Cara menyilang lovebird agar beranak lutino atau albino
Salah satu daya tarik lovebird adalah karena warnanya yang
indah. Oleh karena itu, dalam pengembangbiakan lovebird biasanya
direncanakan suatu pengembangbiakan lovebird dengan pola warna
tertentu. Hal ini memang memungkinkan dan sudah banyak yang
berhasil mengembangbiakkan lovebird dengan warna-warna tertentu.
Biasanya warna-warna yang langka akan membuat harga lovebird
menjadi sangat tinggi. Dalam merencanakan warna bulu pada
pengembangbiakan lovebird tidak dapat dilepaskan dari hukum
genetik. Secara umum, demikian disebutkanSiti Nuramaliati Prijono
dalam buku berjudul Lovebird, telah diketahui bahwa dari pasangan
yang dikawinkan maka sifat anak-anak 50% meniru induk betina dan
50% meniru induk jantan. Dengan kata lain sifat anak merupakan
perpaduan setengah sifat induk jantan dan setengah sifat induk
betina. Sifat-sifat yang diturunkan ini pun masih dipengaruhi oleh
sifat resesif dan sifat dominan yang dimiliki oleh pasangan yang
dikawinkan. Untuk menentukan sifat resesif dan dominan ini dapat
diperkirakan setelah suatu pasangan yang berlainan sifatnya (dalam
hal ini warna bulu) menurunkan dua-tiga periode keturunan. Bila
keturunan pada periodeperiode tersebut cenderung mempunyai hasil
yang relatif sama maka dapat diperkirakan sifat dominan dan resesif
yang ada pada induk jantan dan atau induk betina. Berdasarkan
pengalaman-pengalaman inilah kemudian dapat disusun program
perencanaan warna bulu pada anak lovebird dari pasangan-pasangan
yang dipelihara. Berkaitan dengan pengembangbiakan lovebird untuk
mendapatkan warna bulu yang berbeda maka pengetahuan dasar mengenai
genetik sangat penting diketahui oleh penangkar. Dengan pengetahuan
dasar genetik tersebut memungkinkan penangkar untuk
mengawinsilangkan lovebird sehingga dapat diperoleh anak lovebird
dengan warna bulu yang diinginkan. A. Genetika sebagai Pengetahuan
Dasar Pengembangbiakan Lovebird Genetika adalah ilmu tentang
keturunan atau asal-usul makhluk hidup. Dalam ilmu ini dipelajari
cara suatu sifat (karakter) diturunkan kepada keturunannya. Unit
terkecil bahan sifat keturunan adalah gen. Gen terletak pada
kromosom dan tersusun secara linear. Dalam setiap sel tubuh
terdapat sepasang kromosom. Dengan sendirinya gen-gen pada kromosom
berpasangan dan pasangan gen tersebut terletak pada lokus yang
sama. Gen-gen yang terletak pada lokus yang sama memiliki pekerjaan
yang sama, hampir sama, atau berlawanan, tetapi untuk satu tugas
tertentu. Sebagai contoh, gen G bersama alelnya g bekerja untuk
menumbuhkan pigmentasi warna bulu. Gen G mampu untuk berpigmentasi,
sedangkan gen g tidak mampu berpigmentasi. Tugas gen tersebut
berlawanan, tetapi untuk tugas yang sama yaitu pigmentasi warna
bulu. Selama proses reproduksi, satu set kromosom diturunkan dari
setiap induknya kepada anaknya. Sperma dan sel telur hanya berisi
setengah dari jumlah kromosom yang ada di sel lainnya pada tubuh.
Jadi, ketika dua dari setengah kelompok bersatu pada waktu proses
pembuahan telur oleh sperma terbentuk suatu gabungan yang
diturunkan pada anaknya. Dalam genetika, bentuk luar atau kenyataan
karakter yang dimiliki suatu individu (misalnya: warna hijau pada
bulu) dikenal dengan istilah fenotip. Sementara bentuk susunan
genetik suatu karakter yang dimiliki
suatu individu dan ditulis dengan simbol gen dikenal dengan
istilah genotip. Simbol gen untuk lovebird yang bulunya berwarna
normal (hijau) ditulis GG. Lovebird yang berbulu lutino, biru, dan
warna mutasi lainnya ditulis gg. Lovebird yang memiliki simbol gen
yang sama (pasangan kedua alel pada suatu individu sama), misalnya
GG dan gg, disebut homozigot. GG adalah pasangan homozigot yang
bersifat dominan, sedangkan gg adalah pasangan homozigot yang
bersifat resesif. Hal ini berarti bahwa warna lovebird yang normal
(hijau) adalah dominan terhadap warna mutasi. Apabila lovebird
memiliki simbol gen yang berbeda (pasangan kedua alel pada suatu
individu tak sama), misalnya Gg, disebut heterozigot. Lovebird yang
memiliki genotip yang heterozigot (Gg) maka akan menunjukkan warna
bulu hijau. Warna hijau adalah dominan terhadap warna mutasi dan
warna mutasi tersebut tertutup oleh warna hijau sehingga tidak
terlihat dari penampilannya. B. Program Persilangan untuk
Menghasilkan Warna Mutasi Bulu Gen dapat mengalami mutasi lebih
dari sekali sehingga dapat terbentuk 2 atau lebih macam alel bagi
suatu gen. Gen G berperan untuk menumbuhkan warna bulu secara
normal lalu gen G mengalami mutasi. Dengan demikian, gen G tidak
mampu mengadakan warna bulu secara normal sehingga akan
menghasilkan warna bulu lainnya, seperti albino dan lutino. Gen G
yang bermutasi itu diberi simbol g. Gen yang mengalami mutasi
tersebut ditulis dengan huruf kecil karena karakter yang
ditumbuhkan bersifat resesif. Artinya, bila gen g terdapat pada
satu tubuh dengan gen G maka gen g akan ditutupi atau dikalahkan.
Kejadian mutasi gen ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan
pengembangbiakan lovebird sehingga dihasilkan lovebird dengan warna
bulu yang diharapkan, yaitu sama atau berbeda dengan induk jantan
dan betinanya. Untuk tujuan komersial, cara ini cukup menguntungkan
karena lovebird dengan warna mutasi mempunyai daya jual yang lebih
mahal. Jenis lovebird yang banyak dijual di pasar burung di
Indonesia adalah lovebird muka salem, lovebird kacamata fischer,
lovebird kacamata topeng, dan lovebird hasil mutasi. Ketiga jenis
lovebird tersebut dapat mudah dikembangbiakkan untuk menghasilkan
lovebird warna mutasi. Di antara ketiga jenis lovebird komersial
tersebut, lovebird muka salem dapat menghasilkan banyak warna
mutasi, seperti lutino (kuning, mata merah),golden cherry (kuning),
cinnamon (cokelat kekuningan), biru pastel, pied(bercak warna), dan
albino (putih, mata merah). Warna mutasi dari lovebird kacamata
topeng yang terkenal adalah biru. Untuk mendapatkan anakan dengan
warna mutasi, penangkar harus mempunyai induk dengan warna mutasi.
Apabila ingin diperoleh anak dengan warna mutasi dari kedua induk
yang berbulu normal maka caranya sangat rumit dan membutuhkan waktu
yang sangat lama. Berikut ini contoh-contoh program perencanaan
warna bulu pada anak lovebird dari pasangan-pasangan yang
dipelihara. 1. Lutino dan albino Lutino dan albirto pada lovebird
muka salem adalah bentuk dari mutasi rangkai kelamin resesif. Gen
lutino dan albino terletak pada kromosom kelamin. Oleh karena itu,
karakter yang ditimbulkan gen ini diturunkan bersama dengan
karakter kelamin. Selain kedua bentuk mutasi tersebut, bentuk
mutasi bulu lain yang melibatkan rangkai kelamin resesif
adalahcinnamon murni atau hasil mutasi yang bermata merah.
Perhatikan digram di bawah ini: Salah satu daya tarik lovebird
adalah karena warnanya yang indah. Oleh karena itu, dalam
pengembangbiakan lovebird biasanya direncanakan suatu
pengembangbiakan lovebird dengan pola warna tertentu. Hal ini
memang memungkinkan dan sudah banyak yang berhasil
mengembangbiakkan lovebird dengan warna-warna tertentu. Biasanya
warna-warna yang langka akan membuat harga lovebird menjadi sangat
tinggi. Dalam merencanakan warna bulu pada pengembangbiakan
lovebird tidak dapat dilepaskan dari hukum genetik. Secara umum,
demikian disebutkanSiti Nuramaliati Prijono dalam buku berjudul
Lovebird, telah diketahui bahwa dari pasangan yang dikawinkan maka
sifat anak-anak 50% meniru induk betina dan 50% meniru induk
jantan. Dengan kata lain sifat anak merupakan perpaduan setengah
sifat induk jantan dan setengah sifat induk betina. Sifat-sifat
yang diturunkan ini pun masih dipengaruhi oleh sifat resesif dan
sifat dominan yang dimiliki oleh pasangan yang dikawinkan.
Untuk menentukan sifat resesif dan dominan ini dapat
diperkirakan setelah suatu pasangan yang berlainan sifatnya (dalam
hal ini warna bulu) menurunkan dua-tiga periode keturunan. Bila
keturunan pada periodeperiode tersebut cenderung mempunyai hasil
yang relatif sama maka dapat diperkirakan sifat dominan dan resesif
yang ada pada induk jantan dan atau induk betina. Berdasarkan
pengalaman-pengalaman inilah kemudian dapat disusun program
perencanaan warna bulu pada anak lovebird dari pasangan-pasangan
yang dipelihara. Berkaitan dengan pengembangbiakan lovebird untuk
mendapatkan warna bulu yang berbeda maka pengetahuan dasar mengenai
genetik sangat penting diketahui oleh penangkar. Dengan pengetahuan
dasar genetik tersebut memungkinkan penangkar untuk
mengawinsilangkan lovebird sehingga dapat diperoleh anak lovebird
dengan warna bulu yang diinginkan. A. Genetika sebagai Pengetahuan
Dasar Pengembangbiakan Lovebird Genetika adalah ilmu tentang
keturunan atau asal-usul makhluk hidup. Dalam ilmu ini dipelajari
cara suatu sifat (karakter) diturunkan kepada keturunannya. Unit
terkecil bahan sifat keturunan adalah gen. Gen terletak pada
kromosom dan tersusun secara linear. Dalam setiap sel tubuh
terdapat sepasang kromosom. Dengan sendirinya gen-gen pada kromosom
berpasangan dan pasangan gen tersebut terletak pada lokus yang
sama. Gen-gen yang terletak pada lokus yang sama memiliki pekerjaan
yang sama, hampir sama, atau berlawanan, tetapi untuk satu tugas
tertentu. Sebagai contoh, gen G bersama alelnya g bekerja untuk
menumbuhkan pigmentasi warna bulu. Gen G mampu untuk berpigmentasi,
sedangkan gen g tidak mampu berpigmentasi. Tugas gen tersebut
berlawanan, tetapi untuk tugas yang sama yaitu pigmentasi warna
bulu. Selama proses reproduksi, satu set kromosom diturunkan dari
setiap induknya kepada anaknya. Sperma dan sel telur hanya berisi
setengah dari jumlah kromosom yang ada di sel lainnya pada tubuh.
Jadi, ketika dua dari setengah kelompok bersatu pada waktu proses
pembuahan telur oleh sperma terbentuk suatu gabungan yang
diturunkan pada anaknya. Dalam genetika, bentuk luar atau kenyataan
karakter yang dimiliki suatu individu (misalnya: warna hijau pada
bulu) dikenal dengan istilah fenotip. Sementara bentuk susunan
genetik suatu karakter yang dimiliki suatu individu dan ditulis
dengan simbol gen dikenal dengan istilah genotip. Simbol gen untuk
lovebird yang bulunya berwarna normal (hijau) ditulis GG. Lovebird
yang berbulu lutino, biru, dan warna mutasi lainnya ditulis gg.
Lovebird yang memiliki simbol gen yang sama (pasangan kedua alel
pada suatu individu sama), misalnya GG dan gg, disebut homozigot.
GG adalah pasangan homozigot yang bersifat dominan, sedangkan gg
adalah pasangan homozigot yang bersifat resesif. Hal ini berarti
bahwa warna lovebird yang normal (hijau) adalah dominan terhadap
warna mutasi. Apabila lovebird memiliki simbol gen yang berbeda
(pasangan kedua alel pada suatu individu tak sama), misalnya Gg,
disebut heterozigot. Lovebird yang memiliki genotip yang
heterozigot (Gg) maka akan menunjukkan warna bulu hijau. Warna
hijau adalah dominan terhadap warna mutasi dan warna mutasi
tersebut tertutup oleh warna hijau sehingga tidak terlihat dari
penampilannya. B. Program Persilangan untuk Menghasilkan Warna
Mutasi Bulu Gen dapat mengalami mutasi lebih dari sekali sehingga
dapat terbentuk 2 atau lebih macam alel bagi suatu gen. Gen G
berperan untuk menumbuhkan warna bulu secara normal lalu gen G
mengalami mutasi. Dengan demikian, gen G tidak mampu mengadakan
warna bulu secara normal sehingga akan menghasilkan warna bulu
lainnya, seperti albino dan lutino. Gen G yang bermutasi itu diberi
simbol g. Gen yang mengalami mutasi tersebut ditulis dengan huruf
kecil karena karakter yang ditumbuhkan bersifat resesif. Artinya,
bila gen g terdapat pada satu tubuh dengan gen G maka gen g akan
ditutupi atau dikalahkan. Kejadian mutasi gen ini dapat
dimanfaatkan untuk tujuan pengembangbiakan lovebird sehingga
dihasilkan lovebird dengan warna bulu yang diharapkan, yaitu sama
atau berbeda dengan induk jantan dan betinanya. Untuk tujuan
komersial, cara ini cukup menguntungkan karena lovebird dengan
warna mutasi mempunyai daya jual yang lebih mahal. Jenis lovebird
yang banyak dijual di pasar burung di Indonesia adalah lovebird
muka salem, lovebird kacamata fischer, lovebird kacamata topeng,
dan lovebird hasil mutasi. Ketiga jenis lovebird tersebut dapat
mudah dikembangbiakkan untuk menghasilkan lovebird warna mutasi. Di
antara ketiga jenis lovebird
komersial tersebut, lovebird muka salem dapat menghasilkan
banyak warna mutasi, seperti lutino (kuning, mata merah),golden
cherry (kuning), cinnamon (cokelat kekuningan), biru pastel,
pied(bercak warna), dan albino (putih, mata merah). Warna mutasi
dari lovebird kacamata topeng yang terkenal adalah biru. Untuk
mendapatkan anakan dengan warna mutasi, penangkar harus mempunyai
induk dengan warna mutasi. Apabila ingin diperoleh anak dengan
warna mutasi dari kedua induk yang berbulu normal maka caranya
sangat rumit dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Berikut ini
contoh-contoh program perencanaan warna bulu pada anak lovebird
dari pasangan-pasangan yang dipelihara. 1. Lutino dan albino Lutino
dan albirto pada lovebird muka salem adalah bentuk dari mutasi
rangkai kelamin resesif. Gen lutino dan albino terletak pada
kromosom kelamin. Oleh karena itu, karakter yang ditimbulkan gen
ini diturunkan bersama dengan karakter kelamin. Selain kedua bentuk
mutasi tersebut, bentuk mutasi bulu lain yang melibatkan rangkai
kelamin resesif adalahcinnamon murni atau hasil mutasi yang bermata
merah. Perhatikan digram di bawah ini:
Pada burung, kromosom kelamin betina adalah ZW dan kromosom
jantan adalah ZZ (pada binatang mamalia kromosom kelamin betina
adalah XX dan kromosom jantan adalah XY). Hal ini berarti bahwa
lovebird betina menghasilkan telur yang membawa Z dan W, sedangkan
lovebird jantan menghasilkan sperma yang hanya membawa Z. Jika
resesif gen mutan terjadi pada kromosom Z yang tidak ada
pasangannya dengan kromosom W yang lebih pendek maka tidak terjadi
pindah silang gen mutan tersebut.
Dengan demikian, lovebird betina hanya memerlukan satu gen
resesif (contoh: g) untuk memperlihatkan adanya mutasi dalam
penampilannya, sedangkan lovebird jantan memerlukan dua resesif gen
(contoh: gg). Oleh karena keturunan yang berupa ZW adalah betina
dan ZZ adalah jantan, pewarisan kromosom Z akan mengikuti pola
khas: induk betina akan meneruskan kromosom Z hanya kepada
keturunan jantannya, sedangkan induk jantan akan meneruskan
kromosom Z kepada keturunan jantan dan betina. Itulah sebabnya anak
betina akan selalu mewarisi kromosom Z dari induk jantan karena
induk betina pasti telah menyumbangkan kromosom W. Lagi pula, induk
betina dapat meneruskan informasi pada kromosom Z
kepada cucunya hanya melalui anak-anak jantannya. Sifat genetik
yang dilanjutkan dengan pola khas ini disebut rangkai kelamin.
Untuk memperoleh bentuk lutino dari lovebird muka salem dapat
dilihat pada Tabel 1. Gen dominan untuk warna hijau normal
menggunakan simbol G. Tabel 1:
Dengan demikian, pejantan warna hijau normal memiliki genotip
GG, betina hijau normal adalah G-, jantan lutino adalah gg, jantan
hijau normal atau pembawa sifat lutino adalah Gg, dan betina lutino
adalah g-. Apabila ingin diperoleh cukup banyak anak lovebird
berbentuk lutino dari sepasang lovebird yang ditangkarkan maka
sebaiknya kegiatan penangkaran dimulai dengan menangkarkan
sepa-sang lovebird yang terdiri dari betina normal dan jantan
lutino (Diagram l). Diagram 1:
Dengan cara ini dapat diharapkan diperoleh 50% anak lutino pada
generasi pertama. Hal ini tidak mungkin terjadi bila sepasang
lovebird yang dikawinkan adalah betina lutino dengan jantan normal
homozigot (Diagram 2). Diagram 2:
Keuntungan lain dari penggunaan pasangan betina normal dengan
jantan lutino adalah dapat diketahuinya jenis kelamin anak ketika
berada di sarang, yaitu sebelum bulunya muncul. Anak yang betina
(lutino) mempunyai mata berwarna merah, sedangkan anak jantan
(normal) mempunyai mata berwarna gelap. Untuk menghasilkan anak
lovebird albino maka perlu dimulai dengan menyilangkan lovebird
betina warna biru (BBb-) dengan lovebird jantanlutino (BBll).
Persilangan kedua induk lovebird tersebut menghasilkan keturunan
pertama (F1) anak betina lutino atau biru (Bbl-). Selain itu,
diperlukan juga pejantan dengan genotip yang sama (Bbll) yang
diperoleh dari hasil perkawinan induk betina lutino (BBl-) dengan
induk jantan biru atau lutino (Bbll). Perkawinan antara kedua
keturunan F1 (Bbl- x Bbll) tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
Program persilangan untuk memperoleh anak bentuk albino dan
lutino di atas dapat diterapkan untuk lovebird jenis lain yang
mempunyai kedua bentuk mutasi tersebut. 2. Warna biru dan warna
mutasi lainnya Perkawinan antara lovebird kacamata topeng yang
berbulu normal (hijau) dengan yang berbulu biru merupakan salah
satu contoh dari pasangan resesif yang melibatkan otosom (Tabel 3).
Otosom merupakan kromosom yang tak menentukan jenis kelamin. Tabel
3:
Warna hijau dominan terhadap warna biru. Bentuk genotip warna
hijau adalah GG, sedangkan warna biru adalah resesif dengan genotip
gg. Jadi, semua sel kelamin dari induk yang dominan akan mengandung
satu gen G, sedangkan induk yang resesif akan mengandung satu gen
g. Berarti semua anak akan menerima satu gen G dan satu gen g dari
setiap induknya. Hal ini jelas terlihat bahwa semua anak pada
generasi pertama (F1) akan mempunyai genotip Gg (Diagram 3).
Hal ini berarti secara fenotip anak lovebird tersebut berwarna
hijau, tetapi anak lovebird tersebut membawa gen warna biru pada
genotipnya. Jadi, anak lovebird tersebut bersifat heterozigot.
Ketika lovebird heterozigot tersebut dikawinkan maka pasangan
lovebird tersobut akan menghasilkan anak yang berwarna hijau dan
berwarna biru pada generasi kedua (F2). Perbandingan harapan dari
anak lovebird warna hijau terhadap biru adalah 3 : 1 dengan satu
pertiga anak lovebird berwarna hijau homozigot (GG), dua pertiga
warna hijau heterozigot dan pembawa sifat warna biru (Gg), serta
satu pertiga warna biru (gg). Pasangan otosom resesif lainnya
antara lain adalah perkawinan antara lovebird muka salem yang
berbulu normal dengan yang berbulu biru pastel, dan perkawinan
antara jenis lovebird berbulu normal dengan lovebird warna mutasi
lainnya.
Warna bulu mutasi lainnya pada lovebird yang melibatkan pasangan
otosom resesif adalah pied dan golden cherry. Pada prinsipnya,
untuk mendapatkan bulu dengan warna mutasi tersebut hampir sama
dengan program persilangan untuk memperoleh bulu warna biru
Lovebird Istimewa
Lovebird Lutino , Hijau Palamas, Pastel Kuning saat ini paling
di buru oleh peternak maupun pemain, kenapa?. Apakah sekedar untuk
koleksi atau memang bunyi nya bagus dan ngekeknya panjang. khabar
burung dari beberapa pemain dan peternak, burung seperti Lutino,
Hijau palamas dan pastel kuning itu masuk dalam kriteria burung
bagus dari segi ocehannya, karena masuk dalam ciri2 : 1. Cucuk
Merah 2. Kepala Merah 3. Mata Merah walaupun mungkin ada burung
yang diluar itu, punya ocehan bagus, tapi para pemain dan peternak
tetap menyimpulkan bahwa burung itu pasti masih punya trah cucuk
merah, kepala merah dan mata merah. tentang kebenaran dari info
yang berkembang saat ini, kita lihat aja perkembangannya, kalau
memang benar berarti di tahun 2011 ini, burung2 tersebut masih
tetap diburu oleh para paternak dan pemain. Sebagai info anakan
dikandang saya yang lutino mata merah inden full Mudah2an
bermanfaat
Cara menternakkan burung Lovebird
PERAWATAN Di alam liar, jenis makanan yang dikonsumsi Lovebird
antara lain adalah sayuran, buah2an, biji2an dan kacang2an dalam
jumlah yang sangat banyak. Untuk Lovebird yang kita pelihara,
sebaiknya jumlah makanan yang banyak mengandung lemak dibatasi. Hal
ini karena keterbatasan gerak mereka di dalam kandang dibanding di
alam liar. Jika terlalu gemuk, maka burung cenderung malas untuk
bergerak dan bunyi. Berikan sayuran segar (al: brokoli, toge,
bayam, sawi, kangkung, jagung) setiap hari secara bergantian,
buah2an (al: apel, pisang, papaya) 2 -3 kali seminggu. Bij-bijian
harus diberikan dalam jumlah yang terbatas (kecuali Lovebird akan
diternak). Seminggu sekali boleh diberikan minuman susu cair.
Jangan memberi makanan seperti alpukat, cokelat dan kopi karena
bisa berakibat fatal. Jika anda memberikan apel, pastikan bahwa
biji buah apel sudah terbuang karena itu bisa menjadi racun bagi
Lovebird. Selain itu, jangan lupa untuk meyediakan pasir grit atau
totok cumi didalam kandang. Grit ini selain berfungsi untuk
membantu pencernaan juga bagai sarana dalam proses pembentukan
cangkang telur. (lihat artikel om Kiansing mengenai fungsi Grit).
Ukuran kandang untuk Lovebird sangat variatif. Ada yg berbentuk
bulat, kotak bahkan segi enam. Gunakanlah ukuran kandang yang agak
besar supaya Lovebird lebih bebas untuk bergerak. Konstruksi
kandang harus kuat dan terbuat dari kawat besi. Lovebird termasuk
burung yang suka mandi. Oleh karena itu usahakan untuk memberikan
tempat mandi tersendiri, selain tempat minum. Penggantian air minum
harus dilakukan setiap hari untuk menjaga kesehatannya. Seminggu
sekali mandikanlah Lovebird dengan cairan anti septic atau anti
kutu dengan cara disemprot dari atas supaya bulunya tetap
terpelihara. Untuk penjemuran, usahakan setiap hari Lovebrid
dijemur dengan durasi sekitar 2 3 jam. Dengan perawatan yang baik,
Lovebird bisa hidup 10 hingga 20 tahun. BETERNAK LOVEBIRD Sebelum
memulai beternak Lovebird, kita harus bisa membedakan dulu antara
Lovebird jantan dengan Lovebird betina. Secara fisik dan warna,
burung tersebut susah untuk diketahui jenis kelaminnya. Cara yang
paling gampang adalah dengan meraba kedua capit udang yang terletak
dibawah duburnya. Jika keras, rapat dan lancip, biasanya jantan.
Sedangkan burung betina capit udangnya lembek, lebar dan tumpul.
Ciri lain adalah, Lovebird betina jika sudah birahi akan
mengumpulkan bahan sarang dan diselipkan diantara kedua sayapnya
sebelum dibawa kedalam kotak sarang. Lovebird bisa diternak setelah
memasuki usia diatas 7 bulan. Pilihlah Lovebird yang sehat dan
tidak cacat sebagai calon indukan dan berusia relative masih muda
karena Lovebird yang sudah berumur diatas 3 tahun biasanya sudah
tidak terlalu produktif. Untuk mendapatkan kriteria seperti diatas,
sebaiknya kita langsung membeli dari peternak yang sudah kita
kenal. Untuk memacu birahi, selain kwaci, tambahkana makanan extra
berupa toge, jagung muda dan sawi. Ketiga jenis sayuran ini
terbukti berguna untuk mendongkrak birahi Lovebird.
Walaupun Lovebird bisa diternak dengan cara diumbar dalam
kandang beurukuran besar dengan jumlah lebih dari 1 pasang, akan
lebih baik jika beternak Lovebird secara individual. Untuk 1 pasang
Lovebird, bisa digunakan kandang dengan ukuran sekitar 80cm x 40cm
x 40cm. Satu Kandang diisi satu pasang. Ini dilakukan supaya garis
keturunan gampang dilacak sehingga suatu saat memudahkan kita untuk
melakukan experiment dalam menghasilkan varian warna yang berbeda.
Sediakan kotak sarang atau glodok untuk bertelor dan mengeram.
Contoh ukuran glodok XLXT = 15cm x 20cm x 25cm. Glodok terbuat dari
papan dengan ketebalan sekitar 2cm. Tempat sarang atau glodok untuk
Lovebird umumnya terbuat dari kotak kayu. Bahan sarang bisa
menggunakan serbuk kayu, kulit jagung yang sudah dikeringkan dan
lain sebagainya. Umumnya Lovebird bertelur antara 4 6 butir dan
menetas setelah dierami sekitar 21 hingga 23 hari. Kedua indukan,
baik jantan maupun betina saling bergantian menyuapi anaknya. Pada
saat berumur sekitar 6 8 minggu, anak burung mulai keluar dari
kotak sarang. Setelah anak burung bisa makan sendiri, segera
pindahkan mereka ke sangkar lain sehingga indukannya bisa kembali
melakukan siklus reproduksi. Adakalanya indukan Lovebird tidak mau
mengasuh anakannya. Jika kita menemukan kasus seperti ini, tidak
ada cara lain kecuali harus diangkat dan disuapi sendiri. Siapkan
kotak berukuran kira-kira 40x40x40cm yang didalamnya terdapat lampu
bohlam 5 watt yang berfungsi sebagai penghangat. Anak Lovebird
harus disuapi setiap 2 jam sekali. Makanan yang paling sesuai pada
masa tersebut adalah bubur susu untuk bayi. Campurkan bubur susu
dengan air matang (hangat-hangat kuku), lalu gunakan sendok untuk
menyuapi anak burung. Tingkat kekentalan makanan tersebut harus
disesuaikan dengan usia anak burung. Semakin bertambah usianya,
semakin kental bubur susu yang diberikan. Setelah berumur 3 4
minggu, kita sudah boleh mulai memperkenalkan jenis makanan lain
seperti sayuran, buah-buahan dan millet. Pemasangan ring bisa
dilakukan pada saat anakan berumur tidak lebih dari 10 hari.
Berikut adalah ilustrasi cara pemasangan ring: PERMASALAHAN DALAM
BETERNAK LOVEBIRD Tidak Mau jodoh Sering kita merasa kesal karena
indukan yang ingin kita jodohkan ternyata tidak mau bersatu. Hal
ini bisa disebabkan karena beberapa hal, al: keduanya berjenis
kelamin sama, belum memasuki masa birahi, situasi atau lingkungan
yang kurang mendukung. Telur Tidak Menetas Telur tidak meneteas
bisa disebabkan oleh beberpa hal al: Indukan yang mandul, kurang
nutirisi, telur tidak dierami indukan, infeksi bakteri, dan
lain-lain. Sering dijumpai dalam satu tetasan, ada 1 atau 2 telur
yang tidak menetas. Ini adalah hal yang wajar dan tidak perlu di
khawatirkan. Biasanya telur yang tidak menetas itu adalah telur
yang terakhir. Menurut literature yang saya baca, bahkan di alam
sekalipun, tidak semua telur bisa menetas. Cacat Kaki. Sering kita
jumpai anak Lovebird yang kakinya tidak bisa berdiri dan
mencengkeram dengan sempurna serta cenderung miring ke samping. Hal
ini disebabkan karena bahan sarang yang ada didalam sangkar kurang
mencukupi sehingga Lovebird tidak mempunyai dasar berpijak yang
tidak licin. Kebanyakan kasus ini dijumpai pada glodok yang
beralaskan papn triplek. Hindarilah menggunakan bahan ini dan
gunakan papan yang belum diserut sebagai bahan dasar glodok.
PEMASTERAN Betulkah Lovebird bisa dimaster? Saya bisa mengatakan
bisa, berdasarkan pengalaman saya. Lovebird termasuk burung yang
cerdas dan gampang menirukan suara burung jenis lain. Selama ini
Lovebird lebih banyak digunakan sebagai master terutama Lovebird
yang memiliki trecetan kasar dan panjang-panjang. Untuk mencari
Lovebird seperti ini bukanlah hal yang mudah. Jika ada, tentu
harganya sudah melambung tinggi. Untuk menyiasati hal tersebut,
kita bisa melakukan pemasteran semenjak Lovebird berusia kurang
dari 1 bulan. Walaupun trecetan suara Lovebird dalam membawakan
lagu lebih banyak ditentukan dari factor genetic, upaya berikut
masih bisa dilakukan untuk mendongkrak performanya. Master yang
cocok untuk Lovebird adalah Kenari, Blackthroat dan Sanger karena
ketiga jenis burung ini diyakini memiliki nada suara yang paling
mendekati Lovebird. Dengan ketiga jenis burung ini diharapkan
Lovebird akan membawakan lagunya dengan durasi yang panjang dan
speed yang rapat.
Membedakan Jenis Kelamin Lovebird
Membedakan jenis kelamin lovebird termasuk pekerjaan
gampang-gampang susah. Gampang untuk jenisjenis tertentu tetapi
susah untuk jenis lainnya, apalagi kalau masih anakan. Untuk
membedakan jenis kelamin lovebird bisa digunakan cara sederhana
sampai yang ilmiah.
Berikut ini adalah serba-serbi mengani perbendaan lovebird
jantan dan lovebird betina yang saya ambil dari tulisan Siti
Nuramaliati Prijono dalam buku berjudul Lovebird terbitan Penebar
Swadaya. A. Berdasarkan penampilan luar. Menurut Siti Nuramaliati,
berdasar tingkat kesulitan untuk membedakan jenis kelamin lovebird
(dan burung secara umum) maka dapat dibedakan 3 kelompok lovebird.
Ketiga kelompok tersebut adalah kelompok dimorfik (jenis kelaminnya
sangat jelas dapar dibedakan), kelompok intermediate (jenis
kelaminnya agak sulit dibedakan dari penampilan burung), dan
kelompok lovebird kacamata (perbedaan jenis kelaminnya tidak
konsisten). Namun secara umum pada banyak jenis lovebird relatif
mudah dibedakan jenis kelaminnya dengan melihat pada penampilan
luarnya. a. Kelompok lovebird dimorfik Beberapa jenis lovebird yang
termasuk dalam kelompok dimorfik di antaranya lovebird abisinia,
lovebird madagaskar dan lovebird muka merah. 1. Lovebird abisinia
(Agapornis taranta) Lovebird jantan berat badan 65 gram, dahi
berwarna merah. Lovebird betina berat badan 55 gram, dahi berwarna
hijau. 2. Lovebird madagaskar (Agapornis cana) Tidak ada perbedaan
berat badan antara lovebird jantan dan lovebird betina. Lovebird
jantan kepala dan leher berwarna abu-abu Lovebird betina bulu tubuh
keseluruhannya berwarna hijau 3. Lovebird muka merah (Agapornis
pullaria) Lovebird jantan: dahi dan muka berwarna merah-oranye,
tunggir (bulu di atas pantat, di bawah ujung lipatan sayap)
berwarna biru muda, bulu terbang dan bagian bawah bulu sayap
berwarna hitam. Lovebird betina dahi dan muka lebih didominasi
warna oranye dibandingkan warna merah, bagian bulu penutup sayap
berwarna hijau dan di tepi sayap berwarna kekuningan. b. Kelompok
intermediate Dua jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok
intermediate adalah lovebird black collared dan lovebird muka
salem. 1. Lovebird black collared (Agapornis swinderniana) Lovebird
jantan dan betina sangat sulit dibedakan dan tampak serupa dalam
penampilan luarnya. 2. Lovebird jantan dan betina serupa dalam
penampilannya, meskipun pada umumnya lovebird betina mempunyai bulu
di bagian kepala dengan warna yang lebih pucat. c. Kelompok
lovebird kacamata Empat jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok
lovebird kacamata adalah lovebird nyasa (Agapornis lilianae),
lovebird pipi hitam (Agapornis nigrigenis), lovebird topeng
(Agapornis personata), lovebird fischer (Agapornis ficheri).
Keempat jenis lovebird ini sangat sulit dibedakan antara jantan dan
betina. Meskipun demikian ada sedikit perbedaan berat badan antara
jantan dan betinanya. Satu keunikan dari lovebird kelompok kacamata
adalah pada saat menjelang musim berkembangbiak burung betina akan
membawa bahan sarang di bawah bulu tunggir dan bulu punggung bagian
bawah. B. Membedakan jenis kelamin tidak berdasarkan penampilan
luar.
Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya
berdasarkan penampilan luarnya yang spesifik maka akan sulit untuk
membedakan lovebird jantan dan lovebird betina. Pada kejadian ini
makan ada beberapa cara untuk digunakan memnedakan lovebird jantan
dan lovebird betina. a. Bentuk tubuh. Lovebird betina cenderung
memiliki tubuh yang kekar dan lebih berat. Namun kriteria ini tidak
mutlak sifatnya. b. Warna Lovebird jantan mempunyai warna yang
lebuh terang dari lovebird betina. Meskipun demikian hal itu tidak
selalu benar karena warna bulu juga tergantung pada makanan, iklim,
dan variasi geografis. c. Cara bertengger Lovebird betina
bertengger dengan jarak antarkaki lebih lebar dibandingkan lovebird
jantan.
Perbedaan jantan berina berdasar bukaan kaki (Foto: Repro dari
Buku Lovebird) d. Bentuk ekor Lovebird betina mempunyai ekor dengan
bentuk lebih rata dibandingkan pada ekor lovebird jantan yang
berbentuk agak meruncing.
Perbedan jantan dan betina dari bentuk ekor (Foto: Repro dari
Buku Lovebird) e. Membangun sarang Kegiatan membangung sarang lebih
intensif dilakukan oleh lovebird betina ketimbang jantan. Lovebird
menggigit-gigit di luar sarang pada cabang-cabang dan batang yang
lebih tebal. Lovebird betina akan megambil kulit kayu dan
mengumpulkannya untuk membuat sarang, sedangkan lovebird jantan
menyuapi lovebird betina. Namu hal ini juga tidak mutlak karena ada
lovebird jantan yang juga aktif mengumpulkan bahan sarang. f.
Perabaan pada tulang pubis (supit urang). Lovebird memiliki dua
tulang pubis (supit urang) pada bagian pinggulnya. Pada musim
berkembang biak, tulang pubis lovebird betina menjadi lebih elastic
dan jarak antara kedua tulang pubis tersebut melebar karena
pengaruh hormone. Keadaan tersebut dapat dirasakan dengan rabaan
tangan. Pada lovebird jantan, jarak antara dua tulang pubis
tersebut sempit. Teknik perabaan ini hanya dapat digunakan bila
kegiatan seksual lovebird betina dengan aktif. g. Pemeriksaan
dengan alat laparoscopy Untuk mengetahui jenis kelamin lovebird
juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat laparoscopy. Lovebird
yang akan diperiksa jenis kelaminnya harus dibius dulu. Setelah itu
dilakukan operasi kecil pada bagian kiri tubuh burung di antara
tulang rusuk, tulang pinggang dan tulang paha. Dari bagian yang
dioperasi itu dimasukkan alat laparoscopy untuk melihat ada
tidaknya ovary (indung telur). Jika ada ovari maka lovebird
tersebut dipastikan betina. Cara ini hanya bisa dilakukan jika
burung sudah dewasa. h. Pemeriksaan DNA Cara lain untuk mengetahui
jenis kelamin lovebird adalah dengan menguji DNA yang dapat
diperoleh dari darah atau bulu burung. Setelah DNA diekstrak dengan
larutan tertentu dan proses lebih lanjut, lalu hasilnya dipotret
dengan Polaroid. Apabila dalam foto tersebut terlihat dua pita maka
lovebird tersebut dapat dipastikan berkelamin betina. Namun jika
terlihat hanya satu pita, lovebird itu bias dipastikan jantan. Cara
ini dianggap lebih cepat dan hasilnya lebih akurat. Namun biaya uji
DNA sangat mahal. Selain itu di Indonesia belum banyak laboratorium
yang menawarkan jasanyan untuk memeriksa jenis kelamin burung
dengan uji DNA. Pasangan sejenis juga bercumbu Pada jenis lovebird
yang tidak dapat dibedakan antara jantan dan betinanya berdasarkan
bentuk tubuh dan warna bulunya sering terjadi kesulitan untuk
memperoleh pasangan yang sesuai,. Sering terlihat dua ekor jantan
berperilaku seperti pasangan lovebird yang berlainan jenis. Hal
yang sama juga terjadi pada dua lovebird betina. Bahkan pada
pasangan lovebird betina ini apabila bertelur maka jumlah telurnya
akan lebih banyak dari pasangan yang normal, tetapi telur tersebut
tidak fertile alias tidak akan menetas jika dierami.
Hal yang membedakan antara pasangan jantan-jantan dan
betina-betina adalah pada pasangan jantan-jantan tidak akan membuat
sarang karena perilaku itu hanya milik lovebird bertina. Ada yang
menyatakan bahwa lovebird jantan adalah yang menyuapi pasangannya
sedangkan betina yang disuapi. Tetapi hal ini tidak benar karena
lovebird betina juga sering menyuapi lovebird jantan untuk menarik
perhatian si jantan. Juga tidak benar bahwa lovebird betina
memiliki paruh dan kepala yang lebih kecil ketimbang lovebird
jantan. Dan tidak tentu benar bahwa lovebird jantan memiliki kepala
yang lebih lebar dengan paruh yang lebih runcing. (*)
Mengenal Lovebird
Lovebird merupakan salah satu dari sembilan spesies dari genus
Agapornis (Yunani: agape = cinta; ornis = burung). Mereka adalah
tipe burung yang social atau berkelompok dan dekat dengan keluarga
bayan. Delapan spesies lovebird berasal dari benua Afrika,
sementara Grey-headed Lovebird berasal dari Madagaskar. Lovebird
merupakan tipe burung yang monogami atau setia pada pasangan dalam
jangka waktu yang lama. Lovebird jenis sayap hitam memiliki
kekhususan memakan serangga dan buah ara, dan lovebird kerah hitam
memiliki kebutuhan diet khusus dengan buah ara, sehingga mereka
bermasalah jika di penangkaran. Beberapa spesies yang dibiakkan
sebagai hewan peliharaan dengan berbagai warnanya yang cantik
merupakan hasil persilangan yang selektif di peternakan burung.
Burung lovebird dapat berumur 10 sampai 15 tahun Burung lovebird
termasuk burung kecil dengan ukuran 13-17 cm dan berat badan 40-60
gram. Mereka adalah burung terkecil diantara keluarga betet.
Memiliki bentuk tubuh kompak, ekor pendek berujung tumpul, paruh
tajam. Lovebird liar didominasi warna hijau dengan berbagai warna
pada tubuh bagian atas , tergantung spesies. Lovebird Fischers,
Lovebird Black-cheeked, dan Masked Lovebird memiliki cincin putih
terkemuka di sekitar mata mereka. Di Indonesia tipe ini disebut
lovebird berkacamata. Populasi liar lovebird spesies Fischer Masked
berada di kota-kota di Afrika Timur. Di daerah itu juga ditemui
burung lovebird tipe hibrida atau silangan dari beberapa spesies.
Burung hibrida berciri memiliki cokelat kemerahan pada kepala dan
oranye di dada bagian atas, dan sedikit mirip dengan Masked
Lovebird Lovebird memiliki kecenderungan untuk menjalin ikatan baik
dengan sesama burung lovebird atau berinteraksi dengan manusia.
Lovebird juga memiliki tipe agresif seperti menggigit. Untuk
menghindarinya maka burung lovebird perlu ditangani secara lembut.
Jika anda berniat memelihara lovebird maka gunakan sangkar yang
cukupkuat seperti berbahan besi. lingkungan juga harus mendukung
dan pemberian gizi yang sesuai. karena keindahan bulunya, lovebird
menjadi menjadi burung favorit saat ini termasuk di Indonesia. Hal
tersebut terlihat dari makin maraknya kelas burung lovebird dalam
lomba burung baik tingkat nasional maupun lokal
Jika anda berniat memelihara, maka burung hasil tangkaran jauh
lebih baik daripada memelihara hasil tangkapan alam karena burung
liar seringkali membawa suatu penyakit, seperti flu polyomavirus.
Lovebird hasil tangkapan juga seringkali merasa stress karena
mereka merasa kehilangan hubungan dengan pasangan atau kawanannya.
Lovebird hasil tangkapan juga tidak memiliki kejelasan usia dan
mungkin saja mereka memiliki kepribadian yang tidak cocok untuk
dipelihara. Untuk memelihara lovebird yang baik usahakan membeli
secara berpasangan, walaupun sebenarnya lovebird juga dapat hidup
sendiri dan mengandalkan interaksi dengan manusia. Memiliki
lovebird hanya 1 ekor menyebabkan burung ini merasa kesepian
apalagi
jika sang pemilik juga tidak memiliki banyak waktu. Untuk itu
sediakan pasangan atau teman bermain yang satu spesies karena
lovebird membutuhkan banyak teman. Sifat Lovebird termasuk mudah
akrab dengan manusia. Jika sudah merasa nyaman lovebird akan rela
bertengger di jari atau bahu. Beberapa lovebird dapat belajar
bicara, tapi banyak pula yang tidak. Ada kemungkinan mereka dapat
belajar untuk menirukan suara manusia jika diajarkan sejak usia
muda. Lovebird memiliki sifat cerewet karena di alam liar mereka
terbiasa melakukan komunikasi dengan sesama spesiesnya untuk
menjaga keutuhan kawanan. Kicauan burung lovebird juga merupakan
bentuk sinyal jika ada ancaman.
Lovebird Bisnis UnggulanBisnis Unggulan : Burung Lovebird
PERAWATAN Di alam liar, jenis makanan yang dikonsumsi Lovebird
antara lain adalah sayuran, buah2an, biji2an dan kacang2an dalam
jumlah yang sangat banyak. Untuk Lovebird yang kita pelihara,
sebaiknya jumlah makanan yang banyak mengandung lemak dibatasi. Hal
ini karena keterbatasan gerak mereka di dalam kandang dibanding di
alam liar. Jika terlalu gemuk, maka burung cenderung malas untuk
bergerak dan bunyi. Berikan sayuran segar (al: brokoli, toge,
bayam, sawi, kangkung, jagung) setiap hari secara bergantian,
buah2an (al: apel, pisang, papaya) 2 -3 kali seminggu. Bij-bijian
harus diberikan dalam jumlah yang terbatas (kecuali Lovebird akan
diternak). Seminggu sekali boleh diberikan minuman susu cair.
Jangan memberi makanan seperti alpukat, cokelat dan kopi karena
bisa berakibat fatal. Jika anda memberikan apel, pastikan bahwa
biji buah apel sudah terbuang karena itu bisa menjadi racun bagi
Lovebird. Selain itu, jangan lupa untuk meyediakan pasir grit atau
totok cumi didalam kandang. Grit ini selain berfungsi untuk
membantu pencernaan juga bagai sarana dalam proses pembentukan
cangkang telur. (lihat artikel om Kiansing mengenai fungsi Grit).
Ukuran kandang untuk Lovebird sangat variatif. Ada yg berbentuk
bulat, kotak bahkan segi enam. Gunakanlah ukuran kandang yang agak
besar supaya Lovebird lebih bebas untuk bergerak. Konstruksi
kandang harus kuat dan terbuat dari kawat besi. Lovebird termasuk
burung yang suka mandi. Oleh karena itu usahakan untuk memberikan
tempat mandi tersendiri, selain tempat minum. Penggantian air minum
harus dilakukan setiap hari untuk menjaga kesehatannya. Seminggu
sekali mandikanlah Lovebird dengan cairan anti septic atau anti
kutu dengan cara disemprot dari atas supaya bulunya tetap
terpelihara. Untuk penjemuran, usahakan setiap hari Lovebrid
dijemur dengan durasi sekitar 2 3 jam. Dengan perawatan yang baik,
Lovebird bisa hidup 10 hingga 20 tahun. BETERNAK LOVEBIRD Sebelum
memulai beternak Lovebird, kita harus bisa membedakan dulu antara
Lovebird jantan dengan Lovebird betina. Secara fisik dan warna,
burung tersebut susah untuk diketahui jenis kelaminnya. Cara yang
paling gampang adalah dengan meraba kedua capit udang yang terletak
dibawah duburnya. Jika keras, rapat dan lancip, biasanya jantan.
Sedangkan burung betina capit udangnya lembek, lebar dan tumpul.
Ciri lain adalah, Lovebird betina jika sudah birahi akan
mengumpulkan bahan sarang dan diselipkan diantara kedua sayapnya
sebelum dibawa kedalam kotak sarang. Lovebird bisa diternak setelah
memasuki usia diatas 7 bulan. Pilihlah Lovebird yang sehat dan
tidak cacat sebagai calon indukan dan berusia relative masih muda
karena Lovebird yang sudah berumur diatas 3 tahun
biasanya sudah tidak terlalu produktif. Untuk mendapatkan
kriteria seperti diatas, sebaiknya kita langsung membeli dari
peternak yang sudah kita kenal. Untuk memacu birahi, selain kwaci,
tambahkana makanan extra berupa toge, jagung muda dan sawi. Ketiga
jenis sayuran ini terbukti berguna untuk mendongkrak birahi
Lovebird. Walaupun Lovebird bisa diternak dengan cara diumbar dalam
kandang beurukuran besar dengan jumlah lebih dari 1 pasang, akan
lebih baik jika beternak Lovebird secara individual. Untuk 1 pasang
Lovebird, bisa digunakan kandang dengan ukuran sekitar 80cm x 40cm
x 40cm. Satu Kandang diisi satu pasang. Ini dilakukan supaya garis
keturunan gampang dilacak sehingga suatu saat memudahkan kita untuk
melakukan experiment dalam menghasilkan varian warna yang berbeda.
Sediakan kotak sarang atau glodok untuk bertelor dan mengeram.
Contoh ukuran glodok XLXT = 15cm x 20cm x 25cm. Glodok terbuat dari
papan dengan ketebalan sekitar 2cm. Tempat sarang atau glodok untuk
Lovebird umumnya terbuat dari kotak kayu. Bahan sarang bisa
menggunakan serbuk kayu, kulit jagung yang sudah dikeringkan dan
lain sebagainya. Umumnya Lovebird bertelur antara 4 6 butir dan
menetas setelah dierami sekitar 21 hingga 23 hari. Kedua indukan,
baik jantan maupun betina saling bergantian menyuapi anaknya. Pada
saat berumur sekitar 6 8 minggu, anak burung mulai keluar dari
kotak sarang. Setelah anak burung bisa makan sendiri, segera
pindahkan mereka ke sangkar lain sehingga indukannya bisa kembali
melakukan siklus reproduksi. Adakalanya indukan Lovebird tidak mau
mengasuh anakannya. Jika kita menemukan kasus seperti ini, tidak
ada cara lain kecuali harus diangkat dan disuapi sendiri. Siapkan
kotak berukuran kira-kira 4040x40cm yang didalamnya terdapat lampu
bohlam 5 watt yang berfungsi sebagai penghangat. Anak Lovebird
harus disuapi setiap 2 jam sekali. Makanan yang paling sesuai pada
masa tersebut adalah bubur susu untuk bayi. Campurkan bubur susu
dengan air matang (hangat-hangat kuku), lalu gunakan sendok untuk
menyuapi anak burung. Tingkat kekentalan makanan tersebut harus
disesuaikan dengan usia anak burung. Semakin bertambah usianya,
semakin kental bubur susu yang diberikan. Setelah berumur 3 4
minggu, kita sudah boleh mulai memperkenalkan jenis makanan lain
seperti sayuran, buah-buahan dan millet. Pemasangan ring bisa
dilakukan pada saat anakan berumur tidak lebih dari 10 hari.
Berikut adalah ilustrasi cara pemasangan ring: PERMASALAHAN DALAM
BETERNAK LOVEBIRD Tidak Mau jodoh Sering kita merasa kesal karena
indukan yang ingin kita jodohkan ternyata tidak mau bersatu. Hal
ini bisa disebabkan karena beberapa hal, al: keduanya berjenis
kelamin sama, belum memasuki masa birahi, situasi atau lingkungan
yang kurang mendukung. Telur Tidak Menetas Telur tidak meneteas
bisa disebabkan oleh beberpa hal al: Indukan yang mandul, kurang
nutirisi, telur tidak dierami indukan, infeksi bakteri, dan
lain-lain. Sering dijumpai dalam satu tetasan, ada 1 atau 2 telur
yang tidak menetas. Ini adalah hal yang wajar dan tidak perlu di
khawatirkan. Biasanya telur yang tidak menetas itu adalah telur
yang terakhir. Menurut literature yang saya baca, bahkan di alam
sekalipun, tidak semua telur bisa menetas. Cacat Kaki. Sering kita
jumpai anak Lovebird yang kakinya tidak bisa berdiri dan
mencengkeram dengan sempurna serta cenderung miring ke samping. Hal
ini disebabkan karena bahan sarang yang ada didalam sangkar kurang
mencukupi sehingga Lovebird tidak mempunyai dasar berpijak yang
tidak licin. Kebanyakan kasus ini dijumpai pada glodok yang
beralaskan papn triplek. Hindarilah menggunakan bahan ini dan
gunakan papan yang belum diserut sebagai bahan dasar glodok.
PEMASTERAN Betulkah Lovebird bisa dimaster? Saya bisa mengatakan
bisa, berdasarkan pengalaman saya. Lovebird termasuk burung yang
cerdas dan gampang menirukan suara burung jenis lain. Selama ini
Lovebird lebih banyak digunakan sebagai master terutama Lovebird
yang memiliki trecetan kasar dan panjang-panjang. Untuk mencari
Lovebird seperti ini bukanlah hal yang mudah. Jika ada, tentu
harganya sudah melambung tinggi. Untuk menyiasati hal tersebut,
kita bisa melakukan pemasteran semenjak Lovebird berusia kurang
dari 1 bulan. Walaupun trecetan suara Lovebird dalam membawakan
lagu lebih banyak ditentukan dari factor genetic, upaya berikut
masih bisa dilakukan untuk mendongkrak performanya. Master yang
cocok untuk Lovebird adalah Kenari, Blackthroat dan Sanger karena
ketiga jenis burung ini diyakini memiliki nada suara yang paling
mendekati Lovebird. Dengan ketiga jenis burung ini diharapkan
Lovebird akan membawakan lagunya dengan durasi yang panjang dan
speed yang rapat. Nah sekarang saatnya kita menimbang-nimbang jika
burung yang kaya variasi warna dan banyak digemari dijadikan bisnis
unggulan. Ada yang mungkin berencana beternak mengembangbiakan atau
menjadikan komoditi yang bisa diperjual belikan atau dilombakan.
Lovebird dengan jenis dan corak unik sangat mempunyai nilai pasar
yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis yang mempunyai warna
umum. Tertariiik?
http://1bisnisunggulan.blogspot.com/2008_11_30_archive.html.
TREATMENT In the wild, the type of food consumed Lovebird include
vegetables, buah2an, biji2an and kacang2an in abundance. To
Lovebird that we maintain, should the number of foods that contain
lots of fat is limited. This is because of the limitations of their
movement in the cage than in the wild. If too fat, then the birds
tend to be lazy to move and sound. Give fresh vegetables (ie:
broccoli, sprouts, spinach, mustard greens, kale, corn) each day in
turn, buah2an (ie: apples, bananas, papaya) 2 -3 times a week. Bij
grains should be given in limited amounts (except Lovebird will be
bred). Once a week should be given a drink of liquid milk. Do not
give foods such as avocado, chocolate and coffee because it can be
fatal. If you give an apple, make sure that the seeds of apples are
wasted because it can be toxic to the Lovebird. Also, do not forget
to providing full-blooded squid sand or grit inside the cage. Grit
is in addition serves to aid digestion as well as facilities in the
process of eggshell formation. (See article on the functions om
Kiansing Grit). Lovebird cage size for very varied. Some are round,
square and even hexagons. Use a rather large size of the cage so
Lovebird more free to move. Construction of the cage must be strong
and made of iron wire. Lovebird including birds who like to bathe.
Therefore, try to give the place its own bath, in addition to the
drink. Replacement of drinking water should be done every day to
maintain health. Lovebird mandikanlah once a week with a liquid
anti-septic or anti-lice - by spraying from above - so that his fur
is maintained. For drying, try every day Lovebrid dried with a
duration of about 2-3 hours. With good care, Lovebird can live 10
to 20 years. Lovebird breeding Before you start raising Lovebird,
we must first distinguish between Lovebird Lovebird males with
females. Physically and color, the bird is difficult to know the
sex. The simplest way is to touch both claws shrimp which is
located below the anus. If a hard, tight and sharp, usually males.
While the mother bird claw shrimp soft, wide and blunt. Another
feature is, if it is lust female Lovebird will collect nest
material and inserted between the two wings before being brought
into the nest box. Lovebird can be bred after entering the age of
over seven months. Choose Lovebird healthy and not disabled as a
prospective sire and the relatively young age because Lovebird that
have been aged over 3 years old are usually not very productive. To
get the criteria as above, we should directly buy from breeders who
we have known. To spur of lust, but kwaci, tambahkana extra food in
the form of sprouts, corn and mustard greens. The three types of
vegetables are shown to be useful to boost Lovebird lust. Although
Lovebird can be bred in cages by diumbar beurukuran large number of
more than 1 pair, it would be better if breeding Lovebird
individually. For a pair of Lovebird, can be used cages with a size
of about 80cm x 40cm x 40cm. One cage filled with one pair. This
was done so easily traceable lineage so that one day enable us to
conduct experiments to generate variants of different colors.
Provide a nest box or glodok to bertelor and incubate. Sample size
glodok XLXT = 15cm x 20cm x 25cm. Glodok made of boards with a
thickness of about 2cm.
Place to nest or glodok Lovebird generally made of wood boxes.
Nest material can use sawdust, corn husk is dried and so forth.
Lovebird generally spawn between 4-6 points and hatch after
incubation of about 21 to 23 days. Both breeders, both male and
female take turns feeding her child. At the age of about 6-8 weeks
of a chick coming out of the nest box. After the young birds can
feed themselves, immediately move them to another cage so
indukannya can get back to the reproductive cycle. Sometimes
breeders do not want to nurture anakannya Lovebird. If we find a
case like this, there is no other way except to be lifted and fed
themselves. Prepare a box that measures about 40 40x40cm in which
there are 5 watt light bulb that serves as a heater. Lovebird child
should be fed every 2 hours. Foods that are most appropriate at
that time was porridge for baby milk. Combine milk porridge with
boiled water (lukewarm), then use a spoon to feed a chick. Levels
of food viscosity should be adjusted to the age of chick.
Increasing age, the more condensed milk porridge given. After the
age of 3-4 weeks, we already should begin to introduce other types
of food such as vegetables, fruits, and millet. Mounting ring can
be done at the seedling was not more than 10 days. Here is an
illustration of how mounting ring: ISSUES IN lovebird breeding Will
not mate Often we get upset because we want to Match the breeders
did not want to unite. This can be caused by several things, ie:
both are the same gender, not yet entered a period of lust,
situations or environments that are less supportive. Eggs did not
hatch Eggs meneteas not be caused by things beberpa al: broodstock
is barren, lacking nutirisi, eggs are not incubated broodstock,
bacterial infections, and others. Often encountered in the
hatchlings, there are 1 or 2 eggs did not hatch. This is normal and
does not need to worry about. Usually the eggs did not hatch was
the last egg. According to the literature that I read, even in
nature though, not all the eggs could hatch. Leg defects. Lovebird
we often encounter children whose feet could not stand up and grip
perfectly and tend to tilt to one side. This is because the
material nest is inside a cage with insufficient so Lovebird has no
foundation footing is not slippery. Most cases are found in the
repose glodok papn plywood. Avoid using these materials and use
boards that have not shaved as a base for glodok. PEMASTERAN Am I
correct that could dimaster Lovebird? I can say can, based on my
experiences. Lovebird including intelligent and easy bird imitating
the sound of other kinds of birds. During this Lovebird more widely
used as a master that has primarily Lovebird trecetan rugged and
long-term. To find Lovebird like this is not an easy thing. If
there is, of course the price has soared. To get around this, we
can do pemasteran Lovebird since less than 1 month old. Although
trecetan Lovebird in the song sound more determined than genetic
factors, the following efforts can still be done to boost
performance. Master Lovebird is suitable for Walnuts, and Sanger
Blackthroat because the three species of birds are believed to have
a tone that most closely Lovebird. With these three types of birds
are expected Lovebird will carry the song with a long duration and
speed of the meeting. Now it is time we considered if the bird rich
color variations and a lot of rage made eminent business. There are
probably planning to breed or breeds that can make commodities
traded or contested. Lovebird with a very unique types and patterns
have a higher market value than the type that have a common color.
be interested !!!