BUKU PANDUAN KERJA MAHASISWA
MODUL GINJAL DAN CAIRAN TUBUH
Copyright 2011 by Faculty of Medicine, University of
IndonesiaAll rights reserved. This book or any parts there of, may
not be used or reproduced in any manner without written permission
from the writer/publishers.
Hak cipta dipegang oleh Fakultas Kedokteran Universitas
IndonesiaDilarang mengutip, menyalin, mencetak dan memperbanyak isi
buku dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari
penulis/penerbit
ISBN: 978-602-98329-7-6
MEDICAL EDUCATION UNITPROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS BENGKULU2012-2013
PENGANTAR
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP)
Modul Ginjal dan Cairan Tubuh ini, dapat disusun.
Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP) Modul Ginjal dan Cairan Tubuh
disusun untuk memberikan informasi tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan maksud dan tujuan modul sesuai dengan 7 komponen
kompetensi utama dan 3 komponen kompetensi pendukung yang harus
dicapai mahasiswa FKUI. Buku ini merupakan panduan bagi staf
pengajar yang akan bertindak sebagai narasumber dan fasilitator
kegiatan pembelajaran yang akan dijabarkan lebih rinci sesuai
dengan keperluannya dalam Buku Panduan Staf pengajar (BPSP) dan
Buku Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) Modul Ginjal dan Cairan
Tubuh.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
memfasilitasi penyusunan Buku Panduan Staf Pengajar Modul Ginjal
dan Cairan Tubuh ini, khususnya bagi tim penyusun modul yang telah
bekerja tanpa henti sehingga buku ini dapat diterbitkan. Kami sadar
bahwa penyusunan buku ini tidak luput dari berbagai kekurangan dan
keterbatasan, untuk itu kami tidak menutup kemungkinan adanya
kritik dan saran untuk kesempurnaan pembuatan buku ini
selanjutnya.
Semoga buku ini bermanfaat sebagai langkah awal upaya
peningkatan kualitas proses pembelajaran peningkatan kompetensi
lulusan FKUI
Jakarta, Februari 2011Pengelola Modul Ginjal dan Cairan
Tubuh
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sejak tahun 2004/2005
memutuskan untuk menerapkan metode belajar berdasarkan masalah
(problem based learning, PBL) bagi mahasiswa. Pendekatan ini
diharapkan lebih efektif dan efisien dalam membangun kompetensi
yang dibutuhkan oleh seorang dokter dalam rangka tugasnya menangani
penderita dan sekaligus sebagai seorang ilmuwan yang siap
menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan di masa mendatang. Metode
ini dilaksanakan dalam bentuk modul terintegrasi secara horizontal
dan vertikal. Integrasi secara horizontal dimaksudkan untuk
membangun kemampuan mahasiswa memelajari suatu masalah dari
berbagai sudut pandangan Ilmu Kedokteran Dasar (IKD), yang pada
masa lalu diajarkan secara terpisah. Dengan demikian metode ini
diharapkan dapat menghasilkan pemahaman ilmu dasar yang
komprehensif dan mendalam. Integrasi vertikal dimaksudkan untuk
menjamin relevansi ilmu yang dipelajari dengan permasalahan pasien,
yang mencakup aspek fisik, psikis, sosial, ekonomi, epidemiologi,
dan sebagainya.Modul Ginjal dan Cairan Tubuh ini diberikan pada
tahap II, yaitu semester 4 selama 6 minggu dengan jumlah SKS: 4,70.
Pelaksanaan modul ini terdiri dari: Kuliah pengantar Diskusi
Kelompok Belajar Mandiri Diskusi Pleno E-learning PraktikumSelain
itu, juga akan diadakan ujian teori dan ujian praktikum.Modul
Ginjal dan Cairan Tubuh ini disusun oleh Tim inti yang merupakan
gabungan staf Preklinik dan Klinik yang menjamin terbinanya
integritas ilmu secara horizontal dan vertikal. Dengan
menyelesaikan modul ini, diharapkan mahasiswa akan menguasai cukup
ilmu untuk jadi bekal pada tahap III yaitu tahap keterampilan
klinik.
2. Tujuan UmumMelalui Modul Ginjal dan Cairan Tubuh yang telah
dijalani mahasiswa, ingin dicapai 7 kompetensi yang harus dimiliki
oleh seorang dokter setelah selesai menjalani pendidikannya.
Ketujuh kompetensi tersebut adalah :1. Komunikasi efektif2.
Keterampilan klinik dasar3. Ilmu dasar untuk praktik dokter4.
Pengelolaan masalah kedokteran dan kesehatan5. Teknologi
informasi6. Mawas diri dan belajar sepanjang hayat7. Etika, moral,
dan profesionalisme dalam praktik
3. Tujuan KhususSetelah menyelesaikan modul ginjal dan cairan
tubuh mahasiswa diharapkan mampu:1. berkomunikasi efektif secara
santun, baik verbal maupun nonverbal, dalam upayanya mengelola
penderita penyakit ginjal dengan mengintegrasikan penalaran klinis
dan biomedis sehingga menunjang terciptanya kerja sama yang baik
antara dokter dengan pasien, keluarga, komunitas, teman sejawat,
dan tenaga profesional lain yang terlibat dalam penanganan masalah
ginjal dan cairan tubuh.2. melakukan anamnesis dan pemeriksaan
fisik yang lengkap dengan teknik yang tepat serta mencatat riwayat
penyakit secara lengkap.3. menjelaskan semua prosedur klinik rutin
dan menganalisis data sekunder pasien dengan kelainan ginjal,
elektrolit, dan cairan tubuh dengan mengintegrasikan ilmu biomedik
dan ilmu klinik.4. memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium
dan penunjang lain dan menafsirkan hasilnya.5. menegakkan diagnosis
dari data sekunder dan menyusun rencana tata laksana masalah
ginjal, elektrolit, dan cairan tubuh yang meliputi tata laksana
farmakologi dan nonfarmakologi pada individu, keluarga, dan
komunitas dengan menerapkan pendekatan kedokteran berbasis bukti
(EBM).6. melakukan tindakan pencegahan dan tindak lanjut dalam tata
laksana masalah ginjal dan cairan tubuh dengan mempertimbangkan
keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tata laksananya.7.
mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi
menyangkut masalah ginjal dan cairan tubuh dari berbagai sumber
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
membantu penegakkan diagnosis, pemberian terapi, tindakan
pencegahan dan promosi kesehatan, serta survailens dan pemantauan
status kesehatan pasien.8. mampu mengenali isu dan dilema etik
serta masalah medikolegal dalam situasi klinik yang berkaitan
dengan masalah ginjal dan cairan tubuh dan mengetahui saat dan cara
yang tepat untuk mendapatkan bantuan pakar atau sumber lain dalam
menyelesaikan pilihan etik dan medikolegal tersebut.9. peka
terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral
dan pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah
etik yang berkaitan dengan gangguan ginjal dan cairan tubuh.
4. Area Kompetensi Modul Ginjal dan Cairan Tubuh :
Kompetensi 1 : Komunikasi efektif: Derajat 1Kompetensi 2 :
Keterampilan klinik dasar : Derajat 1Kompetensi 3 : Ilmu dasar
untuk praktik dokter : Derajat 1 - 2Kompetensi 4 : Pengelolaan
masalah kedokteran dan kesehatan : Derajat 1Kompetensi 5 :
Teknologi informasi : Derajat 1Kompetensi 6 : Mawas diri dan
belajar sepanjang hayat : Derajat 1 - 2Kompetensi 7 : Etika, moral,
dan profesionalisme dalam praktek :Derajat 1Kompetensi 8 : Riset :
Derajat 1Kompetensi 9 : Pengelolaan kegawat-daruratan:Derajat 1
Kompetensi 10: Manajemen pelayanan kesehatan :Derajat 1 - 2
KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa yang mengikuti Modul Ginjal dan Cairan Tubuh adalah
mahasiswa tahap II yang telah melalui tahap I, sehingga telah
mencapai berbagai ketrampilan belajar sesuai dengan tujuan tahap I
General education yang dilatihkan dalam Modul Pendidikan Dasar
Perguruan Tinggi (PDPT). Mahasiswa ini telah mencapai keterampilan
dan sikap dasar, yaitu keterampilan belajar sepanjang hayat,
keterampilan-keterampilan generik dan sikap peduli terhadap
lingkungan/masyarakat.
SASARAN PEMBELAJARAN
1. Sasaran Pembelajaran Terminal
Setelah menyelesaikan modul ini, jika mahasiswa dihadapkan pada
data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik dan epidemiologik
penyakit ginjal dan cairan tubuh; mahasiswa mampu menganalisis dan
menafsirkan data tersebut, serta menghubungkannya dengan
patofisiologi pada organ yang bersangkutan, dan menerapkan
langkah-langkah pemecahan masalah maupun pencegahannya sesuai
standar baku.
2. Sasaran Pembelajaran PenunjangSetelah menyelesaikan modul
ini, A. Bila mahasiswa tahap-2 diberikan data sekunder mengenai
masalah ginjal dan cairan tubuh, mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan struktur anatomi dan faal normal ginjal dan
cairan tubuh.2. Menjelaskan patofisiologi dan patogenesis kelainan
ginjal dan cairan tubuh. 3. Menjelaskan penyebab kelainan dan
mengklasifikasikan jenis-jenis kelainan ginjal dan cairan tubuh.4.
Menjelaskan dasar diagnosis dan diagnosis banding.5. Menetapkan
rencana pemeriksaan penunjang yang diperlukan dan menafsirkan hasil
pemeriksaan. 6. Menjelaskan komplikasi penyakit.7. Mengenal
tanda-tanda kedaruratan pada penyakit ginjal dan cairan tubuh8.
Mengenal kasus-kasus rujukan pada penyakit ginjal dan cairan
tubuh9. Menjelaskan prinsip terapi farmakologi & non
farmakologi.10. Membuat rencana edukasi terhadap pasien, keluarga
dan lingkungannya.
B. Bila diberi simulasi (role play, video) dengan masalah
tertentu, mahasiswa mampu1. Melakukan anamnesis dan wawancara yang
sesuai dengan masalah dengan pendekatan etik-humanistik2. Melakukan
pemeriksaan fisik yang rutin secara lega artis sesuai masalah3.
Menentukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan4.
Menginterpretasikan hasil pemeriksaan penunjang 5. Melakukan
diagnosis serta diagnosis banding6. Merencanakan penatalaksanaan
(medikamentosa dan non-medikamentosa)7. Menjelaskan prognosis,
gejala sisa penyakit, pengaruh penatalaksanaan, pengaruh penyakit
penderita kepada keluarga, sistem pembiayaan serta tempat pelayanan
rujukan bila diperlukan.
C. Bila diberi temuan kasus pada masyarakat tentang masalah
ginjal dan cairan tubuh, mahasiswa mampu merencanakan penyelesaian
masalah sesuai standar baku.
LINGKUP BAHASAN
Lingkup bahasan meliputi 10 penyakit utama yang paling sering
dijumpai dalam praktik klinik dan dalam kehidupan sehari-hari.
10 Penyakit Utama :1. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit /
Gangguan Asam-Basa2. Gagal Ginjal Akut 3. Infeksi Saluran Kemih4.
Glomerulonefritis5. Batu Saluran Kemih6. Penyakit Ginjal Kronik7.
Penyakit Ginjal Diabetik 8. Neoplasma Ginjal dan Saluran Kemih9.
Trauma Saluran Kemih10. Penyakit Ginjal Kongenital
Lingkup Bahasan
Pokok BahasanSubpokok Bahasan
1. Struktur Ginjal dan saluran kemih1.1. Anatomi dan Histologi
Ginjal
1.1.1. Embriogenesis1.1.2. Anatomi Makro1.1.3. Histologi dan
ultrastruktur nefron dan interstisium
2. Faal Ginjal dan Pengaturan cairan tubuh2.1. Faal Ginjal2.1.1.
Faal Nefron: filtrasi, reabsorpsi, sekresi dan ekskresi
2.2. Cairan tubuh dan elektrolit 2.3. Hormon Antidiuretik
2.2.1. Imbang cairan2.2.2. Elektrolit2.2.3. Asam-Basa
3. Faal Ginjal dan Pengaturan tekanan darah3.1. Sistem
renin-angiotensin aldosteron
3.1.1. Pengaturan sekresi renin3.1.2. Kaskade aktivasi SRA
3. Etiologi penyakit ginjal dan saluran kemih3.1. Infeksi3.1.1.
Virus, Bakteri, Parasit, Jamur
3.2. Imunologik3.2.1. Penyakit autoimun 3.2.2. Penyakit
imunologi lain
3.3. Batu3.3.1. Jenis batu3.3.2. Patofisiologi pembentukan
batu
3.4. Neoplasma3.4.1. Neoplasma Ginjal3.4.2. Neoplasma Buli3.4.3.
Neoplasma Prostat (Hipertrofi Prostat Benigna & Keganasan
Prostat)
3.5. Trauma Saluran Kemih3.5.1. Klasifikasi Trauma
3.6. Kongenital/ Herediter
3.6.1. Kelainan Kongenital/ Herediter
4. Patofisiologi, patogenesis, dan perubahan morfologik penyakit
ginjal dan saluran kemih 4.1. Penyakit glomerulus
4.1.1. Peny. glomerulus primer.4.1.2. Peny. glomerulus
sekunder
4.2. Penyakit tubulus dan interstisium4.2.1. Infeksi4.2.2.
Toksik
4.3. Penyakit obstruksi4.3.1. Batu saluran kemih4.3.2. Neoplasma
ginjal dan saluran kemih
4.4. Gagal Ginjal Akut4.4.1. Gagal ginjal akut
4.5. Penyakit Ginjal Kronik4.5.1. Penyakit ginjal kronik4.5.2.
Penyakit ginjal diabetik 4.5.3. Nefritis Lupus
4.6. Infeksi saluran kemih4.6.1. Infeksi saluran kemih
4.7. Trauma Saluran Kemih4.7.1. Mekanisme trauma
4.8 . Penyakit ginjal kongenital4.8.1. Penyakit Ginjal
Kongenital
5. Gangguan imbang cairan, elektrolit, dan asam basa.5.1.
Gangguan Imbang Cairan5.1.1. Hipovolemia5.1.2. Hipervolemia
5.2. Gangguan Imbang Elektrolit5.2.1. Hiponatremia5.2.2.
Hipernatremia5.2.3. Hipokalemia5.2.4. Hiperkalemia5.2.5. Kalsium,
Fosfor, Magnesium
5.3. Gangguan Imbang Asam-Basa5.3.1. Asidosis5.3.2.
Alkalosis
6. Manifestasi klinik penyakit ginjal dan saluran kemih 6.1.
Perubahan pola berkemih
6.1.1. Anuri 6.1.2. Oliguri/polakisuri6.1.3. Disuri
6.2. Kolik
6.2.1. Definisi kolik6.2.2. Patofisiologi kolik
6.3. Hematuria
6.3.1. Definisi hematuria6.3.2. Patofisiologi hematuria
6.4. Piuria
6.4.1. Definisi piuria6.4.2. Patofisiologi piuria
6.5. Proteinuria
6.5.1. Definisi proteinuria6.5.2. Patofisiologi proteinuria
6.6. Edema
6.6.1. Definisi edema6.6.2. Patofisiologi edema
7. Pemeriksaan Penunjang7.1. Urinalisis
7.1.1. Prinsip pemeriksaan 7.1.2. Interpretasi urinalisis
7.2. Uji faal ginjal7.2.1. Kadar ureum, kreatinin7.2.2.
Klirens/bersihan kreatinin7.2.3. Cistatin C
7.3. Uji imbang air dan elektrolit7.3.1. Elektrolit darah7.3.2.
Elektrolit urin
7.4. Uji imbang asam basa
7.4.1. Definisi dan klasifikasi asidosis7.4.2. Definisi dan
klasifikasi alkalosis
7.5. Pemeriksaan mikrobiologi urin
7.5.1. Pengambilan dan pengiriman spesimen urin7.5.2. Pewarnaan
gram7.5.3. Kultur dan resistensi
7.6. Pemeriksaan parasitologi terkait7.6.1. Pemeriksaan urin dan
pewarnaan darah untuk mencari parasit
7.7. Pemeriksaan Radiologi
7.7.1. Mengenal pemeriksaan BNO, IPV, RPG, renogram, USG,
CT-scan, MRI
7.8. Histopatologi
7.8.1. Gambaran histopatologi penyakit glomerulus. Gambaran
histopatologi penyakit tubulus dan Interstisial
7.9. Analisis batu7.9.1. Analisis batu
8. Dasar Diagnosis8.1. Dasar Diagnosis8.1.1. Dasar Diagnosis
9. Dasar terapi8.1. Non Farmakologi8.1.1. Nutrisi8.1.2. Asupan
cairan 8.1.3. Hemodialisis dan peritoneal dialisis
8.2. Farmakologi8.2.1. Diuretik8.2.2. Antihipertensi8.2.3.
Antibiotik dan antiseptik saluran kemih8.2.4. Farmakokinetik dan
farmakodinamik pada gangguan fungsi ginjal8.2.5. Penyesuaian dosis
obat pada gangguan fungsi ginjal8.2.6. Kortikosteroid
/imunosupresan lain.
METODE PENGAJARAN
Metode pengajaran yang digunakan pada Modul Ginjal dan Cairan
Tubuh ialah pengajaran aktif mandiri (student centered),
terintegrasi, menggunakan pendekatan metoda Pembelajaran
Berdasarkan Masalah (BDM).Metoda pengajaran dalam modul ini, juga
berdasarkan konsep pentahapan pembelajaran, yang terdiri dari tahap
Orientasi, tahap Latihan dan tahap Umpan Balik.1. Orientasi:
bertujuan memberikan wawasan mengenai ruang lingkup masalah
ginjaldan pengaturan cairan tubuh. Pengenalan ruang lingkup ini
dilakukan dengan metode kuliah dan praktikum.I. Kuliah 32 jam,
meliputi:i. Kuliah Pengantarii. Anatomi dan histologi ginjaliii.
Fisiologi dan biokimia ginjal, pengaturan cairan tubuh dan imbang
asam basa. iv. Kuliah mikrobiologi dan parasitologi yang berkaitan
dengan penyakit ginjal v. Patologi Anatomik yang mencakup
patogenesis dan patofisiologi kelainan ginjal vi. Patologi klinik
yang mencakup pemeriksaan darah dan urin berkaitan dengan
diagnostik penyakit ginjalvii. Farmakologi obat-obatan yang
berkaitan dengan pengaturan tekanan darah, cairan tubuh serta
penggunaan obat dalam keadaan gangguan fungsi ginjal.viii. Kuliah
dasar-dasar klinik II. Praktikum 9 sesi, masing-masing 2 jam:
Anatomi, histologi, fisiologi, biokimia, patologi anatomi, patologi
klinik , mikrobiologi, dan parasitologi. III. Diskusi kelompok 2
kali setiap minggu, selama 4 minggu, @ 2 dan 3 jam, total 20
jam.
2. Latihan I. Praktik Laboratorium Keterampilan Klinik Dasar 10
sesi @ 2 jam: Anamnesis Pemeriksaan fisik ginjal Pemasangan kateter
urin Pengambilan darah arteri
3. Tahap Umpan Balik Uji Formatif yang bertujuan untuk
memberikan umpan balik dengan melakukan penilaian hasil yang telah
dicapai mahasiswa. Proses diskusi - Umpan Balik langsung. Diskusi
Pleno, 4 kali @ 3 jam yang diadakan paralel 2 ruangan. Dilakukan
pada akhir minggu untuk masing-masing pemicu.
DAFTAR RUJUKAN
Anatomi1. Williams PL, Warnick R, Discon M, Urinary Irgans, in
Grays Anatomy, 1989, 37th ed, Churchill Livingstone. London, page
1397 - 14352. Bannister IH, Basmajian JV, Slonecker CE. Pasang
kelenjar pada dinding belakang perut; Sistem Urogenital pria di
dalam panggul; Saraf otonom dan pembuluh getah bening dalam Grant,s
Methode of Anatomy (Terjemahan th 1995), 1993, edisi 11, Binaria
Aksara. Jakarta, 3. Moore K L, and Dalley A F, Kidneys, ureters and
suprarenal glands; Pelvic viscera, Penis in Clinically oriented
anatomy, 2006, 5th ed., Lippincott Williams and Wilkins,
Philadelphia, page 308 321; 391 405; 453 461. 4. Ageer AMR, Dalley
AF, Retroperitoneal Viscera; Overview of male pelvis; Urinary
bladder, prostate and seminal vesicles; Penis in Grants Atlas of
Anatomy, 2005, 11th ed., Lippincott Williams and Wilkins,
Philadelphia, page 154 165; 196 197; 204 211; 251 255.
Fisiologi1. Eaton DC, Pooler JP. Vanders renal physiology. 6th
ed. Boston: McGraw-Hill; 20042. Widmaier EP, Raff H, Strang KT.
Vanders human physiology: the mechanisms of body function. 11th ed.
Boston: McGraw-Hill; 2008. p. 485-527.3. Sherwood L. Human
physiology: from cells to systems. 7th ed. Canada: Brooks/Cole,
Cengage Learning; 2010. p. 511-88. 4. Silverthorn DE. Human
physiology: an integrated approach. 5th ed. San Fransisco: Pearson
Education, Inc; 2010. p. 622-85.
Histologi :1. Fawcett DW. A Textbook of Histology.Chapman &
Hall, New York, 19942. Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of
Histology.W.B. Saunders Company,20013. Mc Kenzie JC , Klein RM.Eds.
Basic concepts in cell biology and histology. A student survival
guide, Mc Graw Hill,2000.4. Kessel RG. Basic medical histology. The
biology of cells, tissue and organs.Oxford University
press,1998.
Biokimia1. Martini FH.Fluid, electrolyte and acid base balance.
In : Fundamentals of anatomy and physiology, 5th ed, Prentice-Hall,
Inc. 985-1015, 20012. Marks, DB, Marks, AD, Smith, CM. Basic Medial
Biochemestry, A Clinical Approch. McGraw Hill. 2001.3. Mc Kee T, Mc
Kee JR. Water : The medium of life. In : Biochemistry the molecular
basis of life. 3rd ed.Boston: Mc Growa-Hill;65-91, 2003
Farmakologi:1. Goodman & Gilmans. Pharmacological Basis of
Therapeutics. edisi 112. Farmakologi dan Terapi. FKUI edisi 5,
20073. Katzung. Basic and Clinical Pharmacology. 10
Ilmu Penyakit dalam1. Harrison' s Principles of Internal
Medicine - Isselbacher,Braunwald, Wilson, Martin, Fauci, Kasper
(eds)2. The Kidney Barry M. Brenner.3. Renal and Electrolyte
Disorders - Robert W.Schrier, Lippincott Williams & Wilkins4.
Fluid, Electrolyte, and Acid-Base Physiology, A Problem-Based
Approach. Halperin and Goldstein, W.B.Saunders Company
Ilmu Kesehatan Anak1. Davis ID dan Avner ED, Glomerular diseases
in Nelson Textbook of Pediatrics, 2004, 17th ed. (Behrman RE,
Kliegman RM, Jenson HB eds), Saunders Elsevier, Philadelphia, p
1731-1757. 2. Wirya W, Sindrom Nefrotik dalam Buku Ajar Nefrologi
Anak, 2002, edisi 2 (Editor: Alatas H, Tambunan T, Trihono PP,
Pardede SO), Balai Penerbit FKUI, Jakarta, hal 381-4263. Haycock G,
The child with idiopathic nephrotic syndrome in Clinical Paediatric
Nephrology, 2003, 3rd (Webb NJA, Postlethwaite RJ, eds), Oxford
University Press, Oxford, p 341 366.
Patologi Anatomi1. Buku Praktikum Patologi Anatomi, FKUI2. Kumar
V, Abbas AK and Fausto N. Robbins and Cotran Pathologic Basis of
Disease, 7th ed, Elsevier-Saunders, 955 - 1034, 20053. Underwood
(ed), General and Systematic Pathology 4th ed, Churcill
Livingstone, Ch 13, 20044. Kumar V, Cotran RS, and Robbins SL,
Robbins Basic Pathology, 7th ed, Saunders Philadelphia, 509 - 42,
2003
Mikrobiologi1. Miller JM. A guide to specimen management in
clinical microbiology.. 1996, 2-20, 23-29, 57. ASM Press.
Washington DC2. Urinary tract infection. Jack D Sobel and Donald
Kaye. Mandell, Douglas and Bennetts Principles and practice of
infectious diseases. Mandell GL, Bennett JE, and Dolin R. ed 6,
2005, vol 1, hal 875-905. Elsevier Churcil Livingstone.
Philadelphia.
Farmasi1. Hipwell CE, Mashford ML, Robertson MB. Guide to
parenteral administration of drugs, ADIS health Science
press,1984.2. King JC, Macmillan MW. Concise guide to parenteral
medication. Pacemarq. Inc, 1989.3. Departemen Kesehatan RI.
Farmakope Indonesia Ed. IV.Jakarta: Direktorat Pengawasan Obat dan
makanan. Dep.Kes.RI. 1995. hal 9-12.4. Joenoes NZ. Ars
Prescribendi, jilid II. Jakarta: hal 122-9.
Patologi Klinik :1. Henry JB, Clinical diagnosis and management
by laboratory methods. WB. Saunders, 1996.2. Kasper DL, Braunwald
E, Fauci AS, Hauser SL, Longo DL, Jameson JL. Principles of
internal medicine. Mc Graw Hill, 2005.
Radiologi :1. Habibian MR, Delbeke D, Martin WH, Sandler MP
(eds). Nuclear Medicine, A Teacing File. Lipincott Williams &
Wilkins; 1999. p 365-433.2. Rumack CM, Wilson SR, Charboneuau JW
(eds). Diagnostic Ultrasound, 2nd ed. Mosby; 1998. p. 329-451.3.
Sutton D(ed) . Textbook of Radiology and Imaging. Elsevier
Churchill Livingstone, 2003; p. 885-1105.
Gizi :1. Johnson, M.M., Chin, R., Haponik, E.F. Renal disorders
and Nutrition in Modern Nutrition in Health and Disease. 2008.
(Shils, M.E., Olson, J.A., Shike, M. Ross, A.C.). Lippincott
Williams and Wilkins. P 1439 1472.2. ESPEN Guidelines on Enteral
Nutrition: Adult Renal Failure. Clinical Nutrition (2006) 25,
2953103. Consensus Report. Expert Working Group report on nutrition
in adult patients with renal insufficiency (part 1 of 2). Clinical
Nutrition (2000) 19(3): 1972074. Consensus Report. Expert working
group report on nutrition in adult patients with renal
insufficiency (Part 2 of 2). Clinical Nutrition (2000) 19(4):
2812915. Kopple JD. Nutritional management of nondialyzed patients
with CRF in Nutritional Management of Renal Disease. 2004 (Kopple
JD and Massry SG., eds) Lippincott Williams and Wilkins. P 380
4146. Moe SM. Calcium, phosphorus and vitamin D. Nutritional
management of nondialyzed patients with CRF in Nutritional
Management of Renal Disease. 2004 (Kopple JD and Massry SG., eds)
Lippincott Williams and Wilkins. P 261 2857. National Kidney
Foundation: A to Z Health Guide Item.
4Buku Panduan Kerja Mahasiswa(BPKM). Modul Ginjal & Cairan
Tubuh, pspd unib, 2014-2015
1. MATRIKS KEGIATAN MODUL GINJAL DAN CAIRAN TUBUH PSPD UNIB
2014MINGGU I31 MARET1 APRIL2 APRIL3 APRIL4 APRIL
WAKTUSENINSELASARABUKAMISJUMAT
08.00-09.00K1: kuliah pendahuluanMANDIRIK4-5:Faal ginjal dan
pengaturan cairan tubuhMANDIRIPleno pemicu 1
09.00-10.00K2:HISTOLOGI: Histologi dan ultrastruktur nefron dan
interstisium
K3:ANATOMI :struktur anatomi ginjal dan saluran kemih
10.00-11.00PR:HISTOLOGIPR: ANATOMIK6-7: Faal ginjal dan
pengaturan tekanan darahK8: GIZI :nutrisi dan diet pada penderita
gangguan ginjal dan hipertensi
11.00-12.00PENGANTAR KKD
12.00-13.00ISHOMA
13.00-14.00mandiriDK I PEMICU IPR: FAALDK II PEMICU Imandiri
14.00-15.00
15.00-16.00MANDIRI
HISTOLOGIANATOMIFISIOLOGIGIZI
HISTOLOGI : dr. Maria eka PYANATOMI : dr. Ahmad azmiFISIOLOGI :
dr. Zayadi Zainuddin M.pd.Ked, dr. Sri YunitaGIZI : Dr. Inge
Permadhi, MS., SpGK
MINGGU II7 APRIL8 APRIL9 APRIL10 APRIL11 APRIL
WAKTUSENINSELASARABUKAMISJUMAT
08.00-09.00K9-10: Biokimia asam BasaK11-12 Mikrobiologi :
Etiologi dan pemeriksaan mikrobiologi penyakit ginjal serta saluran
kemihK 13: PK urinalisisMANDIRIMANDIRI
09.00-10.00K 14: PK Asam Basa ElektrolitK15 : parasitologi :
Etiologi dan pemeriksaan parasitologi penyakit ginjal serta saluran
kemihK 16: Isk Pada Anak
10.00-11.00PR: BiokimiaPR:MikrobiologiPR : PATOLOGI KLINIKPR:
PARASITOLOGIK17: IKA Glomerulopati pada anak
11.00-12.00
12.00-13.00ISHOMA
13.00-14.00KKD IDK I PEMICU IIKKD IDK II PEMICU IIPLENO PEMICU
II(NARASUMBER IKA)
14.00-15.00
15.00-16.00MANDIRIMANDIRIMANDIRIMANDIRI
BIOKIMIAMIKROBIOLOGIPATOLOGI KLINIKPARASITOLOGIIKA
BIOKIMIA : dr. Sylvia R.Putri M.scMIKROBIOLOGI : dr. Novriantika
LestariPK : dr. Farolan dedi SpPKPARASITOLOGI : dr. Lala ForestaIKA
; dr. siti Amanah SpA
MINGGU III14 APRIL15 APRIL16 APRIL17 APRIL18 APRIL
WAKTUSENINSELASARABUKAMISJUMAT
08.00-09.00FORMATIF IK21:PA (1) kelainan glomelurusMANDIRI
09.00-10.00K 18: radiologi: uroradiologi
K 20: farmasi injeksi dan infusK22: PA (2) kelainan tubulus dan
interstitiumK24 : ANESTESI : Dasar keseimbangan cairan &
elektrolit 1Libur
10.00-11.00K 19 : RADIOLOGI : Pemeriksaan utama radiologi
penunjang penyakit ginjal dan saluran kemih
PR: FarmasiK:23 PA (2) neoplasma
11.00-12.00PR :Patologi AnatomiANESTESI: dasar keseimbangan
cairan dan elektrolit 2
12.00-13.00ISHOMAISHOMAISHOMA
13.00-14.00KKD IDK I PEMICU IIIKKD IDK II PEMICU III
14.00-15.00
15.00-16.00MANDIRIMANDIRIMANDIRI
RADIOLOGIFARMASIPATOLOGI ANATOMIANESTESI
RADIOLOGI :????????????//FARMASI : ???????????//PA : dr. Kartika
Sp PA, dr Marissa donnaANESTESI : dr. Zulki Maulub SpAn
MINGGU IV21 APRIL22 APRIL23 APRIL24 APRIL25 APRIL
WAKTUSENINSELASARABUKAMISJUMAT
08.00-09.00K24-25: IPD aspek klinik penyakit ginjal dan terapi
Gangguan elektrolit asam basaMANDIRIK 26: Farmakologi 1: diuretik,
antihipertensiMODUL RISETMANDIRI
09.00-10.00EMPATI
K 27 : Farmakologi 2: antibiotik dan antiseptik pada asaluran
kemihK 30: BEDAHEtiologi penyakit ginjal dan saluran kemih dari
aspek bedah
10.00-11.00Pleno pemicu III(NARASUMBER IPD)K 28-29: Farmakologi
3:farmakokenetik dan farmakodinamik pada gangguan fungsi
ginjal,Penyesuaian obat pada gangguan fungsi ginjalPLENO PEMICU IV
(NARASUMBER UROLOGI)
11.00-12.00
12.00-13.00ISHOMA
13.00-14.00KKD IDK I PEMICU IVKKD IIDK II PEMICU IV
14.00-15.00
15.00-16.00MANDIRIMANDIRIMANDIRIMANDIRIMANDIRI
IPDUNIBFARMAKOLOGIUNIBBEDAH UROLOGI
IPD: ????????????///FARMAKOLOGI : dr. Ichsana PUROLOGI/BEDAH :
Dr. Amir Sp B
MINGGU V28 APRIL29 APRIL30 APRIL1 MEI2 MEI
WAKTUSENINSELASARABUKAMISJUMAT
08.00-09.00MANDIRISUMATIF 1UJIAN PRAKTIKUM:HISTOLOGIPATOLOGI
ANATOMIMIKROBIOLOGI
UJIAN PRAKTIKUM:FISIOLOGIFARMAKOLOGIPARASITOLOGI
UJIAN PRAKTIKUM:BIOKIMIAFARMASIPATOLOGI KLINIK
09.00-10.00FORMATIF 1
10.00-11.00UJIAN PRAKTIKUM ANATOMI
11.00-12.00MANDIRI
12.00-13.00ISHOMA
13.00-14.00KKD IIUJIAN PRAKTIKUM ANATOMIKKD IIFORMATIF 2SUMATIF
2
14.00-15.00
15.00-16.00MANDIRIMANDIRIMANDIRIMANDIRI
UNIBUNIBUNIBUNIBUNIB
MINGGU VI5 MEI6 MEI7 MEI8 MEI9 MEI
WAKTUSENINSELASARABUKAMISJUMAT
08.00-09.00MANDIRIREMEDIAL PRAKTIKUM:ANATOMIREMEDIAL
PRAKTIKUM:FISIOLOGIFARMAKOLOGIPARASITOLOGI
REMEDIAL PRAKTIKUM:BIOKIMIAFARMASIPATOLOGI KLINIKREMEDIAL
SUMATIF 2
09.00-10.00 REMEDIAL SUMATIF I
10.00-11.00
11.00-12.00MANDIRI
12.00-13.00ISHOMA
13.00-14.00KKD IIREMEDIAL PRAKTIKUM:HISTOLOGIPATOLOGI
ANATOMIMIKROBIOLOGI
KKD IIPLENO MODUL EMPATI
14.00-15.00
15.00-16.00MANDIRIMANDIRIMANDIRI
UNIBUNIBUNIBUNIBUNIB
SUMBER DAYA
1. SUMBER DAYA MANUSIA
TIM PELAKSANA MODUL GINJAL DAN CAIRAN TUBUH FKUI 2012 2013
NamaJabatanDepartemenNomor Telp/e-mail
Dr. Ninik Mudjihartini, MSKetuaBiokimia085716372063 /
[email protected]
DR. D DR. Dr. Partini P. Trihono, SpA(K)Wakil
KetuaIKA08129060538 / [email protected]
Dr. Inge Permadhi, MS., SpGKSekretaris RegulerIlmu
Gizi08129660212 / [email protected]
Dra. Desak AgungSekretaris
InternasionalFarmasi08563456413/[email protected]
Dr. Minarma Siagian,
MSAnggotaFisiologi0811193237/[email protected]
DR. Dr. Parlindungan Siregar
SpPD,KGHAnggotaIPD0816887730/[email protected]
Dr. Nafrialdi, PhD, SpPDAnggotaFarmakologi08135873649 /
[email protected]
Dr. Mardiastuti HW, MSc,
SpMKAnggotaMikrobiologi08151607840/[email protected]
DR. Dr. Diana Aulia,
SpPK(K)AnggotaPK08158880450/[email protected]
Dr. Gondo Siwanto Gozali, PAKAnggotaAnatomi085286187789
TIM PELAKSANA MODUL GINJAL DAN CAIRAN TUBUH 2014 2015 PSPD
UNIB
Nama
Penasehatdr. Indra G. Mansyur, DHES.Sp. And
Ketuadr. Ichsana Pranatawati
Sekretaris
SekretariatNanda Wijaya
Anggotadr. Hernita Taurustyadr. Hamzah MMdr. Maria Eka P.Ydr.
Sri Yunitadr. Ahmad Azmi Nasutiondr. Lala Foresta V.dr. Novriantika
Lestaridr. Syvia R.Putridr. Suryo Bantolo M.sc.SpSdr. Marissadona A
M.Biomeddr. Zayadi Z M.Pd.Ked
PEMBIMBING PRAKTIKUM FKUI dan PSPD UNIB
Praktikum
Narasumber PSPD Unib
Anatomi1. dr Ahmad Azmi Nasution2.
Histologi1. dr Maria Eka2.
Biokimia1. dr Sylvia r.Putri M.sc
Patologi Klinik1. dr Farolan Dedi SpPk
Patologi Anatomi1. dr Kartika Sp PA2. dr. Marissadona A
m.Biomed
Fisiologi1. dr. Zayadi Z M.Pd.Ked2. dr Sri Yunita
Parasitologi1. dr Lala Foresta2.
Mikrobiologi1. dr Novriantika Lestari
Farmasi1. dr Ichsana Pranatawati
Farmakologi 2. dr Ichsana Pranatawati
3. SARANA & PRASARANA
1. SUMBER PEMBELAJARANSumber pembelajaran berupa : Buku teks
Hand-out (Nara sumber) Pedoman Praktikum Internet
2. MEDIA INSTRUKSIONALMedia instruksional yang digunakan: Slide
projector LCD White Board Flip Chart Mikroskop Sediaan makroskopik
dan mikroskopik serta bahan praktikum lainnya Buku gambar, alat
tulis, alat gambar, buku catatan
3. Prasarana1. 1 ruang kuliah besar untuk 187 peserta2. 2 ruang
kuliah untuk pleno paralel3. 20 ruang kuliah kecil untuk diskusi
kelompok @ 10-12 orang4. Ruang Praktikum 5. Laboratorium
Keterampilan Klinik untuk 210 orang secara bergantian6. Ruang
Komputer 7. Ruang Perpustakaan
Jumlah Kegiatan Kuliah32 jam/162,00 SKS Diskusi Kelompok20
jam/320,62 SKS Laboratorium18 jam/320,56 SKS Pleno12 jam/320,32 SKS
Mandiri 77 jam/641,20 SKS JUMLAH 4,70 SKS
EVALUASI
1. Evaluasi Hasil Pendidikan Perorangan
Evaluasi Hasil Pendidikan Ditentukan berdasarkan hasil dan
proses pendidikan mahasiswa. Kriteria awal untuk mengikuti ujian
(Prerequisite) Setiap mahasiswa wajib mengikuti 80 % kegiatan
diskusi kelompok, 80% kegiatan praktikum, serta menguasai seluruh
keterampilan klinik dasar . Dilakukan 2 kali ujian formatif dan 2
kali ujian sumatif Instrumen Evaluasi Hasil Pendidikan yang
digunakan adalah
Jenis Bobot
A. ProsesDiskusi Kelompok 25 %Tugas Mahasiswa/Log book 10
%Laporan Praktikum 5 %
40 %
B. PengetahuanUjian sumatif I dan II 45 %Ujian Praktikum 15 %60
%
Kriteria kelulusan: nilai rata-rata minimal 55 untuk
masing-masing komponen.2. Evaluasi Program Pendidikan
Evaluasi ProgramBaik, apabila 90% mahasiswa lulus dengan nilai
minimal B minus dan rata-rata 3.0 Evaluasi Proses Program Semua
kegiatan berlangsung sesuai waktu dan rencana. Perubahan jadwal,
waktu dan kegiatan tidak lebih dari 10%. Setiap kegiatan dihadiri
minimal 90% mahasiswa, tutor, narasumber, fasilitator.
LAMPIRAN 1
DISKUSI KELOMPOK (DK)
Mahasiswa dibagi dalam 18 kelompok kecil dengan jumlah anggota
masing-masing kelompok 10-12 orang. Tiap kelompok diberi pemicu.
Fasilitator bertugas memfasilitasi proses pembelajaran menurut
langkah-langkah Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Tiap mahasiswa
ditugaskan untuk membuat catatan diskusi mengenai
pertanyaaan-pertanyaan yang timbul selama diskusi serta jawabannya.
Catatan diskusi dikumpulkan dan akan dinilai oleh fasilitator.
Hasil diskusi dipresentasikan oleh kelompok dalam Diskusi
Pleno.
Catatan mahasiswa harus meliputi: Data Identifikasi masalah
Urutan pertanyaan Jawaban pertanyaan disertai daftar rujukan Hasil
pleno yang bersifat meluruskan informasi, cantumkan rujukannya
KUMPULAN PEMICU
PEMICU 1 TRAUMA KEPALA (PRODUKSI URIN BANYAK DAN ENCER)
Seorang wanita berumur 27 tahun, dirawat di ICU setelah
kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan cidera kepala 3 hari yang
lalu. Pemeriksaan menunjukkan adanya edema otak tanpa perdarahan.
Saat ini kondisi pasien stabil. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
kesadaran kompos mentis, tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 108 kali
per menit, suhu 370 Celcius, frekwensi pernafasan 20 kali/menit.
Lidah kering, pemeriksaan jantung, paru, abdomen dan ekstremitas
dalam batas normal kecuali didapatkan turgor kulit menurun. Perawat
ICU melaporkan adanya hipernatremia dari hasil pemeriksaan darah
pasien tersebut. Selain itu ia melaporkan produksi urin pasien
banyak dan encer.
PEMICU II
BENGKAK SELURUH TUBUH
A, seorang anak lelaki berusia 4 tahun datang ke poliklinik
dengan keluhan bengkak di seluruh tubuh sejak 2 minggu yang lalu.
Dari aloanamnesis pada Ibu pasien diperoleh keterangan bahwa sejak
1 minggu yang lalu Ibu memperhatikan kedua kelopak mata anaknya
sembab/bengkak ketika bangun tidur, dan bengkak tersebut menghilang
pada siang hari. Sejak 5 hari yang lalu bengkak di kedua kelopak
mata menetap, ditambah lagi bengkak di tungkai bawah dan perut
tampak membesar. Keluhan demam, kuning dan sesak disangkal. Pasien
tetap beraktivitas seperti biasa. Buang air kecil berkurang, dan
tampak keruh.
Data tambahan Pemicu II (diberikan pada akhir DK-1)Tekanan
Darah: 100/70 mmHg, frekwensi nadi : 72x/menit, teratur, isi cukup,
RR : 32 x/menit, Suhu : 36,90 CPemeriksaan fisik : BB = 20 kg, PB
100 cmMata : sklera tidak ikterik, palpebra edem (+)JVP : 5-2 cm
H2O, THT: tidak ada kelainanJantung dan paru : dalam batas
normalAbdomen : balotemen (-), shifting dullness (+)Ekstremitas :
edema pitting +/+, palmar eritema (-)Skrotum edema (+).
Laboratorium:Hematologi rutin: Hb 13,5 g/dl; Ht 41%, trombosit
350.000/uL, lekosit 7000/uLLED : 40 mm, albumin 1,8 g/dL (3,5 5
g/dL), globulin 3 g/dL, ureum 30 mg/dL (20-40 mg/dL), kreatinin
0,6mg/dL (0,6-1,2). Kolesterol 280 mg/dL Urinalisis: BJ 1,030, pH
urin 7, protein +4, glukosa tidak ada, leukosit esterase negatif.
Sedimen: eritrosit 2-3/LPB, lekosit 0-2/LPB, silinder eritrosit
(-), silinder hyaline (+)
PEMICU III
PENYAKIT GINJAL KRONIK-NEFROPATI DIABETIK-DIALISIS
Tn. A, 50 tahun datang berobat ke Poliklinik dengan keluhan
bengkak di kedua tungkai sejak 2 minggu yang lalu. Pasien juga
mengeluh mual dengan nafsu makan berkurang. Bila berkemih, urin
terlihat keruh dengan busa yang banyak. Pasien juga memiliki
riwayat diabetes melitus 10 tahun Keluhan sesak disangkal dan tidak
terdapat riwayat sakit kuning sebelumnya
Data di bawah ini diberikan menjelang akhir DK 1, sedapatnya
mahasiswa diarahkan untuk bertanya pemeriksan yang dibutuhkan,
tidak diberikan hasil laboratorium atau PF (pemeriksaan fisik)
secara utuh.
Pemeriksaan fisik:Keadaan umum tak tampak sakit, kompos mentis.
Tinggi badan 160 cm, berat badan 60 kg.TD 160/100 mmHg, frekuensi
Nadi 84/menit, reguler, napas 22 kali /menit, dalam. Suhu 36,5
0C.
Konjungtiva pucat, sklera tidak ikterik. JVP 5+0 cm H2O. Batas
jantung kiri pada 1 jari lateral garis midklavikula kiri (melebar
ke kiri). Paru dalam batas normal. Pada pemeriksaan abdomen
terdapat hepar 1 jari di bawah arkus kosta, tepi tumpul, kenyal,
permukaan rata, nyeri tekan (-), bruit (-). Balotemen (-) dan
shifting dullness (+). Ekstremitas edema (+).
Laboratorium: Hemoglobin 8 g/dL, Hematokrit 26 %, Lekosit
8500/uL, Trombosit 180.000/ uL.Ureum 80 mg/dL, kreatinin 2,6 mg/dL.
Natrium 140 mEq/L, Kalium 4 mEq/L, Cl 100 mEq/L. Gula darah sewaktu
240 mg/dL.Urin lengkap: Protein (+3), Glukosa (+), Sedimen:
Eritrosit 1-2/LPB, Leukosit 2-3/LPB, Silinder (-).
Dokter memberikan terapi: 1. Furosemid 2 x 1 tablet 2. Kaptopril
2 x 25 mg
PEMICU IV
RETENSI URIN
Seorang laki laki berusia 65 tahun datang berobat ke UGD dengan
keluhan tidak bisa kencing sejak 10 jam yang lalu. Terdapat riwayat
sulit kencing sejak 1 tahun yang lalu dan tiap malam hari harus
terbangun sampai 4 kali untuk kencing. Tidak ada riwayat demam,
nyeri pinggang, BAK merah, BAK berpasir dan nyeri BAK (-) .Tidak
ada riwayat trauma tulang belakang dan kencing manis.
Pemeriksaan fisik :Keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran
kompos mentisTD 130/80mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, Nafas
20x/menit, Suhu 37CKonjungtiva tak pucat, sklera tak ikterik,
JVP5-2 cm H2O. Pemeriksaan jantung dan paru dalam batas
normal.Abdomen: tampak benjolan di suprasimfisis, teraba benjolan
di suprasimfisis, dinding rata, kenyal, nyeri tekan (+), balotemen
(-), bising usus (+) normal.Punggung: Nyeri tekan (-), Nyeri ketok
(-),Colok dubur: TSA baik, ampula tidak kolaps, mukosa licin,
prostat kenyal simetris, nodul (-), TBP 60grLaboratorium:
Hematologi rutin : Hb 13g/dL, Ht 39%, Leukosit 8000/uL, Trombosit
250.000/uL Ureum : 35, Kreatinin : 1,3, PSA 3 ng/ml Urinalisis :
eritrosit 15/LPB, Leukosit 5/LPB, silinder (-) , kristal (-)USG
Ginjal : Tidak terdapat pelebaran sistem pelvio kalises kedua
ginjal, tidak terdapat batu pada ginjal, buli-buli normal, prostat
membesar, normoechoic, ukuran 66cc
Terapi:Dokter memberikan tablet untuk memudahkan proses BAK
(Buang Air Kecil)
PROBLEM BASED LEARNING :PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
BERDASARKAN MASALAH (BDM)
A. FALSAFAH DASAR
Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa senantiasa wajib menggunakan
ilmu pengetahuan dalam menjelaskan terjadinya suatu masalah serta
penanggulangannya. Oleh karena itu dalam pembelajaran mahasiswa,
perolehan ilmu pengetahuan perlu dilatihkan bersama dengan
ketrampilan berpikir analitik yang diperlukan untuk
mengidentifikasi dan menanggulangi masalah sesuai dengan metode
ilmiah disiplin ilmu tertentu.
Seorang dokter akan senantiasa menanggulangi masalah kedokteran
pasien/masyarakat, karena itu penerapan langkah penanggulangan
masalah secara ilmiah perlu menjadi satu kemahiran, di samping
pembinaan sikap kepedulian terhadap lingkungan sejak awal. Secara
khusus metode belajar berdasarkan masalah (BDM/PBL) bertujuan
memantapkan pembelajaran dengan cara menghubungkan apa yang telah
diketahui mahasiswa dengan pengetahuan baru, yang dapat menunjukkan
kesinambungan pengetahuan yang dipelajarinya. Cara pembelajaran ini
sebenarnya akan selalu dapat digunakan bahkan setelah seseorang
lulus dari pendidikan dokter, karena seorang dokter senantiasa akan
menghadapi masalah, dan melakukan langkah penanggulangan masalah
dengan menerapkan ilmu pengetahuan dasar kedokteran. Pemantapan
pembelajaran terjadi kalau mahasiswa dapat mengadakan elaborasi
pengetahuan yang telah dikuasainya.
B. LANGKAH BDM
1. Identifikasi masalah yang terdapat pada pemicu. Istilah yang
tidak jelas diklarifikasi.2. Analisis masalah, yaitu dengan
menguraikan kemungkinan faktor penyebabnya. 3. Penyusunan
pertanyaan yang berkaitan dengan tiap faktor penyebab yang
memerlukan penjelasan, yang dilanjutkan dengan membuat hipotesis
yang sesuai.4. Menetapkan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk
menjawab tiap pertanyaan.5. Menjawab pertanyaan yang sudah dapat
dijawab langsung berdasarkan pengetahuan yang sudah dimiliki.6.
Untuk pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, dilakukan
identifikasi sumber pembelajaran yang sesuai. 7. Belajar mandiri.
Hasil belajar mandiri/tugas baca dicatat dalam buku catatan.8.
Menyusun pengetahuan baru berdasarkan berbagai hal yang telah
dipelajari (pengetahuan lama dan baru).9. Langkah BDM dapat diulang
seluruhnya atau sebagian sebagaimana dibutuhkan.10.
Mengidentifikasi hal-hal yang belum dipelajari.11. Merangkum
hal-hal yang telah dipelajari.12. Bila mungkin, menguji pemahaman
pengetahuan yang didapat dengan menerapkannya pada masalah
lain.
C. PANDUAN UNTUK MAHASISWA
Berdasarkan Langkah BDM dalam butir B, Diskusi dapat dibagi
menjadi Diskusi Kelompok-1 (DK-1) untuk penerapan langkah 1 s/d 7,
serta Diskusi kelompok-2 untuk penerapan langkah 9 s/d 12.
Panduan Diskusi Kelompok-1 (DK-1)1. Untuk setiap diskusi
kelompok, pilihlah Ketua dan Sekretaris secara bergilir.2. Bacalah
dengan seksama setiap uraian pemicu. Masing-masing mahasiswa
membaca sendiri.3. Identifikasi berbagai masalah dalam pemicu
tersebut.4. Buatlah analisis masalah, yaitu kemungkinan hubungan
antara berbagai isu bila ada, atau kemungkinan mekanisme yang
mendasari berbagai hal yang teridentifikasi di butir (3).
Selanjutnya disusun suatu hipotesis berdasarkan analisis masalah.5.
Susunlah sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan berbagai
kemungkinan hubungan tersebut, atau yang berkaitan dengan
kemungkinan mekanisme yang mendasari hal tersebut yang Saudara
belum ketahui.6. Urutkan pertanyaan tersebut secara sistematik
berdasarkan pertanyaan kunci: apa, mengapa, bagaimana dan
seterusnya.7. Tetapkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab
tiap pertanyaan.8. Pilih pertanyaan yang sudah dapat dijawab
langsung berdasarkan ilmu pengetahuan yang Saudara miliki.9. Untuk
pertanyaan yang belum terjawab, rencanakan pencarian jawaban secara
mandiri. Jika tugas belajar mandiri dibagi dalam kelompok, setiap
pertanyaan sedikitnya dijawab oleh 2-3 mahasiswa. 10. Saudara harus
mencatat proses diskusi mulai dari analisis masalah (langkah 3)
sampai dengan tugas belajar mandiri (langkah 9).
Belajar mandiri (BM)Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar
mahasiswa secara mandiri, yang dilaksanakan setiap selesai diskusi
kelompok. Hasil pencarian dalam belajar mandiri dicatat dalam buku
catatan Saudara. Rujukan yang digunakan dalam belajar mandiri wajib
dicantumkan, yang dapat disusun dengan sistem nomor rujukan.
Panduan Diskusi Kelompok-2 (DK-2)1. Pilihlah Ketua dan
Sekretaris Diskusi Kelompok.2. Tiap mahasiswa melaporkan hasil
tugas belajar mandirinya dengan menyebut sumber bacaannya.
Mahasiswa lainnya menyimak dan mencatat seperlunya bila ada yang
perlu dibahas.3. Setelah semua melaporkan hasil tugas baca,
dilakukan pembahasan bersama. Dalam pembahasan, kaitkan selalu
pembahasan dengan pertanyaannya.4. Gunakan jawaban yang Saudara
peroleh untuk menjelaskan masalah yang teridentifikasi dalam
pemicu.5. Setelah seluruh kegiatan diskusi selesai, seluruh peserta
kelompok menyusun/merapikan catatan hasil tugas baca yang
dikumpulkan dari masing-masing peserta (rangkuman), dalam buku
catatan masing-masing.
LAMPIRAN 3
URAIAN TUGAS TIM PENGELOLA MODUL
Pengelola modul terdiri atas Ketua Modul Wakil Ketua Modul
Sekretaris Modul Kelas Reguler dan Kelas Internasional Tenaga
sekretariat 3 orang (sesuai penetapan Manajer SDM)SEBELUM
PELAKSANAAN MODUL1. Menilai kembali matriks kegiatan, untuk
disesuaikan dengana. hari libur resmib. ketersediaan fasilitas
ruang laboratorium/skills lab dsbc. ketersediaan waktu narasumber
pemberi kuliahd. fasilitas pendidikan di Rumah Sakit Pengembangan
Pusat Unggulan: Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan (RSP), Rumah
Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr.Sulianti Saroso Jakarta (RSPI-SS),
RSAB Harapan Kita dan Pusat Jantung Nasional Harapan Kita (PJNHK)2.
Menerima dari Koordinator Tahuna. daftar nama dan kelompok
mahasiswa (sumber: pengelola Program Pendidikan Kelas Reguler &
Kelas Khusus Internasional)b. form evaluasi diskusi kelompok oleh
tutor (sumber: MEU)c. daftar nama fasilitator (sumber: Manajer SDM
)3. Menyelenggarakan rapat persiapan a. dengan narasumber
tentang:i. Kuliah: Kesiapan waktu dan materi, termasuk
kesinambungan antara materi satu kuliah dengan lainnya (bila ada
kesinambungan)ii. Pleno dan Umpan balik: Kesiapan waktu 3-4
narasumber setiap pleno, serta tindak lanjut pada saat Umpan balik
pasca plenoiii. Kesiapan materi ajar dalam bentuk OUTLINE
KULIAH/HANDOUT untuk upload ke virtual class dan diserahkan ke staf
Labkom (Sdr. Syafei) atau ke website KURFAK 2005 di
http://kurfak2005.fk.ui.ac.id/index.htm (melalui Sekretariat
MEU)iv. Kisi-kisi materi ujian serta jadwal kerja pembuatan naskah
ujianv. Pembagian BPSPb. dengan fasilitator tentang:i. Penjelasan
tujuan modulii. Hal penting yang terkait dengan materi diskusi
kelompok misalnya: pemicu dan pointers/keywords/daftar
pertanyaan/jawaban/concept mapiii. Evaluasi yang harus dilaksanakan
oleh fasilitator dan cara melakukannyaiv. Kepastian kesediaan waktu
dan mekanisme penggantian fasilitator dalam pelaksanaan modulv.
Penjelasan pembagian kelompok dan ruangan diskusivi. Hal yang harus
dilakukan oleh fasilitator pada hari H (langsung ke tempat
diskusi/harus ke sekretariat dulu mengambil facilitator kit,
mengisi daftar hadir/daftar hadir diedarkan (sidak)vii. Kesediaan
fasilitator menjadi pengawas ujian tulisviii. Penjelasan keuangan
yang akan diperoleh fasilitatorix. Pembagian BPSP4. Membagikan Buku
Pedoman Kerja Mahasiswa (BPKM) yang telah disiapkan oleh UPK/MEU
kepada mahasiswa/wakil mahasiswa 5. Menggandakan referensi wajib
sebanyak kelompok mahasiswa dan membagikannya kepada
mahasiswa/wakil mahasiswa
SAAT PELAKSANAAN MODUL
1. Menyiapkan ruang kegiatan dan kelengkapan sbb:a.
Kuliah/Pleno/Umpan balik: ruang kuliah + AVA + extra mikrofon tanpa
kabel 3 set untuk mahasiswab. Diskusi: ruang diskusi sejumlah
kelompok mahasiswa + flipchart + kertas + spidol2. Memantau
keterlaksanaan kegiatan a. Kuliah/Pleno/Umpan balikb. Diskusi
Kelompokcatatan: kegiatan praktikum diselenggarakan oleh departemen
penyelenggara praktikum dengan koordinator staf departemen ybs
bekerja sama dengan pengelola modul kegiatan KKD diselenggarakan
oleh pengelola modul KKD
3. Memantau kehadiran mahasiswa dan permasalahannya untuk
dilaporkan kepada Pembimbing Akademik (PA)4. Melaksanakan rapat
evaluasi mingguan pengelola modul dengan narasumber, fasilitator
dan instruktur5. Menyelenggarakan evaluasi hasil pembelajarana.
Persiapan:i. Jadwal & lokasi ujian: waktu, ruang ujian,
pembagian mahasiswa & pengawas ujian berdasarkan ruang
ujian.ii. Bahan evaluasi & pendukung: naskah ujian, lembar
jawaban, tata tertib ujian, daftar hadir mahasiswa & pengawas
ujian & berita acara penyelenggaraan ujianb. Penyelenggaraani.
Melaksanakan ujian sesuai jadwalii. Memeriksa hasil ujian (ujian
tulis MCQ: hasil diperiksa dan dianalisis di MEU)c. Tindak lanjuti.
Menghitung nilai mahasiswa dengan cara yang sesuai dengan panduan
dari MEU. Daftar nilai ditandatangani bersama oleh Ketua Modul dan
Koordinator Tahunii. Mengkaji hasil analisis soal ujian &
membahas dengan narasumber
Catatan: pengelola modul bekerjasama dengan Ketua Program Kelas
Reguler/Kelas Khusus Internasional menyiapkan ruang ujian, jika
diperlukan berkoordinasi dengan Manajer Umum dan Fasilitas6.
Mendukung pelaksanaan evaluasi program oleh MEU dengan membantu
membagikan dan mengumpulkan kuesioner evaluasi program kepada
mahasiswa/staf
PASCA PELAKSANAAN MODUL
1. Menyusun laporan tertulis yang terdiri atas a. LAPORAN
KEGIATANi. Uraian tentang kegiatan yang direncanakan dan
keterlaksanaannyaii. Staf pengajar dan mahasiswa yang terlibat;
rekapitulasi tingkat kehadiran serta catatan penting lainnya dari
staf (juga dilaporkan pada Manajer Sumber Daya Manusia) dan
mahasiswa dalam setiap kegiatan (juga dilaporkan pada Koordinator
Tahun) iii. Catatan khusus yang perlu diperhatikan:1. evaluasi
kehadiran fasilitator diskusi2. evaluasi kehadiran narasumber
kuliah3. evaluasi kehadiran narasumber pleno & umpan balik4.
evaluasi kesiapan sarana dan prasaranaiv. Laporan evaluasi terdiri
atas1. Jenis evaluasi2. Daftar nilai modul setiap
mahasiswa[footnoteRef:1]*) [1: *) Nilai modul disampaikan dalam
bentuk tercetak (print out) dan rekaman elektronik nya.]
v. Penutup: kesimpulan dan saran
Laporan pelaksanaan modul disampaikan kepada Koordinator Tahun
terkait 2 minggu setelah pelaksanaan modul selesai kecuali pada
modul terakhir semester genap disampaikan dalam waktu 1 minggu.b.
LAPORAN KEUANGANLaporan tertulis (disertai bukti pertanggung
jawaban) diselesaikan dengan Manajer Keuangan. Copy laporan
disampaikan kepada Pengelola Pendidikan Dokter FKUI serta MEU.2.
Menyajikan laporan modul pada rapat evaluasi modul yang
diselenggarakan oleh Koordinator Tahun3. Menyerahkan nilai akhir
modul*) pasca kepada Koordinator Tahun selambat-lambatnya 2 (dua)
hari sebelum rapat yudisium. Nilai Modul adalah nilai huruf sesuai
konversi nilai yang mengikuti revisi Kurfak Maret 2006 (surat Wadek
I FKUI no. 1791/PT02.M1 FK/Q/2006).
4. Mengikuti rapat yudisium yang diselenggarakan oleh
Koordinator Tahun, sekaligus melakukan pengecekan nilai modul hasil
rekapitulasi Koordinator Tahun.
44Buku Panduan Staf Pengajar (BPSP) M odul Ginjal & Cairan
Tubuh,PSPD Unib, 2013-2014
LAMPIRAN 4
EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN KURFAK 2005
TATA LAKSANA UJIAN MODULPenilain modul dinilai dari 2 aspek :1.
Kognitif dan praktek dengan bobot 60% 2. Proses sikap dan attitude
dengan bobot 40%
Tindak Lanjut di modulJika tidak lulus modul, dilakukan remedial
pada akhir semester. Nilai modul sesudah remedial maksimal C, dan
nilai ini merupakan angka yang dibawa ke rapat yudisium. Tidak ada
perbaikan angka pada rapat yudisium dan tidak ada remedial pasca
yudisium.
TINDAK LANJUT YUDISIUM semester genap 1. Lulus 2. Mengulang
modul 3. DO
Predikat kelulusanip/ipkYUDISIUM TINGKATYUDISIUM SARJANA
KEDOKTERAN
2.00 2.75memuaskanmemuaskan
2.76 3.50sangat memuaskansangat memuaskan
3.51 4.00penghargaancum laude
ip/ipkYUDISIUM PROFESI
2.50 3.00memuaskan
3.01 3.50 sangat memuaskan
3.51 4.00cum laude
Keterangan:1. Lulus modul : nilai akhir 55 (C) untuk setiap
modul dengan nilai steiap komponen tidak kurang dari 552. Mengulang
modul : Bila nilai modul kurang dari Ca. Modul yang tidak lulus
harus diulang terlebih dahulu pada kesempatan pertama sesuai jadwal
KURFAK 2005b. Mahasiswa dapat melanjutkan ke modul semester
selanjutnyac. Rencana waktu pengulangan modul pada satu tahun
akademik diatur oleh Ketua Sub Program3. DO- putus studi (sesuai
dengan peraturan akademik UI SK no 478/SK/R/UI/2004)a. Apabila pada
evaluasi 2 (dua) semester pertama tidak memperoleh IP minimal 2,0
(dua koma nol) dari sekurang-kurangnya 24 SKS terbaikb. Apabila
pada evaluasi 4 semester pertama tidak memperoleh IP minimal 2,0
(dua koma nol) dari sekurang-kurangnya 48 SKS terbaikc. Apabila
pada evaluasi 8 semester pertama tidak memperoleh IP minimal 2,0
(dua koma nol) dari sekurang-kurangnya 96 SKS terbaikd. Apabila
pada evaluasi akhir masa studi tidak memeproleh indeks prestasi
minimal dari beban studi yang dipersyaratkan dengan nilai terendah
Ce. Apabila masa studi tidak dapat diselesaikan dalam waktu 1 n
Panduan penetapan nilai modul SUB PROGRAM ILMU KEDOKTERAN
TERINTEGRASI/INTEGRATED MEDICAL SCIENCESKURFAK 2005 FAKULTAS
KEdOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA
Perbandingan nilai Proses : Pengetahuan = 40 : 60 Nilai minimum
yang harus dicapai di setiap komponen penilaian = 55, dengan
ketentuan sbb: Nilai Proses dapat terdiri atas nilai diskusi PBL,
praktikum, buku catatan, dengan masing-masing nilai minimum = 55
Nilai Pengetahuan dapat terdiri atas berbagai nilai hasil ujian
(mis ujian sumatif1, ujian sumatif 2, ujian praktikum, dsb) dengan
masing-masing ujian nilai minimum = 55 Nilai modul ditetapkan
berdasarkan perhitungan bobot masing-masing nilai, sesuai ketentuan
modul yang tercantum dalam BRP
TINDAK LANJUT APABILA NILAI MINIMUM KOMPONEN TIDAK TERCAPAI
Apabila nilai minimum komponen penilaian tidak tercapai,
penghitungan nilai modul tidak dapat dilakukan. Pada saat itu nilai
diadministrasikan di SIAK NG dengan nilai I Mahasiswa dengan nilai
I diberi kesempatan mengikuti program perbaikan nilai (remedial).
Penjadwalan remedial ditetapkan oleh ketua modul, dengan
memperhatikan bahwa mahasiswa diberi kesempatan untuk menyiapkan
diri dan tidak mengganggu keikutsertaan mahasiswa di modul lain.
Program remedial diselenggarakan satu kali, dan dalam KBK FKUI 2005
waktu yang disediakan untuk program remedial adalah di akhir
semester berjalan. Proses perbaikan nilai (remedial) akan
menghasilkan nilai komponen sebagai pengganti nilai sebelumnya,
dengan ketentuan nilai maksimum hasil remedial adalah 55.
Selanjutnya nilai modul dihitung berdasarkan ketentuan penghitungan
nilai modul seperti yang tercantum dalam BRP. Apabila telah
dilaksanakan proses perbaikan nilai (remedial) dan masih belum
dapat mencapai nilai minimal, maka nilai modul diadministrasikan
dengan nilai