BAB I PROFIL PERUSAHAAN Nama : Percetakan Cootex Alamat : Jalan Haji Amat nomor 3b Kutek Cootex merupakan perusahaan percetakan yang bertempat di Kukusan Teknik UI, Depok. Percetakan ini adalah usaha keluarga, yang dimiliki oleh bapak Muhammad Amien, bersama dengan istrinya. Cootex memiliki dua outlet, dua-duanya bertempat di Kutek. Perusahaan utama berada di Kutek bawah, telah berusia 10 tahun, dan yang satunya berusia dua tahun. Cootex melayani usaha cetak sertifikiat, poster, baliho, plakat, kaus, mug, dan usaha lainnya yang masih berhubungan dengan percetakan. Mekanisme produksi cetak Cootex terbagi 2, bila order-nya kecil, dan spesifik ke sertifikat, poster dalam jumlah kecil, mereka biasa mencetak sendiri (onset). Namun, apabila order dalam jumlah besar, dan selain dua jenis produk diatas maka Cootex akan melemparnya ke distributor besar untuk cetak (offset). Cootex memiliki 3 karyawan yang bekerja untuk dua tempat tersebut, dan 5 pekerja kontrak yang membantu untuk percetakan offset. Usaha ini buka pada hari senin sampai sabtu, dari pukul 08.00 –
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PROFIL PERUSAHAAN
Nama : Percetakan Cootex
Alamat : Jalan Haji Amat nomor 3b Kutek
Cootex merupakan perusahaan percetakan yang
bertempat di Kukusan Teknik UI, Depok. Percetakan ini
adalah usaha keluarga, yang dimiliki oleh bapak
Muhammad Amien, bersama dengan istrinya. Cootex
memiliki dua outlet, dua-duanya bertempat di Kutek.
Perusahaan utama berada di Kutek bawah, telah berusia 10
tahun, dan yang satunya berusia dua tahun. Cootex
melayani usaha cetak sertifikiat, poster, baliho, plakat,
kaus, mug, dan usaha lainnya yang masih berhubungan
dengan percetakan. Mekanisme produksi cetak Cootex
terbagi 2, bila order-nya kecil, dan spesifik ke sertifikat,
poster dalam jumlah kecil, mereka biasa mencetak sendiri
(onset). Namun, apabila order dalam jumlah besar, dan
selain dua jenis produk diatas maka Cootex akan
melemparnya ke distributor besar untuk cetak (offset).
Cootex memiliki 3 karyawan yang bekerja untuk dua
tempat tersebut, dan 5 pekerja kontrak yang membantu
untuk percetakan offset. Usaha ini buka pada hari senin
sampai sabtu, dari pukul 08.00 – 21.00. Di tiap tempat,
dijaga oleh satu orang karyawan, dan pemilik melakukan
pengecekan pada siang hari, pukul 10.00-14.00. Usaha ini
juga memiliki SOP Kerja terkait dengan penggunaan asset,
dan otorisasi pencetakan, Untuk kegiatan percetakan,
selain mencetak segera di tempat dalam jumlah kecil,
pekerja harus mengotorisasi pembelian ke pemilik terlebih
dahulu sebelum mulai kerja.
BAB II
VALUE SYSTEM & VALUE OF CHAIN
A. Value System of Cootex
1. Investor & Creditors Investor adalah bapak dan ibu pemilik
usaha percetakan. Dengan modal tersebut mereka
mendapatkan profit.
2. Employees employees dari percetakan terdiri dari 8
karyawan. Hubungan antara employee dan percetakan adalah
percetakan menerima tenaga kerja dari karyawan dan
memberi upah (gaji) sebagai balas jasa dari
tenaga/keterampilan para karyawan. Upah pembayaran
diterima oleh employee pada minggu terakhir.
3. Supplier Hubungan antara supplier dan percetakan adalah
percetakan menerima goods (bahan baku) dari supplier dan
memberi cash (uang) sebagai balas jasa. Pembayaran kepada
supplier dalam bentuk cash (tunai), dengan kata lain tidak ada
yang bersifat credit atau hutang.
4. Customer Percetakaan memberi goods and service kepada
customer sehingga percetakan menerima uang atau imbalan
berupa cash/tunai.
B. VALUE CHAIN OF COOTEX
1. Financing Process :
– Sumber daya masuk : kas (dari penjualan di revenue
process dan/atau melalui modal dari
investor/kreditur)
– Sumber daya keluar : kas (untuk membayar
karyawan di payroll process dan membeli bahan baku
dan peralatan di Acquisition/ Payment Process)
– Economic increment event: Cash receipt
Goods
Finished Goods
Labor
Cash
Payroll Process
Labor Acquisition
Cash Disbursement
d
FinancingCash Receipt
d
Cash Disbursement Revenue
Cash Receipt
d
Sales
Conversion Process
Labor Operation
Machine Operator
Material Issue d
Acquisition/ Payment Process
Cash Disbursement
d
Acquisition
Cash Cash
– Economic decrement event : Cash disbursement
2. Payroll Process :
– Sumber daya masuk : kas (dari financing
process yang digunakan untuk membayar karyawan)
– Sumber daya keluar : tenaga kerja yang
diberikan oleh karyawan (labor) dala proses produksi
– Economic increment event: Labor Acquisition
– Economic decrement event : Cash disbursement
3. Acquisition/Payment Process :
– Sumber daya masuk : kas (dari financing
process yang digunakan untuk membeli peralatan
dan bahan baku)
– Sumber daya keluar : Peralatan dan bahan
baku yang digunakan untuk proses produksi di
conversion process
– Economic increment event: Acquisition
– Economic decrement event : Cash disbursement
4. Conversion Process :
– Sumber daya masuk : Tenaga kerja (dari
karyawan di payroll process) serta peralatan dan
bahan baku (dari pembelian di acquisition process)
– Sumber daya keluar : barang yang sudah siap
– Economic increment event: WIP job
– Economic decrement event : Labor operation,
machine operation dan material issue
5. Revenue Process :
– Sumber daya masuk : kas (dari penjualan di
revenue process dan/atau melalui modal dari
investor/kreditur)
– Sumber daya keluar : yang terjual
– Economic increment event: Cash receipt
– Economic decrement event : Sale
BAB III
BUSINESS LEVEL
FINANCING PROCESS
(1,1) (0,N)
(1,1)
(0, N)
(1,1) (0,N) (1,1) (0,N)
(1,N)(1,N)Cash Stockflow
1
Cash Receipt
duality
Cash Disbursement
Stockflow 2
Cash
0, NParticipatio
n1
Owner
Participation2
employee
Cash (1,1) dan Cash Receipt (1,1) artinya dalam proses pendanaan uang kas yang berada di dalam
akun kas hanya berasal dari satu penerimaan kas yaitu sejumlah modal yang diberikan oleh pemilik
dan tidak ada sumber lain (contoh: kas dari proses operasi berupa revenue) yang menjadi
penerimaan kas. Pada perusahaan ini kami membedakan antara cash receipt yang berasal dari
proses pendanaan dan cash receipt yang berasal dari proses operasi (revenue).
Cash (0,N) dan Cash Disbursement (1,1) artinya bahwa uang kas yang ada di akun boleh tidak ada
pengeluarannya artinya boleh terdapat kas yang idle pada akun tersebut. Satu akun cash boleh
dipergunakan untuk banyak pengeluaran kas,artinya kas tersebut boleh dipergunakan untuk biaya
sewa toko,biaya gaji karyawan. Untuk setiap pengeluaran harus berasal dari akun kas sehingga tidak
ada pengeluaran yang dibayar kemudian (utang) dan untuk setiap pengeluaran hanya bisa berasal
dari satu akun kas.
Cash Receipt (0,N) dan Cash Disbursement (1,1) artinya setiap kas yang diterima, ada kemungkinan
tidak terjadi pengeluaran namun bisa juga kas yang diterima dipergunakan untuk banyak
pengeluaran. Setiap pengeluaran harus terdapat penerimaan terlebih dahulu, pada proses
pendanaan, dana dari pemilik harus diterima oleh pihak perusahaan terlebih dahulu sebelum
pengeluaran terjadi. Pengeluaran yang terjadi pada proses pendanaan hanya berasal dari kas yang
diterima dari pemilik modal sehingga tidak ada sumber lain yang mendanai pengeluaran pada
proses pendanaan.
Cash Receipt (1,1) dan Owner (0,1) artinya pada proses pendanaan kas yang diterima hanya boleh
dipegang oleh pemilik toko, karena pemilik toko hanya satu orang (perorangan) maka tidak
memungkinkan penerimaan kas dipegang oleh banyak pemilik. Pada proses pendanaan, pemilik
CR-CD applied
akan tetap ada walaupun tidak ada penerimaan kas, dan pemilik hanya akan memegang
penerimaan kas yang berasal dari pendanaan.
Cash Disbursement (0,1) dan Employee (0,N) artinya pengeluaran yang dilakukan saat proses
pendanaan boleh tidak dilakukan oleh karyawan seperti pengeluaran yang dilakukan oleh pihak
pemilik dan setiap pengeluaran yang dilakukan oleh pihak karyawan hanya dapat dilakukan oleh
karyawan bagian administrasi bukan tenaga kerja (labor). Karyawan akan tetap ada walaupun tidak
melakukan pengeluaran dan karyawan bagian administrasi dapat melakukan pengeluaran lebih dari