7/23/2019 Contoh Laporan Studi http://slidepdf.com/reader/full/contoh-laporan-studi 1/27 Contoh laporan Studi Kasus http://arasmunandar.wordpress.com/contoh-laporan-studi-kasus/ BAB 1 PENA!"#"AN 1. A. #atar Belakan$ Dalam lembaga pendidikan formal tentu mengacu pada adanya tujuan dari pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan peserta didikanya secara optimal dan mengubah perilaku pserta didik dari hal-hal yang negatif menjadi positif, setiap pihak atau personil disebuah sekolah hampir semuanya mengharapkan para peserta didiknya mampu belajar dengan baik dan hasil dari belajar itulah yang mampu mengubah tingkah laku siswa. Permasalahan yang terjadi dikalangan siswa memang tidak didambakan, dibeberapa media baik itu cetak maupun elektronik kadang kita sering membaca dan mendengar adanya debuah permasalahan yang terjadi dan pelakunya tidak lain adalah siswa. Memang kita sangat berharap hal-hal seperti itu tidak didambakan tapi entah bagaimana sehingga perkelahian, pengeroyokan serta penganiayaan sesama siswa itu kerap terjadi dan hal itu sudah merupakan hal yang sudah tidak lasim lagi dengan kita. Oleh karena itu dari segi permasalahan yang terjadi di sekolah ini perlu antisipasi untuk mengurangi permasalahan yang terjadi di kalangan siswa karena jika tidak diantisipasi maka dalam dunia pendidikan itu hanya bisa dikategorikan oleh masyarakat sebagai lembaga pendidikan yang tidak mengfungsikan tanggung jawabnya sebagai pendidik dan juga tidak profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu diharapkan kepada para personil sekolah atau yang berwenang dalam sekolah agar dapat mengatasi atau memecahkan masalah-masalah yang dihadapi yang terjadi di sekolah dengan harapan agar para siswa juga bisa terbentuk kepribadiannya dengan baik. Untuk itu penulis melaksanakan studi kasus ini dengan maksud untuk mencari penyebab perilaku yang menyimpang dan hal itu untuk membantu konseli atau siswa untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan perkelahiahan dan menggangu siswa yang lain khusunya dalam pelajaran. 1. B. %u&uan Pelaksanaan Studi Kasus Pelaksanaan studi kasus ini dilaksanakan dalam usaha untuk menguasai pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam memberikan layanan konseling secara indiidual serta pembuatan laporan studi kasus. Dengan menjunjung tinggi kode etik yang dipegang teguh oleh petugas bimbingan dalam menjalankan tugasnya adalah menjaga kerahasiaan konseli terutama masalah-masalah yang dihadapinya. !egala sesuatu yang dikemukakan oleh konseli akan dirahasiakan oleh konselor.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Dalam lembaga pendidikan formal tentu mengacu pada adanya tujuan dari pendidikan
nasional yaitu untuk mengembangkan peserta didikanya secara optimal dan mengubah
perilaku pserta didik dari hal-hal yang negatif menjadi positif, setiap pihak atau personil
disebuah sekolah hampir semuanya mengharapkan para peserta didiknya mampu belajardengan baik dan hasil dari belajar itulah yang mampu mengubah tingkah laku siswa.
Permasalahan yang terjadi dikalangan siswa memang tidak didambakan, dibeberapa media
baik itu cetak maupun elektronik kadang kita sering membaca dan mendengar adanya debuah
permasalahan yang terjadi dan pelakunya tidak lain adalah siswa. Memang kita sangat
berharap hal-hal seperti itu tidak didambakan tapi entah bagaimana sehingga perkelahian,
pengeroyokan serta penganiayaan sesama siswa itu kerap terjadi dan hal itu sudah merupakan
hal yang sudah tidak lasim lagi dengan kita.
Oleh karena itu dari segi permasalahan yang terjadi di sekolah ini perlu antisipasi untuk
mengurangi permasalahan yang terjadi di kalangan siswa karena jika tidak diantisipasi maka
dalam dunia pendidikan itu hanya bisa dikategorikan oleh masyarakat sebagai lembaga pendidikan yang tidak mengfungsikan tanggung jawabnya sebagai pendidik dan juga tidak
profesional dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Untuk itu diharapkan kepada para personil sekolah atau yang berwenang dalam sekolah agar
dapat mengatasi atau memecahkan masalah-masalah yang dihadapi yang terjadi di sekolah
dengan harapan agar para siswa juga bisa terbentuk kepribadiannya dengan baik.
Untuk itu penulis melaksanakan studi kasus ini dengan maksud untuk mencari penyebab
perilaku yang menyimpang dan hal itu untuk membantu konseli atau siswa untuk
memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan perkelahiahan dan menggangu siswa yang
lain khusunya dalam pelajaran.
1. B. %u&uan Pelaksanaan Studi Kasus
Pelaksanaan studi kasus ini dilaksanakan dalam usaha untuk menguasai pengetahuan, sikap,
dan keterampilan dalam memberikan layanan konseling secara indiidual serta pembuatan
laporan studi kasus. Dengan menjunjung tinggi kode etik yang dipegang teguh oleh petugas
bimbingan dalam menjalankan tugasnya adalah menjaga kerahasiaan konseli terutama
masalah-masalah yang dihadapinya. !egala sesuatu yang dikemukakan oleh konseli akan
Dari wujud laporan ini sama sekali tidak bermaksud membeberkan rahasia atau masalah
konseli. "amun, jika dalam uraian nanti terdapat kesamaan masalah yang didapati penulis
kiranya hal demikian dapat dianggap sebagai hal yang terjadi kebetulan. !egala data atau
informasi yang menyangkut pribadi konseli akan dijamin kerahasiaannya dalam hal ini
laporan studi kasus ini hanya akan diberikan kepada yang berwenang saja atau pihak yang
berwenang dalam laporan studi kasus ini.
1. C. Kon'idensial
#egiatan ini dilaksanakan dalam usaha menguasai pengetahuan, sikap, dan keterampilan
dalam memberikan layanan konseling secara indiidual serta pembuatan laporan studi kasus.
Pelaksanaan studi kasus merupakan persyaratan dalam mengikuti mata kuliah !tudi #asus.
#egiatan studi kasus relatif sama dengan kegiatan konseling yang sebenarnya, sehingga dapat
dikatakan bahwa dengan kegiatan ini merupakan awal bagi calon dan untuk selanjutnya dapat
memberikan gambaran bagaimana konseling sesungguhnya di lapangan.
Pada studi kasus ini diperlukan berbagai macam data, baik data pribadi maupun data tentanglingkungan $lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat% sebagai faktor yang turut
mempengaruhi keberadaan konseli.
Meskipun data ini merupakan sesuatu yang bersifat rahasia bagi konseli, namun tentunya
tidak akan menimbulkan dampak negatif dan merugikan si konseli. !ebaliknya, konseli justru
memperoleh sesuatu yang bersifat positif dan menguntungkan bagi dirinya guna memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya. Oleh karena itu, untuk menjaga keraasiaan data tentang
konseli yang berupa penyamaran nama dan kesedian penulis untuk tidak memberitahukan
pada orang lain.
Untuk melaksanakan suatu program layanan bimbingan dan konseling, maka setiap guru
pembimbing atau konselor harus memperhatikan dan menjalankan asas-asas yang ada dalam
bimbingan konseling, itu merupakan kode etik yan gharus diketahui dan berpegang teguh
pada asas itu dan asas yang dimaksud yaitu asas kerahasiaan. Oleh sebab itu hasil dari
laporan studi kasus ini yang mengenai semua data-data tentang siswa memang secara sengaja
tidak dicantumkan dengan jelas data siswa tersebut. &al ini bermaksud untuk menjamin
kerahasiaan masalah yang dialami oleh siswa yang bersangkutan.
'nformasi dan data-data mengenai konseli dalam proses pemberian bantuan juga dirahasiakan
dan apabila dalam penyajiaan dari studi kasus ini terdapat kesamaan dengan identitas atau
masalah dengan orang lain hal itu hanya secara kebetulan saja.
1. . (denti'ikasi Kasus
Dalam identifikasi kasus ini dimana yang teridentifikasi adalah salah seorang siswa kelas ('
'P! ) di !M* "egeri + Makassar, dengan menggunakan beberapa alat pengumpul data yang
diperlukan yaitu melalui Daftar cek masalah,wawancara, angket kebiasaan belajar dan alat
pengumpul data lainnya. !iswa yang dimaksud gambaran selanjutnya tentang konseli adalah
!esuai dengan hasil pengamatan terhadap si konseli ini D $'nisial% ini, cara berbicaranyacukup sopan dan mudah di temani bercerita, cara berjalannya :iasa saja dan tegak, serta
penampilannya yang sopan, perkembangan kesehatannya naik, keadaan tinggi badan sesuai
dengan berat badan yang stabil. Dilihat dari segi fisik, si konseli ini termasuk tipe anak yang
mudah bergaul.
). Personal *pperence $ penampilan pribadinya %
Dilihat dari kesehariannya, si konseli ini adalah anak yang Mudah sekali bergaul dan mudah
sekali mendapatkan teman didalam kelas maupun di lingkungan sekolah. "amun biasanya
dalam mengikuti pelajaran, si konseli ini biasanya berpindah-pindah tempak duduk.
:erdasarkan informasi yang didapatkan dari temannya, si D $'nisial% ini sering
menceritakan kejelekan temannya sendiri ke orang lain sehingga membuat dia di benci
temannya yang ada dalam kelasnya sendiri.
:egitu pun hasil wawancara $ interiew % terhadap salah satu teman dekatnya yang berinisial
*= yang mengatakan bahwa si D $'nisial% sering menceritakan kejelekan temannya
sendiri ke orang lain sehingga membuat dia di benci temannya yang ada dalam kelasnyasendiri. Dan temannya juga mengatakan bahwa hal itu terjadi karena pengaruh lingkungannya
yang sering bergaul dengan anak nakal yang ada didekat rumaghnya dan mungkin karena
kurangnnya perhatian dari orang tuanya terutama ayahnya yang sangat sibuk.
1. . +am,aran "mum Kasus
Dari berbagai informasi yang telah diperoleh melalui pengumpulan data seperti problem
cheklist, angket kebiasaan siswa, checklist kebiasaan belajar, 4es ho *m ' dan Obserasi.
*dapun gambaran umum dari kasus konseli sebagai berikut
).#onseli dalam proses belajar mengajar sering Pindah-pindah tempat dan megobrol padasaat pelajaran berlangsun.
/.#onseli kurang mampu menyesuaikan dirinya dengan teman maupun pelajaran.
1.!ering menceritakan kejelekan temannya sendiri.
2.#onseli sering bergaul dengan anak yang nakal.
5.#urang komunikasi dengan ayahnya dirumah dan kurang diperhatikan oleh orang tuanya.
). +. Alasan memilih Kasus
). :agi Penulis
:erdasarkan gambaran umum kasus, maka penulis merasa perlu untuk menangani siswa yang
bersangkutan dengan persetujuan konselor sekolah dengan menggunakan studi kasus dengan
harapan agar
- Penulis terampil dalam melaksanakan konseling secara indiidual
- Penulis terampil dalam menangani siswa yang bermasalah melalui teknik studi kasus
). :agi !iswa
Dengan penanganan kasus, siswa yang bersangkutan diharapkan
- !iswa tersebut dapat meningkatkan motiasi belajarnya
- !iswa tersebut dapat merubah sikapnya khsusunya dalam hal belajar baik si rumah
maupun di sekolah
- !iswa tersebut dapat lebih memahami dirinya serta masalah yang telah dihadapinya.
4es ho *m ' adalah suatu alat pengumpul data yang berupa tes kepribadian, yang dapat
mengukur penyikapan seseorang terhadap 4es ho *m '
). #onselor9guru pembimbing dapat mengetahui sebagian aspek kepribadian siswa
secara garis besarnya, baik kelebihan maupun kekurangannya.
/. #onselor9guru pembimbing dapat menentukan alternatif-alternatif layanan bimbingandan konseling yang dapat menimbulkan kekuatan yang ada pada diri siswa dapat
mengatasi kelemahan-kelemahannya.
1. #onselor9guru pembimbing membantu siswa untuk dapat lebih mengenal diri sendiri,
sehingga mampu melakukan penyesuaian diri yang lebih baik terhadap dirinya
maaupun ligkungannya.
2. Obserasi
Obserasi adalah proses pengamatan yang dilakukan secara sengaja terhadap tingkah laku
kasus dalam situasi tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan metode obserasi adalahsebagai pelengkap dari metode-metode lainnya. &al in diketahui melalui pengamatan
terahadap tingkah lakunya di kelas dalam proses belajar mengajar dan diluar kelas.
1. B. Pena&ian ata
Dalam upaya untuk memahami kasus ini secara detail dan akibat terhadap diri konseli, maka
penulis akan menyusun prosedur dan metose peyelidikan dengan rancangan terkait yang
disajikan melalui tahapan analisis, sintesis, diagnosa dan prognosis. Dengan tahapan inilah
diharapkan dapat memberikan bantuan terhadap diri konseli dan bagaimana alternatif
pemecahannya dari masalah tersebut.
*dapun penyajiaanya yaitu sebagai berikut
1. 1. Pro,lem Checklist
*dapun hasil yang diperoleh dari item yang dicek pada setiap aspek masalah dari problem
cheklist yakni
). *spek #esehatan
Pada aspek ini jumlah yang diberikan sebanyak 1;, sedangkan jumlah item yang dicek
!etiap responden memiliki skor total yang diperoleh dengan menjumlahkan skor setiap item
soal skor maksimal yaitu )<E5C+;, sedangkan skor minimal /;E). setelah diperoleh skor dariresponden, skor diubah kedalam lima kategori dengan klasifikasi sebagai berikut
). 82-<; !angat tinggi
/. 2/-81 4inggi
1. 1/-2) 6ukup tinggi
2. )8-1) =endah
5. ;-5 !angat rendah
:erdasarkan tabel diatas, nampak bahwa kebiasaan belajar berada pada kategori rendah 82-<;!angat 4inggi
1. ,. Check #ist Ke,iasaan Bela&ar
*nalisis skor angket
85-<; * $sangat baik%
2+-82 : $:aik%
11-2< 6 $6ukup%
)3-1/ D $#urang%
;-)8 @ $#urang sekali%
Untuk itu berdasarkan skor yang dicapai oleh konseli yaitu 8, dengan rumus
0umlah skor siswa
!#C F );;
0umlah 'tem
8
C F );; C )5 berada pada kategori @ $#urang sekali%
2;
Maka berdasarkan hasil analisis tersebut maka konseli dikategorikan mengalami kebiasaan
:erdasarkan hasil skor mentah diatas senilai 819/ 1).5 berada pada interal nilai 1;,5-13.
0adi dapat disimpulkan bahwa konseli :erkepribadian optimis,agak menyenangkan dalam
bergaul dan percaya pada diri sendiri
!kor mentah yang diperoleh konseli disesuaikan dengan norma interpretasi 4es ho *m '
sebagai berikut
%a,el Norma (nterpretasi Kepri,adiaan %es *ho Am (
Urutan !kor mentah 'nterpretasi
;) 13,5 G 25 Memiliki kepribadian optimis sekali, sangat
menyenangkan dan sangat percaya diri
;/ 1;,5 G 13 :erkepribadian optimis,agak menyenangkan dalam
bergaul dan percaya pada diri sendiri;1 /1,5 G 1; 6ukup optomis, agak menyenangkan dan cukup
percaya pada diri sendiri
;2 )8 G /1 #urang optimis, kurang menyenangkan dan kurang
percaya pada diri sendiri
). d. ),ser6asi
). i. !ikap pada umumnya
:erpindah-pindah tempat, !ering jalan-jalan di kelas, 4ak mau diam, 6ara duduk yang
seenaknya, Memilih tempat yang menguntungkan, !ering mengganggu ketertiban dikelas,
!ering mengobrol waktu belajar, !elalu bertanya pada guru, 4idak mau bekerja sama, 'ngin banyak diperhatikan guru
). ii. Perhatian terhadap pelajaran dan guru
4idak pemperhatikan pelajaran, 4idak mencatat pelajaran, Mendengarkan dengan sebelah
telinga, Mempermaikan sesuatu pada saat pelajaran, Mengerjakan tugas lain pada saat belajar,
4idak mau melihat guru dan :ertanya yang bukan-bukan.
). iii. 6ara merespon dan mengerjakan pekerjaan
Menyatakan sesuatu yang dibuat-buat, !usunan bahasa kurang baik, !elalu mengganti pekerjaan, :ekerja tergesa-gesa, !ering kebingungan dan 6eroboh dalam bekerja.
). *lat pekerjaan dan pengunaannya
4idak punya buku-buku, 4idak punta alat-alat pelajaran, :uku dan alat-alat pelajaran tidak
terurus, 4idak ada persiapan alat-alat pelajaran, ebih senang menggunakan alat-alat orang
Melaksanakan konseling =ealitas yang memfokuskan pada apa yang di lakukan konseli dan
bagaimana mengarahkan mereka untuk mengealuasi apakah tingkah laku mereka
merupakan tingkah laku yang bertanggung jawab dan akan memberi identitas keberhasilan
bagi konseli. Dimana praktikum akan mengusahakan supaya D bisa menerima realita yang
ada di kelurganya. D diajak untuk mengkaji kembali mengapa selalu timbul dalam
pikirannya rasa tidak diperhatikan oleh orang tuanya terutama ayahnya. !etelah itumemberikan pandangan dan contoh-contoh kongkrit tentang kerugian-kerugian yang akan
ditimbulkannya dengan sikap seperti itu. !elanjutnya meyakinkan D bahwa dia mampu
melakukan dan menghilangkan apa yang selama ini dipikirkannya dan belajar lebih
memahami orangtuanya dan mau memaafkan dan menuruti apa yang diinginkan orang tua
kepadanya.
). atihan *ssertif
4eknik untuk melatih keberanian konseli dalam mengekspresikan tingkah laku-tingkah laku
tertentu yang diharapkan melalui bermain peran, latihan, atau meniru model-model sosial.
Maksud utama teknik latihan asertif adalah $a% mendorong kemampuan konseli
mengekspresikan berbagai hal yang berhubungan dengan emosinyaH $b% membangkitkan
kemampuan konseli dalam mengungkapkan hak asasinya sendiri tanpa menolak atau
memusuhi hak asasi orang lainH $c% mendorong konseli untuk meningkatkan kepercayaan dan
kemampuan diriH dan $d% meningkatkan kemampuan untuk memilih tingkah laku-tingkah laku
asertif yang cocok untuk diri sendiri.
BAB 8
PE#AKSANAAN #A0ANAN BAN%"AN
1. A. enis Bantuan an$ i,erikan
Usaha pemberian bantuan tidak begitu saja dilaksanakan tapi perlu adanya perencanaan
meskipun dalam pelaksanaanya tidak semua bantuan yang diberikan dapat dengan baik
karena dengan adanya kendala atau rintangan yang akan menghambat. *dapun alternatif
bantuan yang telah dipilih oleh konseli adalah sebagai berikut
). :antuan melalui :imbingan
- 'nformasi tentang penggunaan waktu belajar, bermain9pergaulan.
- 'nformasi tentang cara berkomunikasi dengan orang tua.
- 'nformasi tentang kedudukan orang tua dalam kehidupan.
). :antuan Melalui #onseling
Memberikan bantuan pada konseli melalui konseling =ealitas yaitu menempatkan pokok
kepentingannya pada peran konseli dalam menilai kualitas tingkah lakunya sendiri dalam
menentukan apa yang membantu kegagalan yang di alaminya. #onseling =ealitas menekanka
Untuk mencapai hasil yang maksimal terhadap usaha bantuan dalam bentuk pelimpahan dan
tindak lanjut ini diperlukan untuk mengetahui dan mengikuti perkembangan atas kemajuan
konseli nantinya, berhubungan dengan keterbatasan waktu maka penulis dalam melaksanakan
tugas mata kuliah studi kasus ini. Maka dalam kegiatan ini sangat diharapkan peranan dari
pihak konselor dan orang tua siswa untuk memberikan perhatian yang lebih intensif dan
berkesinambungan kepada konseli. Untuk itu penulis mengharapkan masing-masing kepada
). 7uru pembimbing atau konselor di sekolah senantiasa memperhatikan perkembangan
konselinya khususnya pada saat konseli berada di lingkungan sekolah, mengamati
lebih lanjut, perkembangan kemajuan bukan hanya perhatian pada pelajaran tetapi
juga pergaulan siswa yang bersangkutan.
/. 7uru pembingbing dan orang tua konseli membina hubungan kerja sama yang baik
sehingga konselor akan lebih mudah memperoleh informasi tentang konseli di rumah
dan begitupun sebaliknya. #onselor dapat memberikan informasi mengenai keadaan
konseli di sekolah kepada orangtuanya agar dapat mengetahui kondisi anaknya pada
saat berada di lingkungan sekolah.
1. Diharapkan kepada orang tua agar lebih memperhatikan keadaan psikologis anaknya,dimana ketika ada masalah antara kedua org tuanya supaya tidak di pelihatkan kepada
konseli sahingga tidak mengganggu proswes balajar konseli.
2. #onseli yang bersangkutan diharapka mulai terbuka dengan berbagai permasalahan
yang dihadapinya, antusias menyampaikan semua unek-uneknya tanpa malu-malu,
selalu bertekad memperbaiki sifatnya, menyadari kekeliruan sikapnya terhadap orang
tuanya dan berusaha memperbaikinya dan mendapatkan masalah disarankan unutk
berkonsultasi dengan konselor atau wali kelasnya.
BAB 8(
PEN"%"P
1. A. Kesimpulan
:erdasarkan hasil laporan studi kasus yang dilaksanakan untuk mengetahui penyebab siswa
melakukan perilaku menyimpang dan cara mendapatkan informasi dapat dilakukan dengan
metode wawancara $ interiew % dan obserasi tentang tingkah laku konseli. *dapun prosedur
pemberian bantuan yang diberikan kepada konseli yaitu