BAB I PENDAHULUANSistem muskuloskeletal manusia merupakan jalinan berbagai jaringan, baik itu jaringan pengikat, tulang maupun otot yang saling berhubungan, sangat khusus, dan kompleks. Fungsi utama sistem ini adalah sebagai penyusun bentuk tubuh dan alat untuk bergerak. Oleh karena itu, jika terdapat kelainan pada sistem ini maka kedua fungsi tersebut juga akan terganggu. Infeksi muskuloskeletal merupakan penyakit yang umum terjadi; dapat melibatkan seluruh struktur dari sistem muskuloskeletal dan dapat berkembang menjadi penyakit yang berbahaya bahkan membahayakan jiwa. Salah satunya ialah Osteomielitis, yaitu infeksi tulang dan sumsum tulang. Infeksi ini dapat berkembang melalui dua cara, baik melalui peredaran darah maupun akibat kontak dengan lingkungan luar tubuh. Ost eomielitis akut ter uta ma ditemukan pada ana k-an ak. u lan g yang sering terkena ialah femur bagian distal, tibia bagian proksimal, humerus, radius dan ulna bagian proksimal dan distal, serta !ertebra. Osteomielitis merupakan suatu bentukproses inflamasi pada tulang dan struktur-st ruktur disekitarnya akibat infeksi dari kuman-kuman piogenik. Staphyl ococcus adalah orga nisme yang bertan ggung jawab untuk "#$ kas us osteomyeli tis akut. Org ani sme lai nnya termasuk %aemophilus influen&ae dan salmonella. 'ada masa anak-anak penyebab osteomyelitis yang sering terjadi ialah Streptococcus, sedangkan pada orang dewasa ialah Staphylococcus. (iagnosis infeksi tulang dan sendi biasanya dapat dibuat dari tanda-tanda yang tampak pada pemeriksaan fisik. 'ada lokasi perifer seperti efusi sendi dan dan nyeri pada metafisis yang terlokalisir, dengan atau tanpa pembengkakan, membuat dia gnosis rel atif mudah. )amun pada panggul, pinggul, tulang bel akang, tul ang belikat dan bahu, penegakan diagnosis terjadinya infeksi sulit untuk ditentukan. Sehingga, pemeriksaan penunjang, dalam hal ini, pencitraan dapat memudahkan dan menegakkan diagnosis dari osteomielitis. 'emeriksaan pencitraan radiaografi yang dapat dil akukan ialah foto pol os, *omput ed omogr aphy +*sca n, agnet ic esonance Imaging +Idan radionuklir.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Sistem muskuloskeletal manusia merupakan jalinan berbagai jaringan, baik itu
jaringan pengikat, tulang maupun otot yang saling berhubungan, sangat khusus, dan
kompleks. Fungsi utama sistem ini adalah sebagai penyusun bentuk tubuh dan alat
untuk bergerak. Oleh karena itu, jika terdapat kelainan pada sistem ini maka kedua
fungsi tersebut juga akan terganggu. Infeksi muskuloskeletal merupakan penyakit
yang umum terjadi; dapat melibatkan seluruh struktur dari sistem muskuloskeletal
dan dapat berkembang menjadi penyakit yang berbahaya bahkan membahayakan
jiwa. Salah satunya ialah Osteomielitis, yaitu infeksi tulang dan sumsum tulang.Infeksi ini dapat berkembang melalui dua cara, baik melalui peredaran darah maupun
akibat kontak dengan lingkungan luar tubuh.
Osteomielitis akut terutama ditemukan pada anak-anak. ulang yang sering
terkena ialah femur bagian distal, tibia bagian proksimal, humerus, radius dan ulna
bagian proksimal dan distal, serta !ertebra. Osteomielitis merupakan suatu bentuk
proses inflamasi pada tulang dan struktur-struktur disekitarnya akibat infeksi dari
kuman-kuman piogenik. Staphylococcus adalah organisme yang bertanggung jawab
untuk "#$ kasus osteomyelitis akut. Organisme lainnya termasuk %aemophilus
influen&ae dan salmonella. 'ada masa anak-anak penyebab osteomyelitis yang sering
terjadi ialah Streptococcus, sedangkan pada orang dewasa ialah Staphylococcus.
(iagnosis infeksi tulang dan sendi biasanya dapat dibuat dari tanda-tanda yang
tampak pada pemeriksaan fisik. 'ada lokasi perifer seperti efusi sendi dan dan nyeri
pada metafisis yang terlokalisir, dengan atau tanpa pembengkakan, membuat
diagnosis relatif mudah. )amun pada panggul, pinggul, tulang belakang, tulang
belikat dan bahu, penegakan diagnosis terjadinya infeksi sulit untuk ditentukan.
Sehingga, pemeriksaan penunjang, dalam hal ini, pencitraan dapat memudahkan dan
menegakkan diagnosis dari osteomielitis. 'emeriksaan pencitraan radiaografi yang
dapat dilakukan ialah foto polos, *omputed omography +* scan, agnetic
pus 89 akibatkan tekanan dalam tulang bertambah 89 hal ini mengganggu sirkulasi
dan timbul trombosis pada pembuluh darah tulang 89 nekrosis tulang.
(i samping itu, terjadi proses pembentukan tulang baru yang ekstensif pada bagiandalam periosteum sepanjang diafisis +terutama pada anak sehingga terbentuk
lingkungan tulang seperti peti mayat yang disebut in!olucrum dengan jaringan
sekuestrum di dalamnya. 'roses ini terlihat jelas pada akhir minggu ke /. 5ila pus
menembus tulang, maka terjadi pengaliran pus +discharge dari in!olucrum keluar
melalui lobang yang disebut kloaka atau nelalui sinus pada jaringan lunak dan kulit.
/. 2ontaminasi dari luar yaitu fraktur terbuka dan tindakan operasi pada tulang
D. 'erluasan infeksi jaringan ke tulang di dekatnya.
ikroorganisme memasuki tulang bisa dengan cara penyebarluasan secara
hematogen, bisa secara penyebaran dari fokus yang berdekatan dengan infeksi, atau
karena luka penetrasi. rauma, iskemia, dan benda asing meningkatkan kerentanan
tulang akan terjadinya in!asi mikroba pada lokasi yang terbuka +terekspos yang
dapat mengikat bakteri dan menghambat pertahanan host. Fagosit mencoba untuk
menangani infeksi dan, dalam prosesnya, en&im dilepaskan sehingga melisiskan
tulang. 5akteri melarikan diri dari pertahanan host dengan menempel kuat pada
tulang yang rusak, dengan memasuki dan bertahan dalam osteoblast, dan dengan
melapisi tubuh dan lapisan yang mendasari tubuh mereka sendiri dengan pelindung biofilm yang kaya polisakarida. )anah menyebar ke dalam saluran pembuluh darah,
meningkatkan tekanan intraosseous dan mempengaruhi aliran darah. (isebabkan
infeksi yang tidak diobati sehingga menjadi kronis, nekrosis iskemik tulang
menghasilkan pemisahan fragmen de!askularisasi yang besar +seHuester. 2etika
nanah menembus korteks, subperiosteal atau membentuk abses pada jaringan lunak,
dan peningkatan periosteum akan menumpuk tulang baru +in!olucrum sekitar
seHuester. ikroorganisme, infiltrasi neutrofil, dan kongesti atau tersumbatnya
pembuluh darah merupakan temuan histologis utama osteomielitis akut. Fitur yang
membedakan dari osteomielitis kronis, yaitu tulang yang nekrosis, dicirikan oleh
tidak adanya osteosit yang hidup. erdapat sel mononuklear yang dominan pada
infeksi kronis, dan granulasi dan jaringan fibrosa menggantikan tulang yang telah
diserap kembali oleh osteoklas. 'ada tahap kronis, organisme mungkin terlalu sedikit
untuk dilihat pada pewarnaan.
/./.0 Infeksi Secara %ematogen 4umlah infeksi secara hematogen terjadi /#$ dari
kasus osteomielitis dan terutama menyerang anak-anak, pada tulang panjang yang
terinfeksi, dan orang dewasa yang lebih tua dan pengguna narkoba secara inta!ena,
dan pada tulang belakang yang merupakan tempat yang paling umum terjadinya
infeksi. Infeksi sering hanya melibatkan satu tulang, paling sering tibia, femur, atau
humerus pada anak-anak dan pada badan !ertebra pada pengguna narkoba suntik dan
orang dewasa yang lebih tua. 5akteri menetap pada metafisis yang memiliki perfusi
yang baik, jaringan sinusoid !ena memperlambat aliran darah, dan fenestrasi dalam
kapiler memungkinkan organisme untuk melarikan diri menuju ruang eJtra!ascular.
(isebabkan terjadi perubahan anatomi !askular seiring dengan bertambahnya usia,
infeksi pada tulang panjang secara hematogen jarang terjadi pada orang dewasa dan,
ketika itu terjadi, biasanya melibatkan diafisis dari tulang. anifestasi klinisnya, anak
dengan osteomielitis biasanya muncul secara akut, dengan demam, menggigil, nyeri
lokal, dan dalam banyak kasus terjadi pembatasan gerak atau kesulitan menopang
badan. :ritema dan bengkak menunjukkan perluasan nanah melewati korteks. Selama
masa bayi dan setelah pubertas, infeksi dapat menyebar melalui epiphysis ke ruangsendi. 'ada anak-anak usia lain, perluasan infeksi melewati korteks menghasilkan
keterlibatan sendi jika metafisis intracapsular. 4adi, arthritis septik pada siku, bahu,
dan pinggul dapat mempersulit osteomielitis pada radius proksimal, humerus, dan
femur, masing-masing. 'ada anak-anak, sumber bakteremia biasanya tidak jelas.
iwayat yang sering diperoleh adalah adanya trauma tumpul yang terjadi baru-baru
ini, diduga, hasil dari kondisi ini terjadi hematoma intraosseous yang kecil atau
penyumbatan pembuluh darah yang mempengaruhi terjadinya infeksi. Orang dewasa
dengan osteomielitis hematogen dapat terjadi baik disebabkan predisposisi dari
infeksi tempat lain +misalnya, saluran pernafasan atau kemih, katup jantung, atau
sebuah situs kateter intra!askuler atau bakteremia tanpa sumber yang jelas.