Budidaya Terong UnguDetailsPublished Date Written By Super User
Category:Artikel Hits: 2256
Syarat TumbuhTerung sangat mudah dibiakkan karena ia dapat hidup
di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi sekitar 1.200 m dpl.
Namun demikian, tanah itu harus memiliki cukup banyak kandungan
bahan organik dan berdrainase baik. Selain itu, pH tanah harus
berkisar antara 5-6 agar pertumbuhannya optimal.Pedoman
BudidayaBENIH DAN PERSEMAIAN Benih terung sebaiknya disemaikan dulu
sebelum ditanam pada lahan yang tetap. Pembuatan bedengan dan cara
penyemaian terung tidaklah berbeda seperti perlakuan pada tomat.
Hanya saja kebutuhan benih terung berbeda dengan benih tomat. Untuk
lahan seluas 1 ha, diperlukan 500 g benih terung dengan daya
kecambah 75070. Bibit terung berada di persemaian hingga berumur
kurang lebih 1,5 bulan atau kira-kira telah berdaun empat helai.
Setelah itu bibit terung sudah siap untuk dipindahkan di lahan
penanaman.PENANAMANLahan penanaman disiapkan dan diolah terlebih
dahulu, kemudian di bentuk bedengan. Bedengan dibuat selebar antara
1,2 1,4 cm dan panjang sesuai lahan. Kemudian bedengan dibuatkan
lubang tanam masing-masing berjarak sekitar 60 cm. Jarak
antarbarisan lubang tanam 70-80 cm. Setiap bedengan memuat dua
barisan tanaman. Di antara bedengan, haruslah dibuat parit yang
berfungsi sebagai jalan dan pembuangan air saat musim hujan. Hal
ini penting dilakukan karena terung tidak tahan genangan air.
Selanjutnya setiap lubang tanam diberi pupuk kandang atau kompos
sebanyak 0,5-1 kg agar tanah cukup mengandung bahan organik.
Setelah lahan disiapkan, sebaiknya bibit yang telah siap tanam
dimasukkan secara tegak lurus ke dalam lubang tanam. Kemudian di
sekitar lubang tanam disirami air agar tanah cukup lembap, tetapi
tidak sampai tergenang.
Cara lengkap budidaya terongOlehadmin langkahbisnison 29 April
2013 Dilihat sebanyak : 38,285 Kali
CaralengkapbudidayaterongCaralengkapbudidayaterong
anamanterongatau dalam bahasa latin Solanum melongena
merupakantanamanyangtumbuhdi daerah tropis.Budidayaterongsebenarnya
tidak terlamapu susah,yangdibutuhkan hanya niat dan kerja
kerasuntukmencapaikesuksesan.MANFAAT& KEGUNAAN TERUNGTeruog
memiliki serat dagingyanghalus dan lembut sehingga rasanya enak
saat dikonsumsi sbg bahan makanan. Terung memiliki kandungan
giziyangcukup tinggi. Dalam tiap 100 gram terung segar terdapat
kandungan zat sebagai berikut : 24kalkalori,1,1gprotein,0,2g lemak,
5,5g Krbohidrat, 15,0mg kalsium, 37,0mg fosfor,0,4mg besi, 4,0SI
Vitamin A, 5mg Vitamin C,0,04 vitamin B1,
92,7gair.SEKILASBUDIDAYATERONGTerong sangatmudahdibudidayakan dan
tidak perlu penangananyangrumit. Terong dapat hidup didataran
rendah dan tinggidenganketinggian1-1.200 dpl dan suhuoptimum18 25
derajat Celcius.Untukpembentukan warnabuah, terong memerlukan
pencahayaan yang cukup. Terungtumbuhdenganbaik ditanahlempung
berpasir dan mengandung abu vulkanisdenganPH 5-6. Waktu penanaman
terung yang tepat adalahpadaawal musim kemarau.Terong banyak
macamnya antara lain terung gelatik yang sering disebut terong
lalap, terung kopekdenganciri buahnya yangpanjang, terong craigi
yang buahnya berbentuk bulatpanjangujung meruncing , terong
jepangdenganbuahbulat danpanjangsilindris, terung medan yang
buahnya bulatpanjangdan berukuranmini, terung bogor yang bentuknya
bulat besar berwarna keputih-putihan.Terongpadaumumnya diperbanyak
dengan biji.Untukmemperoleh biji terong yang betul-betul
berkualitas dapat diperoleh dengan membeli ditoko pertanian. Setiap
satu hektar dibutuhkan 150 s/d 500 gram biji atau tergantung luasan
lahan yang akan dipakai. Sebelum ditanam biji terung disemaikan
terlebih dahulu di- bedengan semai.Agar diperolehtanahyang
baikuntukpertumbuhan terung, perlu dilakukanlangkah-langkahdalam
pengolahantanahyaitu penggemburan, pembuatan bedengan, pengapuran
dan pemberian pupuk dasar. Setelah penanaman maka perlu dilakukan
pemeliharaan. Kegiatan pemeliharaan meliputi pengairan, penyulaman,
pembumbunan, penyiangan, pemupukan serta
pemberantasanpenyakit.Terongpadamasa pertumbuhannya tidak
terlepasdarihamadanpenyakit.Hamayang menyerangtanamanterung antara
lain belalang, kutu daun, kutu trip, kumbang totol hitam,
lalatbuah, lembing hijau, penggerek batang, tungau kuning, tungau
merah,ulatjengkal danulattanduk. Sedangkanpenyakityang menyerang
terung adalah bakteri danvirus.Carapencegahanhamadanpenyakitdengan
disemprot bahan kimia.Terung rata-rata dapat dipanenpadaumur 3,5
bulan sejak tanam. Bila dirawat dengan baiktanamandapat berproduksi
hingga umur 5-6 bulan.Panenyang baik dilakukan sore atau pagi hari
terutama saat musim kemarau. Waktu seperti itu merupakan saat yang
tepat karenabuahsedang bagus-bagusnya sehingga bisa diperoleh
terung berkualitas.SYARATTUMBUH Dapattumbuhdi dataran rendah tinggi
Suhu udara 22 30o C Jenistanahyang paling baik,jenislempung
berpasir, subur, kaya bahanorganik, aerasi dan drainase baik dan pH
antara 6,8-7,3 Sinar matahari harus cukup Cocokditanam musim
kemarauPERSEMAIANBudidayaterong secara intensif
dimulaidaripersiapanmediasemai. Benih terong yang akan ditanam
harus berasaldaribenih hibrida sehingga hasil yang dicapai nanti
lebih optimal. Disaat kita melakukan pemeraman benih terong dengan
kertas basah maupun handuk lembab selama 24 jam, kita
mempersiapkanmediasemai yang terdiridaricampurantanahdan pukan
(pupuk kandang) dengan perban-dingan2:1. Penggunaan pestisida bahan
aktif metalaksil (Saromyl 35 SD) sebagai pencegahjamurdapat
menghindarkan bibitdaripenyakitdumping off . Hasil
campuranmediatersebut dimasukkan ke dalam polybag dengan tinggi 8
cm dan diameter 5 cm.PEMBIBITAN Rendamlah benih dalam air hangat
kuku selama 10 -15 menit Bungkuslah benih dalam gulungan kain
basahuntukdiperam selama + 24 jam hingga nampak mulai berkecambah
Sebarkan benih di atas bedengan persemaian menurut
barisan,jarakantar barisan 10-15 cm Siapkan campuran tanah dan
pupuk kandang halus, kemudian masukkan benih satu persatu ke
polibag yang telah berisi campuran tanah dan pupuk kandang halus.
Tutup benih tersebut dengan tanah tipis Permukaan bedengan yang
telah disemai benih ditutup dengan daunpisang/ penutup lainnya
Setelah benih tampak berkecambah muncul, buka penutupnya Siram
persemaian pagi dan sore hari ( perhatikan kelembabannya )
Perhatikan seranganhamadan penyakit sejak di pembibitan jika di
perlukan semprot dengan pestisida Bibit berumur1-1,5 bulan atau
berdaun empat helai siap dipindahtanamkanPERSIAPAN LAHANSetelah 24
jam benih tersebut melalui proses pemeraman yang dicirikan dengan
munculnya radikula (calon akar), maka benih tadi siap dipindahkan
kemediasemai menggunakan pinset dengan posisi radikula dibawah.
Selama benih di persemaian , kita dapat melakukan persiapan tanam
dengan mengolah tanah. Persiapan lahan diawali dengan pembajakan
sekali agar lapisan tanah yang ada di atas berada di bawah dan
sebaliknya. Selanjutnya lahan diairi dengancaradi-leb/digenangi
secara merata. Penggenangan sebaiknya dilakukan 3-5 jam dan
selanjutnya dilakukan pembajakan kedua kalinya agar pembuatan
bedengan lebihmudah.Untuk mencapai hasil maksimal, maka untuk pupuk
dasar sebaiknya diberikan pupuk kandang sebanyak 15 kg/ 10 m2,
dolomit 10-15 kg/ 10 m2, (khusus untuk tanah
basah/tergenang/bersifat asam). Setelah pupuk kandang ditaburkan
merata, maka ditambahkan pupuk urea dengan dosis2,5 kg/10tanaman,
SP-36 3 kg/10tanamandan KCl 1,5 kg/10 tanaman. Jika kita
menggunakan NPK maka pemberian dapat dilakukan dengan dosis 3 kg/10
tanaman. Setelah tanah dicampur dengan pupuk maka barulah dibentuk
bedengan bedengan membentuk single row (satu baris satu tanaman)
denganjarakantar tanaman 75 cm untuk selanjutnya dipasang mulsa
hitam perak.PENANAMANBenih yang telah disemai selama 25 hari
setelah semai (HSS) dapat ditanampadalubang tanam yang telah
disediakan. Ciri dari bibit tanaman terong yang siap tanam adalah
munculnya atau keluar 3 lembar helai daun sempurna atau mencapai
tinggi 7,5 cm. Sebaiknya penanaman dilakukan pada sore hari setelah
dilakukan penggenangan untuk mempermudah pemindahan dan masa
adaptasi pertumbuhan awal.Sistem tanam yang digunakan untuk terong
adalah sistem single row, denganjarakantara tanaman 75 cm. Bibit
yang siap tanam dimasukkan kedalam lubang tanam yang ditugal
sedalam 10-15 cm kemudian ditekan ke bawah sambil ditimbun dengan
tanah yang berada di sekitar lubang mulsa sebatas leher akar
(pangkal batang). Untuk menjaga dari seranganhamadapat
diberikaninsektisidabahan aktif carbofuran. Waktu tanam yang baik
musim kering, dan air tersedia Pilihbibit yangtumbuhsubur dan
normal Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di
sekitar batang dipadatkan Siram lubang tanam yang telah ditanami
hingga cukup basah (lembab)PENGAIRANDilakukan rutin tiap hari,
terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat di-leb/
direndam beberapa jam atau disiram dengan gembor. Jika di leb /
direndam biasanya 3-4 hari tanah tetap basah, tetapi hal ini
tergantung pada struktur dan tekstur tanahnya, jika tanahnya banyak
mengandung pasir maka tanah akancepatkering.PENYULAMAN Sulam
tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama
penyakit Penyulaman maksimal umur 15 hariPEMASANGAN AJIR (TURUS)
Lakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu (merusak) sistem
perakaran Turus terbuat dari bilah bambu/ kayu dll setinggi 80-100
cm dan lebar2-4 cm Tancapkan secara individu dekat batang Ikat
batang atau cabang terong pada turusPENYIANGAN Rumputliar atau
gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut Penyiangan dilakukan
pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah
tanamPEMELIHARAANPemeliharaan tanaman terong tidak berbeda dari
tanaman lainnya, yaitu membutuhkan suplai air danunsurharayang
cukup sehingga penyiraman yang teratur, maupun pemupukan susulan
sangat perlu dilakukan.Penyiraman dapat dilakukan dua kali sehari
yaitu pada pagi dan sore hari selama seminggu pertama setelah
tanam.Sedangkan pupuk susulan diberikan pada tanaman umur 21 hst
antara lain ZA dosis2.5 3 gram/tanaman, SP-362.5 3 gram/tanaman,
KCl sebanyak 1-1.5 gram/tanaman. Pupuk diberikan dipinggir tanaman
denganjarak10 cm dari pangkal batang. Pupuk susulan kedua dilakukan
pada umur 50 HST dengan pupuk NPK Grand S-15 dengan dosis 8-10 gram
per tanaman. Pemupukan ke IV yang terakhir yaitu NPK Grand-S 15
pada saatpanenyang kedua dilakukan dengan dosis sebanyak 10
gram.Disamping penyiraman dan pemupukan, pencegahan hama dan
penyakit dapat dilakukan dengan menyemprotkan pestisida sesuai
dengan ham atau penyakit yang menyerang . Sedangkan konsentrasinya
disesuaikan dengan anjuran dan interval penyemprotan sisesuaikan
dengan intensitas serangan dan kondisilingkungan.PEMANGKASAN (
PEREMPELAN )Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak
daun pertama hingga bunga pertama juga dirempel untuk merangsang
agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera
tumbuhPENGENDALIAN HAMA PENYAKIT TERONGH A M A Kumbang Daun
(Epilachna spp.)Gejalaserangan adanya bekas gigitan pada permukaan
daun sebelah bawah,Bila serangan berat dapat merusak semua jaringan
daun dan tinggal tulang-tulang daun saja.Carapengendalian;
kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam, jika jika
diperlukan lakukan penyemprotan denganInsektisidaadapun merek
bermacam-macam dapat di tanyakan ketokopertanian terdekat. Kutu
Daun (Aphis spp.)Menyerang dengan cara mengisap cairan sel,
terutama pada bagian pucuk atau daun-daun masihmuda, akibatnya daun
tidak normal, keriput atau keriting atau menggulungAphis spp
sebagai vektor atau perantara virusCara pengendalian; mengatur
waktu tanam dan pergiliran tanaman, jika populasi Aphis banyak
dapat di gunakanInsektisidadengan tipe Racun Contak , tetapi
disarankan menggunakanInsektisidadengan tipe Racun Sistemik Jika
ingin lebih aman gunakanInsektisidabotani misalnya menggungkan
Ekstrak Bawang putih, Aroma bawang putih tidak disukai oleh Aphis,
tetapi penyemprotan ke-2 dst tidak terlalu berpengaruh terhadap
Aphis. Tungau ( Tetranynichus spp.)Serangan hebat musim kemarau.
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel tanaman, sehingga
menimbulkangejalabintik-bintik merah sampai kecoklat-coklatan atau
hitam pada permukaan daun sebelah atas ataupun bawah.Cara
pengendalian sama seperti pada pengen dalian kutu daun, disarankan
menggunakan Insektisida dengan tipe Racun Sistemik UlatTanah (
Agrotis ipsilon Hufn.)Bersifat polifag, aktif senja atau malam
hari. Menyerang dengan cara memotong titik tumbuh tanaman yang
masihmuda, sehingga terkulai dan roboh, pada siang
hariulatbersembunyi, sehingga sangat sulit menemukanulatAgritus
ipsilon pada siang hari.Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan
ulat, Lakukan penyemprotan dengan insektisida pada sore ( 17.00 )
atau pagi kurang dari 05.00, gunakan insektisida dengan tipe Racun
perut , jika menggukanan racun kontak semprot pada malam hari
ketika ulat mulai muncul, tetapi perlu di pertimbangkan
penyemprotan pada malam hari akan terkendala oleh penerangan. Ulat
Grayak (Spodoptera litura, F.)Bersifat polifag. Menyerang dengan
cara merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang.Cara
pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman,
mengumpulkan ulat, jika perlu gunakan Insektisida UlatBuah(
Helicoverpa armigera Hubn.)Bersifat polifag, menyerang buah dengan
cara menggigit dan melubanginya, sehingga bentuk buah tidak normal,
danmudahterserang penyakit busuk buah.Cara pengendalian; kumpulkan
dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran tanaman dan waktu
tanam sanitasi kebun.PENYAKIT Layu BakteriPenyebab : bakteri
Pseudomonas solanacearum. Bisa hidup lama dalam tanahSerangan hebat
pada temperatur cukup tinggiGejalaserangan terjadi kelayuan seluruh
tanaman secara mendadak, Sebenarnya serangan Layu bakteri bersifat
lokal, seperti pembuluh Xylem / pembuluh angkut, tetapi karena
menyerangya pada akar atau leher akar sehingga pasokan air
danharatanaman dari tanah ke daun terhambat sehinggagejalayang
muncul adalah kelayuan yang bersifat sistemik.Pengendaliannya :
Aturjaraktanam, sehingga kelembaban tidak terlalu lembab. Lakukan
pergiliran tanaman, jangan menanam tanaman yang berjenis Solanaceae
sepertitomat,tembakaudll karena akan memperparah serangan. Gunakan
Bakterisida Busuk BuahPenyebab :jamurPhytophthora sp., Phomopsis
vexans, Phytium sp.Gejalaserangan adanya bercak-bercak coklat
kebasahan pada buah sehingga buah busuk.Pengendalian : gunakan
Fungisida Bercak DaunPenyebab :jamurCercospora sp, Alternaria
solani, Botrytis cinereaGejala bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau
hitam pada daun. AntraknosePenyebab :jamurGloesporium
melongenaGejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu
membesar berwarna coklat dengan titik-titik hitam Busuk Leher
akarPenyebab ; Sclerotium rolfsiiGejala pangkal batang membusuk
berwarna coklat Rebah SemaiPenyebab :JamurRhizoctonia solani dan
Pythium spp. Gejala batang bibitmudakebasah-basahan, mengkerut dan
akhirnya roboh dan matiCara pengendalian Penyakit: Tanam varietas
tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase,
atur kelembaban dengan jarak tanam agak lebar,
cabutPANENPanenpertama terong dapat dilakukan saat tanaman berumur
30 hst atau sekitar 15 18 hst setelah munculnya bunga.
Kriteriapanenbuah terong layak panen adalah daging belum keras,
warna buah mengkilat, ukuran tidak terlalu besar ataupun
terlalukecil. Sedangkan untuk terongjenisbulatkecilpanen buah dapat
dilakukan pada umur 10-15 hari setelah muncul bunga dengan ciri :
buah kelihatan segar, warnanya cerahbagiterong tipe hijau dan belum
berwarna kecoklatanbagiterong berwarna ungu, bila dipotong belum
tampak biji yang berwarna kuning keemasan dan warna daging masih
putih bersih.Pemanenan dapat dilakukan seminggu dua kali sehingga
total dalam satu musim dapat dilakukan 8 kali panen dengan potensi
jumlah buah per tanaman bisa mencapai 21 buah. Setelah pemanenan
yang ke delapan biasanya produksi mulai menurun baik kwalitas
maupun kwantitasnya.