COLUMNA VERTEBRALIS
By AININDIA RAHMA
Columna vertebralis merupakan pilar utama tubuh berfungsi
menyangga cranium, gelang bahu, ekstremitas superior dan dinding
thorax serta meneruskan berat badan ke ekstremitas inferior.
Columna vertebralis terdiri atas 33 vertebrae :
7 vertebrae cervicalis
12 vertebrae thoracalis
5 vertebrae lumbalis
5 vertebrae sacralis ( bersatu membentuk os sacrum )
4 vertebrae coccyges ( 3 terbawah umumnya bersatu ).
Diantara vertebrae ini terdapat struktur discus intervertebralis
yang tersusun atas jaringan fibrokartilago yang membentuk sekitar
seperempat panjang columna verterbalis. Susunan vertebrae yang
bersegmen-segmen, sendi-sendi, dan adanya discus intervertebralis
ini membuat columna vertebralis fleksibel.
Ciri-ciri umum vertebra
Satu vertebra terdiri dari 2 bagian utama; corpus dan arcus.
Struktur yang menghubungkan arcus dan corpus disebut pediculus,
struktur yang menghubungkan pediculus dengan garis tengah arcus
disebut lamina. Kemudian corpus dan arcus memiliki foramen diantara
mereka yang disebut foramen vertebral. Foramen vertebral yang
tersusun dari atas sampai bawah disepanjang columna vertebralis
disebut canalis vertebralis yang berisi medulla spinalis dan
bungkus-bungkusnya. Arcus vertebrae mempunyai 7 processus; 1
processus spinosus, 2 processus transversus, 4 processus
articularis (2 superior dan 2 inferior). Processus spinosus atau
spina menonjol ke posterior, processus transversus menonjol ke
lateral. Processus spinosus dan transversus ini berfungsi sebagai
pengungkit dan menjadi tempat melekatnya otot dan ligamentum.
Sedangkan processus articularis membentuk persendian dengan
vertebra lain yang berada diatas dan dibawahnya dengan persendian
zygapophisial.
Pediculus mempunyai lekuk pada pinggir atas bawahnya membentuk
incisura vertebralis superior dan inferior. Pada masing-masing sisi
incisura vertebralis superior suatu vertebra dengan incisura
vertebralis inferior vertebra diatasnya membentuk foramen
intervertebrale yang berisi nervus spinalis.
1. Vertebrae cervicalis
Ciri umum vertebrae cervicalis:
Corpus kecil dan berbentuk segi empat (kecuali C1)
Foramen vertebral berbentuk segitiga besar
Processus transversus mempunyai foramen transversarium untuk
tempat lewatnya arteri dan vena vertebralis (kecuali C7 hanya
dilalui vena vertebralis)
Processus articularis superior mempunyai facies yang menghadap
ke belakang dan atas, processus articularis inferior mempunyai
facies yang menghadap ke bawah dan depan.
Processus spinosus kecil dan bifida (kecuali C1 dan C7)
Vertebrae cervicalis yang menyimpang dari ciri diatas disebut
vertebra cervicalis atypical, yaitu C1 C2 C7. Beberapa
penyimpangannya antara lain:
Vertebra cervicalis 1:
a. Tidak punya corpus, sehingga foramen vertebralnya besar
b. Tidak punya processus spinosus
c. Mempunyai arcus anterior dan arcus posterior
Vertebra cervicalis 2:
a. Mempunyai dens untuk berhubungan dengan atlas
b. Processus transversus kecil
Vertebra cervicalis 7:
a. Processus spinosus paling panjang dan tidak bifida sehingga
disebut vertebra prominens
b. Processus transversus besar tapi foramen transversarium kecil
(hanya dilewati vena vertebralis)
2. Vertebrae thoracalis
Ciri umum vertebrae thoracalis:
Corpus berukuran sedang dan berbentuk jantung, disisinya
terdapat fovea costalis untuk perlekatan capitulum costae
Foramen vertebral kecil dan bulat
Processus transversus panjang dan kuat, terdapat fovea costalis
(T1 - T10) untuk bersendi dengan tuberculum costae
Processus articularis superior menghadap ke belakang lateral,
processus articularis inferior menghadap ke depan medial. Namun,
processus articularis inferior T12 menghadap lateral seperti pada
vertebrae lumbalis.
Processus spinosus panjang dan miring ke bawah
3. Vertebrae lumbalis
Ciri umum vertebrae lumbalis:
Corpus besar dan berbentuk ginjal
Foramen vertebral berbentuk segitiga dan berukuran sedang
Processus transversus panjang dan langsing
Facies articularis processus articularis superior menghadap ke
medial dan facies articularis processus articularis inferior
menghadap ke lateral, serta terdapat processus mammilaris pada
permukaan posterior dari processus articularis superior.
Processus spinosus pendek, rata, dan berbentuk segiempat
mengarah ke belakang
Lamina tebal
Pediculus kuat dan mengarah ke belakang
Memiliki processus accessories pada processus transversusnya
4. Os sacrum
Terdiri atas 5 vertebrae rudimenter yang bergabung jadi satu
berbentuk baji, pinggir atasnya bersendi dengan vertebra lumbalis 5
dan pinggir bawahnya bersendi dengan os coccyges. Di lateral, os
sacrum bersendi dengan os coxae di masing-masing facies auricularis
membentuk articulation sacroiliaca. Pinggir anterior dan atas
vertebra S1 menonjol ke depan sebagai margo posterior aperture
pelvis superior dan dikenal sebagai promontorium sacralis. Terdapat
foramen vertebral yang membentuk canalis sacralis hingga ke ujung
os sacrum membentuk hiatus sacralis. Terdapat foramen sacralia
anteriora dan posterior untuk tempat lewatnya nervus spinalis. Pada
bagian posterior processus spinosus yang rudimenter membentuk
crista sacralis mediana dan processus transversus rudimenter
membentuk crista sacralis lateralis.
5. Os coccyges
Terdiri atas 4 vertebrae yang berfusi membentuk tulang segitiga
kecil, basisnya bersendi dengan ujung bawah sacrum. Vertebra
coccyges pertama berfusi tidak lengkap atau tidak berfusi dengan
tiga lainnya.
SENDI-SENDI COLUMNA VERTEBRALIS
1) Articulatio atlanto-occipitalis
Sendi synovial antara condyles occipitalis (2 di lateral) dengan
facies articularis superior atlas dan sendi pivot di bagian medial.
Pergerakan: fleksio, ekstensio, dan lateral fleksio; tidak
rotasi.
2) Articulatio atlanto-axialis
Tiga sendi synovial antara dens dan arcus anterior atlantis,
serta dua buah articulation antara facies articularis atlas dan
axis. Gerakan: rotasio atlas yang luas, dengan demikian merupakan
gerakan kepala terhadap axis.
3) Sendi antar corpus vertebrae
Sendi symphysis yang menghubungkan dua corpus vertebrae,
terdapat discus intervertebralis yang tersusun atas jaringan
fibrocartilage.
4) Sendi antar arcus vertebrae
Sendi synovial yang menghubungan processus articularis kedua
vertebrae.
5) Sendi antara vertebrae thoracalis dan os costae
Sendi synovial yang menghubungkan fovea costalis vertebrae
thoracalis dengan costae.
6) Sendi antara os lumbar dan os sacrum
Sendi symphysis antara corpus lumbar terakhir dengan basis
sacrum dan sendi synovial antara facies articularis.
7) Sendi antara os sacrum os ilium
Sendi synovial yang menghubungkan kedua facies auricularis kedua
ossa.
LENGKUNG COLUMNA VERTEBRALIS
Primer : kyphosis thoracis dan kyphosis sacrococcygis
Sekunder : lordosis cervicalis dan lordosis lumbalis
GERAKAN COLUMNA VERTEBRAE
a. Fleksio (depan) dan ekstensio (belakang), dapat dilakukan
dengan leluasa di daerah cervical dan lumbal tetapi terbatas di
daerah thoracal.
b. Laterofleksio, melengkungnya tubuh ke salah satu sisi. Mudah
dilakukan di cervical dan lumbal, terbatas di thoracal.
c. Rotasio, memutar columna vertebralis, sangat terbatas di
daerah lumbal.
d. Sirkumdiksio, kombinasi seluruh gerakan di atas.
DISCUS INTERVERTEBRALIS
Menyusun seperempat dari panjang columna vertebralis, paling
tebal di cervical dan lumbal (tempat banyak terjadinya gerakan).
Ciri fisiknya memungkinkannya berfungsi sebagai peredam benturan
dan memberi kelenturan pada columna vertebralis yang
berangsur-angsur menghilang seiring bertambahnya usia. Setiap
discus terdiri atas bagian pinggir annulus fibrosus dan bagian
tengah nucleus pulposus. Discus intervertebralis tidak ditemukan
antara C1 dan C2 atau antara os sacrum atau os coccyges.