Top Banner
bulletin bpksdm BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM 5 9 Edisi II - 2009 Langkah Strategis Meningkatkan Daya Saing Pelaku Jasa Konstruksi Nasional Komitmen Indonesia Bantu Palestina Perjalanan Tim Jasa Konstruksi Nasional di Libya BANGKITNYA KONSTRUKSI INDONESIA DI KANCAH INTERNASIONAL
16

bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/edisi 2.pdfyang ada di Libya adalah import mengingat negara ini baru saja ’terbebas’ dari embargo

Mar 10, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/edisi 2.pdfyang ada di Libya adalah import mengingat negara ini baru saja ’terbebas’ dari embargo

bulletin bpksdmBADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

5 9

Edisi II - 2009

Langkah Strategis

Meningkatkan Daya Saing

Pelaku Jasa Konstruksi

Nasional

Komitmen Indonesia

Bantu Palestina

Perjalanan Tim Jasa Konstruksi Nasional di Libya

BANGKITNYA KONSTRUKSI INDONESIADI KANCAH INTERNASIONAL

Page 2: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/edisi 2.pdfyang ada di Libya adalah import mengingat negara ini baru saja ’terbebas’ dari embargo

Pembina/Pelindung :

Kepala Badan Pembinaan Konstruksi danSumber Daya Manusia.

Penanggung jawab :

Sekretaris Badan Pembinaan Konstruksidan Sumber Daya Manusia.

Wakil Penanggung Jawab :

Kepala Pusat Pembinaan UsahaKonstruksi;

Kepala Pusat PembinaanPenyelenggaraan Konstruksi;

Kepala Pusat Pembinaan Keahlian danTeknik Konstruksi;

Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi danPelatihan Konstruksi.

Pemimpin Redaksi :

Surtiningsih.

Redaksi Pelaksana :

Nanan Abidin.

Anggota Redaksi :

Doedoeng Z. Arifin;

Bambang Soekaryanto;

Eddy Sunyoto;

Sari Mustika;

Yaya Supriyatana;

Ero;

Cakra Nagara;

Agnes S.P. Trisnowati;

Titik Murti Utami;

Subagio;

Yanto Apriyanto;

Sri Yuliawati;

Sugeng Sunyoto;

Kristina Pratiwi Hadi;

Maria Ulfah;

Administrasi dan Distribusi :

Agus Firngadi;

Agus Kurniawan.

Desain/Tata Letak :

Yosaphat Bisma Wikantyasa;

Nanang Supriadi.

Photografer :

Sri Bagus Herutomo.

2

erjalanan Jasa Konstruksi di Indonesia telah mencapai titik dimana tidak bisa

lagi hanya sembunyi di kandang sendiri. Bukan hanya karena jasa konstruksi

menjadi tulang punggung peningkatan perekonomian namun lebih dari itu

jasa konstruksi telah menjadi salah satu sektor dari sedikit sektor yang masih

mampu menyerap tenaga kerja di tengah deraan krisis ekonomi dunia.

Melihat betapa besar potensi jasa konstruksi untuk masyarakat Indonesia,

maka selayaknyalah jasa konstruksi harus didorong untuk semaksimal

mungkin berkualitas dan berdaya saing, bahkan hingga ke pasar Internasional.

Bukti nyata usaha ini telah kita ketahui bersama dengan keikutsertaan Indonesia

pada Indonesia Solo Exhibition di United Arab Emirates tahun 2006 yang lalu.

Tak berhenti sampai disana, Tim jasa konstruksi nasional terus mencoba

mengembangkan pasar konstruksi dengan Misi Dagang dan Pameran ke Libya,

sebuah negara Afrika Utara yang baru saja membuka diri setelah lepas dari

belenggu embargo. Pada edisi kali ini akan diulas mengenai bahasan

perjalanan tim jasa konstruksi nasional. Sekaligus tulisan mengenai review

kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh jasa konstruksi nasional kita selama

ini.

Dengan terbitnya Buletin BPKSDM ini, kami redaksi berharap pembaca sekalian

akan mendapat pencerahan dan wawasan baru mengenai bagaimana

berkiprah di negara lain dari pengalaman pelaku jasa konstruksi Indonesia yang

ada di luar negeri, sekaligus peluang dan tantangannya. Selain itu ada juga

mengenai agenda kegiatan penting di lingkungan BPKSDM dan rencana

kegiatan ke depan yang penting.

Selamat membaca edisi kedua Buletin BPKSDM ini, semoga dapat menambah

wawasan anda.

Dari RedaksiDari RedaksiDari RedaksiDari RedaksiDari Redaksi

PPPPP

Segenap Pimpinan dan Staf

Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia

Turut berduka cita atas wafatnya

Dra. AGNES SP TRISNOWATI, MPA

Kepala Bagian Kepegawaian dan Ortala BPKSDM

Usia 54 tahun

Semoga amal ibadah beliau diterima Tuhan Yang Maha Esa

dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

Amin.

Page 3: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/edisi 2.pdfyang ada di Libya adalah import mengingat negara ini baru saja ’terbebas’ dari embargo

3

ripoli - Dalam rangka lebih memperluaspeluang konstruksi Indonesia ke pasarwilayah Afrika dan Timur Tengah, MenteriPerdagangan Marie Pangestu bersamainstansi terkait yang salah satunyaBPKSDM Dep.PU bersama pelaku jasakonstruksi nasional melaksanakan Misi

Dagang dan Pameran ke Libya padatanggal 3 s/d 5 April 2009 dan ke Dubaitanggal 5-7 April 2009.

Bertindak sebagai pemimpin rombonganJasa Konstruksi Nasional padakesempatan ini adalah Kepala BPKSDMSumaryanto Widayatin mewakili MenteriPU, yang diikuti antara lain oleh PT. MultiStructure, PT. Duta Cipta Pakarperkasa, PT.Duta Cipta Konsultama, dan LembagaPengembangan Jasa Konstruksi Nasional(LPJKN).

Dikatakan Kepala BPKSDM bahwakeikutsertaan Indonesia dalam Pamerandan Misi Konstruksi di Libya dari tanggal 2hingga 7 April 2009 dilaksanakan bukantanpa tujuan. Indonesia berharap mampumenembus Pasar Internasional sekaligusmeningkatkan kemampuan pelaku jasakonstruksi lokal agar lebih memiliki dayasaing.

“Saya mengajak para pelaku jasakonstruksi kita, baik BUMN, swasta,maupun asosiasi untuk berani mengambilkesempatan yang terbuka luas di Afrikadan Timur Tengah”, kata Sumaryanto.Jangan sampai Misi Konstruksi ke AfrikaUtara (Libya) dengan ikut sertanya

Indonesia pada Pameran InternationalExhibition Expo di Libya menjadi sia-siabelaka. Mengingat inti dari Misi tersebutbenar-benar agar mampu menghasilkanlangkah nyata perbaikan ekonomi,memperluas lapangan kerja, sertamendatangkan devisa negara.

Pada misi dagang tersebut, disampingpameran dilakukan pulapenandatanganan MoU antara MenteriPerdagangan Indonesia dengan MenteriPerdagangan Libya untuk meningkatkankerjasama bilateral antara kedua Negarayang kemudian dilanjutkan forum bisnis.Diharapkan dengan adanya MoU ini akansemakin meningkatkan kerjasamadengan Libya sekaligus mempermudahproses-proses yang harus dilalui keduanegara di kemudian hari.

Ditilik dari sejarah, Indonesia telahmemiliki hubungan baik dengan Libya,terutama sejak zaman Presiden Soekarno.Bahkan dapat dikatakan masyarakat danpemerintah Libya sangat menghargaiIndonesia dengan faktor sejarah tersebut.Demikian pula di bidang konstruksi, untukdiketahui salah satu perusahaan asalIndonesia telah merintis kiprahnya di Libyasejak tahun 1998 yaitu PT. Citramegah

BANGKITNYA KONSTRUKSI INDONESIADI KANCAH INTERNASIONAL

Perjalanan Tim Jasa Konstruksi Nasional di Libya

TTTTT

Salah satu sudut pembangunan gedung-gedung di Tripoli

Proyek infrastruktur di Libya

Page 4: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/edisi 2.pdfyang ada di Libya adalah import mengingat negara ini baru saja ’terbebas’ dari embargo

4

Karya Gemilang (CKG). Hingga kini bahkanperusahaan ini tengah melaksanakanproyek di Libya Kerjasama denganKhaddafi Foundation, salah satuperusahaan raksasa di sana.

Kenyataan kiprah pelaku jasa konstruksiIndonesia di Libya seperti PT. CitramegahKarya Gemilang tersebut membuktikansatu hal, bahwa bahwa kontraktorIndonesia tidak kalah bersaing di kancahinternasional dengan berbagaipembangunan infrastruktur yang sudahdilakukan. Sekaligus hal ini menunjukanbahwa Indonesia kompetitif di duniakonstruksi dengan membangun proyekinfrastruktur di Libya.

Kondisi seluruh produk barang dan jasayang ada di Libya adalah import mengingatnegara ini baru saja ’terbebas’ dariembargo Amerika Serikat selamabertahun-tahun. Dengan kondisi euforiaketerbukaan ini perlu dipikirkankemungkinan ekspor barang-barang dari

Indonesia termasuk bahan bangunan dantenaga kerja konstruksi. Kelebihan lainadalah Libya termasuk Negara yang tidakterkena dampak krisis global dan merekaingin bangkit lebih maju dari keadaanyang sekarang.

Meski demikian disadari masih perlubeberapa hal yang harus dibenahi jasakonstruksi nasional untuk menyambutkesempatan ini. “Dukungan Pemerintah,Kendala bahasa, perpajakan, asuransi,Bank garansi, pengurusan visa kerja keLuar Negeri serta kurangnya pengetahuanhukum kontrak masih jadi penghalang kitaberkiprah disana”, jelas Kepala BPKSDMSumaryanto Widayatin.

Karenanya diharapkan pelaku jakonsharus mau meningkatkan kompetensidan profesionalismenya. Namun,dikatakan Pemerintah juga tidak akantinggal diam, dan berjanji akan berusahameningkatkan peluang pelaku jakonsmenghadapi pasar internasional, salahsatunya melalui Pameran dan MisiKonstruksi Indonesia ke Libya ini.

Sejauh ini kompetitor Indonesia yangterbesar dalam bidang konstruksi adalahdari Cina, India dan Korea. Saat iniKontraktor dan konsultan nasional telahtertata namun bagaimanapengembangan ke depannya perludipikirkan sesuai keadaan pasar dunia.Secara produktivitas, pekerja Indonesiamempunyai daya saing yang tinggi.Sebagai gambaran 80 % pekerjakonstruksi di Malaysia berkebangsaanIndonesia.

Merambah pasar-pasar baru seperti Libyaterus diupayakan terlebih dengandukungan penerapan aturan yang jelasdan elemen pendukung yang koperatif.Apalagi untuk kalangan Asia, Indonesiatelah mulai diupayakan persamaan dalamhal kompetensi. Tentunya hal ini harusterus didorong dan didukung tidak hanyaoleh pemerintah namun juga oleh seluruhmasyarakat jasa konstruksi. (TW, NN)

Produk infrastruktur di Libya

Infrastruktur transportasi di Libya

Page 5: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/edisi 2.pdfyang ada di Libya adalah import mengingat negara ini baru saja ’terbebas’ dari embargo

5

akarta - Permasalahan industri jasakonstruksi kini tidak bisa dilepaskan daripermasalahan daya saing. Tak hanya antarpelaku jasa konstruksi di dalam, tapi lebihjauh lagi tuntutan kemampuan bersaingdengan pelaku dari luar negeri di kancahInternasional. Tuntutan ini karena tidakselamanya pelaku jasa konstruksi dapatmengandalkan pasar konstruksi dalamnegeri apalagi yang berasal dari danapemerintah. Apalagi dengan adanya eraketerbukaan pasar yang sebentar lagidatang, mau tidak mau pelaku jasakonstruksi nasional harus siap dengannya.

Tulisan ini akan sedikit banyak mengulasmengenai rekomendasi-rekomendasiyang berasal dari hasil studi, diperuntukkanbagi pelaku jasa konstruksi nasional untukmeningkatkan daya saing. Rekomendasitersebut berupa determinan (faktorpenentu) yang dapat mempengaruhidaya saing pelaku jasa konstruksi. Tentunyakondisi setiap perusahaan berbeda satusama lain, namun patut menjadipertimbangan agar jasa konstruksinasional mampu berkiprah ke pasarinternasional.

Diawali dari rekomendasi kondisi umumindustri konstruksi, menurut Sugimoto(1990) yang melakukan kajian literaturmengenai determinan daya sainginternasional, industri konstruksi selalu

menekankan tiga hal: (1) kemampuanteknis atau penerapan teknologi dalampendesainan dan pengerjaan proyek, (2)dukungan dan kebijakan pemerintah, (3)kemampuan keuangan yang seringkalidihubungkan dengan kebijakanpemerintah.

Beberapa kesimpulan menarik lainmengenai faktor-faktor yangmenentukan daya saing industri konstruksiantara lain : Pertama, masih sejalandengan pendapat Sugimoto, faktor-faktorkunci yang memberikan keunggulankompetitif diantaranya fleksibilitas,diversitas, dan teknologi.

Sedangkan faktor-faktor yang berpotensiuntuk mengurangi daya saingperusahaan diantaranya:ketidakmampuan untukmempertahankan tingkat pendidikan dankeunggulan teknologi, penurunanproduktifitas yang disebabkan olehmeningkatnya standar kualitas hidup,diabaikannya isu-isu karyawan sehinggaberpengaruh negative terhadap klien,interfensi yang tidak tepat oleh agenpemerintah, dan berkurangnya kekuatanmanajerial.

Kedua, Aspek keuangan. Dikatakan olehDemacopoulos dan Moavezadeh (1985)skema pendanaan yang inovatif dapat

meningkatkan pengelolaan berbagairesiko internasional yang berasal dariproyek. Pengelolaan nilai mata tukar matauang asing menjadi lebih penting dalammempertahankan daya saing. Ketiga,Perilaku Karyawan. Pada industrikonstruksi, tiga perilaku dan kualifikasiutama yang harus dimiliki karyawan untukmendukung daya saing adalahkemampuan komunikasi, fleksibilitas,dan keahlian teknis. Sedangkan yangperlu diberikan kepada karyawan dariperusahaan antara lain pekerjaan yangfleksibel, ketersediaan keamananpekerjaan, stabilitas pekerjaan dan gajiyang memadai.

Keempat, Budaya Perusahaan. Budayaperusahaan yang mendukung lebihditekankan pada kualitas, penghargaanpada kreatifitas, efisiensi, pembagiankeuntungan, penekanan pada nilai-nilaidan etika, teamwork, program pelatihandan pemberian tunjangan, serta strukturorganisasi yang lebih sederhana yangmemungkinkan komunikasi antara levelatas dan level bawah.

Kelima, Kekurangan tenaga kerja. Kajianini menarik sebab diperkirakan di masamendatang tenaga kerja industrikonstruksi akan berkurang karenaberpindah ke bidang industri lain yanglebih menarik. Beberapa strategi yang

Langkah Strategis Meningkatkan

Daya Saing Pelaku Jasa

Konstruksi Nasional

JJJJJ

Langkah Strategis Meningkatkan

Daya Saing Pelaku Jasa

Konstruksi NasionalGambaran produk infrastruktur manca negara

Page 6: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/edisi 2.pdfyang ada di Libya adalah import mengingat negara ini baru saja ’terbebas’ dari embargo

6

dapat dilakukan untuk mencegah hal initerus terjadi antara lain : meningkatkanimage industri konstruksi; perekrutantenaga kerja wanita, kaum minoritas dantenaga kerja asing; pendesainan ulangyang melibatkan desainer seluruh duniadengan fasilitas teknologi komunikasi;adopsi teknologi inovatif; pemberiantunjangan insentif yang lebih; danseterusnya.

Dalam industri konstruksi persepsi yangbanyak berkembang adalah bahwa dayasaing hanya semata-mata ditentukan olehkualitas pekerjaan yang dilakukan para ahlidi lapangan, misalnyamanajer proyek, konsultanahli dan kemampuansubkontraktor. Meskidemikian, ketikaoperasional perusahaansudah melewati batas-batas Negara dansebagian pekerjaandilimpahkan kepadacabang di luar negeri,maka kemampuankoordinasilah yang lebihmenentukan daya saing.Kemampuan dan keahlianteknis tidak akan tampakke permukaan tanpaadanya koordinasi yang baik antara kantorpusat dengan cabang atau afiliasi yangada di luar negeri (Sugimoto, 1990).

Secara umum determinasi atau faktor-faktor yang mempengaruhi daya saingpenyedia jasa konstruksi yang telahberoperasi secara internasional. Salahsatunya dapat dilihat dari penelitianSugimoto (1990) atas Jepang, AmerikaSerikat, dan Eropa. Hasil yang didapatkanantara lain : Pertama, kemampuanmanajerial secara umum dan reputasiperusahaan adalah salah satu faktorpenentu daya saing tanpa memandangnegara asal perusahaan.

Kedua, penyedia konstruksi Amerika lebihcenderung management-oriented dankurang engineering-oriented daripadaperusahaan Jepang dan Eropa. Selain itufaktor pendanaan menjadi faktor pentingbagi Eropa dan Jepang tetapi tidakmenjadi prioritas bagi Amerika.Perusahaan Eropa dan Jepang cenderungmemperoleh keunggulan kompetitifmelalui paket-paket keuangan.

Ketiga, perusahaan Jepang sangat pedulidengan nilai tukar mata uang asing untukmendukung daya saing. Hal ini

menunjukkan bahwa sumber pendanaanutamanya berasal dari mata uang negaraasal dan negara tujuan proyek.

Industri Jasa Konstruksi Nasional

Berdasarkan bukti empiris, hingga saat inimasih terdapat kesenjangan peta industrikonstruksi di pasar global dengan kondisipenyedia jasa konstruksi domestik.Diperlukan beberapa langkah strategisuntuk meningkatkan daya saing jasakonstruksi nasional memasuki pasarInternasional. Beberapa langkahdiantaranya antara lain Internasionalisasi,

Merger, Komersialisasi, Inovasi Teknologi,Sumber Daya Manusia, dan ReorganisasiInternal.

Internasionalisasi. Strategi yang diperlukanuntuk internasionalisasi penyedia jasakonstruksi diperlukan sedikitnya dualangkah utama yaitu langkah menembuspasar luar negeri dan langkah pembiayaanproyek di luar negeri.

Langkah untuk menembus pasar luarnegeri dapat dilakukan melalui pengajuantender, joint venture dengan mitra lokal,dan mengakuisisi sebagian kepemilikanperusahaan asing.

Pengajuan tender relatif sulit apalagi jikaperusahaan tidak mempunyai mitradengan kontraktor domestik. Halanganlain adalah peraturan pemerintahsetempat yang sangat bervariasi. Akantetapi dengan berbagai zonaperdagangan bebas dan tercapainyakesepakatan perdagangan, proses danprosedur ini akan semakin dipermudah.Hanya saja harus diakui metode ini masihrelatif sulit dilakukan kontraktor domestik.

Joint venture dengan mitra lokalmerupakan cara yang paling cepat untuk

beroperasi secara internasional karenatidak memerlukan dana awal yang besaruntuk pembukaan kantor cabang baru.Metode ini juga tepat diterapkan untuknegara dengan pasar yang sulit ditembusoleh pemain asing. Sedangkan metodemengakuisisi sebagian kepemilikanperusahaan asing tidak memberikanakses langsung ke pasar luar negeri karenaperusahaan tidak bisa secara sepihakmengikuti tender di negara baru.

Langkah kedua Internasionalisasipenyedia jasa konstruksi adalah melaluipembiayaan proyek luar negeri. Perlu

diingat bahwa dalam tenderinternasional salah satu faktoryang paling menentukanadalah ketersediaan danaproyek. Dana proyek dapatdiperoleh dari lembagainternasional seperti BankDunia atau kredit ekspor daripemerintah negara asalkontraktor.

Alternatif lain pendanaanproyek adalah melalui kontrakyang dikenal dengan BOT atauBuilt+Operate+Transferdimana kontraktor yangmengerjakan proyek sekaligus

mengoperasikan proyek yang telahdiselesaikan termasuk didalamnyaperawatan fasilitas hingga mentransferproyek kepada pemilik setelah melewatiperiode tertentu.

Dalam kontrak jenis ini, kontraktordiharuskan mampu memahamioperasionalisasi fasilitas proyek setelahselesai dikerjakan selain mengerjakanproyek itu sendiri. Hanya saja kontraktorharus mengeluarkan biaya promosi yangrelatif lebih besar terhadap proyek yangbaru saja diselesaikannya untuk menarikkonsumen.

Merger. Strategi merger ini salah satunyaadalah untuk mengatasi permasalahanutama daya saing Luas Jaringan PenyediaInput Domestik (LJD) dan Luas JaringanPenyedia Input Impor (LJI) yang masihrelatif rendah. Strategi ini diterapkan untukmenciptakan general contractor yangdapat beroperasi secara global denganjaringan luas dan dengan beragamkeahlian. Merger tidak harus dilakukansecara formal dan legal denganmenggabungkan dua atau beberapaperusahaan tetapi dapat dengan variasilain, misalnya dengan cara menjalin aliansi

Kerjasama PU dan kontraktor asing

Page 7: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/edisi 2.pdfyang ada di Libya adalah import mengingat negara ini baru saja ’terbebas’ dari embargo

7

atau asosiasi yang permanen dengankontraktor dari negara lain.

Metode aliansi semacam ini akanmempermudah proses internasionalisasi.Kontraktor domestik tidak perlumengeluarkan biaya besar untukmembuka cabang di luar negeri ataumerekrut kontraktor lokal dari luar negeri.Dengan demikian kontraktor domestiktidak perlu mengeluarkan biaya besaruntuk membuka cabang di luar negeriatau merekrut kontraktor lokal dari luarnegeri. Strategi ini sangat tepat untukpasar-pasar negara maju yang sulitditembus kontraktor luar seperti Eropa.

Variasi merger lain adalah dengan caramembangun konsorsium antarkontraktor domestik yang dapatmemperkuat posisi ketika mengajukantender di pasar asing. Keuntungan lainnyaadalah menyediakan bantuan teknis bagianggota konsorsium ketika melaksanakanproyek yang kompleks di luar negeri.Sedangkan apabila suatu penyedia jasahanya berspesialisasi pada bidangkeahlian tertentu maka metode tepatadalah dengan menjalin asosiasi antarperusahaan sejenis untuk salingmelengkapi.

Komersialisasi. Pada strategi ini kontraktormenerapkan strategi proaktifmenawarkan pekerjaan untukmengantisipasi permintaan bahkan padatingkat tertentu mendorong terciptanyapermintaan. Selain itu kontraktordianjurkan melakukan penawaranjaminan kualitas kepada klien. Jaminankualitas ini akan menjadi sarana untukmenarik klien.

Inovasi Teknologi. Seperti halnya yangterjadi di negara lain, dana Penelitian danPengembangan (Litbang) di Indonesia

sangat minim. Akibatnya Indonesia tidakmemiliki spesifikasi menonjoldibandingkan pelaku jasa konstruksi lain,terutama dalam hal inovasi teknologi. Dilain pihak penyedia jasa konstruksi jugaenggan untuk mengalokasikan dananyadalam bidang Litbang karenaberanggapan tidak akan memberikanbanyak manfaat.

Perilaku seperti ini memerlukanperubahan dramatis karena denganmemiliki keunggulan spesifik merupakansalah satu sumber keunggulan kompetitifdan untuk membedakan dengankontraktor lain. Saat ini sudah banyakcontoh tindakan Litbang dilakukan olehkontraktor negara-negara Eropa yangbekerjasama dengan Universitas.(Barquin, 1994).

Sumber Daya Manusia. Hasil studi Bapekin(2003) yang mengukur kesiapan kinerjaSDM konstruksi menunjukkan bahwatingkat kesiapan SDM domestik masihsebesar 67 % dari kesiapan ideal untukmampu berkompetisi secara profesional.Meskipun secara teknis kesiapan SDMdomestik tidak jauh tertinggal tetapikemampuan manajerial khususnyakeahlian dalam kerja sama team,kepemimpinan kerja, dan kedisplinankerja masih perlu ditingkatkan.

Metode pelatihan SDM yang diberikansecara umum dapat dikategorikanmenjadi tiga, yaitu Pelatihan berdasarkansubyek: Pelatihan berdasarkan subyek,Pelatihan berdasarkan pada tingkatanorganisasi, dan Pelatihan berdasarkanjabatan dan fungsi dalam organisasi.Pelatihan berdasarkan subyek dijelaskankarena kendala terbesar yang dihadapioleh karyawan kontraktor ketika akanmasuk pasar internasional adalah kendalaperbedaan budaya, terutama dalam hal

ini adalah kendala bahasa. Dari hasil studiyang dilakukan oleh Barquin (1994),pelatihan bahasa asing paling diperlukanoleh semua tingkatan dalam organisasi.Prioritas pelatihan dalam kemampuankomunikasi ini akan merubah alokasianggaran pelatihan yang mengutamakankeahlian teknis dibandingkankemampuan manajerial.

Pelatihan berdasarkan tingkatanorganisasi dijelaskan bahwa diperkirakanbeberapa tahun mendatang manajemenpuncak memperoleh prioritas pertamadalam pelatihan yang diikuti denganmanajer menengah dan pekerjaoperasional. Prioritas pada manajerpuncak ini telah menggeser paradigmasebelumnya yang menekankan pada“technostructure” yaitu sekelompokprofesional dalam perusahaan dengankeahlian tertentu yang dianggap sebagaikeunggulan kompetitif perusahaan.

Pelatihan berdasarkan area fungsionaldijelaskan bahwa prioritas pertamadiberikan pada departemen produksiyang diperlukan untuk memperkenalkanteknologi baru dan inovasi, prioritas keduadepartemen komersial dan pemasaranuntuk memberikan budaya berorientasipelanggan, dan prioritas ketigadepartemen hukum, akuntansi dankeuangan sebagai langkah untukmenghadapi adanya pasar global.

Pentingnya masalah sumber dayamanusia pada industri jasa konstruksi harusmenjadi kesadaran bersama. Karena salahsatu tantangan industri ini di masamendatang adalah kurangnya tenagaprofesional yang memadai, karenanyaberbagai jenis pelatihan diatas adalahuntuk menjamin ketersediaan personelyang memadai untuk selalu di up-grade,menjamin perusahaan mampuberpartisipasi dalam sektor baru, sertauntuk meningkatkan kualifikasiprofesional.

Reorganisasi Internal. Strategi perusahaankonstruksi untuk menyesuaikan strukturorganisasinya dengan lingkungan globaldiantaranya adalah desentralisasi yangditandai dengan diversifikasi unit bisnisdalam perusahaan, perluasan areaoperasional secara geografis, sertapemanfaatan komputer secara luas untukmendukung pengambilan keputusanyang terdesentralisasi. (TW)

(Disarikan dari Makalah Kerja Konstruksi Indonesia

Kini dan Masa Depan oleh DR. Ir. Akhmad Suraji)

Infrastruktur di Jakarta

Page 8: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/edisi 2.pdfyang ada di Libya adalah import mengingat negara ini baru saja ’terbebas’ dari embargo

8

ejak Indonesia merdeka dan

menetapkan prinsip kemerdekaan

adalah hak segala bangsa, maka

semenjak saat itu pulalah Indonesia

mendukung setiap negara untuk

lepas dari tekanan pihak manapun dandalam setiap usaha membangun

negaranya. Salah bukti prinsip

tersebut terbukti pada dukungan

Indonesia membantu Palestina, salah

satu negara di wilayah Timur Tengah

KOMITMEN INDONESIA

BANTU PALESTINAyang saat ini masih dalam konflik

peperangan dengan Israel.

Tanpa bermaksud mencari kebenaran

dan kesalahan dalam situasi konflik

yang belum berujung pasti hingga kinitersebut, Indonesia berkomitmen

memberikan bantuan bagi Palestina

yang sedang mencoba bangkit dan

membangun kembali negaranya

yang sempat porak-poranda.

Komitmen Indonesia mendukung

Palestina telah ditunjukkan pada

forum New-Asian-African Strategic

Partnership (NAASP) Ministerial

Conference on Capacity Building for

Palestine pada tanggal 14-15 Juli

2008 di Jakarta. Dalam kesempatan

tersebut Indonesia menyatakan akanmemberikan bantuan pelatihan bagi

1000 orang Palestina secara bertahap

untuk jangka waktu 5 tahun ke depan

hingga tahun 2013.

Palestina sendiri sangat menyambut

baik tawaran ini, mengingat dalam

forum NAASP tersebut pihaknya

sangat memerlukan bantuan

program peningkatan kapasitasmeliputi bidang perekonomian,

pemerintahan, dan infrastruktur.

Permohonan bantuan ini

disampaikan Palestina kepada

negara-negara Asia dan Afrika.

Menteri PU sendiri sangat

berkomitmen mendukung upaya

Indonesia membantu Palestina,

terutama dalam bidang infrastruktur.Untuk kondisi Palestina yang saat ini

masih belum memungkinkan untuk

membangun proyek fisik, maka salah

pilihan bantuan terbaik adalah

dengan memberikan Pelatihan

Project Cycle yang ditujukan untuk

peningkatan kapasitas para aparat

Palestina.

Departemen PU melalui BadanPembinaan Konstruksi dan Sumber

Daya Manusia (BPKSDM)

melaksanakan pelatihan Project

Cycle yang ditujukan untuk

peningkatan kapasitas para aparat

Palestina, yang diselenggarakan

SSSSS

Jabat hangat Menteri PU dengan Duta Besar Palestina

Menteri Pekerjaan Umum dan jajaran pejabat di Departemen Pekerjaan Umum

Page 9: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/edisi 2.pdfyang ada di Libya adalah import mengingat negara ini baru saja ’terbebas’ dari embargo

9

selama 10 hari (13 s.d. 24 April 2009).

Diharapkan Palestina mampu

membangun kembali infrastruktur di

negaranya melalui pengetahuan

manajemen proyek sebagai langkah

awal pekerjaan di bidang konstruksi.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko

Kirmanto pada pembukaan acara iniSenin (13/04) di Jakarta

mengharapkan pelatihan ini akan

semakin mendorong kerjasama

antara kedua negara yang telah terjalin

baik selama ini. “Apalagi kerjasama

untuk pemulihan pembangunan

infrastruktur Palestina, tentunya kami

sangat mendukung”, tambah Djoko

Kirmanto. Terutama mengingat

pembangunan infrastruktur cukupefektif untuk memulihkan kondisi

perekonomian di beberapa negara.

Sedangkan Duta Besar Palestina

untuk RI, Fariz Mehdawi dalam

kesempatan tersebut mengatakan

bahwa saat ini prioritas pertama untuk

pembangunan di Palestina adalah

bidang Infrastruktur. Karena itu

bantuan pelatihan yang diberikan

Indonesia melalui Departemen PU

ini sangatlah berarti bagi Palestina

yang sedang mencoba keluar dari

krisis perang berkepanjangan.

“Bantuan apapun terutama ilmu

pengetahuan dan politik sangat kami

butuhkan, dan Indonesia selama initelah menunjukkan itikad baik

dengan selalu mendukung kami”,

ungkap Fariz Mehdawi.

Pada awalnya, Indonesia

menghimpun komitmen pemberian

bantuan kepada Palestina melalui

beberapa pertemuan dengan

berbagai institusi antara lain

departemen teknis diantaranyaDepartemen Pekerjaan Umum,

Departemen Kebudayaan dan

Pariwisata, Badan Koordinasi Keluarga

Berencana Nasional (BKKBN),

Departemen Komunikasi dan

Informatika, Departemen Sosial, dan

Departemen Kelautan Perikanan,

serta dari Perguruan Tinggi terkemuka

dan kalangan swasta terkait. Pada

tingkat yang lebih tinggi, Menteri Luar

Negeri secara khusus mengirimkan

surat permintaan kepada sejumlah

Menteri Kabinet Bersatu untuk dapat

memberikan komitmen masing-

masing mendukung upaya Indonesia

membantu Palestina.

Departemen PU sendiri akan

memberikan pelatihan Project Cycle

dengan materi yang disesuaikan

dengan kondisi dan kebutuhan

Palestina. Materi yang diberikan

meliputi Perencanaan, Penilaian, dan

Manajemen pada Proyek

Infrastruktur yang dijabarkan dalam

delapan modul pelatihan, dengan

metode perkuliahan kelas, diskusi,latihan, dan kunjungan lapangan.

Peserta dari Palestina berjumlah 13

orang, dan telah tiba di Indonesia

pada 12 April 2009. (TW)

Kepala BPKSDM

Menteri PU memukul gong pada acara pembukaan

pelatihan project cycle.

Perwakilan peserta pelatihan dari Palestina

Duta Besar dan Delegasi Palestina berfoto bersama Menteri PU dan jajarannya di depan Kantor Departemen PU

Delegasi Palestina

Page 10: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/edisi 2.pdfyang ada di Libya adalah import mengingat negara ini baru saja ’terbebas’ dari embargo

10

emua orang pasti sudah mengetahuitentang tragedi jebolnya tanggul SituGintung yang merupakan ’kegagalanbangunan’ namun barangkali hanyasedikit orang yang tahu bahwa adaundang-undang yang mengatur haltersebut.

Sejak 10 tahun lalu, tepatnya pada 7 Mei1999 telah disahkan Undang-undang No:18/1999 tentang Jasa Konstruksi (UUJK)yang dalam pasal-pasalnya juga mengaturtentang kegagalan pekerjaan konstruksi,termasuk kegagalan bangunan sepertiyang telah terjadi di Situ Gintung. Berkaitandengan itu pula sebagai produkkepranataan yang lebih rinci, setahunkemudian diterbitkan PeraturanPemerintah No: 29/2000 tentangPenyelenggaraan Jasa Konstruksi.

Dalam UUJK dan PP 29 tersebut, telahdiatur kewajiban dan tanggung jawabdari para pihak apabila terjadi kegagalanbangunan.

Mengacu pada PP 29/2000 pasal 34,kegagalan bangunan adalah merupakankeadaan bangunan yang tidak berfungsi,baik secara keseluruhan maupunsebagian dari segi teknis, manfaat,keselamatan dan kesehatan kerja, dan

atau keselamatan umum sebagai akibatkesalahan Penyedia Jasa dan atauPengguna Jasa setelah penyerahan akhirpekerjaan konstruksi.

Jadi, jelas bahwa pihak-pihak yang harusbertanggung jawab adalah Penyedia Jasayaitu badan atau perorangan yangmembuat/membangun/mewujudkankonstruksi tersebut (baca: kontraktor,pemborong, konsultan pengawas,konsultan perencana, dsb.); dan atauPengguna Jasa yaitu yang memerintah

dan memiliki proyek tersebut (baca:pimpinan satuan kerja/proyek,Departemen, Pemerintah, pemilik, dsb.).

Sesuai dengan tingkat kesalahan yangdisumbangkan, tentu saja setelah melaluipenilaian yang dilakukan oleh ahli yangkompeten dan independen, tanggungjawab dapat dibebankan kepada tigapihak yaitu perencana atau pengawaskonstruksi, pelaksana konstruksi, danpengguna jasa.

Kepada pihak-pihak yang bersalah inidapat dikenai sanksi berupa ganti rugi.

Keberadaan UUJK ini dapat dimaknaibahwa sebenarnya negara sudahmenyadari kemungkinan akan terjadi hal-hal buruk yang diakibatkan olehkegagalan konstruksi maupun kegagalanbangunan. Lebih dari itu, juga ada upayauntuk mencegah terjadinya kegagalanbangunan dengan memberikanancaman hukuman atau sanksi bagi pihak-pihak yang bersalah. Siapapun orang ataulembaga yang bersalah mesti harusmempertanggung jawabkannya,begitulah kira-kira aturan mainnya.

Kembali kepada kasus Situ Gintung, adabeberapa hal yang dapat kita kaji.

Pertama: mengingat dampak kerugianyang ditimbulkan demikian dahsyat, baikberupa kurban jiwa maupun materi yangtak tepermanai maka pertanyaan menjadisangat sulit ketika harus menghitungberapa besar nilai ganti ruginya. Meskipundalam aturan tersebut dimungkinkanadanya skema pertanggungan risikomelalui asuransi, hampir dapat dipastikantak ada perusahaan asuransi yang maumenjamin konstruksi atau proyeksemacam itu.

SSSSS

Melihat bencana Situ Gintungdengan kacamata

Oleh: Eddy Sunyoto

Undang-undang Jasa Konstruksi

Tragedi jebolnya tanggul Situ Gintung yang menelan banyak korban (Doc. Deikcom)

Kondisi pasca jebolnya tanggul Situ Gintung

Page 11: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/edisi 2.pdfyang ada di Libya adalah import mengingat negara ini baru saja ’terbebas’ dari embargo

11

ebagai tindaklanjut pembukaanMusyawarah Kerja Nasional (Mukernas)Lembaga Pengembangan JasaKonstruksi Nasional (LPJKN) di IstanaWapres, Menteri PU Djoko Kirmanto,Menteri Negara PerencanaanPembangunan Nasional/KepalaBappenas Paskah Suzetta, serta DeputiBidang Pengembangan Strategi danKebijakan Lembaga Kebijakan PengadaanBarang/Jasa Pemerintah (LKPP) AgusPrabowo melaksanakan Dialog KonstruksiNasional di depan forum masyarakat jasakonstruksi Rabu (11/03) di Jakarta.

Pada kesempatan tersebut Menteri PUsecara terbuka berdialog langsung danbertukar informasi dengan masyarakatkonstruksi dari berbagai kalangan baikswasta maupun pemerintahan. Bertindaksebagai moderator pada dialog tersebutKetua Umum LPJKN Malkan Amin.

Sebelum sesi tanya jawab, Menteri PUmemberikan uraian singkatnya mengenaikondisi jasa konstruksi Nasional saat inidari kacamata Pemerintah dalam hal iniDepartemen PU. Menurut DjokoKirmanto, jasa konstruksi hingga saat inimasih menjadi sektor yang patutdibanggakan karena selain menjaditulang punggung perekonomian ternyatasektor inipun mampu menyumbang GDP(Gross National Product) peringkat ke 7dari 9 sektor utama penyumbang GDPNasional.

Kelebihan sektor jasa konstruksi ini telahjuga diakui oleh Negara-negara lain yanglebih besar seperti Amerika Serikat danChina. Bahkan salah satu kelebihan sektorini, dikatakan Djoko Kirmanto, karenasifatnya pekerjaannya yang mampumenghasilkan ‘multiplayer effect’.Misalnya saja sebuah proyek irigasi dapatmendorong adanya kegiatan ekonomilain disekitarnya, mulai dari perikanan,pariwisata, penjaja makanan, dansebagainya.

Hal ini tentunya tidak kemudianmenjadikan sektor jasa konstruksiterbebas dari masalah. Masih diakui,pembangunan infrastruktur bagian darisektor jasa konstruksi belum terlalumerata di luar Pulau Jawa. Berarti disinimasih diperlukan dorongan untukmemajukan proyek-proyek infrastrukturberbagai wilayah di Indonesia terutamadi luar Pulau Jawa.

Permasalahan lain, dikatakan DjokoKirmanto, berasal dari krisis global yangberpengaruh pada hampir semuaindustri di Indonesia. Pun tidak terkecualidengan industri jasa konstruksi. Ekspor daninvestasi yang menurun bahkan berhentimembuat pasar jasa konstruksi menjadilesu. Terutama dengan proyek yangdibiayai dari investasi pemilik modal asing.

Untuk itu Departemen Pekerjaan Umumterpanggil untuk melakukan sesuatumencari solusi akan problem ini. Berbagai

Kedua: jangka waktu pertanggunganjawab menurut aturan tersebutditentukan sesuai dengan umur konstruksiyang direncanakan dengan maksimal 10tahun sejak penyerahan akhir pekerjaan.Mengingat bahwa tanggul Situ Gintungtersebut dibangun 70-an tahun yang lalumaka para pihak yang harus bertanggungjawab otomatis dibebaskan demi hukum.

Ketiga: penilaian kegagalan bangunanharus dilakukan oleh satu atau lebih penilaiahli yang profesional dan kompeten dibidangnya serta bersifat independenyang dibentuk dalam waktu paling lambat1 (satu) bulan sejak diterimanya laporanmengenai terjadinya kegagalanbangunan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkanbahwa dalam kasus Situ Gintung ini UUJKtidak dapat dipakai sebagai landasanhukum untuk meminta pertanggungjawaban baik pengguna maupunpenyedia jasa.

Oleh karena itu, bila kita tetap akanmencari siapa ’kambing hitam’nya tentuharus memakai landasan hukum yanglain.

Filosofi dari tujuan adanya seperangkataturan atau undang-undang adalah agarkehidupan ini lebih aman, nyaman dantertib selain tentu saja jaminan akan hakdan kewajiban dari setiap orang. Salahsatunya ya pasal-pasal kegagalanbangunan seperti yang ada di UUJK.

Pertanyaan selanjutnya, apakah denganmateri isi UUJK seperti itu sudah cukupefektif?

Jangka waktu pertanggung jawabanmaksimal hanya 10 tahun, padahal padaumumnya konstruksi bangunanpermanen apalagi untuk proyek-proyekinfrastruktur biasanya mempunyai umurrencana yang cukup panjang yaitu diatas50-an tahun.

Ancaman yang hanya berupa sanksi gantirugi menjadikan UUJK kurang ‘menggigit’karena hanya masalah perdata.Bagaimana dengan kemungkinanadanya sanksi pidana?

Mudah-mudahan bencana Situ Gintungdapat dipakai sebagai pengingat danpetunjuk bagi para pemangkukepentingan di bidang jasa konstruksi.Ada masalah kepranataan yang masihperlu diperbaiki dan disempurnakan.

SSSSS

Penulis adalah Widyaiswara Madya Departemen PU

“SEKTOR JASA KONSTRUKSIANDALAN INDONESIA BANGKIT DARI KRISIS”

Dialog Masyarakat Jasa Konstruksi

Menakertrans, Wakil Presiden RI, Menteri PU dan Ketua LPJKN di Istana Wapres.

Page 12: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/edisi 2.pdfyang ada di Libya adalah import mengingat negara ini baru saja ’terbebas’ dari embargo

12

langkah diambil untuk mencari jalankeluar agar jasa konstruksi tidak berhentiberkarya membangun negeri. Langkahyang diambil untuk ‘pengamanan’tersebut antara lain dengan telahditandatanganinya kontrak pekerjaanbidang ke-PU-an sejak akhir Tahun 2008agar pekerjaan tidak berhenti.

Bahkan lebih luas lagi, dikatakan DjokoKirmanto, Departemen PU telahmelakukan penjajakan perluasan pasarjasa konstruksi hingga ke luar negeriterutama di wilayah Timur Tengah danAfrika Utara. Terutama karena wilayah initidak terlalu terkena imbas krisis ekonomiglobal, sebagaimana dikatakan MenteriPU.

Hingga saat ini Departemen PU telahmelakukan kunjungan dalam rangka misikonstruksi maupun pameran antara lainke Dubai (United Arab Emirates) dandirencanakan dalam waktu dekat ini keLibya dan kemungkinan besar Al-Jazair.Khusus untuk Al-Jazair karena pada awalJanuari Tahun ini Menteri PU Al-Jazair telahsecara resmi datang ke Indonesiabertemu dengan Menteri PU Indonesiauntuk menawarkan proyek-proyekinfrastruktur di negaranya. “Tentunyakesempatan ini tidak boleh dilewatkan”,ujar Djoko Kirmanto.

Masih terkait dengan hubungan luarnegeri, Menteri PU mengingatkan akandatangnya era keterbukaan pasar yangsebentar lagi datang. Indonesia sebagaianggota WTO mau tidak mau harusbersiap dengan situasi ini termasukbersaing langsung dengan pelaku jasakonstruksi asing. Djoko Kirmantomengingatkan masyarakat jasa konstruksiIndonesia untuk mempersiapkan diri,mulai dari menyiapkan sumber dayamanusia hingga regulasi.

Menyiapkan sumber daya manusia yangterampil dan berkualitas bukanlah perkarayang mudah dan sederhana, mengingatmasalah pendidikan dan pelatihan masihjadi pekerjaan rumah bagi negara kitahingga saat ini. Tapi bukan tidak mungkintentunya untuk mencapainya, asal adakemauan dan dukungan dari berbagaikalangan masyarakat konstruksi.

Saat ini Departemen PU, melalui BPKSDMtelah melaksanakan pelatihan dansekaligus uji sertifikasi untuk tenaga ahlimaupun tenaga terampil. Bahkan untuktenaga terampil, bukan hanya pelatihandan sertifikasi yang dilakukan tapi

penempatan ke proyek infrastruktur di luarnegeri.

Salah satunya pelatihan tukang terampilkonstruksi kerjasama BPKSDM denganPemerintah Daerah Jawa Barat serta PT.Waskita Karya akhir Februari lalu. Hasilpelatihan yang sekaligus sertifikasi inilangsung untuk penempatan di AbuDhabi untuk mengerjakan proyek PT.Waskita Karya disana. Di tahun ini telahada sekitar 200 tenaga terampil yangdikirimkan ke Timur Tengah untukpengerjaan proyek konstruksi, dandirencanakan akan terus ditambah lagi.

Melihat terbukanya kesempatan untukpenempatan tenaga kerja konstruksi diluar negeri, Menteri PU sangatmengharapkan pelatihan bersertifikasilebih diperbanyak. Dengan demikianmakin berkurang pengangguran yangsaat ini masih dihadapi di negeri ini. Hanyasaja, ditambahkan Djoko Kirmanto,prinsip-prinsip dasar jangan dilupakan.Seperti prinsip pelaksanaan Kesehatandan Keselamatan Kerja (K3). Apalagisetelah ditandatanginya Pakta PaktaKomitmen Keselamatan dan KesehatanKerja (K3) Konstruksi awal Februari lalu.

Pada kesempatan tersebut Menteri PUjuga berpesan agar proyek-proyekpekerjaan padat karya lebih diperbanyakagar lebih bisa menyerap tenaga kerja danuntuk efisiensi karena pemanfaatansumber daya lokal. Pada dasarnyamemang untuk hal inilah proyekinfrastruktur dilaksanakan, efeknya yangmendorong perekonomian di sekitarnyamenjadikannya andalan bagi pemulihanekonomi bangsa.

Kerjasama Pemerintah Swasta &Kebijakan Stimulus Infrastruktur

Pada kesempatan tersebut MenteriNegara Perencanaan PembangunanNasional/Kepala Bappenas Paskah Suzettamenyampaikan kepada masyarakat jasakonstruksi mengenai PerencanaanProgram Pembangunan InfrastrukturLima Tahun ke Depan.

Berdasarkan arahan RencanaPembangunan Jangka Panjang (RPJP)2005 – 2025 dan Arahan RencanaPembangunan Jangka Menengah (RPJM)2010 – 2014, dasar penetapan sasaranpenyediaan infrastuktur meliputi:kebutuhan berdasarkan StandarPelayanan Minimal (SPM), pencapaiantarget MDG Air Minum dan Sanitasi,

ketentuan dalam Undang-Undangmisalnya Undang-undang Persampahanataupun Undang-undang Sumber DayaAir, peningkatan Daya Saing Internasional,keselamatan transportasi, pembukaandaerah perbatasan terutama dalam halini yang terisolasi dan pulau-pulau terluar(kegiatan keperintisan), serta optimalisasipemanfaatan secara sinergi.

Selain itu arah penetapan rencanapembangunan juga ditujukan untukmendukung pemenuhan ketahananenergi nasional termasuk mengatasi krisislistrik, mendukung ketahanan pangan,serta mendukung upaya pelesetarianlingkungan hidup.

Investasi infrastruktur menjadi fokusutama yang tidak bisa tidak harusdipikirkan bagaimana menjaga bahkanjika dapat meningkatkannya. PaskahSuzetta mengatakan bahwa di pada Tahun2010 hingga 2014 nanti diharapkaninvestasi infrastruktur naik secara gradualdari 3.25% menjadi 5% dari PDB.Sedangkan diperkirakan kemampuanAPBN membiayai pembangunaninfrastruktur tahun 2010-2014 sekitar duakali dari kemampuan Pemerintah di tahun2005-2009.

Kebutuhan investasi infrastruktur 2010-2014 sebesar 1,429.3 trilyun, sedangkankemampuan pemerintah sekitar 451trilyun atau hanya sebesar 31% dari jumlahtersebut. Gap pembiayaan sebanyak 978triliun (69%) dan diprediksi kemampuanpelaksanaan proyek PPP hanya mencapaiRp. 363 triliun. Melalui perhitungan ini,gap adanya pembiayaan investasiinfrastruktur diupayakan melaluikerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS).

Sedangkan kebutuhan investasi proyekPPP hanya dapat dicapai melaluipenyempurnaan regulasi dankelembagaan, peningkatan kemampuanpenyiapan proyek KPS, peningkatankeamanan berinvestasi serta kemudahanmengakses sumber dana yangdiperlukan oleh investor. Sekitar 20% daribiaya proyek PPP merupakan dukunganpemerintah.

Disampaikan oleh Kepala Bappenaskesempatan berinvestasi berdasarkansektor infrastruktur adalah meliputi jalantol, pelabuhan laut, Mass Rapid Transit(MRT), Bandar udara, perkeretaapian.Beberapa sektor tersebut diharapkanmenjadi andalan yang kemudian dikelola

Page 13: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/edisi 2.pdfyang ada di Libya adalah import mengingat negara ini baru saja ’terbebas’ dari embargo

13

secara baik oleh segenap masyarakat jasakonstruksi.

Akan tetapi, dikatakan Paskah Suzetta,selain siap menyambut peluang, semuapihak juga harus bersiap dengan resikoyang mungkin ada. Dari sekian banyaktingkat risiko berinvestasi dalam proyekKPS di Indonesia, menurut WorldEconomic Forum (WEF) ternyata yangmenempati urutan pertama adalah RisikoPolitik, diikuti berturut-turut Risiko Hukumdan Regulasi, Risiko Penyelesaian Proyek,Risiko Mitra Kerja, Risiko Operasional,Risiko Persediaan, Risiko Permintaan,Risiko Teknis, Risiko Lingkungan, RisikoNilai Tukar Mata Uang.

Masih menurut WEF, kondisi daya saingIndonesia masih rendah, dilihat dari padatahun 2008 menduduki peringkat 55 dari134 negara. Sebagai perbandingan,Malaysia pada urutan ke-21 dan Thailandurutan ke-34. Peringkat daya sainginfrastruktur Indonesia menduduki urutanke-96 pada tahun 2008 dari 134 negara(Malaysia ke-19, Thailand ke-35).

Kebijakan Stimulus Infrastruktur

Krisis ekonomi global memberikandampak kepada perekonomian nasionalberupa perlambatan pertumbuhanekonomi, penurunan ekspor, penurunanproduksi, peningkatan penganggurandan kemiskinan. Salah satu kebijakanpemerintah adalah memberikan stimulusfiskal yang terarah pada pembangunaninfrastruktur. Jasa konstruksi diharapkanberperan maksimal dalam menciptakanlapangan pekerjaan dalam dua atau tigatahun mendatang, karena dampak darikrisis keuangan global masih akan

dirasakan Indonesia dalam kurun waktutersebut.

Alokasi dana stimulus infrastruktur 2009total 12.2 Triliun, dan dari jumlah tersebut,Pembangunan Infrastruktur BidangPekerjaan Umum sebesar 6.6012 Triliunyang dialokasikan untuk penangananbencana, perluasan jaringan distribusi danpembangunan instalasi pengelolaan airminum, percepatan penyelesaianinfrastruktur lanjutan, jalan inspeksi danirigasi sentra produksi tambak, rehabilitasijaringan irigasi dalam rangka ketahananpangan, jalan-jembatan-irigasi, danpengembangan infrastrukturpemukiman.

Peluang proyek kerja sama pemerintahswasta meliputi 85 proyek, denganjumlah investasi proyek-proyek KPSsebesar 33,969,229 (US $ 000), terdiri dariProyek Siap Tender (US $ 000) sebesar4,573,094 , Proyek Prioritas (US $ 000)sebesar 2,970,560, dan Proyek Potensial(US $ 000) = 26,425,575.

Pada kesempatan tersebut, PaskahSuzetta menjelaskan bahwapertumbuhan sektor konstruksi selamatahun 2006 mencapai 7,86 % dimanaporsi sektor konstruksi terhadap PDBtahun 2006 mencapai 6,51 %. Lapanganusaha di bidang jasa konstruksi masihsangat tergantung kepada ketersediaandana pembangunan pemerintah,sementara itu anggaran pembangunanpemerintah relatif menurun. Usaha jasakonstruksi memberikan sumbangan yangcukup berarti terhadap laju pertumbuhanProduk Domestik Bruto (PDB).

Diharapkan bagi pelaku usaha konstruksiharus mampu bersaing dan

berkompetensi dalam prosespelaksanaan pembangunan sehinggadapat meningkatkan efisiensi danefektifitas pelaksanaan pekerjaan,meninggalkan budaya arisan maupunmensubkan pekerjaan, bekerjaprofesional dan dikontrak hanya oleh satuperusahaan dan tidak over lap.

Menjaga Good Governance dalamPengadaan Pemerintah

Pengadaan Barang/Jasa merupakan salahsatu faktor penting sekaligus menentukandalam proses pekerjaan pemerintah.Proses yang berintikan pemilihanpenyedia jasa ini sangat penting karenamenentukan awal pembangunan yangberkualitas mewujudkan jasa konstruksiyang bermutu dan handal. Namun disisilain proses pengadaan barang/jasapemerintah juga rentan dengan resikodan kesalahan yang mungkin saja berasalbaik dari pengguna maupun penyediajasa.

Pada forum Dialog Jasa Konstruksi ini,secara khusus Lembaga KebijakanPengadaan Barang/Jasa Pemerintah(LKPP) menyampaikan prinsip-prinsippenting (good-governance) dalamKeppres No.80 Tahun 2003 tentangPedoman Pelaksanaan PengadaanBarang/Jasa Pemerintah dan rencanarevisinya. Diharapkan masyarakat jasakonstruksi yang berasal dari pengguna danpenyedia jasa dapat mengerti danmelaksanakan prinsip ini sehingga prosespengadaan barang/jasa terlaksanadengan baik.

Disampaikan oleh Agus Prabowo prinsip-prinsip penting Keppres No.80 Tahun2003 antara lain: Pertama, mengurangibarrier to entry atau penghalang untukmasuk yang antara lain rekanan tidak wajibbergabung dalam asosiasi tertentu, cukupmemiliki surat ijin usaha saja sertapenyederhanaan berbagai syaratadministrasi. Hanya saja permasalahanyang timbul, hal ini sering ditafsirkanbertentangan dengan PP No.28 Tahun2000. Selain itu dalam iklim demokrasimenciptakan barrier to entry padadasarnya apakah mengikari kenyataanatau takut bersaing.

Kedua, mengutamakan metoda pasca-kualifikasi, kecuali untuk pekerjaankompleks dan berteknologi tinggi.Permasalahan yang ada dalam hal iniadalah proses tender sering dianggapterlalu lama bahkan sampai dua atau tiga

Menteri PU dalam dialog konstruksi nasional

Page 14: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/edisi 2.pdfyang ada di Libya adalah import mengingat negara ini baru saja ’terbebas’ dari embargo

14

olo - Rehabilitasi dan perawatanbangunan fisik tidak kalah penting denganperencanaan dan pembangunan itusendiri. Sebagaimana sering kita jumpaidengan adanya kelebihan muatan jalanyang berakibat pada rusaknya jalan dantidak dipenuhinya Sistem manajemenmutu bangunan yang berakibat padarendahnya mutu bangunan tersebutbahkan menimbulkan kerusakan,adalahnya beberapa contoh saja daripentingnya rehabilitasi dan perawatanbangunan.

Dan patut disadari bahwa di Negaraberkembang seperti Indonesia, aspekrehabilitasi dan perawatan bangunantersebut masih kurang disadari olehpelaku jasa konstruksi. Hal ini yangmenjadi semangat dilaksanakannyaforum Konferensi 1st Internasional onRehabilitation and Maintenance in CivilEngineering (ICRME) yang diprakarsai olehUniversitas Sebelas Maret (UNS) pada 21s.d. 22 Maret 2009 di Solo. DepartemenPU sebagai Pembina jasa konstruksi turutserta aktif dalam konferensi ini baik sebagai

bulan. Ketiga, menghapuskansegmentasi kewilayahan dimanapersyaratan yang berdimensikewilayahan dihapuskan denganmenggunakan fasilitas E-Proc untukmembentuk satu pasar yaitu PasarIndonesia. Permasalahan yang munculprinsip ini dianggap mengganggu ’zonaaman’ pengusaha setempat.

Keempat, menyederhanakan segmentasiskala usaha. Dalam hal ini kelompok usahahanya ada dua yaitu usaha kecil dan usahanon-kecil, sekaligus berpihak kepadausaha kecil. Permasalahannya pemihakankepada usaha kecil diterapkan melaluipemaketan pekerjaan dibawah 1 MilyarRupiah. Kelima, membatasi keikutsertaanperusahaan asing. Perusahaan asing dapatmengikuti lelang diatas 50 Miliar(pemborongan), 10 Miliar (barang/jasalain), dan 5 Miliar (konsultansi) setelahsebelumnya diharuskan bermitra denganperusahaan nasional. Namun pertanyaanmuncul, apakah memang masih perluperusahaan nasional dilindungi terusmenerus.

Keenam, mengumumkan kepada publiksecara terbuka. Sebagaimana diketahuipelelangan umum di atas 1 M wajibdiumumkan di koran nasional danprovinsi serta diupayakan untukdiumumkan di website pengadaannasional. Permasalahannya waktupengumuman seringkali terlalu singkatsehingga dianggap membatasi partisipasipenyedia barang/jasa maupunmasyarakat. Ketujuh, menghapus koridorpenawaran terendah terhadap HPS.Karena penghapusan koridor secaraempirik terbukti menciptakan persaingandan mengoreksi mark-up apalagi hal initelah lazim diterapkan di negara-negaralain. Problematika yang muncul adalahfenomena banting-bantingan harga. Biladibiarkan terus menerus dapatmenurunkan kualitas pelaku jasakonstruksi.

Agus Prabowo mengatakan kepadaforum bahwa disadari Keppres No.80Tahun 2003 yang sekarang dianggapterlalu umum, terlalu berorientasi padajasa pemborongan, serta kurangsistematis. Revisi akan diarahkan kepadabeberapa hal penting dan dianggap harussegera diubah, antara lain penambahanbeberapa aturan baru sebagai hasilkemajuan teknologi (IT) maupundinamika praktik bisnis modern, danklarifikasi ketentuan yang selama inikurang tegas atau multi tafsir. (TW, MH)

pembicara, peserta maupun dalampameran.

Dikatakan Menteri PU yang diwakili olehKepala BPKSDM Sumaryanto Widayatin,saat pembukaan forum ini Sabtu (21/03)di Solo bahwa pada intinya pembangunaninfrastruktur tidak hanya sebatasmembangun proyek-proyek fisik, tapilebih dari itu berarti merawat danmemfungsikan proyek yang telahdibangun tersebut. Lebih jauh lagipembangunan infrastruktur juga harusmemperhatikan aspek kesinambunganlingkungan agar tidak hanya bermanfaatsementara namun hingga jangkapanjang.

“Jadi jangan sampai kita membangunanribuan kilometer jalan atau bangunan tapimerusak sumber air”, ungkap Sumaryanto.Karena pentingnya aspek pemeliharaandan kesinambungan lingkungan tersebutmaka Departemen PU sendiri akanmengalokasikan sumber pendanaanuntuk pemeliharaan dan tentunyamendorong penyediaan sumber dayamanusia yang ahli di bidang ini, salah

1st Internasional on Rehabilitation andMaintenance in Civil Engineering

SSSSS

SEBERAPA PENTINGKAH ARTIREHABILITASI DAN PERAWATAN

PADA PEMBANGUNANINFRASTRUKTUR

Para nara sumber dalam acara ICRMCE di solo

Page 15: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/edisi 2.pdfyang ada di Libya adalah import mengingat negara ini baru saja ’terbebas’ dari embargo

satunya konferensi kerjasamaDepartemen PU dan Universitas SebelasMaret (UNS) Solo ini.

Pentingnya perawatan bangunan,menurut Sumaryanto, mengingatInfrastruktur adalah kontributor utamauntuk proses pembangunan sekaligusuntuk mendorong pertumbuhanekonomi. Akan sangat tidak efektif jikaInfrastruktur yang dibangun tidakbertahan lama. Yang ada justrumenghambat pembangunan karenawaktu dan dana terbuang percuma untukperbaikan.

Karenanya mulai saat ini aspek perawatanbangunan menjadi sangat penting danperlu untuk diterapkan. Mulai dari regulasiyang mendukung hingga sumber dayamanusia (SDM) yang ahli di bidang iniharus mulai dipikirkan. “Hingga saat initenaga ahli di bidang perawatan diIndonesia diakui masih terbatas”, ungkapKepala BPKSDM. Namun seiring dengankesadaran perlunya perawatan danrehabilitasi sebagaimana diprakarsainyakonferensi ini diharapkan akanmendorong ahli dan kebutuhan yangmembersamainya.

Konferensi ini diikuti oleh berbagaipeserta yang berasal dari dunia akademisimaupun masyarakat umum dengannarasumber dari dalam maupun dari luarnegeri, salah satunya Franz Nestmann dariUniversitat Karlsruhe dari Jerman yangtelah bekerjasama dalam Proyekpembangunan sumber air bawahtanah di Gunung Kidul Jogjakarta.Juga hadir sebagai pembicara pakarbeberapa Perguruan Tinggiterkemuka di Indonesia, Peneliti,serta dari kalangan Pemerintahansalah satunya dari Departemen PUyang kali ini berasal dari PusatPembinaan Keahlian dan TeknikKonstruksi (Pusbiktek) BPKSDM.

Keikutsertaan Departemen PUdalam hal ini BPKSDM selain sebagaipembicara dan peserta juga turutserta dalam Pameran denganmenampilkan informasi PembinaanKonstruksi meliputi Pelatihan danPendidikan untuk menghasilkantenaga kerja ahli dan terampil bidangkonstruksi, Penandatanganan PaktaKomitmen Keselamatan danKesehatan Kerja (K3) Konstruksi,Karya Konstruksi Indonesia 2006 –2008, Mutual Recognation

15

Arrangement (MRA), PenawaranProgram Pendidikan kerjasama denganPerguruan Tinggi, serta Teknologi RumputVetiver.

Teknologi rumput vetiver merupakansalah satu informasi yang banyak diminatioleh banyak pengunjung. Bahkan KepalaBPKSDM menyempatkan diri memberipenjelasan mengenai keunggulanrumput yang biasa disebut rumput akarwangi atau akar sereh ini.

Keunggulan Rumput ini selain sangatbanyak tersedia di Indonesia dan murah,lebih dari itu rumput ini dapat digunakansebagai pemerkuat lahan dari erosi, saatini telah digunakan untuk memperkuatstabilitas lereng di Jalan Raya Nagreg danTol Purbaleunyi KM 91 200. Akarnya yangmampu menembus kedalam hingga 3M ke bawah menjadikannya sekuat beton.Bahkan penggunaannya lebih ramahlingkungan.

Kepala BPKSDM mengharapkan dikemudian hari penggunaan sumber-sumber daya alternatif dan ramahlingkungan lebih banyak digunakan,sebagaimana teknologi rumput vetiveruntuk penguat lereng dari erosi ini.Dengan demikian selain produkinfrastruktur terawat dengan baik,lingkungan juga akan lebih terjaga karenalebih ramah lingkungan. Dan lebih jauhlagi kearifan lokal kebanggaan negeridigunakan untuk pengembanganinfrastruktur. (TW)

Suasana acara ICRME

Kepala BPKSDM memberikan penjelasan di stand BPKSDM

dalam acara IRMCE

Kepala BPKSDM dalam sambutannya mewakili Menteri PU

Page 16: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/edisi 2.pdfyang ada di Libya adalah import mengingat negara ini baru saja ’terbebas’ dari embargo

umput vetiver adalah tanaman jenisrumput-rumputan berukuran besar yangdikenal istilah Indonesia dengan sebutanakar wangi atau akar sereh. Dalambeberapa bahasa daerah seperti bahasaJawa Lorosetu: Hapias (Batak); Narawastu,Usar (Sunda); Karabistu (Madura); Arek Usa(Minangkabau); Tahele (Gorontalo); Useur(Gayo).

Akar rumput vetiver mampu tumbuhdengan baik bahkan pada jenis tanahyang keras sekalipun. Di tanah berlerengdan memiliki lapisan tanah keras,perakaran ini mampu menembus hinggake dalamnya sehingga berfungsi sebagaipaku atau angkur yang lebih memperkuatkedudukan lereng dan mencegah erositanah.

Rumput vetiver termasuk dalam keluargaPoaceae yang terdiri dari 2 (dua) jenis atauspecies yaitu, Pertama: VetiveriaZizanioides, akarnya panjang, tumbuh kebawah dan menyatu, Kedua: VetiveriaNemoralis, akarnya pendek, tumbuh kesamping dan menyebar (sejenis rumputilalang atau rumput gajah). Jenis VetiveriaNemoralis tidak disarankanpenggunaannya.

Lebih spesifik lagi, ciri-ciri rumput vetiverantara lain daunnya kaku berbentukpanjang dan sempit, lebar daun tidak lebihdari 8 mm, tumbuh tegak dengan tinggi1,5 hingga 2,5 meter, terbentuk rumpun-rumpun besar, memiliki akar yangpanjangnya bisa mencapai lebih dari 3

meter, permukaan daun licin tidakberbulu, tepian daunnya berduri dankasar, bila diraba ke arah bawah batangnyategak dan kuat.

Kelebihan lain rumput ini adalah kuat dantahan di segala kondisi cuaca, dapatbertahan hidup dalam musim kemarauyang berkepanjangan dan dalamrendaman air. Rentangan ketangguhanrumput vetiver bahkan dapat tumbuh didaerah dengan kisaran curah hujan yangcukup luas antara 200-5000 mm tiaptahun. Hingga dalam hal tahan pada suhutidak terpengaruh oleh temperatur dinginsampai minus 9 0 C, suhu yangdikehendaki 17-27 0 C, tetapi masih dapatbertahan hidup hingga 55 0 C.

Tentunya kelebihan yang sangatmenguntungkan adalah rumput ini dapattumbuh di tanah jenis apapun tanpamemandang tingkat kesuburan namundi saat yang sama tidak tumbuh menyebardi luar habitatnya sehingga tidak akanmengganggu tanaman lain. Jarak ambangbatas tingkat derajat keasaman (pH)tanaman yang berhabitat asli di rawa-rawaini sangat lebar, disamping itu mampuberkembang biak dengan cepat.Perkembangbiakannya tersebut denganpemisahan akar atau anakan.

Hingga saat ini (Januari 2009), rumputvetiver belum banyak dibudidayakan diIndonesia. Budidaya rumput vetiver yangdiketahui dan telah di ujicobapenanamannya untuk ruas Jalan lingkarNagreg berasal dari Garut Jawa Barat. Dari2 (dua) lokasi yang telah ditanami rumputvetiver antara lain (1) PT. Jasa Marga(Persero) di Jalan Tol Cipularang dan (2)Dit. Bina Teknik Ditjen Bina Marga di JalanLingkar Nagreg Jawa Barat, semuamenunjukkan hasil yang baik.

Melihat potensi yang besar pada rumputyang banyak terdapat di semua wilayahIndonesia ini serta kemampuannya untukmenahan erosi dan penguat lereng,BPKSDM sebagai pembina jasa konstruksiIndonesia sangat mendorongpemanfaatannya dalam pembangunaninfrastruktur. Selain lebih murah,penggunaannya lebih ramah lingkungansebagaimana komitmen Indonesia untukturut menjaga dunia dari global warmingsesuai kesepakatan pada UN ClimateChange Conference 2007 di Bali. Lebihdari itu, kearifan lokal telah dengan banggadigunakan pada pembangunaninfrastruktur di rumah sendiri. (TW)

MENGENAL LEBIH DEKATRUMPUT VETIVER

RRRRR

(Disarikan dari Tulisan Panduan Penanaman Rumput

Vetiver Sebagai Penahan Erosi)

16

Rumput Vetiver sebagai pengaman lereng di Lingkar Nagreg

Rumput Vetiver Penahan erosi tanah sawah

(Desa Ban, Karang Asem - Bali)