Top Banner
CHECK LIST ANAMNESIS Penilaian : 0 : dikerjakan, dengan salah atau tidak sama sekali 1 : dilakukan memenuhi sebagian kriteria 2 : dilakukan memenuhi seluruh kriteria No Hal yang dinilai 0 1 2 Max . Sco re 1 Mengucapkan salam 1 2 Menyambut pasien sambil berdiri 1 3 Memperkenalkan diri sambil menjabat tangan pasien 1 4 Mempersilahkan pasien duduk 1 5 Berbasa-basi 1 6 Mendapatkan identitas (nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, status pernikahan) 1 7 Suara ramah,vokal jelas, kecepatan cukup,volume cukup 1 8 Sikap tubuh condong ke depan, kaki tidak bersilang 1 9 Kontak mata dipertahankan 70% 1 10 Tidak melakukan gerakan yang tidak berhubungan dengan anamnesis 1 11 Pertanyaan diajukan satupersatu 1 12 Mengajukan pertanyaan terbuka dan mendalam selain pertanyaaan tertutup 1 13 Melakukan refleksi isi bila diperlukan 1 14 Melakukan refleksi perasaan bila diperlukan 1 15 Menanyakan keluhan utama beserta durasinya 2 16 Menanyakan RPS: sifat, onset, durasi. 2 17 Menayakan RPS: faktor yang meringankan dan memperberat 2 18 Menanyakan gejala lain yang menyertai 2 19 Menanyakan kemungkinan penyakit dasar 2 20 Menanyakan obat yang dikonsumsi/berobat 1 22 Menanyakan riwayat alergi 1
30

Check List OSCE 2010

Dec 21, 2015

Download

Documents

osce
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Check List OSCE 2010

CHECK LIST ANAMNESISPenilaian :

0 : dikerjakan, dengan salah atau tidak sama sekali1 : dilakukan memenuhi sebagian kriteria2 : dilakukan memenuhi seluruh kriteria

No Hal yang dinilai 0 1 2Max. Score

1 Mengucapkan salam 12 Menyambut pasien sambil berdiri 13 Memperkenalkan diri sambil menjabat tangan pasien 14 Mempersilahkan pasien duduk 15 Berbasa-basi 1

6 Mendapatkan identitas (nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, status pernikahan)

1

7 Suara ramah,vokal jelas, kecepatan cukup,volume cukup 18 Sikap tubuh condong ke depan, kaki tidak bersilang 19 Kontak mata dipertahankan 70% 1

10 Tidak melakukan gerakan yang tidak berhubungan dengan anamnesis

1

11 Pertanyaan diajukan satupersatu 1

12 Mengajukan pertanyaan terbuka dan mendalam selain pertanyaaan tertutup

1

13 Melakukan refleksi isi bila diperlukan 114 Melakukan refleksi perasaan bila diperlukan 115 Menanyakan keluhan utama beserta durasinya 2

16 Menanyakan RPS: sifat, onset, durasi. 2

17 Menayakan RPS: faktor yang meringankan dan memperberat

2

18 Menanyakan gejala lain yang menyertai 2

19 Menanyakan kemungkinan penyakit dasar 2

20 Menanyakan obat yang dikonsumsi/berobat 1

22 Menanyakan riwayat alergi 1

23 Menanyakan riwayat penyakit dahulu

1

24

Menanyakan riwayat penyakit keluarga

25Menanyakan riwayat sosial ekonomi dan kebiasaan (tinggal di lingkungan padat penduduk, sakit yang sama di lingkungan sekitar)

1

26 Menutup pembicaraan dan mengucapkan terima kasih 1

Nilai batas lulus: 25 SKOR

31

Page 2: Check List OSCE 2010

CEK LIST BREAKING BAD NEWS

No Butir Penilaian 0 1 2 Skor max1 Menyapa pasien dan suami 22 Menjelaskan tujuan pertemuan 23 Menilai apakah yang telah diketahui oleh pasien tentang masalah

yang akan disampaikan, dan perasaan pasien2

4 Memperlihatkan perilaku verbal dan non-verbal kepada pasien yang mengindikasikan bahwa informasi yang akan disampaikan selanjutnya adalah informasi yang penting

2

5 Memperhatikan respon pasien sebelum melanjutkan ke proses berikutnya

2

6 Berusaha mengetahui informasi tambahan yang dibutuhkan oleh pasien

2

7 Memberikan penjelasan yang terorganisir 28 Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, tidak

menggunakan jargon medik dan kalimat yang membingungkan2

9 Mengenali dan menanggapi tanda-tanda non-verbal yang ditunjukkan oleh pasien

2

10 Memberikan waktu pada pasien untuk bereaksi (dengan cara hening atau berdiam diri sejenak)

2

11 Mendorong pasien untuk memberikan tanggapan, keprihatinan dan perasaannya

2

12 Mencermati perasaan, keprihatinan dan nilai-nilai yang dianut pasien

2

13 Menggunakan empati untuk mengkomunikasikan apresiasi terhadap perasaan dan kesusahan yang dialami pasien

2

14 Menunjukkan perilaku non-verbal yang baik ( kontak mata, posisi dan postur tubuh yang sesuai, gerakan tubuh, ekspresi wajah, suara –termasuk kecepatan dan volume)

2

15 Menyatakan dukungan kepada pasien (contohnya mengekspresikan keprihatinan, pengertian dan keinginan untuk menolong)

2

Nilai Batas lulus : 24 Skor Total 30

Page 3: Check List OSCE 2010

CHECK LIST PEMERIKSAAN THTPenilaian :

0: dikerjakan, dengan salah atau tidak sama sekali1: dilakukan memenuhi sebagian kriteria2: dilakukan memenuhi seluruh kriteria

PEMERIKSAAN TELINGAProsedur pemeriksaan telinga 0 1 2 Nilai max1. Memperkenalkan diri, memberikan informasi tentang

pemeriksaan yang akan dilakukan dan meminta ijin1

2. Pakai lampu kepala 13. Duduk berhadapan dengan pasien dalam posisi kedua kaki

tertutup di samping kiri atau kanan kaki pasien.1

4. Inspeksi telinga luar, daerah pre aurikuler dan retro aurikuler

2

5. Palpasi telinga luar, daerah pre aurikuler dan retro aurikuler 26. Pegang daun telinga, tarik ke arah posterior dan superior

pada orang dewasa atau tarik ke arah posterior pada anak agar liang telinga lurus

1

7. Inspeksi liang telinga. 28. Inspeksi membran timpani. Perhatikan maleus, refleks

cahaya dan pars tensa dan attic membran timpani.2

9. Pegang otoskop dengan tangan kanan seperti memegang pensil dan jari kelingking diletakkan diatas pipi kanan untuk melihat membran timpani kanan lebih jelas.

2

10. Pegang otoskop dengan tangan kiri seperti memegang pensil dan jari kelingking diletakkan di atas pipi kiri untuk melihat membran timpani kiri lebih jelas.

2

11. Inpeksi pergerakan membran timpani pada saat pasien meniup dengan hidung dan mulut tertutup (Valsava manuver) untuk menilai patensi tuba eustachius.

2

12. Total nilai 1 18

Page 4: Check List OSCE 2010

PEMERIKSAAN HIDUNG

PEMERIKSAAN TENGGOROKAN

No. Ketrampilan 0 1 2 Nilai Max

1 Memperkenalkan diri, memberikan informasi tentang pemeriksaan yang akan dilakukan dan meminta ijin

1

2 Pakai lampu kepala 13 Duduk berhadapan dengan pasien dalam posisi kedua kaki

tertutup di samping kiri atau kanan kaki pasien.1

4 Pasien diminta membuka mulut. Inspeksi lidah, mukosa pipi, palatum durum, palatum mole, uvula dan arkus faring.

2

5 Tekan lidah pada 2/3 bagian anterior. Inspeksi tonsil dan dinding faring posterior.

2

Total nilai 3 7Total nilai max 1+2+3= 18+14+7=39, Total nilai = 1+ 2+ 3=.......Nilai batas lulus : 31 LULUS/TIDAK LULUS

No Ketrampilan 0 12 Nilai

max

1 Memperkenalkan diri, memberikan informasi tentang pemeriksaan yang akan dilakukan dan meminta ijin

1

2 Pakai lampu kepala 13 Duduk berhadapan dengan pasien dalam posisi kedua kaki tertutup

di samping kiri atau kanan kaki pasien.1

4 Inspeksi hidung luar dari arah depan dan samping. 25 Palpasi hidung luar dan daerah wajah sesuai dengan sinus frontal,

etmoid dan maksila.2

6 Inspeksi vestibulum dan nares anterior dengan menekan ke arah atas tip of the nose dengan ibu jari kiri.

2

7 Pegang spekulum hidung dengan tangan kiri. 28 Masukkan bilah spekulum hidung ke dalam rongga hidung. Buka

bilah spekulum hidung ke arah ala nasi dan jangan menekan septum. Inspeksi septum, konka inferior, konka media, meatus inferior dan meatus medius.

2

9 Keluarkan bilah spekulum hidung dari dalam rongga hidung pada posisi terbuka

1

Total nilai 2 14

Page 5: Check List OSCE 2010

CHECKLIST PEMERIKSAAN OFTALMOSKOPI

CHECKLIST PEMERIKSAAN TAJAM PENGLIHATAN

No Butir PenilaianNilai Nilai

Maks.0 1 21 Memperkenalkan diri, memberikan informasi tentang

pemeriksaan yang akan dilakukan dan meminta ijin 1

2 Mempersilahkan duduk tempat yang telah disediakan 13 Menyuruh pasien menutup mata kiri

Apabila pasien biasa memakai kacamata biarkan pasien memakai kacamatanya

2

4 Meminta pasien menyebutkan obyek yang ditunjuk pada Kartu Snellen atau dari Autochart projector dari obyek terbesar sampai terkecil yang masih bisa dibaca 2

5 Melakukan pemeriksaan dengan menggunakan pinhole occluder bila visus belum mencapai 6/6

2

6 Mencatat hasil pemeriksaan 1

7 Mengulang prosedur pemeriksaan untuk mata kiri dan mencatat hasilnya

2

Nilai batas lulus: 9SKOR

11

CHECK LIST PEMERIKSAAN KESEIMBANGAN

No Butir PenilaianNilai Nilai

Maks.0 1 21 Memperkenalkan diri, memberikan informasi

tentang pemeriksaan yang akan dilakukan dan meminta ijin

2

2 Mempersilahkan pasien duduk di tempat yang telah disediakan

1

3 Menyuruh pasien melihat ke satu titik jauh didinding arah depan

1

4 Melakukan setting gigi power dan aperture oftalmoskop

2

5 Melakukan pemeriksaan mata kanan dengan mata kanannya dengan oftalmoskop dipegang dg tangan kanan

2

6 Meletakkan tangan kanan ke dahi atau bahu pasien sebagai fiksasi

1

7 Melakukan pemeriksaan mata kiri dengan mata kirinya

2

8 Menggambarkan hasil pemeriksaaan 2Nilai batas lulus: 10

SKOR13

Page 6: Check List OSCE 2010

No Butir PenilaianNILAI

0 1 2 MAX1 Memperkenalkan diri dan menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan

serta meminta ijin1

TES ROMBERG YANG DIPERTAJAM1 Pemeriksa berdiri didekat pasien dan posisi menjaga pasien bila jatuh 1

2 Meminta pasien meletakkan salah satu kaki di depan kaki yang lain (tumit kaki menyentuh ibu jari kaki lainnya)

1

3 Pasien diminta menghadap ke depan dengan kedua tangan diletakkan di perut atau menyilang dengan lengan kanan menyentuh bahu kiri, lengan kiri menyentuh bahu kanan

1

4 Pasien diamati selama 30 detik 15 Kemudian pasien diminta menutup mata 16 Pasien diamati kembali selama 30 detik 17 Analisis hasil pemeriksaan 2

TES FUKUDA1 Pemeriksa berdiri di belakang pasien 12 Meminta pasien menutup mata 13 Pasien diminta berjalan di tempat 50 langkah 14 Analisis hasil pemeriksaan 2

TANDEM GAIT TEST1 Pasien diminta berjalan tandem/heel-to-toe (melangkah dengan cara tumit

menyentuh ujung ibu jari kaki lain, seperti itu seterusnya) mengikuti garis lurus

1

2 Pemeriksa berada di belakang pasien selama pemeriksaan dilakukan 1

3 Analisis hasil pemeriksaan 2PAST POINTING TEST

1 Pemeriksa berada di depan pasien dan meletakkan jari telunjuk di depan pasien

1

2 Pasien diminta mengangkat tangan dengan telunjuk mengarah ke atas 1

3 Pasien diminta menyentuh jari pemeriksa beberapa kali 1

4 Setelah itu pasien diminta menutup mata dan melakukan hal yang sama beberapa kali

1

5 Analisis hasil pemeriksaan 2

TES NISTAGMUS1 Pasien diminta mengikuti gerakan jari telunjuk pemeriksa 3 ke arah kiri0̊̊̊ 0̊̊̊���

dan kemudian ke arah kanan 3 , selanjutnya 3 ke atas dan 3 ke0̊̊̊0̊̊̊0̊̊̊ 0̊̊̊��� 0̊̊̊��� 0̊̊̊��� bawah

1

2 Analisis hasil pemeriksaan 2

Page 7: Check List OSCE 2010

CHECKLIST RESEP OBAT

NO BUTIR PENILAIANNilai

0 1 2 MAX1 Memilih Bentuk Sediaan Obat (BSO) yang tepat untuk

obat terpilih2

2 Menghitung dosis obat 13 Menghitung jumlah obat 14 Menjelaskan cara pemberian obat 25 Mampu menulis resep 2

Nilai batas lulus: 6 SKOR 8

CEK LIST PEMERIKSAAN LEHERNo Butir Penilaian 0 1 2 Skor max1 Memberi salam, mengenalkan diri dan menjelaskan

pemeriksaan yang akan dilakukan serta meminta izin1

2 Meminta pasien mengekstensikan kepala 2INSPEKSI

3 Melakukan inspeksi leher dan menyebutkan hasilnya 2PALPASI

4 Melakukan palpasi trachea 25 Melakukan palpasi kelenjar tiroid 26 Melakukan palpasi kelenjar disekitar leher 2

7 Menyebutkan hasil pemeriksaan palpasi 2AUSKULTASI

8 Melakukan auskultasi * 29 Menyebutkan hasil pemeriksaan auskultasi 210 Menyimpulkan hasil pemeriksaan secara keseluruhan 211 Mengucapkan terima kasih 1

Nilai batas lulus : 16 Skor Total 20

Page 8: Check List OSCE 2010

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI BIMANUAL

NO GYNAECOLOGICAL EXAMINATION: Inspection & Speculum Examination

1 Wear the hand gloves properly

2 Moist the antiseptic cotton and wipe the area of vulva and perineum

3 Observe and report the area of vulva and perineum

4 Open both clefts of labium majus, observe and report the urethral orifice and introitus

5 Pick up speculum with the right hand, and insert the left index fingertip into introitus (to expose it).

6 Insert the speculum properly

7 Press the raising button so that vaginal lumen and portio is clearly exposed

8 Observe and report the color of portio, vaginal walls, and vaginal secretion or fornix

9 Put the speculum in the designated place

NO ABDOMINAL PALPATION OF PREGNANT WOMAN

1 Greet the patient and ask the patient to lie down

2 Wash hands with warm water and dry with towel

3 Take a position on the right of the patient facing right laterally

4 Advise the patient that the examination will be started

5 Perform Leopold 1 properly

6 Perform Leopold 2 properly

7 Perform Leopold 3 properly

8 Perform Leopold 4 properly

9 Perform auscultation properly

10 Advise the patient that the procedure has been done, remove the drape and help the patient tidy up her clothes

11 Report the result (fetal lie, position and heart beat)

Page 9: Check List OSCE 2010

PEMERIKSAAN LEOPOLDCHECKLIST PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS

No Butir PenilaianNilai Nilai

Maks0 1 2

1

Memperkenalkan diri & memberikan

informasi tentang pemeriksaan yg akan

dilakukan serta meminta izin

PEMERIKSAAN NERVUS CRANIALIS

Nervus Olfaktorius (N.I)

2 Sediakan kopi dan teh

3 Pasien tidak boleh sedang influenza

4 Kedua mata pasien ditutup

5

Pasien menutup salah satu lubang hidung

kemudian pasien disuruh menghidu salah satu

zat & ditanya apakah ia menghidu sesuatu

& apa yg dihidunya

Nervus Optikus (N.II)

Ketajaman Penglihatan

6

Pasien diminta melihat Snellen Chart dg jarak

6 meter

7

Mata kanan & kiri diperiksa bergantian dg menu-

tup sebelah mata dgn tangan pasien tanpa

menekan bola mata

8

Pasien diminta membaca huruf-huruf yg ditunjuk

oleh pemeriksa pd Snellen Chart mulai dr atas

ke bawah

Page 10: Check List OSCE 2010

9

Deretan huruf terakhir yg dpt dibaca pasien dg

betul (min 1 salah) merupakan tajam penglihatan

10

Jika tajam penglihatan buruk, penilaian dgn

menghitung jari, gerakan tangan, sampai mem-

bedakan terang dan gelap

Penglihatan warna/tes buta warna

11Pasien diminta untuk membaca angka atau meng-

Ikuti jalur warna tertentu pada Ishihara

Pemeriksaan lapang pandang

12

Meminta pasien untuk melihat lurus pada pemeriksa dan pemeriksa menggerakkan jari-jari salah satu tangan pada setiap kuadran dari 4 kuadran yaitu superior, inferior, nasal, temporal.

13Minta pasien untuk mengatakan jari yang sebelah mana yang bergerak.

14Ketidak perhatian pasien bisa diperiksa dengan cara menggerakkan jari-jari kedua tangan secara bersamaan. Lihat gambar dibawah ini.

Refleks Cahaya

15Menempatkan satu tangan secara vertikal sepanjang hidung untuk mencegah masuknya cahaya lain ke mata yang tidak diperiksa.

16Berikan cahaya dari pen light pada salah satu mata dan lihat konstriksi pada kedua pupil.

17Lakukan pemeriksaan yang sama pada mata satunya.

Funduskopi

18Lakukan pemeriksaan funduskopi dengan oftalmoskop pada kedua mata

Nervus Okulomotorius (N. III), Nervus Trochlearis (N. IV) dan Nervus Abdusens (N.VI)

Page 11: Check List OSCE 2010

19Pemeriksa duduk tepat berhadap-hadapan dengan pasien, minta supaya pasien memandang lurus ke depan.

20

Gerakkan jari salah satu tangan pemeriksa seolah-olah menulis huruf H yang besar dan minta agar mata pasien mengikuti gerakan tangan pemeriksa tanpa menggerakkan kepalanya. Tanyakan pada pasien apakah mengalami diplopia/berbayang dan dimana.

Nervus Trigeminus (N.V)

Otot Pengunyah

21

Otot maseter & temporalis diperiksa dgn menyu-

ruh pasien mengatupkan mulut kuat-kuat &

dilakukan palpasi pd kedua otot tsb

22 Kekuatan mengatupkan mulut diperiksa dgn

mencoba membuka mulut yg terkatup dgn me-

narik dagu ke bawah

23

Otot pterigoideus diperiksa dgn menyuruh pasien

membuka mulut perlahan-lahan & melihat apakah

mulut miring ke salah satu sisi ataukah lurus

24

Pasien juga menggerakkan rahang ke kanan &

ke kiri, kekuatan gerakan diperiksa dg menyuruh

pasien melawan dorongan yg dilakukan

pemeriksa pd dagunya

Refleks

Refleks Kornea

25

Pasien memandang ke salah satu sisi kemudian

dari sisi kontralateral kornea disentuh dg kapas

yg dipelintir mjd bentuk silinder

Page 12: Check List OSCE 2010

26

Respon refleks berupa kedipan kedua mata scr

Cepat

27 Bandingkan mata kanan & kiri

Refleks Maseter

28

Meletakkan jari telunjuk pemeriksa di atas dagu

pasien secara horizontal

29

Posisi mulut terbuka sedikit, telunjuk diketok dgn

palu refleks

30 Respon normal: elevasi rahang bawah

Nervus Fasialis (N.VII)

Motorik

31

Melakukan inspeksi wajah pasien statis &dinamis

dan menyebutkan kesan (a/simetris)

32

Meminta pasien mengernyitkan dahi atau melihat

ke atas (a/simetris)

33

Meminta pasien menutup mata kuat-kuat &

menahan tahanan yg diberikan pemeriksa

34

Meminta pasien berekspresi spt tertawa/menarik

kedua sudut bibir (melihat a/simetris sudut bibir

& plica nasolabialis)

35

Meminta pasien mengembangkan pipi & menahan

tekanan yg diberikan pemeriksa (ada/tdknya

kebocoran pd salah satu sisi)

36 Menilai keadaan nervus VII

Sensorik Pengecap

37

Memberi sedikit zat yaitu gula, garam, dan kopi

pd 2/3 lidah bagian depan

Page 13: Check List OSCE 2010

38

Pasien harus tetap menjulurkan lidah pd waktu

diuji & selama menentukan zat apa yg dirasakan

39

Penentuan dgn menunjuk pd tulisan manis, asin,

dan pahit

Nervus Akustikus (N.VIII)

Ketajaman Pendengaran (N. Koklearis)

40

Telinga normal dlm ruang sunyi masih mendengar

detik arloji pd jarak 1 meter

41 Telinga diuji bergantian dgn menutup telinga lain

42

Jika ruangan kurang sunyi, tajam pendengaran

dpt diperiksa dengan mendengar suara gesekan

jari-jari tangan pemeriksa dibandingkan dg

pemeriksa

Nervus Glosofaringeus (N.IX)

43

Dengan spatel kayu disentuh dinding posterior

Faring

44 Normal apabila muncul refleks muntah

Nervus Vagus (X)

45

Menyuruh pasien agar mengucapkan kata "aah"

Normal: uvula terangkat lurus & tetap berada di

Median

Nervus Asesorius (N.XI)

46

Menyuruh pasien menengok ke satu sisi melawan

tangan pemeriksa

47

Palpasi pada otot sternokleidomastoideus sisi

Lain

48 Tes angkat bahu: palpasi kedua otot trapesius

Page 14: Check List OSCE 2010

& usaha menekan bahu ke bawah

Nervus Hipoglosus (N.XII)

49

Meminta pasien menjulurkan lidah lurus kemudian

menarik & menjulurkan lg dgn cepat

50

Lidah digerakkan ke kiri & kanan dg cepat

kemudian menekan pipi kiri & kanan sementara

dipalpasi pd kedua pipi utk merasakan kekuatan

lidah

Koordinasi

Tunjuk hidung-tangan-hidung

51 Meminta pasien rileks

52

Lengan pasien ekstensi, kemudian disuruh me-

nunjuk hidungnya sendiri, kemudian menunjuk

jari telunjuk pemeriksa secara berganti-ganti

53

Jari telunjuk pemeriksa berpindah-pindah posisi

selama tes berlangsung

54

Pasien diminta melakukan gerakan ini secara

perlahan kemudian makin cepat

55 Tes dilakukan utk tangan kanan & kiri

Romberg's test

57 Mintalah pasien berdiri dgn kedua kaki rapat

58 Perhatikan apakah pasien cenderung jatuh

59 Suruh pasien menutup mata dgn keduak kaki rapat

48 Perhatikan apakah pasien cenderung jatuh

49 Jika pasien jatuh berarti Romberg's positif

50 Mengucapkan terima kasih

Page 15: Check List OSCE 2010

PEDOMAN PEMERIKSAAN SARAF KRANIAL:

Pemeriksaan saraf kranial berarti melakukan langkah-langkah pemeriksaan terhadap 12 saraf

cranial/nervus cranialis. Sehingga harus yakin saraf apa yang diperiksa dan bagaimana

pemeriksaan yang harus dikerjakan. Pedoman pemeriksaan ini membantu anda untuk melakukan

pemeriksaan setiap saraf secara sistematis.

1. Nervus I atau Nervus Olfaktorius : mensarafi indera pembauan/penghidu diperiksa dengan

mempersilahkan pasien untuk mengenali bau suatu benda yang familier misal: kopi atau

cuka, dengan menutup mata pasien.

2. Nervus II atau N. Optikus diperiksa dalam 5 fungsi yaitu:

Tajam Penglihatan

Penglihatan Warna

Lapang Pandang

Refleks-refleks pada mata

Funduskopi

a. Tajam Penglihatan diperiksa dengan menggunakan kartu Snellen. Bila pasien sehari-

harinya mengenakan kacamata/lensa kontak maka pemeriksaan dilakukan baik pada saat

pasien memakai kacamata/lensa kontak dan saat tanpa kacamata/lensa kontak.

b. Penglihatan Warna diperiksa dengan tes Isihara untuk mengidentifikasi adanya buta

warna.

c. Lapang Pandang diperiksa seperti pemeriksaan kampimetri, yaitu dengan meminta pasien

untuk melihat lurus pada pemeriksa dan pemeriksa menggerakkan jari-jari salah satu

tangan pada setiap kuadran dari 4 kuadran yaitu superior, inferior, nasal, temporal. Minta

pasien untuk mengatakan jari yang sebelah mana yang bergerak. Ketidak perhatian

pasien bisa diperiksa dengan cara menggerakkan jari-jari kedua tangan secara bersamaan.

Lihat gambar dibawah ini.

Page 16: Check List OSCE 2010

d. Refleks penglihatan dengan cara: menempatkan satu tangan secara vertikal sepanjang

hidung untuk mencegah masuknya cahaya lain ke mata yang tidak diperiksa. Berikan

cahaya dari pen light pada salah satu mata dan lihat konstriksi pada kedua pupil. Lakukan

pemeriksaan yang sama pada mata satunya.

e. Funduskopi dilakukan pada kedua mata.

Page 17: Check List OSCE 2010

3. N. Okulomotorius (N III) berperan dalam gerakan bola mata. Pemeriksa duduk tepat

berhadap-hadapan dengan pasien, minta supaya pasien memandang lurus ke depan,

kemudian gerakkan jari salah satu tangan pemeriksa seolah-olah menulis huruf H yang

besar dan minta agar mata pasien mengikuti gerakan tangan pemeriksa tanpa

menggerakkan kepalanya. Tanyakan pada pasien apakah mengalami diplopia/berbayang

dan dimana.

4. N. Trokhlearis (N. IV) otomatis diperiksa pada saat memeriksa N. Okulomotorius karena

keduanya berperan dalam gerakan mata.

5. N. Trigeminus (N. V) berperan dalam sensori di wajah dan motorik di otot

mastikasi/pengunyah. Pemeriksaan sensorik dengan cara menyentuhkan kapas dengan

Page 18: Check List OSCE 2010

lembut pada wajah, dan ujung kapas dipelintir sehingga membentuk seperti ujung jarum

yang tumpul dan sentuhkan di tiga tempat pada masing-masing sisi yaitu sekitar rahang,

pipi, dan dahi. Periksa juga refleks kornea yang juga dipersarafi oleh N. V ini masih

dengan ujung kapas yang disentuhkan dengan lembut ke kornea mata. Refleks yang

terjadi adalah pasien akan segera memejamkan matanya.

Perhatikan gambar dibawah ini.

Untuk pemeriksaan motorik, minta pasien untuk mengatupkan giginya dengan kuat,

pemeriksa memeriksa dan merasakan ‘gundukan’ otot masseter dan temporalis. Kemudian

meminta pasien untuk membuka mulut untuk melawan tahanan. Terakhir, letakkan jari telunjuk

tangan kiri di dagu pasien dan pukul dengan palu refleks. Normal akan terjadi protrusi ringan

pada rahang.

6. N. Abdusen (N. VI), pemeriksaannya sama dengan pemeriksaan n. okulomotorius.

Page 19: Check List OSCE 2010

7. N. Fasialis (N. VII) mempersarafi cabang motorik untuk otot-otot ekspresi wajah. Jadi untuk

memeriksanya minta pasien untuk mengangkat alis dan dahinya, menutup mata dan tetap

menutup melawan tahanan, menggelembungkan pipi dan meminta pasien untuk

menampakkan giginya (meringis).

8. N. Vestibulokokhlearis (N. VIII) mempersarafi organ-organ pendengaran dan bisa

menentukan tuli konduksi atau sensori neural dengan pemeriksaan Rinne dan Weber. Tes

Rinne, letakkan garputala pada prosesus mastoideus pasien dan pindahkan ke depan liang

telinga dan tanyakan apabila suara terdangar lebih keras atau lebih pelan, normalnya suara

terdengar lebih keras di depan liang telinga. Untuk pemeriksaan Weber, tempatkan ujung

garputala di tengah dahi pasien dan minta pasien menentukan telinga yang sebelah mana

yang mendengar lebih jelas ataukah keduanya sama. Normalnya kedua telinga mendengar

sama keras.

Page 20: Check List OSCE 2010

9. N. Glosofaringeal (N. IX) mempersarafi palatum. Diperiksa dengan merangsang refleks

menelan dengan cara menyentuh arkus faringeus.

10. N. Vagus (N. X) mempersarafi bagian motorik dari faring. Minta pasien untuk berbicara

menunjukkan fungsi motorik yang baik. Periksa uvula sebelum dan selama pasien

mengucapkan ‘aaah’. Perhatikan apakah uvula terletak di tengah dan tidak mengalami

deviasi pada pergerakannya.

Page 21: Check List OSCE 2010

11. N. Asesorius (N. XI) mempersarafi m. sternocleidomastoideus and m. trapezius. Minta

pasien untuk melawan tahanan pada bahu dan menengokkan wajah melawan tahanan.

12. N. Hipoglosus (N. XII) mempersarafi otot lidah. Perhatikan lidah akan adanya tanda-tanda

wasting atau fasciculations. Kemudian minta pasien untuk menjulurkan lidahnya (seperti

digambar), apabila ada deviasi ke satu sisi menunjukkan adanya kelemahan otot pada sisi

tersebut.