Top Banner
B ULAN uletin Ukhuwwah Lintas Jerman Edisi Juni - Juli 2013 Lipsus: Purnama itu bernama Ramadhan Menu Makanan Ramadhan 5 Tradisi Unik Menyambut Ramadhan SPESIAL RAMADHAN
19

Buletin FORKOM Jerman III

Feb 21, 2016

Download

Documents

FORKOM Jerman

Buletin Ukhuwah Lintas Jerman Edisi Spesial Ramadhan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Buletin FORKOM Jerman III

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

Edisi Juni - Juli 2013

Lipsus:

Purnama itu bernama RamadhanMenu Makanan Ramadhan

5 Tradisi Unik Menyambut Ramadhan

SPESIALRAMADHAN

Page 2: Buletin FORKOM Jerman III

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

iiAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta‘ala, Shalawat beserta Salam kita sampaikan kepada suri tauladan kita, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam.

MARHABAN YA RAMADHAN, MARHABAN YA SYAHRUL QURAN. Waktu berlalu dengan sangat cepatnya dan sebentar lagi insya Allah kita akan didatangi oleh tamu yang sangat mulia yakninya Bulan Ramadhan. Bulan yang di padanya terdapat berbagai macam keistimewaan, semoga kita bisa mendapatkan keistimewaan-keistimwaan tersebut.

Berkaitan dengan kedatangan tamu yang mulia ini, kami tim Redaksi BULAN telah menyiapkan edisi SPESIAL RAMADHAN untuk pembaca sekalian. Insya Allah kita akan membahas sedikit sejarah kejayaan Islam yang berkaitan dengan bulan ini. Lalu kami juga mempunyai tips untuk menu makanan anda di bulan Ramadhan nantinya serta berbagai topik, informasi dan tulisan warga, yang insya Allah menarik untuk dibaca.

Pada akhirnya kami mengucapkan selamat menikmati sajian BULAN untuk edisi SPESIAL RAMDHAN ini. Masih banyak kekurangan, Insya Allah akan selalu kami benahi dari waktu ke waktu. Selamat menjalankan ibadah puasa dan semoga Ramadhan kali ini lebih baik dari Ramadhan sebelumnya.

Wassalam,

Redaksi

Kontak Redaksi:Subdivisi Buletin [email protected]

Kru BULAN:Hudzaifah MuhibbullahFiddinul HayatMario MuhammadAsyraf Rizkyawan SyamsulGoogle

*Redaksi senantiasa mengharapkankontribusi umat Muslim di manapundalam BULAN, baik untuk artikelutama maupun isi lainnya. Untukinformasi lebih lanjut, silahkanmenghubungi pihak redaksi.

Kunjungi jugawebsite FORKOM:

http://www.forkom-jerman.org/

Untuk informasi seputarFORKOM

dankegiatan-kegiatannya

Edisi Juni - Juli 2013

Salam Redaksi

Page 3: Buletin FORKOM Jerman III

iiiiBULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

Edisi Juni - Juli 2013

Daftar IsiSalam Redaksi

Daftar Isi

i

1

3

7

9

13

11

6iiLipsus:

Purnama itu bernama Ramadhan

Menu Makanan Ramadhan

5 Tradisi UnikMenyambut Ramadhan

Ancaman bagi yangMeninggalkan puasaDi Bulan RamadhanTanpa udzur syar‘i

SAHUR :Hikmah dan

Keutamaannya

Liputan :Panitia Pendirian Mesjid Indonesia Frankfurt DiresmikanMembangun Semangat WirausahaDi Kalangan Muslim Indonesia

Dari Warga Untuk Warga :Demi Ummat

Ask the Universe...

Page 4: Buletin FORKOM Jerman III

11Purnama itu bernama

RamadhanPurnama demi purnama silih berganti. Dan di

depan sana, purnama yang agung menyapa kita. Dengan segala keindahannya, dengan segala keanggunannya, dan segala ujiannya.

Purnama terindah, Purnama di bulan Ramadhan. Dalam bulan ini tegak salah satu kewajban dari agama Islam. Puasa di bulan ramadhan, itu adalah salah satu kewajiban dalam agama yang indah ini. Dimana kita dapat merasakan penderitaan manusia lainnya, orang-orang yang fakir. Yang tidak dapat makan layaknya manusia normal pada umumnya, kita dapat merasakannya, merasakan hadits nabi SAW, yang intinya apabila salah satu muslim sakit, muslim yang lain merasakannya. Kita dapat merasakan hal itu di bulan ramadhan, satu bulan penuh kelaparan. Lemas dan lain sebagainya.

Tapi, dengan penderitaan seperti itu, apalagi di saat musim panas yang sungguh panjang. Hampir 20 jam kita menahan lapar. Namun ada begitu banyak keajaiban di dalamnya, ada begitu banyak pahala di dalamnya. Kita dapat menghapus warna indah dosa yang menipu pada bulan istimewa ini. Dan hal yang paling indah adalah, sepuluh hari terakhir di bulan ini. Dimana malam keajaiban menyapa para hamba yang beribadah khusyu‘ di malam itu. Malam yang terang, malam yang syahdu, malam seribu bulan. Hadiah terindah Allah di bulan nan agung ini.

Begitu banyak keindahan di bulan ini, Walaupun kita ditimpa ujian sangat berat, tapi ingatlah sejarah-sejarah emas di masa lampau terkait bulan Ramadan. Yang pertama, tentu ingatan kita akan terbang menuju perang yang begitu penting. Yaitu perang Badar. Peristiwa Perang Badar terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah. Perang Badar ini disebut sebagai “Yaumul Furqan” (hari

pemisah antara yang hak dan yang batil). Di perang yang secara kasat mata terlihat sangat berat sebelah ini, pasukan muslimin menang dengan gagahnya. Kisah doa nabi SAW yang mengancam menjadi fenomenal, doa yang dipenuhi iman, doa yang tidak menginginkan agama ini tumbang, dan pertolongan Allah nyata. Islam menang di bulan yang agung ini.

Yang kedua adalah peristiwa Fathu Makkah atau pembebasan kota Makkah. Kejadian ini berlangsung persis di bulan Ramadhan tanggal 10 tahun 8 Hijriyah. Sejarah pembebasan kota Makkah menjadi tonggak kemenangan gemilang umat Islam khususnya bagi Kaum Muhajirin yang terusir oleh kaum Kafir Quraish dari tanah air mereka sendiri. Di bulan yang sama pula, Khal id bin Walid menghancurkan patung Al-Uzzah.

Yang ketiga adalah kemenangan umat Islam dalam perang Tabuk. Perang ini menjadi perang terakhir yang diikuti langsung oleh Nabi. Perang ini berkecamuk dan akhirnya dimenangkan oleh umat Islam pada tanggal 8 Ramadhan tahun 9 Hijriyah.

Yang keempat adalah keberhasilan tentara Islam di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad menyeberangi selat Giblatar atau Jabal Thariq untuk memasuki Andalusia (Spanyol) dan kemudian berhasil menguasainya. Kejadian dramatis ini terjadi pada tanggal 28 Ramadhan tahun 92 Hijriyah. Penaklukan Andalusia ini, menjadikan islam sangat maju, Islam di bawah kekhilafahan Umayyah begitu mengesankan dan makmur.

Yang kelima adalah pada tanggal 15 Ramadhan tahun 658 Hijriyah, umat Islam berhasil mengalahkan tentara Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan, cucu Genghis Khan. Perang ini terjadi di Ain Jalut, Palestina Utara. Pasukan Mongolia memang

BULANuletin Ukhuwwah Lintas JermanEdisi Juni - Juli 2013

Page 5: Buletin FORKOM Jerman III

terkenal dengan keberingasannya, tapi pasukan muslim dapat mengalahkan mereka. Dan peristiwa ini terjadi di bulan ramadhan.

Yang keenam adalah kemenangn umat Islam di Mesir melawan tentara Israel. Saat itu, tentara Mesir berhasil merebut benteng Israel, Barlev, yang diklaim tidak akan mungkin terbobol selamanya. Namun tepat pada tanggal 10 Ramadhan 1393 Hijriyyah atau 6 Oktober 1973 Masehi, benteng Barlev dapat dihancurkan.

Peristiwa bersejarah lainnya yaitu pada bulan agung ini, diturunkannya alquran, pedoman hidup kita.

Ada juga peperangan Zalaqah di Portugal. Peristiwa ini terjadi setelah Subuh hari Jumat, bulan Ramadhan tahun 459 Hijriyyah. Ketika itu, terjadi kebangkitan dinasti Murabit di afrika utara. Gubernur Cordoba, Al-Muktamin meminta bantuan sultan dinasti Murabit, Yusuf bin Tasyifin untuk memerangi Alfonso VI. Tentara yang dipimpin oleh Alfonso yang jumlahnya mencapai 80.000 orang ini berhasil dikalahkan. Dalam waktu yang singkat sultan Yusuf berhas i l menguasai se luruh Spanyol dan menyelamatkan umat Islam. Setelah itu, Spanyol berada di bawah kekuasaan dinasti Murabit sejak 1090 sampai 1147 Masehi.

Juga ada perang Yakhliz pada 15 Ramadhan 1294 Hijriyyah, tentara Islam dinasti Ottoman yang dipimpin oleh Ahmad Mukhtar Basya dengan jumlah 34.000 pasukan mengalahkan tentara rusia yang berjumlah 740.000 pasukan. Sebanyak 10.000 tentara Rusia tewas dalam pertempuran itu. Peristiwa ini m e n j a d i ke b a n g ga a n u m a t I s l a m d a l a m mempertahankan agama yang diancam oleh pemerintah Tsar di Rusia.

Dan peristiwa yang tidak asing lagi di telinga kita yaitu, proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang juga terjadi tepat di bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan bukanlah sekadar bulan peningkatan keshalehan spiritual semata. Bulan ini juga memberikan spirit bahwa peradaban Islam yang gemilang pernah terukir di dalamnya.

Bulan Membangun Perjuangan. Karena itu, bagi Umat Islam, bulan Ramadhan adalah bulan untuk meningkatkan dan mendongkrak kesadaran ke-Ilahi-an yang terlampir dalam pesan takwa. Bulan untuk meningkatkan solidaritas, membangun perjuangan, membela kebenaran, dan menjadi pendorong bagi

tegaknya nilai-nilai keshalehan sosial di tiap saat.

Roda sejarah peradaban Islam akan terus berputar. Torehan prestasi telah berhasil dicatat oleh Nabi, Sahabat, dan orang-orang setelahnya. Telah menjadi bukti, haus dan lapar bukan batu penghalang dalam meraih kemenangan di medan laga kehidupan. Sekarang adalah giliran bagi kita untuk mengukir sebuah sejarah dalam bulan yang mulia ini.

Purnama terus bersinar. Warna cermin selalu tidak pasti, sebagaimana masa depan yang juga tidak pasti. Namun senantiasalah bercermin pada saat diri kita indah, sehingga mata ini termanjakan akan keindahannya. Pun begitu dengan masa depan, perindahlah akhlak kita, ibadah kita, terutama pada Bulan Ramadhan. Dan itu akan menjadi warna masa depan paling indah yang akan kita miliki. Wallahu a‘lam bisshawwab.

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

22Edisi Juni - Juli 2013

MARHABAN

SUDAH GAK TAHAN

SALURKAN ZAKAT DAN BANTUAN ANDA BERSAMA :

UNTUK MENDAPATKAN KEBAIKANDAN KEBAIKAN YANG BERLIPAT GANDA

www.pkpu.or.id

LEMBAGA KEMANUSIAAN SOSIAL

YA RAMADHANJANGANDITAHANSAAT RAMADHAN

Page 6: Buletin FORKOM Jerman III

Menu Makanan

RamadhanSALMAH SHAHNAWAZ

Sebagaimana hal yang penting lainnya, perihal makanan selalu baik untuk dipersiapkan. Bagaimana kita bisa memaksimalkan waktu tersebut, sementara kita masih sibuk untuk beribadah dan melayani kebutuhan keluarga kita?

Sebagian besar dari kita memiliki pola pikir yang salah bahwa menyembah kepada Allah hanyalah dengan ibadah fisik saja. Dan untuk menuai pahala sebanyak mungkin, kita harus menghabiskan seluruh waktu dengan sholat, zikir, tilawah dan sebagainya. Padahal kita punya hak atas tubuh kita (untuk diurus), dan keluarga kita memiliki hak atas kita (harus diurus). Jadi bagaimana kita menyeimbangkan itu semua?

"

" (HR. Bukhari)

Ketika kita melakukan pekerjaan rumah tangga sehari-hari dengan niat yang benar, yaitu demi keridhoan Allah, maka semuanya secara otomatis menjadi ibadah dan dapat menuai pahala. Jadi waktu yang anda habiskan di dapur untuk memberi makan keluarga anda, sebenarnya sama seperti Anda bersujud untuk jumlah waktu yang sama kepada Allah

APAPUN BERNILAI IBADAH JIKA DENGAN NIAT YANG BENAR

Setiap amal sesuai dengan niatnya, dan setiap orang akan memiliki apa-apa yang diniatkannya.

SWT! Namun Jika Anda masih merasa membuang-buang waktu dengan berada di dapur, selalu ada dzikir untuk diucapkan saat Anda memasak!

Meskipun Ramadhan tampak belum terlalu dekat, semakin awal Anda mempersiapkannya,maka semakin baik. Memikirkan apa yang akan dimasak membutuhkan waktu lebih banyak daripada memasak yang sebenarnya. Manfaatkan waktu Anda dari sekarang untuk menelusuri resep dan mencoba hidangan untuk memperkirakan waktu memasak dan jumlah usaha yang diperlukan. Buatlah jadwal untuk satu atau dua minggu dan rotasikan selama satu bulan, atau membuat jadwal untuk 30 hari! Maka Anda akan lebih dapat menikmati Ramadhan jika Anda menyelesaikan tugas-tugas besar tersebut beberapa hari sebelumnya.

Manfaatkanlah kecanggihan teknologi dan buat excel sheet untuk satu bulan, dengan sahur, buka puasa dan makan malam tercantum didalamnya. Atau jika Anda agak sedikit gaptek, menggambar kolom pada selembar kertas juga oke! Lalu memasangnya di lemari es agar Anda dapat melihatnya terus-menerus, sehingga mudah dipersiapkan dan langsung memberi anda ide tentang apa yang perlu dilakukan, daripada harus menjelajahi buku resep dan mencoba untuk

MEMBUAT JADWAL MAKANAN MINGGUAN UNTUK RAMADHAN

BULANuletin Ukhuwwah Lintas JermanEdisi Juni - Juli 201333

Ah, waktu yang ditunggu-tunggu itupun akhirnya tiba - Ramadhan! Dan ketika kenyataan itu menyentak kita, maka kita pun hendaknya mulai diri untuk bulan suci ini agar mendapatkan hasil maksimal dari hari-hari yang barakah tersebut. Sayangnya, kita melupakan satu hal

penting:. Makanan Walaupun hal ini agak dilupakan, namun lebih baik daripada tidak dipersiapkan sama sekali. Kita mengingatnya sebagai bulan yang melelahkan di siang hari dan berpesta pora di malam hari.

Namun, dengan semua tujuan ruhiyah kita dan untuk memaksimumkan ibadah selama bulan Ramadhan, jam berharga yang dihabiskan di dapur dapat menguras kita secara fisik dan emosional.

merencanakan dan mempersiapkan

Page 7: Buletin FORKOM Jerman III

menemukan menu pada menit terakhir. Tips ini juga akan bekerja dengan efektif saat anak-anak bertanya "Apa menu kita hari ini, Bunda?”

Seluruh proses membuat daftar belanjaan, pergi ke toko, belanja dan kemudian merapikannya kadang memakan lebih banyak waktu dan energi dari yang kita perkirakan. Ketika kita berpuasa, kita perlu menghemat energi sebanyak mungkin pada siang hari untuk berinvestasi dalam ibadah. Apa yang bisa dilakukan sebelum Ramadhan hendaknya kita lakukan segera, dan itu termasuk menyiapkan sebagian besar bahan belanja dan kelontong dalam daftar stok. Mempersempit daftar belanjaan hingga ke barang tak tahan lama setiap beberapa hari di bulan Ramadan atau setiap minggu berarti bahwa pekerjaan belanja tidak akan tampak seperti tugas besar lagi, dan dapat dilakukan dalam waktu yang minimum. Ingat,

karena Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan!

Hal ini akan sangat tergantung pada jenis makanan yang anda makan, tapi di rumah saya, seminggu sebelum Ramadhan dihabiskan membuat pastel dan lumpia lalu membagi mereka ke dalam paket, masing-masing 10 buah dan membekukan mereka. Jenis makanan utk buka puasa ini mengkonsumsi sebagian waktu kita untuk membuatnya sebelum ifthar, dan walaupun terasa seperti pekerjaan yang berat untuk diselesaikan semuanya sekaligus, tapi anda akan bersyukur ketika kemudian saat menjelang ifthar tiba, anda tinggal mengambil paket tersebut dari freezer dan menggorengnya.

Juga merupakan ide yang baik untuk membuat bahan isi dalam jumlah besar - baik itu untuk pai, pastri atau lainnya yang Anda suka, dan bekukan dalam porsi yang lebih kecil. Dengan cara ini Anda dapat membuat item yang berbeda dengan bahan isi yang sama selama sebulan. Disamping itu, Anda tidak akan memiliki masalah tidak bisa mencicipnya karena sedang puasa, sebab Anda sudah tahu rasanya akan lezat.

MENYIMPAN STOK BARANG KELONTONG

jangan serakah dan belanja melebihi stok

PERSIAPKAN BERBAGAI HAL SEBELUM RAMADHAN

BAGI BEBAN KERJA ANDA

Hal ini berlaku dalam hal membuat semua pastri, lumpia atau makanan ringan lainnya sebelum Ramadan, (pembagian kerja adalah hal yang indah) atau bahkan pembagian pekerjaan rumah selama bulan Ramadhan itu sendiri. Ajarkan anak-anak Anda untuk terlibat dalam membersihkan diri mereka sendiri, menata meja dan membantu Anda di sekitar rumah sesuai kemampuan. Latihlah mereka sebelum Ramadhan sehingga Anda tidak perlu menunggui mereka dan buang-buang waktu dan energi untuk memastikan pekerjaan dilakukan dengan benar. Beritahu mereka jumlah pahala yang akan mereka dapatkan dengan niat yang benar akan berlipat ganda selama bulan Ramadhan, dan bahwa hal itu akan menambah tabungan pahala kebaikan mereka dengan membantu Anda.

Ini akan sangat membantu menjaga rutinitas Anda, dan memastikan Anda tidak menunda-nunda dalam menyajikan makanan di atas meja. Ini juga akan memastikan bahwa Anda tidak harus memasak sampai azan shalat Maghrib. Melengkapi jadwal menu Anda, Anda harus memiliki perkiraan tentang berapa lama Anda perlukan untuk menyiapkan makanan, jadi pastikan Anda mulai awal agar selesai lebih awal untuk memanfaatkan sebagian besar waktu yang barokah sebelum berbuka puasa.

Ramadhan bukan bulan untuk memenuhi perut setelah ifthar, dan mengembalikan berat badan! Ini adalah bulan dimana Allah SWT mengajarkan kepada kita untuk mengendalikan diri

BERI TENGGAT WAKTU TERTENTU UNTUK MENYELESAIKAN TUGAS DAPUR ANDA

MAKANLAH MAKANAN YANG SEHAT

BULANuletin Ukhuwwah Lintas JermanEdisi Juni - Juli 2013

44

Page 8: Buletin FORKOM Jerman III

dengan membatasi elemen dasar dan kebutuhan hidup kita. Kita harus tetap berada dalam batas-batas tersebut bahkan ketika kita diperbolehkan untuk makan. Makan secara sehat memungkinkan kita untuk produktif di sebagian besar waktu di bulan ramadhan, dan itu berarti sedikit waktu menyiapkan hidangan rumit. Pastikan Anda memiliki buah-buahan untuk buka puasa dan makan malam yang ringan, sehingga Anda dapat untuk Tarawih.

Sunnah Nabi SAW yang mencontohkan untuk memakan kurma dan minum susu buat sahur mungkin sepertinya tidak mampu untuk membantu Anda melalui puasa seharian, tetapi Allah SWT telah meletakkan keberkahan dalam hal-hal tersebut dan memberikan keajaiban!

lebih merata dan perlahan-lahan sepanjang hari sehingga Anda tidak merasa lapar hingga waktu makan siang. Targetkan sahur yang berserat tinggi. Konsep bahwa makan berat bisa membantu Anda melalui puasa dengan lebih baik adalah tidak benar. Juga selezat hidangan sebagaimana menu gorengan kami akan merusak tubuh kita untuk menyukai makanan lezat daripada makan sehat.

Pembentukan gas dalam sistem pencernaan hanya diperparah ketika Anda berbuka dengan sesuatu yang digoreng bukan buah-buahan. Pastikan Anda menjaga keseimbangan, mempunyai buah-buahan dan kemudian snack kering, lalu mencoba untuk mengurangi ini sebanyak mungkin!

Semoga Allah SWT memanjangkan umur kita untuk melihat Ramadhan bulan ini dan banyak keutamaan lainnya, dan mari kita gunakan waktu kita dengan bijak agar menuai hasil maksimal dari itu. Saya harap tulisan ini akan membantu memecahkan masalah menu makanan dan membuat Anda lebih produktif di bulan Ramadhan. Insha Allah!

tetap terjaga dan berenergi

Roti gandum dan Oat membagikan energi

BULANuletin Ukhuwwah Lintas JermanEdisi Juni - Juli 201355

TARHIB RAMADHAN1434H / 2013M

Ahad, 7 Juli 2013

Bersama :Ust. Abas Mansur Tamam, Lc

Pukul 17.30 CESTMasjid Al-Falah IWkZBERLIN

“Berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan“

Zakat, infak dan Dauerauftrag

Indonesisches Weisheits- und Kulturzentrum e.V

Kontonr.: 346 669 106BLZ : 100 100 10Postbank Berlin

Kunjungi IWkZ e.VPerlebergerstr. 61 / Feldzeugmeisterstr. 1

10557 BERLIN

Page 9: Buletin FORKOM Jerman III

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

JEPANG

IRAK

Dalam menyambut datangnya bulan puasa,

umat Muslim Jepang akan saling berbagi kebahagiaan

dengan saudaranya sesama Muslim. Islamic Centre

Jepang misalnya, telah membentuk semacam panitia

Ramadhan yang bertugas menyusun kegiatan selama

bulan puasa, mulai dari dialog keagamaan, majelis

taklim, shalat tarawih berjamaah, penerbitan buku-

buku keislaman dan segala hal yang terkait dengan

pelaksanaan ibadah puasa. Panitia juga menerbitkan

jadwal puasa dan mendistribusikannya ke rumah-

rumah keluarga Muslim maupun ke Masjid-Masjid.

Jadwal puasa ini juga dibagikan ke restoran-restoran

halal di seantero Jepang. Panitia ini mulai bekerja

ketika telah muncul hilal dan berakhir pada saat Idul

Fitri. Jika tidak nampak hilal tanda awal puasa dimulai,

maka panitia mengikuti ketetapan hilal Malaysia,

negara Muslim terdekat.

Umat Muslim di Baghdad, Irak akan

menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan

berbelanja di pasar Shorja (pasar tertua di Irak). Pasar

ini hanya ramai ketika datang bulan puasa dan waktu

buka pasar hanya dari sore hari sampai menjelang

malam. Banyak barang dagangan unik yang dapat

dijumpai di pasar ini, diantaranya jajanan untuk menu

buka puasa sampai perlengkapan pendukung ibadah

lainnya.

Di Prancis tepatnya di Couronne, dimana

daerah ini banyak didiami oleh imigran asal Arab, juga

ada tradisi berbelanja berbagai macam pernak pernik

untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan. Dan

jalan Pierre Tumbot lah yang paling terkenal ramai

yang menjual berbagai macam pernak pernik

tersebut.

PRANCIS

MESIR DAN PALESTINA

Umat Muslim di Kairo memiliki tradisi unik

untuk menyambut datangnya Ramadhan. Mereka

akan memasang lampu tradisional di setiap rumah

yang disebut dengan lampu Fanus. Oleh karena itu,

banyak warga Kairo yang berbondong-bondong

berbelanja lampu saat menjelang bulan Ramadhan

tiba. Tradisi semacam ini telah dimulai sejak lama

yakni dari zaman Dinasti Fattimiyah. Ketika itu lampu

Fanus dipasang untuk menyambut kedatangan

pasukan Raja yang datang berkunjung menjelang

datangnya bulan Ramadhan. Sebuah meriam akan

ditembakkan sebagai tanda malam pertama di bulan

Ramadhan. Sama dengan yang dilakukan di Mesir,

warga Palestina menyambut Ramadhan dengan

memasang lampu hias di sepanjang jalananan.

MENYAMBUT5 TRADISI UNIK

RAMADHAN

Edisi Juni - Juli 2013

66

Page 10: Buletin FORKOM Jerman III

Ancaman bagi yangMENINGGALKAN PUASADI BULAN RAMADHANTanpa Udzur Syar‘i

Dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bersabda, "

" (HR.at-Turmudziy)

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata, "

" (Lihat, Fathul Bâriy, Jld.IV, h.161)

Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Umamah al-Bahiliy radliyallâhu 'anhu, dia berkata, "

Barangsiapa yang berbuka (tidak berpuasa) sehari di bulan Ramadlan tanpa mendapatkan rukhshoh (keringanan) dan juga tanpa adanya sakit, maka seluruh puasa yang dilakukannya selama setahun tidak dapat menimpalinya (membayarnya).

Barangsiapa yang berbuka (tidak berpuasa) sehari di bulan Ramadlan tanpa adanya alasan ('udzur), maka tidak ada artinya puasa selama setahun hingga dia bertemu dengan Allah; jika Dia menghendaki, maka Dia akan mengampuninya dan bila Dia menghendaki, maka Dia akan menyiksanya.

Aku mendengar Rasulullah Shallallâhu 'alaihi Wa Sallam bersabda, 'Tatkala aku sedang tidur, tiba-tiba datang dua orang kepadaku, lantas meraih kedua lengan atasku, kemudian membawaku pergi ke bukit yang terjal. Keduanya berkata, 'Naiklah.' Lalu aku berkata, 'Aku tak sanggup.' Keduanya berkata lagi, 'Kami akan membimbingmu supaya lancar.' Maka akupun naik hingga bilamana aku sudah berada di puncak gunung , t iba-t iba terdengar suara-suara melengking, maka akupun berkata, 'Suara-suara apa ini?.' Mereka bekata, 'Ini teriakan penghuni neraka.' Kemudian keduanya membawaku pergi, tiba-tiba aku sudah berada di tengah suatu kaum yang kondisinya bergelantungan pada urat keting (urat diatas tumit) mereka, sudut-sudut mulut (tulang rahang bawah) mereka terbelah sehingga mengucurkan darah.' Aku bertanya, 'Siapa mereka

itu?.' mereka menjawab, 'Merekalah orang-orang yang berbuka (t idak berpuasa) sebelum dihalalkannya puasa mereka (sebelum waktu berbuka).' " (HR.an-Nasa`iy, di dalam as-Sunan al-Kubro sebagaimana di dalam buku Tuhfatul Asyrâf, Jld.IV, h.166; Ibn Hibban di dalam kitab Zawâ`id-nya, No.1800; al-Hâkim, Jld.I, h.430 . Dan sanadnya adalah Shahîh. Lihat juga, Kitab Shahîh at-Targhîb wa at-Tarhîb, No.995, Jld.I, h.420)

D e m i k i a n l a h ga m b a ra n ya n g a m a t mengenaskan dari azab yang kelak akan dialami oleh mereka-mereka yang melanggar kehormatan bulan suci Ramadhan dan mengejek syi'ar yang suci ini dengan tidak berpuasa di siang bolong secara terang-terangan. Sungguh, mereka akan digantung dari ujung kaki mereka layaknya binatang yang digantung saat akan disembelih dimana posisi kakinya diatas dan kepala di bawah. Ditambah lagi, sudut-sudut mulut mereka juga akan terbelah dan mengucurkan darah. Kondisi tersebut benar-benar menjadi gambaran yang sadis dan mengenaskan.

Apakah setelah itu, mereka yang telah berbuat zhalim terhadap diri mereka sendiri, melanggar kehormatan bulan yang diberkahi ini, tidak mengindahkan kehormatan waktu dan hak Sang Khaliq dan menghancurkan rukun ke empat dari rukun Islam tanpa mau ambil peduli untuk apa mereka sebenarnya diciptakan tersebut, mau menjadikannya sebagai pelajaran berharga?

Sementara para ulama menyatakan bahwa orang yang berbuka (tidak berpuasa) pada bulan Ramadhan tanpa 'udzur, maka dia telah melakukan

UCAPAN PARA ULAMA

BULANuletin Ukhuwwah Lintas JermanEdisi Juni - Juli 201377

Page 11: Buletin FORKOM Jerman III

salah satu dari perbuatan dosa besar (Kaba`ir). Berikut beberapa ucapan para ulama:

1. Imam adz-Dzahabiy berkata, "Dosa besar ke-enam adalah orang yang berbuka pada akhir Ramadlan tanpa 'udzur.." (al-Kabâ`ir:49)

2. Syaikhul Islam, Ibn Taimiyyah berkata, "Bilamana orang yang muntah dianggap sebagai orang yang diterima 'udzurnya, maka apa yang dilakukannya adalah boleh hukumnya. Dengan begitu, dia termasuk kategori orang-orang sakit yang harus mengqadla puasa dan tidak termasuk pelaku dosa-dosa besar yang mereka itu berbuka (di bulan Ramadlan) tanpa 'udzur…" (Majmu' Fatawa:XXV/225)

3. al-Quffâl berkata, "…Dan barangsiapa yang berbuka di bulan Ramadlan selain karena jima' tanpa 'udzur, maka wajib baginya mengqadla dan menahan diri dari sisa harinya. Dalam hal ini, dia tidak membayar kaffarat (tebusan) namun dia dita'zir oleh penguasa (diberi sanksi yang pas menurut mashlahat yang dipandangnya). Ini adalah pendapat Imam Ahmad dan Daud azh-Zhahiriy…" (Hilyah al-Awliyâ`:III/198)

4. Syaikh Abu Bakar al-Jazâ`iriy sebagai yang dinukilnya dari Imam adz-Dzahabiy berkata, "…Sebagai yang sudah menjadi ketetapan bagi kaum Mukminin bahwa barangsiapa yang meningglkan puasa bulan Ramadlan bukan dikarenakan sakit atau 'udzur maka hal itu lebih jelek daripada pelaku zina dan penenggak khamar bahkan mereka meragukan keislamannya dan menganggapnya sebagai Zindiq atau penyeleweng…" (Risalah Ramadlan:66)

Sesungguhnya orang-orang yang dengan terang-terangan berbuka (tidak berpuasa) di siang bolong pada bulan Ramadlan sementara kondisi mereka sangat sehat dan tidak ada 'udzur yang memberikan legitimasi pada mereka untuk tidak berpuasa adalah orang-orang yang sudah kehilangan rasa malu terhadap Allah dan rasa takut terhadap para hamba-Nya, otak-otak mereka telah dipenuhi oleh pembangkangan, hati mereka telah dipermainkan dan disentuh oleh syaithan dan gelimang dosa.

Mereka tidak menyadari bahwa dengan tidak

SERUAN

berpuasa tersebut, berart i mereka te lah menghancurkan salah satu dari rukun-rukun dien ini. Mereka adalah orang-orang yang fasiq, kurang iman dan rendah derajat. Kaum Muslimin akan memandang mereka dengan pandangan hina. Mereka termasuk para pelaku maksiat yang besar dan kelak di hari Kiamat, siksaan Allah Yang Maha Perkasa Lagi Kuasa telah menunggu mereka.

Semoga Allah menjauhkan kita dari hal itu, nau'ûdzu billâhi min dzâlik. Wallahu a'lam.

BULANuletin Ukhuwwah Lintas JermanEdisi Juni - Juli 2013

88

Bekerjasama dengan :

KELUARGA MUSLIM HANNOVER

mempersembahkan :

7 - 8 SEPTEMBER 2013HANNOVER

Persiapkan tim dari pengajianKota Anda

info lebih lengkap hubungi :

PRIMAPEKAN OLAH RAGA

INSAN BERIMAN

[email protected]

Page 12: Buletin FORKOM Jerman III

SAHUR :HIKMAH DANKEUTAMAANNYA

Allah mewajibkan puasa kepada kita sebagaimana telah mewajibkan kepada orang -orang sebelum kita dari kalangan Ahlul Kitab, Allah berfirman, (yang artinya) :

"

" (Q.S Al-Baqoroh :183)Waktu dan hukumnya pun sesuai dengan apa

yang diwajibkan pada Ahlil Kitab, yakni tidak boleh makan dan minum dan menikah setelah tidur. Yaitu jika salah seorang mereka tidur, tidak boleh makan hingga malam selanjutnya, demikian pula diwajibkn atas kaum muslimin sebagaimana kami telah terangkan di muka, karena dihapus hukum tersebut, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam menyuruh sahur sebagai pembeda antara puasa kita dengan puasa Ahlul Kitab.

Dari Amr bin 'Ash radhiallahu 'anhu Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wasallam bersabda (yang artinya): "

". (HR Muslim (1096))

a. Membawa Keberkahan

Dari Salman radhiallahu 'anhu Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda(yang artinya): "

" (HR. Thabrani dalam "Al-Kabir" (6127), Abu Nu'aim pada "Dzikru Akhbari Ashbahan" (1/57))

Dan dari Abu Hurairah, Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasal lam bersabda (yang artinya):

Wahai orang-orang yang ber iman diwajibkan atas kamu puasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertaqwa.

Pembeda antara puasa kita dengan puasanya Ahlul Kitab adalah makan sahur

Keberkahan itu ada pada tiga perkara : Jama'ah, Tsarid dan makan sahur.

KEUTAMAAN SAHUR

"".

Dari Abdullah bin Al-Harits dari seorang sahabat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam :

. (HR Nasa'I (4/145) dan Ahmad (5/270) sanadnya SHAHIH).

Keberadaan sahur sebagai barokah sangatlah jelas, karena dengan makan sahur berarti mengikuti sunnah, menguatkan dalam puasa, menambah semangat untuk menambah puasa, karena merasa ringan orang yang puasa, dalam makan sahur juga menyelisihi Ahlul Kitab karena mereka tidak melakukan makan sahur. Oleh karena itu Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wasallam menamainya makan pagi yang diberkahi sebagaimana dalam dua hadits Al-Irbath bin Sariyah dan Abi Darda' radhiallahu 'anhuma "

" (hadits Al-Irbath: diriwayatkan oleh Ahmad (4/126) dan Abu Daud (2/303)).

b. Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur.

Mungkin barokah sahur terbesar adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan meliputi orang-orang yang sahur dengan ampunan-Nya, memenuhi mereka dengan rahmat-Nya, malaikat Allah memintakan ampunan bagi mereka, berdo'a kepada Allah agar

Sesungguhnya Allah menjadikan barakah itu pada makan shaur dan kiloan

Aku masuk menemui Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam ketika dia makan sahur beliau berkata (yang artinya): "Sesungguhnya makan sahur adalah barokah yang Allah berikan pada kalian maka janganlah kalian tinggalkan"

Marilah menuju makan pagi yang diberkahi : yakni sahur.

(HR. Asy-Syirasy (Al-Alqab) sebagaimana dalam (Jami'as Shaghir) (1715) dan Al-Khatib (Al-Muwaddih) (1/263) dari Abi Hurairah dengan sanad yang lalu. Hadits ini HASAN)

BULANuletin Ukhuwwah Lintas JermanEdisi Juni - Juli 201399

Page 13: Buletin FORKOM Jerman III

memaafkan mereka, agar mereka termasuk orang-orang yang dibebaskan oleh Allah di bulan Ramadhan.

Dari Abu Said Al-Khudri radhiallahu 'anhu Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya): "

"Oleh sebab itu seorang muslim hendaknya

tidak menyia-nyiakan pahala yang besar ini dari Rabb yang Maha Pengasih. Dan sahurnya seorang mukmin yang paling afdhal adalah korma.

Bersabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam (yang artinya): "

"

Disunnahkan mengakhirkan sahur sesaat sebelum fajar, karena Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam dan Zaid bin Tsabit radhiallahu 'anhu melakukan sahur, ketika selesai makan sahur Nabi Shalallahu 'Alaihi wasallam bangkit untuk shalat subuh, dan jarak (selang waktu) antara sahur dan masuknya shalat kira-kira lamanya seseorang membaca lima puluh ayat di kitabullah.

Anas radhiallahu 'anhu meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit radhiallahu 'anhu: "

" (HR. Bukhori (4/118), Muslim (1097)).

Ketahuilah wahai hamba Allah –mudah-m u d a h a n A l l a h m e m b i m b i n g m u - k a m u diperbolehkan makan, minum, dan jima' selama ragu telah terbit fajar atau belum, dan Allah dan Rasul-Nya telah menjelaskan batasan-batasannya, hingga jelaslah sudah, karena Allah SWT memaafkan kesalahan, kelupaan, serta membolehkan makan, minum dan jima' ada penjelasan, sedangkan orang ragu belum mendapat penjelasan. Sesungguhnya kejelasan adalah satu keyakinan yang tidak ada keraguan lagi, jelaslah.

Sahur itu makanan yang barokah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yg sahur.

Sebaik-baik sahurnya seorang mukmin adalah korma.

Kami makan sahur bersama Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam, kemudian beliau shalat, aku tanyakan (kata Anas): "Berapa lama jarak antara adzan dan sahur? Beliau menjawab: "Kira-kira 50 ayat membaca Al-Qur'an.

(HR Abu Daud (2/303), Ibnu Hibban (223) Baihaqi (4/237)).

MENGAKHIRKAN SAHUR

HUKUM SAHUR

Oleh karena itu Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam memerintahkannya –dengan perintah yang sangaat ditekankan- Beliau bersabda (yang artinya): "

"

Dan bersabda (yang artinya): ""

(HR Bukhori (4/120), Muslim (1095) dari Anas).

Kemudian menjelaskan tingginya nilai sahur bagi umatnya, beliau bersabda (yang artinya): "

"

Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam melarang meninggalkannya, beliau bersabda (yang artinya): "

". (HR Ibnu Abi Syaibah (3/8), Ahmad (3/12,3/44) dari tiga jalan dari Abi Said al-Khudri. sebagiannya menguatkan yang lain).

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda (yang artinya): "

" (HR Abu Ya'la (3340) dari Anas, ada kelemahan, didukung oleh hadits Abdullah bin Amr di Ibnu Hibban (no.884) padanya An'anah, Qatadah: Hadits hasan).

Saya katakan: kami berpendapat perintah nabi Shalallahu 'Alaihi wasallam ini sangat ditekankan anjurannya, hal ini terlihat dari tiga sisi :

1. Perintahnya.2. Sahur adalah syiarnya puasa seorang muslim, dan pemisah antara puasa kita dan puasa Ahlul Kitab.3. Larangan meninggalkan sahur

Inilah qarinah yang kuat dan dalil yang jelas. Walaupun demikian, Al-Hafidz Ibnu Hajar menukilkan dalam kitabnya "Fathul Bari" (4/139) ijma' atas sunnahnya!! Wallahu A'lam (ARS)

Barangsiapa yang mau berpuasa hendaklah sahur dengan sesuatu.

Makan sahurlah kalian karena dalam sahur ada barokah.

Pembeda antara puasa kami dan Ahlul Kitab makan sahur.

Sahur adalah makanan yang barokah, janganlah kalian tinggalkan, walaupun hanya meminum seteguk air, karena Allah dan Rasul-Nya memberi shalawat kepada orang yang sahur

Sahurlah kalian walaupun dengan setengah air.

BULANuletin Ukhuwwah Lintas JermanEdisi Juni - Juli 2013

1010

Page 14: Buletin FORKOM Jerman III

BULANuletin Ukhuwwah Lintas JermanEdisi Juni - Juli 2013

FRANKFURT - Menyadari eksistensi bangsa Indonesia sebagai negara dengan jumlah muslim terbesar di dunia, sudah selayaknya muslim Indonesia saat ini berperan lebih aktif lagi dalam proyek kemanusiaan dan perdamaian di tengah masyarakat Eropa. Termasuk salah satunya adalah kota Frankfurt sebagai salah satu kota besar dan strategis di Eropa, sangat penting bagi Muslim Indonesia untuk berperan aktif mengenalkan Islam di jantung Eropa ini.

Saat ini, eksistensi keberadaan organisasi muslim di Frankfurt berada di bawah organisasi Indonesisch-Moslemische Gemeinde e.V (Masyarakat Muslim Indonesia/ MMI) Frankfurt. Untuk periode sekarang, ketua MMI diamanahi kepada Bapak Sumardji Kertasentana. MMI telah lama aktif berperan dalam kegiatan sosial, budaya, pendidikan dan spiritual masyarakat Indonesia di Frankfurt. Maka adalah hal yang sangat mendesak merancang proyek besar agar lebih berperan aktif dengan penataan organisasi yang modern. Pada akhirnya, masyarakat muslim Indonesia di bawah MMI di Frankfurt membulatkan tekad untuk membangun sebuah masjid.

Demikian pokok-pokok ceramah dan diskusi MMI dalam rangka peresmian panitia pengadaan masjid Indonesia yang dilaksanakan pada hari Minggu (23/6) di aula Konsulat Jenderal Republik Indonesia Frankfurt (am Main). Acara ini diikuti oleh puluhan masyarakat muslim Indonesia yang berdomisili di kota Frankfurt (Main) dan beberapa kota lainnya di negara bagian Hessen.

Rencana pendirian mesjid ini juga mendapat dukungan dari pihak KJRI dan masyarakat Indonesia, tidak hanya dari Frankfurt (Main), namun juga dari masyarakat Indonesia di Jerman secara umumnya.

Dr. –Ing. Suhendra yang diberi amanah sebagai ketua panitia pengadaan mesjid dalam sambutannya mengutarakan bahwasanya mesjid Indonesia yang akan berdiri di kota Frankfurt (Main) ini diharapkan nantinya bisa selain menjadi sebuah wadah pemersatu masyarakat Indonesia di Frankfurt dan di negara bagian Hessen, juga sebagai mercusuar kearifan budaya luhur bangsa Indonesia yang dikenal dengan toleransi, keramahan dan kerukunan antar umat beragama.

Kegiatan ke depan pun sudah dibidik. Panitia akan merangkul seluas-luasnya potensi masyarakat di Frankfurt, baik warga negara Indonesia maupun warga negara Jerman yang mendukung proyek luhur ini. Dalam dekat, akan dirancang berbagai aktivitas guna memperkenalkan lebih luas lagi keberadaan MMI dan proyek pengadaan masjid ini, sehingga mengalir dukungan dari masyarkat Indonesia seluas-luasnya.

Selain peresmian panitia pengadaan mesjid, dalam acara ini juga dilaksanakan tausiyah singkat untuk menyambut bulan Ramadhan serta dimeriaahkan dengan penampilan seni Islami dari masyarakat muslim Indonesia yang hadir.

LIPUTAN PENGAJIAN :

PANITIA PENDIRIAN MASJID INDONESIA FRANKFURTDIRESMIKAN

Foto Panitia PendirianMasjid Indonesia Frankfurt

Anda dapat menyalurkan donasi melalui:

Indonesisch-Moslemische GemeindeKontonr. : 124 6808 100BLZ : 500 502 01Swift/BIC : HELADEF1822Frankfurter Sparkasse

1111

Page 15: Buletin FORKOM Jerman III

BRAUNSCHWEIG - Permasalahan akan lapangan kerja, umum terjadi di setiap bangsa, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Penambahan jumlah penduduk yang tidak dibarengi dengan pertambahan jumlah lapangan kerja mengakibatkan angka pengangguran kian bertambah. Bahkan bagi kalangan akademisi pun belum ada kepastian untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang pendidikan yang ia geluti. Salah satu jalan keluar untuk mengatasi permasalahan di atas adalah membekali generasi muda bangsa ini dengan semangat Entrepreneurship.

Atas dasar permasalahan di atas, pada tanggal 8 Juni 2013, FORKOM bekerjasama dengan DIG Niedersachsen e.V., Muslim Braunschweig dan Lingkar Pelajar Indonesia Regio Braunschweig mengadakan sebuah workshop wirausaha yang berhasil menarik minat masyarakat Indonesia yang berdomisili di Jerman. Acara yang diselenggarakan di Große Saal im Haus der Kulturen Braunschweig dengan narasumber Dr. Ing. Suhendra dan Jaharuddin, ME ini dihadiri oleh peserta yang berasal dari berbagai golongan, bahkan ada seorang peserta yang sudah cukup lama bergelut di bidang ini. Acara yang dimulai pada pukul 09.00 sampai 17.00 CET berlangsung sangat menarik. Pada workshop ini juga dibahas bagaimana cara pandang kekayaan dan ekonomi dalam kacamata Islam. Para hadirin juga mendapatkan tips & trik membuka bisnis di Indonesia dan Jerman serta belajar bagaimana membuat proposal bisnis yang baik.

Acara ini juga melahirkan Komunitas Bisnis Jerman - Indonesia (KBJI). Komunitas ini bermaksud menghimpun potensi masyarakat Indonesia yang ada di Jerman dari sisi bisnis, melalui forum ini terjalin komunikasi yang konstruktif untuk memadukan potensi yang ada dan diharapkan mampu merealisasikan peluang bisnis Jerman - Indonesia. Dengan adanya workshop ini diharapkan masyarakat muslim Indonesia yang ada di Jerman memiliki semangat dalam berwirausaha dan lebih memahami pandangan ekonomi di Islam. Sehingga potensi yang ada pada masyarakat muslim Indonesia dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. (MMJ)

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

1212LIPUTAN FORKOM :

MEMBANGUN SEMANGAT WIRAUSAHADI KALANGAN MUSLIM INDONESIA

Edisi Juni - Juli 2013

Foto Bareng Peserta Workshopdengan Para Narasumber

Page 16: Buletin FORKOM Jerman III

DEMI UMMAT“

” (Qs.at-Taubah:111)

Semoga Allah SWT meridhoi siapapun yang telah mewakafkan diri dan hartanya di Jalan-Nya lewat berbagai wadah perjuangan demi tegaknya islam di bumi Allah ini. Orang yang mewakafkan diri dan hartanya, itu berarti hidupnya adalah milik Umat dan sepenuhnya bukan milik pribadinya lagi. Maka apapun yang ia lakukan setiap waktu, setiap saat baik jasad dan pikirannya bahkan tidur sekalipun akan sangat bernilai harganya di sisi Allah SWT, karena semuanya demi kepentingan umat.

Lihatlah bagaimana teladan para salafus shalih dalam mengorbankan seluruh hidupnya demi agama yang mulia ini. Kita mulai dari insan paling mulia yang pernah dilahirkan di muka bumi, Rasulullah SAW. Lihatlah bagaimana sejarah telah mencatat tentang kehebatan perjuangan beliau demi kepentingan umat. Beliau rela dicaci, dihina dan dimaki, bahkan sampai dilempari batu hingga berdarah-darah. Pipi beliau bahkan pernah tertembus anak panah untuk membela agama suci ini.

Demikian pula halnya dengan para sahabat beliau yang mulia, radhiallahu 'anhum. Demi kepentingan umat, seorang Mush'ab bin Umar rela meninggalkan kehidupan yang mewah di Mekkah,

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang Mumin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.

meninggalkan rumahnya yang nyaman untuk berdakwah di Madinah, walaupun sebagai gantinya, beliau radhiallahu 'anhu harus hidup serba kekurangan, bahkan selembar kain milik beliau satu-satunya pun tak cukup untuk menutupi jasadnya saat gugur di medan Uhud. Allahu Akbar!

Lain lagi halnya dengan Abu Bakar dan Abdurrahman bin Auf radhiallahu 'anhum. Demi kepentingan umat, mereka rela memberikan limpahan hartanya saat dibutuhkan untuk kemenangan Dakwah. Tahukah kalian berapa banyak harta yang telah mereka infakkan di jalan Allah? Abu Bakar telah menginfakkan seluruh hartanya, sementara Abdurrahman bin Auf menginfakkan sebanyak 2000 Dirham atau sebagian daripada hartanya untuk perang Tabuk. Coba kita lihat, adakah saat ini hartawan atau miliuner yang sanggup dan rela menginfakkan hartanyahanya dalam waktu satu hari dengan jumlah sedemikian besar untuk kepentingan umat?

Bentuk pengorbanan lainnya dapat pula kita saksikan dari sahabat Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu. Demi kepentingan umat, beliau rela mempertaruhkan nyawanya di ranjang Rasulullah SAW saat Beliau akan hijrah. Secara logika, bisa saja beliau dibunuh oleh kaum Quraisy yang pada waktu itu sudah mengepung rumah Rasulullah SAW dalam sebuah makar dan konspirasi untuk membunuh beliau. Ali RA bisa menjadi sasaran kemarahan para algojo Quraisy yang pada waktu itu, sudah bertekad bulat untuk membunuh Rasulullah SAW.

Umar bin Khattab, sang khalifah yang terkenal keadilan dan ketegasannya. Tidakkah kita banyak mengambil ibroh dari perjalanan hidup beliau?

Sekali lagi demi kepentingan umat, beliau pun rela berpatroli sepanjang malam hari di sekeliling kota

BULANuletin Ukhuwwah Lintas JermanEdisi Juni - Juli 2013

DARI WARGA UNTUK WARGA :

oleh : Amru Rizal RazaniKetua FORKOM Periode 2013-2014

1313

Page 17: Buletin FORKOM Jerman III

Madinah.Beliau rela mengorbankan waktu tidurnya, karena beliau tidak akan pernah tidur tenang apabila belum memenuhi kesejahteraan rakyat yang dinaungi oleh kekhalifahannya.

Apakah cerita pengorbanan para salafus shalih sampai disini saja? tidak wahai saudaraku. Bahkan para tabi'in, tabi'it tabi'in dan generasi terbaik setelahnya pun melakukan hal yang serupa.

Imam Ahmad bin Hanbal, beliau rela d i ca m b u k rat u s a n ka l i b a nya k nya , d e m i mempertahankan aqidah dan prinsip ajaran agama ini di hadapan penguasa zhalim pada waktu itu. Demikian pula halnya dengan Syaikhul islam ibnu Taimiyah. Demi kepentingan Umat, beliau juga rela disiksa dan dipenjara untuk mempertahankan kemurnian islam ditengah berbagai serangan kekufuran para musuh islam.

Cerita-cerita diatas hanyalah segelintir dari sekian banyak kisah teladan para salafus shalih, para penyeru dakwah dan pembawa panji-panji kemuliaan agama Allah ini. Bagi generasi kita, kini saatnya untuk bercermin dan berazzam untuk meneladani jalan hidup mereka, generasi terbaik dari umat ini.

Agar kita senantiasa terpacu untuk memperbaharui ikrar kita kepada Allah SWT untuk menyerahkan hidup sepenuhnya untuk umat. Karena tak ada pengorbanan yang sia-sia di hadapan-Nya, kecuali Allah akan membalasnya berlipat ganda bahkan melebihi imajinasi dan perkiraan kita, di dunia dan akhirat.

Semoga Allah menerangi dan membimbing langkah-langkah kita untuk teguh dalam berdakwah di jalanNya...

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

1414Edisi Juni - Juli 2013

DARI WARGA UNTUK WARGA :

oleh : Ditdit Nugeraha Utama

ASK THE UNIVERSE...Terawang pikirku sangat jauh sekali,

mengangkasa menelusuri jagat semesta; membuat di malamku ini, aku sulit sekali untuk memejamkan mata. Semua terasa sangat liar; berklebatan tak karuan dan bergerak jigjag tak beraturan di kepalaku ini. Hingar bingar kota, asap dan polusi yang membodohkan, dentum gelegar bunyi bom, teriakan yel-yel protes kaum marjinal nan tertindas karena ketidakadilan yang mereka rasakan, cerita akan derita dan bunuh diri para anak manusia yang mulai menjadi manusia-manusia oportunis, tangis bayi kelaparan, degradasi moral anak bangsa yang sangat nyata; merupakan sekelumit film yang berhasil aku rekam, yang malam ini tanpa sadar dan saling sahut-sahutan terputarkan kembali di otak kananku ini. Di sisi otakku yang lain, pada otak kiriku, ada harap dan damba yang membuncah, yang juga tidak kalah menggelisahkan kepala di malamku ini; nyanyian merdu suara burung di pagi hari, gemericik air telaga nan jernih, udara sehat dan segar yang memenuhi ruang pada rongga dada, keteraturan dalam sebuah antrian yang runut dan rendah hati, elusan sejuk ibu akan anak tercinta, peluk erat sang buah hati cahaya mata atas ayah

tersayang, gandengan tangan dalam sebuah tujuan satu yang sangat bersinergi berlomba untuk menegakkan kebenaran; menjadi video mimpi yang berhasil ku putar dan ku putar kembali.

Terawang akalku sangat jauh sekali, terbang melangit; membuat ku mencoba untuk menapaki kembali semua rangkaian cerita yang telah terhadirkan dengan sangat sistematis; menapaki sebuah masa, dimana Zat Awal sang pencipta, bediri dengan sangat kokohnya untuk memulai skenario besarNYA, atas hidup dan berkehidupan ini. Berdasarkan enam masaNYA (QS. Al-A'raaf [7]: 54), ALLAH memulai skenario cerita indahNYA dengan sangat terencana dan penuh perhitungan. Teori big bang tentang dentuman hebat atas sesuatu yang tadinya padu (QS. Al-Anbiya [21]: 30), hanyalah sebuah teori hasil statemen ulang para ilmuan yang mampu membuktikan, bahwa penciptaan ALLAH sangatlah logis. Dengan dentuman sangat dahsyat yang membentuk awan debu atas zat awal hidrogen, ALLAH menciptakan tujuh lapis langit, ribuan milyar galaksi berbentuk piringan debu, jutaan milyar bintang dan gas dalam struktur lembaran dan rongga

Page 18: Buletin FORKOM Jerman III

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

berbentuk kapas, ribuan cosmic holes sebagai mesin waktu penghubung antar galaksi, planet-planet dan bumi atas efek sebuah reaksi nuklir yang menggema, hamparan bumi dengan gunung-gemunung sebagai pasaknya, pengiriman air awal pada bumi oleh milyaran komet berkadar hidrogen; kesemuanya benar-benar tertundukkan dalam sebuah titah nan suci, berputar pada poros rotasinya, siang dan malam, tanpa satu detik pun ada pembangkangan atasNYA; semua bertafakur pada lintasan putaran tawaf dengan sangat khidmat. Ada keteraturan, kelogisan, ketertundukkan, atas sebuah sistem nan sempurna; itu yang aku tangkap.

Terawang logikaku sangat jauh sekali, melintasi dinding penyekat sempit; membuatku tersampaikan pada sebuah masa, dimana ALLAH merencanakan seorang pemimpin untuk mengurus dunia, pada milyaran tahun berselang setelah universe tercipta. Penciptaan Adam As tidak pernah terbantahkan lagi oleh ilmu dan science mana pun; semua hasil penelitian telah sangat meruncing pada sebuah kesimpulan akan kebenaran, bahwa ada seorang manusia pertama di muka bumi yang bernama Adam As. Ketika segelintir orang masih menganggap hebat dan mengkultuskan akan hadirannya Isa As di muka bumi ini, karena proses kelahirannya yang tanpa ayah, yang dianggap sangat ajaib; penciptaan Adam, seharusnya menjadi dianggap jauh lebih mengherankan lagi, karena Adam As terlahir dan terciptakan tanpa pernah memiliki seorang ayah dan ibu sekaligus. Tragedi Adam As memakan buah khuldi, karena hasutan si iblis, dan mengalirkan cerita Adam As diturunkanNYA di sebuah titik pusat rata-rata bumi; hanyalah sebuah tragedi, agar semua cerita ini menjadi sangat logis dan masuk akal; sehingga cerita awal mengenai turunnya Adam ke punggung bumi, untuk menjadi khalifah dan nahkoda di panggung permadani alam ini, pun menjadi sangat logis pada akhirnya. Lagi, ada keteraturan, kelogisan, ketertundukkan, atas sebuah titah aturan dan hukum yang tertegakkan dengan sangat murni; itu yang berhasil aku pahami.

Secara urut kacang, cerita ini mengalir tanpa ada pembangkangan sedikit pun juga; semua mengalir pada rel skenarioNYA; semua mengalir dengan sangat teratur dan terstruktur. Adam As, Siti Hawa, dan semua keturunannya; menafsirkan alam dan kehidupan harian mereka menjadi sebuah ilmu; dan membuktikan bahwa titah agungNYA menjadi hal

nyata yang harus terimplementasikan dengan benar. Benar dan salah yang datang silih berganti pada setiap harinya, menjadi momentum pilihan akal yang harus dieksekusi; karena itu merupakan sebuah bentuk nyata, bahwa manusia haruslah berkehidupan.

Zaman silih berganti. Para sang penyampai titah dan para rasul itu pun silih berganti pula datang dan pergi. Berbagai cerita mengalir dari waktu ke waktu, dan dari generasi ke generasi; menjadikan bumi pun berputar, zaman pun beredar. Sampai pada akhirnya, ALLAH harus menutup semua rangkaian kisah penyampaian perintah agung yang sempurna ini, di suatu zaman yang telah ditentukan, yaitu di zaman Rasulullah. Lalu, spekulasi berbagai jenis pertanyaan, datang menghujam di dada sempit ini. Mengapa harus diakhiri cerita ini semua? Mengapa ALLAH menyatakan, bahwa semua ilmu dan aturan telah tersampaikan semua dengan sangat sempurna pada 15 abad yang lalu? Mengapa tidak ada nabi lagi setelahnya? Padahal, jika ada nabi lagi setelah Rasulullah; kehidupan dunia ini – mungkin – tidak akan sehancur sekarang ini. Jawabannya sangatlah sederhana. ALLAH hanya ingin membuktikan satu hal utama, kepada kita semua; dan dalam rangka ingin melogiskan semua cerita skenarioNYA; bahwa yang berhak punya kekekalan abadi, yang berhak tanpa awal dan tanpa akhir, hanyalah ALLAH semata; selain ALLAH, haruslah memiliki batas kisahnya masing-masing. Dan, semuanya tersimpulkan dengan sangat logis pada akhirnya; dan kita semua tertakdirkan untuk hidup dan berkehidupan di fase akhir zaman. Kembali, ada keteraturan, kelogisan, ketertundukkan, atas sebuah ilmu yang sangat jelas; itu yang aku yakini.

Keteraturan itu, kelogisan itu, alasan semua makhlukNYA untuk tunduk itu, sistem yang sempurna itu, hukum yang tertegakkan itu, ilmu yang terjelaskan itu; pada sejatinya adalah Islam, ya Islam. Islam yang selama ini telah kita yakini dan kita junjung tinggi nilai-nilainya; Islam yang seharusnya dipandang dan diimplementasikan karena dianggap bukan sekedar sebagai sebuah dogma agama semata; namun Islam sebagai satu kesatuan sistem, tata kelola, aturan, hukum, way of life, dan rule of thumb bagi hidup dan berkehidupan kita; yang tidak boleh kita pisahkan satu atas yang lainnya. Lantas mengapa kita harus mencari-cari solutive way untuk menyelesaikan semua permasalahan yang terjadi; bahkan ALLAH saja merangkai cerita ini semua hanya dengan sebuah kata nan indah, Islam.

Edisi Juni - Juli 20131515

Page 19: Buletin FORKOM Jerman III

BULANuletin Ukhuwwah Lintas Jerman

1616Edisi Juni - Juli 2013

مرحبا یا رمضان

KAMI SEGENAP PENGURUS FORKOM

SELAMAT MENUNAIKANIBADAH PUASA RAMADHAN

1434 H

MENGUCAPKAN

“Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana yang telah diwajibkan kepada umat-umat sebelum kalian, agar kalian bertakwa“ (Q.S Al-Baqarah : 183)

http://www.forkom-jerman.org/

FORKOMFORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT MUSLIM INDONESIA DI JERMAN

MENGUCAPKAN SELAMAT ATAS DIRESMIKANNYA :

SEMOGA TUGAS YANG TELAH DIAMANAHKAN DAPAT DIJALANKAN DENGAN BAIK

DAN CITA-CITA MULIA UNTUK MEMBANGUN RUMAH ALLAHDAPAT SEGERA TEREALISASI

PANITIA PENDIRIAN MESJID INDONESIA FRANKFURT