I BUKU KETERANGAN PETA SATÜAN LAHAN DAN TANAH LEMBAR KOTAAGUNG, SUMATERA EXPLANATORY BOOKLET OF THE LAND UNIT AND SOIL MAP OF THE KOTAAGUNG SHEET, SUMATRA Oleh/By : A. Hidayat, H. Darul SWP, Junus Dai, H.Y. Sumulyadi, Hendra £, A. Hermawan., Yayat AH, P. Buurman, T. Balsem SEKALA/SCALE 1:250.000 LEMB AR/SHEET : 1010 •6° •3° - - -0° •3° - -6° 0 99° 0911 ^ 0910 106° 8 TO • ^ 1011 { \ Ml HO - 0 • «a - - • PROYEK PERENCANAAN DAN EVALUASI SUMBER DAYA LAHAN PENGELOLAAN DATA BASE TANAH PUSAT PENELITIAN TANAH BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN LAND RESOURCE EVALUATION AND PLANNING PROJECT SOIL DATA BASE MANAGEMENT CENTER FOR SOIL RESEARCH AGENCY FOR AGRICULTURAL RESEARCH AND DEVELOPMENT 1989
149
Embed
Buku Keterangan Peta Satuan Lahan Dan Tanah Lembar 1010 Kota Agung
BUKU KETERANGAN PETA SATÜAN LAHAN DAN TANAH LEMBAR KOTAAGUNG, SUMATERA EXPLANATORY BOOKLET OF THE LAND UNIT AND SOIL MAP OF THE KOTAAGUNG SHEET, SUMATRA Oleh/By : A. Hidayat, H. Darul SWP, Junus Dai, H.Y. Sumulyadi, Hendra £, A. Hermawan., Yayat AH, P. Buurman, T. Balsem SEKALA/SCALE •6°
1:250.000 99°
LEMB AR/SHEET : 1010 106°
0 -
0 •3° -0° 8
• « a
TO -
•
^
•3°
0911 -
11 01
^ 0910
{ \ Ml HO •
-
-6°
PROYEK PERENCANAAN DAN EVALUASI SUMBER DAYA LAHAN PENGELOLAAN DATA BASE TANAH
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
IBUKU KETERANGANPETA SATÜAN LAHAN DAN TANAHLEMBAR KOTAAGUNG, SUMATERAEXPLANATORY BOOKLET OF THE LAND UNIT AND SOIL MAP
OF THE KOTAAGUNG SHEET, SUMATRA
Oleh/By :
A. Hidayat, H. Darul SWP, Junus Dai, H.Y. Sumulyadi, Hendra £, A. Hermawan.,
Yayat AH, P. Buurman, T. Balsem
SEKALA/SCALE 1:250.000 LEMB AR/SHEET : 1010
•6°
•3°
-
-
-0°
•3°
-
-6°
099°
0911
^ 0910
106°
8
TO
• ^
1011{\
Ml HO
-
0 •
«a
-
-
•
PROYEK PERENCANAAN DAN EVALUASI SUMBER DAYA LAHANPENGELOLAAN DATA BASE TANAHPUSAT PENELITIAN TANAHBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIANLAND RESOURCE EVALUATION AND PLANNING PROJECTSOIL DATA BASE MANAGEMENTCENTER FOR SOIL RESEARCHAGENCY FOR AGRICULTURAL RESEARCH AND DEVELOPMENT1989
Penanggung jawabHead of the Project
DR. M. SUDJADI
Kepala Pusat Penelitian TanahBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
De part erne n Pertanian
The Director of the Center for Soil ResearchAgency for Agricultural Research and Development
Department of Agriculture
Urusan mengenai publikasi ini harus dialaniatkan kepada:
Kepala Pusat Penelitian Tanah
Jalan H. Juanda 98, TUpon 23012Bogor 16123, Indonesia
Correspondence concerning this publication should be addressed to:
The Director of the Center for Soil Research
Jalan K Juanda 98, Phone 23012Bogor 16123, Indonesia
Scanned from original by ISRIC - World Soil Information, as ICSUWorld Data Centre for Soils. The purpose is to make a safedepository for endangered documents and to make the accruedinformation available for consultation, following Fair Use jGuidelines. Every effort is taken to respect Copyright of thematerials within the archives where the identification of theCopyright holder is clear and, where feasible, to contact theoriginators. For questions please contact soil.isric(5)wur.nl Iindicating the item reference number concerned.
BUKU KETERANGANPETA SATUAN LAHAN dan TANAH LEMBAR KOTAAGUNG (1010), SUMATERA
Explanatory booklet of theLAND UNIT and SOIL map of the Kotaagung Sheet (1010), Sumatra
Buku Keterangan Peta Satuan Lahan dan Tanah ini dihasilkan oleh TimPengelolaan Data Base Tanah dari Pn.yek Perencanaan dan EvaluasiSumber Daya Lahan, program kerja sama teknis antara PemerintahRepublik Indonesia dan Bank Pembangunan Asia, dilaksanakan olehPusat Penelitian Tanah (Badan Penelitian dan Pengembangan Per-tanian, Departemen Pertanian) dan dikoordinasikan oleh Badan Koor-dinasi Survei dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL). Survei danpemetaan dilaksanakan oleh Pusat Penelitian Tanah bekerjasamadengan konsultan dari HASK0NING Royal Dutch Consulting Engineersand Architects.
This Explanatory Booklet and the accompanying Land Unit and Soilmap have been produced by the Soil Data Base Management Team of theLand Resource Evaluation and Planning Project (LREP, part II), atechnical cooperation programme between the Government of theRepublic of Indonesia and the Asian Development Bank, executed bythe Center for Soil Research (part of the Agency for AgriculturalResearch and Development of the Department of Agriculture) and su-pervised by the National Coordination Agency for Surveys and dap-ping (BAKOSURTANAL). The survey and mapping were carried out bythe Center for Soil Research, in cooperation with the consultantsof HASKONING Royal Dutch Consulting Engineers and Architects.
PUSAT PENELITIAN TANAH
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
DEPARTEMEN PERTANIAN
CENTER for SOIL RESEARCH
AGENCY for AGRICULTURAL RESEARCH and DEVELOPMENT
DEPARTMENT of AGRICULTURE
Hak cipta dilindungi. Tidak sebagianpun dari publikasi ini dapat direproduksikembali, disimpan dalam suatu sistim penyimpanan dan penarikan data, ataudipindahkan kedalam bentuk apapun atau dengan alat/cara seperti : elektronik,elektrostatik, pita magnetik, mekanik, fotokopi, direkam atau sejenisnya tanpaadanya ijin secara tertulis dari penerbit.
Edisi pertaraa, 1989.
All Rights Reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in aretrieval system or transmitted in any form or by any means: electronic,electrostatic, magnetic tape, mechanical, photocopying, recording or otherwise,without permission in writing from the publishers.
First edition, 1989.
Cara merujuk buku ini:
A.Hidayat, H.Darul SWP, Junus Dai, H.Y.Sumulyadi, Hendra S., A.Hermawan, YayatA.H., P.Buurman dan T.Balsem, 1989. Buku Keterangan Peta Satuan Lahan dan Tanahlembar Kotaagung (1010), Sumatera. Pusat Penelitian Tanah. Bogor.
How to cite this book:
A.Hidayat, H.Darul SWP, Junus Dai, H.Y.Sumulyadi, Hendra S., A.Hermawan, YayatA.H., P.Buurman and T.Balsem, 1989. Explanatory booklet of the Land Unit andSoil map of the Kotaagung Sheet (1010), Sumatra. Center for Soil Research,
1010 - ii
PENUNTUN UNTUK PEMAKAI USER MANUAL
Buku keterangan ini adalah penjelasandari Peta Satuan Lahan dan Tanah lem-bar Kotaagung (1010), Sumatera, sekala1:250.000.
Legenda peta berisikan satuan lahanyang merupakan satuan geomorfik dandibatasi dengan cara menginterpretasifoto udara, citra satelit dan citraRadar. Isi dari tiap satuan lahandiperiksa di lapangan dan kemudiandicatat. Hanya sebagian dari semua in-formasi ini disajikan dalam peta,sedangkan sebagian lagi diberikansecara ringkas dalam Buku Keteranganini; informasi yang lebih lengkapdapat tersedia jika diminta.
Sirobol peta menunjukan grup fisiografi(huruf besar), tipe batuan (hurufkecil), dan pembagian lebih Ianjutberdasarkan atas lereng dan tingkattorehan (pada daerah berlereng danangkatan) atau berdasarkan lingkunganpengendapan/hidrologinya (pada daerahaluvial resen dan marin), yang ditun-jukan oleh angka. Huruf kecil yangberada dimuka kode grup fisiografimenunjukan adanya tutupan dari bahanlain, seper.ti tutupan abu volkan padaperbukitan dari batuan sedimen ataulapisan bahan organik tipis padadataran aluvial.
Grup fisiografi tersebut adalah :Kubah Gambut, Aluvial, Marin, TerasMarin, Dataran Tuf Masam, Dataran, TufMasam Toba, Volkan, Karst, Perbukitan,Pegunungan/Plato dan Aneka Bentuk.Grup Dataran Tuf Masam, Tuf MasamToba, Volkan, Kubah Gambut dan Karstpembagiannya didasarkan pada tipebatuan dan morfologi yang spesifikyang hubungannya erat dengan sifattanah yang spesifik. Grup yang lainnyasebagian besar hanya berdasarkan padaraorfologi.
Untuk semua satuan lahan, data keadaantanah dan hubungan tanah dengan ben-tang alam disajikan pada Uraian
This booklet is an explanation of the1:250,000 scale Land Unit and Soil mapof the Kotaagung mapsheet (1010),Sumatra.
The legend of the map consists of LandUnits, which are geomorphic units,delineated by interpretation of imagessuch as aerial photographs, satelliteimagery and Synthetic Aperture Radar.The contents of each of the units ischecked in the field and recorded.Only part of this information can berepresented in the map; the remainderis briefly documented in the presentexplanatory notes, and more completeinformation is available upon request.
Map symbol s indicate physiographicgroup .(capital letter), rock type(lower case letter), and subdivisionsaccording to slope and dissection (insloping and uplifted areas) or tosedimentary/hydrological environment(in recent alluvial and marine areas),indicated with numbers. Lower caseletters preceding the physiographicgroup code are used to indicate coversof material with differing composi-tion, such as volcanic ash covers onhills of sedimentary rocks, or thinpeat on alluvial plain units.
The physiographic groups are : PeatDomes, Alluvial, Marine, Marine Ter-race, Acid Tuff Plains, Plains, TobaAcid Tuff, Volcanic, Karst, Hill,Mountain/Plateau and Miscellaneous.The Acid Tuff Plain, the Toba AcidTuff, the Volcanic, the Peat Domes andthe Karst group are based on rock typeand specific morphology, with a closelink to specific soil characterestics.The other groups are largely mor-phological .
For all land units, data on soils andsoil/landscape relations are presentedin the Land Unit Descriptions. These
1010 - iii
Satuan Lahan. Uraian satuan lahan inimerupakan bagian terpenting dari BukuKeterangan ini sebab semua informasiyang diperlukan untuk mengevaluasisetiap satuan lahan untuk penggunaantertentu disajikan disini.
Semua informasi geografik dapatdiperoleh dalam format komputer(didigitasi). Semua data utama daritanah (dari profil yang dianalisis)juga disimpan dalam komputer dari dapattersedia bagi para pemakai yang memer-lukan. Pada tahap selaniutnva.perangkat lunak untuk evaluasi lahanyang mempergunakan parameter-parameteryang ada pada uraian satuan lahan akansegera disediakan oleh Proyek Penge-lolaan Data Base Tanah (PDBT).
Permintaan untuk penilaian KesesuaianLahan dari tiap satuan lahan untukberbagai keperluan dapat diajukan kePusat Penelitian Tanah, Bogor.
descriptions form an essential part ofthe Explanatory Notes, because all in-formation that is necessary toevaluate a land unit for specific usesis listed here.
All geographic information is avail-able in computer (digitized) format.All primary soil information (analyzedprofiles) is also computerized and canbe made available to the user. At alater stage, land evaluation softwarewhich us^<: t-ho r\?*~?™cVcrc listed j.tithe Land Unit Descriptions will bemade available by the Soil Data BaseManagement Proyect (SDBM).
Requests for suitability ratings ofthe land units for various purposescan be submitted to the Center forSoil Research, Bogor.
1010 - iv
DAFTAR ISIHal aman
1. Pendahuluan 11.1. Latar belakang 11.2. Konsepsi legenda : 11.3. Struktur legenda satuan lahan 2
2. Metodologi 32.1. Peta dasar 32.2. Interpretasi citra 42.3. Survei dan data lapangan 42.4. Uraian satuan lahan 52.5. Data base dan pengelolaan data . 62.6. Relaibilitas peta 9
3. Lokasi daerah peta dan sumber informasi 103.1. Lokasi dan batas admlnistrasi 103.2. Sumber informasi 10
4. Keadaan umum fisik daerah 104.1. Geologi 104.2. Fisiografi 164.3. Hidrologi '. 18
5. Satuan lahan 195.1. Satuan lahan dan tanah 195.2. Isi dari uraian satuan lahan 23
6. Daf tar pustaka 23Laporan pemetaan tanah 24
Daftar Gambaran
Gambar 1. Lokasi peta dan batas administras! 7Gambar 2. Relaibilitas peta 8Gambar 3. Indeks peta topografi dan jalur terbang potret udara 11Gambar 4. Indeks citra Radar STAR-1 dan Landsat 12Gambar 5. Indeks laporan survei dan pemetaan tanah 13Gambar 6. Peta geologi bagan 14Gambar 7. Grup fisiograf i 15Gambar 8. Satuan lahan, blok diagram dan penampang melintang 21
Daftar Tabel
Tabel 1. Grup fisiografi 2Tabel 2. Analisis standar dan tambahan PDBT 5Tabel 3. Nomor dan nama lembaran peta topografi sekala 1:50.000 10
Lampiran
Lampiran 1. Uraian satuan iahan 25
1010 - v
CONTENTSPage
2. InCroducCion 11.1. Background ' 11.2. Legend concept ' 11.3. Structure of the land unit legend 2
2. Methodology 32.1. Base maps 32.2. Image interpretation 42.3. Field survey and field data 42.4. Land unie description 52.5. Data bases and data processing &2. C . 1'to.^j j. ex i d u n XL y 9
3. (Map location and sources of information) 103.1. (Location and administrative boundaries) 103.2. (Sources of information) , 10
4. (General physiography of Che area) 104.1. (Geology) 104.2. (Physiography) 164.3. (Hydrology) 18
5. (Land units) 195.1. (Land units and soils) 195.2. (Contents of a land unit description) 23
6. (References) 23(Soil survey reports) 24
List of Figures
Figure 1. Location and administrâtive boundaries 7Figure 2. Map rel lability 8Figure 3. Index of topographic maps and flight lines of aerial photos .. 11Figure 4. Index of STAR-1 Radar and LandsaC imagery 12Figure 5. Index of soil survey reports 13Figure 6. Geological sketch map 14Figure 7. Physiographic groups 15Figure 8. Land units, block diagram and cross section 21
List of Tables
Table 1. Physiographic groups 2Table 2. Standard and additional SDBM soil analyses 5Table 3. Numbers and names of 1:50,000 topographic maps 10
Appendix
Appendix 1 : Land unit descriptions 25
1010 - vi
1. PENDAHULUAN 1. INTRODUCTIOH
l.l.Latar belakang
Buku Keterangan dan Peta Satuan Lahan& Tanah ini merupakan sebagian hasilakhir survei tanah tinjau Sumatra yangdilaksanakan untuk Proyek Perencanaandan Evaluasi Sumber Daya Lahan dandiprakarsai tahun 1985 oleh PemerintahIndonesia serta dibiayai oleh BankPembangunan Asia.Pelaksanaan survei dilakukan antarabulan Nopember dan Desember 1987 olehTim Survei Tanah dari Pusat PenelitianTanah, sedangkan korelasinya dilakukanpada bulan Januari - Februari 1989.
1.2.Konsepsi legenda
Legenda untuk survei ini didasarkanpada pendekatan satuan lahan. Pen-dekatan ini dianggap paling sesuai un-tuk survei ini, sebab pada sekala1:250.000 dengan intensitas pengamatanlapangan yang kurang, semua batassatuan dapat ditarik dengan caramenginterpretasi citra. Legenda satuanlahan memungkinkan adanya pembatasansetiap satuan dengan sembarang ukuranyang masih dapat dipetakan (tergantungskala peta) dengan memanfaatkan nama-nama morfologi sederhana danberulang. Pendekatan ini menunjangStruktur hirarki dan merupakan sistemterbuka sehingga dapat diperbaharulsesuai dengan penerapannya di In-donesia; ia tidak memuat parameteriklim (parameter iklim disimpan dalamdata base terpisah dan dapat digabungdengan data base satuan lahan).Tambahan pula legenda satuan lahanerat hubungannya dengan legenda ter-dahulu di Indonesia mengenai bentuklahan, sistem lahan dan satuan lahantanpa k e l i r u p e n g g u n a a n n y a(Desaunettes, 1977; RePPProT, 1985-1988; Kips et al., 1981.
Satuan Lahan ini diberi batasan berupalahan dimana satu atau lebih komponen-nya mempunyai ciri-ciri khusus danmerupakan satuan lingkungan dengansembarang ukuran yang dapat dibatasipada peta. Satuan terkecil yang masih
1.1.Background
This explanatory booklet and the in-cluded maps are part of the finalresults of the reconnaissance soilsurvey of Sumatra, which was carriedout for the Land Resources Evaluationand Planning Project (LREP), initiatedin 1985 by the Goverment of theRepublic Indonesia and financed by theAsian Development Bank.The sheet was surveyed between Novem-ber and December 1987, by teams ofCenter for Soil Research (CSR). Mapcorrelation was done in January -February 1989.
1.2.Legend concept
The legend for this survey is based onthe Land Unit approach. This approachis considered most suitable for thissurvey, because at a scale of1:250,000 , with low-density fieldchecks, all unit boundaries are ob-tained by image interpretation. Theland unit legend allows the delinea-tion of mappable units of any size(depending on map scale), it makes useof morphological names which aresimple and recurrent, it supports anhierarchical structure, it is an opensystem that can be amended for useanywhere in Indonesia, and it does notcontain climatic parameters (theclimatic parameters are stored in aseparate data base which can be com-bined with the land unit data base).
Furthermore, the land unit legend isclosely related to previous Indonesianland form, land system and land unitlegends (Desaunettes, 1977; RèPPProT,1985-1988; Kips et al,, 1981) withoutbeing confusing.
A Land Unit is defined here as an areaof land of which one or more at-tributes have special characteristics,and it refers to an environmental unitof any size that can be delineated.The smallest unit that can be
1010 - 1
dapat dibatasi tanpa menghiraukansekalanya berukuran 2 mm lebarnya bilabentuk memanjang dan kurang lebih 3sampai 4 mm bila berbentuk bülat. Padasekala 1:250.000, suatu satuan yangmembulat dengan diagonal 4 mm meliputikurang lebih 80 ha.Satuan lahan dikelompokkan dalamgrup-grup f is iograf i dan kadang-kadang dibagi lagi kedalam sub-grup.Untuk informasi lebih lengkap, lihatpada Buurman et al (1988) dan Balsemet al. (1989)
1 .3 .Struktur legenda satuan lahan
Semua satuan lahan diberi kode berupahuruf dan angka/dijit; masing-masingdengan konotasi khusus tergantungtingkat klasifikasinya.
Tabel 1 menyajikan Grup Fisiografiyang diidentifikasi di Sumatra danpulau-pulau di luarnya. Contöh-contohpembagian lanjut hanya disajikan untukgrup Kubah Gambut dan grup Dataran.
delineated on any map, irrespective ofscale is about 2 mm wide if it is alinear feature and' about 3 to '4 mmacross if it is a circular feature.At a scale of 1:250,000, a circularunit of 4 mm across has a surface ofnearly 80 ha.Land units are grouped together inPhysiographic Groups and, in somecases, in Sub-Groups.For more detailed information, seeBuurman et al., (1988) and Balsem etal., (1989)
1.3.Structure of the land unit legend
All mapping units are coded by meansof a sequence of characters anddigits, each with its specific con-notation which depends on its level inthe classification.
Table 1 lists the Physiographic Groupswhich have been identified in Sumatraand the outer islands. Examples ofsubdivisions are given for the PeatDome and Plain groups only.
Tabel 1. Grup Fisiografi
A.B.D.H.I.K.M.P.Q-T.V.X.
ALUVIALMARINKUBAH GAMBUTPERBUKITANDATARAN TUF MASAMKARST *PEGUNUNGAN/PLATODATARANTUF MASAM TOBA *TERAS MARINVOLKANANEKA BENTUK
flat to undulating 1 dittoundulating 1 dittoundulating to rolling—|dittorolling 1 dittoflat with hillocks 1 dittoundulating with hillocksl ditto
Struktur legenda disusun dernikian rupasehingga lanskap datar, raelandai, ter-toreh, bergunung, dsb. dengan mudahdapat dipilih oleh komputer. Strukturini langsung berkaitan dengan potensilahan untuk pertanian.
2. METODOLOGI
The legend structure is such, thatflat, sloping, dissected, mountainouslandscapes, etc., are easily selectedby computer. The structure is directlyrelated to agricultural potential ofthe land.
2. METHODOLOGY
2.1.Peta dasar
Peta dasar untuk keperluan pencetakanPeta Satuan Lahan & Tanah disediakanoleh BAKOSURTANAL. Untuk lembar petain i , peta dasar yang digunakan adalahpeta JOINT OPERATIONS GRAPHICS (JOG),Lembar SB48-6, Seri 1501, Edisi 1,Kotaagung yang dikeluarkan oleh D.Survey. Ministry of Defence. UnitedKingdom, 1969.
2.1.Base maps
Base maps for'the printed Land Unitand Soil map were provided by BAKOSUR-TANAL. For the present sheet, the base-map was the Joint Operations Graphics(JOG), Sheet SBU8-6, Series 1501, Edi-tion 1, Kotaagung, published by D.Survey. Ministry of Def.ence. UnitedKingdom, 1969.
1010 - 3
2.2.Interpretasi cltra 2.2.Image interpretation
Survel tinjau ini sebagian besardidasarkan pada interpretasi citra danba tas -ba tas satuan sesungguhnyaditarik berdasarkan citra. Macam citrayang digunakan adalah sebagai berikut:
- potret udara hitam/putih sekala1:100.000, Angkatan Udara Australia1976 (umumnya kualitas rendah karenadicetak berulang kali dan pemrosesanyang kurang baik).LAÎTDCAT »v/upuoii. waina », Dana 5 - / )
sekala 1:250.000 tahun 1985 yangdiperoleh dari LAPAN (kualitas ber-variasi, sekala kurang t e l i t i ) .
- c i t ra Radar stereo STAR-1, 1988(cetakan hitam putih, kualitas takoptimal).
2.3.Survei dan data lapangan.
Pelaksanaan survei tinjau dapat dibagidalam beberapa tahapan kerja:
1. penelaahan data dan informasi daripeta dan laporan tersedia.
2. in terpretasi c i t ra dan penetapandaerah kunci
3. pengamatan lapangan dan pemasukandata ke komputer
4. penyusunan sa tuan lahan danpemasukan data ke komputer.
dengan data analisis.7 . korelasi.verifikasi lapangan8. groduksi peta akhir9.dij i tasi peta dan pemrosesan data
base lainnya.
Semua pengamatan di lapangan (pemborandan profil) dicatat, diberi kode dandimasukan sesuai dengan prosedur stan-dar PDBT, seperti diuraikan dalamLaporan Tehnis PDBT No.5 (Balsem etal., 1988). Kode ini terutama diadap-tasi dari standar FAO dan USDA (FAO,1977; SCS, 1978; Gallup, 1978).
Contoh tanah yang r ep résen ta t i fdianalisis sifat-sifatnya seperti yangdisajikan pada Tabel 2.
The surveys are extensively based onimage interpretation and virtually allunit boundaries are imagery - based. Thefollowing imagery was used:
1:100,000 scale black/white aerialphotography, Australian Airforce,1976, (usually poor quality due torecopying and poor processing).1:250,000 LANDSAT colour r.nmpnxii-w(bands 5-7), 1985, obtained fromLAPAN (varying quality, inacuratescale).1:250,000 STAR-1 stereo Radar im-agery, 1988 (black/white positiveprints, quality not optimal).
2.3 .Field survey and field data
The implementation of the reconnais-sance survey can be split up into anumber of essential steps :
1. perusal of existing maps and reports2. image interpretation and selection
of sample/key areas3. field observations and computer data
entry4. preliminary land unit descriptions
and computer data entry5. soil sample analyses6. completion of land unit descriptions
with analytical data7. correlation/'field verification8. final map production9. map digitizing and other data base
operations.
All observations in the field(augerings and profile pits) weredescribed, coded and entered accordingto standard SDBM procedures asdescribed in SDBM Technical ReportNo.5 (Balsem et al., 1988). Thesecodes are mainly adapted from standardFAO and USDA codes (FAO, 1977;SCS,1978; Gallup, 1978).
Representative soils were analyzed forthe properties listed in Table 2.
1010 - 4
Tabel 2. Analisis tanah standar dantambahan PDBT.
Table 2. Standard and additional SDBMsoil analyses.
Analisis Standar1. tekstur2. karbon organik3. KTK NH40Ac pH 74. basa dapat ditukarkan dalam NH40Ac5. Al dalam KC1 IM6. kerapatan lindak pF 2,57. kadar air pF 4,28. pH (H20, KC1 , 1:2,5)9. N total10.K tersedia11.P tersedia
Analisis tambahanuntuk tanah volkanik:
- kemasaman terekstraksi dalam BaC^-TEA (pH 8.2)
- Al, Fe dan Si terekstraksi oksalatmineralogi pasir
- Fe, Al,C terekstraksi pirofosfat- Fe, Al terekstraksi ditionit
untuk endapan marin:- garam terlarut- kadar sulfur- kadar air lapangan (tanah belum
matang)untuk tanah berkapur:
- kadar karbonatuntuk tanah Gambut:
- kadar serat- kadar abu- kerapatan lindak
Standard Analyses1. teksture2. organic Carbon3. CEC NHâOAc pH 74. exch. Bases in NHâOAc5. Al in 1 M KC16. bulk density pF 2.57. water content pF 4.28. pH (H2O, KC1, 1:2.59. total N10.available K11.available P
Additional Analysesfor Volcanic soils:
- extractable acidity in BaC12-TEA
- oxalate extractable Al, Fe and Si- sand mineralogy- phosphate retention
for Oxisols:- sand mineralogy
for Spodosols:- pyrophosphate extractable Fe, Al, C- dithionite extractable Fe, Al
for marine deposits:- soluble salts- sulphur content- field moisture content (unripe
soils)for calcareous soils:
- carbonate contentfor peat soils:
- fibre content- ash content- bulk density
2.4. Uraian satuan lahan
Uraian satuan lahan berupa uraian umumyang dibuat untuk setiap satuan peta.Uraian yang dibuat ini merupakangeneralisasi dari beberapa pengamatan.Atribut satuàn lahan (lihat bab 5.2)digunakan untuk evaluasi lahan ybs.S t r u k t u r u r a i a n s a tuan l ahandidasarkan pada suatu cara yang telahdipublikasikan oleh RePPProT (1988)dengan beberapa tambahan. Disampingdari pengamatan dl lapangan dalampenyusunan uraian satuan lahan ini.
2.4.Land unit description
Land Unit descriptions are generaldescriptions which are made for eachof the mapping units. Such descrip-tions are generalizations of point ob-servations. The land unit attibutes(5.2) are used for land evaluation.The structure of the land unitdescriptions is based on those pub-lished by RePPProT (1988) with amend-ments. In addition to the field obser-vations, the following sources were
1010 - 5
juga dipergunakan beberapa informasilain terutama dari :
- RePPProT, 1988: Review of Phase IResults, Sumatra.
- All available survey reports for thearea (Figure 5).
2.5. Data Base dan Pengolahan Data.
Seperti disebutkan diatas, semua datalapangan dan analisis disimpan dalamdata base. Data base yang utama ialah:- pengaraatan lapangan (pemboran dan
penampang tanah).- data analisis- uraian satuan lahan
Data base pengamatan lapangan berlsisemua parameter yang dapat diukur dilapangan dari setiap tempat peng-amatan. Yang didiskripsi dan disimpanadalah nomor tempat/site, tempat,lereng, vegetasi/penggunaan lahan dansemua sifat-sifat tanah yang diukur dilapangan seperti Struktur, porositas,tekstur, warna, dll. (lihat LaporanTeknis PDBT No 5a, Versi 1.1 - Balsemet al., 1988).
Data base analisis berisi semua hasilanalisis kimia, fisika dan mineralogiserta semua data hasil perhitungandari analisis ini yang biasanya diper-gunakan untuk menilai kesuburan atauklasifikasi tanah (Lihat LaporanTeknis No 7a - Buurman, 1988; LaporanTeknis No 17, Muslihat et al., 1989).
Pada data base pengamatan lapangan dandata base analisis, data dapatdikeluarkan dengan cara memanggil/menuliskan nomor pengamatan, nomorlembar peta, satuan pada legenda, ad-ministrasi (kabupaten atau provinsi)atau dengan yang lainnya yang diten-tukan oleh koordinat geografik.
Data base uraian satuan lahan berisiuraian urnum dari tiap satuan peta un-tuk seluruh Pulau Sumatera yangdikatalogkan menurut lembar peta.
2.5.Data Iw»»« arid i~Zc pi «-
As mentioned above, all field andanalytical data are stored in com-puterized data bases. The main databases are :- field observations (auger and pit).- analytical data- land unit descriptions
The field observations data base con-tains all parameters that weremeasured in the field, for each of theobservations sites. Described andstored are site number, location,slope, vegetation/landuse and all soilproperties that are measured in thefield, such as structure, porosity,teksture, colour etc (see TechnicalReport No 5, Version 1.1 - Balsem etal. , 1988).
The analytical data base contains allresults of chemical, physical andmineralogical analyses and allproperties used for fertility ap-praisal or classification, that arecalculated with these analyses (seeTechnical Report No 7 - Buurman, 1988;and Technical Report No 17 «- Muslihatet al., 1989).
In both the field observations and inthe analytical data base, data can beretrieved by observations number, map-sheet , legend unit, administrativearea (province, kabupaten), and otherareas defined by geographic coor-dinates.
The land unit description data basecontains the general description ofeach mapping unit for the whole islandof Sumatra, catalogued by mapsheet.
1010 - 6
GAMBAR 1 : LOKASI PETA DAN BATAS ADMINISTRASIFIGURE 1 : LOCATION AND ADMINISTRATIVE BOUNDARIES
103°30'
5°00'
Oh-»O
6°00'
10B°00-
P.Tabuhan
Jalan
Sungai/Anak Sungai
Kota/Pcmukiman
Bâtas Kabupaten
1 : 1 000 000
10 20 30 40 km
V2Ä Lokasi Peta
A : Kabupaten Lampung Utara
B : Kabupaten Lampung Selatan
C : Kabupaten Lampung Tengah
oI - 1
o
GAMBAR 2 : RELAIBILITAS FETAFIGURE 2 : HAP RELIABILITY
103°30'
6°00'
6°0OJ
45' 104°00'
Jalan
Sungai/Anak Sungai
Kota/Pemukiman
105°00'
P.Tabuhan
TINGKAT RELAIBILITAS
Tinggi
'•'.'."2.''•[•'. Sedang
Rendah
1 : 1 000 000
10 20 30 _40km
U r a i a n u m u m b e r a s a l d a r ipenyederhanaan semua pengamatan padaseluruh satuan peta, termasuk analisislaboratorium dari profil yang lain.Parameter yang disimpan berisi semuainformasi yang diperlukan untukpenilaian evaluasi lahan (lihatLaporan Teknis No 13a - Balsem & Buur-man, 1989). Uraian satuan lahan darisemua satuan peta yang terdapat dalamlembar peta ini disajikan pada Lam-piran 1.
2.6.Relaibilitas peta
Relaibilitas dari peta tergantung padabeberapa faktor seperti: kerapatanpengamatan, keragaman tanah, kualitasdari citra penginderaan jauh, lokasidari titik pengamatan atau daerahkunci, ketepatan dari batas tanahmaupun batas satuan lahan, tingkatpengetahuan dan pengalaman surveyor.Tidak semua dari faktor faktor inidapat diukur dan karena itu harusdiperkirakan.
Berdasarkan faktor faktor tersebutdiatas, terutama kerapatan pengamatan,maka diperkirakan mengenai relai-bilitas peta, dan untuk itu dibagimenjadi 3 grup (Gambar 2).
The general description is derived bygeneralizing information of all obser-vations within the mapping unit, in-cluding laboratory analyses ofseparate profiles. The parametersstored contain all the informationnecessary for land evaluation proce-dures (see SDBM Technical Report No.13, - Balsem & Buurman, 1989). Theland unit descriptions of all mappingunits relevant to the present sheetare listed in Appendix 1.
2.6. Map reliability
The rel lability of a map depends onmany such factors as observation den-sity, soil homogeneity or complexity,quality of the remote sensing imagery,the location of sample/key areas, ac-curacy of soil units and soil bound-aries, the level of education and theamount of experience of the soil sur-veyor. Not all of these can bemeasured and so they have to be es-timated.
Based on the above factors, but mainlyon observation density, three classesof map reliability have been estab-lished (Figure 2).
1010 - 9
3. LOKASI DAERAH PETA DAN SUMBERINFORMASI
3 . 1 . Lokasi dan Bâtas Adminis t ras!
Secara geografik daerah peta Kotaagung(1010) t e r l e t a k a n t a r a 1O3°3O dan105°00 danBujur Timur dan antara 56° Lintang Selatan (Gambar 1).Secara adrainitratif daerah peta ter-raasuk kedalam Provinsi Lampung yangterdiri dari Kabupaten Lampung Utara,Lampung Tehgah dan Lampung Selatan.
j.Z. Sumber Informasi
Dalam pelaksanaan survei dan pemetaantanah tingkat tinjau ini sumber infor-masi yang telah digunakan adalah petatopografi, peta geologi, potret udara,citra landsat, citra Radar sertabeberapa peta dan laporan survei ter-dahulu sebagai nara sumber.Disamping peta topografi skala1:250.0.00 ( BAKOSURTANAL , 1986)digunakan pula peta topografi berskala1:50.000 (1986) yang diperoleh dariBAKOSURTANAL. Lembaran peta dan nomor-nya disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Nomor dan Nama Lembaran PetaTopografi Skala 1:50.000
Peta geologi yang digunakan ialah Petageologi skala 1:250.000 dari PusatPenelitian dan Pengembangan GeologiBandung lembar Kotaagung tahun 1978.Potret udara yang dipakai ialah potretudara hitam/putih skala 1:100.000(Royal Australian Air Force, 1976)
berkualitas rendah sampai sedangdengan tutupan awan lk. 10%. Ikhtisarjalur terbang dan Nomor photo disa-jikan pada Gambar 3. Sumber informasilain yang dipakai ialah dari CitraLandsat dan Radar seperti disajikandalam Gambar 4.Beberapa laporan survei tanah ter-dahulu beserta peta tanahnya telahditelaah dalam pekerjaan kompilasidata untuk memperkokoh data base tanahdaerah ybs. Gambar 5 menyajikan lokasidaerah survei cod;r.g!;in juûul laporansurvei dicantumkan pada Daftar Pus-taka.
4. KEADAAN UMUM FISIK DAERAH
4.1. Geologi
Menurut geologinya (Gambar 6) lembarpeta Kotaagung ini dibangun atas duarangkaian pegunungan Bukit Barisan(yakni satu rangkaian di sebelah baratpatahan Semangko dan satu lagi disebelah timurnya), jalur pantaiterangkat di bagian barat, aktivitasvolkanik yang luas di bagian tengahdan di bagian tepi timur pegununganBarisan, batuan sedimen muda di timurdan batuan intrusi baik di timurmaupun di barat rangkaian pegunungan.
PretersierDi sisi timur rangkaian pegununganbatuan skis Pretersier dan granitKretasius "terpangkas" oleh prosespeneplanisasl. Batuan skis terdiridari berbagai batuan: dari skis biotitdan muskovit hingga skis amfibol.Intrusi granit Kretasius bervariasilitologinya dari granit ke diorit.
TersierSebagian besar rangkaian pegununganBarisan terdiri dari batuan Tersieryang aiengalami pelipatan dan patahan.Kebanyakan batuan ini asalnya volkanikdan biasanya berkomposisi intermedier(Tov: lava andesitik dan breksinya)atau felsik (Tmv: tuf dasitik danliparitik). Kumpulan batuan ini dijum-pai di dalam rangkaian pegunungan dikedua sisi Teluk Semangko.
1010 - 10
oh-»O
CAMBAR 3 : INDERS PETA TOPOGRAFI DAN JALUR TERBANG POTRET UDARAFIGURE 3 : INDEX OF TOPOGRAPHIC MAPS AND FLIGHT LINES OF AERIAL PHOTOGRAPHY
Sumber : Geologi Lembar Kota Agung . Geological Research and Development Centre, 1978
Qlv
oo
GAHBAR 7 : GRUP FISIOGRAFI LEMBAR KOTAAGUNCFIGURE 7 : PHYSIOGRAPHIC GROUPS OF THE KOTAAGUNG SHEET
io4°cxr tO6°ÖÓ'
6°00J
H | Grup Aluvial / Alluvial Group WÊÊÊ G>^9 OaXäran Tui Masam / Acid Tuff Plain Group . H.|j Grup Perbukitan / Hilly Group
l g Grup Marine /Marine Group j.:;JȆ Grup Dataran I Plain Group U j Grup Pegunungan / Mountain Group
T~| - T „ . . „ . . T ^ ^^m Q Voikan / Volcanic Group \~k ! Gtup Aneka Bentuk / Miscellaneous GrQtifl'.J I Grup Teras Mar\n/Manne Terrace Group ^ ^ H K - ' '
Intrusi granit pada rangkaian baratberumur Tersier dan juga raengandunginklusi granodiorit dan diorit.Bagian barat rangkaian pegunungankebanyakan terdiri dari batuan sediraenTersier Atas yang telah mengalaraipelipatan (Tnp) yang tersusun daribatupasir, batulurapur. batuliat, napaldan biasanya mengandung campuran tuffel sik/raasam. Meskipun peta geologisekarang tidak menunjukkan hal ini ,zone pantai kurang mengalami pelipatanserta terdir i dari teras marin ter-angkat seperti yang di temukan disebagian besar pantai Sumatera bagianbarat.
Singkapan-singkapan kecil (sisa erosi)batuan Tersier tua dari Formasi TelisaBawah (Tmtp) dijumpai tersebar diseluruh lembar peta ini . Batuan initerdiri dari pasir kuarsa, serpih dantuf masam/f e1s ik serta kadang-kadangnapal.
KuarterSebagian besar batuan-batuan tua ter-selubung oleh deposi t volkanikKuarter. Lembar peta in i memuatseki tar tujuh pusat erupsi volkanikKuarter utama dan beberapa pusatkecil.
Bahan volkanik Kuartèr tertua berupaTuf Lampung (Qlv) dan Tuf Ranau (Qrv).Keduanya bersusunan d a s i t i k danl i p a r i t i k . Tuf Lampung terdapat dibagian tepi timur lembar peta ini dantuf Ranau di jumpai ke arab selatanDanau Ranau (Lembar 1011) tepatnya dibagian baratlaut lembaran peta ini.Tuf Lampung dan tuf Ranau padagilirannya tertutup oleh bahan volkanmuda (Qhv). Bahan volkan muda in i ,yang menutupi lebih 40% lembar peta,bervariasi antara andesitik dan basal-tik. Pusat erupsi utama adalah GunungTanggamus, Bukit Rindingan dan GunungSekincau.
Depresi-depresi di dalam patahanSemangko dan sekitar pinggiran timurlembaran peta ini terisi oleh endapanaluvial Kuarter, sedangkan di sepan-jang pantai terdapat berselang-selingjalursempit endapan marin muda dansetempat-setempat beting kerang.
4.2. Fisiografi
B e n t a n g a lam pada l e m b a r p e t aKotaagung dapat digolongkan dalam sem-b i l a n grup: A luv ia l , Marin, TerasMarin. Dataran, Dataran Tuf Masara.Perbukitan, Pegunungan. Volkanik danAneka Bentuk Wilayah.
PegununganSebagian besar rangkaian PegununganBarisan termasuk dalam grup Pegunun-gan. Sebagian besar lahan memilikilerene lebih curam dari 10X rtan canvat-tertoreh. Pembagian lebih lanjutterutama berdasarkan litologinya.
PerbukitanSatuan lahan yang termasuk dalam grupPerbukitan terdapat di bagian tepirangkaian pegunungan dan di pinggirankompleks skis tua dan granit di timurlaut lembar peta. Semua pol a per-bukitan tergolong dalam tipe" random".Pembagian lanjut berdasarkan padalereng dan bahan induk dan tingkattorehan pada kategori rendah:
H*.1.1 :Perbukitan dengan pola randomdan lereng melandai
H*.1.2 :Perbukitan dengan pola randomdengan lereng cukup curam.
H*.1.3 :Perbukitan dengan pola randomdengan lereng curam.
H*.1.5 :Lahan bergelombang dengan bu-kit- bukit kecil
H*.1.6:Bukit-bukit kecil berpolawilayah bergelombang
VolkanBentang alam yang berasal dari volkanyang masih mempertahankan bentuk as-linya (yakni belura berubah bentuk danmenjadi kompak oleh pelipatan) ter-masuk dalam Grup Volkan. Volkan-volkanmuda pada 1emba peta ini semuanya ter-diri dari lapisan-lapisan berselang-seling lava dan piroklastika (kode
1010 - 16
litologi a dan b) . Kebanyakan volkanini termasuk cukup muda guna memper-tahankan bentuk spesiftk krucutnya. Dibeberapa daerah dijumpai dataranvolkan yang luas. Dataran volkan dibaratlaut yang bersambung dengan kawahRanau t e r d i r i dar i tutupan tufdasitik. Pembagian lanjut berdasarkanmorfologiriya dari grup volkan padalembar peta in i adalah sebagaiberikut:
dengan bukit-bukit kecilV*.2.11:Sisa erosi daerah volkan ber-
gunung
Semua satuan lahan ini dibagi lebihlanjut menurut tingkat torehannya.Satuan V*.2.11 menyatakan lahan sisaerosi volkan tua yang telah kehilanganmorfplogi aslinya tapi belum mengalamilipatan.Dataran volkan dijumpai di luar kakivolkan, yang menunjukkan penyebaranpaling jauh abu volkan dan lahar, bah-kan kadang-kadang merupakan tempatbertemunya bahan volkan yang berasaldari berbagai pusat erupsi di 'sekitar-nya.
Dataran Tuf MasamDataran tuf masam yang tidak begituluas di peta ini terdapat di sekitarbatas timur lembar peta ini danmerupakan dataran sedimen dengan ig-nimbrit dari tuf Lampung dan tuf Ranausebagai bahan induk. Dataran ini lebihluas penyebarannya pada lembar peta disebelahnya yakni Tanjungkarang (1110)dan Menggala (1111). Pada lembar petaini hanya tiga subunit yang ditemukan:
Idq.4.2 : Dataran tuf masam berombaksampai bergelombang cukup ter-toreh
Litologi satuan-satuan ini dasitikhingga berpasir halus.
DataranSisa peneplain yang terbentuk padaintrusi granitik yang tertutup olehskis dan serpih dijumpai di bagianpojok timur laut lembaran peta ini. Kearah barat peneplain ini berbatasandengan pegunungan dengan bahan indukyang serupa dan ke arah selatan iatertutup oleh bahan volkan muda. Sisapeneplain ini termasuk dalam grupDataran. Pada lembar ini dibagi lebihlanjut menurut morfologinya ke dalam:
P*. 3 : Dataran berombakP*.4 : Dataran berombak sampai ber-
gelombangP*.5 : Dataran bergelombang
Setiap satuan ini selanjutnya dibagimenurut tingkat torehan.
Teras MarinPantai barat lembar peta ini dicirlkanoleh jalur panjang dari sedimen pantaiterangkat yang dalam hal ini di-klasifikasikan sebagai Teras Marin.Berdasarkan peta geologi teras-terasini termasuk pada sedimen Tersier Atas(Neogene). Berbagai tingkat/ tanggadapat diidentifikasi. Teras-teras tuadi bagian yang paling timur menunjuk-kan adanya torehan yang paling kuat,sedangkan yang paling muda di bagianterdekat dengan pantai tampaknya masihutuh (tingkat penorehan klas 1).Satuan tersebut dibedakan atas:
Tdf.2: Teras marin berombak padabatuan sedimen halus dan tufmasam
Tdf.3: Teras marin bergelombang padabatuan sedimen halus dan tufmasam
Litologi dasitik (tuf masam), menun-juk kepada percampuran dengan bahanignimbrit dalam sedimen marin danpantai.
MarinGrup Marin ini terutama ditemukanberupa jalur sempit sepanjang pantaibarat. Karena bagian pantai berangsur
1010 - 17
naik sedangkan paparan (shelf) sempitdan terjal, maka penyebarannya ter-batas. Satuan yang dijumpai adaiah:
B*.1.2:Kompleks beting pantai dengancekungan
B*.3: Beting karang dan datarankarang
B*.4: Dataran pasangsurut berlumpurB*.7: Dataran dan kipas pantai sem-
pit tak dibedakan
01 eh karena beting karang tidak di-survei oleh proyek sekarang ini makapenyebarannya diambil dari petatopografi dan geologi.
AluvialGrup Aluvial pada lembaran peta inidinyatakan dalam lima subgrup.Lembah-lembah sungai sempit dalamlingkup grup Dataran dijumpai dibagian timur lembaran peta in i .Cekungan-cekungan tertutup ditemukanbaik dalam patahan Semangko maupun diberbagai bagian dalam atau pada batasdaerah volkan, dimana sedimentasivolkan membendung sistem drainase.Teras-teras sungai terdapat sepanjanga l i r a n yang bercabang -cabang(braided) yang mengalir ke luardaerah lingkupan pegunungan sebelahbarat. Satuan-satuan yang dijumpaiadaiah:
A*.1.2 : Pelembahan a luv ia l luas(non-salin)
A*.1.2.1: Jalur meander pelembahanaluvial luas (non-salin)
Aneka BentukDi antara aneka bentuk wilayah hanyaeskarpmen yang dijumpai. Bentuk inimenonjol terutama sepanjang patahanSemangko dan di bagian aliran atasberbagai sungai di kawasan tersebut.
4.3. Hidrologi .
Dari uraian fisiografi dan geologi diatas ternyata wilayah yang dicakuplembar peta Kotaagung umumnya terdiridari relief kasar pegunungan, per-bukitan, kompleks volkan serta pelem-bahan yang memanjang di dalam kawasanpatahan Semangko. Relief demikianmemberikan keadaan hidrologi yangkhas di daerah tersebut.
Umumnya kompleks pegunungan terutamadi bagian timur patahan Semangkodengan lltologi yang serupa dicirikanpola dendritik; sebagian besarpegunungan sebelah barat patahan mem-punyai gradien lereng relatif besarsehingga pola drainase terutama dibagian tengah daerah aliran sungaididominasi pola paralel. Sebagianaliran bawah sungai-sungai tersebutdisimpangkan arahnya hampir sejajardengan garis pantai karena bagian inimerupakan jalur angkatan (uplift)pantai lama.
Pola aliran radial yang utuh terdapatdi krucut volkan muda a.l GunungSekincau, G. Rindingan, G. Tanggamus.Pola aliran demikian tidak tampaklagi pada daerah volkan tua karenaperubahan radikal bentuk krucutnyaoleh gerakan tektonik/deformasi ;sebaliknya disini ditemukan umumnyapola aliran dendritik.
Pelembahan yang terisi bahan volkanikdi kawasan patahan Semangkodidrainase ke arah selatan/tenggaraoleh Way Semangko yang mendapatsuplai air dari daerah sekitarnyatermasuk DAS sempit eskarpmen patahanSemangko. Pelembahan Semangko inike arah tenggara meluas ke dataranaluvial yang merupakan pusat kon-sentrasi pemukiman disekitarKotaagung.
oDataran tinggi berupa pelembahan yangagak luas terdapat di sekitar kalderaGedongsurian (ketinggian >900m dpi)dan merupakan daerah hortikulturayang potensial di daerah ini karenakeadaan drainase yang baik.Jalur pantai di daerah yang dicakup
1010 - 18
lembar peta ini memang relatif sempitdengan pola a l i r an pendek yaknisebatas dataran rendah yang umumnyalangsung berbatasan dengan kaki per-bukitan. Maka oleh sebab itu polaaliran serba lurus yang khas padasungai-sungai di barat patahanSeraangko menunjukkan dominasi desakanaliran keluar muaranya.
5.SATUAN LAHAN
5.1.Satuan lahan dan tanah.
Secara garis besar satuan lahan lembarpeta Kotaagung (1010)) dapat dikelom-pokkan kedalam 9 (sembilan) grup'yaitu: Grup Aluvial (A) , Marin, (B),Teras Marin (T) , Dataran Tuf Masatn(I), Dataran (P), Volkan (V), Per-bukitan (H) , Pegunungan dan Plato (M)serta Aneka Bentuk (Gambar 7). Padasetiap satuan lahan umunya diketemukanlebih dari satu satuan tanah (padatingkat Great Group), dan agarmemudahkan pembacaannya maka setiapsatuan tanah yang dijumpai pada setiapsatuan lahan ditentukan luaspenyebarannya secara kualitatif,yaitu:
-Sangat dominan: apabila penyebarannya>75% dari luasan Satuan Lahan.-Dominan: apabila penyebarannya antara50-75% dari luasan Satuan Lahan.-Cukup: apabila penyebarannya antara25-50% dari luasan Satuan Lahan.
- Sedikit: apabila penyebarannya 10-25%dari luasan Satuan Lahan.- Sedikit sekali: apabila penyebarannya<10% dari luasan Satuan Lahan.
Dibawah ini akan diuraikan mengenaisatuan lahan dan tanah yang dijumpaipada setiap grup fisiografi.
Grup Aluvial (A)Terbentuk dari bahan endapan sungai,dan endapan hasil aluviasi/koluviasidi kaki lereng perbukitan/pegununganyang landai.Tersebar antara ketinggian 0-lOOm dpi.di sepanjang jalur aliran Way Seputihdan W.Waja yang merupakan jalur aliransungai meander. Di kiri kanan aliranW.Semangka terdapat lembah aluvial
luas yang merupakan dataran banjir. Diselatan Pringsewu terdapat pelembahantertutup yang luas yang selalu ter-genang air. Di kaki lereng perbukitan,di selatan Wonosobo dan sekitar GunungDempo terdapat klpas aluvial/koluvialyang menampung bahan dari daerah atas-nya.
Di sebelah selatan G.Sekincau terdapatdataran danau bekas danau tua. Di-sepanjang sungai-sungai kecil di pan-tai barat terdapat dataran banjir darisungai yang bercabang-cabang.
Bentuk wilayah umumnya datar, dataragak cekung dan dàtâr agak melandaidengan lereng 0-3% . Meliputi luas62.450 ha (7,95%).
Jenis tanah utama di daerah ini adalahjenis tanah yang relatif muda dan padaumunnya berasosiasi dengan lingkunganair/basah, antara lain Tropaquepts(telah berkembang), dan Fluvaquents(belum berkembang). Di daerah kipasatau peralihan dijumpai jenis tanahDystropepts/Eutropepts berpenampangdalam, bertekstur halus sampai sedang,drainase baik.
Tanah berpenampang dalam mempunyaitekstur bervariasi dari halus sampaikasar, kadang-kadang berlapis-lapis.Drainase pada umumnya terhambat sampaisangat terhambat. Tingkat kesuburantanahnya sangat tergantung pada bahandi daerah sekitarnya dan daerah darimana bahan itu berasal. Umumnya unsurhara di daerah ini sedang sampaisangat rendah, dimana lapisan ataslebih baik daripada lapisan bawah.Dengan pengendalian air yang baikterutama untuk daerah pelembahan ditimur lembar peta, daerahnya mempunyaipotensi yang besar sebagaj. daerah per-sawahan. Penghambat utama adalahgenangan air permanen, banjir dan kan-dungan unsur hara.
Grup Marin (B)Merupakan dataran rendah yang meman-jang dari utara ke selatan sepanjang/sejajar pantai barat lembar peta. Ter-letak pada ketinggian 0-20m dpi. ,berupa dataran pasang surut berlumpur,
1010 - 19
beting-beting pasir pantai (beachridges) dan cekungan-cekungan antarbeting (swales). Bentuk wllayahnyadatar, datar agak cekung, sedangbeting pasir pantai uraumnya datar agakcembung dengan lereng 0-3% . Meliputiluas 13.440 ha (1,70%) .
Jenis tanah utama di daeran ini adalahHydraquents dan Sulfaquents yangmerupakan tanah-tanah belum berkerabangdi daerah dataran pasang surut yangselalu tergenang a i r . Sulfaquentsmciu^ahau jcu iû Uöllöll yallg lilt Uga UUUllg
plri t tinggi yang bila rauncul di per-mukaan dalatn jumlah di atas ambangtoleransi tanaman akan sangat raem-bahayakan. Ketiga jenis tanah ini ber-penampang dalam, tekstur umumnya halusbercampur bahan organik, drainase san-gat terhambat, hampir sepanjang tahundaerahnya tergenang air.
Di daerah beting pasir pantai dijumpaiTropopsamments, merupakan tanah belumberkembang, bertekstur kasar/pasir ,drainase cepat. Beting pasir pantaicocok untuk perkebunan kelapa sedangcekungan antar beting untuk persawahandengan jenis padi yang lebih toleranterhadapair asin.
Penghambat utama berupa genangan air /banjir, keracunan sulfat , teksturkasar di daerah beting pasir serta un-sur hara tanaman (kesuburan tanah)yang rendah.
Grup Teras Marin (T)Terdapat di bagian barat daerah petadan hampir sejajar dengan garis pan-tai . Terletak pada ketingglan antara0-200m dpi. Bentuk wilayah berombaksampai bergelombang dengan variasilereng antara 3-5% . Terbentuk daribahan tuf masam dan batuan sedimen.Meliputi luas 49.500 ha (6,30%).
Jenis tanah utama yang dijumpai adalahDystropepts/Eutropepts, yaitu yangmenempati daerah punggungnya. Padadaerah bawahnya. dijumpai tanah Trop-aquepts. Tanah umumnya berpenampangsedang sampai dalam, tekstur umumnyahalus dan drainase baik. Daerah inibisa dikembangkan untuk pertanian
lahan kering baik semusim maupuntanaman tahunan dengan mengupayakanpeningkatan kesuburan tanah.
Grup Dataran Tuf MasamDijumpai di timur lau t lembar peta.Bentuk wilayahnya berombak sampai ber-gelombang dengan d i s e l i n g i olehcekungan-cekungan. Bahan pembentuknyaberupa tuf masam bersusunan da s i tsebagai hasil aktivitas volkan. Ter-le tak pada ketinggian 50-170m dpi .dengan variasi lereng 3-15% . Meliputim a s i / . o j u na (
Jenis tanah utamanya antara lainKanhapludults dan Dystropepts, ber-penampang sedang sampai dalam, teksturumumnya h a l u s , d r a i n a s e b a i k .Kesuburan tanahnya rendah sampaisangat rendah demikian pula kandunganbahan organiknya. Dystropepts mem-punyai kandungan hara yang re l a t i flebih baik. Sebagian besar jenis tanahKanhapludults mempunyai s ifat f i s ikyang jelek disebabkan banyak terdapat-nya lapisan kedap air (lapisan dengankandungan kongkresi besi dan mangantinggi).
Dilain pihak adanya lapisan kedap airini mempunyai dampak posit if untukdaerah persawahan karena tidak mem-butuhkan air terlalu banyak disampingdapat menyimpan a i r . Di cekungancekungan dan pelembahan (dataran ren-dah) dijumpai jenis tanah Tropaquepts,berpenampang sedang, tekstur halus,drainase terhambat. Dengan pengen-dalian a ir yang baik (perbaikan danpengaturan air) daerahnya berpotensibaik untuk persawahan, sedang daerahberombak sampai bergelombang untukpengembangan perkebunan terutamakelapa sawit dan karet dan pertanianlahan kering.
Penghambat utama antara lain kandunganhara tanaman rendah (miskin) dan sifatfisik tanah jelek.
Grup DataranBahan pembentuknya dataran ini berupabatuan intrusi masam terutama granitdan b a t u a n metamorf ik ( s k i s ) .Penyebarannya terutama di sebelah
1010 - 20
GAMBAR 8 : SATUAN LAHAN, BLOK DIAGRAM PAN PEHAHPANG HELINTANG LEKBAR KOTAAGDNGFIGURE 8 LAND UNITS. BLOCK DIAGRAM AiïD CROSS SECTION OF THE K0TAAGUNC SHEET
1010 - 21
timur laut daerah peta dengan bentukwilayah berombak sampai bergelombang.Terletak pada ketinggian antara 90-150m dpi, dengan varias! lereng antara3-15%, m e l i p u t i luas 22.375 ha(2.85%).
Jenis tanah utama yang dijumpat dida e rah in i ada lah Kanhap ludu l t s .Dystropepts, Hapludults dan Trop-aquepts. Kanhapludults dan Hapludultsmenempati lereng tengah punggungan.berpanampang dalam. tekstur bervariasidar i halus sarapai sedang. Di 1 ereng
Udll Ua.tsi.all uc i uut
pai Dystropepts, berpenarapang dalam.tekstur bervariasi dari halus sampaikasar, drainase baik. Tropaqueptsdi jumpai di daerah peierobahan/cekung-an, berpenampang sedang sampai dalam.tekstur bervariasi. drainase terham-bat. Kandungan unsur hara dari tanah-tanah tersebut uraunya rendah sampaisangat rendah, kandungan bahan organikjuga rendah.
Kecuali daerah pelembahan/cekungan,daerah ini t idak cocok untuk per -sawahan. Tanaraan per tan ian 1 ah ankering dapat dikernbangkan di daerahberorabak, berorabak agak bergelombang.sedang perbukitan kecil hendaknyadihutankan untuk raenjaga kondisi airdi daerah bawahnya. Penghambat utamaantara la in tingkat kesuburan tanahrendah dan keadaari topografi di daerahbergelombang agak berbukit.
Grup Volkan (V)Grup volkan pada daerah peta ini umum-nya t e r d i r i dar i lereng volkan,dataran volkan dan daerah volkantereros i . Terletak pada ketinggian25-2000m dpi . Lereng atas dan tengahtelah mengalami pengiki san Ianjut,berlereng curam sampai sangat curamdengan lereng >30%, sedang lerengbawahnya berlereng <16% . Bahan pem-bentuknya berupa tuf dan lava inter -raedier sampai basis, sedangkan dataranvolkan disekitar Liwa terbentuk darituf masam. Meliputi luas 228.685 ha(29,10%).
Jenis tanah utama di lereng atas dantengah te ru tama D y s t r a n d e p t s ,
Dystropepts dan Troporthent yangmerupakan tanah-tanah muda. Sedang dilereng bawah dan dataran di jumpaiDystropepts dan Humitropepts dengankandungan bahan organik t i n g g i .Jenis-jenis tanah tersebut berpenam-pang dalam. tekstur halus sampai agakkasar di lereng atas, agak halus sampai halus di lereng tengah dan bawahdengan drainase baik. Di lereng bawahkadang-kadang dijumpai batuan besar(boulder) yang berasai dari 1 erengatas/tengah. Kesuburan tanahnya sedangsarapai tinggi di daerah dataran ren-
Dengan memperhatikan tindakan konser-vasi tanah. lereng-lereng bawah ber-p o t e n s i s e b a g a i pengembanganperkebunan kopi. lada, cengkeh danpertanian lahan kering sedang didaerah dataran untuk persawahan.Lereng atas dan tengah hendaknya tetapsebagai hutan lindung/hutan tutupan.Penghambat utaraa adalah lereng danbatuan besar di lereng tengah danbawah.
Grup Perbukitan (H)Daerahnya t e r l e t a k di l e r e n gpegunungan dan volkan terutama dibagian selatan lembar peta. Bahan pem-bentuknya berupa bahan volkan (tuf danbatuan a n d e s i t ) , batuan sedimen,batuan plutonik masam (granit) danbatuan metamorf, sesetempat ditutupioleh bahan tuf masam Ranau. Terletakpada ketinggian 5-1000m dpi, denganperbedaan tinggi (amplitudo) <300mdar i daerah sek i t a rnya . Bentukwilayahnya berbukit, berlereng curamsampai sangat curam dengan lereng >16%Meliputi luas 145.530 ha (18,50%).
Di lereng atas perbukitan umumnyadijumpai jenis tanah Dystropepts, dilereng tengah Hapludults dan Kan-hapludults , sedang di lereng bawahdijurapai Humitropepts.Tanah umumnya berpenarapang dalam,tekstur agak halus sampai halus.Kesuburan tanahnya rendah sampaisedang untuk yang berkembang daribahan volkan, rendah sampai sangatrendah untuk yang terbentuk dari bahanlairmya.
1010 - 22
Kecuali lereng melandai yang dapatdigunakan sebagai lahan pengembanganpertanian lahan kering dengan mem-perhatian konservasi tanah, lerengcuram hendaknya digunakan sebagaihutan. Pembatas utama berupa lerengdan bahaya erosi.
Grup Pegunungan dan Plato (M)Terletak pada ketinggian antara 25-1.350m dpi, umumnya berlereng agakcuram sampai sangat curam sekali,dengan lereng >30% . Bahan pemben-tuknya berupa bahan volkan Tersier,batuan plutonik masam, batuan metamor-fik dan tuf masam. Meliputi luas232.335 ha (29,55%).
Jenis tanah u t a m a n y a adalahDystropepts yang menempati lerengatas. Hapludults menempati lereng ten-gah sedang di lereng bawah ditempatiHumitropepts.Tanah berpenampang dalam, berteksturhalus sesetempat di lereng atas ber-tekstur sedang dengan drainase baik.Kandungan unsur har a tanaman daritanah-tanah tersebut umumnya rendahsampai sangat rendah, sedang di lerengbawah dengan lereng <30% umumnya mem-punyai kesuburan yang lebih baik.Kecuali di lereng bawah yang landaidaerah ini tidak berpotensi untuk pe-ngembangan pertanian dan hendaknya di-pertahankan sebagai daerah hutan.Penghambat utama berupa topografi/le-reng, erosi dan kesuburan tanah yangrendah..
Grup Aneka BentukMenempati luas 14.685 ha (1,85%), danmerupakan bentukkan spesifik terdiridari X.l berupa lembah sungai terjal •tererosi atau lereng terjal/escarpmentdan X3 berupa badan air (danau).
5.2. Isi Uraian Satuan Lahan.
Merupakan bagian terpenting dari bukupenjelasan ini, menguraikan 59 satuanlahan yang terdapat pada lembar petaKotaagung (1010)), secara detail dalambentuk/format yang baku guna memudah-kan para pemakai.Uraian tersebut antara lain mencakup:
- Luas dan penyebarannya pada tiapPropinsi yang diliput.
- Bahan penunjang yang digunakan an-tara lain citra satelit, foto udaradan radar serta peta-peta
- Bahan induk sebagai bahan pembentuktanah mellputi tingkat pelapukan,litologi dan formasi geologinya
- Sumber dan kualitas air sertakemungkinan pengembangan perikanan,bahaya banjir dan genangan.
- Vegetasi dan penggunaan lahan- Tingkat bahaya erosi (yang diper-
cepat)- Satuan tanah (tingkat great group)
yang mencakup sifat kimia dan mor-fologinya.
- Ketinggian dari muka laut (meter)- Bentuk profil satuan lahan- Pola drainase- Keadaan lereng dan distribusinya- Perbedaan tinggi- Bentuk wilayah serta pembagian yang
lebih lanjut (land facet).- Fragmentasi lahan guna pengembangan
pertanian, dan- Tingkat relaibilitas.
Disajlkan pul a gambaran satuan lahanberupa penampang melintang, yang mem-berikan.gambaran keadaan dan letaktiap satuan lahan guna memudahkanpemakai.
DAFTAR PUSTAKA
Balsem, T., & P. Buurman, 1989.Guidelines for Land Unit Descrip-tion. Soil Data Base ManagementProject Technical Report No. 13,Version 2. Soil Data Base Manage-ment, Center for Soil Research,Bogor
Balsem, T., P. Buurman & U. Wood-Sichra, 1988. Penggunaan kode kom-puter untuk data lapangan. ProyekPengelolaan Data Base Tanah, LaporanTehnis No. 5a, Versi 1.1. PusatPenelitian Tanah, Bogor
Buurman, P., 1988. Sifat-sifat kimia,fisika, dan mineralogi untuk database tanah. Proyek Pengelolaan DataBase Tanah, Laporan Tehnis No. 7a,Versi 2.0. Pusat Penelitian Tanah,Bogor.
1010 - 23
Buurman, P., T. Balsem & H.G.A. vanPanhuys, 1988. Klasifikasi satuanlahan untuk survey tingkat tinjauSumatera. Proyek Pengelolaan DataBase Tanah, Laporan Tehnis No. 3a,Versi 1.2. Pusat Penelitian Tanah,Bogor.
Desaunettes, J.R., 1977. Catalogue oflandforms for Indonesia. FAO/UNDPLand Capability Appraisal ProjectWorking Paper No. 13, Soil ResearchInstitute, Bogor
FAO/UNESCO, 1977. Guidelines for soil
Gallup, D.L., 1981. Proposed codingsystem, for pedon data for trial bythe Center for Soil Research, Bogor.AGO/INS/78/006, Manual 3. Bogor
GRDC (Geological Research and Develop-ment Center), 1978. Geologic map ofthe Menggala quadrangle, Sumatra,scale 1:250.000.
Kips, P.A., D.Djaenudin & NataSuharta, 1981. The land unit ap-proach to land resources surveys forland use planning, with particularreference to the Sekampung water-shed, Lampung province, Sumatra, In-donesia.
Muslihat, A., U.Wood - Sichra &P.Buurman, 1989. Soil .sampleanalysis data base - User Manual andTechnical Manual. Soil Data BaseManagement Project, Technical ReportNo. 17, Version 1.0. Center for SoilResearch, Bogor.
PPPG - see GRDCRePPProT (Regional Physical Planning
Programme for Transmigration), 1985.Review of Phase IB results CenmtralKalimantan. Ministry of Transmigra-tion, Jakarta.
RePPProT (Regional Physical PlanningProgramme for Transmigration), 1988.Review of Phase I results Sumatra.Ministry of Transmigration, Jakarta.
SCS (Soil Conservation Service), 1978.Pedon coding system for the NationalCooperative Soil Survey. USDA,Washington D.C.
Soil Survey Staff, 1987. Keys for SoilTaxonomy. Soil Management SupportServices Monograph No. 6. U.S. Dept.of Agriculture.
86. Survei dan pemetaan lahan dengansistem land unit di DAS Sekampunguntuk tuJuan evaluasi lahan. PusatPenelitian Tanah, 1981.
184.Survei dasar dalam rangka pemba-ngunan pertanian Lampung. Buku I:Sinopsis; Buku II: Fakta fisik-biologis; Buku III: Tinjauan,rekomendasi dan lampiran-lampiran.Buku IV: Lampiran peta. LembagaPenelitian Tanah, Bogor, 1968.
340.Survei dan pemetaan tanah tinjauDAS Sekampung Atas. LembagaPenelitian Tanah, 1972.
U n i — : 200 m Minimal: 5 m Bange: SO mDominant: non-linear and random > 60% of area flat-toppedIncluded: linear and random 40-60% of area crested/peakeda. Pattern: dendritic b. density: Moderatec. Variability: mediuma. Steepness:slopingc. Length: moderatee. Curvature: convexValleybottons: 10 2Interflaves : 0-8Z:25 X, 9-251: 45a. A^litode: low
Rolling 9-15*, 0-50 m
a. Shape: no crests b. Length:d. Width: e. Variability:a. Width: narrow b. Variability: Low-1- Upper & middle slopes, dystropepts, 80Ï-2- Foot slopes, eutrbpepts, 10X-3- Valley bottoms, tropaquepts, 10X
Valleys: Small blocks Interfluves: Medium blocks
b. Variability: Medium
d. Variability: Medium
X, 25-551: 20 Xb. Variability: High
c. Variability:
30. RELIABILITY:lO.b : 2 12.a: 118.d-q: 1 19: l
1= reliable, 2« probable, 3= tenable,
14.a: 1 14.b: 1 17: 1 18.a: 1
22: 2 23: 2 24: 2 28: 2
4= plausible
18.b: 2 18.c:
29: 2
31. ADDITIQML BOTES: Representative profile for Dystropepts is extrapolated from Tdf.2.i
m. Salinity :n. Other Toxicity:o. Boot obstx. layer :
p. Organic Matter :q. XEB :r. Total observations:
Dominant > 501moderately fine
fine--
very deep
Well drainedlow
low
low
very low
—--
very low
very lowlow
low
strong acid
strong acidvery low
very low
—--
--
----
1.42.5
0
Associated 1 Associated 2mediummoderately fine
very deep
Poorly drained
low
low
very low
very low
very low
very lowmedium
low
strong acid
very strong acidvery lowvery low
0.00.00
2.51.10
19. ALTITUDE:
20 . PLAB/BB0FILE:
2 1 . L .0 .
22 . SÜ0PE:
2 3 . SfcOTE DISTB.:
24 . BELIEF AMPLI.:25 . TESBAXH:26. CHEST/BUDGES:
27. VALUE! FLOCH:28. LAUD FACETS:
29 . FBAGMHBTATiaB:
""•••• 90 m Mi ni mm: 50 m Bange: 70 mDominant.: non-linear and random > 60% of area flat-topped
Included:a. Pattern: dendritic b. density: Moderate
c. Variability: lowa. Steepness:gently sloping b. Variability:c. Length: long d. Variability:e. Curvature: convexValleybottoms: 10 %
Interfluves : 0-81:80 %a. Amplitude: very low
Undulating 2- 8%, 0-50 ma. Shape: Level b. Lengtln:Moderately longd. Width: moderate e. Variability: Lowa. Width: very narrow b. Variability: Low-1- Flat top/upper slopes, kanhapludults, 60X-2- middle & lower slopes, dystropepts, 30Î-3- Valley bottoms, tropaquepts, 10X
-4-
Valleys: Small blocks ImterOjmres: Large blocks
9-25X: 10 X. 25-55X: 0 %b. Variability:
Low
Medium
Low
c. Variability: Low
30. RELIABILITY:
lO.b : 2 12.a: 1
18.d-q: 3 19: 2
1= reliable, 2= probable,
14.a: 1 14.b: 1 17: 2
22: 3 23: 3 24: 3
3= tenable, 4= plausible
18.a: 2 18.b: 2 18.c:
28: 2 29: 3
31. ADDTTIOHAL BOIES: Representative profiles for Kanhapudults and Tropaquepts are
extrapolated from sheet 1111.
1010 - 55
LABO n u r REPCBT LBEP-SDBH, CSR-BOGO8
BLOCK S H ry n i IH -
acid tuffslcoaise felsic sediientarv rodes
. 1 . U S D raiT: I d q . 4 . 2
4 . nrrnpiaariM: b y ERD7IBCE:
5 . SIATOS HJEBTTFUBS :
6 . LAND OBIT DESCHIPTIGEI:
7 . SATELLITE SCXMES :
8 . AERIAL BBDI0G8AFHS :
g . BABAS :
1 0 . PAHEHTT MATESIAL
a. Weathering :
b. Lithology :
c. Foxmation :
12. HATEB- a. Quality :
b. Source :
13. FISHERIES :
14. RXVE8S a. Floodrisk :
b . ifTTHinnia^qit-ïqn ;
15. VBGEÏAUCH/LAHD OSE :
Axea osed :
16. ACCELEBATED EBOSIOB
a. Occorence :
b. Evidence :
2. MAP SHEET: 1010 3. ABEA: 111 km2
Lampung: 99%
Updated by: AH edit date: 20/06/89 Status: Final
Moderately dissected undulating to rolling acid tuff plain, acid
tuffs and coarse felsic sedimentary rocks, slopes 3-15%
1:100.000 56 /829A-35
Star-1/250/88/1010-5
11. BOCK OOnCSOP: 0 %
High
dacite, liparite, sandstone
Qlv
Fresh
Perennial River, Medium wells
None
None
None
, alang-alang, upland crops, mixed gardens of fruit trees, rainfed
wetland rice, coffee (kopi), towns, villages
90 X
Common
Various
17. SOIL G8EAI
Damimant >SOZ
Associated 1
Associated 2
Classification
kanhapludults
dystropepts
tropaquepts
Z of area
55 X
35 X
10 X
Lab. checked
yes
yes
yes
32 _ HHMIKK Jiïï ATTI y re FW*FnrTR> :
udh/ /84-19 /85/US/1010/14/
iqt/ /84-17 /75/dn/1010/23/
/9 ity/ /340-31 /85/dn/1010/62/ /26 /
1010 - 56
18. SOU. CHARACTERISTICSPropertiesa. Texture: topsoi l
subsoilb. Depth: peatsoil
mineralsoil
c. Drainage:d. Ercfa. K: topsoil
subsoil
e. Total K2O: topsoilsubsoil
£. Avail. F: metbodtopsoil
subsoilg. Total F: topsoil
subsoilh. CEE pffl 7 topsoil
subsoil
i. Soil Réaction:topsoilsubsoil
j. Al Sat. topsoilsubsoil
k. Al tozicity :1. Acid solph. pot.:m. Salinity :n. Other Tozicity:o. Root obstc. layer :p. Organic Matter :q. TEB :r. Total observations:
Itartiwmt > 501fine
fine
very deep
Well drainedlow
low
very low
very low
Bray Ivery low
very low
very low
very low
low
very low
strong acid
very strong acidvery high
very high
yes
very shallow
salt free
125 cm
1.90.4
0
Associated 1medium
—
deep
Well drained--
—
low
very low
—
—
low
very low--
—
moderately acid
strong acid--
—
--—
—
1.60.02
Associated 2fine
moderately fine
deep
Poorly drainedvery low
very low
very low
very low
Bray Ivery low
very lowvery low
very low
low
low
very strong acid
very strong acidvery high
very high
yes--
salt free
125 cm
1.90.7
0
19 . AUXTODE:2 0 .
2 1 . L.D. D3ADBASE:
2 2 . SLOPE:
2 3 . SLOPE DISTR. :
2 4 . RELIEF AMPLI.:2 5 . TEHRAIB:2 6 .
2 7 . VALUE! FLOOK:2 8 . LAND FACETS:
29. IBACMSHTATIOH:
150 m MUniQum: 60 m Range: 80 mDominant: non-linear and random > 60% of area flat-toppedIncluded:
a. Pattern: dendritic b. density: Moderatec. Variability: mediuma. Steepness:gently sloping b. Variability: Mediumc. Length: long d. Variability: Mediume. Curvature: convexValleybottons: 10 %
Interfluves : 0-81:55 %, 9-251: 35 X, 25-551: 0 %a. Amplitude: medium . b. Variability: Medium
Rolling 9-15%, 0-50 ma. Shape: Level b. Lengtto:Moderately longd. Width: moderate e. Variability: Lowa. Width: very narrow b. Variability: Low-1- Crest/upper slopes, kanhapludults, 55%-2- Middle & lower slopes, dystropepts, 35%-3- Valleys bottoms, tropaquepts, 10%
Mountainous >16%, >300ma. Shape: Very irregular b. Lengtth:Longd. Width: moderate e. Variability: Higha. Width: very narrow b. Variability: Low-1- Middle parts, dystrandepts, 50%
800 m Mininmm: 300 m Bange: 500 mDominant: linear and random > 60% of area crested/peakedIncluded: non-linear and random > 60% of area crested/peaked
b. density: Mod. high
b. Variability: High
d. Variability: Medium
9-25X: 60 %, 25-55Z: 20 %b. Variability: High
a. Pattern: dendriticc. Variability: mediuma. Steepaess:slopingc. Length: long
e. Curvature: convex
Valleybottons: 5 %
Xmterfiboves : O-8Z:1S %a. Amplitude: medium
Rolling 9-15%, 0-50 ma. Shape: Irregular b. Length:Longd. Width: wide e. Variability:a. Width: very narrow b. Variability:-1- Lower parts, humitropepts, 50%
-2- Upper parts, dystropepts, 25%
-3- Middle patrs, dystrandepts, 20%
-*- Valleys bottoms, tropaquepts, 5%Valleys: Small blocks InterflLraves: Medium blocks
Hilly >16Z,51-300ma. Shape: Irregular b. Length:Moderately long c. Variability: Lowd. Hidth: wide e. Variability: Mediuma. Hidth: very narrow b. Variability: Low-1- Upper and lower slopes, dystropepts, 70%-2- Middle slopes, hapludults, 30Z
-3--4-Valleys: Interdoves:Small blocks
30. HELIABmrr:lO.b : 2 12.a: 1
18.d-q: 2 19: 2
» reliable, 2« probable, 3- tenable, 4« plausible
14.a: 1 14.b: 1 17: 2 18.a: 2 18.b: 2 18.c: 1
22: 1 23: 2 24: 2 28: 2 29: 2
31. ADDITIOBAL BOXES: Hapludults is compiled from Hb.1.3.3.
p. Organic (fatter :q. TEB :\r. Total observations:
Donnant > SOX
fine
fine--
very deep
Well drainedmedium
low
mediumvery low
Bray Ivery low
very lowlow
low
high
high
very strong acidexcessive acidvery low
high
yes----
--
120 cm
2.02.91
Associated 1fine
fine--
very deep
Well drained
medium
mediumlow
mediumBray Ivery low
very low
medium
mediumhigh
mediumstrong acid
strong acidvery low
very low
no—
—--
—
5.<t
11.31
Associated 2fine
fine—
very deep
Well drainedlowvery low
very low
very low
Bray Ivery low
very lowmedium
low
low
low
moderately acid
very strong acidvery low
very lowno
--
—--
—
3.011.21
19. ALTITUDE:20 .
25 m Bange: 200 m> 60% of area crested/peaked
2 1 . L.D. DBAISaSE:
2 2 . SLOPE:
2 3 . SLOPE DISTR. :
24 . RELIEF AMPtl.:2 3 . TFHRATTE-
26. CHEST/RIDGES:
27. VALLEY FLOOR:28 . LARD FACETS:
525 mDestinant: non-linear and randomIncluded:
a. Pattern: dendriticc. Variability: lowa. Steepness:very steep
c. Length: longe. Curvature: convex
ValleybottoBs: 5 XInterflaves : 0-81:5 %
a. Aaplitode: highHilly >16%,51-300ma. Shape: Irregular b. Leogth:Moderately longd. Width: wide e. Variability: Mediuma. Hidth: very narrow b. Variability: Low-1- crest and upper slopes, dystropepts-, 70X-2- Lower slopes, humitropepts, 20%
o. Boot obstx. layer :p. Organic Matter :q. TEB :r. Total observations:
Donnant > 501
moderately finefine
—
very deep
Well drained
very high
medium
very high
medium
Bray Ivery lowvery, low
very low
very low
medium
medium
moderately acid
moderately acid•very low
very low
no- - •
—
- -
—
2.911.52
Associated 1finefine
—
very deepWell drained
low
low
very low
very low
Bray Ivery low .
very low
mediumlow
medium
medium
excessive acidexcessive acidmedium
high .
yes--
—
--
160 cm2.71.80
Associated 2
0.00.00
19. ALTITUDE:
2 0 . PLAR/HBOFXLE:
2 1 . L .0 . B8AIMGE:
22 . SLOPE:
2 3 . SLOPE DISTR.:
2 4 . BELIEF AMPLI.:25. TEgBATTB-
2 6 . C8EST/BHJGES:
2 7 . VALLES FLOOR:
2 8 . LAUD FACETS:
2 9 . FBACMESTATICH:
330 m Minium: 15 m Bange: 175 mDoainant: non-linear and random < 40% of area flat-toppedIncluded:a. Pattern: dendriticc. Variability: lowa. Steepness:sloping
c. Length: longe. Curvature: convex
Valleybottons: 5 %Interflaves : O~8Z:20 %,
a. Amplitude: mediumhillocKy >16%, 0-50 m
a. Shape: Undulating b. Length:Longd. Hidth: wide e. Variability: Mediuma. Hidth: very narrow b. Variability: Low-1- Hillocky area&upper si, dystropepts, 40%~2~ Middle slopes, dystropepts, 40%