BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini kita telah mengetahui bahwa Indonesia dikenal negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Sebagai negara dengan luas wilayah laut lebih besar dari luas wilayah darat, sekitar 70%. Salah satu kekayaan alam yang bisa kita manfaatkan adalah sumber hayati. Oleh karena itu banyak sekali sumber daya alam yang terkandung di Indonesia khususnya di perairan sehingga banyak yang bisa kita manfaatkan sebagai bahan dasar suatu produk yang mempunyai nilai jual misalnya seperti rumput laut. Sember daya ini biasanya dapat di temui di perairan yang berasoisasi dalam keadaan ekosistem terumbu karang. Rumput laut alam biasanya dapat hidup di atas substrat pasir dan karang mati. Beberapa daerah pantai di selatan Jawa dan Pantai Barat Sumatera, rumput laut banyak ditemui hidup di atas karang-karang terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak. Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga. Tanaman ini adalah ganggang multiseluler golongan divisi thallophyta. Berbeda pada tanaman sempurna pada umumnya, rumput laut tidak memiliki akar, batang, dan daun. Jenis rumput laut sangat beragam, mulai dari yang berbentuk bulat, pipih, tabung atau seperti ranting dahan yang 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini kita telah mengetahui bahwa Indonesia dikenal negara yang subur dan
kaya akan sumber daya alam. Sebagai negara dengan luas wilayah laut lebih besar
dari luas wilayah darat, sekitar 70%. Salah satu kekayaan alam yang bisa kita
manfaatkan adalah sumber hayati. Oleh karena itu banyak sekali sumber daya alam
yang terkandung di Indonesia khususnya di perairan sehingga banyak yang bisa kita
manfaatkan sebagai bahan dasar suatu produk yang mempunyai nilai jual misalnya
seperti rumput laut.
Sember daya ini biasanya dapat di temui di perairan yang berasoisasi dalam
keadaan ekosistem terumbu karang. Rumput laut alam biasanya dapat hidup di atas
substrat pasir dan karang mati. Beberapa daerah pantai di selatan Jawa dan Pantai
Barat Sumatera, rumput laut banyak ditemui hidup di atas karang-karang terjal yang
melindungi pantai dari deburan ombak.
Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga. Tanaman ini adalah
ganggang multiseluler golongan divisi thallophyta. Berbeda pada tanaman sempurna
pada umumnya, rumput laut tidak memiliki akar, batang, dan daun. Jenis rumput laut
sangat beragam, mulai dari yang berbentuk bulat, pipih, tabung atau seperti ranting
dahan yang bercabang-cabang. Seperti layaknya tanaman darat pada umumnya,
rumput laut juga memiliki klorofil atau pigmen warna yang lain. Secara umum,
rumput laut yang dapat dimakan adalah jenis ganggang biru (Cyanophyceae),
ganggang hijau (Chlorophyceae), ganggang merah (Redophyceae) atau ganggang
coklat (Phaeophyceae). Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis rumput laut juga
banyak dibudidayakan oleh sebagian masyakat pesisir Indonesia. Contoh jenis
rumput laut yang banyak dibudidayakan diantaranya adalah Euchema cottoni dan
Gracilaria sp.
Rumput laut mempunyai kandungan nutrisi yang sangat lengkap. Secara
kimia rumput laut terdiri dari air (27,8%), protein (3,4%), karbohidrat (3,33%), lemak
(8,5%), serat kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan
1
serat, rumput laut juga mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A, B,
C, D, E dan K) dan makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium, selenium serta
mikro mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium. Kandungan asam amino,
vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10-20 kali lipat dibandingkan dengan
tanaman darat. Rumput laut pada umumnya juga mengandung mineral esensial (besi,
iodin, aluminum, mangan, calsium, nitrogen dapat larut, phrosphor, sulfur, chlor,
silicon, rubidium, srtontium, barium, titaniuum, cobalt, boron, copper, kalium, dan
unsur-unsur lainnya).
Oleh karena itu, meninjau dari segi banyaknya nutrisi yang terkandung dalam
rumput laut dan banyaknya manfaat yang terkandung di dalamnya kami
mengoptimalkan dalam pemanfaatan rumput laut sebagai bahan dasar pembuatan
dodol.
B. Perumusan Masalah
Apabila kita telusuri lebih mendalam potensi yang ada di Desa Lontar di
bidang budidaya rumput laut sebenarnya masih banyak dan lebih kompleks lagi.
Akan tetapi, dalam penulisan laporan ini kami hanya menguraikan sesuai data yang
diperoleh. Hal ini di karenakan kekurangan dan keterbatasan waktu, sumber data
yang diperoleh serta kemampuan yang kami miliki.
Adapun yang menjadi permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah singkat serta letak geografis Desa Lontar
2. Bagaimana industri budidaya rumput laut yang ada di Desa Lontar
3. Bagaimana cara pengolahan rumput laut menjadi sebuah makanan (dodol)
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisaan laporan ini, selain untuk menyelesaikan tugas akhir studi
kelas XII (Dua Belas) tahun Pelajaran 2013/2014 menjelang UN, juga bertujuan
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejarah singkat serta letak geografis Desa Lontar
2
2. Untuk mengetahui industri budidaya rumput laut yang ada di Desa Lontar
3. Untuk mengetahui cara pengolahan rumput laut menjadi sebuah makanan
(dodol)
D. Metode dan Teknik Penulisan
Metode penulisan dalam penyusunan laporan akhir kegiatan menggunakan
metode penelitian deskriptif, karena pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk
menggambarkan potensi desa.
Adapun teknik yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi, yaitu :
1. Survey, yaitu salah satu teknik pengumpulan data dengan cara terjun langsung
pada objek penelitian.
2. Interview, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara berwawancara
langsung dengan kepala desa dan tokoh masyarakat serta semua pihak yang ada di
Desa Lontar untuk memperoleh informasi.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan pada laporan akhir kegiatan observasi ini
adalah sebagai berikut :
1. BAB I. PENDAHULUAN, meliputi : latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penulisan, metode dan teknik penulisan, sistematika penulisan
laporan;
2. BABII. KONDISI OBYEKTIF DESA, meliputi : sejarah singkat desa, letak
geografis desa, monografi Desa Lontar;
3. BAB III. PENGOLAHAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT, meliputi : macam-
macam pengolahan budidaya rumput laut, pemasaran dan omset;
4. BAB IV. LAPORAN KEGIATAN PRIBADI, meliputi : Laporan pribadi
peserta observasi;
5. BABV. PENUTUP, meliputi : kesimpulan dan saran-saran;
6. DAFTAR PUSTAKA
7. LAMPIRAN-LAMPIRAN
3
BAB II
KONDISI OBYEKTIF DESA
A. Sejarah Singkat Desa Lontar
Dinamakan desa Lontar karena pada zaman dahulu terdapat satu pohon yang
cukup besar yang bernama Pohon Lontar. Maka dari itu, masyarakat setempat
menamakan desa ini dengan nama ”Desa Lontar”.
B. Letak Geografis Desa
Lontar adalah salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Tirtayasa
Kabupaten Serang – Banten, yang saat ini dipimpin oleh seorang Kepala Desa
bernama Bapak H. Sukemi Mail. Adapun batas-batas desa tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Sebelah Timur : Laut Jawa
b. Sebelah Barat : Desa Alang-alang
c. Sebelah Selatan : Desa Susukan
d. Sebelah Utara : Desa Sujung
C. Monografi Desa
1. Luas Wilayah Desa Lontar Menurut Kegunaannya :
Luas Wilayah :556,5 ha
Tanah Sawah : 148,5 ha
Sawah irigasi tehnis : 50 ha
Sawah irigasi ½ tehnis : 35 ha
Sawah tadah hujan : 65,5 ha
Pemukiman : 120,5 ha
Luas kuburan : 2 ha
Luas perkantoran : 0,5 ha
Luas prasarana umum : 3,5 ha
Pertambakan : 263,5 ha
4
Tanah rawa : 6 ha
Lahan gambut : 2 ha
Situ/waduk : 10 ha
2. Jumlah Penduduk Desa Lontar
Jumlah penduduk : 6285 jiwa
Laki-laki : 3209 jiwa
Perempuan : 3643 jiwa
3. Tingkat Pendidikan Aparat/Perangkat Desa Lontar :
a. Sarana Pendidikan
TK : 1
SD : 4
SMP : 2
SMA : 1
Madrasah : 2
b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tamat TK : -
Tamat SD : 4256 orang
Tamat SLTP : 1647 orang
Tamat SLTA : 886 orang
Tamat D1 : -
Tamat D2 : 8 orang
Tamat S1 : 17 orang
Tamat S2 : -
c. Lapangan Olahraga
Sepak Bola : 2 lapangan
Bola Voli : 1 lapangan
Bulu Tangkis : 1 lapangan
d. Tempat Ibadah
Musola : 15 tempat
5
Masjid : 2 tempat
4. Kondisi Ekonomi Masyarakat Desa Lontar
Di desa Lontar ini sebagian besar pakerjaan masyarakatnya ialah
sebagai nelayan karena desa ini terletak di pinggir lautan yang cukup besar.
a. Mata Pencaharian Pokok
Petani : 975 orang
Buruh Tani : 525 orang
Buruh Migran Perempuan : 386 orang
Buruh Migran Laki-laki : 176 orang
PNS : 12 orang
Pengrajin Industri Rumah Tangga : 4 orang
Pedagang Keliling : 16 orang
Peternak : 125 orng
Nelayan : 1327 orang
Montir : 7 orang
TNI : -
Polri : 4 orang
b. Peternakan
Kambing : 264 ekor
Kerbau : 117 ekor
Ayam Kampung : 870 ekor
Bebek : 657 ekor
6
STRUKTUR PEMERINTAHAN
DESA LONTARKECAMATAN TIRTAYASA
sKetua RW 01
H. Bunyamin
Sie. Pemerintahan
Rusita
KETUA RW 01
M. SAID
Sie. Pendapatan
Reti
Sie. Pamong Tani
Mastani
Sie. Kesos
Sie. Pembangunan
H. Jaenudi
Kaur. Perencanaan
Halim
Kaur. Umum
Sya’in
Kaur. Keuangan
Humaedi
Sekretaris Desa
Khaerudin
Kepala Desa
BPD
Ketua RW 03
H. Jarya
Ketua RW 05
H. Pudin
Sie. Trantib
Jaiman
Ketua RW 02
H. Riman
Ketua RW 04
Jaiman
RT-RT
7
DUSUN 1
DESA LONTAR
RW 01
H. Bunyamin
RT 01
Niman
RT 02
H. Madnur
RT 03
Samani
RT 04
Saram
RT 05
Rambi
RW 02
H. Wiman
RT 06
Salmi
RW 03
H. Jarya
RT 10
Samlawi
RT 11
Ramlan
RT 12
Mustar
RW 04
Jaiman
RT 14
Mad Rohani
RT 15
Jahuri
RT 16
Basri
RT 17
Samsari
RT 18
Epi
RT 07
Antian
RT 08
Marzuki
RT 09
H. Said
RT 13
Manan
8
DUSUN 2
DESA BERANGBANG
RW 05
H. Pudin
RT 19
Sahrani
RT 20
Saan
RT 21
Hj. Adlah
9
BAB III
PENGOLAHAN INDUSTRI BUDIDAYA RUMPUT LAUT
A. Macam-macam Hasil Budidaya Rumput Laut
Dari sekian banyak hasil olahan budidaya rumput laut berupa makanan seperti