BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Para ahli bahasa selalu menghimbau agar pemakaian bahasa senantiasa berusaha untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ini menunjukkan bahwa masih sering ditemukan kesalahan berbahasa dalam proses kehidupan bermasyarakat yang menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Kesalahan berbahasa ini tidak hanya terjadi pada orang-orang awam yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi tertentu, tetapi sering pula dilakukan oleh kaum intelektual dan mereka yang telah memegang jabatan penting dalam bidang pemerintahan. Sangat ironis tampaknya bila kesalahan berbahasa tersebut, acapkali dilakukan oleh mereka yang berpendidikan tinggi, tetapi demikianlah fenomena yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari (Badudu, 1986: 25). Sesuai dengan perubahan waktu dan kemajuan peradaban manusia, ilmu bahasa juga senantiasa turut mengalami
93
Embed
CABANG DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN SIMBANG Web viewS P O K3. 3. Kalimat Majemuk ... Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran . Kegiatan Awal . Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Para ahli bahasa selalu menghimbau agar pemakaian bahasa senantiasa
berusaha untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ini menunjukkan
bahwa masih sering ditemukan kesalahan berbahasa dalam proses kehidupan
bermasyarakat yang menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Kesalahan
berbahasa ini tidak hanya terjadi pada orang-orang awam yang belum mengecap ilmu
pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi tertentu, tetapi sering pula dilakukan
oleh kaum intelektual dan mereka yang telah memegang jabatan penting dalam bidang
pemerintahan. Sangat ironis tampaknya bila kesalahan berbahasa tersebut, acapkali
dilakukan oleh mereka yang berpendidikan tinggi, tetapi demikianlah fenomena yang
terlihat dalam kehidupan sehari-hari (Badudu, 1986: 25).
Sesuai dengan perubahan waktu dan kemajuan peradaban manusia, ilmu
bahasa juga senantiasa turut mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan
situasi dan kondisi masyarakat. Karena itu, dituntut untuk senantiasa, memberi
perhatian yang serius terhadap pemakaian bahasa Indonesia. Mempelajari, mengkaji,
membina, dan mengembangkan bahasa adalah wujud perhatian terhadap bahasa.
Realisasi perhatian tersebut, disalurkan melalui pengajaran bahasa, mengkaji unsur-
unsur bahasa, penertiban buku-buku bahasa, dan pembinaan melalui pendidikan
formal dan media komunikasi massa.
Pendidikan bahasa Indonesia di sekolah berisikan pengetahuan bahasa dan
keterampilan berbahasa. Pendidikan pengetahuan bahasa mencakup pengajaran di
bidang fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Adapun pendidikan keterampilan
berbahasa meliputi keterampilan berbicara, mendengar, membaca, dan menulis.
Keempat keterampilan bahasa tersebut telah diajarkan secara intensif di sekolah-
sekolah, namun tujuan pendidikan bahasa belum tercapai sebagaimana yang
diharapkan, sebab masih ditemukan adanya kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh
anak didik khususnya dan masyarakat berpendidikan pada umumnya (Alwi, 1997: 43).
Salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pengetahuan bahasa dan sastra
Indonesia di sekolah adalah pendidikan di bidang kelas kata. Ruang lingkup kajian
kelas kata cukup luas dan kompleks, sebab itu, agar pembahasan di dalam skripsi ini
tidak mengamban, peneliti hanya mengkaji satu apek kajian kelas kata, yaitu kata
penghubung dalam kalimat majemuk. Penelitian tertarik pada aspek kajian ini, sebab
umumnya di kalangan siswa SD No. 224 Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten
Maros masih banyak yang belum mampu menganalisis penggunaan kata penghubung
dalam kalimat majemuk secara implisit dan konsisten.
Kata penghubung memegang peranan penting dalam pembentukan kalimat
majemuk. Kata penghubung atau konjungsi adalah kategori kata yang berfungsi untuk
meluaskan satuan yang lain dalam konstruksi hipotaksis, dan selalu menghubungkan
dua satuan lain atau lebih dalam konstruksi. Konjungsi menghubungkan bagian-
bagian ujaran yang setataran dan tidak setataran. Misalnya: Ia pergi karena saya dan
Ia pergi karena saya mengusirnya. Penempatan kata penghubung dalam kalimat
majemuk secara tidak tetap, dapat menyebabkan kesalahan persepsi mengenai kalimat
tersebut. Oleh sebab itu, pemakaian kata penghubung dalam kalimat harus dilakukan
sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Ketepatan pemakaian
bahasa menempatkan kata penghubung dalam kalimat yang dibuat, akan memudahkan
orang untuk memahami apa yang ingin disampaikan, baik secara lisan maupun tertulis
(Kridalaksana, 1986: 45).
Dalam beberapa penulisan kalimat majemuk yang terdapat pada KTSP dan
silabus dilakukan oleh siswa SD No. 224 Pangia, dengan menggunakan kata
penghubung yang dituangkan dalam kalimat majemuk serta cara siswa mengerjakan
soal-soal bahasa Indonesia yang diberikan di dalam kelas dan hasil ujian tersebut
masih banyak ditemukan kekeliruan siswa menempatkan kata penghubung di dalam
kalimat majemuk.
Kesalahan pemakaian kata penghubung dalam kalimat majemuk yang sering
ditemukan pada karya tulis siswa SD No. 224 Pangia antara lain disebabkan oleh:
1. Tidak cermat menentukan kata penghubung yang harus dipakai dalam
kalimat majemuk tertentu.
2. Tidak memahami penempatan yang tepat suatu kata penghubung dalam
kalimat majemuk.
Berdasarkan fenomena tersebut di atas, maka penulis merasa tertarik untuk
meneliti analisis penggunaan kata penghubung dalam kalimat majemuk bahasa
Indonesia siswa kelas V SD No. 224 Pangia kecamatan Simbang Kabupaten Maros.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan permasalahan
dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penggunaan kata penghubung dalam kalimat majemuk
setara siswa kelas V?
2. Bagaimana penggunaan kata penghubung pada kalimat majemuk rapatan
siswa kelas V?
3. Bagaimana penggunaan kata penghubung dalam kalimat majemuk
bertingkat siswa kelas V?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Pada dasarnya, penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas
dan bersifat empiris tentang analisis penggunaan kata penghubung dalam kalimat
majemuk bahasa Indonesia siswa kelas V SD No. 224 Pangia Kecamatan Simbang
Kabupaten Maros.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Dapat dijadikan sebagai salah satu bahan acuan guru untuk meningkatkan
kemampuan siswa menggunakan kata penghubung dalam kalimat majemuk
bahasa Indonesia.
2. Dapat membantu semua pihak yang terkait dalam pelajaran bahasa
Indonesia, untuk mengetahui masalah yang dihadapi, solusi masalah
tersebut, dan upaya menganalisis penggunaan kata penghubung dalam
kalimat majemuk bahasa Indonesia siswa kelas V SD No. 224 Pangia
Kecamatan Simbang Kabupaten Maros.
3. Dapat dijadikan bahan acuan atau perbandingan bagi mahasiswa atau pihak
yang ingin melakukan penelitian yang sejenis.
4. Dapat dijadikan sarana untuk menyusun strategi pengembangan
pendidikan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
Pada bagian ini dikemukakan berbagai pendapat atau teori dari para pakar atau
ahli, terutama yang berkenaan dengan bidang kajian penelitian ini untuk memandu
dan memudahkan peneliti dalam merampungkan pembahasan yang diinginkan.
Berbagai pendapat atau teori itu diuraikan secara rinci di bawah ini.
1. Pengertian Kata Penghubung
a. Definisi kata penghubung
Menurut Tjiptaji dan Negoro (1975: 90) kata penghubung ialah kata yang
menghubungkan kata dengan kata, frase dengan frase ataupun kalimat dengan kalimat.
Selanjutnya, Ambary (1983: 132) kata sambung atau kata penghubung ialah kata
yang bertugas menghubungkan kalimat, bagian kalimat atau kata dengan sekaligus
menentukan macam hubungannya.
Menurut Kridalaksana (1997: 235) kata tugas yaitu yang menghubungkan dua
klausa atau lebih atau konjungsi merupakan kata sambung. Menurut Moeliono (1996:
235), mengatakan bahwa kata penghubung atau konjungsi adalah kata untuk
meluaskan satuan yang baru dalam konjungsi hipotaksis dan selalu menghubungkan
bagian-bagian ujaran baik yang setara maupun tidak setara.
Berdasarkan definisi dapat disimpulkan bahwa kata penghubung atau kata
sambung atau konjungsi adalah kata yang dipergunakan untuk menghubungkan antara
satuan dengan satuan yang lain. Hubungan satuan dengan satuan tersebut dapat berupa
kata dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat,
dan paragraf dengan paragaf.
b. Macam-macam kata penghubung menurut hubungan unsur-unsurnya.
Dilihat dari macam hubungan yang dinyatakan oleh kata penghubung terdapat
beberapa cara atau sifat menghubungkan kata-kata atau kalimat-kalimat. Menurut
Ambary (1983: 153) ada 14 macam cara atau sifat yang dinyatakan oleh kata-kata
penghubung yaitu menyatakan gabungan, pilihan, waktu, sebab/akibat, tujuan/maksud
Variabel penelitian ini adalah kemampuan menggunakan kata penghubug
dalam kalimat majemuk bahasa Indonesia. Oleh karena itu, yang dimaksud analisis
penggunaan kata penghubung dalam kalimat majemuk bahasa Indonesia adalah
kemampuan menganalisis penggunaan kata penghubung secara sintaktik dalam
kalimat majemuk setara, rapatan, bertingkat, dan campuran.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Arikunto (1998:32), populasi adalah keseluruhan subjek peneliti.
Selain itu Said (1998), mengemukakan bahwa populasi adalah sekelompok individu,
objek atau peristiwa yang memiliki sifat-sifat yang sama yang menjadi pusat perhatian
peneliti. Selanjutnya Enre (1987: 101) Populasi adalah kelompok yang menjadi
sasaran perhatian peneliti dalam usaha memperoleh informasi.
Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa populasi
adalah keseluruhan yang dapat memberikan informasi atau data tentangsesuatu yang
ada hubungannya dengan yang akan diteliti dengan harapan dapat memberikan
keterangan yang objektif.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Keseluruhan siswa
yaitu kelas I – VI SD No. 224 Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten Maros yang
berjumlah 93 orang.
Tabel 3.1 Keadaan Populasi
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
I
II
III
IV
V
VI
6
7
4
5
13
10
4
8
10
9
7
10
10
15
14
14
20
20
Jumlah 45 48 93
2. Sampel
Menurut Arikunto (1998: 33) sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti.
Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil keseluruhan sehingga
penelitiannya bersifat penelitian populasi. Mengacu dari pendapat di atas, penulis
menetapkan sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah populasi yakni 20 orang,
yaitu 13 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Hal ini dilakukan karena keterbatasan
dana dan waktu yang tersedia.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan maka peneliti melakukan
serangkaian penelitian dengan teknik sebagai berikut:
1. Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan
tanya jawab secara langsung atau tatap muka dengan subjek penelitian
(sumbernya).
2. Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan secara
langsung pada objek penelitian.
3. Angket adalah merupakan alat pengumpulan data yang dilakukan penulis
melalui penyebaran angket kepada karyawan yang menjadi sampel. Angket
ini berisi daftar pertanyaan-pertanyataan tentang identitas responden dan
variabel-variabel penelitian untuk mencari informasi yang lengkap dari
permasalahan yang dibahas.
F. Teknik Analisis Data
Menurut Sudjana, (1986: 66) data yang dikumpulkan dianalisis dengan cara
sebagai berikut:
1. Membuat daftar skor mentah tiap-tiap siswa
2. Membuat distribusi frekuensi dari skor mentah
3. Mengubah skor mentah menjadi nilai berskala 1-10 dengan rumus:
Tolak ukur kemampuan siswa yakni dikatakan mampu apaila 85% sampel
memperoleh nilai 6,5 ke atas, dan dikatakan belum mampu apabila kurang dari 85%
sampel mendapat nilai 6,5 ke bawah.
Jumlah skorJumlah bobot
x 10
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Hasil Analisis Data
Pada bagian ini dibahas secara rinci hasil penelitian tentang analisis
penggunaan kata penghubung dalam kalimat majemuk bahasa Indonesia siswa kelas V
SD No. 224 Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten Maros. Untuk memudahkan
memahami hasil yang diperoleh dalam penelitian yang dilaksanakan di SD No. 224
Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten Maros perlu memaparkan masalah penelitian
yaitu “Bagaimana penggunaan kata penghubung dalam kalimat majemuk bahasa
Indonesia siswa kelas V SD No. 224 Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten Maros ?”
Pemecahan masalah tersebut, dapat dilihat dari hasil analisis data. Hasil
penelitian disajikan dalam bentuk hasil kuantitatif yaitu gambaran tentang analisis
penggunaan kata penghubung dalam kalimat majemuk bahasa Indonesia siswa kelas V
SD No. 224 Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten Maros yang dinyatakan dengan
angka. Dan dalam penelitian kualitatif dibuktikan dengan hasil pembuktian hipotesis.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah dan dianalisis secara
deskriptif dengan teknik analisis data. Data yang diolah dan dianalisis adalah data
yang ada pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Skor Analisis Penggunaan Kata Penghubung dalam Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD No. 224 Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten Maros pada pertemuan ke IV
No. Nama Kode Sampel Skor Nilai yang Diperoleh
1 2 3 41 Asdar 2010/01 17
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Rusli
Abrian Wijaya
Hasmawati
Rudianto
Syaripuddin
Anjung Selsa Putri
Fadli
Rahmiyanti
Denil Rahmat
Sahrul
Selviana
Marhaeni
Akbar Arya
Rusdi
2010/02
2010/03
2010/04
2010/05
2010/06
2010/07
2010/08
2010/09
2010/10
2010/11
2010/12
2010/13
2010/14
2010/15
15
13
19
14
16
13
18
15
12
16
14
18
10
15
1 2 3 416
17
18
19
20
A. Egi Renaldi
Jabal Nur
Surianti
A s r i
Irma Dayanti
2010/16
2010/17
2010/18
2010/19
2010/20
14
17
11
15
10
Data pada tabel di atas, memperlihatkan bahwa dari keseluruhan sampel tak
seorang pun memperoleh skor sebagai skor tertinggi. Hanya skor 19 yang dicapai oleh
1 sampel dengan kode sampel 2010/04 skor terendah yaitu 10 dicapai oleh 2 sampel
dengan kode 2010/14 dan 2010/20.
Skor tersebut di atas, dapat dibuatkan daftar ketentuan nilai pada skor yang
dicapai oleh siswa / sampel. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.2 Ketentuan Nilai Skor Analisis Penggunaan Kata Penghubung dalam Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD No. 224 Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten Maros.
No. Skor Nilai
1 2 31
2
3
4
5
6
20
19
18
17
16
15
10
9,5
9
8,5
8
7,5
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
7
6,5
6
5,5
5
4,5
4
3,5
3
2,5
1 2 317
18
19
20
4
3
2
1
2
1,5
1
0,5
Berdasarkan nilai yang tercantum pada tabel di atas, maka dapatlah ditentukan
frekuensi pada setiap nilai yang diperoleh sampel. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Analisis Penggunaan Kata Penghubung dalam Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD No. 224 Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten Maros.
Skor Mentah Frekuensi Persentase (%)
1 2 3
20
19
18
17
16
15
14
0
1
2
2
2
4
3
0
5
10
10
20
15
10
1 2 313
12
11
10
2
1
1
2
10
5
5
10
Jumlah 20 100
Tabel 4.4 Konversi Skor Mentah ke Dalam Nilai Berskala 1-10
Skor Mentah Nilai Persentase Kemampuan Frekuensi Persentase
(%)
1 2 3 4 520
19
18
17
16
15
14
10
9,5
9
8,5
8
7,5
7
100
95
90
85
80
75
70
0
1
2
2
2
4
3
0
5
10
10
10
20
15
13
12
11
10
6,5
6
5,5
5
65
60
55
50
2
1
1
2
10
5
5
10
Jumlah 20 100
Dari hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa dari 20 siswa yang menjadi
sampel, penilaian nilai tertinggi adalah 9,5 dan nilai terendah 5 (tabel 4.4). Diantara
20 sampel, tidak seorang pun yang mampu mengerjakan soal dengan benar sebanyak
20 butir atau 100% (tabel 4.4). Oleh karena itu, tidak seorang sampel mendapat nilai
10. Yang mendapat nilai 9,5 atau 95%, sebanyak 2 sampel atau 5%. Yang mendapat
nilai 8,5 atau 85% sebanyak 2 sampel atau 10%. Yang mendapat nilai 8 atau 80%
sebanyak 2 sampel atau 10%. Yang mendapat nilai 7,5 atau 75% sebanyak 4 sampel
atau 40%. Yang mendapat nilai 7 atau 70% sebanyak 3 sampel atau 15%. Yang
mendapat nilai 6,5 atau 65% sebanyak 2 sampel atau 10%. Yang mendapat nilai 6 atau
60% sebanyak 1 sampel atau 5%. Yang mendapat nilai 5,5 atau 55% tidak ada atau
0%. Dan yang mendapat nilai 5 atau 50% sebanyak 3 sampel atau 15%. Demikian
pula tak seorang pun sampel mendapat skor 1 - 9. Artinya diantara 20 sampel tidak
ada yang menjawab dengan benar 1 - 9 butir soal. Semua sampel menjawab dengan
benar diantara 9 - 19 butir soal.
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa sampel yang mendapat
nilai 6,5 ke atas sebanyak 16 sampel atau 80%, dan sampel yang memperoleh nilai
dibawah 6,5 sebanyak 4 sampel atau 20%.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini diuraikan hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh keterangan, bahwa seluruhnya dari jumlah
sampel mampu menganalisis penggunaan kata penghubung dalam kalimat majemuk
bahasa Indonesia dengan tepat. Data menunjukkan dari 20 sampel, 16 sampel yang
memperoleh skor 13 ke atas dengan nilai 6,5 ke atas. Sedangkan selebihnya
memperoleh skor 12 ke bawah, yaitu memperoleh nilai kurang dari 6,5 sebanyak 4
siswa.
Jadi, siswa yang dikatakan mampu menganalisis penggunaan kata penghubung
dalam kalimat majemuk bahasa Indonesia apabila memperoleh nilai 6,5 ke atas, yang
memperoleh kurang dari 6,5 dikatakan belum mampu. Oleh karena itu, siswa yang
mendapat nilai 6,5 ke atas masih perlu diberi pengayaan agar mereka memiliki
wawasan yang luas tentang pelajaran kata penghubung dalam kalimat majemuk
bahasa Indonesia. Dan yang mendapat nilai kurang dari 6,5 masih perlu diberi
bimbingan dan latihan yang lebih banyak agar mereka lebih terampil menganalisis
penggunaan kata penghubung dalam kalimat majemuk bahasa Indonesia dengan tepat.
Hasil pengolahan data dalam penelitian ini diterima. Dengan diterimanya
hipotesis tersebut, maka kesimpulan yang diperoleh adalah “Analisis penggunaan kata
penghubung dalam kalimat majemuk bahasa Indonesia siswa kelas V SD No. 224
Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten Maros sudah memadai”. Dengan melihat
standar yang telah ditentukan atau ditetapkan yaitu jika jumlah sampel mencapai 85%
ke atas mendapat nilai 6,5 ke atas dikatakan mampu, dan jika jumlah sampel 85% ke
bawah mendapat nilai kurang dari 6,5 dikatakan belum mampu.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tabel pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa
hasil pelaksanaan penelitian tentang analisis penggunaan kata penghubung dalam
kalimat majemuk bahasa Indonesia, yakni:
1. Hipotesis yang dikemukakan yaitu “Analisis penggunaan kata penghubung dalam
kalimat majemuk bahasa Indonesia siswa kelas V SD No. 224 Pangia Kecamatan
Simbang Kabupaten Maros sudah memadai”.
2. Dari hasil penelitian didapatkan jumlah sampel yang memperoleh nilai 6,5 ke atas
sebanyak 16 sampel atau 80%, dan yang memperoleh nilai kurang dari 6,5
sebanyak 4 sampel atau 20%.
3. Dengan berdasarkan pada tolak ukur kemampuan siswa yakni: siswa dikatakan
mampu apabila mencapai 85% sampel memperoleh nilai 6,5 ke atas, dan dikatakan
belum mampu apabila 85% sampel mendapat nilai kurang dari nilai 6,5 maka
siswa kelas V SD No. 224 Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten Maros
dinyatakan mampu menggunakan kata penghubung dalam kalimat majemuk
bahasa Indonesia.
B. Saran
Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas V SD No. 224
Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten Maros mampu menganalisis penggunaan kata
penghubung dalam kalimat majemuk bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penulis
mengemukakan beberapa saran yang sehubungan dengan peningkatan pengajaran
bahasa Indonesia khususnya kata penghubung dalam kalimat majemuk bahasa
Indonesia. Untuk itu disarankan agar:
1. Guru sebaiknya menggunakan metode yang tepat agar siswa mudah menganalisis
penggunaan kata penghubung dalam kalimat majemuk bahasa Indonesia.
2. Guru hendaknya memberikan banyak latihan agar siswa dapat memahami betul
bagaimana cara menganalisis penggunaan kata penghubung dalam kalimat
majemuk bahasa Indonesia.
3. Guru sebaiknya menjelaskan kepada siswa tentang bagaimana cara menganalisis
penggunaan kata penghubung dalam kalimat majemuk bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1987. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung.
Alwi, Hasan, dkk. 1984. Kurikulum 1984 SMP. Jakarta.
------------------- 1989. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
------------------- 1997. Tata Bahasa Baku Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ambari, Abdullah. 1983. Intisari Tata Bahasa Indonesia. Bandung: Djatnika.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktiek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Badudu, J.S. 1986. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia.
Bambang dan Negoro. 1975. Rangkuman Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Yudhistira.
Chaer, Abdul. 1988. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Barata Karya Aksara.
Darisman, Muh, dkk. 2006. Mari Belajar Bahasa Indonesia SD Kelas V. Jakarta. Yudhistira.
Hadi, Sutrisno. 1986. Jilid 2, Cetakan 3. Yogyakarta: Fakultas UGM
Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia. Ende Flores: Nusa Indah.
Kridalaksana, Harimurti. 1986. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia
Moeliono, Anton M. 1996. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ramlan, M. 1985. Tata Bahasa Indonesia (Penggolongan Kata). Yogyakarta: Balai Pustaka.
-------------- 1987. Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV. Koryono
Risan, Abutami, dkk. 1984. Rangkuman Sari Tata Bahasa Indonesia. Padang: Angsa Raya. Said, Ide. D.M. 1998. Tata Penulisan Skripsi. Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang.
Sannang, Ramli. 1988. Pengantar Sintaksis Bahasa Indonesia. Diktat. Ujung Pandang: FPBS IKIP Ujung Pandang.
Sudjana, N. 1986. Tuntutan Penyusunan Karya Ilmiah. Jakarta: Sinar Baru.
Sekolah : SD No. 224 Pangia Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : V (Lima) / II (Dua)Pertemuan : IStandar Kompetensi : Memahami penjelasan narasumber Kompetensi Dasar : Menulis kata penghubung dalam kalimat majemuk Indikator : Mampu menggunakan kata penghubung tetapi dan atau dalam
kalimat majemuk.Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
1. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menulis kata penghubung dalam kalimat majemuk
2. Materi Pembelajaran
Kata penghubung tetapi dan atau
3. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Menemukan sendiri
c. Tanya jawab
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
1. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang kata penghubung
b. Kegiatan Inti
1. Siswa membetulkan penggunaan kata penghubung yang salah.
2. Siswa melengkapi kalimat dengan kata penghubung tetapi dan atau.
3. Siswa menggabungkan kalimat dengan kata penghubung tetapi dan atau.
4. Siswa membuat kalimat dengan kata penghubung tetapi dan atau.
c. Kegiatan Akhir
1. Pengayaan
2. Guru dan siswa membuat kesimpulan
3. Pemberian tugas / PR
5. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Buku paket bahasa Indonesia kelas V SD Penerbit Yudisthira
b. Buku penunjang yang relevan
6. Penilaian
a. Teknik penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk : Unjuk kerja
c. Instrumen
Mengetahui Kepala Sekolah
KASIM, S.PdNIP. 19580803 197910 1 005
Maros, ………………... 2010Guru Mata Pelajaran
R U S N I A
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SD No. 224 Pangia
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : V (Lima) / II (Dua)
Pertemuan : II
Standar Kompetensi : Menulis
Memahami kalimat majemuk bertingkat
Kompetensi Dasar : Menulis kata penghubung karena
Indikator : Mampu menggunakan kata penghubung karena dengan tepat.
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
1. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membuat kalimat kata penghubung karena dengan tepat.
2. Materi Pembelajaran
Kata penghubung dalam kalimat majemuk bertingkat
3. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Menemukan sendiri
c. Tanya jawab
4. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
1. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang kata penghubung
b. Kegiatan Inti
1. Siswa membaca kalimat-kalimat yang menggunakan kata penghubung karena.
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang penggunaan kata penghubung
karena.
3. Siswa menentukan kalimat-kalimat yang bisa dilengkapi dengan kata penghubung
yang menyatakan sebab.
4. Siswa melengkapi kalimat-kalimat dengan kata penghubung yang menyatakan
sebab.
5. Siswa menulis lima kalimat yang menggunakan kata sebab atau karena.
c. Kegiatan Akhir
1. Pengayaan
2. Guru dan siswa membuat kesimpulan
3. Pemberian tugas / PR
5. Sumber dan Media Pembelajaran
a. Buku paket bahasa Indonesia kelas V SD Penerbit Yudisthira
b. Buku penunjang yang relevan
6. Penilaian
a. Teknik penilaian : Tes tertulis
b. Bentuk : Uraian
c. Instrumen
Mengetahui Kepala Sekolah
KASIM, S.PdNIP. 19580803 197910 1 005
Maros, ………………... 2010Guru Mata Pelajaran
R U S N I A
Lampiran 3
INSTRUMEN PENELITIAN
ANALISIS PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KALIMAT
MAJEMUK BAHASA INDONESIA SISWA KELAS
V SD NO. 224 PANGIA KECAMATAN SIMBANG
KABUPATEN MAROS
Petunjuk Khusus
1. Sebelum menjawab soal-soal di bawah ini, siswa diharapkan menulis identitas
pada sudut kanan atas : Nama, dan Nomor kode sampel.
2. Siswa tidak dibenarkan bekerja sama dalam menjawab soal-soal berikut.
Jawablah dengan jujur dan sesuai dengan pendapat anda.
3. Soal yang kurang jelas hanya dapat ditanyakan pada pengawas, tidak dibenarkan
bertanya kepada sesame teman anda.
4. Butir-butir dibawah ini dimaksudkan untuk menganalisis penggunaan kata
penghubung dalam kalimat majemuk bahasa Indonesia siswa kelas V SD No. 224
Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten Maros.
5. Berilah tanda silang pada salah satu jawaban yang dianggap paling tepat.
Soal
1. Manakah pemakaian kata penghubung karena yang tepat pada kalimat berikut ini ?
a. Karena sibuk, ia lupa makan
b. Sifat angkuhnya baru berkurang karena ia mengalam kepahitan hidup
bertahun-tahun.
c. Usaha dagangnya lancer sejak ia beristri dua
d. Hukuman sangat berat, karena tampaknya pengedar narkotik itu tidak gentar
2. Dia tidak pergi ke sekolah ….. sakit. Kata penghubung yang paling tepat untuk
melengkapi kalimat di atas adalah …
a. Sebab c. Karena
b. Tetapi d. dan
3. ……….. modal di bank terbatas, tidak semua pengusaha lemah memperoleh
kredit. Kata penghubung yang paling tepat untuk melengkapi kalimat di atas
adalah …
a. Sehingga c. Seandainya
b. Karena d. Supaya
4. Manakah pemakaian kata penghubung tetapi yang tepat pada kalimat berikut ini ?
a. Adikku belum bersekolah, tetapi dia sudah bisa membaca
b. Hatinya telah demikian kesar tetapi tak tahu lagi apa yang mesti ia kerjakan.
c. Orang tuanya terpaksa mencari pekerjaan tambahan, tetapi penghasilannya
tidak cukup.
d. Lekaslah pulang agar supaya ibumu tidak marah.
5. Manakah pemakaian kata penghubung tetapi yang tidak tepat pada kalimat berikut
ini ?
a. Banyak yang bisa kakek ceritakan padamu, tetapi akan kakek ceritakan yang
paling berkesan.
b. Dia menangis, tetapi istrinya hanya terdiam saja.
c. Yang kita cari adalah hotel yang sederhana tetapi bersih.
d. Saya sedang mandi tetapi dia datang.
6. Hari sudah siang
Amin belum bangun
Untuk menggabungkan kalimat majemuk setara di atas menggunakan kata
penghubung …
a. Dan b. Melainkan c. tetapi d. karena
7. Kami akan berangkat hari Sabtu ……. Minggu. Kata penghubung yang paling
tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ….
a. Karena b. Sebab c. atau d. dan
8. Penggunaan kata penghubung atau yang tepat pada kalimat di bawah ini adalah …
a. Adik menyanyi atau saya menari
b. Tulisan anak itu bersih atau jelas
c. Mukanya pucat seperti bulan kesiangan
d. Mereka sedang belajar atau mereka sedang ngobrol
9. Adiknya rajin belajar …. Ia sendiri malas belajar. Kata penghubung yang paling
tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah ….
a. Tetapi b. Sebelum c. Karena d. Bila
10. Aku yang datang ke rumahmu …. Kamu yang datang ke rumahku. Kata
penghubung yang paling tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah …
a. Karena b. Tetapi c. Sebab d. Atau
11. Kata penghubung yang tepat pada kalimat majemuk setara di bawah ini adalah ….
a. Bayu mengatakan “saya pergi kemarin”
b. Pikiran hanya tumbuh kalau dipergunakan dan akan menjadi surut kalau
dibiarkan menganggur.
c. Apa pekerjaan ayah Yuni ?
d. Anak itu bermain laying-layang
12. Kata penghubung dan yang tepat pada kalimat majemuk setara di bawah ini adalah
…
a. Ayah berangkat ke kantor dan ibu pergi ke pasar
b. Mereka sedang belajar dan mereka sedang ngobrol
c. Lekaslah pulang dan ibumu tidak marah
d. Makanlah obat ini agar sakit anda lekas sembuh
13. Manakah pemakaian kata penghubung yang benar pada kalimat berikut ….
a. Dia mencari saya dengan adik saya
b. Dia mencari saya dan adik saya
c. Dia mencari saya lalu adik saya
d. Dia mencari saya kemudian adik saya
14. Menabung bukanlah untuk memperkaya diri, ….. untuk membiasakan diri hidup
hemat. Kata penghuung yang paling tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah
….
a. Dan b. Sebab c. Melainkan d. Atau
15. Pak Bahrun menyayangi semua keponakannya.
Dia menyayangi anak kandungnya.
Penggabungan yang tepat pada kalimat di atas adalah …
a. Pak Bahrun menyayangi semua keponakannya, seperti dia menyayangi anak
kandungnya.
b. Pak Bahrun menyayangi semua keponakannya, tetapi dia menyayangi anak
kandungnya.
c. Pak Bahrun menyayangi semua keponakannya, kemudian dia menyayangi anak
kandungnya.
d. Pak Bahrun menyayangi semua keponakannya, dan dia menyayangi anak
kandungnya.
16. Kalimat majemuk yang menyatakan hubungan pengandaian menggunakan kata
penghubung ….
a. Biarpun engkau sakit, engkau tak pernah menangis
b. Seandainya engkau tidak hadir malam itu, kami tidak mendapat uang
sedemikian banyak.
c. Ia pandai, bahkan terpandai dalam kelasnya.
d. Angin bertiup, hujan pun turun.
17. Kalimat majemuk yang menyatakan hubungan waktu menggunakan kata
penghubung ….
a. Tulisan anak itu bersih lagi jelas
b. Ia kaya serta baik hati
c. Pekerjaan itu sudah selesai ketika ayah datang dari kantor
d. Mukanya pucat seperti bulan kesiangan
18. Kalimat di bawah ini menggunakan kata penghubung yang menyatakan waktu,
kecuali ….
a. Ketika ia datang, saya berangkat
b. Ia datang ketika saya berangkat
c. Usaha dagangnya lancer sejak ia beristri dua
d. Ia pandai, bahkan terpandai dalam kelasnya
19. Kalimat berikut menggunakan kata penghubung yang tidak menyatakan
perlawanan adalah ….
a. Adiknya rajin belajar, tetapi ia sendiri malas belajar
b. Hukuman sangat berat, tetapi tampaknya pengedar narkotik itu tidak gentar.
c. Dia bukan pelajar SD No. 224 Pangia, melainkan pelajar SDN No.5 Samanggi.
d. Walaupun hari hujan, ia berangkat juga ke kantor
20. Badannya kurus ….. mukanya sangat pucar. Untuk mengisi titik-titik yang tepat
adalah …
a. Dan b. Lagi c. Ketika d. Seperti
KUNCI JAWABAN
1. A 11. B
2. C 12. A
3. B 13. B
4. A 14. C
5. D 15. A
6. C 16. B
7. C 17. C
8. D 18. D
9. A 18. D
10. D 20. A
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul “Analisis Penggunaan Kata Penghubung dalam Kalimat
Majemuk Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD No. 224 Pangia Kecamatan
Simbang Kabupaten Maros”
Atas nama mahasiswa:
Nama : RUSNIA
Nim : 0620717013
Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Setelah diperiksa dan diteliti ulang, telah memenuhi persyaratan untuk diujikan
Maros, Juli 2010
Pembimbing I
M. Nurdin, S.Pd., M.Si
Pembimbing II
Drs. H. A. M. Arifin Ali, M.Hum
Mengetahui, Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Yayasan Perguruan Islam Maros (STKIP-YAPIM)
Prof. Dr. H. Kaharuddin, M.HumNip. 19591231 198703 1 020
ANALISIS PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KALIMAT MAJEMUK BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V
SD NO. 224 PANGIA KECAMATAN SIMBANG KABUPATEN MAROS
SKRIPSI
Diajukan Kepada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Yayasan Perguruan Islam Maros untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
R U S N I A 06.20717.013
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN YAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS
2010 ANALISIS PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KALIMAT
MAJEMUK BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NO. 224 PANGIA KECAMATAN SIMBANG
KABUPATEN MAROS
SKRIPSI
R U S N I A NIM. 0620717013
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN YAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS
2010 ABSTRAK
RUSNIA, 2010. Analisis Penggunaan Kata Penghubung dalam Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD No. 224 Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten Maros. (dibimbing oleh M. Nurdin dan H. A. M. Arifin Ali)
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui tes dan teknik analisis data. Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran yang lengkap dan seksama tentang kemampuan menggunakan kata penghubung dalam kalimat majemuk bahasa Indonesia siswa kelas V SD No. 224 Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten Maros. Populasi penelitian ialah siswa kelas V SD No. 224
Pangia yang berjumlah 93 siswa. Siswa yang menjadi sampel sebanyak 20 siswa. Pengambilan data yang digunakan adalah tes hasil belajar sebagai instrumen penelitian dalam bentuk obyektifitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai 6,5 keatas sebanyak 16 siswa atau 80%, dan yang memperoleh nilai kurang dari 6,5 sebanyak 4 siswa atau 20%. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis, maka hipotesis diterima atau dengan kata lain kemampuan menggunakan kata penghubung dalam kalimat majemuk bahasa Indonesia siswa kelas V SD No. 224 Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten Maros sudah memadai.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
taufik-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan waktu yang telah
direncanakan. Skripsi ini berjudul Analisis Penggunaan Kata Penghubung dalam
Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD No. 224 Pangia Kecamatan
Simbang Kabupaten Maros.
Penulisan skripsi ini selain memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
sarjana pendidikan pada jurusan pendidikan Bahasa dan Seni pada Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yapim Maros, juga merupakan salah satu
tolak ukur bagi identitas penulis, baik sebagai insan akademis dalam rangka
memenuhi tuntutan Tridarma Perguruan Tinggi terlebih lagi sebagai insan sosial yang
menjadi abdi masyarakat negara dan agama.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak terutama dari M. Nurdin, S.Pd., M.Si, dan Drs. H. A. M. Arifin Ali, M.Hum.,
sebagai Pembimbing I dan Pembimbing II, yang dengan penuh ketulusan telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbngan, saran dan dorongan sejak
penyusunan proposal hingga menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk itu, pada
kesempatan ini dengan rasa rendah diri penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, tak lupa penulis
ucapkan kepada :
Drs. H. M. Ikram Idrus, Ketua Yayasan Perguruan Islam Maros, yang telah
mengasuh dan membina perguruan tinggi secara baik, sehingga para mahasiswa
termasuk penulis dapat menyelesaikan studi tepat pada waktunya.
Prof. Dr. H. Kaharuddin, M.Hum., Ketua STKIP Yapim Maros yang telah
memberikan pengantar untuk mengadakan penelitian pada SD No. 224 Pangia
Kecamatan Simbang Kabupaten Maros.
Kepala Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Maros dan Kepala SD No. 224
Pangia yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian pada sekolah yang
dipimpinnya. Dosen STKIP Yapim Maros yang telah mendidik dan membekali ilmu
pengetahuan kepada penulis.
Teristimewa penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada Ayahanda Rudi dan Ibunda Kartini, serta sahabat yang telah
memberikan kasih sayang, dukungan, dan doa untuk kesuksesan penulis.
Harapan penulis, semoga segala bantuan, dorongan, bimbingan dan
pengorbanan yang diberikan oleh berbagai pihak, semoga mendapat ridho dari Allah
SWT, dan mendapatkan berkah dan amal yang setimpal. Amin.
Maros,
Juli 2010 RusniaDAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
MOTO iv
ABSTRAK v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
A. Tinjauan Pustaka 7
B. Kerangka Pikir 33
C. Hipotesis 34
BAB III METODE PENELITIAN 6
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 6
B. Variabel dan Desain Penelitian 6
C. Defenisi Operasional Variabel 37
D. Populasi dan Sampel 38
E. Teknik Pengumpulan Data 40
F. Teknik Analisis Data 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN 42
A. Hasil Penelitian 42
B. Pembahasan 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51
A. Kesimpulan 51
B. Saran 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Keadaan Populasi Penelitian 39
4.1 Skor Analisis Penggunaan Kata Penghubung dalam Kalimat 43Majemuk Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD No. 224 PangiaKecamatan Simbang Kabupaten Maros pada Pertemuan IV
4.2 Ketentuan Nilai Skor Analisis Penggunaan Kata Penghubung 45dalam Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD No. 224 Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten Maros
4.3 Distribusi Frekuensi Analisis Penggunaan Kata Penghubung 46dalam Kalimat Majemuk Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD No. 224 Pangia Kecamatan Simbang Kabupaten Maros
4.4 Konversi Skor Mentah ke dalam Nilai Berskala 1 - 10 47
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I 55
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan II 57
3. Instrumen Penelitian 59
4. Kunci Jawaban 66
5. Permohonan Izin Penelitian
6. Surat Izin Penelitian
7. Surat Keterangan Penelitian
MOTO
“Setiap masalah pasti ada titik penyelesaiannya. Oleh karena itu, janganlah jadikan masalah sebagai kendala tetapi jadikanlah motivasi untuk mencapai keberhasilan”
Karya ini kupersembahkan kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta sebagai ungkapan terima kasih yang terwujud dalam segala pengorbanan dan jerih payah
selama ini menyertai dalam pengabdian.
PEMERINTAH KABUPATEN MAROSDINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
CABANG DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN SIMBANGSEKOLAH DASAR NO. 224 PANGIA
Alamat : Pangia
SURAT KETERANGAN No. 421.2/04/SD.224/SBG/2010
Yang bertanda tangan di bawah ini kepala SD No. 224 Pangia, Kecamatan Simbang
Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan, menerangkan bahwa :
Nama : RUSNIA
NIM : 06 20717 013
Program Studi : Bahasa dan Sastra Indonesia
Adalah benar telah melakukan penelitian di SD No. 224 Pangia Kecamatan Simbang
Kabupaten Maros dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “ANALISIS
PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KALIMAT MAJEMUK BAHASA
INDONESIA SISWA KELAS V SD NO. 224 PANGIA KECAMATAN SIMBANG
KABUPATEN MAROS”, penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni – Juli 2010.
Demikian Surat Keterangan ini diberikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.