Top Banner
ANTIHISTAMIN Kumaran Letchmanan 1301-1214-0537 Trisna Maulana 1301-1214-0697 Fitta Putri Andryan 1301-1213-0593 Preseptor: Hendra Gunawan, dr., SpKK (K), Ph.D
26

CSS antihistamin ini.pptx

Dec 16, 2015

Download

Documents

Fitta Artaputri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

ANTIHISTAMIN

ANTIHISTAMINKumaran Letchmanan1301-1214-0537Trisna Maulana1301-1214-0697Fitta Putri Andryan1301-1213-0593Preseptor:Hendra Gunawan, dr., SpKK (K), Ph.DAnti histamin adalah zat yang digunakan untuk mencegah atau menghambat kerja histamin pada reseptornyaReceptor H1 : smooth muscle, endothelium, otak.Receptor H2 : Mukosa gastrik, otot jantung, mast cell dan otakReceptor H3 : Presyneptik : otak, myenteric plexus, neuronReceptor H4 :Eosinophils, neutrophils, CD4 T cell

H1 ANTIHISTAMINMekanisme Kerja

Menghambat kerja dari histaminIkatan antara Antihistamin dan reseptornya bersifat reversibel Memiliki aktivitas antikolinergik, efek anestesi lokal, antiemetik, dan anti mabuk perjalanan. Lebih efektif jika diberikan sebelum terjadinya pelepasan histamin.

KLASIFIKASI H1- generasi I (klasik/sedatif)Alkilamin (propilamin) Etanolamin (Aminoalkil eter) Etilendiamin Fenotiazin PiperazinPiperidin

KLASIFIKASI H1- generasi II (nonsedatif)AkrivastinAzelastinLoratadinMizolastinEbastin

CetirizineFexofenadindesloratadin*metabolisme di hepar

*metabolisme minimal di hepar

Farmakokinetik H1- generasi I (klasik/sedatif)Berefek setelah 30 menit 1 jam, dan bertahan selama 4-6 jam (24 jam atau lebih).Metabolisme di hepar; enzim sitokrom P450. Ekskresi lewat ginjal (+ 24 jam) Antihistamin oral H1 biasanya diberikan dengan interval 4-8 jam

Farmakokinetik

H1- generasi II (low sedatif)Biasanya di berikan 1 atau 2 kali per hari.Konsentrasi lebih tinggi di kulit Pada orang dewasa, Cetirizin mencapai konsentrasi tertinggi setelah 1 jam, dosis lebih rendah digunakan pada pasien dengan fungsi ginjal dan hepar yang menurun.Half-life Loratadin : 8-24 jam

Indikasi

1st generation2nd generationBerikatan secara kompetetifBerikatan tidak kompetetifEfek sedatif yang kuatKurang efek sedatifSenang masuk ke sawar otak (lipid soluble)Kurang /tidak masuk ke sawar otak (less lipid soluble)DOA : 4-6 jamDOA : lebih lama 12-24 jamFaktor untuk Risk Benefit Assesment dari terapi antihistamin H1Inisiasi terapi1st line therapy -> chronic idiopathic & physical urticaria* histamin driven pruritus

Monitoringobservasi clinical sign & symptoms dan adverse effect Hepatotoksisitas -> liver transaminase periodik pada penggunaan cyproheptadine15Risk & precaution

ethanolamine, phenothiazine, cetrizine, acrivastine groups alkylamine groupAlkylamine groupEthylenediamine groupEthanolamine, Phenothiazine, PiperazineTerfenadine, Astemizole (blokade pottasium channel)16Interaksi obat

- Dengan obat yang dimetabolisme juga oleh enzim CYP di liver (imidazole, cimetidine, macrolide antibiotics).

- Dengan obat-obatan yang menghambat enzim CYP 2D6 (diphenhydramine, chlorpheniramine, clemastine, promethazine, hydroxyzine, tripelennamine).

- Kontraindikasi pada pasien yang sedang menjalani terapi menggunakan monoamine oxidase inhibitors).

- Jarang -> kelompok phenothiazine dapat menghambat dan membalikan efek vasopressor dari epinerfin. 17Populasi pasien spesifik

Anak : Resiko efek samping berupa eksitasi dan insomnia lebih besar. keracunan akut -> halusinasi, ataksia, incoordination, athethasis, serta kejang.

Lansia : Lebih beresiko terhadap efek kolinergik (retensi urin, hesistancy, konstipasi, hipotensi postural).

Wanita hamil : Kebanyakan antihistamin H1 termasuk dalam kategori B atau C.defek pada bayi -> cleft palate. Jangan digunakan pada trimester pertama.

Wanita menyusui : Belum ada studi formal yang lebih lanjut tetapi teori -> antihistamin generasi pertama dapat menurunkan produksi ASI melalui efek antikolinergik.18H2 anti-histamin

MoAagonis inverse yang berikatan dengan reseptor H2 yang terletak di seluruh permukaan tubuh (sel epitel, sel endotel, mast cell, dermal dendritic cell).

Efek dari anti-histamin H2 adalah:- Mediasi cutaneous vascular permeability- Mediasi local release of inflammatory mediators and cellular requirement- Mediasi presentasi antigen19Farmakokinetik

Cimetidine : sebagian besar diserap di usus halus dan sebagian kecilnya diserap di lambung, half-lifenya 2 jam dan 69% diekskresikan melalui urin tanpa dimetabolisme terlebih dahulu

Ranitidine: half-lifenya 2-3 jam, ekskresi melalui urin

Famotidine: half-lifenya 3-8 jam, tetapi pada pasien dengan renal failure dapat meningkat sampai dengan 20 jam

Mizatidine: half-lifenya 1-2 jam dengan lama durasi 10 jam, eliminasi melalui ginjal

Indikasi pada Dermatologi

sebagai tambahan untuk H1 antihistamin pada chronic urticaria dan angioedema (diberikan jika terapi dengan H1 antihistamin saja tidak berhasil).Hydroxyzine + cimetidine lebih efektif dibandingkan hydroxyzine sendiri dalam menurunkan pruritus dan jumlah wheal, ukuran, dan keparahannya.Chlorpheniramine + cimetidine -> menurunkan pruritus dan whealing.cimetidine dengan dosis tinggi -> treatment untuk verruca vulgaris.

20

21Monitoring

pasien dengan thrombocytopenia -> cekCBC ketika H2-antihistamin diberikan (thrombocytopenia memiliki efek idiosyncratic terhadap obat-obat ini)

22Interaksi Obat

Cimetidine :- inhibisi CYP system -> menaikkan serum level dari berbagai obat- meningkatkan warfarin -> meningkatkan PTT dan perdarahan- berinteraksi dengan obat jantung (B-blockers, Ca channel-blockers, antiaritmia)- kontraindikasi unuk pasien yang memakai dofetilide- berinteraksi dengan phenytoin, benzodiazepines, metformin, sulfonylurea

Ranitidine:- Lebih jarang berinteraksi dengan medikasi lain- Dapat berinteraksi dengan fentanyl, metaprolol, midazolam, nifedipine, warfarin- Dapat menurunkan absorpsi dari diazepam23Populasi Pasien Spesifik

Anak-anak : Umumnya aman, namun penggunaan cimetidine dan nizatidine tidak direkomendasikan. neonates -> necrotizing enterocolitis (jarang)

Lansia : Sebaiknya dilakukan pengurangan dosis untuk menurunkan creatinine clearance. gangguan sistem saraf pusat -> confusion dan dizziness.

Wanita hamil : FDA pregnancy category -> kategori B. Cimetidine, ranitidine, nizatidine, dan famotidine dapat diekskresikan melalui breast milk, namun efeknya terhadap bayi belum diketahui dengan pasti.24DAFTAR PUSTAKA

1.Wood R, Limb SL. Antihistamines, in Fitzpatrick: Dermatology in general medicine, 4th Ed, New York. Mc Graw Hill. 1993:821-35

2.Departemen Farmakologi dan Terapi FKUI. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: Gaya Baru. 2007.

Terima Kasih