BAB 11
AUDIT SAMPLINGAudit sampling merupakan salah satu prosedur audit
yang diterapkan untuk mengurangi item populasi (kurang dari 100%)
tapi dengan tujuan menggambarkan keseluruhan populasi. Populasi
dapat berupa semua laporan penerimaan selama setahun atau semua
saldo pelanggan pada buku pembantu piutang. Sampling ini digunakan
untuk pelaksanaan prosedur audit seperti tracing atau vouching yang
digunakan untuk pemeriksaan dokumen audit trail atau digunakan
untuk prosedur audit inquiry dan observation.Dua Pendekatan Umum
Audit SamplingDua pendekatan tersebut adalah statistical dan
nonstatistical. Kedua pendekatan ini membutuhkan
professionaljudgment dalam mendesain rencana sampling, melaksanakan
rencana tersebut dan mengevaluasi hasil sample. Internal audit
memiliki kebebasan dalam memilih kedua pendekatan tersebut sesuai
dengan prosedur yang akan dilakukan, evaluasi atas bukti yang
diperoleh, dan tindakan yang akan dilakukan berdasarkan tujuan
penerapan sampling.Untuk memilih, auditor internal harus
mempertimbangkan costandbenefit. Statistical sampling merupakan
alat bantu auditor internal untuk mengukur kecukupan bukti yang
yang diperoleh dan mengevaluasi hasil sampling secara quantitative.
Lebih dari itu audit sampling memungkinkan auditor untuk
menghitung, mengukur dan mengontrol sampling risk. Namun,
statistical sampling juga lebih costly. Audit Riskand Sampling
RiskDalam chapter sebelumnya audit risk diartikan sebagai risiko
kesalahan pengambilan kesimpulan dan/atau menyediakan saran yang
keliru berdasarkan pekerjaan audit yang dilakukan. Dalam konteks
tersebut maka audit risk dibagi menjadi 2 yaitu sampling risk dan
non sampling risk. Sampling risk adalah risiko bahwa kesimpulan
internal audit berdasarkan sample yang diuji berbeda dengan
kesimpulan yang diperoleh apabila prosedur audit dilakukan terhadap
seluruh item pada populasi.Dalam melakukan Test of control,
internal audit berfokus terhadap dua aspek sampling risk yaitu:
1. The risk of assessing control risk too low (type II risk,
beta risk). Dikenal juga dengan risk of over reliance (risiko
ketergantungan lebih) yaitu risiko bahwa internal auditor salah
dalam menyimpulkan bahwa control tertentu lebih effective dari yang
seharusnya. 2. The risk of assessing control risk too High (The I
risk, alpa risk). Dikenal juga dengan risk of under-reliance
(risiko ketergantungan kurang) yaitu risiko bahwa internal audit
salah dalam menyimpulkan bahwa control kurang effective dari yang
seharusnya.
Non sampling risk adalah risiko yang terjadi kerik internal
auditor gagal dalam menjalankan pekerjaannya secara benar. Misalnya
melakukan prosedur audit yang tidak tepat atau sah dalam melakukan
interpretasi hasil sampling. Non sampling risk dikontrol
menggunakan audit planning, supervisi, dan qualityassurance.
STATISTICAL AUDIT SAMPLING IN TESTS OF CONTROL
Atribute Sampling Approaches
Attribute Sampling merupakan pendekatan sampling statistikal
berdasarkan teori binomialdistrbution yang memungkinkan pengguna
memperoleh kesimpulan tentang populasi dengan menggunakan tingkat
keterjadiannya. Binomial distribution adalah distribusi semua
kemungkinan sample yang mana tiap item dalam populasi mempunyai
satu atau dua kemungkinan states. Stratified attribute sampling
adalah variasi dari attribute sampling dari populasi yang dapat
dibagi-bagi. Ketika control yang berbeda diterapkan dalam level
transaksi yang berbeda maka perbedaan level transaksi terebut dapat
dipertimbangkan sebagai populasi yang berbeda.Stop-or-go sampling
merupakan variasi dari attribute sampling yang digunakan ketika
tingkat penyimpangan diperkirakan rendah.Stop-or-go sampling
berguna dalam situasi tersebut karena dapat meminimalkan ukuran
sample untuk level sampling risk tertentu.Discovery sample
merupakan variasi attribute sampling yang didesain dengan cukup
luas untuk mendeteksi paling tidak satu penyimpangan apabila
tingkat deviasi pada populasi setara atau melebihi tingkat
spesifik. Pendekatan ini biasa digunakan untuk menguji adanya
fraud.Designing an Attribute Sampling Plan, Executing The Plan, and
Evaluating The Sample ResultAttribute sampling dilakukan melalui 9
langkah berikut:1. Identify a specific internal controlobjective
dan prescribed control(s) aimed at achieving that objective.Tujuan
audit yang spesifik merupakan faktor kunci yang menentukan apa yang
akan di sample. Sebagai contoh adalah auditor internal akan
menguji, dengan menggunakan sample, apakah order pembelian selama
12 bulan telah didukung oleh daftar permintaan pembelian yang
sesuai.2. Define what is meant by control Aviation
Secara hati-hati mendefinisikan yang dimaksud dengan
penyimpangan dari control yang telah ditentukan sama pentingnya
dengan mendefinisikan tujuan control dan prosedur control. Jika
internal auditor gagal melakukan ini, ada risiko tidak dikenalinya
penyimpangan yang hal ini merupakan non sampling risk.Sebagai
contoh adalah internal auditor ingin meyakini bahwa order pembelian
dukung oleh permintaan pembelian yang tepat. Penyimpangan dari
control yang ditetapkan akan termasuk hal berikut: tidak adanya
daftar permintaan pembelian, tidak adanya bukti dari persetujuan
daftar permintaan pembelian, disetujui oleh orang yang tidak
berwenang, adanya perbedaan antara barang yang dipesan dengan
barang yang diterima gudang.
3. Define population and sampling unit
Sesuai contoh sebelumnya maka, populasi yang ditentukan adalah
order pembelian prenumber selama 12 bulan. Sampling unitnya adalah
setiap order pembelian yang diuji untuk memastikan apakah order
pembelian telah didukung oleh daftar permintaan pembelian yang
sesuai. Untuk mengujinya, internal auditor akan melakukan vouching
terhadap order pembelian dan menghubungkannya dengan daftar
permintaan pembelian.4. Determine the appropriate values of
parameter affecting sample sizeDalam attribute sampling, internal
auditor harus menetapkan, menggunakan audit judgment, nilai yang
tepat dari 3 faktor yang mempengaruhi ukuran sample.
Risiko yang dapat diterima dari penilaian kontrol yang terlalu
rendahIngat bahwa risiko penilaian controlrisk terlalu rendah maka
internal auditor akan salah menyimpulkan bahwa kontrol tertentu
lebih efektif dari pada seharusnya. Risiko penilaian controlrisk
yang terlalu rendah akan berkebalikan dengan ukuran sample, dengan
kata lain semakin rendah tingkat acceptablerisk, semakin besar
ukuran sample. Tingkat penyimpangan yang dapat ditolerir
Tingkat maksimum atas penyimpangan yang masih dapat diterima
auditor dan masih dapat menyimpulkan bahwa pengendalian sudah
efektif. Penyimpangan yang masih dapat diterima berkebalikan dengan
jumlah sample audit Tingkat penyimpangan populasi yang
diperkirakan
Perkiraan auditor pada penyimpangan aktual dari populasi yang
diperiksa. Auditor harus membedakan antara tingkat
tolerabledeviation dan tingkat perkiraan penyimpangan populasi
sebagai plannedallowance for sampling risk atau plannedprecision.5.
Determine the appropriate sample size
Setelah auditor menetapkan nilai dari faktor-faktor yang
mempengaruhi ukuran sample, cara paling mudah untuk menentukan
ukuran sample yang tepat dapat mengacu pada tabel berikut.
6. Memilih sample secara acak
Dua pendekatan yang sering digunakan adalah:
a. Simple Random Sampling
Pendekatan yang paling mudah ketika sampling dokumen
prenumbered. Menggunakan tabel nomor random adalah salah satu jalan
internal auditor mendapatkan random sample.b. Systematic
Sampling
Internal auditor memilih secara random untuk menentukan titik
awal data dan memlih sampai urutan tertentu setetahnya.
7. Audit sample item yang dipilih dan menghitung jumlah deviasi
dari control yang ditentukan.
8. Menentukan batas deviasi yang dapat diterima9. Mengevaluasi
hasil sample
Mengevaluasi hasil dari atribut sampling, meliputi:
Kesimpulan perhitungan statistik
Membuat keputusan audit berdasarkan hasil samplequantitative
Mempertimbangkan aspek kualitatif dari hasil sample
Memformulasikan Keputusan StatistikalKelebihan utama dari
statistical sampling dibandingkan nonstatistical sampling adalah
statistical sampling memungkinkan internal auditor untuk
mengkuantifikasi , mengukur, dan mengendalikan risiko sampling.
Estimasi terbaik auditor untuk deviationrate dalam populasi untuk
hipotetis hasil pertama dari 1 penyimpangan sampel adalah 1/80 =
1,25 persen. Untuk hasil hipotetis kedua ( 2 penyimpangan sampel) =
2/80 = 2,5 persen. Meskipun begitu, terdapat ketidakpastian pada
estimasi tersebut dikarenakan fakta bahwa auditor hanya melakukan
sampling, bukan menguji 100%.
Oleh sebab itu, kesimpulannya dapat ditulis dalam bentuk :
Hipo 1 : I am 90 percent confident that the true, but unknown,
population deviation rate is less than or equal to 4,8 %.Hipo 2: :
I am 90 percentconfidentthatthetrue, butunknown, population
deviation rate is less than or equal to 6,6%.Menyusun Keputusan
Audit Berdasarkan Hasil Sampel Kuantitatif.
Aplikasi atribut sampling didesain agar internal auditor akan
menyimpulkan bahwa pengendalian efektif, berdasarkan hasil
sampling, jika 90 persen tingkat keyakinan bisa dicapai bahwa
populationratenya adalah kurang atau sama dengan 5 %.
Adalah penting untuk diingat, bahwa interpretasi auditor
terhadip hasil sampling kuantitatif hanya menunjukkan efektifitas
pengendalian bagi 12 bulan terakhir saja.Mempertimbangkan aspek
kualitatif dari hasil sampel.
Sebagai tambahan dalam mengevaluasi hasil dari attribute
sampling, internal auditor harus mempertimbangkan aspek-aspek
kualitatif dari penyimpangan dari pengendalian yang ditemukan.
SAMPLING AUDIT NONSTATISTIKAL DALAM PENGUJIAN
PENGENDALIANMemilih dan Mengevaluasi Sampel NonStatistikStatistical
sampling membutuhan dua hal fundamental : sampelnya harus dipilih
secara random dan hasil sampling tersebut harus dievaluasi secara
matematis dengan pendekatan teori probabiilitas. Sampling
nonstatistikalmembrikan auditor keleluasaan lebih dalam memilih dan
mengevaluasi sampel. Meskipun begitu, auditor harus tetap memilih
sampel yang dipercaya merupakan representasi dari populasi, dengan
mempertimbangkan faktor-faktor yang memengaruhi ukuran sampel.
Haphazard sampling adalah teknik pemilihan non random yang
digunakan auditor untuk memilih sampel yang diharapkan dapat
merepresentasikan populasi. Ketidakmampuan untuk mengkuantifikasi
risiko sampling secara statistik merupakan fitur utama dari
sampling non statistik yang membedakannya dengan statistical
sampling. Kesimpulan auditor mengenai populasi (yang
direpresentasikan sampel) sangatlah judgemental ketimbang
berdasarkan teori probablitas. Salah satu pendekatan sampling
nonstatistik yang paling awam adalah memilih sampel yang relatif
kecil secara haphazard, misalnya 25 item untuk seluruh aplikasi
sampling berdasarkan presumsi bahwa tidak terdapat penyimpangan
pengendalian dalam populasi, dan untuk menyimpulkan bahwa
pengendalian tidak cukup efektif jika satu atau lebih deviasi
pengendalian ditemukan.STATISTICAL SAMPLING DALAM PENGUJIAN
NILAI-NILAI MONETERSebagai tambahan untuk penggunaan sampling dalam
konteks pengujian pengendalian , internal auditor juga menerapkan
sampling ketikan melakukan pengujian yang didesain untuk
mendapatkan bukti langsung mengenai kebenaran nilai-nilai
monetaris-misalnya, nilai dari inventory yang disajikan. Ketika
melakukan pengujian atas nilai moneter, internal auditor harus
memperhatikan dua aspek risiko sampling ;a. Risiko penerimaan yang
tidak benar (Type II Risk, Beta Risk)
Risiko dimana sampel menunjukkan tidak ada misstatement
material, padahal sebenarnya ada.
b. Risiko penolakan yang tidak benar (Type 1 Risk,
AlphaRisk)
Kebalikan dari yang atas.Probability-Proportional-Tosize
SamplingProbability-proportional-to-size sampling juga disebut
sebagai monetary-unit sampling atau dollar-unit sampling adalah
bentuk modifikasi dari sampling atribut yang digunakan untuk
mencapai kesimpulan terkait jumlah moneter ketimbang tingkat
keterjadian.Faktor2 yang memengaruhi ukuran sampling PPS :a. Nilai
buku moneter dari population
b. Risiko ketidakbenaraan penerimaan
c. Tolerablemisstatement
d. Anticipatedmisstatement
Classical Variables Sampling
Classical Variables Sampling adalah pendekatan sampling
statistikal yang berdasarkan pada teori distribusi normal yang
digunakan untuk memeroleh kesimpulan terkait jumalmonetary. Metode
ini dianggap lebih sulit dari PPS, karena melibatkan metode
perhitungan yang lebih kompleks dalam menentukan jumlah sampel yang
teapt dan mengevaluasi hasil sampling. Dua pendekatan pemilihan
sampel yang umum digunakan dalam metode ini adalah simple random
sampling dan systematic sampling with random start. Faktor - faktor
yang memengaruhi ukuran sampel pada metode ini :a. Ukuran
populasi.b. Standar deviasi populasi yang diestimasi.c. Risiko
penerimaan yang tidak benar.d. Risiko penolakan yang tidak
benar.
e. Tolerable miss statement.
PPS Versus CVS