A. Judul ProgramPerancangan Aplikasi webGIS (Geographic
Information System) Untuk Antisipasi dan Penanggulangan Bencana
Alam di Jawa Barat
B. Latar Belakang Masalah Menurut data yang dikeluarkan oleh
Badan Perserikatan Bangsa-Bangasa untuk Strategi Internasional
Pengurangan Risiko Bencana (UN-ISDR), Indonesia menjadi negara yang
paling rawan terhadap bencana didunia. Menurut data PVG (Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) , Jawa Barat adalah
wilayah paling rawan bencana dibanding wilayah lain di Indonesia.
Pada kejadian gempa bumi dari tahun 1818 hingga 2009 tercatat 92
kali kejadian dengan perincian di Jawa Barat 34 kejadian.
Wilayah-wilayah kabupaten yang hampir seluruhnya berada di wilayah
rawan bencana terutama di wilayah Jawa Barat bagian dan Tengah:
Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Bogor, Kab. Bandung
dan Kuningan.Beberapa permasalahan mengenai penanganan bencana
seperti penempatan posko evakuasi, jalur evakuasi, data penduduk
daerah setempat yang berpotensi terjadinya bencana maupun
informasi-informasi mengenai logistik dalam penyaluran bantuan
sekarang ini masih belum mampu dijalankan secara maksimal.
Penyaluran relawan yang ada, informasi mengenai identifikasi
korban, orang hilang maupun para donatur yang ingin menyalurkan
sumbangannya bagi korban bencana dapat dimudahkan dengan adanya
aplikasi webGIS ini. Sistem Informasi Geografis (SIG) yang
dijadikan sebagai tools dalam pembuatan aplikasi webGIS ini
diharapkan dapat membantu antisipasi dan penanggulangan terhadap
bencana yang terjadi karena dengan SIG banyak data yang dapat
diolah dan dijadikan suatu informasi penting dalam penyampaian
informasi maupun dalam pengambilan keputusan. Dengan adanya
aplikasi webGIS ini diharapkan adanya sinergi yang maksimal antara
Pemerintah daerah setempat, Pemerintah pusat, Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), Donatur, dan Masyarakat dalam hal mengatasi
bencana alam yang datang.
C. Perumusan MasalahAdapun rumusan masalah adalah sebagai
berikut:1. Bagaimana memetakan daerah rawan bencana di Jawa
Barat?2. Bagaimana memetakan posko evakuasi di daerah rawan bencana
berdasarkan jumlah penduduk, kedekatan lokasi di suatu desa maupun
kabupaten?3. Bagaimana memetakan demografi penduduk jawa barat
untuk peramalan kebutuhan logistik bagi korban bencana ?4.
Bagaimana membuat sistem informasi logistik dalam memperkirakan
kebutuhan para korban bencana? 5. Bagaimana membuat sistem
informasi bagi pendaftaran relawan yang ingin berpartisipasi dalam
membantu korban bencana?6. Bagaimana membuat sistem informasi
pengumpulan donasi dana bagi korban bencana?7. Bagaimana
mensosialisasikan informasi tanggap bencana ke daerah yang rawan
bencana?
D. Tujuan ProgramAdapun tujuan pembuatan sistem, yaitu:1.
Memetakan daerah rawan bencana di Jawa Barat.2. Memetakan posko
evakuasi bencana sesuai daerah rawan didasarkan pada kedekatan
lokasi, jumlah penduduk sehingga memudahkan dalam proses evakuasi
dan distribusi logistik ketika bencana terjadi.3. Memetakan
demografi penduduk berdasarkan Jenis Kelamin, Usia, Jumlah
penduduk,dll4. Membuat sistem informasi logistik yang up to date
sehingga tidak terjadi kekurangan atau kelebihan bahan logistik
maupun penumpukan logistik disuatu posko evakuasi.5. Membuat sistem
informasi relawan bencana sehingga relawan dapat mendaftar dan
bersedia kapan pun bila dibutuhkan.6. Membuat sistem informasi
donasi bencana bagi para donatur yang ingin memberikan sumbangannya
bagi korban bencana.7. Memberikan sosialisasi berupa gambaran
mengenai langkah awal dalam menghadapi bencana yang terjadi (berupa
brosur peta bencana, jalur evakuasi dan penempatan posko evakuasi
yang ada).
E. Luaran yang DiharapkanLuaran yang diharapkan dari aplikasi
webGIS ini, antara lain:1. Peta daerah rawan bencana di jawa
barat2. Peta posko evakuasi bencana sesuai daerah rawan bencana dis
elatan jawa barat3. Peta demografi penduduk jawa barat untuk
perkiraan cepat kondisi korban4. Membuat sistem informasi logistik
bencana5. Sistem informasi relawan bencana6. Sistem informasi
donasi bencana7. Kerja sama yang baik antar LSM yang membantu
penanggulangan bencana8. Terorganisirnya kegiatan penanggulangan
bencana
F. Kegunaan ProgramKegunaan program terbagi menjadi empat,
yaitu:1. Bagi Masyarakat Umum:a. Mengetahui daerah mana saja yang
menjadi rawan bencanab. Mengetahui apa yang harus dilakukan ketika
terjadi bencana2. Bagi Masyarakat rawan bencana:a. Lebih cepat
mendapat bantuanb. Mendapatkan sosialisasi penanganan bencana
seperti jalur evakuasi, posko evakuasi,dll.3. Bagi Yayasan, LSM,
dll :a. Mengetahui kondisi terkini daerah yang terkena bencana,
seperti mengetahui logistik dan jumlah korban.b. Mempermudah
koordinasi dengan pihak lainc. Mempercepat dan mempermudah
pengambilan keputusan
4. Bagi Pemerintaha. Membantu menyukseskan program pemerintah
dalam penanggulangan bencanab. Mengetahui kondisi terkini daerah
yang terkena bencanac. Mempermudah koordinasi dengan pihak laind.
Mempercepat dan mempermudah pengambilan keputusan5. Bagi relawana.
Mempermudah prosedur pendaftaranb. Menyediakan informasi yang jelas
tentang kondisi yang akan dihadapi.c. Mengetahui lokasi posko
evakuasi.6. Bagi donatura. Mempermudah penyaluran donasib. Mendapat
informasi yang jelas sehingga tidak salah memberikan jenis
donasi
G. TINJAUAN PUSTAKAUntuk menunjang pembuatan webGIS
penanggualangan bencana, digunakan beberapa tinjauan pustaka yang
dijadikan dasar untuk menyarankan kenapa webGIS bencana harus ada.
Tinjauan Pustaka tersebut antara lain adalah :1. Kondisi daerah
jawa baratKondisi daerah jawa barat yang rawan bencana : Jawa Barat
ditempati penduduk kurang lebih 44 juta jiwa (BPS, 2010), dengan
perkiraan jumlah penduduk yang menempati wilayah rawan bencana
kurang lebih 28 juta jiwa. Sekitar 600 titik rawan bencana alam,
menurut juru bicara Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten,
Slamet Riyadi, diindikasikan berada di dalam kawasan hutan di Jawa
Barat dan Banten. 600 titik ini diantaranya adalah wilayah Cianjur
87 titik rawan, Bandung 83 titik, Tasikmalaya 66, Kuningan 52,
Garut 49, Ciamis 47, Sukabumi 44, Bogor 28, Purwakarta 27, Sumedang
dan Indramayu 25, Bandung Utara 24, serta Majalengka 17 titik
rawan. Bencana alam tersebut bisa berupa banjir, tanah longsor dan
gempa.2. GIS (geographic information system) Sistem informasi
geografis atau GIS (Geographic Information System) adalah sistem
informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi
spasial (bereferensi keruangan. Kelebihannya dari sistem informasi
biasa adalah memiliki kekuatan spasial dan visual sehingga
informasi lebih mudah diserap. 3. WebGIS (website)GIS yang berbasis
website dan yang dipublikasikan lewat jaringan internet. Alasan
dipilihnya webGIS karena jangkauannya yang luas dan universal.4.
Sistem yang sudah ada saat iniSudah ada webGIS tentang bencana di
Indonesia contohnya http://opensource.telkomspeedy.com/map/. Pada
web tersebu tmasih namyak kekurangan yang akan disempurnakan oleh
webGIS bencana. Kelemahan tersebut antara lain: Hanya memetakan
daerah bencana saja, tidak ada jalur evakuasi, informasi relawan,
logistik maupun donasi Karena tidak tersedia informasi donasi maka
sulit melacak kepada siapa donasi diberikan Tidak adanya informasi
relawan bisa membuat persebaran relawan tidak merata dan tidak ada
data pasti mengenai relawan
H. Metode Pelaksanaan ProgramDalam pelaksanaan program bantuan
ini digunakan metode analisa kasus dan pelaksanaan berdasarkan
kasus yang ada beserta penanganannya. Secara lengkap metode yang
dilakukan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut :
Gambar 1 metode pelaksanaan programa. Identifikasi
MasalahPermasalahan yang diidentifikasi adalah bagaimana membuat
webGIS penanggulangan bencana yang terintegrasi dengan sistem
informasi logistik, relawan dan donasi bagaimana agar webGIS yang
dibangun mudah dioerasikan oleh user. Lalu bagaimana data pada
webGIS selalu akurat dan terupdate dengan baik.
b. Menentukan Tujuan dan SasaranTujuan pembuatan situs program
bantuan berisi data-data yang akurat mengenai daerah rawan bencana,
posko dan jalur evakuasi serta sistem informasi logistik, relawan
dan donasi. Dimana informasi logistik di setipa posko selalu
update, relawan dapat mendaftar di webGIS sehingga jumlah dan
kegiatan relawan terpantau serta donasi dapat dengan mudah
diberikan tepat sasaran.c. Analisis KebutuhanAnalisis pasar akan
dilakukan dengan menanyakan langsung kepada LSM-LSM yang langsung
terjun di lapangan.d. Perancangan SistemDari hasil analisis
kebutuhan, diketahui rancangan sistem yang akan dibuat dan
kembangkan. Hasil keluaran dari sistem yang telah dibangun,
diharapkan berupa kepuasan pada berbagai pihak yang terlibat dalam
penanganan bencana. Kami berharap dengan adanya aplikasi webGIS
yang kami bangun jumlah korban akan menurun dan kegiatan
penanggulangan bencana lebih cepat. Berikut ini adalah arsitektur
fisik dari aplikasi webGIS. Gambar 2 arsitektur fisik aplikasi
webGIS
Gambar 3 tampilan aplikasi webGISe. Pembuatan SistemPembuatan
sistem dikerjakan secara bertahap dan bersama dalam sebuah team.
Pembuatan juga dilakukan dengan menerapkan konsep-konsep dalam
suatu perancangan perangkat lunak.
f. Testing , Survey dan Perbaikan SistemDicoba memberikan
aplikasi webGIS yanng sudah kami bangun kepada KSR IT Telkom, KSR
ITB, KSR Unpad dan KSR UPI. Mencoba memberikan aplikasi webGIS kami
kepada beberapa unit KSR sekaligus karena aplikasi webGIS yang kami
bangun baru akan terasa gunanya ketika digunakan oleh beberapa
pihak sekaligus karena inti dari aplikasi webGIS adalah
memperlancar koordinasi antar pihak yang terlibat dari berbagai
kalangan yang berkecimpung dalam penanggulangan bencana.Hal-hal
yang diuji antara lain adalah keamanan sistem, keefektifan
menjembatani komunikasi antar pihak, reliabilitas software,
kelengkapan informasi untuk penganggulangan bencana. Setelah
menerima feedback maka akan segera melakukan perbaikan sistem.g.
Implementasi dan Publikasi SistemDaerah selatan jawa barat
dijadikan studi kasus dalam implementasi aplikasi webGIS ini.
Berikut ini adalah rencana proses yang terjadi di dalam webGIS
penanggulangan bencana.
Gambar 4 hubungan donatur, bank dan webGISGambar diatas
menjelaskan tentang hubungan antara donatur, bank dan sistem
aplikasi webGIS webGIS. Jadi calon donatur dapat melihat informasi
dalam sistem seperti data relawan dan logistik sehingga bisa
menentukan donasi apa yang tepat. Input donasi terhubung dengan
sistem banking dan setiap input donasi akan tercatat juga dalam
sistem sehingga akan mempengaruhi keupdatean data dalam sistem.
Gambar 5 hubungan antara relawan, masyarakat dan webGISPada
gambar diatas, dijelaskan hubungan antara relawan dan LSM,
masyarakat di daerah rawan bencana dan sistem aplikasi webGIS
webGIS. Jadi relawan dan LSM dapat melihat dan memperoleh informasi
dari sistem tentang kondisi di lapangan baik dimana terjadi
bencana, ada berapa relawan di lapangan, logistik di lapangan,
jalur evakuasi dll. Sehingga dengan melihat sistem maka keputusan
yang diambil bisa lebih cepat dan tepat. Selain itu relawan bisa
mendaftarkan diri via sistem dan datanya akan terupdate. LSM juga
bisa mengedit informasi dalam sistem seperti data logistik sehingga
data akan terus terupdate. h. Pengamatan Hasil SistemAplikasi
webGIS webGIS yang dibangun akan mempernudah semua pihak yang
terlibat dalam penanggulangan bencana dalam pengambilan keputusan
sehingga keputusan menjadi tepat dan cepat. i. Analisa SistemSistem
yang baik adalah yang mampu terus melakukan perubahan dan
pengembangan. Sistem akan selalu dikembangkan sehingga sistem dapat
selalu memuaskan donatur, relawan, masyarakat yang terkena bencana,
dan LSM, juga developer sistem.
j. Kesimpulan dan SaranAdapun pada akhir kegiatan, dapat
disimpulkan hasil-hasil kegiatan dan implementasi program yang
telah kami lakukan. Aplikasi webGIS webGIS sangat membantu dalam
program penanggulangan bencana karena tersedianya data di lapangan
yang membuat keputusan lebih cepat dan tepat diambil. Memberikan
kemudahan bagi relawan dan donatur yang ingin berpartisipasi.
Selain itu aplikasi webGIS webGIS Antisipasi & Penanggulangan
Bencana bangun sangat transparan dan terdepan dalam kemutakhiran
data. Setiap perubahan kondisi logistik dan rekening donasi akan
disampaikan melalui website.
1
I. J. Jadwal KegiatanKegiatan ProgramBulan IBulan IIBulan
IIIBulan IVBulan VTargetPenanggung Jawab
12341234123412341234
1Identifikasi MasalahMasalah TerumuskanHafidh Arianto F
2Menentukan TujuanSolusi dari masalahDimas Hadiyan
3Analisa Kebutuhan Kebutuhan untuk mencapai tujuanAdhitya Surya
P
4Pembangunan SistemSistem memecahkan masalahGana Danayanto
5Perancangan konsep dan negosisasi pihak terkait.Metode tepat
&negosiasi berhasilDimas Hadiyan
6Pelaksanaan Sosialisasi dan eksekusi program SosialisasiLSM dan
Dinas Pemerintah TerkaitFirman Ardiansyah
Pengamatan dan EvaluasiMemperoleh evaluasi hasilGana
Danayanto
8Kesimpulan dan Laporan AkhirLaporan akhir selesaiAdhitya Surya
P
rancangan BiayaBerikut anggaran dana yang diperlukan:1.
Publikasi
a. X-Banner:Rp. 500.000,00
b. Brosur:Rp. 500.000,00
c. Booklet:Rp. 350.000,00
d. Poster:Rp. 300.000,00
e. Merchandise:Rp. 350.000,00
f. Spanduk:Rp. 500.000,00
g. Iklan Program 5 bulan:Rp. 500.000,00
2. Pembuatan Perangkat Sistem
a. Pembelian domain&hosting:Rp. 1.750.000,00
b. Pemeliharaan Sistem:Rp. 1.000.000,00
c. Pembuatan SIG:Rp. 1.500.000,00
3. Kebutuhan Pustaka: Rp. 500.000,00
4. Biaya Transportasi:Rp. 1.500.000,00
Total AnggaranRp. 9.250.000,00
K. Daftar pustaka www.unisdr.org
http://forum.vivanews.com/breaking-news-vivanews/165504-indonesia-negara-paling-rawan-bencana-di-dunia.html
http://poskojabar.blogsome.com/2006/12/26/daerah-rawan-bencana-di-jawa-barat/
http://nasional.vivanews.com/news/read/95035-peta_zona_rawan_bencana_di_jawa_barat
http://www.bmg.go.id/stasiunGeof.bmkg?Jenis=URL&IDS=9760919415107467898
L. LAmpiran1. Nama dan Biodata Ketua serta Anggota
KelompokNo.Pelaksana KegiatanNama LengkapNIMProgram StudiPerguruan
TinggiWaktu Kegiatan PKMTertanda
1Ketua Kegiatan PKMHafidh Arianto F112080065S1 Teknik IndustriIT
Telkom14 jam / minggu
2Anggota PKMDimas Hadiyan 112080044S1 Teknik IndustriIT Telkom14
jam / minggu
3Anggota PKMAdhitya Surya P 112080016S1 Teknik IndustriIT
Telkom14 jam / minggu
4Anggota PKMGana Danayanto 112080059S1 Teknik IndustriIT
Telkom14 jam / minggu
5Anggota PKMFirman Ardiyansyah611090006D3 Teknik
TelekomunikasiIT Telkom14 jam / minggu
2. NAMa dan Biodata Dosen Pendampinga. 1. Nama Lengkap: Haris
Rachmat, ST. MT2. Golongan Pangkat dan NIP: 94710169-133. Jabatan
Fungsional: -4. Jabatan Struktural: Asisten Manager Laboratorium
& Bengkel
Tanda Tangan Dosen Pendamping5. Fakultas/Program Studi: Teknik
Industri6. Perguruan Tinggi: IT Telkom7. Bidang Keahlian: Otomasi8.
Waktu untuk kegiatan PKM: 4 jam/minggu