1 Abstrak — Tugas akhir ini bertujuan untuk menanggulangi kerusakan lereng yang terjadi pada jalur akses Banyuwangi- Jember lintas Gunung Gumitir. Jalur Akses antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember satu – satunya adalah melewati pegunungan Gumitir. Gunung Gumitir merupakan gugusan pegunungan taman meru betiri yang membentang dari Kabupaten Banyuwangi sampai Kabupaten Jember Alternatif perkuatan yang akan digunakan ground anchour dengan jumlah 8 anchour yang masing- masing sepanjang 11 meter dengan tulangan yang dipasang 10D10-200. Dari harga dan volume yang dihitung menghasilkan harga di pasar. Hasil perencanaan perkuatan tugas akhir ini nantinya akan sangat bisa membantu mengatasi kelongsoran yang terjadi di titik – titik longsor yang terjadi di lapangan. Kata Kunci: ground anchour, gumitir, lereng, longsor I. PENDAHULUAN encana Tanah Longsor merupakan bencana yang setiap tahun terjadi di Indonesia. Kejadian – kejadian yang berhubungan dengan peristiwa kelongsoran terutama pada lereng, dapat ditarik kesimpulan antara hujan, banjir dan longsor biasanya terjadi pada pertengahan atau akhir musim penghujan. Selain disebabkan faktor geologis dan geomorfologis Indonesia, perubahan fungsi dan tata guna lahan yang dilakukan manusia membawa pengaruh yang besar sebagai penyebab longsor. Sehingga menarik untuk dikaji hubungan antara hujan dengan kelongsoran yang terjadi pada lereng. Pada saat tertentu kondisi lereng kadang berfungsi dengan baik, namun kondisi keandalan lereng belum tentu baik, mungkin sudah sangat menurun atau bahkan sangat kritis. Sehingga banyak lereng yang longsor secara tiba-tiba sehingga membahayakan masyarakat sekitar. Pengaruh air hujan terutama pada permukaan atas lereng mengakibatkan naiknya kadar air melalui rembesan air langsung di permukaan. Ketika tanah jenuh maka tanah kehilangan semua tambahan kekuatan geser yang berasal dari tekanan air pori negatif sehingga tanah menjadi tidak stabil dan mudah longsor. GAMBAR 1.1 PETA TOPOGRAFI LAPANGAN II. ALUR PENELITIAN STUDI LITERATUR 1. KONSEP STABILITAS LERENG 2. PENGOPERASIAN SOFWARE XSTABL 3. KONSEP PERENCANAAN PERKUATAN GROUND ANCHOUR MULAI PENGUMPULAN DATA SEKUNDER 1. DATA PENYELIDIKAN TANAH LAPANGAN 2. PETA TOPOGRAFI LOKASI LONGSORAN INPUT DATA PARAMETER FISIS DAN MEKANIS TANAH CEK KESTABILAN KONDISI EKSISTING FS < 1,35 LERENG TIDAK STABIL FS >1,35 LERENG STABIL A TIDAK STABIL LERENG DIPERKUAT DIPERLUKAN TAMBAHAN MOMEN PERKUATAN B Perencanaan Perbaikan Lereng Longsor Pada Jalan Lintas Gunung Gumitir Ruas Jalan Banyuwangi - Jember Aries Suyandra Eko Cahyono, Indrasurya B.Mochtar, Musta’in Arif Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: [email protected]B LOKASI LONGSOR KM 237+05 - 237+25
6
Embed
CEK KESTABILAN KONDISI EKSISTING Jalan Lintas …digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-40268-3110100089-paper.pdf · membantu mengatasi kelongsoran ... Dalam pengolahan data sekunder
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Abstrak — Tugas akhir ini bertujuan untuk menanggulangi
kerusakan lereng yang terjadi pada jalur akses Banyuwangi-
Jember lintas Gunung Gumitir. Jalur Akses antara Kabupaten Banyuwangi dan
Kabupaten Jember satu – satunya adalah melewati
pegunungan Gumitir. Gunung Gumitir merupakan
gugusan pegunungan taman meru betiri yang
membentang dari Kabupaten Banyuwangi sampai
Kabupaten Jember
Alternatif perkuatan yang akan digunakan
ground anchour dengan jumlah 8 anchour yang masing-
masing sepanjang 11 meter dengan tulangan yang
dipasang 10D10-200. Dari harga dan volume yang
dihitung menghasilkan harga di pasar. Hasil perencanaan
perkuatan tugas akhir ini nantinya akan sangat bisa
membantu mengatasi kelongsoran yang terjadi di titik –
titik longsor yang terjadi di lapangan.
Kata Kunci: ground anchour, gumitir, lereng, longsor
I. PENDAHULUAN
encana Tanah Longsor merupakan bencana yang setiap
tahun terjadi di Indonesia. Kejadian – kejadian yang
berhubungan dengan peristiwa kelongsoran terutama
pada lereng, dapat ditarik kesimpulan antara hujan, banjir
dan longsor biasanya terjadi pada pertengahan atau akhir
musim penghujan. Selain disebabkan faktor geologis dan
geomorfologis Indonesia, perubahan fungsi dan tata guna
lahan yang dilakukan manusia membawa pengaruh yang
besar sebagai penyebab longsor. Sehingga menarik untuk
dikaji hubungan antara hujan dengan kelongsoran yang
terjadi pada lereng. Pada saat tertentu kondisi lereng kadang
berfungsi dengan baik, namun kondisi keandalan lereng
belum tentu baik, mungkin sudah sangat menurun atau
bahkan sangat kritis. Sehingga banyak lereng yang longsor
secara tiba-tiba sehingga membahayakan masyarakat
sekitar. Pengaruh air hujan terutama pada permukaan atas
lereng mengakibatkan naiknya kadar air melalui rembesan
air langsung di permukaan. Ketika tanah jenuh maka tanah
kehilangan semua tambahan kekuatan geser yang berasal
dari tekanan air pori negatif sehingga tanah menjadi tidak
stabil dan mudah longsor.
GAMBAR 1.1 PETA TOPOGRAFI LAPANGAN
II. ALUR PENELITIAN
STUDI LITERATUR1. KONSEP STABILITAS LERENG
2. PENGOPERASIAN SOFWARE XSTABL3. KONSEP PERENCANAAN PERKUATAN GROUND ANCHOUR
MULAI
PENGUMPULAN DATA SEKUNDER1. DATA PENYELIDIKAN TANAH LAPANGAN2. PETA TOPOGRAFI LOKASI LONGSORAN
INPUT DATAPARAMETER FISIS
DAN MEKANIS TANAH
CEK KESTABILANKONDISI EKSISTING
FS < 1,35 LERENG TIDAK STABILFS >1,35 LERENG STABIL