*TUGAS BIOSTATISTIK KELAS Bp. Dr. Horasdia Saragih PENGARUH MEDAN MAGNETIK STATIK PADA PERTUMBUHAN KECAMBAH KEDELAI Ita Purnamasari, Kartika Oktavia, Martha Sagala, Stephanus Setyawan, dan Syenda Manusiwa Laboratorium Sains Terapan, Universitas Advent Indonesia Jl. Kol. Masturi No. 288 Parongpong, Bandung INDONESIA 40559 e-mail : [email protected]Abstrak Medan magnetik merupakan suatu variabel yang tidak dapat dihindari pengaruhnya terhadap pertumbuhan berbagai tanaman, namun sampai saat ini bentuk dan mekanisme pengaruhnya belum dapat difahami dengan baik. Beberapa bentuk dan aturan perlakuan magnetisasi telah diuji coba terhadap beberapa jenis tanaman, dan teramati adanya fenomena dimana terjadi peningkatan jumlah kecambah dan peningkatan laju pertumbuhan. Pada penelitian ini, pengaruh medan magnetikstatik pada pertumbuhan kecambah kedelai, dipelajari. Benih kedelai dimagnetisasi pada kuat medan magnetik 20,3mT, 22,3mT, 24,4mT, dan 27,3mT. Waktu magnetisasi untuk masing-masing kuat medan tersebut 20 menit. Kuat medan magnetik yang paling optimum yang menghasilkan laju pengecambahan dan laju pertumbuhan kecambah yang paling tinggi dicari. Mengacu pada data yang diperoleh, ditemukan bahwa kuat medan magnetik 20,3 mT dan 22,3 mT dengan waktu magnetisasi 20 menit menghasilkan laju pengecambahan dan laju pertumbuhan kecambah paling tinggi. Kata kunci : kecambah kedelai, laju pengecambahan, laju pertumbuhan kecambah, medan magnetik statik. 1. Pendahuluan Sebagai organisma yang tidak dapat bergerak bebas, tumbuh kembangnya tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan di sekelilingnya termasuk gelombang elektro magnetik yang 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
*TUGAS BIOSTATISTIK KELAS Bp. Dr. Horasdia Saragih
PENGARUH MEDAN MAGNETIK STATIK PADA PERTUMBUHANKECAMBAH KEDELAI
Ita Purnamasari, Kartika Oktavia, Martha Sagala, Stephanus Setyawan, dan Syenda Manusiwa
Laboratorium Sains Terapan, Universitas Advent IndonesiaJl. Kol. Masturi No. 288 Parongpong, Bandung INDONESIA 40559
Medan magnetik merupakan suatu variabel yang tidak dapat dihindaripengaruhnya terhadap pertumbuhan berbagai tanaman, namun sampai saat inibentuk dan mekanisme pengaruhnya belum dapat difahami dengan baik. Beberapabentuk dan aturan perlakuan magnetisasi telah diuji coba terhadap beberapa jenistanaman, dan teramati adanya fenomena dimana terjadi peningkatan jumlahkecambah dan peningkatan laju pertumbuhan. Pada penelitian ini, pengaruhmedan magnetikstatik pada pertumbuhan kecambah kedelai, dipelajari. Benihkedelai dimagnetisasi pada kuat medan magnetik 20,3mT, 22,3mT, 24,4mT, dan27,3mT. Waktu magnetisasi untuk masing-masing kuat medan tersebut 20 menit.Kuat medan magnetik yang paling optimum yang menghasilkan lajupengecambahan dan laju pertumbuhan kecambah yang paling tinggi dicari.Mengacu pada data yang diperoleh, ditemukan bahwa kuat medan magnetik 20,3mT dan 22,3 mT dengan waktu magnetisasi 20 menit menghasilkan lajupengecambahan dan laju pertumbuhan kecambah paling tinggi.
Kata kunci : kecambah kedelai, laju pengecambahan, laju pertumbuhan kecambah, medan magnetik statik.
1. Pendahuluan
Sebagai organismayang tidak dapatbergerak bebas, tumbuhkembangnya tanaman
sangat dipengaruhi olehfaktor-faktor lingkungandi sekelilingnyatermasuk gelombangelektro magnetik yang
berupa gelombang medanmagnet. Fenomena respontumbuhan terhadap medanmagnet telah menarikpara peneliti untukmengkajinya lebihjauh.Pengaruh medanmagnet terhadapmetabolisma tumbuhantelah banyak dilakukan,namun respon tumbuhanterhadap perlakuan medanmagnet berbedatergantung pada kuatmedan magnet dan lamaperlakuan, jenis, danumur tumbuhan [1].
Proses perkecambahandi pengaruhi olehvariabel biokimia danbeberapa molekul[2].Menurut Kindzelskiiet al., panjang gelombang,amplitudo medanmagnetik, serta bedafase antara gelombangmedan magnetik dapatmempengaruhi respon sel[3]. Berdasarkanpengamatan Goodman, R.,& Blank, M., gaya yangdiinduksi oleh medanmagnetik mampumengendalikan danmengubah laju pergerakanelektron-elektron didalam sel, sehinggamempengaruhi berbagaijenis proses metabolismesel tersebut [4].
Medan mangnetik mampumempengaruhi aktivasi
ion-ion dan jugapolarisasi dipol-dipoldi dalam sel [5]. Yao, etal., melaporkan bahwamedan magnetik dapatmeningkatkan oksidasilipid dan kandunganascorbic acid padamentimun. Dengandemikian, medan magnetikdapat memacu pertumbuhansuatu tanaman [6].Berdasarkan data danpenelitian yang telahdibahas di atas, makadidapati bahwa kuatmedan magnet dapatmempengaruhi lajupertumbuhan suatutanaman. Namunpengamatan terhadapefeknya pada jenistanaman lain masih perludilakukan. Maka dalampenelitian ini akandicari dampak lajupengecambahan kedelaidibawah pengaruh kuatmedan magnetik.
2. Eksperimen
2.1. MaterialBenih yang digunakan
adalah benih hasil tanipetani lokal yangmemiliki massa 0,16 g.
2
Di timbang denganmenggunakan alat timbangMettler Toledodu denganketelitian 0,01 g.Sebagai sumber medanmagnet di gunakan satuunit alat pemagnetisasi(Gambar 1). Wadahpengecambahan denganluas 660 cm diberilubang-lubang padabagian bawah. Wadahtersebut sebelumnyadiisi terlebih dahuludengan sekam yang telahdi rendam. Di atas sekamdiletakkan kain kasasebagai alas benih.Kemudian benih disemprotdengan aquadesh setiapsatu jam sekali, denganmenggunakan botolsemprot.
Gambar 1. Satu unit alatmagnetisasi.
2.2. MetodeBenih kedelai dimagnetisasi
dengan kuat medan magnetikyang bervariasi dari 20,3 mT,
22,3 mT, 24,4 mT, dan 27,3 mTdengan pemagnetan dilakukanselama 20 menit. Efek kuatmedan dan lama pemagnetanterhadap kecambah sebanyak1%, 10%, 25%, 50%, 75% dan90% untuk masing-masingreplika, dicatat.
Benih kedelai dinyatakanberkecambah bila panjangkecambahnya telah mencapaiukuran minimum 2 mm. Setelahseluruh replika mencapaijumlah kecambah prosespengecambahan (germinasi) danlaju pertumbuhan kecambahkedelai, diamati. Eksperimendilakukan pada kondisilaboratorium denganpenyinaran alami dan padatemperatur ruang. Sebelumdimagnetisasi, benih kedelaiyang akan dikecambahkanditimbang untuk mendapatkansampel dengan massa yangsama. Massa benih kedelaiyang digunakan padaeksperimen ini adalah 0,16 g.Digunakan sebanyak 100 benihkedelai untuk setiapperlakuan (replika), dengandemikian sebanyak 4 replikadiinvestigasi.
Benih kedelai yang telahdirendam, selanjutnyadikecambahkan di atas wadahpengecambahan yang telah diisi sekam yang telah direndam dan kemudian ditiriskan terlebih dahulu. Diatas sekam diberikan kainkasa untuk alas benih. jarak
3
masing-masing benih sekitar 2cm. Perkembangan prosespengecambahan terus diamatidari waktu ke waktu. Waktuyang dibutuhkan untukmenghasilkan 90%, maka massasetiap kecambah untuk masing-masing replika ditimbang.
2.3. Analisis StatistikAnalisis statistik
dilakukan denganmenggunakan perangkatlunak SPSS for WindowsVersi 17. Analisis ofvarians (ANOVA)digunakan untuk melihatpengaruh kuat medanmagnetik dan waktumagnetisasi terhadaplaju pertumbuhankecambah yang dinyatakanoleh massa rata-ratakecambah yang dihasilkanpada setiap replika.
3. Hasil dan Diskusi
Didasarkan pada datayang diperoleh darihasil eksperimen untukseluruh replika,baik yang dimagnetisasimaupun tidak, lajugerminasi (%/jam), rata-rata massa kecambah (g)danstandar deviasinya,waktu yang dibutuhkanuntuk mencapai 10%(T10),25% (T25), 50%(T50),75% (T75), 90%
(T90), ditunjukkan padatabel 1.
Tabel 1. Efek magnetisasi pada perkecambahan benih kedelai.
Tabel 2. Deskripsi statistik pengecambahan kedelai pada kuat medan 20,3 mT; 5V ; 20 menit.
Pada analisisdeskripsi statistik yangterdapat pada Tabel 2,Diperoleh jumlah sampel64 benih kedelai , yangmemiliki massa rata-rata0,6059 gram, Medianatau nilai tengah0,6300, standart deviasi
4
sebesar 0,19523, dankeragaman data sebesar0,038.
Gambar 2. Grafik frekuensi masa kecambah kedelai pada kuat medan 20,3 mT; 5V; 20 menit
Tabel 3. Uji normalitas data massa kecambah kedelai pada kuat medan 20,3 mT selama 20 menit.
Berdasarkan hasil analisisdata yang diperoleh denganmenggunakan Klomogorov-Smirnov didapati sig 0,200artinya, sig > dari α (α =0,05) maka H0 diterima, haltersebut berarti data padakuat medan magnet 20,3 mTterdistribusi normal.
Tabel 4. Deskripsi statistik pengecambahan kedelai pada kuat medan 22,3 mT; 15V; 20 menit.
Pada Tabel 4, Diperolehjumlah sampel 63 benihkedelai , yang memiliki massarata-rata 0,6127 gram,Median atau nilai tengah0,6500, standart deviasisebesar 0,21008, dankeragaman data sebesar 0,044.
Gambar 3. Grafik frekuensimasa kecambah kedelai padakuat medan 22,3 mT; 15V; 20menit.
5
Tabel 5. Uji normalitas data massa kecambah kedelai pada kuat medan 22,3 mT selama 20 menit.
Berdasarkan hasilanalisis data yang diperolehdengan menggunakanKlomogorov-Smirnov didapatisig 0,178 artinya, sig > dariα (α =0,05) maka H0 diterima,hal tersebut berarti datapada kuat medan magnet 22,3mT terdistribusi normal.
Tabel 6. Deskripsi statistik pengecambahan kedelai pada kuat medan 24,4 mT; 25V; 20 menit.
Pada Tabel 6, Diperolehjumlah sampel 60 benihkedelai , yang memiliki massa
rata-rata 0,5652 gram,Median atau nilai tengah0,5350, standart deviasisebesar 0,21117, dankeragaman data sebesar 0,045.
Gambar 4. Grafik frekuensi masa kecambah kedelai pada kuat medan 24,4 mT; 25V; 20 menit.
Tabel 7. Uji normalitas data massa kecambah kedelai pada kuat medan 24,4 mT selama 20 menit.
Berdasarkan hasilanalisis data yang diperolehdengan menggunakanKlomogorov-Smirnov didapatisig 0,070 artinya, sig > dariα (α =0,05) maka H0 diterima,hal tersebut berarti datapada kuat medan magnet 24,4mT terdistribusi normal.
6
Tabel 8. Deskripsi statistik pengecambahan kedelai pada kuat medan 27,3 mT; 40V; 20 menit.
Pada Tabel 8. Diperolehjumlah sampel 55 benihkedelai , yang memiliki massarata-rata 0,6044 gram,Median atau nilai tengah0,6100, standart deviasisebesar 0,22548, dankeragaman data sebesar 0,051.
Gambar 5. Grafik frekuensi masa kecambah kedelai pada kuat medan 27,3 mT; 40V; 20 menit.
Tabel 9. Uji normalitas datamassa kecambah kedelai padakuat medan 27,3 mT selama 20menit
Berdasarkan hasilanalisis data yang diperolehdengan menggunakan Shapiro-Wilk didapati sig 0,051artinya, sig > dari α (α =0,05) maka H0 diterima, haltersebut berarti data padakuat medan magnet 27,3 mTterdistribusi normal.
Tabel 10. Uji Homogenterhadap keragaman data massakecambah kedelai.
Tabel 11. Analisis statistikANOVA terhadap rata-ratamassa kecambah kedelai untukmelihat ada tidaknya pengaruhkuat medan magnetik terhadaplaju pertumbuhan kecambah.
7
Dari hasil analisisANOVA diperoleh Sig = 0,592.Karena sig > dari α, makadisimpulkan rata-rata masakecambah yang dihasilkan darisetiap sampel adalah sama,dan hipotesa nol (H0) dapatdi terima.
Tabel 12. Perbandingan massakecambah kedelai dari keempatperlakuan.
Berdasarkan data yangdiperoleh untuk mengetahuiperbedaan yang terdapat padamasing-masing sampel tidak didapati perbedaan yangsignifikan.
Tabel 13. Analisis statistikDUNCAN dan SCHEFFE terhadapmassa kecambah kedelai.
Hasil analisis darimasing-masing sampeldinyatakan tidak adaperbedaan yang signifikandari nilai rata-rata massakecambah.
Gambar 6. Kurva perbedaanrata-rata massa kecambahkedelai (g) sebagai akibatperlakuan pemberian kuatmedan magnetik (mT) sertapersamaan regresi.
8
Gambar 7. Kurva perbedaanrata-rata massa kecambahkedelai (g) sebagai akibatperlakuan pemberian kuatmedan magnetik (mT) serta stddeviasi .
Tabel 14. Uji persamaanregresi dari perbedaan rata-rata massa kecambah kedelai(g) sebagai akibat perlakuanpemberian kuat medanmagnetik.
Dari data yang dianalisis di peroleh konstantaatau bo = 0,664 dengan nilaisig = 0,033. Berarti dapat
ditarik kesimbulan bahwahipotesa nol ditolak karnanilai sig < dari nilai α.Artinya bo signifikan.
4. Kesimpulan
Effek kuat medanmagnetik statik dan lamawaktu magnetisasi padapengecambahan kacangkedelai telahdipelajari. Kuat medanmagnetik yang digunakanadalah 20,3mT, 22,3 mT,24,4mT, dan 27,3mT.dengan lama pemagnetanuntuk seluruh kuat medanadalah 20 Menit. Kuatmedan magnetik 20,3mTdan 22,3mT menghasilkanlaju pengecambahan(germinasi) dan rata-rata massa kecambah yangpaling optimum.
Daftar Pustaka
[1] Esitken, A., & Turan,M., 2004. Alternatingmagnetic field effects onyield and plant nutrientelement composition ofstrawberry. J.Agriculture Scandinavica,54, hal.135-139.
9
[2]Rajjou, L., Duval, M.,Gallardo, K., Catusse, J.,Bally, J., Job, C., and Job, D., 2008. SeedGermination and Vigor. J.Annual Review of PlantBiology, 59, hal. 771-812.
[3]Kindzelskii, A.L. & Petty,H.R., 1997. Extremely lowfrequency electric fieldspromote metabolicresonance and cellextension duringneutrophil migration. J.Allergy Clin. Immunol.,99, hal. S317.