This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
bisa menyembuhkan sindrom nefrotik itu sendiri. Jika penyebab
adalah penyakit yang dapt diobati (misalnya penyakit kanker),
maka mengobatinya akan mengurangi gejala-gejala.
Jika penyebabnya adalah kecanduan heroin maka
menghentikan pemakaian heroin pada stadium awal akan
menghilangkan gejala-gejalanya. Penderita yang peka terhadap
cahaya matahari, racun pohin ek, gigitan serangga sebaiknya
menghindari bahan-bahan tersebut.
Jika tidak ditemukan penyebab yang pasti, maka
diberikan kortikosteroid dan obat-obatan yang menekan
system kekebalan (misalnya siklofosfamid).
Penatalaksanaan edema
Dianjurkan untuk tirah baring dan memakai stocking yang menekan,
terutama untuk pasien lanjut usia. Hati-hati dalam pemberian diuretik,
karena adanya proteinuria berat dapat menyebabkan gagal ginjal atau
hipovolemik. Harus diperhatikan dan dicatat keseimbangan cairan pasien ,
biasanya diusahakan penurunan berat badan dan cairan 0,5 – 1 kg/hari.
Dilakukan pengawasan terhadap kalium plasma, natrium plasma, kreanitin,
dan ureum. Bila perlu diberikan tambahan kalium. Diuretik yang biasanya
diberikan adalah diuretik ringan, seperti, tiazid atau furosemid dosis rendah,
dosisnya dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan.Garam dalam diet dan cairan
dibatasi bila perlu. Pemberian albumin iv hanya diperlukan pada kasus-
kasus refrakter, terutama bila terjadi kekurangan volume intravaskular atau
oliguria.
Memperbaiki nutrisi
Dianjurkan pemberian makanan tinggi kalori dan rendah garam. Manfaat
diet tinggi protein tidak jelas dan mungkin tidak sesuai karena adanya gagal
ginjal, biasanya cukup dengan protein 50-60 g/hari ditambah kehilangan
dari urin.
Mencegah infeksi
Biasanya diberikan antibiotik profilaksis untuk menghindari
infeksi,terutama terhadap pneumokok.
Pertimbangan obat antikoagulasi
Dilakukan pada pasien dengan sindrom nefrotik berat, kecuali bila terdapat
kontraindikasi. Terapi (biasanya warfarin) dipertahankan sampai
penyakitnya sembuh.
Penatalaksanaan penyebabnya
Pada orang dewasa, tidak perlu seperti pada anak-anak di mana dilakukan
terapi steroid sebagai bagian dari penegakkan diagnosis, kelaiana minimal
hanya menjadi penyebab pada 10-20 % kasus. Terapi disesuaikan dengan
diagnosis dan penyebab yang mendasarinya.
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTIFIKASINama : Tn. SUsia : 49 tahunJenis Kelamin : Laki-lakiAlamat : Luar PalembangStatus : MenikahPekerjaan : Tidak bekerjaPendidikan : Tamat SMAMRS : 9 Januari 2011
II. ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS): 21 Januari 2011Keluhan UtamaSesak nafas sejak 1 bulan SMRS
Keluhan TambahanSembab seluruh tubuh sejak 10 bulan SMRS
Riwayat Perjalanan Penyakit10 bulan SMRS, os mengeluh sembab pada kedua tungkai dan kelopak
mata saat bangun tidur, BAK sedikit dan berbuih, BAB biasa, sesak nafas (-), demam (-), mual (-), muntah (-). Kemudian pasien berobat ke dokter umum, diberi obat suntik dan sembab berkurang.
7 bulan SMRS pasien mengeluh sembab kembali pada kedua kaki dan kelopak mata saat bangun tidur. BAK sedikit dan berbuih, 3x sehari, ¼ gelas belimbing setiap BAK, nyeri BAK (-), BAB biasa, demam (-), mual (+), muntah (-), sesak nafas (-). Pasien tidak berobat.
6 bulan SMRS pasien mengeluh perut membesar, sembab pada kaki (+), sembab pada kelopak mata (+) pada saat bangun tidur, sesak nafas (+), pasien lebih nyaman dalam posisi setengah duduk. BAK sedikit dan berbuih, 3x sehari, ¼ gelas belimbing setiap BAK, mual (+), muntah (-).
1 bulan SMRS pasien mengeluh perut semakin membesar, sembab pada kaki (+), sembab pada kelopak mata (+), sesak nafas (+). Pasien lalu berobat ke RSMH.
Riwayat Penyakit DahuluRiwayat penyakit dengan keluhan yang sama disangkalRiwayat sakit kuning disangkalRiwayat sakit jantung disangkalRiwayat penyakit darah tinggi ada sejak 6 bulan yang lalu, tidak terkontrolRiwayat nyeri saat BAK disangkalRiwayat infeksi kulit dan radang tenggorokan berulang disangkal
Riwayat Keluarga Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga disangkal
III. PEMERIKASAAN UMUMKeadaan umum : tampak sakitKeadaan sakit : sakit sedangKesadaran : compos mentisGizi : baikDehidrasi : (-)Tekanan darah : 160/100 mmHgNadi : 96 kali /menit, regular, isi dan tegangan cukup.Pernafasan : 30 kali /menit, thoracoabdominalSuhu : 36,8˚C
Keadaan SpesifikKulitWarna sawo matang, efloresensi dan jaringan parut (-), pigmentasi dalam batas normal, keringat umum dan lokal (-). Turgor kurang. Lapisan lemak kurang, ikterus pada kulit tidak ada, sianosis tidak ada, pucat pada telapak tangan dan kaki (-), pada perabaan suhu normal, nodul subkutan (-). Pertumbuhan rambut normal.
Kelenjar Getah BeningKelenjar getah bening submandibula, leher, axila, dan inguinal tidak ada pembesaran dan tidak nyeri pada penekanan.
Pemeriksaan OrganKepalaNormocephali, ekspresi biasa, rambut tidak mudah di cabut, alopesia (-), malar rash (-), deformitas (-).
MataExophthalmus dan endopthalmus (-), edema palpebra superior (+) conjunctiva-palpebra pucat (+) pada kedua mata, sklera ikterik (-), pupil
isokor, reflek cahaya normal, pergerakan bola mata kesegala arah baik, lapangan penglihatan luas.
HidungBagian luar tidak ada kelainan, septum dan tulang-tulang dalam perabaan baik. Selaput lendir dalam batas normal, tidak ditemukan penyumbatan maupun perdarahan. Pernafasan cuping hidung (-).
TelingaTophi (-), nyeri tekan processus mastoideus (-), selaput pendengaran tidak ada kelainan, pendengaran baik.
MulutTonsil tidak ada pembesaran, hiperemis (-), pucat pada lidah (-), atrofi papil (-), gusi berdarah (-), stomatitis (-), rhagaden (-), bau pernafasan khas (-).
Leher Pembesaran kelenjar tiroid (-), JVP (5-2)cmH2O, hipertrofi m. sternocleidomastideus (-), kaku kuduk (-), pembesaran KGB (-).
Thorax
Pulmo : I = statis, dinamis simetris kanan = kiri P = Stremfemitus kanan=kiri P = Redup mulai ICS V ke bawah pada kedua lapangan
paru A = vesikuler (+) menurun pada ICS V ke bawah, ronkhi
(-), wheezing (-)
Cor : I = Ictus cordis tidak terlihat P = Ictus cordis tidak teraba P = Batas atas ICS II, Batas kanan LPS dextra, Batas kiri LMC sinistra A = HR: 96x/menit, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : I = Cembung P = Lemas, NT (-), hepar lien tidak teraba
P = Shifting dullness (+) A = BU (+) normal
Alat KelaminEdema skrotum (+)
Ekstemitas atas Eutoni, eutrofi, gerakan luas, kekuatan +5, nyeri sendi (-), edema (+) antebrachii dextra et sinistra jaringan parut (-), pucat (-), ujung jari dingin (-), jari tabuh (-), varises (-), refleks fisiologis normal, turgor normal.
Ekstremitas bawahEutoni, eutrofi, gerakan luas, kekuatan +5, nyeri sendi (-), edema (+) regio femur, pretibial, dorsum pedis dextra et sinistra, jaringan parut (-), varies (-), ujung jari dingin (-), refleks fisiologis normal, turgor normal.
IV. Pemeriksaan PenunjangDarah Rutin ( 9 Januari 2011 )
Hb : 8,6 g/dl (12-16 g/dl)
Ht : 25 vol% (37-43 vol%)
LED : 128 mm/jam (<15 mm/jam)
Trombosit : 713.000/mm3 (200.000-500.000/mm3)
Eritrosit : 2.810.000
MCH : 31
MCV : 89
MCHC : 35
Leukosit : 11.400
Kimia Klinik (9 Januari 2011)
BSS : 89 mg/dl
Cholesterol total : 335 mg/dl (<200 mg/dl)
HDL : 45
LDL : 223
Trigliserida : 337 mg/dl (<150 mg/dl)
Uric acid : 6,8 mg/dl (L 3,5-7,1. P 2,6-6,0)
Ureum : 157 mg/dl (15-39)
Creatinin : 3,7 mg/dl (L 0,9-1,3. P 0,6-1,0)
Protein total : 5 g/dl (6,0-7,8)
Albumin : 1,9 g/dl (3,5-5,0)
Globulin : 3,1 g/dl
Natrium : 136 mmol/I (135-155)
Kalium : 3,3 mmol/I (3,5-5,5)
Urinalisa (9 januari 2011)
Sel epitel : +
Leukocyte : 4-6/lpb (0-5/lpb)
Erithrocyte : 0-1/lpb (0-1/lpb)
Cylinder : - (negatif)
Crystal : - (negatif)
Protein : ++ (negatif)
Esbach : 4
V. Resume10 bulan SMRS, os mengeluh sembab pada kedua tungkai dan kelopak
mata saat bangun tidur, BAK sedikit dan berbuih, BAB biasa, sesak nafas (-), demam (-), mual (-), muntah (-). Kemudian pasien berobat ke dokter umum, diberi obat suntik dan sembab berkurang.
7 bulan SMRS pasien mengeluh sembab kembali pada kedua kaki dan kelopak mata saat bangun tidur. BAK sedikit dan berbuih, 3x sehari, ¼ gelas belimbing setiap BAK, nyeri BAK (-), BAB biasa, demam (-), mual (+), muntah (-), sesak nafas (-). Pasien tidak berobat.
6 bulan SMRS pasien mengeluh perut membesar, sembab pada kaki (+), sembab pada kelopak mata (+) pada saat bangun tidur, sesak nafas (+), pasien lebih nyaman dalam posisi setengah duduk. BAK sedikit dan berbuih, 3x sehari, ¼ gelas belimbing setiap BAK, mual (+), muntah (-).
1 bulan SMRS pasien mengeluh perut semakin membesar, sembab pada kaki (+), sembab pada kelopak mata (+), sesak nafas (+). Pasien lalu berobat ke RSMH.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan edema ekstremitas superior (+) regio antebrachii dextra et sinistra dan ekstremitas inferior (+) regio femur, pretibial, dorsum pedis dextra et sinistra; JVP (5-2) cmH2O; pada paru-paru, inspeksi statis, dinamis, simetris kanan=kiri, palpasi stemfremitus paru kanan=kiri, perkusi redup mulai ICS V ke bawah pada kedua lapangan paru, auskultasi vesikuler (+) menurun pada ICS V ke bawah, ronkhi (-), wheezing (-); pada jantung ictus cordis tidak terlihat dan tidak teraba, murmur (-), gallop (-); pada abdomen cembung, tegang, ascites (+), NT (-), hepar dan lien sulit dinilai.
Pada pemeriksaan laboratorium kimia klinik didapatkan BSS 89 mg/dL, cholesterol total 335 mg/dL, HDL cholesterol 45 mg/dL, trigliserid 337 mg/dL, ureum 157 mg/dL, creatinin 3,7 mg/dL, protein total 5,0 mg/dL, albumin 1,9 gr/dL, globulin 3,1 gr/dL, natrium 136 mmol/l, Kalium 3,3 mmol/ l.
Pada pemeriksaan hematologi didapatkan Hb 8,6 gr/dL, eritrosit 2.810.000/mm3, leukosit 11.400/mm3, trombosit 713.000/mm3, Led 128, dan hitung jenis 0/4/1/69/21/5.
Pada pemeriksaan urinalisa didapatkan warna kuning muda,, jernih, epitel (+), leukosit 4-6/lapangan pandang, eritrosit 0-1/lapangan pandang, protein (++), glukosa (+++)
Abdomen : Cembung, venektasi (+), tegang, nyeri tekan (-), bising usus (+)
Normal, undulasi(+)
Ekstremitas : edema (+) pada kedua ekstremitas inferior dan superior (+).
BB: 83,5kg
LP: 110 cm
A : Sindroma Nefrotik mengarah ke CKD + hipertensi terkontrol
P : Istirahat
IVFD D5% gtt x/mnt
O2 3 l/ mnt
Diet Protein 40 gr
Furosemid inj 2x20 gr
Clonidine 3x0,15
CaCO3 3x500
Metil prednisolon 4-4-3
Asam folat 3x400mg
Simvastatin 1 X 10 gram tablet
Aspilet 1x80gr
Lansoprazol 1x1
Spironolakton 2x100
Balance cairan
ANALISIS KASUS
Sindrom nefrotik:
Anamnesis:• gejala pembengkakan pada kedua kaki• kelopak mata pada pagi hari, dan mulai berkurang pada sore hari • perut membesar• BAK berbuih yang jarang yaitu 3 kali sehari banyaknya 1/4 gelas belimbing
per hari dan bewarna kuning• Bertambahnya berat badan
Pemeriksaan fisik : • abdomen yang cembung, • undulasi (+), • edema pada papelbra• Edema ekstremitas superior (r. antebrachii)• Edema ekstremitas inferior (r. femur, pretibial, dan dorsum pedis) • Edema skrotum