GAMBARAN KEGIATAN PENYELENGGARAAN MAKANAN PASIEN RAWAT INAP DI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2013 LAPORAN MAGANG OLEH : Bertin F W 25010110141094 Anisa Arum S 25010120500038 PEMINATAN GIZI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
GAMBARAN KEGIATAN PENYELENGGARAAN MAKANAN
PASIEN RAWAT INAP DI INSTALASI GIZI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2013
LAPORAN MAGANG
OLEH :
Bertin F W 25010110141094
Anisa Arum S 25010120500038
PEMINATAN GIZI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Abstrak
Magang ini dilaksanakan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Semarang. Waktu pelaksanaan magang ini dimulai dari 15 Juli – 17 Agustus 2013
dengan tujuan untuk mengetahui gambaran kegiatan penyelenggaraan makanan di
Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang.
Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang merupakan salah
satu rumah sakit yang melaksanakan penyelenggaraan makanan pasien rawat inap
secara penuh yaitu dengan sistem swakelola. Kegiatan penyelenggaraan makanan di
instalasi gizi RSUD Kota Semarang meliputi perencanaan anggaran belanja makanan,
perencanaan menu, perhitungan kebutuhan bahan makanan, pengadaan bahan
makanan, penerimaan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan, persiapan dan
pengolahan bahan makanan, dan penyajian serta pendistribusian makanan kepada
pasien rawat inap.
Sumber daya manusia yang berada di instalasi gizi RSUD Kota Semarang
terdiri dari 31 orang dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Dengan 8
ahli gizi dan 23 tenaga dapur. Siklus menu yang digunakan di instalasi gizi RSUD
Kota Semarang adalah siklus menu 10 hari, Pembelian bahan makanan dilakukan
dengan cara penawaran umum terbuka (tender), bahan makanan diterima setiap
pengiriman bahan makanan yaitu setiap hari saat pagi hari , terkecuali ada hal-hal
tertentu yang memerlukan pengiriman langsung untuk keesokan harinya, dan dalam
kegiatan pendistribusian makanan instalasi gizi RSUD Kota Semarang menggunakan
sistem sentralisasi.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peserta magang menunjukkan
bahwa kepuasan pasien terhadap pelayanan gizi, dan penilaian pasien terhadap cita
rasa makanan, penampilan makanan, tempat penyajian, dan sikap petugas pengantar
makanan di instalasi gizi RSUD Kota Semarang sudah cukup baik.
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Judul Magang
GAMBARAN KEGIATAN PENYELENGGARAAN MAKANAN PASIEN
RAWAT INAP DI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KOTA SEMARANG TAHUN 2013
Telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Magang
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang
Semarang , 17 Agustus 2013
Mengetahui,
Pembimbing Fakultas
PAK ZEN
Pembimbing Lapangan
BU NING
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada ALLAH, yang telah
melimpahkan kasih sayang, karunia dan cinta kepada penulis yang selalu mengalir
disetiap nikmat yang Engkau beri, serta kemudahan dan kesabaran sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan magang yang berjudul ’’Gambaran Kegiatan
Penyelenggaraan Makanan Pasien Rawat Inap di Instalasi Gizi Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Semarang tahun 2013 ’’ Shalawat dan salam selalu tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat dan para pengikutnya.
Penulis menyadari sepenuh hati bahwa laporan ini tidak akan tersusun dan selesai
tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Belom kelar siapa?
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan terhadap individu, pasien dan
masyarakat dengan inti pelayanan medik baik pencegahan, pemeliharaan, pengobatan
dan penyembuhan yang diproses secara terpadu agar mencapai pelayanan kesehatan
paripurna.
Disamping kegiatan pelayanan kesehatan untuk penyembuhan pasien secara
klinis, rumah sakit juga menjadi media perawatan pasien terhadap paparan penyakit
lain dari pasien yang lainnya, yaitu dengan adanya instalasi gizi Rumah Sakit yang
dapat memberikan perawatan secara berkala dengan memberikan nutrisi yang tepat
untuk pasien baik di saat dirawat maupun bekal pengetahuan tentang nutrisi yang
dapat diterapkan di rumah ketika sudah menjalankan rawat jalan. Oleh karena itu,
didalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan rumah sakit perlu menambah kualitas
dan kuantitas dalam memberikan pelayanan khususnya untuk pemenuhan gizi pasien
melalui instalasi gizi Rumah Sakit.
Pelayanan gizi di rumah sakit merupakan pelayanan gizi yang disesuaikan
dengan keadaan klinis pasien, status gizi, serta status metabolisme tubuhnya. Dampak
gizi terhadap kesehatan seseorang juga telah banyak diketahui oleh masyarakat luas.
Asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan, baik kelebihan maupun
kekurangan zat gizi erat kaitannya dengan peningkatan risiko penyakit maupun
komplikasinya. Kelebihan gizi berisiko timbulnya penyakit degenerative, sementara
kurang gizi berdampak terhadap timbulnya penyakit infeksi, lamanya penyembuhan
dan lama hari rawat. Namun, kondisi tersebut dapat diatasi dengan pemberian
dukungan gizi yang tepat melalui pelayanan asuhan gizi yang berkualitas.
kebidanan, kulit dan kelamin, anestesi, saraf, jiwa dan rehabilitasi medik serta
pelayanan lain yang dibutuhkan,
e. penyelenggaraan pelayanan penunjang medik yang meliputi pelayanan
radiologi, anestesi/ kamar operasi dan Intensive Care Unit (ICU), laboratorium,
farmasi serta instalasi yang berkembang,
f. penyelenggaraan pelayanan penunjang non medik yang meliputi pelayanan
gizi, instalasi pemeliharaan Rumah Sakit, sterilisasi dan pelayanan administrasi di
instalasi serta pemulasaraan jenazah,
g. penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan meliputi keseluruhan
kegiatan dan tanggungjawab yang dilaksanakan oleh seorang perawat dalam praktek
profesinya yang meliputi kegiatan penyembuhan (kuratif), pemulihan (rehabilitatif),
upaya peningkatan (promotif), dan pencegahan penyakit (preventif) serta bantuan
bimbingan, penyuluhan, pengawasan atau perlindungan oleh seorang perawat untuk
memenuhi kebutuhan pasien,
h. penyelenggaraan pelayanan rujukan dari Puskesmas, Dokter atau Unit
Pelayanan Kesehatan lain,
i. penyelenggaraan pengelolaan keuangan pelayanan dan keuangan rumah
tangga,
j. penyelenggaraan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang meliputi
kegiatan untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan karyawan RSUD dan
penyelenggaraan bimbingan klinik siswa dan mahasiswa bekerja sama dengan
institusi pendidikan,
k. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta informasi dan
pemasaran,
l. pengaturan tarif pelayanan kesehatan,
m. pelaksanaan pengelolaan ketatausahaan RSUD, dan
n. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan bidang
tugasnya.
4.1.3.Sarana dan Prasarana RSUD Kota Semarang
4.1.3.1.Sarana dan Prasarana RSUD KotaSemarang
4.1.3.2.Prasarana RSUD KotaSemarang
4.1.3.3.Unit Pelayanan Rawat Jalan
4.1.3.4.Unit Pelayanan Rawat Inap
4.1.3.5.Instalasi Penunjang Pelayanan
4.1.3.6.Fasilitas Ruangan Berdasarkan Kelas
4.1.4.Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Susunan Organisasi RSUD terdiri dari :
1. Direktur.
Direktur mempunyai tugas merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan,
menyusun kebijakan, membina, mengawasi, dan mengendalikan serta mengevaluasi
pelaksanaan tugas dan fungsi RSUD.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu oleh 2 (dua) orang Wakil Direktur,
yaitu:
a. Wakil Direktur Pelayanan, dan
b. Wakil Direktur Umum dan Keuangan.
2. Wakil Direktur Pelayanan
Wakil Direktur Pelayanan mempunyai tugas membantu Direktur dibidang Pelayanan Medik, Penunjang Medik, Keperawatan, dan Penunjang Non Medik. Untuk melaksanakan, Wakil Direktur Pelayanan mempunyai fungsi : - perumusan kebijakan teknis dan pengkoordinasian dibidang Pelayanan Medik,
Penunjang Medik, Keperawatan, dan Penunjang Non Medik,
- penyelenggaraan rencana dan program kerja di bidang Pelayanan Medik,
Penunjang Medik, Keperawatan, dan Penunjang Non Medik,
- pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta evaluasi dibidang Pelayanan
Medik, Penunjang Medik, Keperawatan, dan Penunjang Non Medik, dan
- pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan bidang
tugasnya.
Wakil Direktur Pelayanan membawahkan:
- Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik, dan
- Bidang Keperawatan dan Penunjang Non Medik.
a. Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik
Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik mempunyai tugas merencanakan
mengkoordinasikan, membinan, mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi
kegiatan pemenuhan kebutuhan tenaga, perlengkapan, fasilitas serta mutu pelayanan
medik dan penunjang medik. Untuk melaksanakan tugas, Bidang Pelayanan Medik
dan Penunjang Medik mempunyai fungsi:
- penyusunan perumusan kebijakan teknis dan pengkoordinasian pelayanan
dibidang pelayanan medik dan penunjang medik,
- penyusunan rencana dan program kerja dibidang pelayanan medik dan
dan evaluasi serta pelaporan pelayanan penunjang non medik meliputi pelayanan gizi,
instalasi pemeliharaan Rumah Sakit, sterilisasi dan pelayanan administrasi di instalasi
serta pemulasaraan jenazah, dan
- pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Pelayanan sesuai
dengan bidang tugasnya.
Bidang Keperawatan dan Penunjang Non Medik, terdiri dari : 1) Sub Bidang Keperawatan, dan
2) Sub Bidang Penunjang Non Medik.
Masing - masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Keperawatan dan Penunjang Non Medik. Sub Bidang Keperawatan mempunyai tugas menyiapkan bahan perencanaan,
perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi
kegiatan analisa data, bimbingan asuhan, etika dan mutu keperawatan serta
pemenuhan kebutuhan tenaga, perlengkapan dan fasilitas keperawatan serta
penerimaan dan pemulangan pasien.
Sub Bidang Penunjang Non Medik mempunyai tugas menyiapkan bahan perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta evaluasi kegiatan pelayanan gizi, instalasi pemeliharaan Rumah Sakit, sterilisasi dan pelayanan administrasi di instalasi serta pemulasaraan jenazah.
3. Wakil Direktur Umum dan Keuangan
Wakil Direktur Umum dan Keuangan mempunyai tugas membantu Direktur dibidang
Tata Usaha, Keuangan, Pengembangan dan Informasi. Untuk melaksanakan tugas,
Wakil Direktur Umum dan Keuangan mempunyai fungsi :
- perumusan kebijakan teknis dan pengkoordinasian dibidang Tata Usaha,
Keuangan, Pengembangan dan Informasi,
- penyelenggaraan rencana dan program kerja di bidang Tata Usaha, Keuangan,
Pengembangan dan Informasi,
- pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta evaluasi dibidang Tata
Usaha, Keuangan, Pengembangan dan Informasi, dan
- pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan bidang
tugasnya.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan membawahkan :
1) Bagian Tata Usaha,
2) Bagian Keuangan, dan
3) Bagian Pengembangan dan Informasi.
Masing - masing Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Wakil Direktur Umum dan Keuangan.
a. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, membina,
mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi di bidang umum dan
kepegawaian. Untuk melaksanakan tugas, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:
- penyusunan perumusan kebijakan teknis dan pengkoordinasian di bidang
umum dan kepegawaian,
- penyusunan rencana dan program kerja di bidang umum dan kepegawaian,
- pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan,
- pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan, keprotokolan dan perjalanan
dinas,
- pengelolaan urusan hukum dan naskah peraturan perundangundangan,
dan evaluasi serta pelaporan di bidang pengembangan dan evaluasi serta informasi
dan pemasaran, dan
- pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Wakil Direktur Umum dan
Keuangan sesuai dengan bidang tugasnya.
Bagian Pengembangan dan Informasi, terdiri dari:
1) Sub Bagian Pengembangan dan Evaluasi, dan
2) Sub Bagian Informasi dan Pemasaran.
Masing - masing Sub Bagian, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian Pengembangan dan
Informasi.
Sub Bagian Pengembangan dan Evaluasi mempunyai tugas menyiapkan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pengawasan serta
pengendalian pengembangan dan evaluasi kegiatan RSUD.
Sub Bagian Informasi dan Pemasaran mempunyai tugas menyiapkan bahan
perencanaan, perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pengawasan dan
pengendalian serta evaluasi kegiatan dokumentasi, informasi, hubungan masyarakat
dan pemasaran.
4. Komite Medik.
Komite Medik merupakan kelompok tenaga medis yang keanggotaannya terdiri dari
Ketuaketua Staf Medik Fungsional (SMF). Komite Medik berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur. Staf Medis Fungsional (SMF) merupakan
kelompok dokter dan dokter gigi yang bekerja di instalasi dalam jabatan fungsional
dan bertanggung jawab kepada Ketua Komite Medik.
Komite Medik mempunyai tugas membantu Direktur dalam menyusun Standar
Pelayanan Medik dan memantau pelaksanaannya, pembinaan etika profesi, mengatur
kewenangan profesi, serta menyusun usulan pengembangan program pelayanan,
pengendalian mutu pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan. Pembentukan Komite Medik ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Medik dapat dibantu oleh Sub Komite Medik
yang bertanggung jawab kepada Komite Medik. Pembentukan Sub Komite Medik
sesuai kebutuhan dan ditetapkan dengan Keputusan Direktur atas usul Ketua Komite
Medik setelah mendapat kesepakatan dalam Rapat Pleno Komite Medik.
5. Komite Keperawatan.
Komite Keperawatan merupakan kelompok profesi perawat / bidan yang anggotanya
terdiri dari perawat/bidan. Komite Keperawatan berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Direktur. Komite Keperawatan dipimpin oleh seorang Ketua yang
dipilih oleh anggotanya. Komite Keperawatan mempunyai tugas membantu Direktur
menyusun standar keperawatan, pembinaan asuhan keperawatan dan melaksanakan
pembinaan etika profesi keperawatan.
6. Instalasi
Instalasi merupakan unit penyelenggaraan pelayanan fungsional di RSUD. Instalasi
dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan fungsional yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Direktur melalui Wakil Direktur. Instalasi mempunyai
tugas membantu Direktur dalam penyelenggaraan pelayanan fungsional sesuai
dengan fungsinya. Jumlah dan jenis Instalasi disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan RSUD dan perubahannya ditetapkan dengan Keputusan Direktur sesuai
dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Kepala Instalasi ditetapkan
dengan Keputusan Direktur.
7. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Kelompok Jabatan
Fungsional, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang
terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Setiap
Kelompok dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional dan bertanggungjawab
kepada Direktur. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan
beban kerja. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan Peraturan
PerundangUndangan yang berlaku.
8. Dewan Penasehat.
Dewan Penasehat merupakan kelompok penasehat yang keanggotaannya terdiri dari unsur pemilik RSUD dan tokoh masyarakat. Dewan Penasehat memberi masukan dan saran kepada Direktur dalam melaksanakan misi RSUD dengan memperhatikan kebijakan yang ditetapkan pemerintah. Dewan Penasehat ditetapkan oleh Walikota untuk masa kerja 3 (tiga) tahun.
4.2. Gambaran Umum Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon
4.2.1. Latar Belakang
4.2.2.Ruang Lingkup
4.2.3.Visi dan Misi Instalasi Gizi di RSUD Kota Cilegon
4.2.4.Tujuan
4.2.5.Mekanisme Pelayanan Gizi di Instalasi Gizi RSUD Kota Cilegon
4.2.6.Struktur Organisasi Instalasi Gizi RSUD Kota Cilegon
4.2.7.Ketenagaan Instalasi Gizi RSUD Kota Cilegon
4.2.7.1.Kualifikasi dan Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Tenaga Gizi
RSUD Kota Cilegon
4.2.8.Sarana, Peralatan dan Perlengkapan di Instalasi Gizi RSUD Kota
Cilegon
4.2.8.1.Perencanaan Bangunan, Peralatan dan Perlengkapan
Ruang Penyelenggaraan Makanan
4.2.8.2.Sarana Fisik
4.2.8.3.Fasilitas Ruang di Instalasi Gizi RSUD Kota Cilegon
4.3. Penyelenggaraan Makanan di Instalasi Gizi RSUD Kota Cilegon
4.3.1.Kegiatan Penyelenggaraan Makanan Di Rumah Sakit Umum