KAJIAN KEEFEKTIFAN ZONASI BERDASARKAN KOMUNITAS IKAN KARANG DI TAMAN NASIONAL BUNAKEN, SULAWESI UTARA Oleh: Fakhrizal Setiawan 1 , Gatot Santoso 2 , Eko Wahyu Handoyo 2 , Titi Setiyawati 2 , Yuyun Saeful Uyun 2 - Wildlife Conservation Society Indonesia Marine Program 1 - Balai Taman Nasional Bunaken 2 Abstract Research on the effectiveness of zoning based on reef fish communities conducted in 26 sites in the Bunaken National Park (BNP) recorded 368 species in 46 families of reef fish. Bunaken Island coral reef ecosystems have conditions favorable to the island / location. Community structure viewed from the ecological index indicates the condition of coral reef fish communities are still in the good category. The results of cluster analysis and correspondence factorial analysis (AFK) grouped locations in the South Coast BNP is different from other North Shore BNP locations, Nain Island, Mantehage Island, Bunaken Island and Manado Tua Island. The effectiveness of zoning in BNP based on data in coral cover and reef fish are still good with an indication of reef fish biomass in the core zone of the highest relative to the size of a large fish / mature larvae that are expected to contribute to other zones. Keywords : zonation, reef fish community structure, Bunaken National Park Abstrak Penelitian tentang keefektifan zonasi berdasarkan komunitas ikan karang dilakukan pada bulan Juli-Oktober 2012. Penelitian di 26 site di kawasan Taman Nasional Bunaken mencatat 368 species dalam 46 famili ikan karang. Pulau Bunaken memiliki kondisi ekositem terumbu karang paling baik dibandingkan pulau/lokasi lainnya. Struktur komunitas dilihat dari indeks ekologi menunjukan kondisi komunitas ikan karang masih dalam kategori baik. Hasil analisis kluster dan analisis factorial korespondensi (AFK) mengelompokkan lokasi di Pesisir Selatan TN. Bunaken berbeda dengan lokasi lainnya yaitu Pesisir Utara TN. Bunaken, Pulau Nain, Pulau Mantehage, Pulau Bunaken,dan Pulau Manado Tua. Tingkat keefektifan zonasi di TN. Bunaken berdasarkan data tutupan karang dan ikan karang masih baik dengan indikasi biomasa ikan karang di zona inti tertinggi
12
Embed
KAJIAN KEEFEKTIFAN ZONASI BERDASARKAN · PDF fileTaman Nasional Bunaken adalah kawasan pelestarian alam berbasis lautan ... dekat dengan Pulau Bunaken sehingga pengawasan lebih mudah.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KAJIAN KEEFEKTIFAN ZONASI BERDASARKAN KOMUNITAS IKAN
KARANG DI TAMAN NASIONAL BUNAKEN, SULAWESI UTARA
Oleh:
Fakhrizal Setiawan1, Gatot Santoso
2, Eko Wahyu Handoyo
2, Titi Setiyawati
2,
Yuyun Saeful Uyun 2
- Wildlife Conservation Society Indonesia Marine Program1
- Balai Taman Nasional Bunaken2
Abstract
Research on the effectiveness of zoning based on reef fish communities
conducted in 26 sites in the Bunaken National Park (BNP) recorded 368 species in
46 families of reef fish. Bunaken Island coral reef ecosystems have conditions
favorable to the island / location. Community structure viewed from the
ecological index indicates the condition of coral reef fish communities are still in
the good category. The results of cluster analysis and correspondence factorial
analysis (AFK) grouped locations in the South Coast BNP is different from other
North Shore BNP locations, Nain Island, Mantehage Island, Bunaken Island and
Manado Tua Island. The effectiveness of zoning in BNP based on data in coral
cover and reef fish are still good with an indication of reef fish biomass in the core
zone of the highest relative to the size of a large fish / mature larvae that are
expected to contribute to other zones.
Keywords : zonation, reef fish community structure, Bunaken National Park
Abstrak
Penelitian tentang keefektifan zonasi berdasarkan komunitas ikan karang
dilakukan pada bulan Juli-Oktober 2012. Penelitian di 26 site di kawasan Taman
Nasional Bunaken mencatat 368 species dalam 46 famili ikan karang. Pulau
Bunaken memiliki kondisi ekositem terumbu karang paling baik dibandingkan
pulau/lokasi lainnya. Struktur komunitas dilihat dari indeks ekologi menunjukan
kondisi komunitas ikan karang masih dalam kategori baik. Hasil analisis kluster
dan analisis factorial korespondensi (AFK) mengelompokkan lokasi di Pesisir
Selatan TN. Bunaken berbeda dengan lokasi lainnya yaitu Pesisir Utara TN.
Bunaken, Pulau Nain, Pulau Mantehage, Pulau Bunaken,dan Pulau Manado Tua.
Tingkat keefektifan zonasi di TN. Bunaken berdasarkan data tutupan karang dan
ikan karang masih baik dengan indikasi biomasa ikan karang di zona inti tertinggi
dengan ukuran ikan relatif besar/dewasa sehingga diharapkan mampu
menyumbang larva untuk zona lainnya.
Kata kunci: zonasi, struktur komunitas ikan karang, Taman Nasional Bunaken.
Pendahuluan
Terumbu karang di Taman Nasional Bunaken selama kurun waktu 10
tahun terakhir mengalami tekanan yang tinggi. Beban limbah dan sampah yang
di buang melalui Teluk Manado secara terus menerus, penambahan penduduk
di dalam kawasan serta aktifitas pariwisata yang tidak ramah lingkungan
memberikan andil bagi penurunan degradasi ekosistem terumbu karang di
dalam kawasan Taman Nasional Bunaken.
Taman Nasional Bunaken adalah kawasan pelestarian alam berbasis lautan
yang dikelola oleh pemerintah dan ditetapkan berdasarkan SK. Menteri
Kehutanan No.730/Kpts-II/1991 dengan luas 89.065 Ha. Adapun wilayah TN
Bunaken meliputi kawasan pulau-pulau yakni Pulau Bunaken, Manado Tua,
Siladen, Mantehage, dan Nain, Pesisir Tongkaina, Tiwoho, serta wilayah pesisir
Arakan-Wawontulap. Terumbu karang sebagai salah satu ekosistem yang ada di
TN Bunaken memberikan peranan tidak sedikit. Masyarakat desa yang berada di
dalam dan sekitar bahkan luar TN Bunaken menggantungkan hidupnya pada
terumbu karang sebagai tempat menangkap ikan. Melalui pengelolaan kawasan
Taman Nasional diharapkan produksi perikanan dapat terjamin dan dimanfaatkan
oleh masyarakat di sekitarnya. Namun disayangkan data dan informasi mengenai
kondisi ekologis sangat minim di dapat sehingga diperlukan kajian mengenai
kondisi status karang dan ikan karang untuk menopang kesejahteraan masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat keefektifan penetapan zonasi dan
berjalan tidaknya zonasi di Kawasan Taman Nasional Bunaken berdasarkan data
ekologinya.
Metodologi
Penelitian ini dilakukan dari Juli - Oktober 2012. Metode pencatatan tutupan
karang dan makro benthos, menggunakan transek titik yaitu point intercept
trancet (PIT) sepanjang 50 meter sebanyak 3 kali ulangan pada dua kedalaman
yaitu dangkal (2 - 4 meter) dan dalam (8 - 10 meter) (Marnane, et al, 2003). Ikan
karang menggunakan metode fisual sensus pada transek yang sama dengan
karang, transek pengamatan menggunakan garis maya yang ditarik paralel dengan
transek garis membentuk luasan persegi panjang. Transek jenis ini dikenal dengan