Standar Pengobatan COVID-19 di FKTP
Standar PengobatanCOVID-19 di FKTP
KasusterkonfirmasiCOVID-19 Indonesia:
Januari-Juli 2021
Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Peta Sebaran; 2021 [cited 16 July 2021]. Available from: https://covid19.go.id/peta-sebaran
-
-
-
BOR mendekati 100%Pasien kesulitan akses ke
faskesNakes terpapar jumlah virus
yang sangat tinggiSistem Kesehatan mendekati
collapse
Diproyeksikan akanterus meningkatakibat:
ProtokolvarianCakupan vaksinasi
Varian Baru Semakin Banyak diIndonesia
DKI Jakarta:195 kasus
Jawa Barat:134 kasus
Jawa Tengah:80 kasus
Jawa Timur:13
Dan ada varian
delta pada 12
propinsi lain
●
●
50% lebih menularManifestasi gejalayang lebih berat
https://www.nationalgeographic.com/science/article/the-delta-variant-is-serious-heres-why-its-on-the-rise https://www.merdeka.com/peristiwa/kemenkes-ada-436-varian-delta-di-indonesia.html
Mengapa VirusBermutasi?Ketika virus masuk ke
dalam tubuh manusiadan merusak sel-seldalam tubuh sistem
kekebalan tubuh manusiamenghambatreplikasinya
Agar virus dapatbertahan hidup → virusbermutasi untukmengelabui sistemkekebalan tubuhinangnya
Mutasi juga membuat virussemakin kuat dan lebih
mudah berkembang biak
Ketika variasi yangterbentuk meningkatkanrisiko terhadap manusia,baik mengenai transmisi,virulensi, dan efektivitastatalaksana serta vaksin;maka disebut variants of
concern (VOC)
Mengapa Varian BaruBerbahaya•
•
•
••
••••
•
Lebih Mudah Menular
Transmisi varian delta ~60% lebihtinggi dari varian alfa
Viral load menjadi tinggi karenareplikasi yg sangat cepatbisa mengelabui system imun
Lebih berdampak kepadakeparahan penyakit :
replikasi yang cepatbisa mengelabui system imunMenyerang segala usiaMeningkatkan angka kematian
Menurunkan Efektifitas dari Vaksin
GejalaFlu yang berat:
Sakit kepala, dikuti dengan nyeri tenggorok,
hidung berair dan demam PilekHidung tersumbat
Bersin Nyeri otot“nggak enak badan”
Kadang disertai oleh gejala klasikCovid
Lawan mutasi virus dengan “mutasi”juga .Mutasi yang Bisa Anda Lakukan•
•
•
•
•
•
Jadi agen Edukasi untuk keluarga dan lingkungansekitar Gunakan masker dengan benar jika terpaksakeluar rumah dan saat isoman
Pertimbangkan penggunakan double maskataumasker setara N95
Sering mencuci tangan
Segera lakukan vaksinasi
Jangan percaya hoax, Jangan sebar hoax
PeranFKTP dala
mPenanganan Pandemi
COVID-19Tiap tingkatfasilitas kesehatan
memiliki peranmasing-masing dalampelaksanaan 3T yang
menjadikunci pengendalian
pandemi diIndonesia
3T
Testing
Tracing
Treatment
Pemantauandantatalaksanapasien kontakerat, suspek,probable, dankonfirmasiCOVID-19 tanpagejala dangejala derajat
•
•
Tanpa gejala: isolasi mandiri selama10 hari sejak pengambil spesimendiagnosisGejala ringan: isolasi mandiriselama 10 hari sejak muncul gejala+ 3 hari bebas gejala• gejala lebih dari 10 hari
idilanjutkan hingga gejala hilang• Peran
FKTP:•
•
•
Pemantauan ketat pasien,pengenalan tanda bahayapasien membutuhkanpenanganan lebih lanjutEdukasi tata cara isolasimandiriKontrol pasien pasca isolasimandiri (setelah 10 hari)
Isolasi, Pemantauan, danTatalaksanaNon farmakologis
Pasien
•
•
••
••
Menggunakan maskersaat bertemu keluarga,jaga jarak 1 meterUsahakan tidur dankamar mandi terpisahPersonal hygiene: cucitangan, protokol batukBaju, piring, dan gelaskotor segera dicuciterpisahUkur suhu 2x sehariMelaporkan perubahangejala dan tanda keFKTP
Keluarga
•
•
•
Keluarga kontak eratsegera melapor keFKTPMenggunakanmasker dan jagajarak min. 1 meterdengan pasienRutin cuci tangan danmembersihkandaerah yangdisentuh pasien
Edukasi isolasi mandiri:
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. REVISI PROTOKOL TATALAKSANA COVID‐19. Jakarta; Panduan 5 OrganisasiProfesi; Juli 2021.
lingkungan dan kamar
•
•
Cahaya dan ventilasicukup, buka jendelaberkalaBersihkan kamarsetiap hari
Obat-obatansuportif
Tatalaksana Farmakologis COVID-19Tanpa Gejala
VitaminC
•
•
•
•
Pilihan:Tablet non acidic500mg/6-8 jam (14 hari)Tablet isap 500mg/12 jam (30 hari)Multivitamin 1-2tablet/24 jam (30 hari),
Dianjurkanmengandungvitamin C,B, E,
Obat-obatKomorbid
•
•
Melanjutkan obat-obatan rutin untukpenyakit komorbidPenggunaan ARB/ACE- inhibitor dapatdikonsultasikanspesialis penyakitdalam/jantung
Vitamin D
•
•
Pilihan:Suplemen: 400IU-1000 IU/hariObat: 1000-5000 IU/hari
• Fitofarmaka atauObat Modern AsliIndonesia (OMAI)teregistrasi BPOMdapatdipertimbangkansesuai klinis pasien
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. REVISI PROTOKOL TATALAKSANA COVID‐19. Jakarta; Panduan 5 OrganisasiProfesi; Juli 2021.
•
•
Tatalaksanafarmakologis yangdiberikan untukpasien kontak erat/suspek/probable jugaserupa dengan pasienterkonfirmasiCOVID-19, namuntidak mendapatkanantivirus
Pada gejala ringan:swab PCR pada hari1 dan 2 denganselang waktu > 24jam serta bila adaperburukan
Vit. C, vit.D danObat-obat
antioksidan Obatdengan sifat
antioksidan, sepertiN- asetilsistein,dapat diberikan
Obat Simtomatis
Obat simtomatis,seperti parasetamol
bila demam,diberikan sesuai
dengan gejala padapasien
Antivirus
Favipiravir (sediaan200 mg) loading dose1600 mg/12 jam/oralhari ke-1, selanjutnya
2 x 600 mg(hari ke 2-5)
Tambahan untuk gejala ringan
Tatalaksana Farmakologis COVID-19Gejala Ringan
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. REVISI PROTOKOL TATALAKSANA COVID‐19. Jakarta; Panduan 5 OrganisasiProfesi; Juli 2021.
TatalaksanaPasien Terkonfirmasi COVID-19:Gejala Sedang (Farmakologi)
• Vitamin C 3x200-400mg dalam 100ccNaCl0.9%habis•dalam 1 jam IVAntikoagulanLMWH/UFH sesuaipertimbangan DPJP
• Pengobatansimptomatis
• Pengobatankomorbid/komplikasi
• Antibiotik biladiperlukan
FavipiravirHari 1: Loading dose 2x1600mg
Hari 2-5: 2x600mg
ATAU
Remdesivir200mg IV drip (hari I)
1x100mg IV drip (hari ke 2-5 ATAU ke2-10)
TATALAKSANA PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19:GEJALA BERAT/KRITIS (FARMAKOLOGI)
ngobatan komorbid/komplikasi | Tatalaksana Syok
FavipiravirHari 1: Loading dose 2x1600mg
Hari 2-5: 2x600mg
ATAU
Remdesivir200mg IV drip (hari I) 1x100mg IV
drip(hari ke 2-5 ATAU ke 2-10)
Vit C3x200-400mg dalam 100cc NaCl 0.9% habis dalam 1jam IVVit B1 1 amp/24 jam IVVit D 1000-5000 IU/hariAntikoagulan LMWH/UFH sesuai pertimbanganDPJPDexametason 6 mg/24 jam IV (10 hari)Anti interleukin-6 (IL-6):Tocilizumab 400-800mgAntibiotik diberikan bila terdapatko-infeksi bakteri
•
•••
••
•
Pengobatan simptomatis | Pe
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 4. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta; 2020.
Bukti dan Rekomendasi Penggunaan ObatLainnya
• Hanya diberikan pada pasien yang diduga terinfeksi virusinfluenza
Oseltamivir
••
Penggunaan berlebihan → potensi peningkatan resistensiRekomendasi WHO: hanya pada kasus COVID-19 berat dan tidak dianjurkan padakasus ringan
Antibiotik
•
•
Memiliki potensi antiviral secara in vitro, namun hasil uji klinis tidakkonsistenTidak direkomendasikan untuk pasien COVID-19 kecuali dalam uji klinis
Ivermectin
•
•
Memiliki sifat antioksidan sebagai precursor sinstesisglutationMasih dalam uji klinis, dosisng 1200mg/hari oral atauintravena
N-asetilsistein
• Pemakaian dalam rangka ujiklinis
•••
Masih dalam tahap uji klinisTidak bermanfaat untuk gejala berat dan kritisHati hati dgn reaksi alergi
AntibodiMonoklonal
PlasmaKonvalesen
PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, IDAI. REVISI PROTOKOL TATALAKSANA COVID‐19. Jakarta; Panduan 5 OrganisasiProfesi; Juli 2021.
•
••
•
•
•
Analog asam nukleat purin yangmenghambat RNA polymerase, sehinggamenahan replikasi virus sesuai untukdiberikan sejak awal infeksi, terutamaketika gejala tidak beratSystematic Review Hassanipour et al:
perbaikan klinis yang signifikansecara statistik dibandingkankelompok kontrol pada hari ke-7perawatanViral clearance di atas 14 harilebih baik dibandingkankelompok kontrol, namun tidaksignifikan secara statistikKesimpulan systematic review:favipiravir berhubungan denganperbaikan klinis pada COVID-19,dan membutuhkan uji klinislebih lanjut dengan sampelbesar
Kelebihan favipiravir: sediaan oral yangdapat digunakan di luar rumah sakit,efek samping jangka pendek ringan
Favipiravir
Hassanipour, S., Arab-Zozani, M., Amani, B. et al. The efficacy and safety of Favipiravir in treatment of COVID-19: a systematic review and meta-analysis of clinical trials. Sci Rep 11, 11022 (2021). https://doi.org/10.1038/s41598-021-90551-6
Anti interlekuin-6 (IL-6): Tocilizumab•
• Dosis 8 mg/kgBB single dose , dapat diberikan 1 kali lagi dosis tambahan apabila gejala memburuk atau tidak
••
ada perbaikanJarak pemberian dosis pertama dan kedua minimal 12 jam.Maksimal pemberian 800 mg per dosis.
• Tocilizumab dapat diberikan di awal pasien memasuki keadaan Covid-19 berat, yang umumnya terjadi setelah
••••
sakit ≥ 1 minggu,Penanda peradangan COVID-19 mulai berat tetapi belum kritis dapat dilihat dari:
skor SOFA masih kurang dari 3,skor CURB-65 > 2,atau saturasi oksigen < 93% namun dapat dikoreksi dengan oksigen fraksi < 50 % (setara dengan O2 tak
•••
lebih dari 6 L/m dengan nasal kanul atau simple mask),atau laju pernapasan > 30 per menit,atau foto toraks terdapat infiltrat multilobus bilateral, dengan salah satu penanda biologis di bawah ini:
•D-dimer ≥ 0,7 μg/LIL-6 ≥ 40 pg/mL
Ferritin ≥ 700 μg/LFibrinogen > 700 mg/dL
• Limfosit < 800 × 109/L
• CRP > 75 mg/L
Oseltamivir•
•
•
•
Oseltamivir adalah obat antiviral yang digunakan untukpengobatan dan pencegahan infeksi influenza tipe A dan B.Obat ini bekerja dengan menghambat neuroamidase yang dibutuhkanoleh virus influenza untuk merilis virus-virus baru di akhir proses replikasi.
Oseltamivir diberikan secara empiris pada masa awal pandemi COVID-19karena sulitnya membedakan gejala pasien COVID-19 dan pasien yangterinfeksi virus influenza.Saat ini, oseltamivir dapat ditambahkan pada pasien COVID-19 dandiduga terinfeksi virus influenza dengan dosis 2 x 75 mg.
●
●
●○
Uji klinis RECOVERY yang meneliti plasma konvalesen pada 11.558 pasien (ini adalah trial plasmakonvalesen terbesar di dunia saat ini) di Inggris menyatakan bahwa plasma konvalesen tidak memperbaikisurvival dan tidak mempercepat kepulangan dari rawat inap di Rumah Sakit (Lancet 2021; 397: 2049–59)Beberapa Randomized Controlled Trial lainnya di luar Indonesia menemukan bahwa plasma konvalesen tidakefektif dalam menurunkan kematian dan tidak efektif dalam mencegah perburukan COVID-19 dari berat kekritis (N Engl J Med 2021; 384:619-629)
(BMJ 2020;371:m3939)Penelitian oleh Litbangkes (25 RS):
Tidak ada perbedaan yg bermakna dalam mortalitas pada kasus sedang dgn risiko dan derajadberat berat
Maka Plasma Konvalesen masih perlu diteliti lebih lanjut mengenai perannya dalam menangani COVID-19
Plasma Konvalesen untukCOVID-19
EvidenceBased Medicine/Rekomendasi PenggunaanIvermectin untukCOVID-19
IVERMECTIN: HANYA BOLEH DIGUNAKAN DALAMLINGKUP / SETTING UJI KLINIS
penggunaan invermectin untuk covid-19di rumah sakit di indonesia
Sampai saat ini belumada datayang lengkap mengenaiEfikasi dan keamananIvermectin Untuk pasien
Khususnya diCOVID-19,Indonesia
RS yang terlibat dalam uji klinisivermectin di Indonesia
5.6.
Koordinasi dari Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan 1.RumahSakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, Jakarta; 2.RSUP Prof. Dr.Sulianti Saroso, Jakarta;3.Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedarso, Pontianak; 4.RSUP H.Adam Malik, Medan;
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta;Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) Dr. Esnawan Antariksa, Jakarta;
7.RS dr. Suyoto, Pusat Rehabilitasi Kementerian Pertahanan RI, Jakarta;8.Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Jakarta
Isolasi Mandiri vs Perawatan diRS Isolasi Mandiri Perawatan di RSIndikasi Orang tanpa gejala
Gejala ringan••
Gejala sedangGejala berat / kritis
••
Terapi / obat-obatan
Obat-obatan oralOksigen (bila ada)
••
Obat-obatan oralObat-obatan InjeksiOksigenLain-lain sesuai indikasi (intubasi,transfusi, dll)
••••
Pemantaua n Oleh diri sendiriOleh tenaga medis secaratidak langsung (telemedicine /chat / telepon / video call)
••
Oleh tenaga medis secara langsung
Siapa yang butuhisolasi mandiri?
•
•
Pasien terkonfirmasi COVID-19 tanpa gejala
10 hari sejak terdiagnosa
Pasien terkonfirmasi COVID-19 dengan gejala ringan10 hari sejak terdiagnosa + 3 hari bebas gejala
Pedoman tatalksana COVID-19 Edisi 3
Obat-obatan
••••
•
•
Vitamin C, pilihan:Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14 hari)Tablet isap vitamin C 500 mg/12 jam oral (selama 30 hari)Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet /24 jam (selama 30 hari),Dianjurkan multivitamin yang mengandung vitamin C,B, E, Zink
Vitamin DSuplemen: 400 IU-1000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, tableteffervescent, tablet kunyah, tablet hisap, kapsul lunak, serbuk, sirup)Obat: 1000-5000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet 1000 IU dan tabletkunyah 5000 IU)
Obat lain sesuai gejala
ISOMAN
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).Jakarta; 2020.
Anti virus untukyang bergejala ringan
••
•
FavipiravirHari ke-1: 2x1600 mg (8 tablet)Hari ke-2 s.d. 5: 2x600 mg (3tablet)Hanya untuk gejala ringan ke atas
• HARUS DENGAN RESEP DOKTER!
ISOMAN
•
•
Untuk masyarakat: Jangankonsumsi obat tanparesep dokter:
Antibiotik (levofloksasin,azitromisin, dll)Oseltamivir
• Ivermectin
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).Jakarta; 2020.
To-do list harian
Kegiatan harian
Buka jendela kamar untuk cahayamatahari masuk dan sirkulasi udaraBerjemur matahari 10-15 menit antarajam 10.00 – 13.00Pakai masker saat bertemu keluarga /orang lain di rumahRutin cuci tangan dengan air mengalirdan sabun atau hand sanitizerOlahraga rutin 3-5 kali semingguMakan bergizi seimbang 3 kali seharisecara terpisah dengan keluarga
Kegiatan harian
Pisahkan cucian kotor denganpakaian kotor keluarga lainnyaBersihkan kamar setiap hari, gunakanAPD (minimal masker)Cuci alat makan sendiri setelahselesai digunakanPeriksa suhu tubuh dan saturasioksigensetiap pagi dan malamTidur di kamar pribadi yang terpisahdengan anggota keluarga lain
ISOMAN
Protokol Tatalaksana COVID-19 Edisi 3. Jakarta: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).Jakarta; 2020.
CHECKLIST OBAT-OBATAN
Vitamin C (pilih salah satu)
Vitamin C non-acidic tiga kali
sehari satu tablet 500 mg (2
minggu)
Vitamin C tablet isap dua kali
sehari satu tablet 500 mg (1
bulan)
Multivitamin mengandung
vitamin B-C-E dan Zink dua
tablet sehari (1 bulan)
Obat dan suplemen lain
Vitamin D satu kali seharisatu tablet 400 - 1000 IUObat herbal yang teregistrasidi BPOMObat rutin penyakitsebelumnya (jika ada)
Obat-obatan jika bergejalaringan (tanpa sesak)
Favipiravir (sesuai dosis
yang dianjurkan dokter)
Parasetamol bila demam
Obat pereda gejala yangdiresepkan
Minum obat sesuai anjurandokter
Ventilasi, cahaya dan udara yang baik Membuka jendela kamar secaraberkala Bersihkan kamar setiap hari (lebih jikasambil menggunakan APD
Lingkungan Kamar
Pedoman tatalksana COVID-19 Edisi 3
Apa yang perlu diperhatikan saat Isolasi Mandiri?
Banyak berdoaJangan lupa ya tetap jaga hubungandengan komunitas beragama masing -masing
Jangan lupa kesehatan jiwamu
Bicara dengankeluarga/kerabat
Tentunya secaradaring
Me time !Baca buku? Nulis jurnal? Ekstra tidur?Hobi-hobi lain? Silahkan selamasesuai prokes
Mengurangipaparan social
mediadan beritamengenaiCOVID-19
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/daily-life-coping/managing-stress-anxiety.html
••
•
•
Sesak nafasSaturasi <95%Kesulitanmengambil nafasNafas >20 kali permenitWajah atau bibirkebiruan
Tanda bahayaCOVID-19???
•Kehilangan Kesadaran
Pasien kebingungan/tidak nyambung/pingsan
Demam tinggiDiatas 38 derajatCelsius
https://www.bmj.com/content/bmj/suppl/2020/03/24/bmj.m1182.DC1/gret055914.fi.pdf
Tanda bahayaCOVID-19???
Nyeri Dada/Dadaserasa sepertiditekan
Kulit pucat dan/atau dingin
Batukbertambah
Jika ada tanda bahaya → segera hubungiFASYAKANSES
→ perlu penaganan di Fasilitas Kesehatanhttps://www bmj com/content/bmj/suppl/2020/03/24/bmj m1182 DC1/gret055914 fi pdf
Cara menghitung nafas di rumahsendiri? 1.
2.
3.
Pasien posisi berbaringHitung berapa kali dada pasienmengembang dalam 1 menitDapat dibantu dengan meletakkan tanganpadadada pasien
• Penting untuk medeteksi awal apakah
pasien sesak atau tidak dan kira-kira akan
butuh oksigen dan penganan lanjut atau
tidak
MengukurSaturasi Oksigen buatpasienIsolasiMandiri
Saturasi Oksigen → Normal adalah ≥ 95%.
Oksigen dalam kurang Ketika ≤ 94%
Nadi/denyut jantung per menit → normalnya
60-100 Penting minimal 1 keluarga memiliki 1
pulse oxymeter di rumah
Proning dirumah?•
•
•
••
Proning adalah cara mudah meningkatkan
oksigenasi dalam tubuh di rumah
Dapat dilakukan Ketika saturasi dibawa 94%
Dapat dilakukan sambil menunggu oksigen
atau saat belum bisa ke fasilitas Kesehatan
TIDAK DLAKUKAN PADA PASIEN:Hamil, kondisi jantung berat, sejam setelah
makan, tulang paha tidak stabil, deep vein
thrombosis
CREDITS: This presentation template was createdby Slidesgo, including icons by Flaticon, andinfographics & images by Freepik
Menggunakan Tabung O2 di Rumah
••••
Apa yang harus diperhatikan?Oksigen sangat mudah terbakar, maka jangan:
Letakkan dekat dengan sumber apiMenyalakan api di dekatnyaJauhkan dari sumber listrik yang potensi korslet
Bagaimana cara menggunakanOksigen di rumah?
•
Pastikan Tabung Oksigennya memilikiRegulator yang kompatibel
Fungsi regulator Mengatur tekanan oksigenagar aman digunakan bagi pasien
Atur dosis oksigen dengan melihat Flowmeter
bisa dimulai pada angka 1-2, jika masih sesakdapat dinaikkan jadi 3-5
Ini hanya solusi sementara Perlu penanganan
di fasilitas Kesehatan. Sambil menunggudapat menggunakan oksigen
https://www.sehatq.com/artikel/kapan-harus-menggunakan-regulator-oksigen-ini-penjelasannya
Tantangan Penanganan Kasus diLapangan
Keterbatasan SDMPeningkatan ekstrim kasus yangperluditangani dan mendapatkanpemantauan peningkatan beban kerja
Maraknya Hoaks/Berita Palsu
Banyaknya hoaks yang beredarmembuat sulitnya menyampaikanedukasi dan informasi yang akuratterkait COVID-19
Swamedikasi PasienPasien membeli dan
menggunakan obat sendiritanpa resep dokter,
berdasarkan rekomendasikenalan
atau keluargaPerburukan Kondisi Pasien saat
Isolasi Mandiri
Perburukan kondisi pasien saatisolasi mandiri terlambatterdeteksi
Pemanfaatan Telemedicine dan Kerjasamadengan Elemen Masyarakat
Kerjasama dengan Elemen MasyrakatMenjangkau seluruh stakeholder di masyarakat yang dapatdiajak kerjasama: ketua RT, RW, Petugas Desa/Kelurahan, kader,hingga sekolah, pengusaha, komunitas agama, dan semuaelemen masyarakat untuk berperan dalam penanganan kasusCOVID-19, seperti•
•
•
memastikan pasien yang isolasi mandiri mendapatkanbahan makanan dan kebutuhan dasar hidup lainnya selamaisolasi mandiri.Membantu evakuasi pasien jika membutuhkan penangananlebih lanjutMengarahkan pasien kontak erat/suspek/probable/terkonfirmasiCOVID-19 baru untuk mengontak FKTP
Telemedicine
Penggunaan sarana online yang umumdipakai masyarakat seperti whatsapp,telegram, line dengan memanfaatkansemua fiturnya seperti pembuatan gruppemantauan pasien isolasi mandiri,konsultasi via chat,
Hotline tanya jawab dan pelaporan
Hotline yang mudah dijangkaumasyarakat dan aktif dalam edukasimasyarakat untuk mengurangimisinformasi
Jangan Percaya Hoax dan Tahan penyebaranhoax dan disinformasi
• COVID19 adalah nyatadan merupakan krisisglobal, seluruh duniamembicarakannya
• Namun tidak semuayang anda dengaradalah benar, banyakinformasi yang salahberedar di media sosial
• hoax dan disinformasiakan membahayakannyawa orang lain
• Carilah informasi yangvalid
https://www.who.int/news-room/feature-stories/detail/fighting-misinformation-in-the-time-of-covid-19-one-click-at-a-time
Terima Kasih