Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Penyusun:
Tim Silabus Materi Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Tadulako
Forum Pementor
Muhammad Sutrisno, Bayu Isriawan, Sudirman Anas
Desain Cover : Maman Anas
Cetakan I, Dzulhijjah 1432 H/Oktober 2011 M
Diterbitkan oleh Mahasiswa Pecinta Mushollah (MPM) Al-Iqra Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako
© 2011
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Rabb yang telah menciptakan dan memelihara
alam semesta, menciptakan manusia, mengajarkannya hingga pandai
berbicara. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah bagi junjungan,
tauladan dan pemimpin umat manusia, Rasulullah Muhammad SAW.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas
Tadulako ini diterbitkan sebagai sumbangsih kami bagi pembinaan
mahasiswa muslim. Perhatian kami terhadap pembinaan mahasiswa
merupakan hal yang sangat penting. Hal ini merupakan misi kami, yang
menjadi ciri khas MPM Al-Iqra.
Pembinaan aqidah dan akhlaq mahasiswa merupakan kunci untuk
mengembalikan posisi penting mahasiswa sebagai tulang-punggung negara.
Mahasiswa yang memiliki aqidah yang kokoh dan akhlaq yang mulia
merupakan tumpuan harapan umat, sosok yang akan menjadi penolong
bagi masyarakat, mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya
Islam.
Karena itu, disusunlah Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra
Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako ini untuk membantu pihak-pihak
yang memiliki kepedulian dalam membina aqidah dan akhlaq mahasiswa.
Kami ucapkan terima kasih yang tak terkira kepada anggota forum
pementor dan terutama anggota Tim Silabus Materi Mentoring MPM Al-Iqra
Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako atas kerja keras dan pengorbanan
yang telah diberikan, semoga Allah SWT membalas amal baik Anda dengan
pahala yang berlipat ganda. Juga kepada semua pihak yang telah masukan
yang berharga bagi penyusunan buku ini. Kritik dan saran yang
membangun sangat kami butuhkan untuk meningkatkan kualitas buku ini
pada penerbitan-penerbitan berikutnya.
Tim Penyusun
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
DAFTAR ISI KONSEP KEGIATAN MENTORING
MATERI-MATERI UTAMA MENTORING
1. Ilmu dan Urgensinya
2. Ma’rifatul Insan
3. Ma’rifatullah
4. Ma’na Syahadatain
5. Ma'rifatul Islam
6. Existensi Allah
7. Ma'rifatul Al-Qur’an
8. Ma’rifaturrasul
9. Ma’iyatullah
10. Akhlak Rasulullah
11. Ghazwl Fikri
12. Problematika Umat
13. Islam Sebagai Sistem Hidup
MATERI-MATERI PILIHAN MENTORING
1. Tawadzun
2. Ihsan
3. Muhabbah
4. Birrul Walidain
5. Ekonomi Rabbani
6. Ukhuwah Islamiyah
MATERI-MATERI SUPLEMEN MENTORING
1. Alqur’an Sebagai Pembela
2. Akhirnya dia mati seperti keledai
3. Aku tidak akan kembali
4. Srikandi Muslimah
5. Menahan Marah
6. Balasan Meninggalkan Sholat
MUWASSOFAAT
PROGRESS DAN EVALUASI
1
8
9
14
17
19
24
26
30
33
36
39
42
46
48
52
53
56
59
63
66
70
75
76
77
79
82
84
86
88
95
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
KONSEP KEGIATAN MENTORING
MPM AL-IQRA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
KONSEP KEGIATAN
A. KEGIATAN MENTORING UTAMA
Kegiatan utama meliputi dua kegiatan yaitu:
1. Kegiatan mentoring utama (penyampaian materi mentoring)
2. Kegiatan belajar baca tulis Al-Qur’an.
Mentoring Utama merupakan kegiatan utama ujung tombak
dari serangkaian bentuk kegiatan mentoring lainnya. Dikemas dalam
bentuk Diskusi Interaktif antara Mentor (pendamping atau pemandu)
dengan beberapa peserta mentoring mengkaji materi-materi yang telah
disusun. Kegiatan ini dilakukan 13 kali pertemuan, dalam satu pekan
satu kali pertemuan.
Topik Materi Mentoring itu terbagi dalam 13 materi wajib yang
harus disampaikan oleh mentor dan materi suplemen terhadap peserta
mentor.
13 (Tiga Belas) Materi Wajib:
1. Ilmu dan Urgensinya
2. Ma’rifatul Insan
3. Ma’rifatullah
4. Ma’na Syahadatain
5. Ma'rifatul Islam
6. Existensi Allah
7. Ma'rifatul Al-Qur’an
8. Ma’rifaturrasul
9. Ma’iyatullah
10. Akhlak Rasulullah
11. Ghazwl Fikri
12. Problematika Umat
13. Islam Sebagai Sistem Hidup
Materi Pilihan
1. Tawadzun
2. Ihsan
3. Muhabbah
4. Birrul Walidain
5. Ekonomi Rabbani
6. Ukhuwah Islamiyah
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Materi Suplemen
1. Alqur’an Sebagai Pembela
2. Akhirnya dia mati seperti keledai
3. Aku tidak akan kembali
4. Srikandi Muslimah
5. Menahan Marah
6. Balasan Meninggalkan Sholat
B. Proses selama mentoring
Saat diskusi interaktif meliputi :
1. Diskusi studi kasus menuju topik utama
2. Pemberian wawasan (materi pokok)
3. Pemantauan dan penugasan dari mentor
4. Kegiatan-kegiatan sebagai evaluasi secara umum
C. Rincian Proses
Pada proses ini, maka forum mentoring menggunakan alokasi
waktu sebesar ±90 menit, dengan rincian:
1. Pembukaan/Iftitah
2. Tilawah/Membaca Al Qur’an
3. Tadabbur
4. Infaq
5. Talaqqi/ Penyampaian Materi
6. Diskusi
7. Ta’limat/Pengumuman
8. Penutup (Doa Rabithoh)
D. Metode Penyampaian
Banyak metode yang dapat diterapkan dalam mentoring
kelompok. Tentunya hal ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan
kreatifitas mentor. Oleh karenanya berbagai metode ini akan dikupas
dan dipelajari dalam Pembekalan Mentor. Beberapa metode yang bisa
digunakan dalam mentoring sebagai berikut:
1. Ceramah/kuliah
Merupakan usaha penyampaian materi kepada peserta yang
sifatnya searah (komunikasi satu arah).
Keuntungannya
a. Materi yang telah dipersiapkan dapat dipastikan tersampaikan
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
b. Metode ini lebih tepat jika waktu yang tersedia sedikit
c. Tidak banyak memerlukan fasilitas/alat bantu
Kelemahannya
a. Materi akan sulit dipahami sepenuhnya, kecuali bila digunakan
alat bantu visual
b. Tidak adanya partisipasi peserta tentang topik yang dibahas
c. Akan timbul rasa bosan pada peserta (terlebih lagi jika mentornya
monoton dalam menyampaikan)
2. Diskusi
Diskusi merupakan proses pertukaran pendapat, perasaan dan
pengalaman antara dua orang atau lebih tentang topik tertentu.
Metode diskusi akan sangat efektif pada kelompok kecil karena
memungkinkan setiap anggota menyumbangkan pikirannya. Dalam
metode diskusi terjadi komunikasi dua arah antara peserta dengan
mentor dan antar peserta itu sendiri.
3. Permainan peran (Role Play)
Merupakan metode latihan yang dimaksudkan untuk
menempatkan seseorang pada situasi tertentu seolah-olah
menggambarkan situasi yang sebenarnya. Metode ini bagus karena
fungsi kejiwaan peserta juga diuji.
4. Studi kasus
Pada metode ini peserta dihadapkan pada suatu kasus
tertentu dan diberikan informasi-informasi yang diperlukan peserta
untuk menilai, mempelajari dan berusaha memecahkan kasus
tersebut.
5. Mengajukan pertanyaan
Metode ini untuk menunjang metode ceramah dan diskusi
yang dilakukan. Pertanyaan bisa juga dilakukan oleh mentor untuk
mengetahui sejauh mana materi yang telah disampaikan dapat
diserap/dipahami oleh peserta.
6. Penugasan
Metode ini digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta
dan mengembangkan kreativitas dan kemandirian peserta. Dapat
dilakukan dengan memberi tugas ke peserta untuk diselesaikan
soal/masalah tersebut.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
7. Permainan Kelompok (Game)
Pada metode ini peserta diminta mengerjakan suatu bentuk
permainan tertentu yang didalamnya terdapat konsep materi yang
akan disampaikan.
Dari beberapa metode yang ada, umumnya mentoring akan
lebih efektif dengan melibatkan tidak hanya satu metode, melainkan
gabungan dari beberapa metode seperti:
Metode ceramah (untuk memaparkan materi yang disampaikan),
metode diskusi (untuk membangkitkan interaksi dan minat
peserta dan mengetahui respon peseta tentang materi yang
diberikan), metode pengajuan pertanyaan (untuk memancing
keaktifan peserta), metode penugasan (untuk menilai
kemampuan peserta akan materi yang telah diberikan).
Metode permainan yang dilanjutkan dengan metode diskusi dan
ceramah untuk memasukan hikmah yang dapat diambil dari
permainan yang telah dilakukan.
E. KEGIATAN/SARANA PENDUKUNG
Meliputi:
Pembukaan Mentoring
Tatsqif Umum
Malam Bina Iman dan Taqwa (ikhwan)
Jalsah Ruhiyah (akhwat)
Rihlah & Tadabbur Alam
Olahraga Bersama
Seminar / Bedah Buku
Dll…
F. MEKANISME KONTROL DAN KERJA
Fungsi kontrol kegiatan mentoring dilakukan oleh Kaderisasi
MPM Al-Iqra FEKON UNTAD dengan poin-poin sebagai berikut:
Ketertiban dan kelancaran pelaksanaan mentoring
Mentoring dilaksanakan secara rutin satu minggu sekali sebanyak 13
kali pertemuan
Penyampaian materi
Target penyampaian materi sesuai dengan materi-materi yang telah
disusun dengan jumlah pertemuan yang telah ditentukan dan
penyampaian wajib menggunakan satu metode yakni halaqoh
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Tertib administrasi
Meliputi pemenuhan data-data kelompok, nilai dan progres report
Progres report
Sebagai sarana pengevaluasian mentoring yang dapat digunakan
sebagai wacana untuk meningkatkan sumber daya mentor
G. PENILAIAN
Penilaian mentoring merupakan salah satu parameter
keberhasilan kegiatan mentoring dan merupakan bentuk
pertanggungjawaban MPM Al-Iqra FEKON UNTAD, Point-point
penilaian mentoring utama:
a. Kehadiran 20%
b. Keaktivan 25%
c. Pemahaman 20%
d. Ujian akhir 35%
Pengolahan nilai dilakukan oleh MPM Al-Iqra FEKON UNTAD
berdasarkan data-data nilai dari mentor masing-masing peserta.
H. FOLLOW – UP
Untuk follow-up atau mentoring lanjutan seluruhnya (baik
kegiatan utamanya maupun kegiatan pendukung) diserahkan kembali
ke Kaderisasi MPM Al-Iqra FEKON UNTAD untuk dibentuk kelompok
mentoring jenjang yang lebih tinggi.
I. KEGIATAN
1. 60% peserta mentoring melaksanakan kegiatan mentoring utama
sesuai dengan ketetapan MPM Al-Iqra FEKON UNTAD.
2. 10% maba muslim aktif di lembaga dakwah.
3. Peningkatan 10% maba muslimah berjilbab.
4. 50% peserta mentoring dapat membaca Al-Qur’an dengan lancar dan
baik.
5. 50% peserta mentoring utama tertarik dan mengikuti mentoring
lanjutan.
J. EVALUASI
Evaluasi akhir mentoring merupakan pengkajian kegiatan
mentoring yang telah terlaksana untuk dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam perumusan kegiatan mentoring selanjutnya.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
K. PENUTUP
Sebuah perencanaan ideal yang tersusun dari impian-impian tak
akan terwujud ataupun membuahkan hasil yang optimal, tanpa sebuah
upaya kerja keras dalam mencapainya dan tentunya tanpa ijin dari Yang
Maha Berkehendak. Untuk itu konsep yang telah disusun diatas
hendaknya mendapat dukungan dari semua pihak, baik elemen pusat,
jurusan maupun yang lainnya. Semoga Allah meridhoi apa yang kita
usahakan untuk sebuah langkah ke depan menuju perbaikan.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
MATERI-MATERI UTAMA MENTORING
MPM AL-IQRA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
1. ILMU DAN URGENSINYA
A. TUJUAN
Peserta memahami perhatian Islam terhadap ilmu.
Peserta mengetahui aspek-aspek ilmu dalam pandangan islam.
Peserta memahami keutamaan ilmu dan orang-orang yang berilmu.
Peserta mengetahui pengaruh ilmu terhadap iman dan tingkah laku.
Peserta memahami perintah mencuri ilmu dalam Islam dan hak-hak
ilmu utas pemiliknya.
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan Diskusi.
C. RINCIAN BAHASAN
Perhatian Islam Terhadap Ilmu
Manusia tidak pernah menemukan agama yang sangat
memperhatikan keilmuan dengun sempurna selain Islam. Islam selalu
menyeru dan memotivasi penekunan ilmu pengetahuan, mengajak
umatnya untuk menuntut, mempelajari, mengamalkan, dan sekaligus
mengajarkan ilmu. Islam menjelaskan keutamaan menuntut ilmu dun
etikanya serta menegur orang yang tidak memperdulikannya. Islam juga
sangat menghormati dan menghargai ahlul ‘lmi dan menganjurkan
umatnya untuk dekat dengan mereka.
Dalam kamus yang memuat kosa kata Al-Qur’an, dinyatakan
bahwa kata ‘ilm (ilmu) disebutkan sebanyak 80 kali, dan kata-kata yang
terbentuk dari kata-kata tersebut ( seperti a’lamu, ya’lamuna dst )
disebutkan beratus-ratus kali. Selain itu jika kita teliti buku-buku hadist
An-Nabawi akan kita temukan di dalamnya judul-judul dan masalah-
masalah tentang ilmu.
Aspek-aspek ilmu dalam pandangan Islam
Ilmu dalam pandangan Islam mencakup beberapa aspek
kehidupan termasuk aspek-aspek ilmu dalam pengertian barat
sekarang.
1. Aspek wahyu Ilahi
Ilmu yang datangnya melalui wahyu Allah SWT. Ilmu ini
mencakup hakikat alamiah manusia dan menjawab setiap
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
pertanyaan abadi yang tak pernah hilang pada diri manusia, yaitu :
dari mana. Ke mana dan mengapa? Dengan adanya jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan tersebut manusia akan mengetahui asalnya,
arah perjalanan yang harus ditempuh dan tujuan hidupnya. Ia akan
mengetahui dirinya dan Tuhannya serta akan tenang menuju tujuan
hidupnya. Aspek inilah yang pertama kali disebut’ilmu’ bahkan
disebut ilmu yang paling tinggi oleh Imam Ibnu Abdil Barr.
2. Aspek Humaniora (Manusia) dan kajian-kajian yang berkaitan
dengannya.
Ilmu yang membahas tentang segi-segi kehidupan manusia
yang berhubungan dengan tempat tinggal dan waktu. Ilmu ini
mengkaji manusia sebagai individu ataupun anggota masyarakat
dalam bidang ekonomi, politik, dan sebagainya.
3. Aspek material
Yaitu ilmu-ilmu yang mengkaji berbagai materi yang
bertebaran di seluruh jagat raya ini, baik di udara, darat, maupun di
dalam bumi seperti fisika, kima, biologi, astronomi, dsb.
Pengertian Islam tentang ilmu tidak terbatas pada aspek terakhir
yang menganggap materi sebagai obyek seperti yang dipahami oleh
dunia barat pada ummnya sekarang. Selain itu Islam menganggap aspek
material akan melahirkan keimanan bagi yang mendalaminya [3:190-
191].
Keutamaan Ilmu dan Orang-orang yang Berilmu
AL- Quran adalah kitab yang terbesar yang mengangkat derajat
ulul 'ilmi dan orang-orang yang berilmu, memuji kedudukan orang-
orang yang diberi ilmu. Sebagaimana Alloh menjelaskan bahwa Ia
menurunkan kitabNya dan merinci ayat-ayatNya bagi orang-orang yang
mengetahui.
Dalam QS 3:18 Allah memulai pernyataan dari diriNya, memuji
para MalaikatNya dan orang yang diberi ilmu. Allah meminta kesaksian
mereka atas permasalahan kehidupan yang paling besar, yaitu masalah
keesaan.
Allah Swt dalam Al-Qur'an menjelaskan tentang keutamaan
orang-orang yang berilmu:
39:9 Peniadaan persamaan antara orang-orang yang mengetahui
dan orang-orang yang tidak mengetahui.
35:19-22 Kebodohan sejajar dengan buta, ilmu sejajar dengan
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
melihat, hingga bodoh adalah kematian dan ilmu adalah kahidupan.
35:28 Ulama (orang yang mengetahui tentang kebesaran dan
kekuasaa Allah) kian berilmu kian takut kepada Allah.
Pengaruh ilmu terhadap Iman dan Tingkah Laku
1. Ilmu memberi petunjuk kepada iman
Ilmu dan iman berjalan beriringan dalam Islam [30-36; 58:11],
bahkan Al-qur’an menyertakan iman kepada ilmu seseorang
mengetahui lalu beriman. Dengan kata lain tidak ada iman sebelum
ada ilmu (22:54; 34:6)
2. Ilmu adalah penuntun amal
Ilmulah yang menuntun, menunjuki, dan membimbing
seseorang kepada amal [47:19]. Ayat ini dimulai ilmu tentang tauhid
lalu disusul dengan permohonan ampun yang merupakan amal. Ilmu
juga merupakan timbangan/penentu daldam penerimaan atau
penolakan amal. Amal yang sesuai dengan ilmu adalah amal yang
diterima, sedangkan amal yang bertentangan dengan ilmu adalah
amal yang tertolak [5:27). Maksud ayat ini adalah Allah hanya
menerima amal seseorang yang bertakwa kepadaNya. Jadi amal
tersebut harus dilakukan karena keridhoanNya dan sesuai dengan
perintaNya. Hal ini hanya bisa dicapai dengan ilmu.
Untuk dapat berakhlak baikpun salah satunya harus dicapai
dengan ilmu. Imam Ghazali berkata: "Muqadimah agama dan
berahlak dengan akhlak para nabi tercapai jika diramu dengan 3
dimensi yang tersusun rapi, yaitu: ilmu, perilaku dan amal" (ilmu
mewariskan perilaku, perilaku mendorong amal).
3. Kelebihan ilmu dari ibadah
Dalam hadits Huzaifah dan Sa'ad, Rosulullah SAW bersabda :
“kelebihan ilmu lebih kusukai dari pada kelebihan ibadah, dan sebaik-
baik agama kalian adalah al-wara’. Ilmu dilebihkan atas ibadah
sebab manfaat ilmu tidak terbatas pada pemiliknya melainkan juga
untuk orang lain. Ibnu Qoyyim al-Jauziyah dalam al-Miftah
menyebutkan diantara “Ilmu menunjukkan kepada pemiliknya amal-
amal yang utama di sisi Allah”
Perintah Mencari Ilmu
Allah menciptakan manusia dalam keadaan vukum duri ilmu. Lalu
Ia memberinya perongkat ilmu guna menggali ilmu dan belajar [16:781.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Banyak hadits-hadits yang menerangkan keutamaan menuntut ilmu:
“Siapa yang berjalan di jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah
akan memudahkan jalannya ke surga” (HR Muslim). Termasuk ui
dalamnya menghapal, menelaah, mengkaji, berjalan menuju majlis ilmu
dan mendatangi ahli ilmu. Dalam hadits lain: “Sesungguhnya para
malaikat meruhdukkan sayap-sayapnya kepada orang yang mecari ilmu
kareaa ridha terhadap apa yang diperbuatnya.
Beberapa adab penting dalam mencari ilmu (hikmah kisah nabi
Musa as dalam menuntut ilmu kepada Nabi Khidir dalam surat Al-
Kahfi).
a) Semangat dalam mencari ilmu walaupun harus menghadapi
kesulitan dan tantangan.
b) Bersikap baik terhadapr guru, memuliakan dan menghoramtinya
[18:66].
c) Sabar terhadap guru [18:67-70].
d) Tidak pernah kenyang mencari ilmu [20:114].
e) Diniatkan karena Allah. Artinya harus dianggap sebagai ibadah dan
jihad fisabulillah. “Janganlah kalian mempelajari ilmu agar kalian
bisa saling membanggakan di kalangan orang berilmu sedang kalian
tidak memperdulikan orang-orang yang bodoh dan tidak membagus-
baguskan majelis ilmu itu. Barang siapa berbuat demikian, maka
nerakalah baginya.”
Hak-hak ilmu atas Pemiliknya
1. Mengerti dan memahami
2. Beramal berdasarknn ilmu yang dimiliki
3. Mengajarkan ilmu dan menyebarkannya kepada orang lain
4. Wajib menjelaskan dan haram untuk menutup-nutupinya
5. Berhenti sebatas kadar ilmu yang dimiliki
REFERENSI
Abullaits As-Samarqandi, Tanbihul Ghofilin
Al-Ghazali, et.al, Pembersih Jiwa, Penerbit Pustaka.
Al-Ghazali, Kepada Murid-muridku, HI Press.
Syaikh Az-Zarnuzy, Ta'limul Muta'alim.
Dr. Yusuf Qardhawi, Menghidupkan Nuansa Rabbaniah dan Ilmiah
Pustaka Al-Kautsar.
Dr. Yusuf Qardhawi, Rosulullah dan Ilmu Eksperimen', Penerbit Firdaus.
Waqfah, Edisi 7 / Vol I, 1996, hal 6-10.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
2. MA’RIFATUL INSAN (MENGENAL MANUSIA)
A. TUJUAN
Peserta memahami hakikat penciptaan manusia.
Peserta memahami kedudukan manusia di dunia.
Peserta memahami tujuan penciptaan manusia.
Peserta memahami sifat-sifat dasar manusia.
Peserta memahami bagaimana mengelola sifat-sifat dirinya.
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah, Game, dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
1. Berikan penjelasan tentang hakikat penciptaan manusia.
Asal kejadian manusia :
(1) Dari tanah (turob, 3:59), tanah liat (lazib, 37:11), tanah kering
dan lumpur hitam (shalshaal, 15:28), saripati tanah (23:12).
(2) Dari air yang hina (32:7-8), dari air yang dipancarkan (86:6-7),
dari nuthfah (36:77).
Jelaskan bahwa dari ayat-ayat Al-Qur'an tersebut Allah
mengingatkan manusia tentang asal kejadiannya (Adam) yaitu dari
tanah dengan berbagai unsurnya, dan keturunannya diciptakan dari
saripati tanah berupa air mani yang hina, sehingga sepantasnya
manusia menyembah Allah yang telah menciptakannya dengan
penuh ketawadhuan.
2. Berikan penjelasan tentang kedudukan (tugas) manusia di dunia.
(1) Sebagai hamba Allah
Tugas utama diciptakannya manusia adalah sebagai hamba
Allah yang menjadikan Allah sebagai satu-satunya Rabb yang
disembah dan sebagai prioritas utama cinta kita.
(2) Sebagai khalifah di bumi
Kedudukan manusia sebagai wakil Allah di bumi untuk
mewujudkan eksistensi Allah di bumi dengan memberi
kontribusi mengatur bumi berdasarkan syari'at yang ditetapkan
Allah (2:30, 6:65, 33:72), memanfaatkan kekayaan bumi dengan
ketentuan Allah (11:61) dan berlaku adil demi kemaslahatan dan
kebaikan (57:25, 38:26).
3. Berikan penjelasan tentang tujuan penciptaan manusia.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Dalam QS 51:56 disebutkan bahwa manusia diciptakan untuk
beribadah kepada Allah SWT. Segala aspek kehidupan seorang
hamba Allah seharusnya dilakukan dalam rangka persembahannya
kepada Allah SWT dengan niat hanya untuk mencapai keridhaan-
Nya.
4. Berikan penjelasan tentang keadaan manusia ketika diciptakan oleh
Allah SWT.
Manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang
sempurna. Dari sisi jasmani manusia dikatakan sebagai makhluk
yang paling baik bentuknya (95:4), namun kebaikan secara fisik
tersebut bisa jatuh ke tingkat yang paling rendah ketika rohaninya
tidak ditata dengan baik (95:5).
5. Berikan penjelasan bahwa pada dasarnya manusia memenuhi
karakter berikut :
(1) Sanggup memegang amanah kepemimpinan di muka bumi
(33:72).
(2) Memiliki fitrah yang telah ditetapkan Allah (30:30).
(3) Memiliki kecenderungan bertauhid (7:172).
(4) Bertanggung jawab atas segala aktivitasnya (17:36).
Jelaskan juga bahwa manusia juga memiliki beberapa sifat
jasmani maupun rohani berikut :
(1) Lemah (4:28)
(2) Pembantah (36:77)
(3) Keluh-kesah, kikir (70:19-21)
(4) Tergesa-gesa (17:11)
(5) Zhalim, bodoh, keras hati (33:72)
(6) Melampaui batas (10:12)
(7) Fitrah, hanif, cenderung pada kebaikan (30:30)
(8) Merdeka (91:8, 2:256)
(9) Bebas memilih (18:29)
D. GAMES
Lakukan game”Bagaimana orang lain melihat saya". Langkah-
langkah :
(1) Minta peserta menyiapkan satu lembar kertas, beri nama di bagian
atas.
(2) Setiap peserta menyerahkan kertasnya kepada teman di sebelah
kanannya.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
(3) Pada kertas yang dipegangnya sekarang, setiap peserta menuliskan
apa yang dinilainya terhadap orang yang memiliki kertas tersebut.
(4) Setiap peserta menyerahkan kertas yang dipegangnya kepada teman
di sebelah kanannya. Demikian terus hingga setiap peserta
memegang kembali kertas miliknya.
(5) Minta peserta untuk membaca dan merenungi apa yang telah ditulis
teman-temannya mengenai dirinya.
Jelaskan bahwa sifat-sifat yang ada dalam diri manusia tersebut
baik yang buruk maupun yang baik merupakan modal awal kita untuk
melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Allah sebagai pemimpin
di muka bumi. Berikan pemahaman kepada peserta bahwa sifat-sifat
yang negatif harus diminimalkan, sedangkan sifat-sifat positif harus
dimaksimalkan. Diskusikan dengan peserta masalah-masalah yang
sering dihadapi dan bagaimana pemecahannya.
REFERENSI
KSI Al-Ummah, Aqidah Seorang Muslim.
Panduan Pembinaan Generasi Muda Muslim, LP2i.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
3. MA'RIFATULLAH
A. TUJUAN
Peserta memahami makna dan maksud dari ma'rifatullah.
Peserta mengetahui manfaat dan pentingnya ma’rifatullah.
Peserta mengetahui jalan-jalan untuk mengenal Allah.
Peserta mengetahui hal-hal yang menghalangi ma’rifatullah.
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan diskusi.
C. RINCIAN BAHASAN
Makna Ma'rifatullah
Ma'rifatullah berasal dari kala ma’rifah dan Allah. Ma'rifah berarti
mengetahui, mengenal. Mengenal Allah bukan melalui zat Allah tetapi
mengenal-Nya lewat tanda-tanda kebesaranNya (ayat-ayatNya).
Pentingnya Mengenal Allah
Seseorang yang mengenal Allah pasti akan tahu tujuan hidupnya
(QS 51:56) dan tidak tertipu oleh dunia .
Ma’rifatullah merupakan ilmu yang tertinggi yang harus difahami
manusia (QS 6:122). Hakikat ilmu adalah memberikan keyakinan
kepada yang mendalaminya. Ma’rifatullah adalah ilmu yang tertinggi
sebab jika difahami memberikan keyakinan mendalam. Memahami
Ma’rifatullah juga akan mengeluarkan manusia dari kegelapan
kebodohan kepada cahaya hidayah yang terang [6:122].
Berilmu dengan ma’rifatullah sangat penting karena:
a) Berhubungan dengan obyeknya, yaitu Allah Sang Pencipta.
b) Berhubungan dengan manfaat yang diperoleh, yaitu meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan, yang dengannya akan diperoleh
keberuntungan dan kemenangan.
Jalan untuk mengenal Allah
1. Lewat akal:
Ayat Kauniyah / ayat Allah di alam ini:
- fenomena terjadinya alam (52:35)
- fenomena kehendak yang tinggi(67:3)
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
- fenomena kehidupan (24:45)
- fenomena petunjuk dan ilham (20:50)
- fenomena pengabulan doa (6:63)
Ayat Qur'aniyah/ayat Allah di dalam Al-Qur’an:
- keindahan Al-Qur' an (2:23)
- pemberitahuan tentang umat yang lampau [9:70]
- pemberitahuan tentang kejadian yang akan datang (30:1-3,
8:7, 24:55)
2. Lewat memahami Asma’ul Husna:
- Allah sebagai Al-Khaliq (40:62)
- Allah sebagai pemberi rizqi (35:3, 11:6)
- Allah sebagai pemilik (2:284)
- dll. (59:22-24)
Hal-hal yang menghalangi ma’rifatullah
Kesombongan (QS 7:146; 25:21).
Dzalim (QS 4:153) .
Bersandar pada panca indera (QS 2:55) .
Dusta (QS 7:176) .
Membatalkan janji dengan Allah (QS 2:2&-27) .
Berbuat kerusakan/Fasad .
Lalai (QS 21:1-3) .
Banyak berbuat ma’siyat .
Ragu-ragu (QS 6:109-110)
Semua sifat diatas merupakan bibit-bibit kekafiran kepada Allah
yang harus dibersihkan dari hati. Sebab kekafiranlah yang
menyebabkan Allah mengunci mati, menutup mata dan telinga manusia
serta menyiksa mereka di neraka (QS 2:6-7).
REFERENSI
Said Hawwa, Allah Jalla Jalaluhu.
Aqidah Seorang Muslim 1, Al-Ummah.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
4. MAKNA SYAHADATAIN
A. TUJUAN
Peserta mamahami makna dan hakikat dua kalimat syahadah.
Peserta menngetahui pengaruh dua kalimah syahadah bagi
kehidupan seoorag mukmin.
Peserta termotivasi untuk menjalankan secara benar syahadah
uluhiyah dan syahadah risalahnya dalam kehidupan sehari-hari.
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Syahadatain berarti 2 kalimat syahadah. Dua syahadah yang
dimaksud adalah syahadah uluhiyah dan syahadah risalah. Syahadah
uluhiyah terdiri dari kalimat Laa Ilaaha Illallah. Secara bahasa kata Laa
berfungsi sebagai Kalimatun Nafii (kata yang menolak), kata Ilaaha
berfungsi sebagai Al-Munafii (yang ditolak), kata Illa berfungsi sebagai
Kalimatul Itsbatu (kata yang mmengukuhkan), dan Dan kata Allah
berfungsi sebagai Al-Mutsbitu (yang dikukuhkan). Jadi syahadah
uluhiyah (Laa Ilaaha Illallah) merupakan penolakan terhadap segala
bentuk ilah yang diikuti dengan mengukuhkan Allah saja sebagai satu-
satunya Ilah. Firman Allah:
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan
Kami wahyukan kepadanya : Bahwasanya Tidak ada Tuhan melainkan
Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku." (QS.21:25)
Tauhid ulllluhiyah juga mengandung pengertian bahwa Allah
sebagai Ma'bud (yang disembah) dan Allah sebagai Ghayah (tujuan).
Dalam QS>51:56 Allah Berfirman : "Dan Ak tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka menyembahku."
Bahkan seorang muslim dalam sehari mengikrarkan minimal
sebanyak 17 kali bahwa "hanya kepadaMu-lah kami menyembah dan
kepadaMu-lah kami mohon pertolongan." Dengan demikian Laa Ilaha
Illallah juga berarti Laa Ma'buda Illallah.
Kalimat ini juga berarti Laa Ghayatu Illallah (tidak ada tujuan
melainkan Allah). Allah berfirman dalam QS. 94:8 : " Dan hanya kepada
Allah-lah hendaknya kamu berharap (menempatkan tujuan)". Bahkan
seorang muslim juga senantiasa berikrar bahwa 'Sesungguhnya
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya bagi Allah Roob semesta
alam'.
Allah sebagai satu-satunya sesembahan adalah konsekuensi
tertinggi dari syahadat tauhid uluhiyah. Seseorang yang telah
bersyahadat tauhid berarti telah memproklamirkan dan berjanji
untukmengabdikan dirinya kepada Allha semata, artinya tidak
mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun. Ia telah menyatakan
dirinya muslim (orang yang tunduk patuh kepada Allah sehingga
selamat di dunia dan akhirat). Konsekuensinya, seluruh hidupnya untuk
taat kepada Allah dan keridhoan-Nya. Janji Allah bagi seorang yang
bertauhid disabdakan oleh Rasulullah SAW :
"Siapa yang mati dan dia tahu (meyakini) Laa Ilaaha Illallah niscaya ia
akan masuk surga ." (Al Hadits).
Jika seseorang telah memulai dengan menegakkan Laa Ilaaha
Illallah pada dirinya maka akan tumbuh sikap Al-Baro'. Al-Baro' berarti
memusuhi, membenci dan menghancurkan setiap bentuk Ilah selain
Allah. Pengertian Ilah sendiri adalah sesuatu yang ditakuti, diharapkan,
dicintai, ditaati dan disembah. Firman Allah :
"Sesungguhnya kami berlepas diri darimu dan dari apa yang kamu
sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiranmu) dan telah nyata antara
kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya
sampai kamu beriman kepada Allah saja." (QS.60:4)
Al-Baro' juga berarti pengingkaran, berlepas diri, mengambil garis
pemisah terhadap Al Bathil. Ia merupakan perwujudan syahadah,
berupa penolakan terhadap semua ilah, lalu menyerahkan loyalitasnya
kepada Allah. Dalam kondisi ini seorang muslim menjadi manusia yang
merdeka, bebas dari tuhan-tuhan palsu, jerat hawa nafsu syahwat,
belenggu harta atau tahta/jabatan.
Al Baro' merupakan proses yang harus dilalui seorang muslim
dalam upaya menyiapkan lahan yang subur bagi tumbuhnya keimanan.
Ibarat petani membersihkan lahan, agar pohon ketaqwaan dapat
berkembang sebagaimana seharusnya. Ibarat pemborong yang
meruntuhkan puing-puing bangunan yang telah lapuk, lalu mendirikan
bangunan iman yang menjulang kokoh.
Dengan membatalkan semua bentuk ilah di luar Allah SWT dan
mengecualikannya hanya untuk Allah, maka akan tumbuh sikap Al
Wala'. Al Wala' berati loyalitas, siap mentaati perintah Allah dengan
kecintaan dan ketaatan, mengabdi semata-mata kepada Allah dan tidak
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
bersedia menjalankan perintah siapapun, kapanpun dan di manapun
juga, kecuali jika sesuai (tidak bertentangan) dengan perintah Allah.
Firman Allah :
"Sesungguhnya wala' kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang
yang beriman ,yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya
mereka tnduk (kepada Allah). Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-
Nya dan orang-orang beriman menjadi wala'nya, maka sesungguhnya
hizbullah itulah yang pasti menang".(QS.5:54-55)
Al Wala' adalah tempat di mana kita menggantungkan harapan,
menumpahkan rasa sedih dan gembira, memohon pertolongan dan
perlindungan. Sebaik-baik wala' adalah Allah,Rasulnya dan orang-orang
beriman. Maka barangsiapa berwala' kepada hal ini jaminan Allah
adalah kemenangan. Menang dalam fase dunia adalah kemuliaan, dalam
fase akhirat adalah surga.
Jika seseorang telah memiliki prinsip bahwa tiada yang berhak
disembah kecuali Allah (Laa ma'buda bihaqqin illa Allah),barulah dapat
dikatakan sebagai seorang mukhlisin(orang yang ikhlas)sejati. Orang-
orang ikhlas inilah yang tidak akan pernah berhasil digoda oleh syaitan.
Allah berfirman dalam QS. Shaad (38): 82-83:
"Iblis menjawab: Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan
mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara
mereka ".
Orang-orang seperti ini mencintai Allah di atas segalanya. Allah
berfirman dalam QS. 2:165:
"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-
tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah. Adapun orang-orang beriman amat sangat cintanya
kepada Allah...".
Ibnu Taimiyah berkata bahwa 'Tidak ada kesenangan dan
kenikmatan yang sempurna bagi hati, kecuali dalam kecintaan kepada
Allah dan bertaqarrub kepada-Nya dengan mengerjakan apa-apa yang
dicintai-Nya. Kecintaan tidak akan terjadi kecuali dengan berpaling dari
kecintaan kepada selain-Nya. Inilah hakekat Laa Ilaha Illallah. Inilah
jalan Ibrahim dan semua nabi serta rasul'.
Adapun syahadah kedua yaitu syahadah risalah, yaitu pengakuan
'persona grata' (orang yang dipercaya) terhadap Rasulullah sebagai
duta Allah bagi alam semesta dan kesiapan menjadikan sebagai
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
'examplia gratia' (contoh/uswah) dalam setiap aspek kehidupan (QS.
21:107, 33:21, 68:4).
Jika seorang muslim mengakui Nabi SAW sebagai 'persona grata'
dan siap menjadikannya sebagai 'exmplia gratia', maka barulah
dikatakan ia berwala' (loyal) kepada Rasulullah SAW. Berwala' kepada
nabi berarti harus senantiasa ittiba' (mengikuti) beliau dalam setiap
aspek kehidupan. Karena Ittiba'ur Rasul merupakan bukti kecintaan dan
ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Firman Allah:
"Katakanlah: 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku,
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu'. Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang"(QS. Ali Imran: 31,32).
Risalah mengandung mengandung pengertian sesuatu yang
diwahyukan Allah SWT berupa prinsip hidup, moral, ibadah, aqidah
untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan di
dunia dan akhirat. Urgensi (kepentingan) manusia terhadap risalah
sangat jelas. Tanpa risalah manusia tidak mungkin mengenal Allah,
sifat-sifat-Nya serta tata cara beribadah kepada-Nya; manusia tidak
akan mengetahui adanya alam ghaib seperti alam barzakh, alam
mahsyar, surga dan neraka. Tanpa risalah manusia tidak menyetahui
tujuan penciptaan-Nya dan tidak bisa menentukan undang-undang
sistem hidup yang menjamin terealisirnya keadilan dan persamaan hak.
Jalan satu-satunya untuk mengetahui petunjuk Allah ini adalah
lewat risalah-Nya yang diinterprestasikan oleh Rasul-Nya. Dengan
demikian syahadat risalah juga mengandung pengertian ; (1)
membenarkan setiap apa yang beliau khabarkan (QS. 53:3-4), (2)
menaati apa yang diperintahkan (QS. 4:59), (3) menjauhi apa yang
beliau larang (QS. 59:7) dan (4) beribadah menurut syari'atnya.
Kewajiban seorang muslim terhadap Rasulullah SAW adalah
beriman kepadanya, taat/mengikutinya dan mencintainya. Allah telah
memberikan khabar tentang kerugian besar dan penyesalan yang
mendalam bagi seseorangyang mengetahui ajaran Nabi SAW kemudian
tidak taat dan tidak mengikutinya. Firman Allah:
"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua
tangannya seraya berkata:'Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan
bersama-sama Rasul"(QS. 25-27).
Barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, Allah akan
menyediakan baginya surga (QS. 4:13).
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Seorang muslim wajib mencintai Nabi Muhammad SAW melebihi
cintanya kepada segala sesuatu. Sabda beliau SAW:
"Tidak beriman seseorang (dengan sempurna) di antara kalian kecuali
aku lebih dicintai dari dirinya sendiri, orang tua dan seluruh
manusia"(Al Hadist).
Syahadah uluhiyah dan risalah adalah suatu kesatuan (unity) yang
tak dapat dipisahkan. Seorang muslim tidak dapt menerima hanya satu
saja dari kedua syahadah itu. Jika seseorang hanya menerima syahadah
uluhiyah saja berarti dia menjadi ingkar sunnah. Bila sesseorang hanya
menerima syahadah risalah saja, berarti dia menjadi seorang
Mohammedian. Keduanya tidak diperbolehkan dan bukan bagian dari
ummat Islam.
D. DISKUSI
Benarkah manusia memang membutuhkan risalah ilahi. Bukankah
Allah telah memberikan akal kepada manusia untuk berfikir? Apakah
akal saja cukup untuk membuat suatu perangkat sistem hidup? Faktor-
faktor apa yang tidak dimiliki oleh manusia sehingga ia tidak dapat
membuat 'risalah' bagi dirinya sendiri?
REFERENSI
Paket BP Nurul Fikri , Syahadahmu Syahadahku
Muh. Bin Sid bin Salim Al-Qahthany, Loyalitas Muslim Terhadap Islam
Muh. Said Al-Qaathani, Muh. Bin Abd. Wahhab, Muh. Qutb, Memurnikan
Laa Ilaaha Illallah
Koleksi Bahan Tarbiyah Islamic Network (Isnet, 1996)
Aqidah Seorang Muslim, Al Umma
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
5. MA’RIFATUL ISLAM
A. TUJUAN
Peserta mengetahui pengertian diin menurut Al-Qur'an
Mengetahui perbedaan dienullah dan dien ghoiru dienullah
Mengetahui kesempurnaan ajaran Islam sehingga berusaha
mengamalkan dan mempelajarinya.
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Ad-dien menurut Al-Qur’an
Dienullah, DienuI Islam [48:28, 61:9] Dienullah dibawa oleh semua
Rosul dan nabi untuk keselamatan manusia. Disebut juga dengan
dienul haq (dienus samaawi).
Dienul ghoiru dienullah, bukan dari Allah. Jumlahnya lebih dari satu
(QS. 48;28) hasil rekayasa pikiran manusia, biasa disebut agama
budaya (dienul ardli).
Ciri-ciri dienullah/dienus-Samaawi
Bukan tumbuh dari masyarakat, tapi diturunkan untuk masyarakat.
Disampaikan oleh manusia pilihan Allah (utusan-Nya), utusan itu
hanya menyampaikan bukan menciptakan.
Memiliki kitab suci yang bersih dari campur tangan manusia.
Konsep tentang Tuhannya adalah Tauhid.
Pokok-pokok ajarannya tidak pernah berubah dengan perubahan
masyarakat penganutnya.
Kebenarannya universal dan sesuai dengan fitrah manusia.
Ciri-ciri dienul ardli :
Tumbuh dalam masyarakat.
Tidak disampaikan oleh Rosul Allah.
Umumnya tidak memilki kitab suci, walaupun ada sudah mengalami
perubahan-perubahan dalam perjalanan sejarah.
Konsep Tuhannya dinamisme, animisme, politheisme, dll.
Ajarannya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
masyarakat penganutnya .
Kebenaran ajarannya tidak universal, yaitu tidak berlaku bagi
segenap manusia, masa dan keadaan.
Pengertian Islam secara Ethimologi/ Bahasa :
Tunduk patuh, berserah diri (al-istislaam) [3:83].
Damai (as-silm) .
Bersih (as-saliim)
Aturan Illahi yang diberikan kepada manusia yang berakal sehat
untuk kebahagiaan hidup mereka di dunia dan akhirat..
Ajaran lslam:
a. Sesuai fitrah manusia QS. 30;10 Kepentingan seluruh manusia
QS 34;28
b. Rahmat seluruh alam QS 21;107
c. Untuk meningkatkan kualitas hidup manusia QS. 2;179
d. Sangat sempurna QS. 5:3
REFERENSI
Diktat agama IPB, Uts. Didin Hafidhuddin
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
6. EKSISTENSI ALLAH
A. TUJUAN
Menambah keimanan peserta kerada Allah
Peserta meyakini bahwa Allah itu eksis/ada
Peserta mengetahui buku utau dalil-dalil lentang eksistensi Allah
Peserta memahami cara mengenal Allah
B. METODE PENDEKATAN
Games, Ceramah, dan diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Bukti eksistensi Allah
1. Dalil fitrah Q.S 10:22
Perasaan alami yang tajam dari manusia bahwa ada Zat yang
maujud, yang tidak terbatas dan tidak berkesudahan, yang
mengawasi segala sesuatu, mengurus dan mengatur segala, yang ada
di alam semesta, yang diharapkan kasih sayang-Nya dan ditakuti
kemurkaan-Nya.
2. Dalil akal QS 5:20-21
Dengan tafakkur dan renungan terhadap alam semesta yang
menurunkan manifestasi dari eksistensi-Nya. Orang yang
memikirkan dan merenungkan alam semesta akan menemukan,
empat unsur ialah semesta:
Ciptaan-Nya. QS 96:1-2; QS 36:36
Bahwa tiada yang dapat mencipta alam ini kecuali Allah, yang
Maha Tinggi dan Maha Hidup.
Kesempurnaan. QS 67:3; 32:7
Alam ini diciptakan dalam kondisi yang sangat sempurna tanpa
cacat.
Perbandingan ukuran yang tepat dan akurat. QS 25:2.
Alam ini diciptakan dengan perbandingan ukuran, susunan,
timbangan, dan perhitungan yang tepat dan sangat akurat.
Hidayah (tuntunan dan bimbingan). QS 20:49-50.
Alam ini menunjukkan dan menuntun manusia bahwa Allah,
Sang Pencipta Alam semesta, benar-benar ada. Allah
memberikan hidayah (tuntunan dan petunjuk) kepada makhluk-
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Nyau untuk dapat menjalankan hidupnya dengan mudah, sesuai
dengan karakteristik dirinya masing-masing. Kepada manusia
sering disebut dengan ilham, kepada hewan sering disebut
insting.
3. Dalil akhlaq
Secara fitrah manusia memiliki moral (akhlaq). Dengan
adanya moral (akhlaq) inilah, ia secara naluriah mau tunduk dan
menerima kebenaran agar hidupnya lurus dan urusannya berjalan
teratur dan baik. Zat yang dapat menanamkan akhlaq dalam jiwa
manusia adalah Allah, sumber dnri segala sumber kebaikan, cinta
dan keindahan. Keberadaan 'moral' yang mendominasi jiwa manusia
merupakan bukti eksistensi Allah. QS. 91:7-8
4. Dalil Wahyu
Para rasul diutus ke berbagai umat yang berbeda puda zaman
yang berbeda. Semua rasul menjalankan misi dari langit dengan
perantaraan wahyu. Dengan membawa bukti yang nyata
(Kitab/wahyu & mukjizat) mengajak umatnya agar beriman kepada
Allah, mengesakan-Nya dan menjalin hubungan baik dengan-Nya,
serta mengingatkan akan akibat buruk syirik/berpaling dari-Nya
(QS 6:91). Siapa yang mengutus mereka dengan tugas yang persis
sama? Siapa yang memberikan kekuatan, mendukung dan
mempersenjatai mereka dengan mu'jizat? Tentu suatu Zat yang
eksis (maujud), Yang Maha Kuat & Perkasa, yaitu Allah. Keberadaan
para rasul ini merupakan bukti eksistensi Allah.
5. Dalil sejarah
Semua umat manusia di berbagai budaya, suku, bangsa dan
zaman, percaya akan adanya Tuhan yang patut disembah dan
diagungkun. Semuanya telah mengenal iman kepada Allah, menurut
cara masing-masing. Konsensus sejarah ini merupakan bukti yang
memperkuat eksistensi Allah. (QS 47:10; perkataan ahli sejarah
Yunani kuno bemama Plutarch)
Cara mengenal Allah
Jalan yang ditempuh oleh ajaran selain Islam:
Hanya mengandalkan panca Indra dan sedikit akal sehingga timbul
prakira-prakira yang membentuk filsafat -filsafat atau pemikiran
tentang ketuhanan.
Filsafat dan pemikiran tersebut justru mendatangkan kegoncangan
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
dan kebingungan dalam jiwa. Sehingga hanya menanamkan
keraguan dan kesangsian terhadap keberadaa Allah. (QS 34:51-54 ;
2:147 ; 22:11 ;10:94).
Jalan yang ditempuh oleh orang-orang kafir tersebut melanggar
fitrah mereka. Sebab mencoba mengenal Allah dengan
menggunakan panca indra saja. Padahal panca indra hanya bisa
mendeteksi sesuatu yang dapat diraba, diukur, disentuh. Sebaiknya,
untuk mengenal sesuatu selain Allah mereka menggunakan panca
indera dan akal.
Jalan yang ditempuh orang-orang kafir tersebut pada akhimya tidak
pemah membawa mereka sampai mengenal siapa Sang Pencipta.
Sebaiknya yang mereka dapatkan adalah ketidaktahuan akan Allah
Yang Maha Mencipta.
Jalan yang ditempuh Islam:
Orang-orang lslam mengenal Allah dengan menggunakan keimanan
dan dilengkapi akal. Kedua rotensi tersebut dioptimalkan dengan
dalam proses tafakkur dan tadabbur. Tafakkur berarti memikirkan
ciptaan atau tanda-tanda kebesaran Allah (ayat Kauniyah). Tadabbur
berarti merenungkan ayat ayat Allah yang tertulis dalam Al-Qur’an
(ayat Qauliyah). Sehingga timbul keyakinan di dalam hati tentang
kcberadaan dan kekuasaan Allah (QS 3:190-191; 12:105; 10:101).
Jalan yang ditempuh oleh orang mu’min bersandarkan kepada
fitrahnya sebagai manusia, yaitu mengoptimalkan akal, pemikiran,
ilmu serta hatinya untuk mengenal Allah lewat tanda-tanda
kebesaran-Nya (ayat-ayat-Nya) bukan zat-Nya. Baik tanda-tanda
kebesaran Allah yang ada di alam, mu’jijat serta dalam Al-Qur’an.
Lewat jalan ini, manusia akan mengenal Allah.
D. GAMES
Langkah- langkah
1. Mentor meminta tiga siswa menggambar sesuatu di papan tulis.
2. Mentor membuka diskusi dengan mengajukan pertanyaan sebab
akibat keberadaan gambar di papan tulis. Misalkan:
"Mengapa gambar tersebut ada di papan tulis?" (Karena ada
yang menggambar! ) .
"Jika tadi tak ada yang menggambar, apakah gambar tersebut
akan ada? (Tidak!) .
"Kalau begitu, segala sesuatu ada karena ada yang mengadakan.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Gambar itu ada karena ada yang menggambar. Kita ada karena
ada yang menciptakan. Alam semesta ini ada karena ada yang
mengadakan. Siapa yang menciptakan kita?" (Allah!) .
"Berarti Sang Pencipta itu memang ada!!"
REFERENSI
Materi Mentoring tanun 94/'95.
DR. Yusuf Qordhowi; Wujudullah.
Sa’id Hawwa; Allah Jalla Jalaluhu.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
7. MA’RIFATUL AL-QUR’AN
A. TUJUAN
Peserta mengetahui definisi Al-Qur’an secara bahasa dan istilah.
Peserta mengetahui nama-nama dan karakteristik Al-Qur’an.
Peserta memahami fungsi Al-Qur’an dan akhak terhadapnya.
Peserta termotivasi untuk membaca, mempelajari dan mengamalkan
Al-Qur'an.
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Definisi AL-Qur’an
Secara bahasa berarti "bacaan”.
Secara istilah berarti "Kalam Allah SWT yang merupakan mu'jizat
yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW dan membacanya
merupakan ibadah"
Nama-nama Al-Qur’an
Al-Qur’an/ Bacaan [17:9] .
Al-Kitab/ Buku [21:10].
Al-Furqon/ Pembeda [25:1]
Adz-Dzikr/ Pengingat [15:9].
An-Nur/ Cahaya [4:174]
Karakteristik AL-Qur' an
Diturunkan bukan untuk menyusahkan manusia [ 20:2].
Bacaan yang teramat mulia dan terpelihara [56: 77-78] .
Tidak seorang pun yang dapat menandingi keindahan dan
keagungan Al-Qur’an [2:23, 17:88] .
Tersusun secara terperinci dan rapi [11:1] .
Mudah difahami dan diambil pelajaran [54: 17, 34, dst]
Fungsi Al-Qur’an
Pengganti kedudukan kitab suci sebelumnya yang pernah
diturunkan Allah SWT
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Tuntunan serta hukum untuk menempuh kehidupan
Menjelaskan masalah-masalah yang pernah diperselisihkan oleh
umat terdahulu
Sebagai mukjizat Rasulullah SAW
AkhIak Terpuji Terhadap Al-Qur’an
Membaca ta'awudz sebelum membaca Al-Qur’an [16:98] .
Membaca Al-Qur’an secara tartil perlahan-lahan [73:4] .
Lapang dada menerima Al-Qur’an [7:2]
Mendengarkan baik-baik pembacaan Al-Qur’an [7:204] .
Bergetar hatinya dan bertambah imannya [8:2-4]
Akhlak tercela terhadap Al-Qur’an .
Menyombongkan diri dan berpaling [31:7] .
Menertawakan peringatan ini [53:59-62] .
Tidak memperahatikan Al-Qur’an [47:24]
Keunggulan Al-Qur’an .
Al-Qur’an adalah mukjizat yang abadi [4:74].
Allah menghendaki agar Al-Qur’an berlaku umum (mencakup
permasalahan) dan bersifat universal. Maka, disusun dan
dikumpulkan Al-Qur’an itu dengan sistematika yang
memperlihatkan universalitas dan kekekalannya dan dijauhkan dari
susunan yang bersifat temporer, yang hanya memperlihatkan
urgensi pada suatu masa saja, yaitu ketika turunnya.
Keunggulan Al-Qur’an secara ilmiah
Pemikiran modern dalam berbagai bidang disiplin ilmu dewasa ini
telah menetapkan bahwa Al-Qur’an merupakan kitab ilmiah yang
menghimpun segala disiplin ilmu dan filsafat. Ilmu itu datang dari
Allah SWT, sebagai tanda kemuliaanNya dan ketinggian ilmu-Nya
[96:1-5].
Jaminan kemurnian Al-Qur’an.
Allah sendiri yang menjamin kemurnian Al-Qur’an [6:115, 15:9] .
Al-Qur’an bersifat umum dan universal.
Umum: Mencakup seluruh bidang/permasalahan manusia [6:38].
Universal: Berlaku selamanya dan untuk seluruh kaum [25:1].
REFERENSI
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Paket BP NF 'Keunggulan Al-Qur’an’
Ibnu Qoyim, Mahabatullah, (Bab I)
Manna Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-ilmu Quran , hal 18
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
8. MA’RIFATUL RASUL
A. TUJUAN
Peserta memahami makna risalah dan rasul
Peserta memahami kewajiban beriman kepada rasul
Peserta mengetahui tugas para rasul
Peserta mengetahui sifat-sifat rasul
B. METODE PENDEKATAN
Games, Ceramah dan diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Makna Risalah dan Rasul
Risalah: Sesuatu yang diwahyukan A11ah SWT berupa prinsip
hidup, moral, ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusia
agar terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Rasul: Seorang laki-laki (21:7) yang diberi wahyu oleh Allah SWT
yang berkewajiban untuk melaksanakannya dan diperintahkan
untuk menyampaikannya kepada manusia.
Pentingnya iman kepada Rasul
Iman kepada para rasul adalah salah satu Rukun Iman. Seseorang
tidak dianggap muslim dan mukmin kecuali ia beriman bahwa Allah
mengutus para rasul yang menginterprestasikan hakekat yang
sebenarnya dari agama Islam, yaitu Tauhidullah .
Juga tidak dianggap beriman atau muslim kecuali ia beriman kepada
seluruh rasul, dan tidak membedakan antara satu dengan yang
lainnya. (Al-Asyqor:56)
Tugas para rasul
1. Menyampaikan (tablig) [5:67, 33:39]. Yang disampaikan berupa:
Ma'rifatullah [6:102] (Mengenal hakikat Allah) .
Tauhidullah [21:25] [Mengesakan Allah] .
Basyir wa nadzir [6:48] (Memberi kabar gembira dan
peringatan)
2. Mendidik dan Membimbing [62:2]
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Sifat-sifat para rosul
1. Mereka adalah manusia (17:93-94,8:110]
2. Ma'shum [terjaga dari kesalahan] [3:161, 53:1-4]
3. Sebagai suri teladan [33:2l, 6:89-90]
D. GAMES
1. Judul “Games Ilmu”
2. Skema/Gambar/Contoh:
3. Media & Bahan :
a. 1 naskah pembahasan
b. Serangkaian petunjuk
c. 3 lembar kertas bujur sangkar per orang atau kelompok
d. 1 buah gunting atau cutter
4. Langkah-langkah.
Instruksi: Peserta diminta membuat sejumlah lubang (minimal
6) yang berjarak sama antara satu lubang dengan lainnya, juga jarak
setiap lubang dari titik pusatnya.
Tahap 1
Mentor memberikan instruksi tanpa memberikan keterangan
tambahan.
Tahap2
Mentor memberikan instruksi dan memberikan keterangan
tambahan secara lisan sebagai berikut:
a. Lipat kertas 2 X, sehingga membentuk bujur sangkar
b. Lipat bagian kertas yang ujungnya bersatu sehingga menutupi
2/3 bagiannya.
c. Lipat juga 1/3 bagian sisanya
d. Lipat lagi kertas dengan bagian yang sama sampai saling
menutupi
e. Lubangi bagian yang ujungnya bersatu menggunakan gunting
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
atau cutter
f. Lipat, apakah didapatkan lubang-lubang sesuai instruksi
Tahap 3
Mentor memberikan instruksi sambil mencontohkan setiap langkah
secara terperinci. Sehingga didapatkan hasil sesuai instruksi.
5. Hikmah:
1. Pentingnya rasul sebagai penyampai dan penjelas risalah Islam
sekaligus mencontohkan bagaimana Islam diterapkan dalam
hidup keseharian.
2. Rasul sebagai utusan Allah harus kita kenal dan kita taati agar
segala aspek kehidupan kita menjadi ibadah.
REFERENSI
Kelompok Studi Al-Ummah, Aqidah Seorang Muslim, hal. 60-71
Al-Asyqor, Dr. Limar Sulaiman, Para Rasul dan Risalahnya, Pustaka
Mantiq
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
9. MA'IYYATULLAH
A. TUJUAN
Peserta memahami pengertian ma’iyyatullah
Peserta mengetahui pembagian ma’iyyatullah beserta bukti-
buktinya
Peserta termotivasi untuk menimbulkan kebersamaannya dengan
Allah.
B. METODE
Ceramah dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Pengertian
Ma’iyyatullah berarti kebersamaan Allah. Allah selalu bersama
dan mengawasi makhlukNya. Ma’iyyatullah terbagi atas 2 macam:
1. Ma’iyyatullah Umum
Yaitu kebersamaan Allah yang meliputi seluruh makhlukNya, baik
manusia, binatang, maupun tumbuh-tumbuhan, muslim maupun
kafir. Kebersamaan Allah serta umum itu dapat dibuktikan dengan
adanya:
a. Fenomena Petunjuk
Seluruh makh1uk ciptaan Allah, dari atom yang terkecil sampai
benda yana paling besar, manusia, hewan, tumbuh-tumbuhnn,
semua mendapat petunjuk dari Allah dalam menjalani hidupnya.
Allah selalu bersama makhlukNya, ketika memberi pelunjuk
poda bayi untuk menyusu padu ibunya, kepada anak ayam untuk
mematuk ketika akan keluar dari telurnya, ketika ayam betina
membolak-balikkan telur yang sedang dieraminya, juga ketika
Allah memberi petunjuk akar tumbuhan untuk menyerap sari
makanan dari dalam tanah.
b. Fenomena Pengabulan Do'a
Seluruh manusia, baik beriman muupun kafir, pernah mengalami
langsung fenomena ini. Ketika seseorang mengalami kondisi
kritis daldam fase kehidupannya, yaitu ketika ia menerima
musibah yang membuat hatinya hancur, putus harapan, dengan
serta merta ia memohon kepada Allah dengan penuh harap dan
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
cemas mengharapkan pertolonganNya, ketika itu pula Allah
mengabulkan doanya dan tiba-tiba musibah itu hilang [10:12;
17:67; 6:47]. Fenomena ini merupakan bukti kebersamaan Allah
dengan manusia pada umumnya. Mrupakan sunnatullah bahwa
Dia harus mengabulkan do’a orang yang terjepit, jika Dia
berkehendak, walaupun orang tersebut orang kafir selama ia
selalu berdoa kepadaNya [27:62 ; 6:63-64].
2. Mu'iyyatullah Khusus
Artinya kebersamaan Allah yang ditujukan khusus untuk orang-
orang yang beriman. Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang
beriman adalah berupa:
a. Penjagaan dan pemeliharaan Allah
Berkata Abu Abbas Abdullah bin Abbas ra bahwa Rasulullah
SAW bersabda: Jagalah Allah, niscaya Ia akan menjagamu.
“Jagalah Allah, niscaya engkau mendapatkanNya di hadapanmu.
Bila engkau meminta, mintalah kepada Allah. Dan bila engkau
meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah” (HR.
Turmudzi).
b. Pertolongan dan kemenangan dari Allah
Salah satu bentuk kebersamaan Allah terhadap kaum mukmin
ialah berupa dukunganNya dalam bentuk pertolongan [47:7] dan
pemecahan janjiNya [2:40].
Hakikat pertolongan dan kemenagan itu sendiri ialah:
a) Hanya datang dari sisi Allah
Orang yang dimenangkan Allah tidak mungkin bisa dikalahkan oleh
siapapun dan kapanpun, meskipun seluruh isi bumi bersatu padu
untuk mengalahkannya. Begitu pula sebaliknya [3:160 ; 8:9-10]
b) Allah hanya menolong orang yang menolongNya
Siapa yang menolong diinNya maka barulah Allah akan
menolongNya [47:7 ; 22:40].
c) Pertolongan Allah dapat berupa kehancuran bagi orang-orang kafir,
sebagaimana kehancuran kaum pendusta para nabi dan rasul.
d) Kekalahan merupakan pertolongan yang sebenarnya
Yang kita anggap sebagai kekalahan pada hakikatnya merupakan
pertolongan yang sebenarnya. Kekalahan tersebut dapat berupa
terbunuh, dipenjara, dipenjara atau dianiaya. Bukankah dengan
terbunuhnya seorang mukmin dapat dikatakan bahwa ia teluh
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
memperoleh syahadah di jalan Allah, seperti yang dicita-citakannya
[3:169 ; 36:26-27, 9:52].
e) Kemenangan kaum mukmin tidak dibatasi oleh waktu dan tempat.
Waktunya terbentang sejak dunua sampai akhirat, dan
tempatnyapun terbentang di seluruh bumi Allah. Jika seorang
mendeita di suatu tempat, di tempat lain dia akan memperoleh
kemenangan seperti yang dialami oleh Rosulullah SAW beserta para
sahabatnya (memperoleh kemenangan ketika hijrah ke madinah).
Karakterisitik orang-orang beriman yang akan mendapatkan
pertolongan Allah adalah:
1. Menjaga perintah, batasan dan hak-hak Allah (HR Turmudzi).
2. Kembali Islam yang murni seperti ketika Rosulullah SAW
memelihara kemurnian Islam.
3. Selalu bcrdakwah dan berjihad [29:69 ; 49:15].
4. Berbuat ihsan [16:28].
5. Tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan dan meyakini
datangnya pertolongan Allah [2:153].
REFERENSI
Aqidah Seorang Muslim, AL-Ummah
Al-Umr, Hakikat Pertolongan dan Kemenangan, GIP
Dr. Yusuf Qordhowi, Generasi Mendatang Generasi Yang Menang, GIP
Sa'id Hawwa, Allah, Pustaka Mantiq
Majalah Ishlah, No. 56/Th IV 1996, hal. 32
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
10. AKHLAK RASULULLAH
A. TUJUAN
Peserta tumbuh kesadarannya untuk meneladani akhlak Rasulullah
SAW
Peserta mengetahui contoh akhlak yang mulia dan termotivasi untuk
melakukannya.
Peserta mengetahui contoh akhlak tercela dan termotivasi untuk
menjauhinya
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Misi utama diutusnya Rasul ke dunia ialah untuk menyempurnakan
akhlak manusia "Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan
keluhuran akhlak” (Hadist).
Akhlak Rasulullah mencakup segala sisi kehidupan, yaitu sebagai
sunnah, sebagai kepala pemerintahan, sebagai pemimpin tertinggi
pasukan Islam
Juga mencakup sifat yang bisa meliputi sagala sisi kehidupan (zuhud,
sabar, penyayang, dll.)
Akhlak Rasulullah secara Umum
1. Akhlak Qur’ani
Ditanyakan kepada Aisyah ra tentang akhlak Rasulullah SAW maka
jawabnya “Akhlaknya Qur'ani” (AL-Hadist).
Akhlak Rasulullah adalah Al-Qur’an. Karena itu, untuk memperoleh
gambaran utuh akhlak beliau kita perlu memahami Al-Qur’an dan
As-Sunnah atau seggala sesuatu yang ada kaitannya dengan pola
kehidupan Rasulullah
2. Akhlak manusia terbaik
Dikatakann oleh Anas ra, bahwa Rasulullah adalah manusia yang
tcrbaik akhlaknya
Contoh akhlak-akhlak mulia yang diperintahkan Nabi SAW
1. Jujur
Hadits Rasul “Sesungguhnya kejujuran itu akan mengantarkan
kepada kebajikan, dan sesuhgguhnya kebajikan itu akan
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
mengantarkan ke surga. Dan seseorang senantiasa berkata benar dan
jujur hingga tercatat di sisi Allah sebagai orang yang benarr dan
jujur. Dan sesungguhnya dusta membawa kepada kejahatan, yang
akhirnya akan mengantarkan ke dalam neraka. Dan seseorang
sentiasa berdusta hingga dicatat di sisi Allah sebagai pendusta” (HR
Bukhari Muslim)
2. Dermawan (QS. 2: 261)
“Tidaklah seorang hamba berada pada suatu pagi kecuali dua
malaikat turun menemaninya. Satu malaikatt berkata: Ya Allah,
berilah karuniaMu, sebagai ganti apa yang ia infakkan. Malaikat
lainnya berkata: Ya, Allah, berilah ia kebinasaan karena telah
mempertahankan hartanya yang tidak dinafkahkannya”. [HR
Muttafaq’alaih].
3. Malu
Adalah Rasulullah SAW sangat tinggi rasa malunya, lebih pemalu dari
gadis pingitan. Apabila Beliau tidak menyenangi sesuatu, kami dapat
mengeetahuinya pada wajah Beliau. [HR Muslim], “Iman itu
mempunyai 71 atau 81 cabang, dan yang paling utamanya adalah
mengucapkan Laa ilaaha ilallah dan serendah-rendahnya adalah
menyingkirkan duri (gangguan dari jalan). Dan sifat pemalu
merupakan satu bagian dari iman” [HR Muttafaq’alaih). Tambahan:
Lihat Ar-Rasul hal 197-199.
4. Menepati janji (QS. 5:1, 17:34). Tambahan: Lihat Ar-Rasul, hal. 56-60
5. Menutupi aib (QS. 24:19)
Contoh akhlak-akhlak tercela yang diperingatkan Rasulullah Saw:
1. Marah
2. QS. 3:133-134, Dari Abi Hurairah ra, bahwa seorang laki-laki berkata
kepada Nabi SAW: “Wasiatilah aku.” Sabda Nabi: "Janganlah engkau
mudah marah. Maka dikurangi beberapa kali. Sabdanya: Janganlah
engkau mudah marah.” [HR. Bukhari-Muslim] Hadits Arbain ke-16
3. Ghibah dan Namimah (49:12)
4. Riya (2:264)
5. Sombong (17:37)
6. Zalim
7. “Hai hamba-hambaKu, sesungguhnya aku telah mengharamkan
kezaliman (berbuat zalim) pada diriKu, dan Aku jadikan sebagai
perbuatan haram bagi kalian , maka dari itu janganlah kalian
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
berbuat zalim.” [HR. Muslim]
REFERENSI
Abbas, S. Ziyad (ed.), Pilihan Hadits Politik, Ekonomi dan Sosial, Jakarta:
Pustaka Panjimas
Hasyimi, Dr.Muhammad Ali, Apakah Anda Berkepribadian Muslim?,
Jakarta: GIP
Hawwa, Sa'id, Ar-Rasul Muhammad SAW hal. 177-199, Solo: Pustaka
Mantiq
Yakan, Muna Haddad, Hati-hati terhadap Media yang Merusak Anak,
Jakarta: GIP.
Isnet, “Urgensi Akhlak I”.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
11. GHAZWL FIKRI
A. TUJUAN
Peserta memahami makna dan hakikat Ghozwul fikri
Peserta memahami sarana, metode dan hasil-hasil dari Ghozwul
Fikri
B. METODE PENDEKATAN
Games, Ceramah dan diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Pengertian Ghozwul fikri
Secara bahasa
Ghozwul Fikri terdiri dari dua kata; ghozwah dan Fikr. Ghozwah
berarti serangan, serbuan atau invasi. Fikr berarti pemikiran.
Serangan atau serbuan di sini berbeda dengan serangan dan serbuan
dalam qital (perang).
Serangan / Serbuan
Qital Ghozwah
Saling mengetahui,
siapa lawannya
Sepihak, yang lain
tidak menyadari
kalau diserang
Banyak korban jiwa Relatif tidak ada
Membutuhkan dana
yang besar
Relatif
membutuhkan dan
yang sedikit
Hasilnya belum
tentu berhasil
Hasilnya nyata
terlihat & berhasil
Efeknya terbatas Efeknya dalam dan
luas
Secara Istilah
Penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat Islam
guna merubah apa yang ada di dalanmya sehingga tidak lagi bisa
mengeluarkan darinya hal-hal yang benar karena telah tercampur
aduk dengan hal-hal tak islami.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Sasaran GF
1. Menjauhkan umat Islam dari Dien (agama)-nya. QS. 17:73 ; QS. 5:49
2. Berusaha memasukkan yang sudah kosong Islamnya ke dalam
agama kafir. QS. 2;217, QS. 2;120
3. Memadamkan cahaya (agama) Allah. QS. 61;8, QS. 9;32
Metode GF
1. Membatasi supaya Islam tidak tersebar luas.
Tasykik (pendangkalan/peragu-raguan)
Gerakan yang berupaya menciptakan keragu-raguan dan
pendangkalan kaum muslimin terhadap agamanya.
Tasywih (Pencemaran/pelecehan)
Upaya orang kafir untuk menghilangkan kebanggaan kaum
muslimin terhadap Islam dengan menggambarkan Islam secara
buruk.
Tadhlil (penyesatan)
Upaya orana kafir menyesatkan umat mulai dari cara yang halus
sampai cara yang kasar.
Taghrib (pembaratan/westernisasi)
Gcrakan yang sasarannya untuk mengeliminasi Islam,
mendorong kaum muslimin agar mau menerima seluruh
pemikiran dan perilaku barat.
2. Menyerang Islam dari dalam
Penyebaran faham sekuralisme
Berusaha memisahkan antara agama dengan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
Penyebaran faham nasionalisme
Nasionalisme mmbunuh ruh ukhuwah Islamiyah yang
merupakan azas kekuatan umat Islam. (Hadits 1) .
Pengrusakan akhlak umat lslam terutama para pemudanya.
Sarana GF
Mass Media : cetak dan elektronika
Hasil GF
1. Umat Islam menyimpang dari Al-Qur’an dan As-Sunnah QS 25:30
2. Minder dan rendah diri QS 3:139
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
3. Ikut-ikutan QS 17:36
4. Terpecah-belah QS 30:32
Catatan
Hadist 1: “Bukan dari golonganku orang yang mengajak pada
ashobiyah dan bukan golonganku orang yang berperang atas dasar
ashobiyah dan bukan dari golonganku orang yang mati karena
ashobiyah”
D. GAMES
Games 1
Membedakan dua benda yang amat berlainan (Misalnya kapur dan
tissue)
Langkah 1
Para mad'u harus menyebutkan dengan cepat setiap benda yang
diangkat oleh Mentor (dilakukan beberapa kali).
Langkah 2
Sekarang benda ditukar namanya. Jika kapur diangkat, peserta harus
menyebutnya sebagai tissue, begitu pula sebaliknya. Pada awalnya
peserta akan mengalami kesulitan karena belum terbiasa. Tapi lama
kelamaan akan terbiasa.
Hikmah
Itulah Gozwul fikri. Pada awalnya nilai-nilai keislaman itu sudah jelas
dan pasti. Tetapi musuh Islam berusaha menghilangkan nilai keislaman
dari umat Islam secara perlahan-lahan. Maka disodorkanlah pada
muslimin nilai yang tidak Islami. Mulanya umat Islam tidak
menerimanya (tidak terasa) tapi lama kelamaan karena usaha mereka
yang terus-menerus ditambah umat Islam yang malas mengkaji Al-
Qur’an dan Sunnah, maka umat Islam akan larut dan tenggelam dengan
nilai-nilai non Islam tersebut, bahkan nilai-nilai yang menyimpang
dengan Islam sudah danggap biasa. Dan sebaiknya ketika disodorkan
nilai-nilai Islam mereka tidak mau menerima Islam dan menjauh,
seperti yang terjadi sekarang ini.
Games 2
Al-Qur’an ditengah karpet.
Langkah 1
Al-Qur’an diletakkan di tengah-tengah karpet yang lebar. Peserta
diperintahkan untuk mengambil Al-Qur’an tadi tanpa menyentuh
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
karpet (Sulit/tidak bisa).
Langkah 2
Peserta diberitahu cara untuk mencapai Al-Qur'an tanpa harus
menginjak karpet, yaitu dengan cara menggulung karpet sampai
tengah dan dapat mengambil Al-Qur'an.
Hikmah
Usaha musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam tidak lagi
dengan 'menginjak-injak' kaum muslimin melainkan dengan mengambil
jiwa Al-Qur’an dalam jiwa mereka dengan cara perlahan-lahan dan
membuai serta tahap demi tahap tanpa disadari oleh umat Islam.
REFERENSI
Materi Mentoring tahun 94/95
Daud Rasyid, M.A, AL-Ghazwu Al-Fikri dalam sorotan Islam.
Prof. Abdul Rahman H. Habanakah, Metode merusak akhlaq dari Barat,
Abu Ridha, Pengantar Memahami AL-Ghazwu Al-Fikri
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
12. PROBLEMATIKA UMAT
A. TUJUAN
Peserta mengetahui potensi-potensi yang dimiliki umat Islam
Peserta mengetahui sebab-sebab kemunduran umat Islam
Peserta mengetahui solusi dari problematika umat Islam
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Potensi yang dimiliki umat Islam:
Syariah/peraturan (Al-Qur’an). Peraturan yang dimiliki ummat
Islam ini sudah lengkap dan menyeluruh.
QS. 15:9 tentang kemurnian Al-Qur’an
QS. 2:2a Al-Qur’an adalah petunjuk .
Kekayaan alam
Kekayaan terbesar hampir sebagian besar (65 %) berada di negeri-
negeri muslim. Cadangan minyak bumi 65 % berada di negeri
muslim.
Jumlah umat Islam. Sebagian besar penduduk dunia adalah muslim.
Janji Allah untuk memenangkan umat Islam
QS. 61:9 Allah memenangkan umat lslam
QS. 2:214 Sesungguhnva pertolongan Allah amatlah dekat
Sejarah Islam yang penuh dengan kejayaan.
Sebab-sebab kemunduran umat Islam:
Faktor intemal (dari dalam lubuh umat Islam sendiri) :
1. Jauh dari Al-Qur’an dan sunah Rosul.
2. Mempelajari Islam hanya karena mengikuti. QS.12:1O8
3. Terpecah belah karena adanya perbedaan masa1ah furu.
QS. 8:63 Allah yang mempersatukan hati
4. Rendah diri; tidak tsiqoh pada Islam
QS. 63:8 kekuatan itu milik Allah, Rosul dan orang-orang
mu'min
5. QS. 3:139 orang akan tinggi derajatnya jika beriman
6. Gejala taqlid dengan semua yang datang dari Barat
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
7. Tertinggal dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Faktor ekstemal (dari luar umat Islam) :
Adanya Ghazwul Fikri (perang pemikiran dan harakatul Irtidad
(gerakan pemurtadan) dari musuh-musuh Islam untuk
menghancurkan Islam dan umatnya.)
SoIusi untuk meraih kemenangan:
1. Umat Islam harus menerapkan syariat Islam da1am seluruh aspek
kehidupan.
2. Mendidik generasi Islam dengan manhaj pendidikan yang syamil
(sempurna) dan mutakamil (menyeluruh).
3. Menyiapkan kekuatan semaksimal mungkin untuk menghadapi
musuh.
4. Perjuangan dan pengorbanan.
REFERENSI
Panduan Aktivis Harokah (hal79), Pustaka Al-Ummah
Rencana Penghapusan Islam dan Pembantaian Kaum Muslimin di Abad
Modern (hal.48), Nabil bin Abdurrahman
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
13. ISLAM SEBAGAI SISTEM HIDUP
A. TUJUAN
Peserta memahami karakteristik Islam sebagai diiahl haq.
Peserta mengetahui rentingnya memahami Islam secara
menyeluruh.
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Karakter Ajaran Islam
Sebagai dien (sistem hidup ) memiliki ciri-ciri:
1. Robbaniyah
Ditinjau dari segi bahasa, Robbaniyah berasal dari kata
rabbun, yang ditujukan kepada Allah SWT. Sedangkan rabbani
ditujukan kepada manusia, yaitu manusia yang tau hubungannya
dengan Allah sangat kuat, tahu dan mengamalkan ajaranNya [3:79].
Yang dimaksud dengan robbaniyyah mencakup 2 asfek, robbaniyyah
ghoyah dan mashdar.
a. Rabbaniyah Ghoyah (tujuan dan sasaran)
Maksudnya Islam menjadikan tujuan pertama dan terakhir
untnk menyembah Allah semata [51:56] dan untuk mencapai
ridhoNya. Tujuan ini pun akhimya merupakan tujuan akhir,
puncak cita-cita, usaha dan kerja keras manusia dalam
kehidupan [53:42, 84:6].Dampak Rabbaniyah tujuan pada
manusia.
(1) Mengetahui tujuan dan keberadaan manusia
(2) Mendapat petunjuk menuju fitrah
(3) Keselamatan diri perpecah dan rergolakan
(4) Membebaskan manusia dari penghambaan pada egoisme dan
syahwat.
b. Robbaniyah Masdar (sumber hukum)
Maksudnya manhaj/metode yang telah ditekan oleh Islam
untuk mencapai tujuan dan sasaran itu adalah manhaj Rabbani
yang murni, yaitu yang bersumber pada wahyu Allah kepada
Rasulullah SAW (Al-Qur' an). Manhaj ini tidak lahir sebagai
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
sebuah hasil rekayasa dari ambisi individu, keluarga, golongan,
partai atau bangsa tertentu. Tetapi manhaj ini datang dari Allah
yang menginginkan agar menjadi petunjuk, penjelas, kabar
gembira, obat dan rahmat bagi hamba-hambaNya [4:174, 1O:57].
Adapun Rasulullah Muhammad SAW adalah penyeru pada
manhaj dan sebagai penjelas perintahNya yang masih samar bagi
manusia [42:52-53].
Dampak Rabbaniyyah mashdar.
(1) Terlepas dari pertentangan dan sikap ekstrim [4:82]
(2) Terlepas dari keberpihakan dan hawa nafsu
(3) Terhormat dan mudah diyakini
(4) Terbebas dari penghambaan sesama manusia.
2. Insaniyah (kemanusiaan)
Islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan sunnah Rasulnya
mencurahkan sebagian besar kepeduliannya pada sisi kemanusiaan.
Islam mengakui manusia dengan pengakuan yang menyeluruh.
Aspek-aspek manusia seperti jasad, akal dan ruhani diberikan
peluang untuk melaksanakan peran, fungsi dan karakteristiknya
tanpa harus cenderung rada aspek tertentu saja. Di samping itu
ibadah-ibadah yang disyariatkan oleh Islam memiliki dimensi
kemanusiaan, misalnya sholat, zakat, dan haji. Kesimplannya Islam
adalah din yang sesuai dengan karakter manusia, ditujukan untuk
kepentingan dan kesejahteraan manusia sendiri.
Buah insaniyah dalam Islam:
(1) Persaudaraan manusia (ukhuwah)
(2) Persamaan manusia (emansipasi).
3. Syumul (universal)
Artinya Islam meliputi semua jaman, kehidupan dan eksistensi
manusia. Jangkalian keuniversalan dalam risalah Islam ini
diungkapkan Hasan Al-Banna : Islam adalah risalah yang panjang
terbentang sehjngga meliput semua abad sepanjang jaman,
terhampar luas sehingga meliputi semua cakrawala umat dan begitu
mendalam (mendetail) sehingga memuat urusan-urusan dunja dan
akhirat. Dan di dalam Risalah Ta'limnya, yang dimaksud dengan
Islam universal yaitu: "Islam adalah sebuah sistim yang universal
(komprensip, total dan integral). Mencakup berbagai aspek hidup dan
kehidupan. Islam adalah negara dan tanah air, pemerintahan dan
umat, akhlak dan kekuatan, serta kasih sayang dan keadilan. Islam
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
adalah kebudayaan dan perundang-undangan, ilmu dan hukum,
materi dan harta benda, serta usaha dan kekayaan. Dan Islam juga
adalah jihad dan dakwah, militer dan ideologi serta aqidah yang
murni dan ibadah yang benar sekaligus."
a. Risalah semua jaman
Islam adalah risalah untuk semua jaman dan generasi, bukan
risalah yang terbatas oleh masa atau generasi tertentu. Secara
substansi (dasar-dasar akidah dan moralnya), Islam merupakan
risalah setiap nabi yang diutus dan misi setiap kitab suci yang
diturunkan. Maka semua nabi diutus dengan membawa risalah
(misi) Islam, menyerukan tauhid dan menjauhi thaghut [21:25,
16:36, 10:72, 2:128 dan 132].,
b. Risalah bagi seluruh alam semesta Islam tidak terbatas pada
bangsa maupun status sosial tertentu, yang merupakan petunjuk
Robb manusia bagi segenap manusia, rahmat bagi sekalian
hambaNya [21:107, 24:1, 38:87].
4. Al-Wastthiyyah /Tawazun (moderat atau rertengahan)
Islam berada dalam keseimbangan di antara dua jalan atau
dua arah yang saling bertentangan. Islam memberikan haknya
sacara adil terhadap aspek-aspek kehidupan seperti ruhiyyah
(spiritulisme), maddiyyah (materialisme), fardiyah (individu),
jama’iyyah (kolektif), tsabat (konsisten), dan taghayyur
(perubahan), dan tidak berada dalam poros yang ekstrim [55:7-8].
5. Al-Waqi'iyyah (kontekstual)
Allah menjamin Islam sebagai ajaran yang sesuai dengan
kondisi manusia di manapun, kapanpun dan bagi segala jenis
manusia. Islam senantiasa menjaga dan memelihara realita (aktual)
di setiap aspek yang didakwahkan pada manusia, mulai aspek
aqidah, ibadah, akhlak dan syari'at.
6. AL-Wudhuh (jelas)
Yang dimak:iud adalah jelas dalam hal:
a. Dasar-dasar Islam (akidah, moral, syari'at lslam)
b. Sumber-sumber hukumnya
c. Sasaran dan tujuan
Pentingnya memahami lslam secara kaffah. [2:2O8]
a. Agar umat Islam tidak terjebak ke dalam propaganda, program serta
langkah-langkah syathan. Sebab syaithan adalah musuh yang nyata
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
bagi manusia.
b. Ajaran Islam sendiri bersifat universal dan menolak parsialisasi
hukum dan ajarannya. Aspek dalam kehidupan merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kehidupan tidak akan
harmonis apabila Islam dilaksanakan secara parsial.
REFERENSI
Materi Mentoring Islamic Study 1994-1995.
Panduan Aktivis Harokah, Pustaka Al-Ummah, Jakarta.
Dr. Yusuf Al-Qaardhawi, Karakteristik Islam: Kajian Analitik, Risalah
Gusti.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
MATERI-MATERI PILIHAN MENTORING
MPM AL-IQRA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
1. TAWAZUN
A. TUJUAN
Peserta memahami makna dan hakikat tawazun
Peserta mengetahui potensi-potensi yang ada pada diri manusia dan
kebutuhan-kebutu-hannya
Peserta mengetahui contoh-contoh manusia yang tidak tawazun
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Tawazun artinya seimbang. Allah telah mengisyaratkan agar kita
hidup seimbang, sebagaimana Allah telah menjadikan alam beserta
isinya berada dalam sebuah keseimbangan. (QS.67:3)
Manusia dan agama Islam kedua-duanya merupakan ciptaan Allah
yang sesuai dengan fitrah yang telah Allah tetapkan. Mustahil Allah
menciptakan agama Islam untuk manusia yang tidak sesuai dengan
fitrah tersebut (QS.30:30). Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa
manusia itu diciptakan sesuai dengan fitrah Allah yaitu memilki naluri
beragama (agama tauhid : al-Islam) dan Allah menghendaki manusia
untuk tetap dalam fitrah itu. Kalau ada manusia yang tidak beragama
tauhid, itu hanyalah karena pengaruh lingkungan (Hadits,"Tiap bayi
terlahir dalam keadaan fitrah (Islam) orangtuanyalah yang menjadikan
ia sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi.").
Sesuai dengan fitrah Allah,manusia memiliki tiga potensi, yaitu al-
jasad (jasmani), al-aql (akal), dan ar-ruh (ruhani). Islam menghendaki
ketiga dimensi tersebut berada dalam keadaan tawazun (seimbang).
Perintah untuk menegakkan neraca keseimbangan ini dapat dilihat pada
QS.55:7-9.
Ketiga potensi ini membutuhkan makanannya masing-masing,
yaitu sbb:
1. Jasmani
Jasmani atau fisik adalah amanah dari Allah swt,karena itu harus
kita jaga . Dalam sebuah hadits dikatakan ,"Mu'min yang kuat itu
lebih baik atau disukai Allah daripada mu'min yang
lemah."(HR.Muslim), maka jasmani pun harus dipenuhi
kebutuhannya agar menjadi kuat. Kebutuhannya adalah makanan,
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
yaitu makanan yang halalan thoyyiban (halal dan baik)
(QS.80:24,2:168), beristirahat (QS.78:9), kebutuhan biologis
(QS.30:20-21) dan hal-hal lain yang menjadikan jasmani kuat.
2. Akal
Yang membedakan manusia dengan hewan adalah akal. Akal pulalah
yang menjadikan manusia lebih mulia dari makhluk-makhluk
lainnya. Dengan akal manusia mampu mengenali hakikat sesuatu,
mencegahnya dari kejahatan dan perbuatan jelek. Membantunya
dalam memanfaatkan kekayaan alam yang oleh Allah diperuntukkan
baginya supaya manusia dapat melaksanakan tugasnya sebagai
khalifatullah fil-ardhi (wakil Allah di atas bumi) (QS.2:30;33:72).
Kebutuhan akal adalah ilmu (QS.3:190) untuk pemenuhan sarana
kehidupannya.
3. Ruh (hati)
Kebutuhannya adalah dzikrullah (QS.13:28;62:9-10). Pemenuhan
kebutuhan ruhani sangat penting, agar ruh/jiwa tetap memiliki
semangat hidup, tanpa pemenuhan kebutuhan tersebut jiwa akan
mati dan tidak sanggup mengemban amanah besar yang
dilimpahkan kepadanya.
Dengan keseimbangan, manusia dapat meraih kebahagiaan hakiki
yang merupakan ni'mat Allah, karena pelaksanaan syariah sesuai
dengan fitrahnya. Untuk skala ketawazunan akan menempatkan
umat Islam menjadi umat pertengahan / ummatan wasathon
(QS.2:143), yaitu umat yang seimbang.
Kebahagiaan pada diri manusia itu dapat berupa:
Kebahagiaan bathin/jiwa, dalam bentuk ketenangan jiwa (QS.13:28)
Kebahagiaan dzahir/gerak, dalam bentuk kesetabilan, ketenangan
ibadah, bekerja dan aktivitas lainnya.
Dengan menyeimbangkan dirinya, maka manusia tersebut
tergolong sebagai hamba yang pandai mensyukuri ni'mat Allah.
Hamba/manusia seperti inilah yang disebut manusia seutuhnya.
Contoh-contoh manusia yang tidak tawazun:
Manusia Atheis: tidak mengakui Allah, hanya bersandar pada akal (rasio
sebagai dasar).
Manusia Materialis: mementingkan masalah jasmani/materi saja.
Manusia Pantheis (kebatinan): bersandar pada hati/batinnya saja.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
D. DISKUSI
1. Banyak artis yang hidup dengan kemewahan, namun akhirnya dia
mati bunuh diri akibat over dosis obat-obatan terlarang (NAZA).
Menurut kamu, apa sebenarnya arti kebahagiaan itu?
2. Sejujurnya, apakah kamu selama ini sudah hidup seimbang?
3. Coba diskusikan dengan temanmu, usaha-usaha apa saja yang sudah
dan akan kamu lakukan agar hidup kamu seimbang?
REFERENSI
Al-Qadiry, Seimbanglah dalam Beragama,Jakarta:GIP
Mentoring Islam 1, ILNA Youth Centre
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
2. IHSAN
A. TUJUAN
Peserta memahami hakikat ihsan dan balasan bagi orang-orang yang
berbuat ihsan
Peserta mengetahui landasan berbuat ihsan
Peserta mengetahui cara beramal dengan ihsan
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Pengertian
Ihsan dianalogikan sebagai atap bangunan Islam (Rukun Iman
adalah pondasi, rukun Islam adalah tiang-tiang bangunannya).
Sebagaimana sebuah atap yang berfungsi untuk melindungi isi
bangunan, begitu pula dengan ihsan. Ihsan (perbuatan baik dan
berkualitas) berfungsi sebagai pelindung bagi bangunan keislaman
seseorang. Jika seseorang berbuat ihsan, maka amal-amal Islam lainnya
akan terpelihara dan tahan lama.
Landasan Ihsan
1. Landasan Quality (Landasan Hukum)
Allah memerintahkan kita berbuat ihsan (baik) kepada orang
lain (QS.28:77) dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan
(QS. 2:195). Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abi Ya'la Syaddad
bin Aus r.a. dari Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah
telah mewajibkan untuk berbuat ihsan terhadap segala sesuatu, maka
jika kamu menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang ihsan,
dan hendaklah menajamkan pisau dan menyenangkan (menenangkan
dan menentramkan) hewan sembelihan itu" (HR Muslim). Tuntutan
untuk berbuat ihsan dalam Islam yaitu secara maksimal (terhadap
segala sesuatu : manusia, hewan, tumbuhan, dll) dan optimal
(terhadap yang hidup maupun yang akan mati).
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
2. Landasan Kauniy
Dengan melihat fenomena dalam kehidupan ini, secara
sunnatullah setiap orang suka akan perbuatan baik dan berkualitas.
Misalnya dalam segi kebersihan, keteraturan, dan kedisiplinan dalam
bermasyarakat.
Alasan Berbuat Ihsan
Ada dua alasan mengapa kita berbuat ihsan:
1. Adanya monitoring Allah (Muraqabatullah)
Dalam HR Muslim dikisahkan jawaban Rasul ketika ditanya
malaikat Jibril yang menyamar sebagai manusia, tentang definisi
ihsan : "Mengabdilah kamu kepada Allah seakan-akan kamu melihat
Dia, jika kamu tidak melihat-Nya sesungguhnya Dia melihatmu."
2. Adanya kebaikan Allah (Ihsanullah)
Allah akan memberikan nikmat-Nya yang besar kepada semua
makhluknya, maka seharusnya pula kita berbuat ihsan, kapan dan di
manapun, kepada siapapun (QS.28:77, 55:60, 108:1-3).
Dengan mengingat Muraqabatullah dan Ihsanullah, maka sudah
selayaknya kita ber-Ihsanu Niyah (berniat yang baik). Karena niat yang
baik akan mengarahkan kita kepada:
1. Ikhlasun Niyat (Niat yang ikhlas). Niat yang baik seharusnya pula
diiringi dengan niat yang ikhlas.
2. Itqonul 'Amal (Amal yang rapih). Setelah kita berusaha
mengikhlaskan niat kita, kita berusaha untuk beramal sebaik-
baiknya. Salah satu ciri amal yang baik ialah yang rapi dalam
pelaksanaannya. Kesungguhan dalam beramal salah satunya
mencerminkan niat yang ikhlas. Selama ini pengertian kita kepada
karakteristik niat yang ikhlas cenderung keliru (karena niat kita
ikhlas maka amal yang kita lakukan seadanya, tidak sepenuh hati).
Padahal sebaliknya, niat yang ikhlas tercermin dalam amal yang
sungguh-sungguh dan berkualitas.
3. Jaudatul Adaa' (Penyelesaian yang baik). Niat yang baik juga akan
menyebabkan kita berusaha untuk menyelesaikan amal kita dengan
baik. Evaluasi setelah beramal adalah hal yang sebaiknya dilakukan.
Jika seseorang beramal dan memenuhi kriteria di atas, maka ia
telah memiliki Ihsanul 'Amal (Amal yang ihsan). Ada tiga keuntungan
jika seseorang beramal dengan amal yang ihsan :
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
1. Dicintai Allah (QS.2:195). Allah mencintai orang-orang yang berbuat
ihsan karena orang tersebut telah menunaikan hak-hak Allah atas
makhluk-Nya (berbuat baik terhadap makhluk Allah), selain itu juga
Allah mencintai amal yang rapi dan berkualitas (QS.61:4, 55:60).
2. Mendapat pahala (QS.33:29). Adalah hal yang wajar dan masuk akal,
orang akan lebih menghargai perbuatan yang baik dan berkualitas.
Kita sebagai muslim tentunya mengharap lebih dari itu, yaitu pahala
dan keridhaan dari Allah.
3. Mendapat Pertolongan Allah (QS.16:128). Keuntungan lain dari
amal yang ihsan ialah kelak pelakunya akan mendapat pertolongan
Allah, sesuatu yang hanya Allah karuniakan pada orang-orang yang
dikehendaki-Nya.
Kesimpulan
Jadi untuk beramal yang ihsan harus memenuhi kriteria :
1. Zhohirotul Ihsan (Penampakan yang ihsan). Artinya : Lakukanlah
yang terbaik! (Do your Best !)
2. Qiimatul Ihsan (Niat yang ihsan). Artinya, Ikhlaslah selalu (To be
ikhlas, please !)
D. DISKUSI
Sebutkanlah contoh perbuatan yang tidak ihsan di sekitarmu. Mengapa
perbuatan tersebut banyak terjadi pada kaum muslimin?
REFERENSI
Paket BP Nurul Fikri, Ihsan
Mentoring Islam 1, ILNA Youth Centre
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
3. MUHABBAH (CINTA)
A. TUJUAN
Peserta memahami makna dan hakikat cinta
Peserta mengetahui tanda-tanda cinta
Peserta mampu menempatkan prioritas cintanya sesuai aturan Allah
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Cinta dalam bahasa Arab disebut Al-Mahabbah yang berarti kasih
sayang. Menurut Abdullah Nashih Ulwan cinta adalah perasaan jiwa dan
gejolak hati yang mendorong seseorang mencintai kekasihnya dengan
penuh gairah, lembut dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia
yang murni, yang tak dapat terpisahkan dari kehidupannya.
Diantara tanda-tanda cinta ialah rasa kagum/simpatik, berharap,
takut, rela dan selalu ingat kepada yang dicintai. Seorang yang beriman
sejak memproklammirkan bahwa tiada ilah selain Allah dan beriltizam
(komitmen) sepenuh dayanya, maka Allah harus menempati posisi
tertinggi cintanya. Semua tanda-tanda cinta tersebut selayaknya
diberikan kepada Allah. Berupa rasa kagum terhadap kebesaran,
keagungan dan kekuasaan Allah, mengharapkan cinta Allah, rahmat,
keridhaan dan keampunanNya (QS.39:53),rela dan menerima ketentuan
Allah sepenuhnya, takut kepada Allh, yang mrnghasilkan sikap
menjauhkan diri dari maksiat, serta selalu mengingat Allah (QS.2:152;
13:28; 63:9; 59:19). Firman Allah :
"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-
tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah. Adapun orang-orang yanag beriman amat sangat
cintanya kepada Allah..." (QS.2:165)
Cinta muncul karena kesadaran telah menerima anugerah dan
nikmat yang besar dari Allah, pemahaman betapa rasa kasih sayang
Allah melingkupi detik-detik kehidupan kita, serta karena mengenal
Allah (Ma'rifatullah). Sehingga seorang mukmin amat sangat cintanya
kepada Allah dan memiliki hasrat yang besar untuk bertemu
denganNya.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Refleksi cinta adalah tunduk patuh, menurut,taat akan perintah
Allah dan menjauhkan diri dari segala laranganNya. Mahabbatullah
(rasa cinta kepada Allah) tidak cukup dengan hanya menjadi seorang
'abid (ahli ibadah), tetapi mewujud dalam upaya menegakkan
kalimatNya/agamaNya.
Islam merupakan agama fitrah yang juga mengakui adanya
fenomena cinta yang melekat sebagai fitrah manusia.Allah telah
memberikan petunjuk kepada hamba-hambaNya tentang prioritas
dalam cinta. Firman Allah :"Katakanlah :'Jika bapak-bapak, anak-anak,
saudara-saudara, istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang
kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan
rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai
daripada Allah dan RasulNya dan (dari) berjihad di jalanNya, maka
tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak
memberi pettunjuk kepada orang-orang fasik". (QS.9:24). Prioritas cinta
dapat diklasifikasikan atas prioritas tertinggi, menengah dan terendah.
Berdasarkan ayat di atas,prioritas cinta yang tertinggi adalah cinta
kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalanNya. Hal ini merupakan
konsekuensi dan merupakan keharusan dalam Islam. Tak diragukan lagi
bahwa seorang mukmin yang telah merasakan kelezatan iman di dalam
hatinya akan mencurahkan segalanya cintanya hanya kepada Allah.
Karenaia telah meyakini bahwa Allah-lah yang Maha Sempurna, Maha
Indah dan Maha Agung. Tak ada satupun selain Dia yang memiliki
kesempurnaan sifat-sifat tersebut. Maka lahirlah kesadaran bahwa
hanya ajaran Allah-lah yang harus diikuti karena Dia-lah yang Maha
Tinggi. Dia juga terdotong untuk mempraktekkan ajaran-ajaran Allah
dengan senang hati, penuh keyakinan dan keimanan. Ia telah yakin
bahwa untuk membanguan kepribadian yang sempurna dan membina
mentalitas manusia hanyalah dengan ajaran Allah yang Maha Suci dari
kekurangan.
Rasa cinta seorang yang beriman kepada Allah akan mengambil
bentuk awal berupa rasa cinta kepada Rasulullah SAW. Cinta kepada
Rasulullah ( Mahabbaturrasul) ini berwujud sami'na wa atha'na (kami
dengar dan kami taat) terhadap perintah rasul, berendah hati,
mendahulukan, melindungi dan kasih sayang kepada beliau. Generasi
terbaik ummat ini telah mencontohkan betapa Mahabaturrasul bukan
hanya terbatas pada salam dan Shalawat, namun juga membentengi
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Rasulullah dari mara bahaya dalam banyak peperangan dan tampil
dalam membela Islam.
Mahabbaturrasul muncul dari keikhlasan dan ketulusan syar'i,
rasa cinta yang Allah tumbuhkan, yang tak dapat ditumbuhkan oleh
manusia meski membelanjakan seluruh kekayaannya. Rasa cinta yang
melebihi rasa cinta kepada bapak-bapak, anak-anak, saudara-sausara,
istri-istri, kaum keluarga, harta, perniagaan, rumah-rumah yang disukai.
Bahkan rasa cinta yang melebihi rasa cinta kepada diri sendiri. Sabda
Rasulullah saw:
"Hendaklah kalian mencintai Allah karena Dia memelihara kalian
dengan nikmat-nikmat-Nya. Dan cintailah aku demi cintamu kepada
Allah. Dan cintailah ahli rumahku demi cintamu kepadaku." (HR. At-
Tirmidzi, Al-Hakim dari Ibnu Abbas). "Tidak beriman seseorang
(dengan sempurna) diantara kalian kecuali aku lebih dicintai dari
dirinya sendiri, orang tua dan seluruh manusia" (Al Hadits).
Itulah mahabbaturrasul yang mewarnai hati Abu Bakar Ash
Shiddiq ra. Yang membuatnya mendahulukan, melindungi dan tak
membangunkan Rasulullah yang tertidur di pangkuannya, walaupun
harus menahan sakit kakinya karena tersengat kalajengking hingga
mengucurkan darah (peristiwa Hijrah).
Kisah para Shahabat telah membuktikan ketinggian cinta merek
kepada Allah, Rasulullah dan Jihad fi sabilillah. Seperti kisah Hazholah
bin Amir ra. Yang terjun ke medan perang Uhud meniggalkan istri yang
baru sehari sebelumnya dinikahi, dan akhirnya menemui kesyahidan.
Ketika itu Rasulullah saw melihat dan berkata kepada para shahabat :
"Sesungguhnya aku telah melihat para malaikat memandikan
Hanzholah di tengah-tengah langit dan bumi dengan air hujan-dalam
sebuah bejana dari perak." (HR. Turmudzi dan Imam Ahmad).
Cinta dengan prioritas menengah adalah cinta kepada orang tua,
anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta ini timbul dari perasaan
sesorang, yang terikat hubungan dengan orang yang dicintainya dengan
ikatan aqidah, keluarga, kekerabatan atau persahabatan. Syari'at Islam
menilai perasaan cinta seperti ini sebagai cinta yang mulia dan agung. Ia
termasuk cinta yang kedua setelah cinta kepada Allah, Rasulullah dan
jihad di jalan Allah. Bagaimana cinta seseorang terhadap sesamanya
tidak dianggap cinta yang luhur dan perasaan yang suci. Sedangkan
semua hubungan sosial dan segala tata kehidupan dibina berdasarkan
perasaan cinta dan kasih sayang semacam ini. Cinta ini merupakan hal
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
yang perlu untuk mewujudkan kemashlahatan individu dan keluarga
pada khususnya serta kemashlahatan bangsa dan kemanusiaan pada
umumnya. Sabda Rasulullah SAW:
"Tidaklah sempppurna iman seseorang di antara kalian hingga ia
mencintai saudaranya (sesama muslim) sebagaimana ia mencintai
dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim)."Semua makhluk adalah
tanggung jawab Allah. Maka yang paling dicintai Allah adalah yang
paling memperhatikan kehidupan keluarganya". (HR. Thabrani dan
Baihaqi).
Adapun cinta terendah ialah cinta yang lebih mengutamakan dan
menomorsatukan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal
dibandingkan terhadap Allah, Rasulullah dan jihad fisabilillah. Cinta
jenis adalah yang paling hina, keji dan merusak rasa kemanusiaan.
Termasuk pula dalam kategori cinta ini adalah kecintaan kepada
sesuatu yang disembah selain Allah, sebagaimana firman Allah dalam
QS.2:165, cinta kepada musuh-musuh Allah, sebagaimana Allah
peringatkan dalam QS. Al-Mumtahanah (60):1, cinta berdasarkan hawa
nafsu sebagaimana cintanya Zulaikha istri Al Azis kepada Nabi Yusuf as.
Tak diragukan lagi bahwa jika para pemuda Islam, kapan dan di mana
saja, lebih mengutamakan cintanya kepada Allah, Rasulullah dan Islam
maka Allah akan memberikan kemenangan bagi mereka di muka bumi
ini.
D. DISKUSI
Cobalah telaah hati kita masing-masing, bener nggak bahwa
manajemen cinta di hati kita telah sesuai dengan kehendak Allah yang
telah memberikan sebentuk hati itu kepada kita? Diskusikanlah
bagaimana agar hati kita dapat menempatkan Allah, Rasulullah dan
jihad fi sabilillah sebagai pprioritas pertama.
REFERENSI
Abdullah Nashih Ulwan, Manajemen Cinta, Al Ummah, Panduan Aktivis
Harokah
Koleksi Bahan Tarbiyah Islamic Network (ISNET,1996)
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
4. BIRRUL WALIDAIN (BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA)
A. TUJUAN
Peserta memahami pentingnya berbakti kepada orang tua sebagai
bagian dari ibadah
Peserta mengetahui contoh-contoh praktis berbakti kepada orang tua
dalam kehidupan sehari-hari.
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Pengertian Birrul Walidain
Berbuat baik terhadap orang tua (birrul walidain) adalah
memberi kebaikan atau berkhidmat kepada keduanya serta mentaati
perintahnya (kecuali yang ma'siat) dan mendoa'kannya apabila
keduanya telah wafat. Ibu dan Bapak sebagai orang tua sudah
selayaknya mendapatkan kebaikan dan penghormatan dari anaknya.
Islam sangat perhatian mengenai masalah ini, sebagaimana sangat jelas
ditegaskan dalam firman Allah yang berbunyi:
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) terhadap kedua
orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah, bahkan menyusukan pula selama kurang lebih 2 tahun.
Maka dari itu bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu,
hanya kepada-Ku sajalah tempat kamu kembali" (QS.31:15).
Juga dapat dilihat dalam surat 4:36 Jelaslah bahwa Birrul Walidain
adalah kewajiban setiap anak dalam kerangka ta'at kepada perintah
Allah.
Bentuk-bentuk Birrul Walidain
Berbuat baik kepada orang tua dapat dilakukan dalam dua
kesempatan:
1. Saat orang tua masih hidup:
a. Mentaati selama bukan maksiat. Hadits Rasulullah: "Tidak ada
ketaatan kepada makhluk dalam rangka maksiat kepada Allah".
Contoh: Kisah Sa'ad bin Abi Waqosh.
b. Bersikap rendah hati dan berbicara lemah lembut (QS.17:23)
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
c. Memohonkan ampunan baginya kepada Allah (mendoa'kan)
(QS.17:24)
d. Membantu dengan harta
e. Memintakan restunya terlebih dahulu atas perbuatan penting
yang akn dilakukan.
Hadits Rasulullah: "Ridho Allah ada dalam Ridho orang tua,
Murka Allah juga ada dalam Murkanya orang tua".
2. Saat orang tua telah wafat:
a. Menyelenggarakan pengurusan jenazahnya seperti:
memandikannya, mengkafaninya, menshalatkannya dan
menguburkannya,dsb.
b. Senantiasa berdo'a untuk memohonkan ampun atas segala
dosanya.
c. Memenuhi segala janjinya semasa hidup yang belum terlaksana
seperti: wasiat, hutang piutang, dll.
d. Menghormati teman dan sahabat orang tua semasa keduanya
masih hidup.
Rasulullah Muhammad S.A.W bersabda:
"Seorang laki-laki dari golongan Anshar mendatangi Rasulullah ,
lalu bertanya : 'Apakah yang tinggal bagiku untuk dapat berbuat
kebaikan terhadap Ibu-Bapakku setelah mereka meninggal ya
Rasulullah ? Rasul menjawab: 'Ada 4 macam yang dapat anda
lakukan: menshalatkannya, memohonkan ampun segala
dosanya, memenuhi janjinya dan juga menghormati teman dan
sahabatnya. (HR. Muslim)
Dari kisah-kisah yang telah lalu banyak peristiwa yang dapat
dijadikan tauladan atau i'tibar tentang bagaimana orang-orang yang
baik terhadap orang tuanya dan bagaimana pula sebaliknya orang yang
durhaka. Tauladan yang baik misalnya kisah-kisah nabi Ibrahim, nabi
Ismail, dll. Sebaliknya bagaimana pula akibat buruk yang ditimpakan
kepada anak yang durhaka , seperti Abdullah bin Salam, dll.
D. DISKUSI
Fitri seorang muslimah. Ketika masuk SMA ia ingin mengenakan
busana muslimah yang sempurna. Namun dilarang oleh orang
tuanya dengan alasan akan sulit mendapatkan jodoh, pekerjaan.
Menurutmu bagaimana sikap Fitri sebaiknya, apakah dia tetap
mengenakan busana muslimah atau menurut kata orang tuanya?
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Agung seorang muslim tetapi mempunyai ibu dan ayah yang
beragama Nasrani. Suatu saat Agung diminta orang tuanya
mengikuti Natalan bersama. Menurutmu bagaimana sikap Agung
seharusnya?
REFERENSI
Ansyur, Ahmad Isa. Berbakti kepada Ibu Bapak, GIP
Mentoring Islam 1, ILNA Youth Centre
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
5. EKONOMI RABBANI
A. TUJUAN
Peserta memahami ekonomi islam
Peserta memahami tujuan ekonomi dalam islam
Peserta memahami perbedaan ekonomi konvensional dan ekonomi
islam
B. METODE PENDEKATAN
Ceramah dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Ekonomi adalah masalah hubungan manusia dengan harta.
Ekonomi merupakan bagian dari prosesi peribadahan dalam
Islam, dimana ia menjadi alat dalam memaksimalkan kuantitas dan
kualitas mengabdi kepada Allah SWT.
• Tujuan & Hakikat Hidup Manusia
– Mengabdi/beribadah; “Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia,
melainkan agar mereka menyembah-Ku (51:56)”
• Fungsi Ekonomi
– Alat untuk memaksimalkan kualitas dan kuantitas pengabdian
kepada Allah; “… harta yang dijadikan Allah sebagai pokok
kehidupan…” (4: 5)”
Hakikat Dunia & Harta
• “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah
menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa
yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan
bathin.” (Lukman: 20)
• “…Dan Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sumber-sumber
kehidupan untuk keperluanmu…” (Al Hijr: 20)
• “Dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan kecukupan.”
(An Najm: 48)
Fitrah Manusia
• “Dan sesungguhnya kecintaan kepada kebaikan (harta) manusia itu
amat sangat”. (Al Aadiyaat: 8)
• “Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh lagi kikir.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah. Dan apabila
mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir”. (Al Ma’arij: 19-21)
• “Katakanlah (Muhammad), sekiranya kamu menguasai
perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya (perbendaharaan) itu
kamu tahan, karena takut membelanjakannya. Dan manusia itu
memang sangat kikir”. (Al Isra’: 100)
• “Andaikata manusia manusia itu telah mempunyai harta benda
sebanyak dua lembah, mereka masih ingin untuk mendapatkan satu
lembah lagi. Tidak ada yang dapat mengisi perutnya sampai penuh
melainkan hanya tanah (maut). Dan Allah menerima tobat orang
yang tobat kepada-Nya”. (HR. Muslim)
Prinsip Dalam Prilaku Ekonomi
• “SEBAIK-BAIK MANUSIA ADALAH MANUSIA YANG PALING
BERMANFAAT BAGI MANUSIA LAIN (Al Hadits)” orientasi pada
motivasi ibadah & arah akhirat
• “HARTA YANG BAIK ADALAH HARTA YANG ADA DITANGAN ORANG
SHALEH (Al Hadits)” urgensi upaya menuju keshalehan
• “TIDAK BERIMAN SESEORANG JIKA IA DAPAT TIDUR DENGAN
NYENYAK SEMENTARA ADA TETANGGANYA YANG KELAPARAN (Al
Hadits)” prinsip kolektifitas/ukhuwwah/ta’awun
Prinsip Dalam Sistem Ekonomi
• Menjalankan usaha-usaha yang halal (permissible conduct); tidak
berjual-beli khamr, daging babi, narkoba, pencemaran lingkungan,
korupsi, …
• Implementasi Zakat (implementation of zakat); muzakki
menunaikan kewajibannya dan mustahik mendapatkan hakknya…
• Penghapusan/pelarangan Riba, Maysir & Gharar (prohibition of
riba, maysir & gharar); tidak bertransaksi utang-piutang dengan
bunga, berjudi dan manipulasi…
Sepuluh 10 Pilar Ekonomi Islam:
1. Tauhid (Penyerahan diri sepenuhnya kepada kehendak Allah SWT).
2. Mashlahah (Kesejahteraan dunia dan akhirat).
3. Adil.
4. Khilafah (Wakil Allah SWT).
5. Persaudaraan (Ukhuwah).
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
6. Kerja dan Produktifitas.
7. Kepemilikan.
8. Kebebasan dan Tanggung Jawab.
9. Jaminan Sosial
10. Nubuwwah/Kenabian (Sifat-sifat nabi: Siddiq, Amanah, Tabligh,
Fathonah).
Perbedaan Ekonomi Islam dan Ekonomi Kapitalisme.
Aspek Islam Kapitalisme
Sumber Ide
/pemikiran
Allah Manusia
Sumber Alquran dan hadits Daya Pikir Manusia
Motif Ibadah Rasional
materialisme
Paradigma Syariah Pasar
Tujuan Falah dan Maslahat Utilitarian,
individualisme
Filosofi Operasional Keadilan,
kebersamaan
dan Tanggung Jawab
Liberalisme, Laisez
Faire
Kepemilikan harta Milik absolut pada
Allah, manusia adalah
penerima amanah,
pemilik relatif
Hak milik absolut
pada manusia
Sistem Investasi PLS Bunga
Sistem Distribusi Mekanisme pasar
dengan nilai2
(termasuk Zakat,
Infak, sedekah,
wakaf)
Sistem Pasar
Prinsip Jual beli Melarang gharar,
maysir, riba dan
barang-barang haram
Tidak ada larangan
Motif Konsumsi Kebutuhan Keinginan
Tujuan Konsumsi Kemaslahatan Memaksimalkan
utility
Motif untuk Produksi Kebutuhan dan
kewajiban manusia
Ego dan rasionalisme
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Hubungan antar
pelaku bisnis sejenis
Ukhuwah Persaingan
Perputaran Uang Real based ekonomi Monetary based
ekonomi
Keterkaitan sektor
riil dan moneter
Sangat terkait satu
dan lainnya
Terpisah
Instrumen Moneter Bagi hasil, jual beli,
ijarah
Riba
Indikator
keberhasilan
ekonomi
Pertumbuhan dan
pemerataan
Pertumbuhan
ekonomi
Prinsip Pengeluaran Berdasarkan 3
tingkatan mashlahah
(dharuriah,
Tahsiniyah dan
Hajjiyah)
Tidak
memperhatikan
prioritas mashlahah
Sumber keuangan
negara
Zakat, Infak, sedekah,
usyr, dharibah,
kharaj, pajak
kondisional.
Pajak
Sasaran Penerima Pada zakat
ditentukan 8 ashnaf
Tanpa melihat ashnaf
Tujuan
Pembangunan
Memprioritaskan
pengentasan
kemiskinan
Kemajuan semata
Dampak Sarana menciptakan
keadilan ekonomi
Kesenjangan
REFERENSI
Ali Sakti Peneliti Muda Bank Indonesia, Presentasi TOT
Pengantar Kurikulum Jurusan Ekonomi Islam
6. UKHUWAH ISLAMIYAH
A. TUJUAN
Peserta memahami makna dan hakekat UI
Peserta mengetahui perbedaan UI dan Ukhuwah Jahiliyah
Peserta mengetahui hal-hal yang menguatkan ukhuwah dan buah
dari UI
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
B. METODE PENDEKATAN
Game, Ceramah dan Diskusi
C. RINCIAN BAHASAN
Makna Ukhuwah Islamiyah
Menurut Imam Hasan Al-Banna : Ukhuwah Islamiyah adalah
keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan Aqidah.
Hakekat Ukhuwah Islamiyah:
1. Nikmat Allah (QS.3 : 103)
2. Perumpamaan tali tasbih (QS.43 : 67)
3. Merupakan arahan Rabbani (QS.8 : 63)
4. Merupakan cermin kekuatan iman (QS.49 : 10)
Perbedaan UI dan Ukhuwah Jahiliyah
Ukhuwah Islamiyah bersifat abadi dan universal karena
berdasarkan aqidah dan syariat Islam. Ukhuwah Jahiliyah bersifat
temprorer (terbatas pada waktu dan tempat), yaitu ikatan selain ikatan
aqidah (misal : ikatan keturunan [orang tua-anak], perkawinan,
nasionalisme, kesukuan, kebangsaan, dan kepentingan pribadi)
Hal-hal yang menguatkan Ukhuwah Islamiyah:
1. Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintai
Hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasulullah
bersabda : 'Ada seseorang berada di samping Rasulullah lalu salah
seorang sahabat berlalu didepannya. Orang yang di samping
Rasulullah tadi berkata : `Aku mencintai dia, ya Rasulullah`. Lalu
Nabi menjawab : `Apakah kamu telah memberitahukan kepadanya?`
Orang tersebut menjawab : `Belum`. Kemudian Rasulullah
bersabda:`Beritahukan kepadanya`. Lalu orang tersebut
memberitahukan kepadanya seraya berkata ;`Sesungguhnya aku
mencintaimu karena Allah`. Kemudian orang yang dicintai itu
menjawab :`Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku
karena-Nya."
2. Memohon dido'akan bila berpisah
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
" Tidak seorang hamba mukmin berdo'a untuk saudaranya dari
kejauhan melainkan malaikat berkata :'Dan bagimu juga seperti itu."
(HR.Muslim)
3. Menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila berjumpa
"Janganlah engkau meremehkan kebaikan (apa saja yang datang dari
saudaramu), Dan jika kamu berjumpa dengan saudaramu maka
berikan dia senyum kegembiraan." (HR.Muslim)
4. Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim)
"Tidak ada dua orang mukmin yang berjumpa lalu berjabatan tangan
melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum berpisah." (HR.Abu
Daud dari Barra')
5. Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara)
Imam Malik meriwayatkan : Berkata Nabi bahwa Allah
berfirman:"Pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang
mencintai karena Aku, dimana keduanya saling berkunjung karena
Aku dan saling memberi karena Aku."
6. Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu
"Hendaklah kalian saling memberi hadiah karena hadiah itu dapat
mewariskan rasa cinta dan menghilangkan kekotoran hati." (HR.
Imam Dailami dari Anas)
7. Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya
"Siapa yang meringankan beban penderitaan seorang mukmin di
dunia pasti Allah akan meringankan beban penderitaan di akhirat
kelak. Siapa yang memudahkan orang yang dalam dalam keadaan
susah pasti Allah akan memudahkan urusannya di dunia dan akhirat.
Siapa yang menutupi aib seorang muslim pasti Allah akan menutupi
aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan selalu menolong hamba-
Nya jika hamba tersebut menolong saudar-Nya." (HR. Muslim)
8. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya
"Hak seorang muslim atas muslim ada enam, yaitu jika bertemu
maka ucapkan salam kepadanya, jika diundang maka penuhilah, jika
dinasehati maka nasehati pulalah dia, jika bersin maka doakanlah,
jika sakit kunjungilah dan jika meninggal maka antarkanlah ke
kubur." (HR. Muslim dan Abu Hurairah)
9. Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
"Barangsiapa mengucapkan selamat kepada saudaranya ketika
saudaranya mendapat kebahagiaan niscaya Allah
menggembirakannya pada hari kiamat." (HR. Thabrani)
Buah Ukhuwah Islamiyah
1. Merasakan lezatnya Iman
"Tiga perkara yang barangsiapa terdapat padanya tiga perkara
tersebut maka ia akan merasakan lezatnya iman, yaitu: jika ia
mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari mencintai yang lain, merasa
cinta karena Allah dan benci karena Allah pula, lebih menyukai api
neraka yang menyala daripada harus berbuat syirik kepada Allah."
(HR. Muslim)
2. Mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat (termasuk dalam 7
golongan yang dilindungi)
"Allah berfirman pada hari kiamat: 'Dimana orang-orang yang
menjalin rasa cinta karena aku ?' Hari ini pada saat tidak ada lagi
naungan apapun kecuali naungan-Ku. Ada sebanyak 7 kelompok dari
mereka itu yang mendapat perlindungan-Nya saja. Sebagaimana
diriwayatkan Asy-Syaikhanibahwa diantara yang 7 kelompok itu
adalah dua orang yang menjalin cinta karena Allah, berkumpul
karena Allah, dan berpisah karena Allah juga." (HR. Ibnu Hibban dan
Hakim dari Anas ra)
3. Mendapatkan tempat khusus di surga (QS.15 : 45-48)
"Sesunguhnya di sekitar Arsy terdapat mimbar-mimbar dari cahaya,
yang diatasnya terdapat suatu kaum yang menggunakaan pakaian
cahaya. Wajah mereka bercahaya, dan mereka itu bukan Nabi juga
bukan para syuhada. Akan tetapi para Nabi dan syuhada tertegun
(merasa iri) kepada mereka sehingga berkata : ' Hai Rasulullah,
tolong beritahu siapa gerangan mereka itu ?' Beliau menjawab : '
Mereka adalah orang yang menjalin cinta karena Alah, dan saling
bermajlis karena Allah, dan saling mengunjungi karena Allah
semata." (HR. Nasa'i)
D. DISKUSI
Saat ini umat Islam di dunia mudah dipecah-belah dan sulit untuk
bersatu, apa saja yang menyebabkan hal itu?
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
E. GAMES
Menyusun Bujur Sangkar
Media:
* Sembilan (9) bujur sangkar dari karton / kertas berukuran sama yang
telah dipotong secara acak dan dipisah-pisahkan ke dalam 3 amplop
Cara: :
*Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.
Masing-masing kelompok mengirimkan 3 orang sebagai pekerja yang
duduk secara melingkar, sedangkan yang lainnya bertugas sebagai
pengawas:
*Tiap kelompok mendapat satu amplop yang berasal dari tiga bujur
sangkar yang berukuran sama dan telah dipotong secara acak
*Mentor bertugas membagikan membagikan potongan-potongan acak
dari bujur sangkar tersebut kepada setiap pekerja kelompok
*Tiap pekerja mendapatkan 3-5 potongan karton
*Setiap pekerja diberi waktu tiga menit untuk membentuk bujur
sangkar dari potongan karton tersebut
*Pekerja boleh memberikan potongan karton yang dimiliknya kepada
teman pekerja lain dalam kelompoknya tetapi tidak boleh memintanya
*Pekerja tidak boleh berkomunikasi sesama pekerja dan tidak boleh
memberi petunjuk atau berdiskusi dengan temannya untuk
menentukan letak potongan karton yang dimilikinya atau yang
diperoleh temannya
*Pekerja yang sudah membentuk bujur sangkar miliknya boleh
merubahnya lagi sedemikian sehingga setiap pekerja akan memiliki
atau membentuk sebuah bujur sangkar
*Pengawas bertugas mengawasi dan memberikan penilaian terhadap
jalannya permainan. Pengawas berhak menegur pekerja yang
melanggar ketentuan
Kriteria Keberhasilan
= Setiap pekerja atau kelompok dapat membentuk bujur sangkar dalam
waktu yang ditentukan
= Setiap pekerja menolong temannya dengan memberikan potongan
bujur sangkar yang dimilikinya
= Setiap pengawas menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya
Hikmah
= Ta'awun/ saling tolong menolong adalah salah satu kunci ukhuwah
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
= Pentingnya tausiyah dalam membina ukhuwah
REFERENSI
Ust. Husni Adham Jarror, Bercinta dan bersaudara karena Allah , GIP
Abdullah Nasih 'Ulwan, Meraih nikmatnya iman
Rahasia Sukses Ikhwan Membina Persaudaraan di Jalan Allah, Asadudin
Press
Panduan Aktivis Harokah, Al-Ummah
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
MATERI-MATERI SUPLEMEN MENTORING
MPM AL-IQRA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
AL-QUR’AN SEBAGAI PEMBELA
Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan
supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W
memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."
Telah bersabda Rasulullah S.A.W : Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di
akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu
orang sangat memerlukannya. Ia akan datang dalam bentuk seindah-
indahnya dan ia bertanya, "Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang
pernah membaca akan menjawab: "Siapakah kamu?" Maka berkata Al-
Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun
malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."
Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Adakah
kamu Al-Qur'an?"
Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca
mengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan
kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas
kepalanya.
Pada kedua ayah dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang
tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya
bertanya : "Dari manakah kami memperolehi ini semua, pada hal amal kami
tidak sampai ini?"
Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah
mempelajari Al-Qur'an."
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
AKHIRNYA DIA MATI SEPERTI KELEDAI
Kisah ini terjadi di Universitas 'Ain Syams, fakultas pertanian di
Mesir. Sebuah kisah yang amat masyhur dan dieksposs oleh berbagai media
massa setempat dan sudah menjadi buah bibir orang-orang di sana.
Pada tahun 50-an masehi, di sebuah halaman salah satu fakultas di
negara Arab (Mesir-red.,), berdiri seorang mahasiswa sembari memegang
jamnya dan membelalakkan mata ke arahnya, lalu berteriak lantang, "Jika
memang Allah ada, maka silahkan Dia mencabut nyawa saya satu jam dari
sekarang!."
Ini merupakan kejadian yang langka dan disaksikan oleh mayoritas
mahasiswa dan dosen di kampus tersebut. Menit demi menitpun berjalan
dengan cepat hingga tibalah menit keenampuluh alias satu jam dari ucapan
sang mahasiswa tersebut. Mengetahui belum ada gejala apa-apa dari
ucapannya, sang mahasiswa ini berkacak pinggang, penuh dengan
kesombongan dan tantangan sembari berkata kepada rekan-rekannya,
"Bagaimana pendapat kalian, bukankah jika memang Allah ada, sudah pasti
Dia mencabut nyawa saya?."
Para mahasiswapun pulang ke rumah masing-masing. Diantara
mereka ada yang tergoda bisikan syaithan sehingga beranggapan,
"Sesunguhnya Allah hanya menundanya karena hikmah-Nya di balik itu."
Akan tetapi ada pula diantara mereka yang menggeleng-gelengkan kepala
dan mengejeknya.
Sementara si mahasiswa yang lancang tadi, pulang ke rumahnya
dengan penuh keceriaan, berjalan dengan angkuh seakan dia telah
membuktikan dengan dalil 'aqly yang belum pernah dilakukan oleh
siapapun sebelumnya bahwa Allah benar tidak ada dan bahwa manusia
diciptakan secara serampangan; tidak mengenal Rabb, tidak ada hari
kebangkitan dan hari Hisab. Dia masuk rumah dan rupanya sang ibu sudah
menyiapkan makan siang untuknya sedangkan sang ayah sudah menunggu
sembari duduk di hadapan hidangan. Karenanya, sang anak ini bergegas
sebentar ke 'Wastapel' di dapur. Dia berdiri di situ sembari mencuci muka
dan tangannya, kemudian mengelapnya dengan tissue. Tatkala sedang
dalam kondisi demikian, tiba-tiba dia terjatuh dan tersungkur di situ, lalu
tidak bergerak-gerak lagi untuk selama-lamanya.
Yah…dia benar-benar sudah tidak bernyawa lagi. Ternyata, dari hasil
pemeriksaan dokter diketahui bahwa sebab kematiannya hanyalah karena
ada air yang masuk ke telinganya!!.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Mengenai hal ini, Dr.'Abdur Razzaq Nawfal -rahimahullah- berkata,
"Allah hanya menghendaki dia mati seperti keledai!."
Sebagaimana diketahui berdasarkan penelitian ilmiah bahwa bila air
masuk ke telinga keledai atau kuda, maka seketika ia akan mati?!!!.
(Sumber: Majalah "al-Majallah", volume bulan Shafar 1423 H sebagai yang
dinukil oleh Ibrahim bin 'Abdullah al-Hâzimiy dalam bukunya "Nihâyah
azh-Zhâlimîn", Seri ke-9, h.73-74)
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
AKU TIDAK AKAN KEMBALI
BELUM pernah Hisyam bin Yahya menemukan seseorang seperti Said
bin Harits. Said adalah satu dari sekian banyak orang yang ikut berjihad ke
negeri Rum—pada tahun 88 H. Pemuda itu kuat beribadah: puasa tiap hari,
dan malamnya bangun salat malam. Jika sedang berjalan-jalan, ia membaca
Alquran, dan bila sedang berdiam diri di kemah, ia membaca dzikir.
Tepat tengah malam, ketika rombongan itu sangat khawatir dari
serangan musuh, Hisyam dan Said sama-sama berjaga. Malam itu memang
giliran mereka. Pada waktu itu, benteng musuh telah terkurung. Ketika
semalaman dilihatnya Said bin Harits beribadah, maka Hisyam pun
menasihatinya, “Engkau harus mengistirahatkan badanmu. Sebab itu hak
badanmu.”
Mendengar kata-kata itu, Said malah menangis. Ia menjawab, “Ini
hanya beberapa nafas yang dapat dihitung dan umur yang akan habis serta
hari akan segera berlalu. Sedang aku hanya menantikan maut dan berlomba
menghadapi keluarnya ruh.”
Sungguh, Hisyam bin Yahya merasa sangat pilu. Ia tahu benar pemuda
di hadapannya ini tak pernah berhenti melakukan hal-hal kebaikan. Bagi
diri dan umatnya. Maka dengan hati yang pilu, ia berkata lagi, “Aku
bersumpah dengan nama Allah. Masuklah engkau ke dalam kemah untuk
istirahat.”
Maka Said pun masuk dan tidur. Sedang Hisyam duduk di luar kemah.
Tiba-tiba Hisyam mendengar suara dalam kemah. Padahal selain Said, tiada
orang lagi. Ketika Hisyam melihat ke dalam kemah, Said berkata, “Aku tidak
suka kembali.”
Ia mengulurkan tangan kanannya. Dan ia melompat bangun dari
tidurnya. Hisyam tidak bisa menyembunyikan keheranannya. Ia segera
mendekap pemuda itu sambil mendekapnya. “Ada apakah? Kenapa kau
berkata begitu?” tanya Hisyam.
“Aku tidak akan memberitahukannya padamu,” jawab Said.
Hisyam bersumpah dengan nama Allah supaya Said memberitahukan
hal itu padaanya. Said malah balik bertanya, “Apakah engkau berjanji tidak
akan membuka rahasia itu selama hidupku?”
“Baiklah.”
Said menarik nafas. Sejurus kemudian, ia berkata, “Aku bermimpi,
seolah telah tiba hari kiamat. Semua orang telah keluar menunggu
panggilan Allah. Dalam keadaan itu tiba-tiba ada dua orang menghampiriku.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Tiada orang yang sebagus kedua orang itu. Mereka menyalamiku dan
mereka berkata kepadaku:
“Terimalah kabar baik. Allah telah mengampuni dosamu dan memuji
usahamu. Allah menerima amal baik dan doamu. Karena itu, marilah pergi
untuk kami perlihatkan kepadamu nikmat yang tersedia untukmu.”
Lalu, keduanya membawaku keluar dari tempat itu. Mereka
menyediakan kuda yang tidak serupa dengan kuda-kuda yang ada di dunia,
sebab larinya bagaikan kilat atau angin yang kencang. Dan akupun
mengendarainya, sehingga sampai di gedung yang tinggi dan besar. Gedung
itu tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata, seakan-akan terbuat dari
perak yang berkilatan. Ketika aku sampai di muka pintu, tiba-tiba pintu
terbuka sebelum diketuk, lalu aku masuk dan melihat segala sesuatu yang
tidak dapat disifatkan dan tergerak dalam hati. Dan bidadari-bidadari serta
pelayan-pelayan sebanyak bintang di langit. Dan ketika mereka melihat aku,
mereka bernyanyi-nyanyi dengan berbagai nyanyian. Seorang dari mereka
berkata, “Itu kekasih Allah telah tiba, ucapkanlah selamat datang
kepadanya.”
Sampai di situ, Said menghentikan ceritanya sejenak. Hisyam
mendengarkan dengan saksama. Said pun melanjutkan, “Lalu aku berjalan
hingga sampailah di ruangan tidur terbuat dari emas bertaburan permata,
diliputi dengan kursi emas. Tiap-tiap kursi ada gadis yang tidak dapat
disifatkan oleh manusia kecantikannya, dan di tengah-tengah mereka ada
yang tinggi dan tercantik. Kedua orang yang membawaku berkata, ‘Itu
keluargamu dan ini tempatmu.’ Kemudian mereka meninggalkannku. Lalu
gadis-gadis itu datang kepadaku memberi sambutan dan mereka
mendudukkan aku di tengah, di samping gadis yang cantik sambil berkata,
‘Itu istrimu.’
Aku bertanya kepadanya, "Dimanakah aku ketika itu?"
Dan ia menjawab, "Engkau di Jannatul Ma’wa".
Lalu aku bertanya "siapa dia?"
Ternyata ia adalah istriku yang kekal. Lalu aku ulurkan tanganku
kepadanya, tetapi ditolak dengan halus sambil berkata, ‘Kini kamu harus
kembali ke dunia dan tinggal tiga hari’. Nah, aku tidak suka itu. Hingga aku
berkata, ‘Aku tidak suka kembali,” Said mengakhiri ceritanya.
Mendengar cerita itu, Hisyam tidak dapat menahan air mata.
“Beruntung kau Said. Allah telah memperlihatkan pahala amal baikmu.”
Said malah bertanya, “Apakah ada orang lain yang melihat kejadian
ini?”
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
“Tidak.”
Lalu ia berkata, “Tutuplah hal ini selama hidupku.”
Said berwudhu dan berminyak harum. Ia lalu mengambil senjatanya
dan menuju ke medan perang sambil berpuasa. Hisyam tak hentinya
mengagumi pemuda itu. Orang-orang banyak menceritakan kehebatan
perjuangannya, belum pernah mereka melihat perjuangan sedemikian. Ia
meletakkan dirinya dalam serangan musuh, dan mengatasinya.
Pada hari kedua, ia bertempur lebih hebat. Pada waktu malam, Said
tetap melaksanakan salat dan bangun pagi untuk kembali maju ke medan
perang. Pemuda itu tak hentinya menerapkan apa yang ia kerjakan malam
dan siang hari. Sepanjang hari itu ia bertempur terus-menerus. Hingga
tepat matahari terbenam, tibalah sebuah panah mengenai lehernya.
Jatuhlah ia sebagai syahid. Hisyam tetap memperhatikannya, sedang orang-
orang mengangkatnya.
“Bahagialah engkau, berbuka malam ini. Sekiranya aku bersamamu,”
ujar Hisyam. Said mengginggit bibirnya sambil tersenyum,
“Alhamdulillaahilladzi sadaqana wa’dahu,” kemudian dia mengingal dunia.
Saat itu, Hisyam berkata kepada orang-orang. “Hai sekalian orang,
seperti inilah kita harus berlomba-lomba.”
Orang-orang pun semakin tahu bahwa Said telah mengorbankan
waktu dan hidupnya untuk dakwah. Untuk sebuah perjuangan. Tidak ada
istilah rugi untuknya. Ia berjuang untuk Allah. Walaupun harus berdarah-
darah. Setiap malam, ia khusyuk bermunajat kepada Allah terus
mendekatkan diri, meningkatkan kemampuan dan kekuatan dirinya. Siang,
ia bertempur menghadapi musuh. Sepanjang malam, orang hanya
menceritakan keadaan itu saja. (Saad Saefullah)
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
SRIKANDI MUSLIMAH
Perempuan adalah saudara laki-laki. Demikian ungkapan Rasulullah
SAW tentang perempuan, seperti diriwayatkan dalam sahih Bukhari.
Pernyataan seperti ini banyak ditemui dalam sirah dakwah Nabi SAW.
Kaum Muslimin tidak akan lupa bahwa yang pertama kali mengimani
Muhammad ibnu Abdullah sebagai Nabi dan Rasul adalah seorang
perempuan yang dijadikan oleh Allah SWT sebagai istrinya, Ibu Khadijah.
Beliaulah yang membantu Rasul berdakwah, membelanya, dan
mengeluarkan harta bendanya bagi dakwah. Ia sangat mencintai suaminya
di saat banyak orang mengucilkan dan membencinya. Beliaulah yang
berada di sisi Rasul dan membela dakwah Nabi dengan tegar tanpa surut
sampai akhir hayatnya tiga tahun sebelum hijrah. Inilah srikandi Muslimah
pertama.
Di Makkah dan Madinah bukan hanya laki-laki yang berdakwah,
melainkan juga perempuan. Saudah binti Zam'ah, setelah memeluk Islam,
segera mendakwahi keluarganya sampai suaminya masuk Islam.
Bahkan keduanya saling mendukung untuk turut berhijrah ke
Habasyah. Demi dakwah, sang suami pun meninggal di negeri Najasyi itu.
Akhirnya sepulangnya ke Makkah, Allah SWT menetapkannya sebagai istri
Nabi SAW.
Ummu 'Ammar (istri Yasir, ibunya 'Ammar bin Yasir) adalah orang
pertama yang terbunuh fi sabilillah untuk kemudian diikuti oleh suaminya.
Demikian pula Fatimah binti Al-Khatab yang didampingi oleh suaminya
berdiskusi dengan kakaknya Umar bin Khatab yang berakhir dengan
masuknya Umar ke dalam Islam.
Di kala pasukan Nabi hendak pergi ke Khaibar, pergilah Ummu Sinaan
menghadap Beliau, meminta disertakan dalam pasukan guna keperluan
menjaga minuman, mengobati orang sakit dan orang luka, dan menjaga
perbekalan. Permintaan tersebut dikabulkan Rasulullah dengan
menyatakan, ''Pergilah dengan mendapat berkah dari Allah.''
Tidak jarang peran perempuan Muslimah ketika itu pada bidang yang
berisiko tinggi. Asma binti Abu Bakar bertugas mengantar makanan bagi
ayahandanya (Abu Bakar) dan Rasulullah SAW yang tengah bersembunyi di
gua Sur dalam perjalanan hijrah ke Madinah.
Peran ini sangat berbahaya bagi keselamatan dirinya. Namun, dengan
cerdik, Asma berjalan menuju bukit itu sambil menggembalakan kambing.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Ia berjalan di depan, kambing-kambingnya di belakang sehingga jejak
kakinya terhapus jejak kambing. Akhirnya Rasul dan Abu Bakar pun lolos.
Terang sekali, betapa kaum perempuan seyogianya menjadi srikandi
Muslimah seperti mereka. Sudah saatnya perempuan menolak kaum hawa
didudukkan atau mendudukkan diri sebagai pengeksploitasi birahi,
penghibur dengan goyangan dahsyat, penumpuk kekuatan pada
kecantikannya, dan pengabai terhadap kehidupan masyarakat yang para
warganya dilahirkan dengan penuh kesusahan? (Dedeh Wahidah Achmad)
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
MENAHAN MARAH
Suatu hari Rasulullah SAW bertamu ke rumah Abu Bakar Shidiq.
Ketika sedang bercengkerama dengan Rasulullah, tiba- tiba datang seorang
Arab badui menemui Abu Bakar dan langsung mencela Abu Bakar. Makian,
kata- kata kotor keluar keluar dari mulut orang itu. Namun, Abu Bakar tidak
menghiraukannya. Ia melanjutkan perbincangan dengan Rasulullah.
Melihat hal ini Rasulullah tersenyum.
Kemudian orang Arab badui itu kembali memaki Abu Bakar. Kali ini
makian dan hinaannya lebih kasar. Namun, dengan keimanan yang kokoh
serta kesabarannya, Abu Bakar tetap membiarkan orang tersebut.
Rasulullah kembali memberikan senyum.
Semakin marahlah orang Arab badui ini. Untuk ketiga kalinya ia
mencerca Abu Bakar dengan makian yang lebih menyakitkan. Kali ini
selaku manusia biasa yang memiliki hawa nafsu, Abu Bakar tidak dapat
menahan amarahnya. Dibalasnya makian orang Arab badui itu dengan
makian pula. Terjadilah perang mulut. Seketika itu Rasulullah beranjak dari
tempat duduknya. Ia meninggalkan Abu Bakar tanpa mengucapkan salam.
Melihat hal ini, selaku tuan rumah Abu Bakar tersadar dan menjadi
bingung. Dikejarnya Rasulullah yang sudah sampai halaman rumah.
Kemudian Abu Bakar berkata, ''Wahai Rasulullah, janganlah Anda biarkan
aku dalam kebingungan yang sangat. Jika aku berbuat kesalahan, jelaskan
kesalahan ku!''
Rasulullah menjawab, ''Sewaktu ada seorang Arab badui datang lalu
mencelamu, dan engkau tidak menanggapinya, aku tersenyum karena
banyak Malaikat di sekelilingmu yang akan membelamu di hadapan Allah.
Begitu pun, yang kedua kali ketika ia mencelamu dan engkau tetap
membiarkannya, maka para Malaikat semakin bertambah banyak
jumlahnya. Oleh sebab itu, aku tersenyum. Namun, ketika kali yang ketiga ia
mencelamu dan engkau menanggapinya, dan engkau membalasnya, maka
seluruh Malaikat pergi meninggalkanmu. Hadirlah Iblis di sisimu. Oleh
karena itu, aku tidak ingin berdekatan dengannya, dan aku tidak
memberikan salam kepadanya.''
Demikian Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk bersabar
menahan amarah, dengan tidak membalas keburukan dengan hal-hal yang
buruk pula. Allah berfirman, ''Hai orang-orang yang beriman, mohonlah
pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar.''
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
BALASAN MENINGGALKAN SHOLAT
Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Rasulullah S.A.W sedang duduk
bersama para sahabat, kemudian datang pemuda Arab masuk ke dalam
masjid dengan menangis.
Apabila Rasulullah S..A.W melihat pemuda itu menangis maka
baginda pun berkata, "Wahai orang muda kenapa kamu menangis?"
Maka berkata orang muda itu, "Ya Rasulullah S.A.W, ayah saya telah
meninggal dunia dan tidak ada kain kafan dan tidak ada orang yang hendak
memandikannya."
Lalu Rasulullah S.A.W memerintahkan Abu Bakar r.a. dan Umar r.a.
ikut orang muda itu untuk melihat masalahnya. Setelah mengikut orang itu,
maka Abu Bakar r.a dan Umar r.s. mendapati ayah orang mudah itu telah
bertukar rupa menjadi babi hitam, maka mereka pun kembali dan
memberitahu kepada Rasulullah S.A.W, "Ya Rasulullah S.A.W, kami lihat
mayat ayah orang ini bertukar menjadi babi hutan yang hitam."
Kemudian Rasulullah S.A.W dan para sahabat pun pergi ke rumah
orang muda dan baginda pun berdoa kepada Allah S.W.T, kemudian mayat
itu pun bertukar kepada bentuk manusia semula. Lalu Rasulullah S.A.W dan
para sahabat menyembahyangkan mayat tersebut.
Apabila mayat itu hendak dikebumikan, maka sekali lagi mayat itu
berubah menjadi seperti babi hutan yang hitam, maka Rasulullah S.A.W pun
bertanya kepada pemuda itu, "Wahai orang muda, apakah yang telah
dilakukan oleh ayahmu sewaktu dia di dunia dulu?"
Berkata orang muda itu, "Sebenarnya ayahku ini tidak mahu
mengerjakan solat." Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda, "Wahai para
sahabatku, lihatlah keadaan orang yang meninggalkan sembahyang. Di hari
kiamat nanti akan dibangkitkan oleh Allah S.W.T seperti babi hutan yang
hitam."
Di zaman Abu Bakar r.a ada seorang lelaki yang meninggal dunia dan
sewaktu mereka menyembahyanginya tiba-tiba kain kafan itu bergerak.
Apabila mereka membuka kain kafan itu mereka melihat ada seekor ular
sedang membelit leher mayat tersebut serta memakan daging dan
menghisap darah mayat.
Lalu mereka cuba membunuh ular itu. Apabila mereka cuba untuk
membunuh ular itu, maka berkata ular tersebut, "Laa ilaaha illallahu
Muhammadu Rasulullah, menagapakah kamu semua hendak membunuh
aku? Aku tidak berdosa dan aku tidak bersalah. Allah S.W.T yang
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
memerintahkan kepadaku supaya menyeksanya sehingga sampai hari
kiamat."
Lalu para sahabat bertanya, "Apakah kesalahan yang telah dilakukan
oleh mayat ini?". Berkata ular, "Dia telah melakukan tiga kesalahan, di
antaranya :
Apabila dia mendengar azan, dia tidak mahu datang untuk sembahyang
berjamaah.
Dia tidak mahu keluarkan zakat hartanya.
Dia tidak mahu mendengar nasihat para ulama.
Maka inilah balasannya.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
MUWASSOFAAT MENTORING
MPM AL-IQRA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
1. Karakteristik Kader Tahun Pertama No KARAKTERISTIK SK K C B BS SBS
4 5 6 7 8 9 A. SALIMUL AQIDAH (Akidah yang Selamat) 1. Tidak meruqyah kecuali dengan qu’ran
ma’tsur 4 5 6 7 8 9
2. Tidak berhubungan dengan jin 4 5 6 7 8 9 3. Tidak memeinta tolong pada orang yang
berlindung pada jin 4 5 6 7 8 9
4. Tidak meramal nasib dengan melihat telapak tangan
4 5 6 7 8 9
5. Tidak meminta berkah dengan mengusap-usap kuburan
4 5 6 7 8 9
6. Tidak menghadiri majilis dukun dan peramal
4 5 6 7 8 9
7. Tidak meminta tolong pada orang yang telah di kubur / mati
4 5 6 7 8 9
8. Tidak bersumpah dengan selain Allah 4 5 6 7 8 9 9. Tidak tasya-um(merasa sial atau
mendengar sesuatu) 4 5 6 7 8 9
10 Mengikhlasan amal untuk Allah 4 5 6 7 8 9 11 Mengimani rukun iman 4 5 6 7 8 9 12 Beriman kepada nikmat dan siksa kubur 4 5 6 7 8 9 13 Mensyukuri nikmat Allah ketika mendapat
nikmat 4 5 6 7 8 9
14 Menjadikan syetan sebagai musush 4 5 6 7 8 9 15 Tidak mengikuti langkah-langkah setan 4 5 6 7 8 9 16 Menerima & tunduk secara penuh kpd Allah
tdk bertakhkim selain yg di turunkan Allah 4 5 6 7 8 9
B. SHOHIHUL IBADAH (Ibadah yang Benar) 1. Tidak sungkan Adzan (bg Ikhwan) 4 5 6 7 8 9 2. Ikhsan dalam thoharoh 4 5 6 7 8 9 3. Bersemangat untuk sholat jamaah 4 5 6 7 8 9 4. Bersemangat untuk berjamaah di masjid 4 5 6 7 8 9 5. Ikhsan dalam sholat 4 5 6 7 8 9 6. Qiyamul Lail minimal 1 kali per minggu 4 5 6 7 8 9 7. Membayar zakat 4 5 6 7 8 9 8. Berpuasa fardhu 4 5 6 7 8 9 9. Berpuasa sunnah minimal sehari dalam
sebulan 4 5 6 7 8 9
10 Niat melaksanakan haji 4 5 6 7 8 9 11 Komitmen terhadap adab tilawah 4 5 6 7 8 9 12 Khusyuk dalam membaca Al-Quran 4 5 6 7 8 9
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
13 Hafal satu juz Alquran 4 5 6 7 8 9 14 Komitmen terhadap Wirid tilawah harian 4 5 6 7 8 9 15 Berdoa pada waktu-waktu utama 4 5 6 7 8 9 16 Menutup hari-harinya dengan bertaubat
dan beristghfar 4 5 6 7 8 9
17 Berniat pada setiap melakukan pekerjaan 4 5 6 7 8 9 18 Menjauhi dosa besar 4 5 6 7 8 9 19 Merutinkan dzikir pagi hari 4 5 6 7 8 9 20 Merutinkan dzikir sore hari 4 5 6 7 8 9 21 Dzikir kepada Allah pada setiap keadaan 4 5 6 7 8 9 22 Memenuhi nadzar 4 5 6 7 8 9 23 Menyebarluaskan salam 4 5 6 7 8 9 24 Menahan anggota tubuh dengan segala yang
haram 4 5 6 7 8 9
25 Beriktikaf pada bulan romadhon ketika mungkin
4 5 6 7 8 9
26 Mempergunakan siwak senantiasa menjaga kondisi thoharoh jika mungkin
4 5 6 7 8 9
C. MATINUL KHULUQ (Akhlaq Terpuji) 1. Tidak takabur 4 5 6 7 8 9 2. Tidak imma’ah (asal ikut, tidak punya
prinsip) 4 5 6 7 8 9
3. Tidak dusta 4 5 6 7 8 9 4. Tidak mencaci maki 4 5 6 7 8 9 5. Tidak mengadu domba 4 5 6 7 8 9 6. Tidak ghibah 4 5 6 7 8 9 7. Tidak mematikan omongan orang lain 4 5 6 7 8 9 8. Tidak mencibir dengan isyarat apapun 4 5 6 7 8 9 9. Tidak menhina dan meremehkan orang lain 4 5 6 7 8 9 10 Tidak menjadikan orang buruk sebagai
teman / sahabat 4 5 6 7 8 9
11 Menyayangi yang kecil 4 5 6 7 8 9 12 Menghormati yang besar 4 5 6 7 8 9 13 Memenuhi janji 4 5 6 7 8 9 14 Birul Walidain 4 5 6 7 8 9 15 Menundukkan pandangan 4 5 6 7 8 9 16 Menyimpan rahasia 4 5 6 7 8 9 17 Menutupi dosa orang lain 4 5 6 7 8 9 18 Memiliki ghiroh (rasa cemburu) terhadap
keluarganya 4 5 6 7 8 9
19 Memiliki ghiroh (rasa cemburu) pada agamanya
4 5 6 7 8 9
D. QODIRUN ‘ALAL KASBI (Mampu Menciptakan Bidang Usaha)
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
1. Menjauhi sumber penghasilan yang haram 4 5 6 7 8 9 2. Menjauhi riba 4 5 6 7 8 9 3. Menjauhi judi dengan segala macamnya 4 5 6 7 8 9 4. Menjauhi tindak penipuan 4 5 6 7 8 9 5. Membayar zakat 4 5 6 7 8 9 6. Menabung meskipun sedikit 4 5 6 7 8 9 7. Tidak menunda dalam melaksanakan hak
orang lain 4 5 6 7 8 9
8. Menjaga fasilitas umum 4 5 6 7 8 9 9. Menjaga fasilitas khusus 4 5 6 7 8 9 E. MUTSAQOFUL FIKR (Cerdas dalam Berfikir) 1. Baik dalam membaca dan menulis 4 5 6 7 8 9 2. Membaca satu juz tafsir Al-Qur’an (juz 30) 4 5 6 7 8 9 3. Memperhatikan hukum-hukum tilawah 4 5 6 7 8 9 4. Menghafal separuh hadist arbain 4 5 6 7 8 9 5. Menghafal 20 hadist riyadush sholikin 4 5 6 7 8 9 6. Mengkaji markalah makiyyah dan
menguasai karakteristiknya 4 5 6 7 8 9
7. Mengenal 10 sahabat yang dijamin masuk surga
4 5 6 7 8 9
8. Mengetahui hukum thoharoh 4 5 6 7 8 9 9. Mengetahui hukum sholat 4 5 6 7 8 9 10 Mengetahui hukum puasa 4 5 6 7 8 9 11 Membaca sesuatu di luar spesialisasinya 4 5 6 7 8 9 12 Memperluas wawasan diri dengan sarana-
sarana baru 4 5 6 7 8 9
13 Menyadari adanya peperangan zionisme terhadap islam
4 5 6 7 8 9
14 Mengetahui Ghozwul Fikri 4 5 6 7 8 9 15 Mengetahui organisasi-organisasi
terselubung 4 5 6 7 8 9
16 Mengetahui bahaya pembatasan kelahiran 4 5 6 7 8 9 17 Menjadi pendengar yang baik 4 5 6 7 8 9 18 Mengemukakan pendapatnya 4 5 6 7 8 9 19 Berpartisipasi dalam kerja-kerja jama’i 4 5 6 7 8 9 20 Tidak menerima suara-suara miring tentang
islam 4 5 6 7 8 9
F. QOWIYUL JISM (Kuat Fisiknya) 1. Bersih badan 4 5 6 7 8 9 2. Bersih pakaian 4 5 6 7 8 9 3. Bersih tempat tinggal 4 5 6 7 8 9 4. Komitmen dengan adab makan dan minum
sesuai sunnah 4 5 6 7 8 9
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
5. Tidak isrof (bergadang) 4 5 6 7 8 9 6. Komitmen dengan olah raga 4 5 6 7 8 9 7. Bangun sebelum fajar 4 5 6 7 8 9 8. Memeperhatikan tata cara baca yang sehat 4 5 6 7 8 9 9. Tidak merokok 4 5 6 7 8 9 10 Menghindari tempat-tempat kotor dan
polusi 4 5 6 7 8 9
11 Menhindari tempat-tempat bencana 4 5 6 7 8 9 G. MUJAHIDUN LI NAFSIHI (Bersungguh-Sungguh) 1. Menjauhi segala yang haram 4 5 6 7 8 9 2. Menjauhi tempat bermain yang haram 4 5 6 7 8 9 3. Menjauhi tempat maksiat 4 5 6 7 8 9 H. MUNAZHAMU FI SYU’UNIHI (Urusannya Tertata) 1. Memperbaiki penampilan 4 5 6 7 8 9 2. Tidak menjalin hubungan dengan lembaga-
lembaga yang menentang islam 4 5 6 7 8 9
I. HARISUN ‘ALA WAQTHIHI (Waktunya Terpelihara) 1. Bangun pagi 4 5 6 7 8 9 2. Komitmen dengan waktu untuk belajar 4 5 6 7 8 9 J. NAFI’UN LI GHOIRIHI (Bermanfaat bagi yang lain) 1. Melaksanakan hak orang tua 4 5 6 7 8 9 2. Ikut berpartisipasi dalam kegembiraan 4 5 6 7 8 9 3. Membantu yang membutuhkan 4 5 6 7 8 9 4. Memberi petunjuk pada orang yang sesat 4 5 6 7 8 9 5. Menikah dengan pasangan yang sesuai 4 5 6 7 8 9 2. Satuan Kapasitas Kader Jenjang Pertama NO KARAKTERISTIK KETERANGAN DINIYAH 01 Memahami Tauhidullah 02 QL min 1x/pkn 03 Sholat Tepat waktu 04 Sholat Berjama’ah 05 Shom sunnah min 3x/pkn 06 Sholat dhuha min 1x/pkn 07 Infak min 1x/pkn 08 Tdk terpengaruh oleh fikroh sekuler 09 Wirid dan dzikir selesai sholat 10 Bersedia adzan dan iqomah 11 Melaksanakan sholat jum’at 12 Tilawah min 7 hlm / pekan 13 Hafalan min ½ juz 30 14 Hafalan hadist Arba’in 1-6
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
KEPRIBADIAN 01 Menutup Aurat 02 Berjilbab Rapi 03 Berpenampilan rapi 04 Tdk berjabat tangan dengan yang bukan
mahram
05 Tdk berkhalwat 06 Menegakkan Hijab 07 Ghadul Bashor 08 Menyebarkan Salam / 5 S SKILL MAMAGERIAL 01 Mengagendakan seluruh aktivitasnya 02 Berani dan mampu memimpin rapat 03 Mampu menyusun proposal dan surat
menyurat
04 Mampu mengorganisasikan ide dan gagasannya
05 Menguasai komputer dan internet 06 Memiliki kemampuan public relation 07 Mengenali dan berusaha mengembangkan
potensi dirinya
SKILL AKADEMIK 01 Serius dengan program kuliah 02 Membaca sesuai dengan bidang
keahliannya min 1 jam / hari
03 Menguasai bahasa inggris dasar 04 Mempelajari bahasa Arab dasar 05 Mampu membuat karya ilmiah 06 IPK min : 3.00 SOSPOL 01 Mengetahui dan memahami peta politik
kampus
02 Mengikuti perkembangan isu politik regional, nasional &internasional
03 Memahami perpolitikkan dunia Islam 04 Terlibat aktif dalam aksi-aksi politik 05 Memahami politik sebagai bagian dari
dakwah
FIKRIATUD DA’WAH 01 Memahami urgensi dakwah kampus 02 Memahami perjalanan dakwah pemuda 03 Memahami marhalah makiyyah dan
madaniyyah
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
04 Memahami problematika umat kontemporer
05 Memahami gerakan-gerakan yang memusuhi islam dan peta pemikirannya
06 Memahami sinergsitas dakwah kampus HARAKATUD DAKWAH 01 Pernah menjadi panitia kegiatan dakwah
kampus
02 Intima’ terhadap forum takwiniyah 03 Berpartisipasi dalam agenda-agenda
dakwah
04 Komitmen terhadap aktivitas dakwah 05 Komitmen menjadi pemandu
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
PROGRESS REPORT DAN EVALUASI MENTORING
MPM AL-IQRA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
LEMBAR
PROGRESS REPORT DAN EVALUASI
Kelompok :…………………………………
Jurusan :…………………………………
Nama Mentor
…………………………………………………
Peserta
1. …………………………… :…………………
2. …………………………… :…………………
3. …………………………… :…………………
4. …………………………… :…………………
5. …………………………… :…………………
6. …………………………… :…………………
7. …………………………… :…………………
8. …………………………… :…………………
9. …………………………… :…………………
10…………………………… :…………………
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
MENTORING ISLAM
Mahasiswa Pecinta Mushollah (MPM) Al-Iqra FEKON
Universitas Tadulako
BIODATA MENTOR
1. Nama lengkap : ………………………………...
2. Nama panggilan : ………………………………...
3. Tempat/tanggal lahir : ………………………………...
4. Alamat asal : ………………………………...
5. Telepon/email : ………………………………...
6. Alamat Surabaya : ………………………………...
7. Telepon/email : ………………………………...
8. Suku : ………………………………...
9. Golongan darah : ………………………………...
10. Berat/tinggi badan : ………………………………...
11. Ciri khas fisik : ………………………………...
12. Kesukaan
Makanan : ………………………………...
Warna : ………………………………...
Hobbi : ………………………………...
Kepribadian : ………………………………...
13. Keahlian yang dimiliki : Pilih (mengemudi, elektronik, dagang,
mengajar) atau ………….……………………..
14. Prestasi yang diraih : ………………………………..……………………....
15. Orang tua
Ayah : ………………………………...
Pekerjaan : ………………………………...
Ibu : ………………………………...
Pekerjaan : ………………………………...
16. Jumlah saudara kandung : (Anak ke…….dari……..)
No Nama Tanggal lahir Status
17. Riwayat Pendidikan
Jenjang Nama Instansi Tahun lulus
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
18. Pengalaman organisasi
No Nama Organisasi Jabatan Periode
19. Buku Bacaan (Islami/Pengetahuan) yang pernah dibaca
No Judul Buku Pengarang
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Tips Mentoring
HOW TO MAKE OUR DAKWAH SUCCESS
Bingung memulai mentoring?
Atau lupa sama materi yang akan disampaikan?
Mungkin bisa dicoba beberapa tips berikut. Walaupun cuma tausiyah
ringan tapi bisa dicoba di lapangan.
Before Action
Apa yang harus disiapkan sebelum mentoring?
Sebenarnya sudah sangat jelas bahwa mentoring bertujuan untuk
mengenalkan dan membina mahasiswa agar menjadi individu muslim
yang berakhlak Islami, menjadi pendukung dakwah Islam dan
menjadi penyebar dakwah di kampus dan masyarakat. Trus gimana
caranya ?
Kalau tujuan mentoring seperti itu, maka perubahan yang harus kita
lakukan terhadap peserta adalah perubahan perilaku, akhlak, dan
fikrah keIslamannya. Artinya, kita harus mempersiapkan kekuatan
maknawiyah (keimanan) sebelum terjun ke medan perang tarbawi
ini. Biasakan untuk mengawali persiapan dengan tilawah agar
perkataan kita diberi ‘bobot’oleh Allah SWT, karena allah yang Maha
membolak-balik hati hamba-hamba-Nya. Juga jangan lupa shalat
malam sehari sebelumnya. Mudah-mudahan dengan persiapan
ruhiyah yang cukup, lidah kita tidak kelu saat memberi materi
mentoring. Trus apalagi persiapannya?
Persiapan materi.
Brothers, ingatlah bahwa seluruh ucapan kita harus bertandaskan
dengan ilmu. Bobot perkataaan kita juga akan bernilai jika didasari
dengan referensi-referensi Ilahiyah dan pemikiran para pakar-pakar
dakwah. Mungkin buku panduan Mentoring yang diterbitkan UPIM
dapat menjadi entri point Antum dalam memberikan materi. Tapi
lebih bagus lagi kalau referensi yang disarankan juga Antum baca.
Tapi jangan lupa, jadilah mentor yang menyenangkan, jangan
terkesan menggurui.
Tips lainnya? Supaya persaudaraan kita dengan adik mentor tambah
erat, sudah selayaknya sebelum mentoring kita mengingatkan adik-
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
adik mentor untuk datang pada saat mentoring. Jika ternyata adik
mentor berealasan tidak bisa hadir, maka pastikan alasannya syar’i.
Dan tetap berikan simpati yang baik sambil tetap memberikan
tausiyah yang memperkokoh ikatan persaudaraan dengannya.
At The Battle
Berikut ada beberapa tips singkat saat ‘pertempuran’ itu berlangsung:
1. Sambut saudaramu dengan senyuman yang tulus. Senyuman yang
penuh dengan rasa cinta fillah, kemudian ulurkan tanganmu, jabat
tangannya dengan penuh kehangatan. Jangan malu utnuk
menunjukkan kehangatan ukhuwah. Kesan pertama bagi adik
sangat menentukan proses mentoring selanjutnya. Ingat
saudaraku : “Tak ada kesempatan kedua untuk memberikan kesan
pertama”
2. Lakukan pembukaan (tahmid, shalawat, basmalah, tilawah).
3. Lakukan warming up (kalau memungkinkan) yaitu dengan
menulis cepat harapan selama mentoring setelah diberitahukan
topik mentoring, setelah itu lakukan review hasil menulis cepat.
4. Lakukan review materi sebelumnya, jawab pertanyaan jika ada
yang bertanya.
5. Selalu ingatkan adik agar bersyukur bahwa kita dilahirkan dalam
keadaan Islam, karena orang Islam akan dijamin masuk surga,
bersyukur bahwa kita dilahirkan dalam keadaan sehat dan
ingatkan behwa beberapa implementasi dari bersyukur adalah
ibadah yang benar, menuntut ilmu dengan benar.
6. Manfaat ukhuwah Islamiyah.
7. Tanyakan bagaimana kondisi adik-adik.
8. Sampaikan materi inti.
9. Menanyakan hajat satu persatu dan didoakan bersama-sama satu
persatu. Misalkan masalah diniyah, kuliah, keluarga atau
keseharian di kampus, bahkan permasalahan remaja sekalipun
(curhat).
10. Pernyataan cinta fillah. Bersalaman-berpelukan kalau perlu
pernyataan cinta fillah.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Before The End of Battle
Sebelum berpisah,
Ingatkan pertemuan selanjutnya,
Tegaskan kembali janji atau kesediaan Antum untuk membantu
adik mentor dalam urusan tertentu (misalnya meminjamkan buku
) dan,
Catat keadaan terakhir dirinya (ruhiyah, akademis, keluarga, dll)
di catatan pribadi Antum, supaya bisa di follow-up atau dibantu
mentor lainnya. Jika menemukan permasalahan yang serius atau
sulit dipecahkan, silahkan cepat-cepat hubungi UPIM.
PETUNJUK PENGISIAN FORM
Progress Report
Progess report menjadi salah satu sarana untuk melakukan kontrol
terhadap pelaksanaan mentoring khususnya berkenaan dengan
proses penyampaian materi. Hal yang perlu diperhatikan dalam
pengisiannya:
1. Pengisian dilakukan di setiap proses mentoring.
2. Ruang-ruang yang ada didisi dengan kondisi yang sesungguhnya
dari proses mentoring:
a. Ruang gambaran penyampaian berisi ringkasan materi yang
disampaikan secara global.
b. Hal-hal yang ditanyakan berisi lontaran-lontaran pertanyaan
dari peserta berkenaan dengan materi yang disampaikan.
c. Hal penting/keterangan tambahan berisi kondisi dinamika
kelompok lainnya, misal: metode penyampaian, ada anggota
yang presentasi materi, pengumpulan dana infaq, kondisi
peserta/kelompok yang perlu segera disikapi, dll.
Lembar Evaluasi untuk Peserta
Lembar evaluasi ini merupakan salah satu upaya untuk mengontrol
amalan harian dari peserta, sehingga bisa diketahui seberapa jauh
pengamalan tarbiyah Islamiyah peserta. Hal yang perlu diperhatikan :
1. Kolom mendatar yang berjumlah sepuluh menunjukkan peserta
(identitas/nomor urut peserta) seperti yang tercantum dalam
halaman muka dari buku ini.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
2. Pengisian tiap kotaknya bisa mengacu pada lembaran muhasabah
peserta yang diusahakan mandiri sesuai kesepakatan masing-
masing kelompok.
Progress report, lembaran evaluasi peserta dan lembar evaluasi akan
dimonitoring oleh Kaderisasi MPM Al-Iqra secara berkala sesuai
dengan waktu yang diumumkan kemudian.
Ket: 2 Lembar berikutnya digandakan sesuai dengan jumlah
pertemuan.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Lembar Evaluasi Untuk Peserta
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Kehadiran (Y/I/S/A)
2. Keterlambatan (Y/T)
3. Tilawah Qur’an (Jml.
Hal)
4. Sholat Berjama’ah
(B/C/K)
5. Sholat Dhuha
(B/C/K)
6. Sholat Malam (B/C/K)
7. Shoum Sunnah
(B/C/K)
8. Hafalan Qur’an (Y/T)
9. Olah Raga (Brp kali)
10. Silaturrahmi (Y/T)
Keterangan : Y= ya ;T= tidak;S= sakit;I= ijin;A= alpa
Lembar Evaluasi Peserta Ke Mentor
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Penyampaian Materi (B/C/K)
2. Penguasaan Materi (B/C/K)
Keterangan : C= cukup; K= kurang; B= baik
Lembar Evaluasi Mentor ke Peserta
No Parameter 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Keaktifan
2. Kerapian
3. Kepahaman
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
Lembar Progres Report
Pertemuan Ke :
Materi :
Tanggal : Waktu : s.d
Tempat :
Gambaran Penyampaian Materi :
Hal-hal Yang Ditanyakan :
No. Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
5.
Buku Panduan Mentoring MPM Al-Iqra Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako
6.
7.
8.
9.
10
Hal-hal / Keterangan Tambahan :