CATATAN ANESTESIKU
Disusun oleh:Mohamad Fikih
FK UPN/RSUD Prof.dr.Margono Soekarjo2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME atas rahmat dan
hidayah-NYA sehingga kami dapat menyelesaikan catatan anestesi.
Catatan ini merupakan sarana untuk membantu dalam pembelajaran SMF
anestesi RSUD. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.Kami
mengucapkan terima kasih kepada Ahmad khailani, Apriyanto, Rifqi,
Dwisetyo Arilaksono, Hafis, Budi santoso, Teguh setiawan, Ruth
danindia, Femi dwi muthasani, yudha savestila, Ricky, Adhimas, irma
NACL dan Intan RL. Terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada
seluruh sejawat dokter muda di SMF anestesi yang telah memberikan
saran dan kritik dalam penyusunan presentasi kasus ini dan pada
pihak lain yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung, kami ucapkan terima kasih.Kami menyadari bahwa catatan
anestesi ini masih banyak perlu untuk dikaji kembali, namun kami
berharap semoga catatan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Purwokerto,
Penulis
Emergency GASTATICSS : Scope ( laryngoscope, sthetoscope panjang
)T : Tube ( ET dws wanita : 7,0 ; pria : 7,5)( NT : ET oral x 4 + 2
)A : Airway ( oropharingeal / gudel ; dewasa no 3 -4 )T : Tape (
plester u/fiksasi mata, ET, NGT )I : IntroducterC : ConnectorS :
Suction, spuit cuff
Alat 12 tahun pakai cuff1. ET no 7.0 7.5 2. NGT no.163. Urine
bag untuk NGT4. Spuit 3 cc (3); 5 cc (3); 10 cc (3); cuff 10 cc
(1)5. Cairan RL (3) (kristaloid); widahes (1) (koloid)6. PASANG
JALUR INFUS TREE AWAY!!!7. Gudel no. 3 (cari di IGD umum sampai
ketemu !!!!!)8. SIAPKAN ANIMAX BUAT TRANSFUSI DARAHPremedikasispuit
5cc- Midazolam (1cc = 1mg) - Sulfat atrofin 0,01 mg/kgBBInduksi
spuit 10 cc- Pentotal + Aqua bidest (2 fl) : 1cc = 20 mg ; u/ RSI
(Rapid Square Induction) spuit 10 cc- Propofol (1 cc = 10 mg) spuit
10 cc ; diberikan jika hipotensi- Ketalar (1 cc = 10 mg) spuit 5
cc- Midazolam (1 cc = 1mg) Musce Relaxan- Succynil Cholin kalau
kalium < 1cc =" 20mg" 1cc =" 10" 1cc =" 10" cc =" 10" ampl ="
250" v =" Volume" e =" EMERGENCY">s2, Reg, M(-), G (-), TD:
120/80mmHg, N:72x/menitD: GCS 11Galih riwayat dari pasien dan
keluarga pasien!!! Riwayat Alergi (makan ikan laut gatal,
obat-obatan) Riwayat Asma (kalo dingin suka sesak ada mengi dan
batuk) Riwayat Darah tinggi (HT) Riwayat DM (penyakit gula, kencing
manis) Riwayat operasiHasil LAB Hb (bila Hb 5X dari Normal sudah
termasuk ASA III).Ada foto thorak atau foto abdomen (Tulis hasil
pembacaan kesan dari Radiologi)KesimpulanASA INB: Bila usia
>40tahun harus ada EKG. Bila sito tanyakan makan-minum terakhir
apalagi SC (lambung penuh), laporkan ke konsulen/residen terus beri
Metoclorpropamid 1 ampul secara IV pelan-pelan dan atau
Ranitidin/simetidin sebelum operasi. Jika mual beri ondansetron
(premedikasi). Bila anak kecil batuk dan pilek operasi ditunda
untuk perbaikan KU. Ingat anak-anak penting BATUK DAN PILEK
(Danger) Bila pasien ASMA perbaiki KU terlebih dahulu JIKA panas
konsulkan ke INTERNA/ANAK untuk perbaikan KU Bila Hasil Lab tidak
sesuai dengan klinis, cek ulang LAB terbaru preoperasi dan monitor
dan laporkan ke konsulen. Berikan Inform consent kepada keluarga
(apalagi ASA I), galih terus riwayat penyakit ASMA jangan sampai
kecolongan ternyata ada riwayat ASMA atau alergi. Bila tensi darah
tinggi misal 190/100 mmHg konsulkan ke konsulen beri diazepam jam
22.00 dan jam 06.00 (perawat yang melakukan) (lihat table dosis
diazepam).
untuk diingat!!!!Riwayat penyakit dulu / sekarang :Anamnese1.
Nama, umur, alamat, pekerjaan2. Riwayat penyakit yang pernah/sedang
diderita oleh penderita yang mungkin dapat menjadi penyulit dalam
anesthesia, misl : Penyakit karena alergi (makanan, obat) Penyakit
paru (asma bronkiale, bronchitis, pneumoni, KP/TB Paru) Peny
kardiovaskuler (HPT, infark miokard, iskemi jantung, dekompensasi
kordis) Diabetes mellitus Penyakit hati Penyakit ginjal3. Riwayat
tentang obat-obat yg telah/sedang digunakan, yg mungkin menimbulkan
interaksi (potensiasi, sinergis, atau antagonis) dgn obat-obat
anesthesia, misl : corticosteroid, antibiotika gol. Aminoglikosida,
MAO-inhibitor,dll) apa4. Riw operasi/ anestesi pernah
dioperasi/dianestesia, kpn, brp kali, apakah ada
komplikasi/kesulitan pd waktu operasi/anestesi5. Kebiasaan
kebiasaan yg mungkin mempengaruhi jalannya anesthesia, mis :
perokok perokok berat (>24 batang/hari), obat penenang,
morfinis, alkoholisme, dll.Pemeriksaan fisik tenang,
ketakutan/cemas, kesakitan,dll- Keadaan psikis mal nutrisi,
obesitas, dll- Keadaan gizi pilek, batuk, sesak nafas,
wheezing/ronchi, sumbatan jalan nafas, hemoptoe, dll- Tanda-tanda
peny sal pernafasan hipertensi, hipotensi, dispnu, sianosis, anemi,
bising jantung, dll- Tanda-tanda peny kardiovaskuler
parese/paralise, hidrosefalus, lordosis/kifosis/scoliosis,dll-
Sistim saraf gigi palsu, gigi goyah, bentuk mandibula, dll-
Airway
Laboratoriumo Operasi pemeriksaan lab rutindarah (Hb, Leuko,
D.T, Ht, LED)urine (E, RED, SED) ureum, kreatinin,
clothing/bleeding time,K/P test fungsi lab lengkap o Operasi besar
minimal Hb 10 gr%o Operasi elektif
EKG pemeriksaan EKGo pend 40 tahun o pend < bila ada indikasi
periksa EKG40 tahun Foto Thorakso Foto thoraks sebenarnya rutin
untuk semua operasi dan anesthesia foto thoraks dilakukan bila ada
indikasi. kemampuan/biaya untuk pend o Oleh karena pertimbangan
social-ekonomi
Test fungsi paru Tidal Volume/Vital capacity, dll test fungsi
paru - kalau ada indikasi inspirasi dalam breath holding test
(sabrasez) - test yang paling sederhana & tahan selama mungkin
: tahan 25 atau > normal < ada gangguan
kardio-respiratori15
Penyakit-penyakit yang pernah/sedang diderita :
Pilek/batuk/sesak nafas Apa hanya rhinitis, pharingitis, ataukah
bronchitis, pneumoni Operasi akut : anestesi dilakukan dengan
resiko tinggi Operasi elektif : operasi ditunda, perbaiki KU Bila
harus dilakukan anestesi (akut), pilihan pada anestesi yang lebih
regional block (spinal/epidural), atau general anestesi denganaman
pilihan obat parenteral daripada obat inhalasi.
Penyakit ok alergiApakah alergi terhadap makanan, obat-obat
(obat anestesi kalau pernah di apakah reaksinya hanya urtikaria,
ataukah sesak (edemaanestesi) larings, asma bronkiale), atau syok
anafilaktik
Asma bronkiale- Obat yg akan diberikan harus dipilih secara
tepat saran- Konsul dgn bagian interna (sub bgn pulmonologi) -
penekanan kelPend dengan pemakaian obat kortikosteroid yang lama
perlu diberikan corticosteroid ulang saat anestesiasupra renalis -
Pend asma dalam serangan ( sesak, wheezing) Operasi elektif : tunda
operasi, perbaiki KU Operasi Cito kalau bias,: anestesi dengan
resiko tinggi > aman anestesi regional atau lokal analgesia
Bronkospasme dihindari , mis : tiopenton, eter (walaupun
bronkodilator ttp sekresi tr respi )- Obat-obat
TB Paru- proses aktif ditenangkan saran- pend dikonsulkan ke
bagian interna - TB aktif resiko untuk pend TB dan pend lain tunda
Operasi elektif block analgesia atau lokal analgesia kalau bisa
tehnik yang lebih aman anestesi dengan resiko tinggi Operasi cito
hati-hati dengan obat pelumpuh otot golongan non depolarisasi
obat-obat seperti streptomycin - Pend TB
Hipertensi setuju anestesia- hipertensi terkontrol resiko tensi
bisa- hipertensi tak terkontrol > dengan tindakan anestesi atau
obat anestesi tertentu.- Obat anti hipertensi bisa potensiasi
dengan obat anestesi tertentu- Hipertensi tak terkontrol : rawat
interna Operasi elektif : tunda dengan resiko tinggi Operasi cito :
laksanakan
Iskemi jantung usahakan tensiPada saat anestesi / operasi &
nadi stabil
Miokard Infark kapan serangan terakhir terjadi- informasi -
hati-hati okbila dalam 3 bulan terakhir pernah mengalami serangan
60% pend alami serangan ulang & durante / post anestesia dengan
resiko tinggi laksanakan - operasi cito
Dekompensasi cordis rawat dulu sampai cor compensated KI
(indikasi mutlak ??) tindakan anestesia - bila ada gagal jantung /
dekompensasi cordis dokter pembedah keluarga penderita dijelaskan
baik tentang resiko anestesia- Operasi cito
Diabetes Melitus- diabetes sejogyanya dalam keadaan terkontrol
(periksa gula darah & konsul interna)urine reduksi dengan
resiko tinggi laksanakan - operasi cito mis eter, ketamin
hiperglikemi - hati-hati dengan obat - hindari/ hati-hati dengan
obat anestesipend dengan pemakaian insulin bisa terjadi kepekaan
penderita terhadap insulin seperti halotan hipoglikemi yang
berat
Penyakit hepar- hepatitis ? ataukah sirosis hepatis ? perbaiki
keadaan umum pend tunda - operasi elektif dgn resiko tinggi
laksanakan - operasi cito didetoksikasi di hepar ok obat-obat
anestesia - hati-hati - halotan berbahaya untuk pend dengan
gangguan fungsi hepar masih diperdebatkan ?? hepatitis nekrosis
hepar yang masif diduga - halotan - pemakaian berulangdiduga
hepatitis ok halotan adl rx sensitifitas bahaya justru pada
dokter/perawatkali mudah sebabkan hepatitis pemakaiananestesi.
Sebaiknya penderita dengan gangguan fungsi hepar halotan
dihindarkan.
Penyakit ginjal biasanya operasi cito Gagal ginjal ? - fungsi
ginjal bagaimana ? ok obat-obat anestesia pada umumnya di ekskresi
di ginjal- hati-hati methoxyflurane (= penthrane)- hindari
obat-obat anestesia yang toksis untuk ginjal - kadang-kadang
disertai gangguan elektrolit darah pend gagal ginjal bila ada
hiperkalemia, hati-hati dengan obat suksametonium yang juga
fibrilasi hiperkalemia berat menyebabkan hiperkalsemia
ventrikel/cardiac arrest
Penyakit saraf- apakah ada stroke, hemiparese/hemiparalise,
kesadaran (?), eplepsi , dll- biasanya operasi cito mis
ketamin/ketalar- hati-hati dengan obat-obat/tindakan yang bisa
meningkatkan tekanan intracranial - hati-hati dengan tehnik blok
spinal /peridural kalau ada pilihan lain, hindari tehnik ini-
hati-hati dengan obat-obat yang dapatpend dengan riwayat epilepsi
antidotum : diazepam mis ketamin/ketalar menimbulkan serangan
Penyakit psikiatri seyogyanya pend dalam keadaan tenang, kecuali
untuk operasi cito- konsul psikiatri kambuh / serangan ulang pend
psikosis halusinasi - hindari obat seperti ketamin
Obat-obat yang pernah/ sedang dipakai :
CortikosteroidPemakaian yang lama mengakibatkan fungsi kelenjar
supra-renalis ditekan sebelum/ saat anestesi/ operasi perlu
pemberian obat corticosteroid ulang
Obat anti hipertensi- ada anjuran agar pemberian obat ini
dihentikan 24 jam sebelum operasi oleh karena potensiasi obat ini
tensi vaso dilatasi pemb darah dengan obat-obat anestesi tertentu -
obat-obat ini diberikan terus sampai saat anestesi,pendapat
terakhir sesudah operasi obattetapi dosis diturunkan secara
bertahap diberikan lagi
MAO- Inhibitor mis marplan (isocarboxazid), nardil (phenelzine),
dll- obat golongan MAO-inhibitor hipertensi potensiasi - obat gol
ini bila diberikan dengan obat-obat simpatomimetik - bila diberikan
dengan obat pethidin (yang dimetabolisir oleh enzim depresi
respirasi metabolisme obat diinhibisi mikrosomal liver)
apnuAntibiotikaObat antibiotika gol aminoglikosida spt
streptomycin, kanamycin, dll akan berpotensiasi dengan obat
pelumpuh prolonged-apnuotot gol non depolarisasi
DigitalisPend dengan digitalisasi sebaiknya jangan diberikan
obat yang mengandung Ca++ bisa terjadi cardiac hipersensitif
miokard (mis gluconas calcicus) arrest
Hal-hal lain :
Operasi / anestesi dahulu :- Apakah dulu pernah dioperasi /
dianestesi, kapan / berapa kali- Apakah ada riwayat alergi terhadap
obat anesthesia tertentu- Apakah ada kesulitan / kesukaran pada
saat anestesi dahulu
Kebiasaan merokok- elastisitas paru emfisema paru bronchitis
kronis Perokok berat bila melakukan control respirasi (anesthesia
balans) Tidalberkurang , oleh karena bila tidal volume dan
frekuensi respirasi di volume di alveoli bisa pecah dan terjadi
pneumotoraks. bronchitis kronis.- Penderita perokok berat setuju
anestesi Operasi ringan Chest fisioterapi preoperative untuk
keluarkan lendirOperasi besar dan saat anestesi sesudah popa
endotrakeal terpasang, penderita diletakkan dalam posisi
tredelenburg, ketok dada dan isap / suction lendir.- Rokok
disarankan dihentikan minimal 24 jam sebelumnya untuk menghindari
adanya CO dalam darah.
Alkoholisme / Addiksi bisa sirosis hepatic- Pecandu alcohol,
obat penenang, morfinis, dll perlu dosis obat- Penderita ini untuk
induksi anesthesia > banyak untuk mencapai stadium anesthesia
yang diinginkan.
Gizi- Apakah gizi cukup atau kurang (malnutrisi) ataukah
berlebihan (kegemukan)- enzim serum cholinesterase /Penderita
malnutrisi obat pelumpuh otot depolarisasi pseudocholinesterase
prolonged apnoe(suksametonium) lambat dimetabolisir - Penderita
kegemukan : Airway sulit diatur Intubasi pipa endotrakeal sukar
penderita lambat masuk dalam stadium surgical anesthesia Induksi
anesthesia sukar
Keadaan psikis- Apakah penderita tenang, cemas, atau gelisah apa
cukup dengan dorongan moril atau perlu diberikan obat penenang-
Kalau cemas / gelisah
Airway :- bagaimana anatomi mulut / rahangPerhatikan jalan nafas
penderita airway biasanya leher pendek, apalagi penderita gemuk
penderita sulit diatur dan intubasi pipa endotrakeal sukar gangguan
airway hati-hati terlepas / tanggal - Gigi palsu / gigi goyah -
kesukaran pada saatGigi sebagian ada sebagian sudah tanggal
meletakkan posisi laringoskop / saat melakukan intubasi pipa
endotrakeal.Status Fisik ASA :- pend yang akan dianestesia yaitu
penentuan resiko anestesia menurutditentukan status fisik ASA
American Society of Anesthesiologists (=ASA)
- Dibagi atas : pend sehat / normal ASA 1 pend ASA 2 dengan
kelainan sistemik ringan , mis Hb 8-10 gr% pend ASA 3 dengan
kelainan sistemik berat, mis Hb < 8gr% pend ASA 4 bisa mengancam
kehidupan/meninggal bila dibiarkandengan kelainan sistemik sangat
berat pend dengan keadaan sangat buruk, yang diharapkan dalam 24
jam dengan atau tanpa operasi/anestesi ASA 5
mis ASA 1E, ASA 2 E, dll- Bila operasi cito (= emergency)
ditambah huruf E INDIKASI RAWAT ICU1. Pasien perlu bantuan hidup
intensif (otak, paru, jantung, metabolic)2. Pasien perlu terap
intensif. Ex.pasien harus dapat AB 4 x 2gr/hari, manitol 4 x
100cc/hari3. Pasien perlu monitoring intensif4. Pasien perlu
monitoring intensif5. Pasien perlu perawatan yang rumit. Ex.pasien
IGD karena kecelakaanOP pada hipertensi/stroke6. Post bedah mayor
dan High risk RUMUS BALANCE CAIRANDewasa Pediatrik
NeonatusMaintenance (M) 2xkgBB/jam 10kg I : 4cc/kg10kg II:
2cc/kg10kg III: 1cc/kg 10kg I : 4cc/kg10kg II: 2cc/kg10kg III:
1cc/kgPengganti Puasa (PP) 6 x M 4 x M 4 x MStress Operasi (SO)
Ringan 4cc/kgBBSedang 6cc/kgBBBerat 8cc/kgBB Ringan 2cc/kgBBSedang
4cc/kgBBBerat 6cc/kgBB Ringan 2cc/kgBBSedang 4cc/kgBBBerat
6cc/kgBBEBV Pria 70 x BBWanita 65 x BB 80 x BB 90 x BBABL 20 % EBV
Ht x EBV x 3(Ht pasien 30) Ht x EBV x 3(Ht pasien 30)
Kebutuhan cairan Jam I = PP +M + SO Jam II = PP + M + SO Jam III
= Jam II Jam IV = m + SO
Kompartemen cairan tubuhPria Wanita Bayi Neonatus ManulaTotal
air 60 50 75 90 45-Didalam sel 40 30 48 30 25-Diluar
sel-plasma-intersisial 20416 20416 29425 60
205152.PREMEDIKASITujuan Premedikasi1. Memberikan rasa nyaman
kepada pasien: menghilangkan rasa kwatir, memberikan ketenangan,
membuat amnesia, memberikan analgesia dan mencegah muntah2.
Memudahkan atau memperlancar induksi3. Mengurangi dosis obat
anestesi4. Menekan reflex yang tidak diharapkan5. Mengurangi
sekresi: saluran nafas, saliva6. Mengurangi resiko aspirasi7.
Merupakan salah satu tehnik anestesi
Obat premedikasiGol.Anticholinergic Gol.Hipnotic-sedatif
Gol.Analgetic-narcotic Gol.antihistaminAtropin
(SA)ScopolaminGlycopyrolate Barbiturat (Phenobarbital)Benzodiazepn
(Diazepam, midazolam) MorphinePhetidin 1/6-1/10 morphine(1 ampul =
2ml = 100mg) PhenothiazineChlorpromazine:largactilSulfat
AtropinePremed: 0,01 mgKG i.mReverse:0,02 mg/kg iv sebelum
neostigmin.Intoksikasi pestisida:1-2mgTujuannya:-Mengurangi sekresi
saliva-Melindungi muscarinic effect dari obat cholinergic yang
digunakan pada reverse non depolarizing muscle
relaxant-Mengatasinya bradicardia pada high spinal
block-CycloplegiaMidazolam:0,05 0,2 mg/kg i.m premed0,20,4 mg/kg
i.v induksi0,03-0,2 mg/kg/jam Premed:25-100mgAnalgesia pasca
operasi: 50-100 mg i.m/p.oMengurangi tachypnea selama operasi:
10-20mg i.vDewasa: 1mg/kgBB
Gol. neurolepticDroperidolDehydrobenzoperidol
Hindari narkotik karena dapat menyebabkan peningkatan PaCO2
akibat efek depresi nafas dan menimbulkan mual-muntah yang keduanya
akan meningkatkan tekanan intracranial. Premedikasi sebaiknya
dengan diazepam (0,1-0,2 mg/kgBB peroral), lorazepam, atau
midazolam (0,5-0,1 mg/kgBB im). Pada anak-anak dapat diberikan
midazolam 0,5-0,75 mg/kgBB peroral, yang diberikan 30menit sampai
1jam sebelum induksi anestesi.
Table.benzodiazepinObat Induksi Medikasi pre-op Sedasi
intra-operatif Amnesia Night
HypnoticMidazolamDiazepamLorazepamTriazolamChlordiazepoxideFlurazepamOxazepamPrazepamTemazepamAlprazolam
+++-------- +++++++++++++-+--+ ++++-------- -++++++++++-++-
++++++++++------
Tabel.Penggunaan klinisObat Dosis KomentarMidazolam1 ampul: 5mg
0,05 0,2 mg/kg i.m premed0,20,4 mg/kg i.v induksi0,03-0,2 mg/kg/jam
Shortest duration20 menit of hypnosis after inductionKI: SC dan
inpartuCepat melewati barrier placentaDiazepam 0,1 0,2 mg/kg p.o
premed0,20,6 mg/kg i.v induksi Postoperatives sedation may last for
several hoursDapat menyebabakan mengantuk, dpt mengontrol kejang,
mengurangi rasa takut dan cemas, tidak menyebabkan mual-muntah.
Menimbulkan amnesia anterograde dengan durasi 10menit setelah
penyuntikan i.v, tidak meningkatkan LCS
ATROPINPemberian Atropin sebagai pencegah BRADIKARDi lebih
efektif bila diberikan segera sebelum diperlukan tindakan
antisipasi secara intravena. Vagal respons pada anak lebih aktif,
sehingga sebaiknya atropine diberikan segera sebelum induksi
anestesi.
3. INDUKSIBerikan oksigen 100% terlebih dahulu, lalu fentanil
(Narkotik analgetik terpilih untuk bedah saraf) dengan dosis 1-3
g/kgBB pelan-pelan dalam waktu satu menit, jangan sampai pasien
batuk. Berikan 1/10 dosis pelumpuh otot non depolarizing yang akan
dipakai, lalu berikan pentotal 5mg/kgBB (tidak ada riwayat
ASMA!!!): setelah reflex bulu mata negative (pengecualian yang
sudah koma/GCS 40 per menitVolume tidal 50 mmHg
Succynilcholine memberikan kondisi intubasi yang baik, akan
tetapi, kerugiannya adalah meningkatkan tekanan intracranial
walaupun hanya selintas, kita tidak punya waktu untuk melakukan
hiperventilasi yang berguna untuk menurunkan tekanan intracranial,
ada kemungkinan straining saat pertama kali mencoba ventilasi,
serta pada dosis besar ada kemungkinan terjadi penurunan tekanan
darah. Succynilcholin dapat dipakai untuk intubasi pasien dengan
cedera kepala berat di emergenci dengan sebelumnya diberikan
lidokain 1-1,5mg/kgBB intravena.
Obat-obat INDUKSI1cc = 25mg1. Pentotal (KI=ASMA boss),(1 vial =
0,5 gram), diencerkan 20cc aquabidest 2. Propofol (putih susu),
ambil 10cc dengan spuit 10cc, 1cc = 10mg3. Ketalar/ketamin ambil
spuit 10cc, diberikan jika hipotensi(KI=DM boss),(1 cc = 10mg)spiut
5cc4. Midazolam (1 ampul = 5 mg) (sedasi),(1cc = 1mg) 1cc=50 g5.
Fentanil (analgetik) (1 ampul = 100g (2ml)NB:KI:ASMA Pentotal:
mendepresi pernafasan, menurunkan TD, reaksi anafilaksis, spasme
LARING Propofol menurunkan aliran darah otak (sebanyak 30%), CMRO
(30%) dan tekanan intracranial, tetapi tekanan perfusi otak juga
menurun disebabkan oleh propofol menurunkan tekanan darah yang
hebat. Ketamin (baik untuk syok) menyebabkan TD naik, CVD, Dekomp,
Midriasis, nistagmus, hiperlakrimasi, dilatasi bronkus (Baik untuk
ASMA).
Tabel OBAT PELUMPUH OTOTNon depolarisasi Depolarisasi Tidak ada
fasikulasi otot Berpotensi dengan hipokalemia, hipotermia, obat
anestetik inhalasi eter, halotan, enfluran, isofluran Menunjukkan
kelumpuhan yang bertahap pada perangsang tunggal atau tetanik Dapat
diantagonis oleh antikolinesterase.50mg), 1cc = 10mg Fasikulasi
ototContoh non depolarisasi: rocuronium (roculax, 1 ampul = 5ml
Berpotensi dengan antikolinesterase Kelumpuhan berkurang dengan
pemberian obat pelumpuh otot non depolarisasi, dan asidosis Tdk
menunjukkan kelumpuhan yg bertahap pd perangsangan tunggal maupun
tetanik Belum dapat diatasi dengan obat spesifik.Contoh:
Succynilcholin
4. TEKNIK ANESTESI INHALASIPada jenis anestesi umum, salah satu
induksi anestesi yang digunakan adalah dengan cara inhalasi. Cara
induksi ini dikerjakan pada bayi atau anak yang belum terpasang
jalur vena atau pada dewasa yang takut disuntik. Selain itu, ada
beberapa hal menapa induksi ini digunakan, yaitu antara lain
apabila lama operasi tidak dapat diprediksi. Pada induksi anestesi
ini, obat anestesi dihirup bersama udara pernapasan ke dalam
paru-paru, masuk ke dalam darah dan sampai di jarigan otak
mengakibatkan narkose.5Intubasi trakea adalah tindakan memasukkan
pipa trakea ke dalam trakea melalui rima glotis, sehingga ujung
distal berada kira-kira di pertengahan trakea antara pita suara dan
bifurkasio trakea. Indikasi dari intubasi trakea adalah:5 Menjaga
patensi jalan napas oleh sebab apapun Mempermudah ventilasi positif
dan oksigenasi Pencegahan terhadap aspirasi dan regurgitasiSebelum
melakukan intubasi sesudah pasien diberikan sedatif, atau pada saat
pasien tidur dalam namun diberiikan juga muscle relaxan. Ukuran
diameter endotracheal tube disesuaikan dengan umur pasien untuk
mencegah trauma, dan sesuai dengan ukuran laringPada pemeliharaan
anestesi pada anak-anak dan bayi diperlukan alat-alat dan teknik
khusus. Alat-alat yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat, antara
lain:6 Tahanan terhadap pernapasan harus seminimal mungkin Dead
space mekanik seminimal mungkin Pengeluaran CO2 harus efisien Mudah
untuk melakukan assisted atau respirasi terkendaliSedangkan,
pemilhan obat-obat anetesi pada induksi anestesi inhalasi antara
lain:6i. Bentuk gas:1. N2Oo Efek toksik sedikit dan cepat
dieliminasio Analgetik cukup kuat, relaksasi tidak adao
Perbandingan pmberian N2O dengan O2 pada anak adalah 2/3:1/3o
Biasanya dikombinasikan dengan halothane, ether, obat-obat
relaksasi2. Cyclopropaneo Obat-obat anestesi yang cukup kuat dan
tidak ada iritasio Cepat dan mudah dieliminasi sehingga pasien
cepat sadaro Tdiak toksis untuk hepar maupun ginjalo Baik untuk
penderita dengan ikterus maupun peyakit ginjalo Depresi pernapasan
cukup kuato Sensitivitas terhadap adrenalin cukup tinggio Mahal dan
mudah terbakaro Dapat terjadi muntahii. Bentuk volatile: Ethero
Murah dan mudah didapato Respirasi bisa spontan dengan relaksasi
cukup dan analgetik cukupo Mengiritasi jalan napaso Dapat
menimbulkan muntah pasca operasio Mudah terbakaro Pemberian lama
dapat menekan fungsi hepar dan ginjal Halothaneo Tidak berbau dan
tidak merangsango Tidak mudah terbakaro Induksi bisa cepat dan
smootho Menyebabkan hipotensi dan bradikardio Sensitivitas jantung
terhadap adrenalin meninggi
Contoh GA elektif diagnosa SOL tindakan Kranotomi (dengan
riwayat Batuk)Nama : An.GUmur : 11 bulanJenis kelamin : Laki lakiBB
: 12,5 kilogramPremedikasi anestesi : Sulfat Atrofin 0,01 mg/KgBB
(0,125 mg)Dexametason 5 mgInduksi : Fentanil 25 g (dosis
1-2g)Sevofluran 2%Relaksasi : Roculax 7,5 mg (0,6
mg/kgBB)Pemeliharaan anestesi : Sevofluran + O2Analgetik :
ketoprofen supp 50mgTeknik anestesi : Semiopen dengan menggunakan
Jackson Rees. Induksi intravena dengan Fentanil 25 g dan induksi
inhalasi dengan Sevofluran 2% Intubasi dengan ET no.4 (tanpa cuff)
dengan laringoskop blade lengkung no.1 1/2 didahului oleh pelumpuh
otot Roculax 5 mg Maintenance dengan Sevofluran + O2Respirasi :
Kendali + T-Jackson ReesPosisi : SupineInfus : KAEN 1B (Mikro drip
= Anak kecil !!!!)Status fisik : ASA II (pasien anak-anak dan ada
riwayat batuk)Induksi mulai : 09.05 WIBOperasi mulai : 09.20
WIBOperasi selesai : 10.30 WIBBerat badan pasien : 12,5 KgDurasi
operasi : 1 jam 10 menitPasien puasa : 4 jamTerapi cairan
Maintenance = 10 kg I = 4 cc/KgBB/jam= 4 cc x 10 Kg/jam = 40
cc/jam= 10 kg II = 2 cc x 2,5 kg/jam = 5 cc/jam +45cc/jam Pengganti
puasa = puasa x maintenance= 4 jam x 45 cc/jam = 180 cc Stress
operasi = 4 cc/KgBB/jam= 4 cc x 12,5 Kg/jam= 50 cc/jam EBV = 80
cc/KgBB= 80 cc x 12,5= 1000 cc ABL = Ht x EBV x 3100= (37-30) x
1000 x 3100= 210 ccJadwal pemberian cairan (lama operasi 1 jam)Jam
I = PP + SO + M= 90 + 50 + 45= 185ccJam II = PP + SO + M= 45 + 50 +
45= 140ccJam III = PP + SO + M= 45 + 50 + 45= 140ccJam IV = M + SO=
45 + 50= 95ccInput durante operasi KAEN IB = x 500 = 250 cc Total
Cairan yang masuk durante operasi = 250 ccOutput durante operasi
Urin Tampung : 50 cc dalam 1 jam Perdarahan- Tabung Suction : 50
cc- Kassa : 20 cc
RA SPINAL Back up GASITO SC Keuntungan yang didapat pada
pemakaian regional anestesi antara lain tekniknya sederhana, cepat,
ibu tetap sadar, bahaya aspirasi minimal, jumlah perdarahan karena
tindakan lebih sedikit, mobilisasi dan mulai pemberian makanan
lebih cepat, sedangkan keuntungan pada janin yaitu obat yang
digunakan tidak melewati sawar plasenta sehingga tidak menyebabkan
depresi pernafasan pada janin. Namum adapun kerugiannya yaitu
sering menimbulkan mual dan muntah sewaktu pembedahan, sering
terjadi hipotensi, dan pasca operasi sering terjadi sakit
kepala.Spinal anestesi (anestesi lumbal, blok subarachnoid)
merupakan suatu jenis regional anestesi dengan memasukkan obat ke
dalam ruang subarachnoid (antara vertebra L2-L3 atau L3-L4 atau
L4-L5).Awal kerja pada spinal anestesi lebih cepat dari epidural
anestesi, dan mempunyai kualitas yang lebih baik. Efek nyeri yang
ditimbulkan lebih pendek dan lebih sedikit. Anestesi spinal ini
dapat menghambat sensasi pada spinal cord secara menyeluruh.General
anestesi (anestesi umum) adalah tindakan meniadakan nyeri secara
sentral disertai hilangnya kesadaran dan bersifat pulih kembali
(reversible). Komponen anestesi umum terdiri dari hipnotik,
analgesia, dan relaksasi otot.Anestesi umum dapat menyebabkan ibu
yang akan melahirkan tidak sadarkan diri dan tidak merasakan nyeri.
Anestesi umum ini tidak digunakan untuk mengurangi nyeri akibat
kontraksi karena bisa menyebabkan bayi tertidur dan memperlambat
refleks dan pernafasan bayi, sehingga penggunaannya ditujukan untuk
operasi sectio cesarea.Keuntungan yang didapat dari anestesi umum
yaitu pelaksanaannya cepat, ibu tidak sadar sehingga baik untuk ibu
yang takut, selain itu tidak terdapat bahaya hipotensi karena dalam
pelaksanaannya serba terkendali. Sedangkan kerugian yang diperoleh
yaitu kemungkinan aspirasi lebih besar, pengaturan jalan nafas
sering mengalami kesulitan, dan obat yang digunakan dapat menembus
sawar plasenta sehingga dapat menyebabkan depresi pada janin,
selain itu anestesi umum mempunyai pengaruh terhadap tonus uterus
sehingga dapat menyebabkan perdarahan post partum karena atonia
uteri.Sebelum dilakukan pembedahan, maka ahli anestesi harus
melakukan pemeriksaan agar pada saat pembedahan komplikasi yang
terjadi lebih kecil. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan memberikan
kesimpulan terhadap pemeriksaan yan telah dilakukan.Ada konsulan
dari coass obsgyn (SITO)Follow up Pasien Hb < 10 =" sediah">
10%, takikardia, nadi tidak teraba, akral dingin, sianosis, atonia,
turgor buruk, oliguria, coma, mata sangat cekung, UUK & UUB
sangat cekung (bayi), mukosa mulut kering, tidak keluar air mata,
kulit kering,diplopia, pandangan gelap,tinitus,anosmia14. Sebutkan
tanda-tanda overhidrasi?Jawab : JVP meninggi, oedem pada berbagai
jaringan longgar (palpebra,konjungtiva, paru, omentum, dll ),
peningkatan cardiac output, bunyi jantung mengeras dapat terdengar
murmur ataupun gallop, H.R meningkat, jika berat terjadi oedem
pulmo, poliuri & bening, biasa di sertai hiponatremi15. Kenapa
cairan koloid penting? Apa manfaatnya?Jawab : meningkatkan tekanan
onkotik, meningkatkan volume darah, sealing efek, mengembalikan
aliran darah regional pada hipovolemia, menurunkan viskositas,
mengganggu formasi rouleaux, meningkatkan daya adhesif leukosit,
memperbaiki profil penyembuhan selama pembedahan16. Jelaskan
tentang plasma substitude dan contoh-contohnya!Jawab : Merupakan
koloid isoonkotik(menghasilkan tekanan onkotik dalam intravaskuler)
sehingga memberikan ekspansi volume sama dengan yang RL, Asering,
NaCl 0,9 %. Koloiddiinfuskan.(contoh : Kristaloid Dextran, HAES,
Gelatin, plasma albumin, darah)17. Jelaskan tentang plasma
ekspander dan contoh-contohnya!Jawab : Merupakan koloid
hiperonkotik dimana tekanan onkotiknya lebih besar dari pada plasma
sehingga akan menarik cairan kedalam intravena, dapat terjadi
ekspansi volume plasma yang lebih besar dari volume yang NaCl
hipertonik 3%, 5%, 6%. Koloiddiinfuskan.(Contoh : Kristaloid haes
10%)18. Bagaimana cara kerja cairan hiperosmolar ?Jawab : Menarik
air dari interstitial ke intravaskular. Digunakakn untuk terapi
dehidrasi dan udem. Penggunaan dalam waktu yang lama dapat
meningkatkan beban jantung sehingga terjadi decom cordis.19.
Jelaskan manfaat efedrin pada terapi cairan!Jawab : Efedrin
mempengaruhi kontraktilitas jantung, heart rate,resistensi perifer.
Setelah pemberian cairan yang cukup efedrin diberikan untuk
kontraksi miocard sehingga peningkatan SV & CO akibatnya
terjadi tekanan darah meningkat20. Apa yang terjadi bila orang/
pasien dipuasakan lebih dari 3 hari hanya dengan infus RL 30
tetes?Jawab : Pasien dapat kekurangan gizi, karena karbohidrat (-),
protein (-), kalori(-)21. Indikasi rawat ICU ?Jawab : pasien yang
perlu bantuan hidup intensif, pasien perlu terapi intensif, pasien
perlu monitoring intensif, pasien perlu perawatan yang rumit,
pasien pasca bedah mayor, pasien dengan resiko tinggi.22. Jelaskan
tentang bantuan hidup intensif ?Jawab : bantuan hidup intensif
yaitu pasien yang butuh bantuan hidup lanjut, misalnya pasien
dengan depresi nafas, pasien dengan TIK yang meningkat sehingga
perlu resusitasi otak, paru, jantung, metabolisme.23. Jelaskan
tentang coctail analgetik (PCA)!Jawab : analgetik yang terdiri atas
ketorolac dan pethidin dimasukkan dalam larutan KaEn 3B. Dimana
merupakan kombinasi analgetik untuk daerah sentral( penthidin /
fenthanyl ) dan perifer( ketorolac)dan pemberiannya secara searing
pump.24. Jelaskan tentang heavy nursing !Jawab : heavy nursing
adalah perawatan rumit untuk pasien-pasien yang menggunakan
peralatan yang banyak, seperti monitoring, radiologi, alat-alat
terapi respirasi, alat terapi kardiologi, terapi dialisis,
peralatan laboratorium rutin.25. Kenapa ICU penting untuk pasca
RJP?Jawab : karena untuk mempertahankan fungsi organ/ sistem organ
agar tidak membuuk sehingga pasien perlu bantuan hidup intensif,
terapi intensif, monitoring intensif, dan heavy nursing.26. Apa
beda transfusi dengan darah segar, darah baru dan darah simpan
?Jawab : Darah segar : darah yang baru diambil 3-4 jam atau <
hb="12gr%)" 12 =" 0,714"> 1,007 (Bupivakain), Isobarik : BJ =
1,007 (), Hipobarik < 1,007 (Bupivakain 0,5 % dilarutkan dalam
larutan NaCl hipotonis)35. Bagaimana efek obat anastesi lokal
terhadap central nervous system ?Jawab : Menyebabkan tremor yang
mungkin berubah menjadi kejang klonik, dimana di ikuti depresi
nafas36. Bagaimana efek obat anastesi lokal terhadap kardiovaskuler
?Jawab : Depresi automatisasi miokard, depresi kontraktilitas
miocard, vasodilatasi arteriol37. Obat-obat apa saja yang
memperkuat obat anastesi lokal ?Jawab : Obat antihipertensi
(Clonidin), bila dimasukin ke LCS efeknya memperkuat &
memperpanjang analgesia, mengurangi hiperaktivitas simpatis.38.
Ceritakan tentang ILA ( Intratekal Labour Anastesi ) untuk partus
normal ?Jawab : merupakan tehnik anestesi spinal intratecal
(intradural) dengan menggunakan kateter yang sangat kecil, yang
penting pada saat inpartu. Obat diberikan pada saat kala II
(pembukaan 4 cm) sehingga pasien tidak merasakan sakit pada saat
melahirkan, tetapi pasien masih bisa mengejan.39. Komplikasi
anastesi spinal dan bagaimana mengatasinya (akut dan prolong)?Jawab
: Hipotensi, nausea & muntah, PDPH, retensi urin. Berikan infus
kristaloid secara cepat 10 15 ml/kgBB, pakai jarum lumbal yang
lebih halus, kateter urin40. Apa kelebihan dan kekurangan anastesi
lokal dibanding anastesi umum ?Jawab : tehknik lebih sederhana,
cukup efektif dan mudah dikerjakan41. Jelaskan tentang ASA ?Jawab :
ASA adalah American Society of Anasthesology yaitu klasifikasi yang
menggambarkan kondisi pasien sesuai anamnesa dan pemeriksaan serta
laboratorium42. Apa manfaat premedikasi ?Jawab : untuk menimbulkan
rasa nyaman bagi pasien dimana dapat menghilangkan rasa khawatir,
memberikan ketenangan, mencegah mintah, memberikan analgesia,
memudahkan/ memperlancar induksi, mengurangi jumlah oabt-obat
analgesia, mengurangi sekresi kelenjar saluran nafas.43. Jelaskan
tentang Narkotik dan Diazepam ?Jawab : narkotik adalah golongan
opioid, menimbulkan rasa nyaman, adiksi, penghentian pengunaan
menimbulkan efek putus obat, sedangkan diazepam golongan
benzodiazepin, sebagai penenang, efeknya pada SSP bisa kehilangan
kesadaran, bisa tertidur, bisa juga sebagai pelemas otot, bisa
menimbulkan depresi ringan terhadap pernafasan tetapi tidak
serius.44. Jelaskan tentang Balance Anastesi ?Jawab : pemberian
obat untuk mencapai trias anastesi ( hipnotik, analgetik, relaksasi
otot ) dengan dosis serendah mungkin dengan balance ( imbang )
semaksimal mungkin.45. Jelaskan tentang Neurolep Anestesia /
Analgesia ?Jawab : Neurolep anestesi : dicampur dengan N2O, pada
saat operasi dilakukan pembiusan total terapi dangkal. Neurolep
analgesia : diberikan pasien yang malu akan operasi46. Jelaskan
Jackson Rees?Jawab : salah satu sirkuit nafas untuk bayi dan
anak-anak, dimana merupakan modifikasi dari sirkuit Mapleson E (
ayres T piece atau Y piece ) dimana terdapat kantung cadangan yang
berfungsi untuk memonitor nafas spontan atau memudahkan melakukan
nafas kendali.47. Jelaskan tentang MAC ?Jawab :MAC ( Minimal
Alveolar Concentration ) yaitu kadar minimal zat anastesi inhalasi
yang masuk kedalam alveolus pada tekanan satu atmosfir yang
diperlukan untuk mencegah gerakan pada 50 % pasien yang dilakukan
insisi strandart.48. Jelaskan tentang sistem-sistem closed,
semiclosed, semiopen, open ?Jawab : pada semiclosed sebagian udara
ekspirasi yang mengandung kadar oksigen rendah dihisap kembali oleh
pasien, pada semiopen udara inspirasi akan langsung masuk ke dalam
paru dan udara ekspirasi akan langsung keluar menuju atmosfir, 49.
Jelaskan tentang Antidotum ( reverse ) :Jawab : terhadap relaxan
(prostigmin) yaitu : prostigmin mempunyai prinsip kerja
memperbanyak jumlah asetilkolin dengan cara menghambat kolinterase
menggunakan kolinesterase inhibitor, terhadap narkotik (naloxon),
terhadap benzodiazepin50. Jelaskan tentang Aldrette Score ?Jawab :
Scoring sistem yang digunakan pada pasien dewasa untuk menentukan
apakah pasien dapat dipindahkan dari ruang pemulihan ke rumah,
bangsal, ICU51. Jelaskan klasifikasi syok ?Jawab : Hypovolemic syok
(hemoragik,persisten,nonhemoragik), cardiogenik syok, obstruktif
syok, distributif syok (septik, anafilaktik, neurogenik,)52.
Sebutkan tanda-tanda syok ?Jawab : Penurunan kesadaran (agitasi
atau delirium), hipotensi, tekanan systole