I.JUDUL : Pembuatan Cis dan Trans Kalium dioksalatodiakuokromat (III) II. TUJUAN: Mempelajari Pembuatan dan sifat sifat isomer Cis dan Trans dari garam kompleks Kalium Dioksalto diakuo Kromat (III) III. Landasan Teori Isomer adalah molekul atau ion yang mepunyai susunan kimia sama,tetapi struktur berbeda.Perbedaan struktur biasanya tetap ada didalam larutan.Isomer dalam senyawa kompleks yang penting ialah isomer geometrid an isomer optis.Kompleks yang hanya komplek – kompleks yang sangat lambt atau kompleks yang inert.Ini disebabkan karena kompleks-kompleks yang bereaksi sangat cepat atau kompleks- kompleks yang labil,sering beraksi lebih lanjut membentuk isomer yang stabil(Anonim,2010). Kromium adalah logam kristalin yang putih tak begitu liat,dan tak dpat ditempa dengan berat.Ia melebur pada 1765oC.Logam ini larut dalamasam klorida encer atau pekat,jika terkena udara,akan membentuk ion-ion kromium(III): Cr + H + → Cr 2+ + H 2 ↑ Cr + HCl → Cr 2+ + 2Cl - + H 2 ↑ Dengan adanya oksigen dari atmosfer,kromium sebagian atau seluruhnya menjadi terksidasi kekeadan tervalen: Cr 2+ + O 2 + H + → 4Cr 3+ + 2H 2 O
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
I.JUDUL : Pembuatan Cis dan Trans Kalium dioksalatodiakuokromat (III)
II. TUJUAN:
Mempelajari Pembuatan dan sifat sifat isomer Cis dan Trans dari garam kompleks
Kalium Dioksalto diakuo Kromat (III)
III. Landasan Teori
Isomer adalah molekul atau ion yang mepunyai susunan kimia sama,tetapi struktur
berbeda.Perbedaan struktur biasanya tetap ada didalam larutan.Isomer dalam
senyawa kompleks yang penting ialah isomer geometrid an isomer optis.Kompleks
yang hanya komplek – kompleks yang sangat lambt atau kompleks yang inert.Ini
disebabkan karena kompleks-kompleks yang bereaksi sangat cepat atau kompleks-
kompleks yang labil,sering beraksi lebih lanjut membentuk isomer yang
stabil(Anonim,2010).
Kromium adalah logam kristalin yang putih tak begitu liat,dan tak dpat ditempa
dengan berat.Ia melebur pada 1765oC.Logam ini larut dalamasam klorida encer
atau pekat,jika terkena udara,akan membentuk ion-ion kromium(III):
Cr + H+ → Cr2+ + H2↑
Cr + HCl → Cr2+ + 2Cl- + H2↑
Dengan adanya oksigen dari atmosfer,kromium sebagian atau seluruhnya menjadi
terksidasi kekeadan tervalen:
Cr2+ + O2 + H+ → 4Cr3+ + 2H2O
(Anonim,2010)
Kromat logam biasanya adalah zat-zat padat berwarna,yang menghasilkan larutan
kuning bila dapat larut dalam air,asam mineral encer,yaitu ion-ion hydrogen,Kromat
berubah menjadi dikromat yang terakhir ini menghasilkan larutan yang merah jingga.
Perubahan ini dibalikan oleh alkali, aitu leh ion-ion hidroksil.
2CrO42- + 2H+ ↔ Cr2O7
2- + H2O
Atau
Cr2O72- + 2OH- ↔ 2CrO4
2- + H2O
Kelarutan kromat dari logam alkali dan dari kalsium serta magnesium larut dalam air;
strontium kromat larut sangat sedikit.kebanyakan kromat logam-logam lain tak larut
dalam air
(Adkins,2000:384-385).
Dua atau lebih spesies yang mempunyai komposisi atau rumus molekul sama tetapi
mempunyai struktur dan sifat yang berbeda disebit isomer.Terdapa beberapa jenis
keisomeran yang terjadi pada ion kompleks dan senyawa koordinasi.Isomer-isomer
struktur berbeda dalam struktur utama atau jenis ikatan ,yatu berdasarkan ligan apa
yang terikat pada ion pusat dan melalui atom yang mana? Stereoisomer-
stereoisomer memiliki kesamaan pada tingkat ikatan tetapi bebeda dalam susunan
geometri atau penyusunan ligan didalam ruang.Dari lima jenis isomer,tiga yang
pertama menunjukkan isomer struktur dan dua sisanya stereoisomer
(Harjadi,S.1986:187).
Keisomeran ionisasi.Jumlah dan jenis gugus yang sama terjadi pada dua senyawa
koordinasi, walaupun memiliki rumus yang sama, tetapi kedua-dua senyawa
tersebut tidak identik.Keisomeran koordinasi,kejadian yang sama terjadi pula jika
sebuah senyawa koordiinasi tersusun oleh kation dan anion yang kedua-duanya
kompleks.Ligan mungkin tersebar secara bebeda diantara kedua ion
kompleks,sehingga komposisi dan rumus empiris senyawa koordinasinya
sama.Keisomeran ikatan,Beberapa Ligan mungkin terikat pada ion logam pusat
dengan cara yang bebeda,misalnya, ion nitrit mempunyai pasanagn electron yang
dapat membentuk ikatan koordinasi pada atom N dan O.Keisomeran geometri,jika
ion Cl- tunggal menggantikna (subtitusi) satu molekul NH3 pada senyawa kompleks
[Pt(NH3)4]2+. Titik pergantian terjadi pada posisi yang acak , Diana terdapat 4 posisi
yang mungkin
(Day,RA.1986:187-188).
Keisomeran optik tidak menunjukan keberadaan satu sama lain seperti isomer-
isomer sebelunya setiap posisi memiliki logam ang sama(Day,RA.1986:188)
Campuran kompleks bentukCis dan Trans dapat dibuat dengan cara mencampur
komponen-komponen non-kompleks(penyusun kompleks).Berdasarkan pada
perbedaan kelarutan antara bentukCis dan Trans , maka kedua jenis isomer itu
dapat dipisahkan sebagai contoh Trans dioksalatodiakuokromat(III),dapat
dikristalkan secara perlahan dengan melakukan penguapan larutan yang
mengandung campuran bentuk Cis dan Trans(Tim Dosen.2010:30).
IV.ALAT dan BAHAN
a.Alat :
1. Gelas kimia 100 ml dan 200 ml
2. Gelas arloji 2 buah
3. Pembakar spiritus,kaki tiga dan kasa
4. Pompa vakum
5. Corong biasa dan Batang pengaduk
6. Cawan penguap
7. Gelas ukur 50 ml (plastik)
8. Labu Erlenmeyer
9. Botol semprot
b.Bahan :
1. Asam oksalat (H2C2O4.2H2O)
2. Kalium dikromat (K2CrO7)
3. Etanol
4. Aquadest
5. Kertas saring
V.Prosedur Kerja
a.Pembuatan Isomer Trans Kalium dioksalatodiakuo kromat (III)
1. Melarutkan 12 gram H2C2O4 dihidrat dengan sedikit mungkin aquadest dalam beker
gelas 200 ml
2. Menambahkan sedikit demi sedikit larutan 4 gram kaliu dikromat yang dilarutkan
dengan sedikit aquadest panas ,menutup beker gelas dengan gelas arloji
3. Menguapkan larutan sehingga volumenya tinggal separuhnya dan kemudian
membiarkan menguap dengan sendirinya pada suhu kamar sampai tinggak
sepertiganya.
4. Menyaring Kristal kemudian mencuci dengan aquades dan alcohol,mencatat hasilnya
Day,RA,1986.Analisis Kimia Kuantitatif.Jakarta:Erlangga
Harjadi,1990.Ilmu Kimia Analitik Dasar.Jakarta:Erlangga
Tim Dosen.2010.Penuntun Praktikum Kimia Anorganik .FMIPA UNM,Makassar
Stereokimia adalah studi mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga dimensi, yakni bagaimana atom-atom dalam sebuah molekul ditata dalam ruangan satu relatif terhadap yang lain. Isomer geometri ialah bagaimana ketegaran (rigidity) dalam molekul dapat mengakibatkan isomeri. Dua gugus yang terletak pada satu sisi ikatan pi disebut cis (latin, “pada sisi yang sama”). Gugus-gugus yang terletak pada sisi-sisi yang berlawanan disebut trans (latin, “berseberangan”) [1].
Asam lemak tidak jenuh (memiliki ikatan rangkap) yang terdapat di dalam minyak dapat berada dalam dua bentuk yakni isomer cis dan trans. Asam lemak tak jenuh alami biasanya berada sebagai asam lemak cis, hanya sedikit bentuk trans. Jumlah asam lemak trans (trans fatty acids = TFA) dapat meningkat di dalam makanan berlemak terutama margarin akibat dari proses pengolahan yang diterapkan seperti hidrogenasi, pemanasan pada suhu tinggi [2].
Isomer adalah molekul atau ion yang mempunyai susunan kimia sama, tetapi struktur berbeda. Perbedaan struktur biasanya tetap ada di dalam larutan, isomer dalam senyawa
kompleks yang penting ialah isomer geometri dan isomer optis. Kompleks yang hanya mempunyai isomeri hanya kompleks-kompleks yang bereaksi sangat lambat atau kompleks yang inert. Ini disebabkan karena kompleks-kompleks yang bereaksi cepat atau kompleks-kompleks yang labil, sering bereaksi lebih lanjut membentuk isomer yang stabil [3].
Isomeri geometri adalah isomeri yang disebabkan oleh perbedaan letak atom atau gugus di dalam ruang. Isomeri geometri sering disebut juga dengan isomeri cis–trans. Isomeri ini tidak terdapat pada kompleks dengan struktur linier, trigonal planar, atau tetrahedral, tetapi umum terdapat pada kompleks planar segiempat dan oktahedral [3].
Kromium adalah logam kristalin yang putih, tak begitu liat dan tak dapat ditempa dengan berat. Ia melebur pada 1765ºC. Logam ini larut dalam asam klorida encer atau pekat. Jika tak terkena udara, akan membentuk ion-ion kromium(II):
Cr + H+ → Cr2+ + H2 ↑
Cr + HCl → Cr2+ + 2Cl- + H2 ↑
Dengan adanya oksigen dari atmosfer, kromium sebagian atau seluruhnya menjadi teroksidasi ke keadaan tervalen:
4Cr2+ + O2 + 4H+ → 4Cr3+ + 2H2O
[4].
Untuk kompleks planar segiempat, isomer cis–trans terjadi pada kompleks platina (II) dengan rumus Pt (NH3)2Cl2. Untuk rumus jenis MX2Y2, bahwa jika bentuknya bujur sangkar bidang, dua susunan isomer adalah mungkin. Dalam Pt(NH3)Cl2 kedua ligan klorida (dan kedua ligan amonia) dapat disusun sehingga berada pada kedudukan yang saling berdampingan, yang dinamai cis (latin, pada sisi ini) atau pada kedudukan yang berseberangan yang dinamai trans (latin, di seberang). Gambar isomer cis dan trans, yaitu:
Cl NH3 H3N Cl
Pt Pt
Cl NH3 H3N Cl
(Cis) (Trans)
[5].
Untuk bangun tetrahedral, hanya satu susunan yang mungkin. Membuat model-model molekul akan membantu menunjukkan mengapa pendapat ini berlaku. Isomeri bujur sangkar-bidang dapat dibedakan satu dengan lainnya, karena etilenadiamina akan bereaksi dengan isomer cis untuk menggantikan kedua klorida itu, tetapi tak akan bereaksi dengan isomer trans. Rupanya molekul H2NCH2CH2NH2 dapat membentuk dua ikatan dengan sudut 90º tetapi tak dapat mengitari Pt untuk membentuk ikatan dengan sudut 180º [6].
Urutan kira-kira dari pengaruh trans yang makin naik adalah: H2O, OH-, NH3 < Cl-, Br- < SCN-, I-, NO2
-, C6H5- < SC(NH2)2, CH3
- < H-, PR3,< C2H4, CN-, CO. Ditekankan di sini bahwa efek trans hanyalah fenomena belaka. Ini merupakan efek gugus terkoordinasi terhadap laju subtitusi dalam posisi trans terhadapnya dalam kompleks segiempat atau oktahedral. Deret efek trans terbukti sangat berguna untuk menerangkan prosedur sintetik yang telah dikenal, dan mencari prosedur sintetik yang berguna. Sebagai contoh ditinjau sintesis isomer cis dan trans dari [Pt(NH3)2Cl2] sintesis isomer cis dicapai dengan mereaksikan ion [PtCl4]2- dengan amonia. Karena Cl- mempunyai pengaruh mengarahkan trans lebih besar daripada NH3, subtitusi NH3 ke dalam [Pt(NH3)Cl3]- kurang layak terjadi pada posisi trans terhadap NH3
yang sudah ada, sehingga isomer cis lebih disukai [5].
METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah beker gelas, gelas arloji, cawan penguapan, gelas ukur 25 ml, pipet tetes, kertas saring, pengaduk, pompa vakum, dan botol semprot.
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah asam oksalat, kalium dikromat, etanol, ammonia, dan akuades.
B. Cara Kerja
1. Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat
Dilarutkan 3 gram asam oksalat dihidrat dengan sedikit akuades dalam gelas beker 50 ml. Ditambahkan sedikit demi sedikit larutan 1 gram kalium dikromat dengan sesedikit mungkin akuades panas. Ditutup beker dengan gelas arloji sementara reaksi berlangsung. Diuapkan larutan hingga separuh volumenya dan kemudian dibiarkan menguap dengan sendirinya pada temperatur kamar sampai tinggal sepertiganya. Disaring kristal yang dihasilkan, kemudian dicuci dengan akuades dingin dan setelah itu dengan alkohol. Dicatat hasilnya dan dinyatakan dalam persen yang didasarkan pada jumlah mol krom. Hasil yang tertinggi tidak dapat diharapkan karena hanya sebagian hasil saja yang dapat dipisahkan.
Dibuat campuran serbuk halus dari 1 gram kalium dikromat dan 3 gram asam oksalat dihidrat dalam cawan penguapan. Ditambahkan setetes akuades dalam campuran dan menutup cawan dengan gelas arloji. Setelah terjadi kontak maka reaksi akan berlangsung dengan disertai pelepasan uap air dan karbondioksida. Dijaga agar campuran tidak menjadi larutan sehingga ada kesetimbangan campuran antara isomer cis dan trans. Ditambahkan 5 ml etanol ke dalam campuran dan diaduk lagi sampai dihasilkan endapan. Dilakukan dekantir, kemudian ditambahkan lagi etanol yang baru sehingga diperoleh seluruhnya kristal. Disaring dan dikeringkan dengan pompa vakum, lalu dicatat hasilnya.
3. Uji kemurnian isomer
Ditempatkan sedikit kristal kompleks pada kertas saring, ditambahkan amonia encer. Isomer cis akan membentuk larutan berwarna hijau tua secara cepat menyebar pada kertas saring, isomer trans membentuk padatan berwarna coklat muda yang tetap tidak larut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat
Langkah Percobaan
Hasil
Pengamatandilarutkan 3 gr H2C2O4.2H2O + akuades
ditambahkan 1 gram K2Cr2O7 + sedikit akuades panas
diuapkan hingga ½ volume awal dan dibiarkan menguap pada suhu kamar hingga ⅓ nya
didiamkan dan disaring kristal yang dihasilkan dicuci dengan akuades dingin
Massa 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2 = (mol x BM) 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2]
= 0,0068 mol x 303g/mol
= 2,0604 gram
% isomer cis K[Cr(C2O4)2(H2O)2]
=
=
= 123,76%
C. Pembahasan
1. Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat
Pembuatan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat dapat dilakukan dengan dilarutkan 3 gram asam oksalat dihidrat, asam oksalat dihidrat adalah asam oksalat yang mempunyai dua buah molekul air dan mempunyai rumus molekul H2C2O4.2H2O dan asam oksalat dihidrat yang dilarutkan memberikan larutan yang berwarna putih, di sisi lain kita juga membuat larutan kalium dikromat dengan cara melarutkan 1 gram kalium dikromat dengan sesedikit mungkin akuades panas. Penambahan akuades ini bertujuan untuk mempercepat terjadinya reaksi antara reaktan. Selain itu, beker gelas yang digunakan untuk mereaksikan juga ditutup dengan gelas arloji, gunanya untuk mencegah keluarnya kalor yang berasal dari akuades panas. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
4H2C2O4.2H2O + K2Cr2O7 → 2K[Cr(C2O4)2(H2O)2]
Larutan menjadi berwarna orange, ini disebabkan karena adanya logam transisi yang dapat menimbulkan warna yaitu logam krom. Lalu kedua larutan tersebut dicampurkan sehingga warna larutan menjadi coklat dan larutan mendidih, proses terjadinya perubahan warna dari orange dan putih menjadi coklat ini karena terbentuknya senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat, dimana dalam senyawa kompleks tersebut dua macam ligan dan satu atom pusat dari logam transisi.
Larutan yang telah dicampur tadi lalu diuapkan dengan menggunakan hot plate hingga larutan tinggal setengahnya dan melanjutkan penguapan pada suhu kamar. Tujuannya adalah agar H2O atau air yang tidak diperlukan atau tidak diinginkan bisa habis dan tidak mempengaruhi pembentukan senyawa kompleks kalium dioksalatodiakuokromat, karena senyawa kompleks tersebut hanya mengandung 2 molekul H2O dan 2 molekul C2O4
2- sebagai ligan dan kalau dalam larutan tersebut masih banyak mengandung H2O atau air kemungkinan ligan H2O bertambah jumlahnya yaitu lebih dari yang dinginkan sehingga untuk menghindari itu diperlukan penguapan. Setelah volumenya sepertiga saja maka saringlah kristal kemudian cuci dengan akuades dingin dan setelah itu dengan alkohol, terbentuk endapan yang berwarna hitam yang merupakan isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat (III). Endapan yang dihasilkan ditimbang dan didapatkan berat endapan tersebut seberat 2,289 gram. Sehingga pada hasil perhitungan kadar isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat (III) sebesar 111,09%.
Pembuatan cis kalium dioksalatodiakuokromat (III) dilakukan dengan mereaksikan 3 gram kristal asam oksalat dihidrat dengan 1 gram kristal kalium dikromat dalam cawan pemanasan yang selanjutnya ditetesi dengan 1 tetes akuades dan ditutup cawan tersebut dengan gelas arloji selama reaksi berlangsung.
Kedua jenis kristal higroskopis yang diberi setetes akuades tersebut meleleh dan berubah menjadi larutan yang berwarna hitam secara perlahan-lahan. Setelah semua kristal habis bereaksi dengan akuades kemudian ditambahkan 5 ml larutan etanol. Penambahan etanol ini bertujuan untuk memadatkan seluruh endapan yang terbentuk hingga terbentuk endapan yang berwarna hitam yang lebih padat. Proses penyerapan air dilakukan dengan menggunakan pompa vakum. Endapan yang dihasilkan ditimbang dan didapatkan berat endapan tersebut seberat 2,55 gram.
Dari hasil perhitungan didapatkan kadar isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat dalam endapan yang terbentuk sebesar 123,76% Besarnya kadar isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat dalam endapan ini dikarenakan endapan yang terbentuk masih mengandung air walaupun telah dilakukan penguapan menggunakan pompa vakum. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat sebaiknya dilakukan penguapan dengan menggunakan oven.
3. Uji kemurnian isomer
Uji ini bertujuan untuk membedakan yang mana isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat dan isomer transnya. Kristal kompleks yang diperoleh dari percobaan, diletakkan pada kertas saring. Lalu dilakukan penetesan ammonia encer. Ammonia (NH3), seperti halnya oksalat
ataupun air yang mengikat krom, adalah juga merupakan suatu ligan. Penambahannya dapat mensubstitusi ligan oksalat atau air. Akibatnya, dalam percobaan pada kristal kompleks, terdapat suatu bagian berupa larutan berwarna hijau tua yang dengan cepat menyebar merata. Bagian ini yang disebut sebagai cis kalium dioksalatodiakuokromat. Sedangkan untuk trans kalium dioksalatodiakuokromat, kristal yang ditetesi ammonia akan membentuk padatan berwarna coklat muda yang tidak larut. Terlihat jelas pada kertas saring berisi kristal kompleks.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan yang dilakukan. Dari percobaan, isomer trans kalium dioksalatodiakuokromat terbentuk kristal 2,289 gram sedangkan isomer cis kalium dioksalatodiakuokromat terbentuk kristal sebesar 2,55 gram. Persentase trans kalium dioksalatodiakuokromat dalam campuran sebesar 111,09% dan persentase cis kalium dioksalatodiakuokromat dalam campuran sebesar 123,76%. Penambahan ammonia pada kristal digunakan untuk membedakan jenis isomer dimana untuk trans kalium dioksalatodiakuokromat terbentuk larutan berwarna coklat muda yang tidak larut dan cis kalium dioksalatodiakuokromat berupa padatan berwarna hijau tua yang dengan cepat menyebar merata.
REFERENSI
1. Fessenden & Fessenden. 1997. Kimia Organik Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
2. Silalahi, Jansen. 2002. Asam Lemak Trans dalam Makanan dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan.
Diakses, 19 Maret 2009.
3. Shevla, G. 1990. Analisis Organik Kualitatif Makro Dan Semimakro. PT. Kalman Media Pustaka. Jakarta.
4. Cotton and Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. UI Press : Jakarta.
5. Keenan, Kleinfelter,Wood. 1992. Kimia Untuk Universitas. Jilid 2. Edisi Keenam. Erlangga. Jakarta.
E. HASIL PENGAMATAN
a. Pembuatan isomer trans – dioksaltodiakuokromat ( III )
Perlakuan Hasil
12 g kristal asam oksalat dihidrat
( berwarna putih ) + sedikt
-
aquades
4 g kalium dikromat ( berwarna
orange ) + sedikit aquades panas.
Dicampurkan dengan asam
oksalat dihirat + air tadi.
-
Setelah beberapa detik terjadi
reaksi , campuran tadi sedikit
demi sedikit saling melelehkan
dan warnanya berubah menjadi
ungu kehitaman yang mengental
seperti jeli. Disamping terjadi
perubahan warna ada uap air dan
gas yang keluar.
Menguapkan larutan hingga
tinggal separuhnya.
Menguapkan larutan dengan suhu
kamar hingga sepertiganya.
Menjadi mengental.
Lebih mengental lagi.
Dtambahkan dengan alkohol. Tambah mengental
b. Pembuatan isomer cis – dioksalatodiakuokromat ( III )
Perlakuan Hasil
4 g kalium dikromat + 12 g asam
oksalat dihirat dalam gelas 200 mL.
-
kemudian di tetes setetes akuades dan
di tutup memakai kaca arloji.
setelah beberapa detik, terjasi reaksi.
Ada mengeluarkan gas dan uap air.
Menambah etanol Mengendap
Diambah etanol lagi Membentuk kristal seluruhnya
Menyaring dan menimbang Ada massa
c. Uji kemurnian somer
Perlakuan Hasil
Sedikit kristal trans di atas kertas saring
+ larutan amoniak encer
Padatan berwarna coklat muda yang
tetap tidak terlarut.
Sedikit kristal cis diatas kertas saring +
larutan amoniak encer
Larutam berwarna hijau tua yang
dengan cepat menyebar pada kertas
saring.
PEMBAHASAN
Isomer geometri mempunyai dua bentuk isomer yaitu isomer cis- dan isomer
trans-. Dimana isomer cis- dan trans mempunyai sifat dan kelarutan yang berbeda serta warna
kristal yang berbeda. Hal ini disebabkan kedudukan molekul-molekul dalam struktur
gemetrinya berbeda. Isomer cis terletak berdampingan dengan sedangkan isomer trans
terletak berseberangan dengan molekul-molekulnya.
Isomer senyawa cis mempunyai warna yang berbeda dengan isomer pada
senyawa trans, senyawa cis mempunyai kristal hijau tua sedangkan pada senyawa trans
kristal yang terbentuk akan bewarna ungu kehitaman . Untuk memurnikannya kita
menambahkan NH4OH.
H. KESIMPULAN DAN SARAN
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah:
1. Senyawa koordinasi K[Cr(C2O4)2(H2¬O)].H2O mempunyai dua bentuk isomer geometri
yaitu cis dan trans
2. Isomer cis dan trans mempunyai sifat fisik, kelarutan dan warna yang berbeda.
3. Isomer dari senyawa cis memiliki kristal yang bewarna hijau tua, sedangkan isomer trans