Tugas Pemikiran Ekonomi dan Bisnis “Eksternalitas Negatif Membawa Penghargaan“ Anggota kelompok: Ni Komang Widyawati (3121055) Agustin S (3121008) Herdella Maulin A V (3121024) Endah Sulastri (3121066) Aprilianita Rahayu (3121076) 1
Tugas Pemikiran Ekonomi danBisnis
“Eksternalitas Negatif MembawaPenghargaan“
Anggota kelompok:
Ni Komang Widyawati (3121055)
Agustin S (3121008)
Herdella Maulin A V (3121024)
Endah Sulastri (3121066)
Aprilianita Rahayu (3121076)
1
Universitas Surabaya
Fakultas Bisnis dan Ekonomika
Jurusan Ilmu Ekonomi
2012-2013
BAB I
PENDAHULUAN
Kali Brantas dalam ancaman pencemaran industri
kertas. Temuan ecoton dan TELAPAK menunjukkan bahwa
pencemaran esterogenik di Kali Brantas jauh diatas
standar bila dibandingkan dengan sungai-sungai di
Negara lain. Senyawa Esterogenik ini menimbulkan dampak
ancaman kesehatan berupa gangguan kesehatan reproduksi,
kanker dan mutasi gen. Padahal 15 Kota/Kabupaten yang
dilewati Kali Brantas mempergunakan air Kali Brantas
sebagai bahan baku air minum dan sebagai sumber
kehidupan masyarakat sekitar.
Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah
(Ecoton) mendatangi Kantor Badan Lingkungan Hidup
Kabupaten Sidoarjo untuk melaporkan dugaan pelanggaran
lingkungan yang dilakukan oleh PT. Tjiwi Kimia akibat
pembuangan limbah yang melebihi baku mutu air limbah.
Berawal dari pengaduan masyarakat mulai Januari 2014
terkait pencemaran dan kerusakan sungai, serta dari
2
pemantauan sejak Oktober 2013 terhadap outlet buangan
PT Tjiwi Kimia Tbk.
Diduga limbah cair yang dikeluarkan PT Tjiwi Kimia
kemungkinan besar sangat berbahaya bagi kehidupan
ekosistem air, limbah yang dikeluarkan seperti busa
sabun dan kadang mengeluarkan asap seperti air yang
mendidih. Cairan limbah menimbulkan bau minyak tanah
dalam air, bahkan bau minyak tanah ini mempengaruhi bau
dan rasa dalam ikan-ikan yang hidup di Kanal Mangetam.
Pembuangan limbah cair ke sungai yang dilakukan
oleh PT. Tjiwi Kimia dari hasil pengukuran
Laboratorium Kualitas Air Perum Jasa Tirta Lengkong
menunjukkan adanya pelanggaran baku mutu seperti BOD
209 mg/L (standarnya 150 mg/L) , COD 823 mg/L
(standarnya 300 mg/L), TSS 883 mg/L (standarnya 200
mg/L). Ecoton menyatakan adanya kandungan ammonia
(NH3) yang cukup tinggi pada hilir outlet PT Tjiwi
Kimia.
Setelah dilakukan pengujian kembali di Sungai
Brantas dari hasil Laboratorium ditemukan juga terdapat
konsentrasi estradiol dalam kondisi yang membahayakan,
karena dapat memacu terjadinya feminisasi ikan yang
berujung kepunahan ikan. Selain estradiol juga terukur
PCB, BPA, PE, HBCD, dan PBDE. Pengukuran PCB, BPA,
3
HBCD, dan PBDE dilakukan di hilir Kali Brantas. Berikut
ini adalah hasil pengukuran 4 senyawa kimia yang
bersifat mutagenik (menyebabkan mutasi), karsinogenik
(menyebabkan kanker)
Tabel 1. Hasil pengukuran terhadap empat senyawa kimia
Parameter Uji Sumber Dampak Konsentrasi
BPA (Bisfenol A)
Coating
agent
diabetes,
osteoporosis,
obesitas
0.1-0.33
mg/kg
PE (Ptalat Ester)
Defoaming
agent
testikel turun,
hipospadia (uretra
berada di bagian
bawah penis),
penurunan
testosteron,
penundaan
pubertas, dan
malformasi pada
janin
0.1-2.255
mg/kg
PCB
(Polychlorinated
bisphenyl)
Carbonles
s copy
paper
Kanker, iritasi
paru dan hidung,
IQ rendah, lemah
kontrol motoric,
1.8-3.0
ng/grPBDE
(Polybrominated
Flame
retardant
Tumor hati,
kanker, gangguan
6.6-7.6
ng/gr
4
Diphenyl Ether) reproduksi
HBCD
(Hexabromocyclodod
ecane)
Flame
retardant
Gangguan
perkembangan,
reproduksi, dan
saraf
0.79-5.4
ng/gr
*Kadar BPA yang terukur pada sedimen hilir Kali Brantas
1000 kali lipat lebih tinggi bila dibandingkan dengan
kadar BPA di negara lainnya. Kadar BPA dalam sedimen di
China hanya 2,4-27,3 µg/kg (Flint et al., 2012)
Masyarakat sekitar mengadukan adanya bau tidak
sedap dari limbah yang dihasilkan serta gagal panen
ikan yang dialami oleh warga. Ikan warga mati karena
kandungan berbahaya dari limbah kertas yang mencemari
sungai mereka. Seperti di Desa Jeruk Legi, Desa
Penambangan, Desa Bakungsukodani dan Desa Tanjungsari
yang mengalami gagal panen karena banyak ikan mati
keracunan. Air sungai di Kanal Mangetan hingga Kali
Pelayaran beraroma seperti minyak tanah, ini yang
dikhawatirkan warga karena warga menggunakan air Kanal
Mangetan atau Kali Pelayaran sebagai bahan baku PDAM.
Airnya keruh dan banyak ikan di keramba budidaya
masyarakat gagal dipanen.
Pencemaran lingkungan di sepanjang sungai brantas
yang dilakukan oleh PT. Tjiwi Kimia memiliki dampak
5
negatif. Dampak negatif dari limbah yang dihasilkan
merisaukan masyarakat sekitar. Namun PT Tjiwi Kimia
berusaha bertanggung jawab atas dampak negatif yang
ditimbulkan dari limbah yang mencemari sungai Brantas,
dengan cara perusahaan secara aktif memberi kontribusi
terhadap perkembangan sumber daya alam dan
kesejahteraan masyarakat.
Beberapa kegiatan CSR yang dilakukan Tjiwi Kimia
di antaranya menjalankan program konservasi untuk
melindungi keanekaragaman hayati dan lingkungan,
meningkatkan penggunaan bahan bersertifikat pengelolaan
hutan lestari, membangun sebuah pabrik khusus
penghilangan tinta, mengadopsi berbagai praktik terbaik
dalam operasi pabrik untuk terus mengurangi emisi gas
rumah kaca, dan mendedikasikan perbaikan perusahaan
terus-menerus.
Berkaitan dengan program kesejahteraan masyarakat
berkelanjutan dan meningkatkan standar hidup mereka,
Tjiwi Kimia menggelar serangkaian program strategis.
Antara lain membantu menyediakan kebutuhan dasar bagi
masyarakat yang tinggal disekitar daerah operasi
pabrik. Program yang telah dijalankan antara lain
clarifier primer, pengolahan biologis, clarifier
sekunder, pengolahan air limbah, hingga tempat
pembakaran sampah.
6
PT. Tjiwi kimia sangat menarik untuk dikaji karena
dari pecemaran lingkungan yang dilakukan ia mendapatkan
sejumlah penghargaan. Atas program CSR yang
dijalankannya, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk kembali
meraih penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) untuk
kategori Pelestari Sumber Daya Air, Pelopor Pengolahan
Sampah, dan Pelopor Pencegahan Polusi pada acara IGA
yang digelar The La Tofi School of CSR di Jakarta.
Tjiwi Kimia mendapatkan penghargaan untuk kategori
Pelopor Pengolahan Sampah melalui program pemanfaatan
kawat dan drum bekas yang diolah dan menghasilkan
sebuah produk baru.
PT. Tjiwi Kimia bekerja sama dengan mitranya
mengolah kembali barang barang bekas berbahan dasar
kawat menjadi barang komoditi yang memiliki nilai
ekonomis lebih tinggi. Sementara itu, dalam layanannya
kepada karyawan, Tjiwi Kimia menerapkan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).
Kasus pecemaran lingkungan yang dilakukan oleh PT.
Tjiwi Kimia, kami kaji menggunakan pendekatan
eksternalitas. Eksternalitas negatif yang ditimbulkan
oleh PT. Tjiwi Kimia adalah pencemaran lingkungan di
sungai Brantas berupa limbah cair yang mengandung
bahan kimia yang berbahaya bagi masyarakat sekitar.
Padahal masyarakat menggunakan air tersebut untuk
7
keperluan sehari –hari seperti, minum , masak, mandi,
mencuci dan digunakan sebagai tambak ikan bagi
masyarakat sekitaran sungai.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Masalah Pecemaran Lingkungan
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (“Tjiwi Kimia”
atau “Perseroan”) didirikan pada tanggal 2 Oktober 1972
dengan nama PT. Tjiwi Kimia, berkedudukan di Desa
Kramat Tumenggung, Kecamatan Tarik, Sidoarjo, Jawa
Timur. Kemudian pada tahun 1974, nama Perseroan diubah
menjadi PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia dan pada tahun
1996 menjadi PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Pada
tahun 1990, saham Perseroan mulai dicatatkan di Bursa
8
Efek Jakarta dan Surabaya (keduanya sekarang bergabung
menjadi Bursa Efek Indonesia).
Pada awal berdirinya, Perseroan hanya memproduksi
soda dan bahan kimia lainnya dan sejak tahun 1978,
Perseroan mulai memproduksi kertas dengan kapasitas
12.000 ton per tahun. Saat ini, total kapasitas
produksi Perseroan adalah kertas sebesar 1.134.000 ton
per tahun, kertas kemasan sebesar 80.000 ton per tahun
dan stationery sebesar 320.000 ton per tahun.
Kegiatan utama Perseroan adalah memproduksi berbagai
jenis kertas tulis dan cetak, baik coated maupun
uncoated. Selain itu, Perseroan juga memproduksi
beragam jenis hasil-hasil produksi kertas (stationery)
dan produk perlengkapan kantor seperti buku tulis,
memo, loose leaf, spiral, amplop, kertas komputer,
kertas kado, shopping bag dan produk fancy yang
diminati pasar internasional. Sesuai dengan permintaan
pasar, Perseroan memproduksi kertas yang memiliki nilai
tambah termasuk kertas tanpa karbon dan kertas cast
coated dan board. Adapun visi dan misi dari PT. Tjiwi
Kimia yaitu,
VISI
Menjadi perusahaan produksi kertas berkualitas
tinggi nomor satu di dunia dengan standar internasional
9
pada abad ke-21 yang berkomitmen tinggi untuk
memberikan yang terbaik bagi para pelanggan, pemegang
saham, karyawan dan masyarakat.
MISI
Meningkatkan pangsa pasar di seluruh dunia.
Menggunakan teknologi mutakhir dalam mengembangkan
produk baru.
Meningkatkan sumber daya manusia melalui
pelatihan.
Mewujudkan komitmen usaha berkelanjutan di semua
kegiatan
Pada penelitian yang dilakukan oleh Ecoton pada
tahun 2013, PT. Tjiwi Kimia diduga melakukan pencemaran
lingkugan di sungai brantas dengan membuangan limbah
cair hasil produksi yang berbahaya karena kandungan zat
yang melebihi baku mutu air. Diketahui bahwa terdapat
2 industri kertas yang melanggar baku mutu buangan
limbah cair. Kedua industri itu adalah Mount Dream
Indonesia (MDI) dan Tjiwi Kimia. Berikut ini adalah
hasil uji laboratorium PJT Lengkong terhadap sampel
limbah industri kertas
Tabel 2. Hasil Uji Laboratorium sempel limbah
industri Kertas
10
Dari tabel di atas, dalam dua kali pengujian
sampel (pada waktu yang berbeda), Tjiwi Kimia melakukan
pelanggaran terhadap baku mutu pembuangan limbah.
Selian data laboratorium diatas dari pantauan ecoton
dan TELAPAK menunjkkan bahwa limbah cair PT Tjiwi Kimia
menimbulkan bau minyak tanah dalam air ini
memperngaruhi bau dan rasa dalam ikan-ikan yang hidup
di Kanal Magetan.
Tabel 3. Kadar Senyawa Esterogenik dan Dampaknya pada
Ikan di Hilir Kai Brantas
11
12
Nama Senyawa
Esterogenik Kali
Surabaya
Prediksi
Sumber
Kadar
Kali
Surabay
a
Kadar Lokasi
Lain
Dampak Pada Ikan
Ethinylestradiol (EE2)
EE2 digunakan untuk
mengatasi gejala menopause
dan hipogonadisme pada
wanita.
pengobatan secara
oral, termasuk
kontrasepsi, merupakan
cara yang tidak
efisien. pengobatan
secara oral memerlukan
dosis tinggi dan hanya
sedikit terserap. Sisa
obat tidak terserap
akan dikeluarkan
melalui urin dan feses
Limbah
domestic
dari
pemukiman
bantaran/D
AS
1,54 ±
1,67
mg/kg.
Sungai
Shijing di
China : 21,2
ng/kg atau
setara dengan
19.080 ng/kg
Umum
Mendorong
pembentukan
spermatogonia
lebih awal,
menurunkan
percepatan
proliferase
Menghambat
maturasi sperma
Kali Surabaya
Menghentikan
maturasi oosit
Bisphenol A (BPA)
BPA merupakan senyawa
yang banyak digunakan
untuk proses produksi
kertas termal, epoksi
resin, pemadam
kebakaran, pvc,
pengalengan makanan,
peralatan medis, dan
plastic.
Effluent
Industri
Kertas
sedimen di
sungai
perkotaan
memiliki
kisaran
BPA (<1,2-
22,0
µg/kg) >
sungai
pedesaan
(tidak
terdeteksi
-6,8
µg/kg).
0,32 ±
0,13
mg/kg
di Belanda
berkisar
antara <1,1-
43 µg/kg,
China 2,4-
27,3 µg/kg,
dan Italia
<2,0-118
µg/kg
(BPA untuk
effluent 8 pabrik
daur ulang kertas
adalah 8000-
370.000 ng/L,
effluent industri
berkisar antara
10-49.200
ng/L,dan limbah
perkotaan 10-
Umum
Menghambat
Spermatogenesis
melalui penurunan
hormone
reproduksi yang
menghentikan
meiosis dari sel
induk dan
mendorong
apoptosis sel.
Menghambat
produksi
testoteron
Kali Surabaya
Peningkatan
Esterogenik (BPA)
Dari hasil Tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa
Kadar Senyawa Esterogenik sangat berdampaknya buruk
pada ekosistem Ikan di Hilir Kali Brantas. Peningkatan
Esterogenik (BPA) dapat mempengaruhi tahapan
spermatogenesis pada Spermatogonia dan spermatosit. Hal
ini sangat merisaukan masyarakat sekitar karena dapak
yang dihasilkan dari pecemaran lingkungan sangat
berbahaya bagi ekosistem dan masyarakat sekitar sungai.
2.2 Pendekatan Masalah
Kasus pecemaran lingkungan yang dilakukan oleh PT.
Tjiwi Kimia, kami kaji menggunakan pendekatan
eksternalitas. Dampak eksternalitas yang dihasilkan
oleh PT. Tjiwi Kimia adalah eksternalitas negatif yang
ditimbulkan karena pencemaran lingkungan di sungai
Brantas berupa limbah cair yang mengandung bahan kimia
yang berbahaya bagi masyarakat sekitar.
Eksternalitas lingkungan didefinisikan sebagai
manfaat dan biaya yang ditunjukkan oleh perubahan
lingkungan secara fisik hayati (Owen, 2004).
Eksternalitas timbul ketika beberapa kegiatan dari
produsen dan konsumen memiliki pengaruh yang tidak
diharapkan (tidak langsung) terhadap produsen dan atau
konsumen lain. Eksternalitas bisa positif atau
negative. Eksternalitas positif terjadi saat kegiatan
yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok memberikan
13
manfaat pada individu atau kelompok lain (Sankar,
2008).
Adapun eksternalitas negatif terjadi saat
kegiatan oleh individu atau kelompok menghasilkan
dampak yang membahayakan bagi orang lain. Polusi
adalah contoh eskternalitas negatif. Suatu proses
pabrik di sebuah lokasi akan memberikan eksternalitas
negatif pada saat perusahaan tersebut membuang
limbahnya ke sungai yang berada di sekitar perusahaan.
Penduduk sekitar sungai akan menanggung biaya eksternal
dari kegiatan ekonomi tersebut berupa masalah kesehatan
dan berkurangnya ketersediaan air bersih. Polusi air
tidak saja ditimbulkan oleh pembuangan limbah pabrik,
tapi juga bisa berasal dari penggunaan pestisida, dan
pupuk dalam proses produksi pertanian.
2.3 Kebijakan yang berkaitan dengan eksternalitas
Pemerintah dapat menanggapi dengan dua cara,
yaitu dengan command-and-control policy yang mengatur
perilaku secara langsung. Kebijakan kedua adalah
kebijakan yang berorientasi pasar (market-based policy)
yang menyediakan insentif sehingga para pembuat
kebijakan swasta akan memilih untuk menyelesaikan
masalah mereka sendiri. Command and control policy dapat
dilakukan dengan cara melarang atau mengharuskan
14
perilaku tertentu, misalnya membuang bahan kimia
beracun ke persediaan air adalah tindakan kriminal.
Kebijakan yang berorientasi pasar, pemerintah
dapat meminimalkan eksternalitas dengan cara
menerapkan pajak atas kegiatan-kegiatan yang
menghasilkan eksternalitas negatif dan memberikan
subsidi bagi kegiatan-kegiatan yang menghasilkan
eksternalitas positif. Pajak yang digunakan untuk
memperbaiki efek-efek dari eksternalitas negative
tersebut disebut pajak Pigovian. (Mankiw, 2004)
2.4 Kegiatan CSR yang dilakukan Tjiwi Kimia
Corporate Social Responsibility dalam bahasa
Indonesia dikenal dengan tanggungjawab sosial
perusahaan sedangkan di Amerika, konsep ini seringkali
disamakan dengan corporate citizenship. Pada intinya,
keduanya dimaksudkan sebagai upaya perusahaan untuk
meningkatkan kepedulian terhadap masalah sosial dan
lingkungan dalam kegiatan usaha dan juga pada cara
perusahaan berinteraksi dengan stakeholder yang
dilakukan secara sukarela. Selain itu, tanggungjawab
sosial perusahaan diartikan pula sebagai komitmen
bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi
berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan,
keluarga karyawan dan masyarakat setempat (local) dalam
rangka meningkatkan kualitas kehidupan.
15
PT. Tjiwi Kimia setelah diketahui melakukan
pencemaran lingkungan dengan membuah limbah berbahaya
kesungai mulai melakukan pemulihan sungai sebagai
bentuk tangung jawab terhadap pencemaran yang terjadi.
Dibantu LSM dan masyrakat sekitar perusahaan melakukan
berbagai macam program pemulihan kondisi ekosistem
sungai dan melakukan rehabilitasi kondisi air sehingga
air itu layak digunakan untuk budidaya perikanan.
PT. Tjiwi Kimia sangat komit melakukan CSR melalui
beragam program dan kegiatan. Mulai dari program CSR
paling sederhana seperti pemberian bantuan (cluirity)
hingga program pengembangan masyarakat dengan konsep
kemitraan. Kini dengan adanya undang-undang mengenai
CSR & PT. Tjiwi Kimia sudah menyadari bahwa masyarakat
juga merupakan bagian dari perusahaan, jika masyarakat
senang, perusahaan ikut merasakan senang. Begitu pula
sebaliknya.
Program yang dilakukan perusahaan mengenai CSR
sangat beragam dari CSR Kewajiban terhadap karyawan
diantaranya koperasi karyawan yang mengelola rumah
sakit Citra Medika, apotek, minimarket dan usaha
penyewaan mobil. Kewajiban terhadap Masyarakat dan
Lingkungan Hidup diantaranya Di bidang sosial,
perseroan aktif menggalakkan kampanye antinarkoba dan
HIV/AIDS, kampanye keluarga berencana, donor darah
16
rutin, bakti sosial operasi katarak dan bibir sumbing,
serta bantuan uang untuk petugas keamanan sekitar
pabrik. Untuk bidang pendidikan kegiatannya antara lain
pemberian beasiswa kuliah di Akademi Teknologi Pulp dan
Kertas (ATPK) di Bandung, pendirian rumah pintar,
bantuan buku ke sekolah. Program bina lingkungan
misalnya bantuan prasarana dan sarana umum, kampanye
zero emission, dan bedah rumah keluarga miskin bekerja
sama dengan Yayasan Tzu Chi.
PT. Tjiwi Kimia bekerja sama dengan mitranya
mengolah kembali barang barang bekas berbahan dasar
kawat menjadi barang komoditi yang memiliki nilai
ekonomis lebih tinggi. Sementara itu, dalam layanannya
kepada karyawan, Tjiwi Kimia menerapkan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).
PT. Tjiwi kimia sangat menarik untuk dikaji karena
dari pecemaran lingkungan yang dilakukan ia mendapatkan
sejumlah penghargaan. Atas program CSR yang
dijalankannya, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk kembali
meraih penghargaan Indonesia Green Awards (IGA) untuk
kategori Pelestari Sumber Daya Air, Pelopor Pengolahan
Sampah, dan Pelopor Pencegahan Polusi pada acara IGA
yang digelar The La Tofi School of CSR di Jakarta.
Tjiwi Kimia mendapatkan penghargaan untuk kategori
Pelopor Pengolahan Sampah melalui program pemanfaatan
17
kawat dan drum bekas yang diolah dan menghasilkan
sebuah produk baru.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari kasus pencemaran lingkungan di sepanjang
sungai brantas yang dilakukan oleh PT. Tjiwi Kimia yang
memberi dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat
sekitarnya dapat disimpulkan bahwa setiap badan usaha
yang melakukan proses produksi dengan memanfaatkan
sumber daya alam harusnya mampu mematuhi peraturan yang
ada dan juga tetap memperhatikan kelestarian lingkungan
yang ada disekitar mereka. Perusahaan maupun
perorangan harus siap dengan tanggung jawab mereka
untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan bukan hanya
sekedar mengeksploitasi sumber daya yang dimiliki alam
saja.
Dalam hal ini PT. Tjiwi Kimia mampu membuktikan
kepada kita bahwa mereka mampu mempertanggung jawabkan
18
dampak dari eksternalitas negatif yang mereka sebabkan
dengan membuang limbah cair dengan kadar bahan kimia
yang melewati standar dengan menggunakan dan
meningkatkan CSR (Corporate Social Responsibility).
Melalui peningkatan CSR ini PT. Tjiwi Kimia mampu
memberikan perbaikan atas eksternalitas negatif yang
telah ditimbulkan dan dengan secara aktif dan berkala
dalam melakukan CSR ini PT. Tjiwi Kimia mampu mengubah
eksternalitas negatif yang mereka ciptakan menjadi
eksternalitas positif bagi masyarakat dan lingkungan
sekitarnya. Melalui beragam program dan kegiatan
perbaikan dan perkembangan SDA serta kesejahteraan
masyarakat yang dilakukan oleh PT. Tjiwi Kimia Tbk
mereka akhirnya mampu kembali meraih penghargaan
Indonesia Green Awards (IGA) untuk kategori Pelestari
Sumber Daya Air, Pelopor Pengolahan Sampah, dan Pelopor
Pencegahan Polusi pada acara IGA yang digelar The La
Tofi School of CSR di Jakarta sebagai salah satu
penghargaan kepada PT. Tjiwi Kimia yang sudah mampu
mempertanggung jawabkan dan memperbaiki eksternalitas
negatif yang mereka lakukan.
3.2 Saran
PT. Tjiwi kimia seharusnya mematuhi peraturan yang
telah ditetapkan mengenai batas maksimum pembuangan
limbah cair dengan kandungan bahan kimia yang telah
19
ditetapkan oleh pemerintah setempat. Hal ini dilakukan
untuk menghindari munculnya eksternalitas negatif
dikarenakan senyawa kimia yang terkandung dalam limbah
cair yang dibuang oleh PT. Tjiwi kimia tersebut
mencemari lingkungan sekitar dan merugikan masyarakat
setempat. Hal seperti ini juga seharusnya menjadi
pembelajaran bagi perusahaan lainnya yang memakai
sumber daya alam dalam melakukan proses produksinya.
Karena mereka juga harus selalu menjaga kelestarian
alam itu sendiri dan tidak hanya mengeksploitasi sumber
daya yang dimiliki alam tersebut.
Langkah yang di ambil oleh PT. Tjiwi kimia dalam
mempertanggung jawabkan eksternalitas yang mereka
sebabkan dengan menggunakan CSR adalah langkah yang
tepat. Program seperti ini juga harusnya secara sadar
dicontoh dan dilakukan oleh perusahaaan lainnya,karena
hal ini memberikan banyak dampak positif baik kepada
lingkungan sekitar maupun kepada perusahaan itu
sendiri.
20
DAFTAR PUSTAKA
Mankiw, Gregory N., 2004. Principles Economics. 3rd ed. Thomson
South-Western
Owen, Anthony D. 2004. Environmental Externalities,
Market Distortions and The Economics of Renewable
Energy Technologies.The Energy Journal,Vol.25,No. 3.
Sankar, U. 2008. Environmental Externalities.
http://coe.mse.ac.in/dp/envt-ext-sankar.pdf. Diunggah
19 April 2014
21