipis, kemungkinan terjadi ablasio retinaKomplikasiSiderosisChelosisOftalmia simpatetikKista traumatikaTRAUMA PERFORASI BOLA MATA DISERTAI TERTINGGALNYA BENDA ASINGTRAUMA PALPEBRAVulnus skisum atau laseratum yang mengenai palpebra dijahit dengan benang halus 0,5. Margo palpebra yang terputus dijahit lapis demi lapis dengan baik agar tidak mengakibatkan koloboma palpebraLuka yang tegak lurus margo palpebra dan mengakibatkan terputusnya kanalikulus lakrimalis harus dikirim ke RS mata

ROBEKAN KONJUNGTIVABila kecil dibiarkan sajaHarus dieksplorasi apakah tidak mengenai skleraTindakan: bila robek besar dijahit dengan benang 0,6 yang sebelumnya ditetes anestesi lokal terlebih dahulu lidokain 2,4Kemudian salep antibiotika, tutup dengan perban

MULTIPLE INJURY LIDS, GLOBE, AND ORBITAL SOFT TISSUES

A: Rather innocuous-appearing V-shaped eyelid laceration involving the upper and lower lid and medial canthal skin. B: Total dark red hyphema and hemorrhagic chemosis are evident when the lids are separated. Note also that laceration extends through both lacrimal canaliculi.PELLET GUN INJURY TO THE RIGHT EYE

massive hemorrhagic chemosis, irregular corneal shape, distorted pupil, and dark brown tissue (iris) incarcerated into temporal limbal entry wound.PENCEGAHAN TRAUMA MATATrauma mata dapat dicegah dan diperlukan penerangan kepada masyarakat untuk menghindarkan terjadinya trauma mata seperti:1. Trauma tumpul akibat kecelakaan tidak dapat dicegah kecuali trauma tumpul perkelahian2. Diperlukan perlindungan pekerja untuk menghindarkan terjadinya trauma tajam3. Setiap pekerja yang sering berhubungan dengan bahan kimia sebaiknya mengerti bahan apa yang ada di tempat kerjanya 4. Pada pekerja las sebaiknya menghindarkan diri terhadap sinar dan percikan bahan las dengan memakai kacamata5. Awasi anak yang sedang bermain yang mungkin berbahaya untuk matanya

PENCEGAHAN TRAUMA MATA

TERIMA KASIH...