KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI Oleh: Direktorat Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Disampaikan pada: Smart Villages Off-Grid Islands Electricity Workshop Bunaken, 4 November 2015 1
15
Embed
Bunaken Island | Nov-15 | Various new and renewable energies, (Kebijakan dan Program)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI
Oleh:
Direktorat Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan
Berdasarkan Draft RUKN 87,35% 90,15% 97,25% 95,15% 97,35%
NAD 89,72% Sumut
87,62%
Sumbar 80,22%
Riau 77,56%
Sumsel 70,90%
Bengkulu 77,53%
Babel 97,13%
Lampung 77,55%
Jakarta 99,99%
Banten 86,27%
Jabar 80,15%
Jateng 86,13%
Jambi 75,14%
DIY 80,57%
Jatim 79,26%
Bali 78,08%
NTT 54,77%
Kalbar 95,55%
Kalsel 81,61%
Kaltim 80,45%
Sulut 81,82%
Sulteng 71,02%
Sulsel 81,14%
Malut 87,67%
Maluku 78,36%
Papua 36,41%
Category :
> 70 %
50 - 70 %
< 50 %
Sulbar 67,60%
Kepri 69,66%
Sultra 62,51%
Papua Barat 75,53%
Kalteng 66,21%
Gorontalo 67,81%
NTB 64,43%
3
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
NO ENERGI BARU TERBARUKAN SUMBER DAYA (SD) KAPASITAS TERPASANG (KT)
1 Hidro 75.000 MW 5.250 MW
2 Panas Bumi 29.475 MW 1.403,50 MW
3 Biomassa 32.000 MW 1.740,40 MW
4 Surya 4,80 kWh/m2/day 71,02 MW
5 Angin dan Hybrid 3 – 6 m/s 3,07 MW
6 Samudera 61 GW ***) 0,01 MW ****)
7 Uranium 3.000 MW *) 30,00 MW **)
*) Hanya di Kalan – Kalimantan Barat
**) Sebagai pusat penelitian, non-energi
***) Sumber: Badan Litbang ESDM, 2014
****) Prototype BPPT
4
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
1. KONSERVASI ENERGI: meningkatkan efisiensi energi pada sisi
suplai dan permintaan di sektor industri, transportasi , rumah tangga dan
komersial
2. DIVERSIFIKASI ENERGI: meningkatkan peranan energi baru dan
terbarukan dalam bauran energi ENERGI TERBARUKAN
a. Panas Bumi,
b. Air,
c. Bioenergi,
d. Surya,
e. Angin,
f. Arus dan gelombang laut
ENERGI BARU a. Batubara Tercairkan,
b. Gas Metana Batubara,
c. Batubara Tergaskan,
d. Nuklir,
e. Hidrogen.
5
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
23%
2014 2020
2025
290
Juta TOE
215
Juta TOE
450
Juta TOE
Bussiness
As Usual
TARGET 2025
400
Juta TOE
KONSERVASI ENERGI
PRIMER 11%
EBT
Batubara
Gas Bumi
Minyak Bumi
30%
22%
25%
EBT
Batubara
Gas Bumi
Minyak Bumi
17%
29%
22%
32%
EBT
Batubara
Gas Bumi
Minyak Bumi
6%
29%
24%
41%
SAAT INI
TOTAL ENERGI PRIMER NASIONAL 215 MTOE
ENERGI PRIMER EBT: 13 MTOE PANAS BUMI : 6 MTOE BIOFUEL : 4 MTOE BIOMASSA : 2 MTOE AIR : 1 MTOE
6
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 7
Minyak Bumi 25% ~ 96 MTOE
Gas Bumi 22% ~ 76,75 MTOE
Batubara 22% ~ 113,45 MTOE
EBT 23% ~ 84,15 MTOE B
aura
n E
nerg
i Pri
mer
(PP 7
9/2014)
2025: 115 GW
Komposisi Kapasitas Pembangkit
60% Fosil 40% EBT
46,8 GW 68,2 GW
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
N
O REGULASI KEBIJAKAN
1 PerMen ESDM No.
3/2015 dan No.19/2015
Feed-in Tariff untuk PLT
berbasis hidro
2 PerMen ESDM No. 17
Tahun 2014
Harga patokan tertinggi
untuk PLT Panasbumi
3 PerMen ESDM No. 27
Tahun 2014
Feed-in Tariff untuk PLT
Bioamassa dan Biogas
4 Sedang dipersiapkan
Feed-in Tariff untuk PLT
Surya, PLT Surya Rooftop
dan PLT Bayu/Angin
8
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
1. MENYUSUN REGULASI DAN
KEBIJAKAN
Perlu mendorong kebijakan dan regulasi untuk mempercepat pencapaian tingkat pemanfaatan energi baru terbarukan dalam bauran energi primer nasional.
2. MENCIPTAKAN PASAR
Melalui pemanfaatan EBT, penugasan PT. PLN untuk membeli energi listrik dari energi baru terbarukan
3. MENYUSUN SNI
Menyusun rancangan SNI terkait dengan peralatan pembangkit energi baru terbarukan
4. MEMBUAT FEED-IN TARIFF DAN
CEILING PRICE
Penerbitan Permen ESDM yang mengatur FiT dan ceiling price energi listrik dari pembangkit listrik yang menggunakan energi baru terbarukan.
5. MEMBERI KEMUDAHAN DAN INSENTIF
EBT
Prosedur perijinan usaha penyediaan tenaga listrik dari energi baru terbarukan yang lebih mudah.
6. MEMBANGUN INFRASTRUKTUR
ENERGI
Melalui APBN, APBD dan DAK untuk membangun infrastruktur energi untuk perdesaan lebih memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik sesuai potensi energi terbarukan setempat.
7. MENINGKATKAN CAPACITY BUIDING
Edukasi dan pelatihan di bidang perencanaan pemanfaatan energi terbarukan.
Pelatihan kepada Lembaga Pembiayaan
Meningkatkan jaringan informasi melalui asosiasi atau jejaring terkait dengan energi terbarukan.
8. MENINGKATKAN KEMAMPUAN
INDUSTRI PERALATAN PLTM dan PLTA
Penelitian dan informasi teknologi pemanfaatan energi baru terbarukan melalui kerjasama dengan badan litbang dan instansi terkait
9. MENINGKATKAN KERJASAMA
INTERNASIONAL
Meningkatkan kerjasama untuk peningkatan kapasitas dan transfer teknologi pemanfaatan energi baru terbarukan.
Pertukaran informasi terkait regulasi dan kebijakan pemanfaatan energi baru terbarukan dengan negara lain. 9
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
a. PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 10 TAHUN 2012 : PELAKSANAAN KEGIATAN FISIK
PEMANFAATAN ENERGI BARU DAN ENERGI TERBARUKAN (Anggaran APBN-KESDM)
b. PERATURAN MENTERI ESDM : PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN DAK ENERGI PERDESAAN /
ENERGI SKALA KECIL (Anggaran DAK KEMKEU)
RUANG LINGKUP
Pembangunan PLTMH OFF Grid;
Perluasan/peningkatan pelayanan tenaga listrik dari PLTMH Off Grid dan atau PLTS Terpusat Off Grid;
Pembangunan PLTS Terpusat Off Grid dan/atau PLTS Tersebar;
Pembangunan PLT Hybrid Surya – Angin;
Rehabilitasi PLTMH Off Grid dan/atau PLTS Terpusat yang rusak;
Pembangunan Instalasi Biogas skala rumah tangga;
Rehabilitasi instalasi biogas.
Penyusunan Studi Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Energi Terbarukan (FS dan DED)
RUANG LINGKUP
Pembangunan PLTMH OFF Grid;
Pembangunan PLTS Terpusat Off Grid; PLTS Rooftop
Pembangunan PLT Hybrid Surya – Angin;
Pembangunan Instalasi Biogas skala rumah tangga;
Pembangunan Percontohan EBT (Inisiasi Pemerintah)
10
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 11
REKAPITULASI PEMBANGUNAN PLT-EBT UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK MASYARAKAT OLEH DITJEN EBTKE