Top Banner
CiE 4 (2) (2015) Chemistry in Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined © 2015 Universitas Negeri Semarang ISSN NO 2252-6609 Info Artikel Abstrak Abstract PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH BERBASIS GUIDED DISCOVERY UNTUK HASIL BELAJAR SISWA Lia Listantia , Sri Susilogati Sumarti, Agung Tri Prasetya Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang Gedung D6 Kampus Sekaran Gunung Pati Telp. 8508112 Semarang 50229 E-mail : [email protected] Sejarah Artikel: Diterima Mei 2015 Disetujui Juni 2015 Dipublikasikan Oktober 2015 Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan media Flash berbasis guided discovery yang layak, efektif dan mendapat respon positif dari siswa maupun guru. Desain penelitian yang digunakan yaitu Research and Development yang terdiri dari tiga tahap yakni Define, Design, and Develop. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, dokumentasi, observasi, tes dan angket. Analisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa media Flash berbasis guided discovery layak digunakan dalam pembelajaran. Media Flash berbasis guided discovery dinyatakan efektif karena 75% siswa dari subjek penelitian mencapai nilai KKM pada hasil tes dan aspek afektif dan psikomotorik mendapat predikat baik. Selain itu, data angket menunjukkan bahwa media Flash berbasis guided discovery dinyatakan mendapat respon baik dari siswa dan guru. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa media Flash berbasis guided discovery untuk hasil belajar siswa dinyatakan layak, efektif, dan mendapat respon positif dari siswa dan guru sehingga dapat diterapkan dalam pembelajaran kimia. Alamat korespondensi: E-mail : [email protected] Telp. 08562617923 Kata kunci: Guided Discovery Hasil Belajar Siswa Media Flash This research is a development that aims to develop Flash media based media guided discovery outcomes are feasible, effective and received a positive response from students and teachers. The study design used is Research and Development, which consists of three stages namely Define, Design, and Develop. Collecting data using interviews, documentation, observation, tests and questionnaires. Data analysis using quantitative descriptive technique. The result showed that flash mediabased guided discovery worthy of use in learning. Flash media based guided discovery is declared effective because 75% of the students of the study subjects reached the KKM on test results and affective and psychomotor aspects of a predicate good. In addition, questionnaire data showed that the Flashbased media guided discovery otherwise get good response from students and teachers. Based on the results of data analysis can be concluded that guided discovery of Flash media based media for student learning outcomes as feasible, effective, and received a positive response from students and teachers that can be applied in teaching chemistry.
7

CiE 4 (2) (2015) Chemistry in Educationlib.unnes.ac.id/33251/1/PDF_PENGEMBANGAN_MEDIA... · penyangga dan hidrolisis, quis dalam bentuk latihan soal, materi singkat untuk mereiew

Jul 26, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: CiE 4 (2) (2015) Chemistry in Educationlib.unnes.ac.id/33251/1/PDF_PENGEMBANGAN_MEDIA... · penyangga dan hidrolisis, quis dalam bentuk latihan soal, materi singkat untuk mereiew

CiE 4 (2) (2015)

Chemistry in Educationhttp://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined

© 2015 Universitas Negeri Semarang

ISSN NO 2252-6609

Info Artikel Abstrak

Abstract

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FLASH BERBASISGUIDED DISCOVERY UNTUK HASIL BELAJAR SISWA

Lia Listantia, Sri Susilogati Sumarti, Agung Tri Prasetya

Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang

Gedung D6 Kampus Sekaran Gunung Pati Telp. 8508112 Semarang 50229E-mail : [email protected]

Sejarah Artikel:Diterima Mei 2015Disetujui Juni 2015Dipublikasikan Oktober 2015

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untukmengembangkan media Flash berbasis guided discovery yang layak, efektif danmendapat respon positif dari siswa maupun guru. Desain penelitian yangdigunakan yaitu Research and Development yang terdiri dari tiga tahap yakni Define,Design, and Develop. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara,dokumentasi, observasi, tes dan angket. Analisis data menggunakan teknikdeskriptif kuantitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa media Flashberbasis guided discovery layak digunakan dalam pembelajaran. Media Flashberbasis guided discovery dinyatakan efektif karena 75% siswa dari subjekpenelitian mencapai nilai KKM pada hasil tes dan aspek afektif dan psikomotorikmendapat predikat baik. Selain itu, data angket menunjukkan bahwa media Flashberbasis guided discovery dinyatakan mendapat respon baik dari siswa dan guru.Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa media Flash berbasisguided discovery untuk hasil belajar siswa dinyatakan layak, efektif, dan mendapatrespon positif dari siswa dan guru sehingga dapat diterapkan dalam pembelajarankimia.

Alamat korespondensi:E-mail : [email protected]. 08562617923

Kata kunci:Guided DiscoveryHasil Belajar SiswaMedia Flash

This research is a development that aims to develop Flash media based media guideddiscovery outcomes are feasible, effective and received a positive response from students andteachers. The study design used is Research and Development, which consists of three stagesnamely Define, Design, and Develop. Collecting data using interviews, documentation,observation, tests and questionnaires. Data analysis using quantitative descriptivetechnique. The result showed that flash media­based guided discovery worthy of use inlearning. Flash media based guided discovery is declared effective because 75% of thestudents of the study subjects reached the KKM on test results and affective andpsychomotor aspects of a predicate good. In addition, questionnaire data showed that theFlash­based media guided discovery otherwise get good response from students and teachers.Based on the results of data analysis can be concluded that guided discovery of Flashmedia based media for student learning outcomes as feasible, effective, and received apositive response from students and teachers that can be applied in teaching chemistry.

Page 2: CiE 4 (2) (2015) Chemistry in Educationlib.unnes.ac.id/33251/1/PDF_PENGEMBANGAN_MEDIA... · penyangga dan hidrolisis, quis dalam bentuk latihan soal, materi singkat untuk mereiew

23

Lia Listantia/Chemistry in Education 4 (2) (2015)

PendahuluanPenggunaan media komputer dalam

pembelajaran menyebabkan prosespenyampaian materi akan terlihat lebih menarikkarena dapat menggambarkan hal-hal yangbersifat abstrak menjadi lebih nyata sehinggadiharapkan hasil belajar siswa dapatmemuaskan. Media pembelajaran merupakanunsur yang sangat penting dalam kegiatanpembelajaran. National Education Association(NEA) mendefinisikan media sebagai segalabenda yang dapat dimanipulasikan, dilihat,didengar, dibaca atau dibicarakan besertainstrumen yang dipergunakan untuk kegiatantersebut (Nurseto, 2011). Media pembelajaranmemiliki dua komponen penting yaitu alat atauhardware dan pesan atau software. Pesan disiniadalah materi pembelajaran yang sesuai dengantopik yang akan dipelajari siswa, sedangkan alatadalah fasilitas yang mendukung untukmempresentasikan pesan tersebut (Rahayu &Limantara, 2013). Salah satu program softwareyang sedang berkembang saat ini adalah AdobeFlash. Adobe Flash adalah suatu software(perangkat lunak) yang dapat menampilkansebuah animasi.

Selama ini dalam proses pembelajarandi kelas, pada umumnya siswa hanya diberi tahuoleh gurunya dan bukan melalui kegiataneksplorasi (Ruseffendi, 2006). Prosespembelajaran seperti ini kecil kemungkinankemampuan siswa dapat berkembang, makapembelajaran harus menjadi lingkungan dimanasiswa mampu terlibat secara aktif dalam banyakkegiatan yang bermanfaat, siswa harus aktifdalam belajar, tidak hanya menyalin ataumengikuti contoh-contoh tanpa tahu maknanya(Henningsen & Stein, 1997). Terlepas darikelebihan metode ceramah, model inicenderung membuat siswa bersikap pasif, siswahanya duduk dan mendengarkan apa yangdisampaikan oleh guru dan seringkali siswatidak sepenuhnya berkonsentrasi pada prosespembelajaran, sehingga siswa tidak mengertitentang konsep materi yang dipelajari danhanya menghafalkan materi (Sari & Supardi,2013). Berdasarkan hasil observasi awal padatanggal 23 Desember 2014 diperoleh informasibahwa SMA Negeri Banyumas merupakansalah satu sekolah yang menerapkan metodeceramah dalam pembelajaran kimia, tetapidalam pelaksanaannya siswa masih pasifmendengarkan.

Salah satu pembelajaran yang berpusatpada siswa adalah metode penemuan (discovery).

Penemuan yang dimaksud yaitu siswamenemukan konsep melalui bimbingan danarahan dari guru karena pada umumnyasebagian besar siswa masih membutuhkankonsep dasar untuk dapat menemukan sesuatu.Guru memiliki pengaruh yang paling pentingterhadap kemajuan siswa dalam prosespembelajaran (Abel & Smith, 1994). Metodepenemuan terbimbing (guided discovery), guruberperan sebagai fasilitator yang membimbingsiswa melalui pertanyaan-pertanyaan yangmengarahkan siswa untuk menghubungkanpengetahuan yang lalu dengan pengetahuanyang sedang ia peroleh. Metode penemuanterbimbing mampu melibatkan siswa secaraaktif dalam pembelajaran dan mengurangikecenderungan guru untuk mendominasi prosespembelajaran (Yusnawan, 2013). Siswadidorong untuk berpikir sendiri, menganalisissendiri, sehingga dapat menemukan konsep,prinsip, ataupun prosedur berdasarkan bahanajar yang telah disediakan guru. Metodepenemuan menjelaskan tentang siswa belajaruntuk mengenal suatu masalah, karakteristikdari solusi, mencari informasi yang relevan,membangun stategi untuk mencari solusi, danmelaksanakan strategi yang dipilih (Borthick &Jones, 2000). Metode penemuan jugamembiasakan siswa dalam memecahkanmasalah.

Pembelajaran discovery (penemuan)adalah kegiatan atau pembelajaran yangdirancang sedemikian rupa sehingga siswadapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri.Dalam menemukan konsep, siswa melakukanpengamatan, menggolongkan, membuatdugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dansebagainya untuk menemukan beberapa konsepatau prinsip (Balım, 2009). Guided discoverymelibatkan peserta didik dalam kegiataneksperimen sederhana (terstruktur atau tidakterstruktur). Pendekatan demonstrasi yangberpusat pada siswa melibatkan peserta didikdalam menampilkan atau memamerkan bendaatau peralatan dengan maksud untukmenunjukkan kepada mereka penggunaan yangbenar atau menunjukkan prosedureksperimental (Udo, 2010).

Rumusan masalah dalam penelitian ini,(1) apakah produk pengembangan mediapembelajaran Flash berbasis guided discoverylayak digunakan?; dan (2) apakah produkpengembangan media pembelajaran Flashberbasis guided discovery efektif digunakan?; (3)bagaimana tanggapan siswa dan guru terhadap

Page 3: CiE 4 (2) (2015) Chemistry in Educationlib.unnes.ac.id/33251/1/PDF_PENGEMBANGAN_MEDIA... · penyangga dan hidrolisis, quis dalam bentuk latihan soal, materi singkat untuk mereiew

Lia Listantia/Chemistry in Education 4 (2) (2015)

24

penggunaan media pembelajaran Flash berbasisguided discovery?. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui kelayakan, keefektifan sertatanggapan siswa dan guru terhadap mediapembelajaran Flash berbasis guided discoveryuntuk hasil belajar siswa.

MetodePenelitian ini dilakukan di SMA Negeri

Banyumas mulai tanggal 25 Februari 2015sampai dengan 8 April 2015. Penelitian inimerupakan penelitian pengembangan yangmenggunakan desain Research and Development(R&D) yang terdiri atas tiga tahap yaitu tahapdefine, design, dan develop yang mengacu padamodel prosedural 3-D (Thiagarajan, 1974).Tahap define untuk mengidentifikasi potensi danmasalah yang ada. Tahap design adalah tahappembuatan media Flash berbasis guided discoveryyang kemudian divalidasi oleh pakar dan setelahitu dilakukan uji coba skala kecil. Tahap developmerupakan pengujian media tersebut pada ujicoba skala besar untuk mengetahui keefektifandan tanggapan siswa serta guru.

Sampel penelitian menggunakan 10siswa kelas XI MIA untuk uji coba skala kecildan siswa kelas XI MIA 1 sebanyak 36 siswauntuk uji coba skala besar pada semester genaptahun pelajaran 2014/2015. Penentuan sampelpenelitian dilakukan menggunakan teknikpurposive sampling. Kelayakan media Flashberbasis guided discovery dinilai oleh para pakarmenggunakan lembar validasi isi (mencakupaspek materi dan bahasa) dan lembar validasimedia. Sedangkan keefektifan dan tanggapansiswa serta guru diuji pada tahap uji coba skalabesar.

Metode pengumpulan data yangdigunakan dalam penelitian ini yaitu metodewawancara untuk studi pendahuluan dalamrangka identifikasi potensi dan masalah yangada dengan guru sebagai responden. Metodedokumentasi digunakan untuk pengumpulandata. Metode tes digunakan untuk mengukurhasil belajar siswa setelah proses pembelajaran.Metode angket untuk memperoleh datamengenai tanggapan siswa dan guru. Metodeobservasi untuk mengukur aspek afektif danpsikomotorik siswa selama proses pembelajaran.

Analisis data hasil penelitian terhadapkelayakan, keefektifan dan tanggapan siswaserta guru terhadap media Flash berbasis guideddiscovery untuk hasil belajar siswa yaitumenggunakan teknik deskriptif kuantitatif.

Indikator keberhasilan penelitian ini yaitumedia Flash berbasis guided discovery dinyatakanlayak jika rerata skor lembar validasi isi daripakar mencapai interval skor lebih dari 56 danrerata skor lembar validasi media dari pakarmencapai interval skor lebih dari 47. MediaFlash berbasis guided discovery dinyatakan efektifjika 75% siswa dari subjek penelitian mencapainilai KKM (77) serta aspek afektif danpsikomotoriknya mendapat predikat baik.Sedangkan media Flash berbasis guided discoverydinyatakan mendapat respon positif jika rerataskor hasil tanggapan siswa lebih dari 40 danrerata skor tanggapan guru lebih dari 54.

Hasil Penelitian dan PembahasanHasil penelitian pengembangan media

pembelajaran Flash berbasis guided discovery inimeliputi 1) hasil identifikasi potensi danmasalah; 2) desain media Flash berbasis guideddiscovery; 3) hasil validitas desain media Flasholeh ahli sebagai uji kelayakan media; 4)keefektifan media Flash berbasis guided discoveryterhadap hasil belajar siswa; 5) tanggapan siswaserta guru terhadap pembelajaran menggunakanmedia Flash berbasis guided discovery.

Berdasarkan data identifikasi potensiyang didapatkan selama tahap define melaluiobservasi dan wawancara didapatkan informasibahwa sekolah memiliki fasilitas LCD danproyektor yang lengkap pada tiap kelasnya.Potensi lain yaitu adanya guru-guru yangmumpuni. Guru kimia tersebut juga pernahmengikuti pelatihan terkait pelaksanaankurikulum 2013 sehingga mereka sangat pahammengenai pelaksanaan kurikulum 2013. Selainitu adanya ruang perpustakaan yang lengkapsehingga siswa dapat mengembangkanpengetahuannya secara mandiri melaluimembaca buku.

Hasil wawancara dengan guru terkaitpemasalahan yang ada di sekolah, memperolehinformasi bahwa hasil belajar siswa masihtergolong rendah dan belum memuaskan yaknihanya 47% siswa yang dapat mencapai KKM(77). Pada proses pembelajaran, guru masihmenggunakan metode ceramah dan terkadangjuga dilakukan metode diskusi, namun peransiswa masih kurang aktif dan kurangbersemangat selama proses pembelajaran.Pembelajaran menggunakan metode guideddiscovery belum pernah dilakukan dalampembelajaran kimia. Penggunaan LCD danproyektor juga belum dimanfaatkan secaramaksimal dalam pembelajaran kimia. Untuk itu

Page 4: CiE 4 (2) (2015) Chemistry in Educationlib.unnes.ac.id/33251/1/PDF_PENGEMBANGAN_MEDIA... · penyangga dan hidrolisis, quis dalam bentuk latihan soal, materi singkat untuk mereiew

25

Lia Listantia/Chemistry in Education 4 (2) (2015)

dibutuhkan suatu media yang dapatmeningkatkan keaktifan dan semangat siswadalam belajar sehingga mampu meningkatkanhasil belajar siswa khususnya pada materihidrolisis dan larutan penyangga yang seringkaliterjadi miskonsepsi didalamnya. Miskonsepsiyang sering terjadi pada materi hidrolisis danlarutan penyangga adalah pada perhitungan pH,siswa masih kesulitan dalam membedakanmana soal yang menggunakan rumusperhitungan pH hidrolisis dan mana soal yangmenggunakan perhitungan pH larutanpenyangga. Informasi terkait potensi danmasalah yang ada di sekolah tersebut menjadilatar belakang dikembangkannya mediapembelajaran Flash berbasis guided discoverypada materi larutan penyangga dan hidrolisisuntuk hasil belajar siswa.

Desain media pembelajaran Flashberbasis guided discovery dirancang khusus untukkegiatan pembelajaran dengan metode guideddiscovery yang tersusun secara kronologis danberisi simulasi percobaan tentang larutanpenyangga dan hidrolisis, quis dalam bentuklatihan soal, materi singkat untuk mereiewpembelajaran, serta contoh-contoh soal yangberkaitan dengan materi larutan penyangga danhidrolisis. Media ini disusun sesuai denganmetode guided discovery, dimana dalam kegiatanpembelajarannya siswa yang dilibatkan aktifdan fungsi guru disini hanya mengarahkan danmembimbing. Siswa mengamati simulasipraktikum yang ditayangkan kemudianmembuat kesimpulan berdasarkanpemikirannya sendiri. Pada penelitian ini,media dibuat dan dikembangkan sebagai mediapembelajaran yang dapat membantu guru dansiswa dalam proses pembelajaran.

Desain media tersebut kemudianmendapatkan validasi kritik serta saran oleh 6orang validator pada tahap design. Tim validatorisi media (mencakup aspek materi dan bahasa)ini yaitu (1) dosen kimia Universitas NegeriSemarang sebagai validator I; (2) guru seniorkimia SMA Negeri Banyumas sebagai validatorII; dan (3) tutor di sebuah lembaga bimbinganbelajar sebagai validator III. Hasil uji kelayakanisi media (mencakup aspek materi dan bahasa)oleh validator disajikan dalam Tabel 1. Timvalidator media yaitu (1) dosen komputerUniversitas Negeri Semarang sebagai validatorIV; (2) dosen media Universitas NegeriSemarang sebagai validator V; dan (3) gurusenior komputer SMK Negeri 2 Purwokertosebagai validator VI. Hasil uji kelayakan media

oleh validator disajikan dalam Tabel 2.

Tabel 1. Hasil uji kelayakan isi media

Tabel 2. Hasil uji kelayakan media

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahuibahwa rerata skor keseluruhan mencapai 64dengan kriteria layak, sedangkan pada Tabel 2dapat diketahui bahwa rerata skor keseluruhanmencapai 60 dengan kriteria sangat layak. Halini berarti validator baik dari validator isi(mencakup aspek materi dan bahasa) danvalidator media menganggap bahwa mediaFlash berbasis guided discovery layak digunakansebagai media penunjang keberhasilan hasilbelajar siswa materi hidrolisis dan larutanpenyangga. Media Flash yang sudah dinyatakanlayak tersebut tetap harus diperbaiki sesuaidengan saran dan komentar dari para validatoragar nantinya menjadi media yang sempurna.Data saran dan komentar dari para validatordisajikan dalam Tabel 3.

Tabel 3. Data Saran dan KomentarValidator terhadap Media

Media Flash yang sudah diperbaikisesuai saran dari validator tersebut kemudiandigunakan untuk mengetahui tanggapan siswaserta guru melalui uji coba skala kecil. Dataterkait tanggapan siswa serta guru pada uji cobaskala kecil diperoleh melalui metode angket.Metode angket yaitu salah satu metodepengumpulan data yang dilakukan dengan caramemberi seperangkat pertanyaan ataupernyataan tertulis kepada responden untukdijawabnya (Sugiyono, 2012). Berdasarkan datatanggapan siswa serta guru pada uji coba skalakecil diketahui bahwa baik siswa maupun guru

Page 5: CiE 4 (2) (2015) Chemistry in Educationlib.unnes.ac.id/33251/1/PDF_PENGEMBANGAN_MEDIA... · penyangga dan hidrolisis, quis dalam bentuk latihan soal, materi singkat untuk mereiew

Lia Listantia/Chemistry in Education 4 (2) (2015)

26

memberikan tanggapan positif terhadappenggunaan media pembelajaran Flash berbasisguided discovery dalam pembelajaran denganrerata tanggapan siswa klasikal sebesar 44 yangtermasuk dalam kategori baik. Sedangkan reratatanggapan guru klasikal sebesar 60 yangtermasuk dalam kategori baik.

Media Flash berbasis guided discoverydapat diuji pada tahap develop jika telahdinyatakan layak dan mendapatkan responpositif dari siswa dan guru. Data hasil validasidari uji coba skala kecil yang diperoleh padatahap design digunakan untuk memperbaikimedia Flash agar menjadi lebih baik. Data padatahap develop digunakan untuk mengetahuikeefektifan dan tanggapan siswa serta guruterhadap media Flash pada skala yang lebihbesar. Data yang diperoleh dari uji coba skalabesar yaitu data hasil belajar siswa yangmeliputi nilai tes evaluasi, penilaian afektif, danpenilaian psikomotorik siswa, serta datatanggapan siswa dan guru terhadap penggunaanmedia Flash berbasis guided discovery selamapembelajaran.

Keefektifan media Flash berbasis guideddiscovery dapat dilihat dari data hasil belajarsiswa yang meliputi hasil tes evaluasi, hasilpenilaian afektif, dan hasil penilaianpsikomotorik. Media dikatakan efektif jika 75%siswa dari subjek penelitian yakni minimal 27siswa dari 36 siswa telah mencapai kriteriaketuntasan minimal, serta telah mencapaipredikat baik pada penilaian afektif danpsikomotorik. Siswa dinyatakan tuntas KKMjika telah mencapai nilai 77 dari skorkeseluruhan hasil tes menggunakan soalevaluasi. Data hasil rekapitulasi hasil tesmenggunakan soal evaluasi disajikan padaTabel 4. Data hasil rekapitulasi observasipenilaian afektif dan psikomotorik siswadisajikan pada Tabel 5 dan Tabel 6.

Tabel 4. Rekapitulasi hasil tes soalevaluasi pada uji coba skala besar

Tabel 5. Rekapitulasi hasil observasipenilaian afektif pada uji coba skala besar

Tabel 6. Rekapitulasi hasil observasipenilaian psikomotorik pada uji coba skalabesar

Berdasarkan data pada Tabel 4 dapatdiketahui bahwa 28 dari 36 siswa (lebih dari75% siswa subjek penelitian) mencapai KKM(tuntas). Pada Tabel 5 diketahui bahwa 30 siswamencapai predikat baik dengan 6 diantaranyamendapatkan predikat sangat baik padapenilaian afektif dari total siswa sejumlah 36siswa. Pada Tabel 6 diketahui bahwa 31 siswamencapai predikat baik dengan 5 diantaranyamendapatkan predikat sangat baik padapenilaian psikomotorik dari total siswa sejumlah36 siswa.

Hal ini menandakan pembelajarandengan menggunakan media dapat menunjangkeberhasilan hasil belajar siswa. Media dapatmemudahkan siswa dalam mengingatpembelajaran dan memahami konsep materi.Perbandingan pembelajaran konvensionaldengan pembelajaran mengggunakan media,pembelajaran interaktif menggunakan mediamemiliki beberapa keuntungan, yaitumeningkatkan kemampuan siswa, kecepatansiswa dalam menguasai konsep yang dipelajari,dan retensi (daya ingat) yang lebih lama(Mulyatun, 2012). Keuntungan lainnya jugadiungkapkan oleh (Udaibah, 2013) bahwapenggunaan media pembelajaran berbasisanimasi juga dapat meningkatkan peran aktifsetiap siswa, meningkatkan kesiapan,pemahaman dan penguasaan terhadap materipelajaran kimia. Oleh karena itu, padapenelitian ini pelaksanaan pembelajaran kimiadengan media pembelajaran Flash berbasisguided discovery pada materi larutan penyanggadan hidrolisis dikatakan efektif untuk hasilbelajar siswa.

Data angket tanggapan siswa dan gurupada uji coba skala besar menunjukkan bahwasiswa memberikan respon positif terhadappenggunaan media. Hal ini ditunjukkan darirerata perolehan skor mencapai 45 yangtermasuk dalam interval skor dengan kriteriabaik. Ketiga guru kimia juga memberikantanggapan baik dengan rerata skor sebesar 65.Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa baik

Page 6: CiE 4 (2) (2015) Chemistry in Educationlib.unnes.ac.id/33251/1/PDF_PENGEMBANGAN_MEDIA... · penyangga dan hidrolisis, quis dalam bentuk latihan soal, materi singkat untuk mereiew

27

Lia Listantia/Chemistry in Education 4 (2) (2015)

siswa maupun guru memberikan respon positifterhadap penggunaan media pembelajaran Flashberbasis guided discovery sehingga dapatdigunakan dalam pembelajaran kimia materilarutan penyangga dan hidrolisis.

Berdasarkan tahap validasi media, ujicoba skala kecil, dan uji coba skala besarmenunjukkan bahwa media Flash berbasisguided discovery untuk hasil belajar siswa adalahsalah satu media penunjang keberhasilan hasilbelajar siswa yang layak, efektif, danmemperoleh tanggapan positif dari siswa danguru. Hal ini menunjukkan pembelajarandengan media Flash berbasis guided discoverymemberikan kesempatan siswa untuk aktifberpartisipasi selama proses pembelajaranberlangsung. Pembelajaran tersebut dapatmeningkatkan motivasi siswa serta mendorongsiswa agar mampu memahami konsep melaluipenemuannya sendiri sehingga hasil belajarsiswa dapat memuaskan. Hal ini sesuai denganhasil penelitian yang dilakukan oleh(Sulistyowati et al., 2012) bahwa kelebihan daripenerapan model pembelajaran guided discoveryadalah: (1) keterlibatan siswa dalampembelajaran maksimal, siswa dibimbing untukmenemukan konsep secara mandiri; (2) adanyakerja sama dan dinamika tim dalammemecahkan permasalahan; (3) menjadikansiswa aktif dalam berpikir kritis danmeningkatkan aktivitas pembelajaran siswa; (4)siswa memiliki ketrampilan dan ketangkasandalam menyelesaikan soal; (5) siswa dilatihuntuk mengaplikasikan pengetahuan dalamdunia nyata.

SimpulanMedia Flash berbasis guided discovery

dinyatakan layak digunakan untukpembelajaran kimia karena baik validator isimaupun media memberikan skor dengankriteria layak. Media pembelajaran Flashberbasis guided discovery juga dinyatakan efektifuntuk pembelajaran. Hal ini dikarenakan padauji coba skala besar lebih dari 75% siswa subjekpenelitian mendapatkan nilai diatas kriteriaketuntasan minimal (77) pada hasil tes soalevaluasi dan mendapatkan predikat baikberdasarkan observasi penilaian afektif danpsikomotorik siswa. Selain itu, berdasarkananalisis angket tanggapan siswa dan gurudiketahui bahwa media Flash mendapatkantanggapan positif karena rerata perolehan skortanggapan siswa pada uji coba skala besar

mencapai 45 yang termasuk dalam interval skordengan kriteria baik, sedangkan ketiga gurukimia memberikan tanggapan baik denganrerata skor sebesar 65.

Ucapan Terima KasihPenulis mengucapkan terima kasih

kepada: (1) Drs. Kasmui, M.Si; (2) Tuswoto,S.Kom; (3) Meutia Istina Hanum, S.Pd; dan (4)Prijatno, S.Pd yang telah memberikan penilaianterhadap produk media pembelajaran Flashberbasis guided discovery pada materi larutanpenyangga dan hidrolisis sehingga produktersebut dinyatakan layak diterapkan dalampembelajaran. Penulis juga mengucapkanterima kasih kepada pihak-pihak yang telahmembantu dalam proses penelitian yang tidakbisa penulis sebutkan satu-persatu.

Daftar PustakaAbel, S. & Smith, D., 1994. What is science?:

preservice elementary teachers’ conceptionsof the nature of science. International Journalof Science Education, XVI(4): 475-87.

Balım, A.G., 2009. The Effects of DiscoveryLearning on Students’ Success and InquiryLearning Skills. Egitim Arastirmalari­EurasianJournal of Educational Research, 1(35): 1-20.

Borthick, A.F. & Jones, D.R., 2000. The Motivationfor Collaborative Discovery Learning Onlineand its Application in an InformationSystems Assurance Course. Issues inAccounting Education, 15(2): 181-210.

Henningsen, M. & Stein, M.K., 1997. MathematicalTask and Student Cognition: Classroom-Based Factors that Support and InhibitHigh-Level Mathematical Thinking andReasoning. Journal for Research in MathematicsEducation, 28(5): 524-49.

Mulyatun, 2012. Laboratorium Kimia Virtual:Alternatif Pembelajaran Kimia untukMeningkatkan Hasil Belajar MahasiswaTadris Kimia IAIN Walisongo Semarang.Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 6(2): 935-46.

Nurseto, T., 2011. Membuat Media Pembelajaranyang Menarik. Jurnal Ekonomi danPendidikan, 8(1): 19-35.

Rahayu, I. & Limantara, L.M., 2013. Upgrading TheAvailability Of Building Sentence OnIndonesian Language Learning By UsingSeries Pictures Media. Academic ResearchInternational, 4(2): 530-35.

Ruseffendi, E.T., 2006. Pengantar kepada MembantuGuru Mengembangkan Kompetensinya dalamPengajaran Matematika Untuk MeningkatkanCBSA (edisi revisi). Bandung: Tarsito.

Page 7: CiE 4 (2) (2015) Chemistry in Educationlib.unnes.ac.id/33251/1/PDF_PENGEMBANGAN_MEDIA... · penyangga dan hidrolisis, quis dalam bentuk latihan soal, materi singkat untuk mereiew

Lia Listantia/Chemistry in Education 4 (2) (2015)

28

Sari, A.D.C. & Supardi, K.I., 2013. Pengaruh ModelTeam Games Tournament MediaTournament-Question Cards terhadap HasilBelajar Siswa pada Materi Hidrokarbon.Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 7(1): 1042-50.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).Bandung: Alfabeta.

Sulistyowati, N., Widodo, A.T. & Sumarni, W., 2012.Efektivitas Model Pembelajaran GuidedDiscovery Learning Terhadap KemampuanPemecahan Masalah Kimia. Chemistry inEducation, 2(1): 49-55.

Thiagarajan, 1974. Development for Training Teachers ofExceptional Children. Bloomington: IndianaUniversity.

Udaibah, W., 2013. Bahan Ajar Multi-IntelegensiaBerbasis Animasi sebagai Media untukMeningkatkan Prestasi dan Motivasi BelajarMahasiswa Tadris Kimia IAIN Walisongo

Semarang. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia,7(1): 1031-41.

Udo, M.E., 2010. Effect of Guided-Discovery,Student- Centred Demonstration and theExpository Instructional Strategies onStudents’ Performance in Chemistry. AnInternational Multi­Disciplinary JournalEthiopia, 4(4): 389-98.

Yusnawan, I.P.A., 2013. Penerapan MetodePenemuan Terbimbing UntukMeningkatkan Pemahaman Siswa PadaMateri Gradien Di Kelas VIII SMP Negeri 9Palu. Jurnal Elektronik Pendidikan MatematikaTadulako, 1(1): 76-86.