Top Banner
Cara Berfikir Cara Berfikir Etis Etis Ferly David, Ferly David, M.Si. M.Si.
17

Cara Berfikir Etis

Mar 19, 2016

Download

Documents

berces berces

Cara Berfikir Etis. Ferly David, M.Si. Kasus Parlin. Parlin meminta ijin ayah dan ibunya untuk pergi ke pesta ulang tahun seorang temannya. Mereka mengijinkan dengan satu syarat: Parlin sudah harus kembali di rumah sebelum jam 11 malam. Parlin berjanji, lalu pergi. - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Cara Berfikir Etis

Cara Berfikir EtisCara Berfikir EtisFerly David, M.Si.Ferly David, M.Si.

Page 2: Cara Berfikir Etis

Kasus ParlinKasus Parlin Parlin meminta ijin ayah dan ibunya Parlin meminta ijin ayah dan ibunya

untuk pergi ke pesta ulang tahun untuk pergi ke pesta ulang tahun seorang temannya. seorang temannya.

Mereka mengijinkan dengan satu syarat: Mereka mengijinkan dengan satu syarat: Parlin sudah harus kembali di rumah Parlin sudah harus kembali di rumah sebelum jam 11 malam. Parlin berjanji, sebelum jam 11 malam. Parlin berjanji, lalu pergi. lalu pergi.

Tetapi apa yang terjadi? Ia baru kembali Tetapi apa yang terjadi? Ia baru kembali pukul 2.00 pagi. Parlin mengatakan, ia pukul 2.00 pagi. Parlin mengatakan, ia tidak ingin melanggar janjinya, tetapi ia tidak ingin melanggar janjinya, tetapi ia tidak mempunyai pilihan lain. tidak mempunyai pilihan lain.

Page 3: Cara Berfikir Etis

Di Pesta, tidak ada seorangpun temannya Di Pesta, tidak ada seorangpun temannya yang pulang sebelum pukul 11. Ketika ia yang pulang sebelum pukul 11. Ketika ia pamit, semua teman menertawakan dan pamit, semua teman menertawakan dan mengejek dia. Karena itu, ia tidak jadi mengejek dia. Karena itu, ia tidak jadi pulang. Ia tidak mau jadi malu. pulang. Ia tidak mau jadi malu.

Dan sesudah itu, walau ia tahu bahwa ia Dan sesudah itu, walau ia tahu bahwa ia sudah terlambat, ia masih harus mengantar sudah terlambat, ia masih harus mengantar dua teman wanitanya pulang. Maklum dua teman wanitanya pulang. Maklum rumah mereka jauh dan hanya Parlin yang rumah mereka jauh dan hanya Parlin yang yang membawa mobil. yang membawa mobil.

Parlin berkata: “Parlin berkata: “Saya mengakui salah, Saya mengakui salah, tetapi saya tidak bisa berbuat laintetapi saya tidak bisa berbuat lain”.”.

Page 4: Cara Berfikir Etis

Mendengar itu, ayah Parlin Mendengar itu, ayah Parlin berkata: “Parlin, aku berkata: “Parlin, aku memahami keadaanmu. memahami keadaanmu. Tetapi ketahuilah, bahwa Tetapi ketahuilah, bahwa janji janji adalah janji. Dan janji harus adalah janji. Dan janji harus ditepatiditepati. .

Apapun alasannya, engkau Apapun alasannya, engkau tetap bersalahtetap bersalah. Dan karena itu, . Dan karena itu, engkau engkau harus dihukum.harus dihukum.

Page 5: Cara Berfikir Etis

Ibu Parlin protes. “Aku tahu, Ibu Parlin protes. “Aku tahu, bahwa si bahwa si Parlin Parlin memang memang bersalahbersalah. Ia sudah mengakuinya. . Ia sudah mengakuinya. Tetapi mengapa ia harus Tetapi mengapa ia harus dihukum. dihukum.

ParlinParlin toh tidak berbuat jahat toh tidak berbuat jahat. . Maksudnya baikMaksudnya baik. Ia malah . Ia malah mengantar teman-teman mengantar teman-teman wanitanya pulang. Ini kan wanitanya pulang. Ini kan perbuatan luhur?perbuatan luhur?

Page 6: Cara Berfikir Etis

Siapa Yang Siapa Yang paling Etis?paling Etis?Parlin, AyahParlin, Ayahatau Ibunya?atau Ibunya?

Page 7: Cara Berfikir Etis

Cara Berfikir Etis:Cara Berfikir Etis:

Memberi pegangan Memberi pegangan yang tegas dan jelas. yang tegas dan jelas.

Deontologis

Benar Benar atauatau salah salahTindakan benar jika sesuai Tindakan benar jika sesuai

dengan hukum atau aturan, dan dengan hukum atau aturan, dan salah jika melanggarnyasalah jika melanggarnya

Aturan /Hukum / Norma

Ayah

Kamu salah karenaTidak menepati janji

Page 8: Cara Berfikir Etis

Pemikir DeontologisPemikir Deontologis Bertindaklah Bertindaklah

atas dalil atas dalil bahwa apa bahwa apa yang anda yang anda lakukan itu lakukan itu sebagai hukum sebagai hukum yang universalyang universal

Immanuel Kant

Page 9: Cara Berfikir Etis

Persoalan dan Ekses negatifPersoalan dan Ekses negatifBerfikir DeontologisBerfikir Deontologis

LEGALISME:

Hukum tidak melayani manusia, Hukum tidak melayani manusia, tetapi manusia melayani hukum.tetapi manusia melayani hukum.

Kasus Nenek yang tergelincir di Kasus Nenek yang tergelincir di salju atausalju atau

Kasus “safety belt”Kasus “safety belt”

Persoalannya: Bagaimana membuat hukum bagi Persoalannya: Bagaimana membuat hukum bagi setiap kemungkinan tindakan?setiap kemungkinan tindakan?

Hukum “jangan membunuh” Hukum “jangan membunuh” Bagaimana: Bagaimana: ketika perang? ketika membela diri? Hukuman ketika perang? ketika membela diri? Hukuman mati?mati?

Perjanjian Bisnis Perjanjian Bisnis Bagaimana diaturnya? Bagaimana diaturnya?

Page 10: Cara Berfikir Etis

Cara Berfikir Etis:Cara Berfikir Etis:

Teleologis

Baik Baik atauatau Jahat JahatTindakan dinilai sebagai baik jika Tindakan dinilai sebagai baik jika

tujuannya baik, atau jahat jika tujuannya baik, atau jahat jika tujuannya jahat.tujuannya jahat.

Tujuan &Akibat.

Hukum bukan diabaikan, Hukum bukan diabaikan, tetapi itu bukan ukuran tetapi itu bukan ukuran terakhir.terakhir.

Ibu

Parlin memang salah,tapi tidak jahat.Tujuannya baik.

Page 11: Cara Berfikir Etis

Pemikir TeleologisPemikir Teleologis The greatest number The greatest number

good for the greatest good for the greatest number (Sebuah number (Sebuah tindakan baik jika tindakan baik jika bertujuan dan bertujuan dan berakibat membawa berakibat membawa kebaikan paling kebaikan paling besar bagi sebanyak besar bagi sebanyak mungkin orang)mungkin orang)

John Stuart Mill

Page 12: Cara Berfikir Etis

Persoalan dan Ekses negatifPersoalan dan Ekses negatifBerfikir TeleologisBerfikir Teleologis

Persoalannya: Bagaimana menentukan ukuran Persoalannya: Bagaimana menentukan ukuran obyektif tentang tujuan yang baik atau jahat.obyektif tentang tujuan yang baik atau jahat.

Baik untuk siapa? (Keputusan USA menyerang Baik untuk siapa? (Keputusan USA menyerang Irak?)Irak?)

HEDONISME:

Menghalalkan segala cara Menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuanuntuk mencapai tujuan

Kasus Robin Hood.Kasus Robin Hood. Kasus Kekerasan agamaKasus Kekerasan agama

Page 13: Cara Berfikir Etis

Cara Berfikir Etis:Cara Berfikir Etis:

Kontekstual

Tepat Tepat atauatau Tidak TidakTindakan disebut tepat atau Tindakan disebut tepat atau tidak tepat sesuai dengan tidak tepat sesuai dengan

situasi dan kondisi.situasi dan kondisi.

Situasi &Kondisi

Meletakkan situasi dan Meletakkan situasi dan kondisi tertentu sebagai kondisi tertentu sebagai pertimbangan pokok.pertimbangan pokok.

Parlin

Saya mengakui salah,Tapi tidak bisa berbuat lain.

Page 14: Cara Berfikir Etis

Pemikir KontekstualPemikir Kontekstual Yang paling penting Yang paling penting

bukanlah “apa yang bukanlah “apa yang secara universal secara universal benarbenar atau atau baikbaik”, ”, tetapi apa yang tetapi apa yang secara kontekstual secara kontekstual paling “paling “bertanggung-bertanggung-jawabjawab””

Richard H. Niebhur

Page 15: Cara Berfikir Etis

Persoalan dan ekses negatifPersoalan dan ekses negatifBerfikir KontekstualBerfikir Kontekstual

SITUASIONAL

Persoalannya: Situasi dan kondisi itu Persoalannya: Situasi dan kondisi itu bersifat subyektif, jadi bagaimana bersifat subyektif, jadi bagaimana menentukan ukuran obyektif pada menentukan ukuran obyektif pada tindakan.tindakan.

Relativisme (merelatifkan semua Relativisme (merelatifkan semua norma) dan subyektivisme norma) dan subyektivisme (menempatkan pertimbangan (menempatkan pertimbangan diri sendiri secara mutlak)diri sendiri secara mutlak)

Kasus pembuatan SIM / Tilang. Kasus pembuatan SIM / Tilang. Kasus pengurusan pajakKasus pengurusan pajak

Page 16: Cara Berfikir Etis

Jadi Bagaimana?Jadi Bagaimana? Tidak ada cara berfikir yang Tidak ada cara berfikir yang

“paling etis”“paling etis” Setiap cara berfikir punya Setiap cara berfikir punya

kekuatan dan kelemahan.kekuatan dan kelemahan. Seseorang bisa saja Seseorang bisa saja

(seharusnya!) untuk suatu (seharusnya!) untuk suatu masalah menggunakan masalah menggunakan beberapa cara berfikir yang beberapa cara berfikir yang berbeda-bedaberbeda-beda

Yang perlu diusahakan adalah Yang perlu diusahakan adalah tindakan apa yang paling tindakan apa yang paling benar, baik dan tepat.benar, baik dan tepat.

Page 17: Cara Berfikir Etis

Pertanyaan PengarahPertanyaan Pengarah1.1. Jelaskan Yang dimaksud dengan pengambilan Jelaskan Yang dimaksud dengan pengambilan

keputusan etis!keputusan etis!2.2. Jelaskan cara berfikir deontolgis! Apa Jelaskan cara berfikir deontolgis! Apa

keunggulan cara berfikir ini, dan apa keunggulan cara berfikir ini, dan apa kelemahannya?kelemahannya?

3.3. Jelaskan cara berfikir teleologis! Apa keunggulan Jelaskan cara berfikir teleologis! Apa keunggulan cara berfikir ini, dan apa kelemahannya?cara berfikir ini, dan apa kelemahannya?

4.4. Jelaskan cara berfikir kontekstual! Apa Jelaskan cara berfikir kontekstual! Apa keunggulan cara berfikir ini, dan apa keunggulan cara berfikir ini, dan apa kelemahannya?kelemahannya?

5.5. Cobalah meliha satu kasus dengan menganalisis Cobalah meliha satu kasus dengan menganalisis cara berfikirnya. Cara berfikir mana yang cara berfikirnya. Cara berfikir mana yang digunakan seseorang untuk menilai suatu digunakan seseorang untuk menilai suatu tindakan.tindakan.