Oct 17, 2015
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
1/40
RUPTUR UTERI
Oleh : RA. Nurafrilya Fitria Sari
Pembimbing : dr. Hushat Pritalianto, SpOG
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
2/40
DEFINISI
Ruptur Uteri adalah robekan pada rahim sehingga
rongga uterus dan rongga peritoneum dapat
berhubungan.
ruptur uteri komplit adalah keadaan robekan pada
rahim dimana telah terjadi hubungan langsung
antara rongga amnion dan rongga peritoneum.
ruptura uteri inkomplit hubungan kedua rongga
tersebut masih dibatasi oleh peritoneum viserale.
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
3/40
Ruptura uteri merupakan suatu komplikasi yang
sangat berbahaya dalam persalinan. Angka
kejadian ruptura uteri di Indonesia masih tinggi
yaitu berkisar antara 1 : 92 sampai 1 : 428
persalinan. Begitu juga angka kematian ibu akibatrupturea uteri masih tinggi yaitu berkisar antara
17,9 sampai 62,6 %. Angka kematian anak pada
ruptura uteri antara 89,1 % sampai 100 %.
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
4/40
REKAM-MEDIK
IDENTITAS
Nama : Ny. S
Umur : 25 tahun
Alamat :Lempuyang, SERANG
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
No. RM : 01.71.78
Tanggal Masuk : 25-03-2013
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
5/40
ANAMNESIS
Keluhan Utama :pasien merasakan nyeri
pada perut yang terus menerus
Keluhan Tambahan : Keluar air-air dari jalanlahir , Keluar lendir campur darah dari jalan lahir
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
6/40
RIWAYATPENYAKITSEKARANG
Pasien datang ke RSUD serang dengan keluhan
nyeri pada bagian perut yang terus menerus sejak
4 jam SMRS
Pasien mengatakan sudah merasakan mules-
mules ingin melahirkan sejak 1 hari SMRS.
Pasien juga mengeluh keluar air-air dari jalan lahirtidak tertahan, berwarna jernih sejak 1 hari SMRS.
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
7/40
pasien sudah dipimpin persalinannya dengan
ditolong dukun sejak 12 jam SMRS dan mengaku
didorong perutnya oleh dukun.
Di puskemas, pasien disuruh mengedan terus
menerus oleh bidan walaupun sudah lelah.
Pasien mengatakan, saat dibawa ke RSUD, dirinyatelah mengalami keluar darah merah segar yang
banyak dari jalan lahir serta merasakan sangat
sakit pada perut bagian bawah.
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
8/40
kehamilannya yang kedua
Usia kehamilan 9 bulan
Telat haid 1 minggu, test pack positif
Merasakan gerakan janin sejak hamil 5 bulan
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
9/40
RIWAYATMENSTRUASI
Menarche : 15 tahun
Siklus : teratur setiap bulan
Lama : 7 hari
Banyak : 3X ganti pembalut, tidak adagumpalan darah
Dismenorrhea : +
Flour Albus : -
HPHT : 22 Agustus 2012 TP : 29 Mei 2013
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
10/40
RIWAYATPERNIKAHAN
Menikah 1 kali, selama 3 tahun
Usia saat menikah : Istri : 22 tahun
Suami : 28 tahun
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
11/40
RIWAYATKEHAMILANDANPERSALINAN
G2P1+1A0
Anak I : 2012, lahir normal di rumah dengan
ditolong dukun, Perempuan, meninggalAnak II : hamil ini
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
12/40
RIWAYATANC DANIMUNISASI
Pasien memeriksakan dirinya tiga kali ke bidan
selama hamil ini.
diberi vitamin dan penambah darah
Belum pernah melakukan imunisasi TT
tekanan darahnya normal yaitu 110/80 mmHg.
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
13/40
RIWAYATKONTRASEPSI
KB suntik 3 bulan, 1 kali suntik
Belum pernah
RIWAYATIMUNISASI
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
14/40
RIWAYATPENYAKITDAHULU
Asma : disangkal
Hipertensi : disangkal
DM : disangkal
Penyakit jantung : disangkal
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
15/40
RIWAYATPENYAKITKELUARGA
Asma : disangkal
Hipertensi : disangkal
DM : disangkal
Penyakit jantung : disangkal
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
16/40
PEMERIKSAANFISIK
Keadaan umum : sakit berat
Kesadaran : compos mentis
Tanda vital : tekanan darah :90/70mmHg
Respirasi : 34 x/menitNadi : 114 x/menit
Suhu : 37,6,oC
BB : 54 kg
TB : 153 cm
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
17/40
STATUSGENERALIS
Kepala : normochepale, rambut hitam, tidak
mudah dicabut
Mata : konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik(-/-), refleks cahaya (+/+)
THT : tidak ada keluhan
Leher : pembesaran KGB (-)
Thorax : simetris dalam keadaan statis dinamis
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
18/40
Pulmo : vesikuler, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Cor : S1S2reguler, murmur sistolik (-), gallop
(-)
Abdomen : bising usus (+) lemah, nyeri tekan (+),
nyeri lepas (+), shifting dullness (+),
defans muscular, status obstetrikus
Ekstremitas : akral dingin, udem pretibial (-/-),
refleks patella +/+
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
19/40
STATUSOBSTETRI :
Inspeksi : Dinding perut tampak membesar danterdapat cekungan pada perut, perut membesartanda kehamilan., linea nigra (+), striae gravidarum(+)
Palpasi :
L1 : TFU = 34 cm, teraba bagian bulat, besar,lunak.
L 2 : Kanan : teraba tahanan memanjangKiri : teraba bagian kecil janin
L 3 : teraba bagian bulat, besar, keras
L 4 : divergen
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
20/40
His : (-)
Auskultasi : DJJ : (-)
TBJ : 3595 gram
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
21/40
PEMERIKSAANDALAM(VT)
v/u/v : edema
pembukaan : lengkap
Efficement : 100 %
ketuban : (-) bagian terbawah : kepala
penurunan : Hodge III-IV
penunjuk : uuk kanan depan
Bloodshow : (+)
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
22/40
PEMERIKSAANLAB
Haemoglobin : 8,5 g/dl
Leukosit : 10.600 / ul
Hematrokit :34,10%
Trombosit :284.000/ul MCV : 99,5
MCH : 33,8
MCHC : 33,9
Gds : 86 g/dl
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
23/40
DIAGNOSIS KERJA
G2P1+1A0 Hamil 39 minggu inpartu kala II dengan
syok hipovolemik e.c. rupture uteri Janin Tunggal
Mati Presentasi Kepala
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
24/40
PENATALAKSANAAN
Rencanakan persalinan intra abdominal (SC sito)
Perbaiki keadaan umum : Penatalaksanaan syok
Histerektomi subtotal
Observasi Tanda
tanda vital pasien Transfusi darah
Pro ICU
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
25/40
PROGNOSIS
Kehamilan : ad malam
Persalinan : ad malam
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
26/40
Dilakukan cyto sectio cesarea dan histerektomi
subtotal
Diagnosis pra bedah : G2P
1
+1A0
Hamil 39 minggu
inpartu kala II dengan syok hipovolemik e.c. rupture
uteri Janin Tunggal Mati Presentasi Kepala
Diagnosis pasca bedah : P2+2
A0 post sectioncesarea atas indikasi kala II memanjang dan post
histerektomi subtotal atas indikasi rupture uteri
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
27/40
HASILPERSALINAN
Tanggal 01-06-2013 bayi dilahirkan jenis kelamin
dengan BB= gram dan PB = cm meninggal
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
28/40
DISKUSIKASUS
Permsalahan :
Apakah diagnosis sudah tepat?
Apakah penatalaksanaan sudah tepat?
Apakah penyebab terjadinya rupture uteri padakasus ini?
Bagaimana solusi agar pasien ini bisa
mempunyai anak?
Mengapa bisa terjadi keterlambatan dalamrujukan dari dukun ke bidan?
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
29/40
APAKAHDIAGNOSISSUDAHTEPAT?
Diagnosis rupture uteri ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan inspeksi, palpasi, dan perkusi pada
pasien. Kemudian dapat dilihat dengan adanya
tanda-tanda syok hipovolemik karena terjadi
perdarahan yang massif, gejalanya berupa takikardidan hipotensi.
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
30/40
Penulis sependapat dengan syok hipovolemik danrupture uteri karena pada anamnesis, pasienmengatakan nyeri yang hebat pada perutnya,inspeksi abdomen pasien terlihat adanya cekungan
yaitu gambaran ring van bandl, terlihat adaperdarahan pervaginam, kemudian padapemeriksaan palpasi teraba perut tegang dan nyeritekan (+), lalu pada pemeriksaan perkusi : shiftingdullness (+), his (-).
Pada pasien ini juga ditemukan adanya gejala-gejala syok hipovolemik yang biasanya menyertairupture uteri yaitu berupa hipotensi (TD : 90/70mmHg) dan takikardia (nadi : 114x/menit).
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
31/40
Gambar 2. Ring van Bandl (www.healthyorigin.org)
http://www.healthyorigin.org/http://www.healthyorigin.org/5/27/2018 Case Ruptur Uteri
32/40
APAKAHPENATALAKSANAANSUDAHTEPAT?
Penulis setuju dengan dilakukannya histerektomi
karena pada kasus ini, ketika dilakukan
pembedahan, terlihat daerah luka robekan tidak
rapi dan terdapat daerah nekrosis yang luas
sehingga tidak memungkinkan lagi dilakukannyahisterorafi.
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
33/40
Penulis sependapat dengan dilakukannya
penatalaksanaan syok hipovolemik untuk
memperbaiki keadaan umum, yaitu resusitasi
cairan dengan memasang infus RL serta
pemberian transfusi darah PRC.
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
34/40
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
35/40
APAKAHPENYEBABTERJADINYARUPTURE
UTERIPADAKASUSINI?
Pada kasus ini penyebab terjadinya ruptur uteri
adalah mungkin akibat dari dorongan-dorongan
yang dilakukan oleh dukun berkali-kali pada saat
persalinan. Sehingga menyebabkan terjadinya
ruptur uteri pada bagian posterior.
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
36/40
BAGAIMANASOLUSIAGARPASIENINIBISA
MEMPUNYAIANAK?
Pasien dapat memiliki anak dengan cara
menggunakan program surrogate mother (ibu
pengganti). Di mana program ini tersedia di negara
: Amerika Serikat, Inggris, Austria, Jerman, Iran,
Malaysia, dll.
Atau pasien bisa mempunyai anak dengan cara
mengadopsi.
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
37/40
MENGAPABISATERJADIKETERLAMBATAN
DALAMRUJUKANDARIDUKUNKEBIDAN?
Dalam hal ini kemungkinan terjadinya
keterlambatan rujukan adalah karena kurangnya
kemitraan dukun-dukun daerah dengan bidan-bidan
terdekat atau di puskesmas.
Selain itu, kemungkinan karena kurangnya
konseling terhadap ibu hamil untuk melahirkan di
tenaga-tenaga medis, dan lebih percaya dan lebih
memilih lahir di dukun dikarenakan pengaruhtradisi, ekonomi dan sosial-budaya
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
38/40
KESIMPULAN
Penyebab kematian janin dalam rahim paling tinggi
yang berasal dari faktor ibu adalah penyulit
kehamilan seperti ruptur uteri dan diabetes melitus.
Perdarahan masih merupakan trias penyebab
kematian maternal tertinggi, di sampingpreeklampsi/eklampsi dan infeksi
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
39/40
Ruptura uteri spontan dalam persalinan pada rahim
yang tadinya masih utuh mengakibatkan robekan
yang luas dengan pinggir luka yang tidak rata dan
bisa meluas ke lateral atau meluas ke atas disertai
perdarahan yang banyak dengan mortalitasmaternal yang tinggi dan kematian yang jauh lebih
tinggi.
5/27/2018 Case Ruptur Uteri
40/40
SARAN
Pasien-pasien yang beresiko ruptur uteri (riwayat
SC, histerorafi, dan kelainan dinding uterus lain,
serta pasien yang di akselerasi persalinannya
dengan oxytosin) dipantau ketat oleh tenaga ahli
pada saat sebelum dan saat persalinan
Jika melakukan dorongan-dorongan pada saat
persalinan harus dengan hati-hati dan dilakukan
oleh orang yang ahli dan di sarana RS untukmencegah resiko ruptur uteri posterior