Top Banner
MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BUDAYA POLITIK DI INDONESIA Disusun Oleh: Defi Ardia P (07) Ervarika Ghania L (09) Mochammad Haikal A (20) Sofa Zuhad M (23) Ummahatul Masruhah (24)
24

Budaya Politik Di Indonesia

Nov 16, 2015

Download

Documents

Inga Laira

ppkn sma
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANBUDAYA POLITIK DI INDONESIADisusun Oleh:Defi Ardia P(07)Ervarika Ghania L(09)Mochammad Haikal A(20)Sofa Zuhad M(23)Ummahatul Masruhah(24)

  • Standar Kompetensi:

    1. Menganalisis budaya politik di Indonesia Kompetensi Dasar:

    1.1 Mendeskripsikan pengertian budaya politik1.2 Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia1.3 Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik1.4 Menampilkan peran serta budaya politik partisipan

  • Pengertian Budaya PolitikBudaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat.Merupakan aspek politik dari nilai-nilai yang terdiri atas pengetahuan, adat istiadat, tahayul, & mitos.Dapat dilihat dari aspek doktrin dan aspek generiknya (bentuk).Menurut Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik yaitu terdapatnya satu perangkat yang meliputi seluruh nilai-nilai politik yang terdapat di seluruh bangsa.Menurut Rusadi Sumintapura, budaya politik adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.

  • Dua manfaat jika dapat memahamipengertian budaya politik :Adanya sikap warga negara terhadap sistem politik yang mempengaruhi tuntutan-tuntutan, tanggapan, dukungan serta orientasinya terhadap sistem politik yang ada;Dapat mengerti dan memahami hubungan antara budaya politik dengan sistem politik atau faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya pergeseran politik.

  • MenurutAlmond dan Powellada 2 orientasi Politik yaitu tingkat Masyarakat dan tingkat Individu:Orientasi individu dalam sistem politikdapat dilihat dari 3 komponen: Orientasi Kognitif - berupa pengetahuan dan kepercayaan pada politik.Orientasi Afektif,menunjuk pada aspek perasaan emosional individupada system politik; seperti kecenderungan menerima dan menolak systempolitik. Orientasiafektifini dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan.Orientasi Evaluatifberkaitan dengan penilaian moral seseorang terhadap sistem politik, kinerja sistem politik, komitmen terhadap nilai dan pertimbangan politik.

  • Orientasi tingkat masyarakat adalahpandangan dan sikap sesama warga negara yang meliputirasa percaya dan permusuhan antar individu, kelompok maupun golongan. Sikap saling percaya menumbuhkan saling kerja sama sedang sikap permusuhan menimbuklkan konflik

  • Menurut G. Almond dan S. Verba, bahwa objek orientasi politik warga negara adalah sistem politik yang terbagi ke dalam tiga golongan objek, yaitu :

    Peranan atau struktur khusus seperti badan legislatif, eksekutif atau birokrat.Pemegang jabatan, seperti pemimpin monarki, legislator dan administrator.Kebijaksanaan, keputusan atau penguatan keputusan, struktur pemegang jabatan.

  • Jenis-jenis Budaya PolitikBudaya Politik Parokial (Parochial Political Culture)Ciri-ciri:lingkupnya sempit dan kecilmasyarakatnya sederhana dan tradisional Pemimpin politik biasanya berperan ganda masyarakatnya cenderungtidak menaruh minat terhadap politik.masyarakatnya tinggal di desa terpencil di mana kontak dengan system politik kecil Budaya Politik Subjek (Subject Political CultureCiri-ciri:Orang secara pasif patuh pada pejabat pemerintahan dan undang-undang. Tidak melibatkan diri pada politik atau golput. Sangat memperhatikan dan tanggap terhadap keputusan politik

  • Budaya Politik Partisipan (Participant Political Culture)Ciri-ciriKesadaran masyarakat bahwa dirinya dan orang lain merupakan anggota aktifkehidupan politik.Melibatkan diri dalam sistem politik sangat berarti walaupaun hanya sekedar memberikan suara dalam pemilu.Tidak menerima begitu saja terhadap kebijakan sistempolitik

  • Budaya politik berdasarkan sikap yang ditunjukkan:Militan (penentang)Toleransi (berorientasi pada masalah)

  • ModelBudaya PolitikMenurut Muhtar Masoed dan Colin McAndrews ada tiga model budaya politik:Model masyarakat demokratis industrialterdiri dari aktivis politik dan kritikus politik (identik dengan budaya politik partisipan)Model sistem politik otoriterrakyat sebagai subyek yang pasif, tunduk pada hukumnya tapi tidak melibatkan diri dalam urusan politik pemerintahan (identik dengan budaya politik subjek)Model masyarakat system demokratis praindustrialterdiri dari masyarakat pedesaan (petani dan masyarakat buta huruf) dan kontak politik sangat kecil (identik dengan budaya politik parokial)

  • Budaya Politik di IndonesiaHerbert Feith, Indonesia memiliki 2 budaya politik yang dominan:Aristokrasi JawaWiraswasta IslamClifford Geertz, Indonesia memiliki 3 subbudaya yaitu :Santri: pemeluk agama islam yang taat.Abangan: yang terdiri dari petani kecil.Priyayi: golongan yang masih memiliki pandangan hindu budha, yang kebanyakan dari golongan terpelajar, golongan atas penduduk kota terutama golongan pegawai.

  • Afan Gaffar, budaya politik indonesia memiliki 3 ciri dominan:Hirarki yang tegar/ketat: adanya pemilahan tegas antara penguasa (wong gedhe) dengan rakyat kebanyakan ( wong cilik).Kecendrungan Patronage (hubungan antara orang berkuasa dan rakyat biasa) seperti majikan dengan buruh.Kecendrungan Neo Patrimonialistik, yaitu perilaku negara masih memperlihatkan tradisi dan budaya politik yang berkarakter patrimonial.

  • Sosialisasi PolitikSosialisasi politik adalah proses di mana individu-individu dapat memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, dan sikap-sikap terhadap sistem politik masyarakatnyaMelalui sosialisasi, suatu kebudayaan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya. Ada 3 sifat dasar mengapa sosialisasi perlu :

    Manusia tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain.Secara ekstrim manusia tidak punya naluri sehingga sebagian besar perilaku untuk kelangsungan hidupnya harus dipelajari.Manusia harus belajar mengendali-kan hubungan dengan sesamanya, yaitu hidup menurut nilainilai dan membina peranan bersama.

  • Beberapa segi penting sosialisasi politik : Secara fundamental merupakan proses hasil belajar dari pengalaman/pola-pola aksi.Memberikan indikasi umum hasil belajar tingkah laku individu dan kelompok dalam batas-batas yang luas, dan lebih khusus lagi, berkenaan pengetahuan atau informasi, nilai dan sikap.Tidak terbatas pada usia anak-anak dan remaja saja (walaupun periode ini paling penting), tetapi berlangsung sepanjang hidup.Merupakan prakondisi yang diperlukan bagi aktivitas sosial, baik secara implisit maupun eksplisit memberikan penjelasan mengenai tingkah laku sosial.

  • Sosialisasi politik adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses dengan jalan mana orang belajar tentang politik dan mengembangkan orientasi pada politikDalam Proses Sosialisasi Politik, metode yang kerap digunakan adalah : Pendidikan Politik dan Indoktrinasi Politik.

  • Robert Le Vine berpendapat bahwa sosialisasi politik di negara-negara berkembang cenderung mempunyai relasi lebih dekat pada sistemsistem lokal, kesukuan, etnis, dan regional daripada dengan sistem-sistem politik nasional. Masalah terberat yang dihadapi, yaitu adanya berbagai macam kelompok dan tradisi di negara itu.Faktor masalah penting:Pertumbuhan pendudukUrbanisasiPendidikan dan nilai tradisi

  • Dalam proses sosialisasi politik kaitannya dengan fungsi komunikasi politik, berhubungan dengan struktur-struktur yang terlibat dalam sosialisasi serta gaya sosialisasi itu sendiri. Pada sistem politik masyarakat modern, institusi seperti kelompok sebaya, komuniti, sekolah, kelompok kerja, perkumpulan-perkumpulan sukarela, media komunikasi, partai-partai politik dan institusi pemerintah semuanya dapat berperan dalam sosialisasi politikMasyarakat dapat melakukan kontrol terhadap para elite politik dan sebaliknya kaum elite-pun dapat segera mengetahui tuntutan masyarakat dan konsekuensi dari segala macam tindakan pemerintah.

  • Partisipasi PolitikPartisipasi Politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, seperti memilih pimpinan negara atau upaya-upaya mempengaruhi kebijakan pemerintahMenurut Myron Weiner, terdapat 5 penyebab timbulnya gerakan ke arah partisipasi politik :

    Modernisasi dalam segala bidang kehidupan.Perubahan-perubahan struktur kelas sosial. Pengaruh kaum intelektual dan kemunikasi masa modern. Konflik antar kelompok pemimpin politik. Keterlibatan pemerintah yang meluas.

  • Dalam ilmu politik, dikenal adanya konsep partisipasi politik untuk memberi gambaran apa dan bagaimana tentang partisipasi politik

    SarjanaKonsepIndikatorKevin R. HardwickPartisipasi politik memberi perhatian pada cara-cara warga negara berinteraksi dengan pemerintah, menyampaikan kepentingannya terhadap pejabat publik agar mampu mewujudkan kepentingan-kepentingan tersebut.Terdapat interaksi antara warga negara dengan pemerintahMempengaruhi pejabat publik.Miriam BudiarjoPartisipasi politik mrp kegiatan sese-orang/sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, dng jalan memilih pimpinan negara, dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah.Berupa kegiatan individu atau kelompokBertujuan ikut aktif dalam kehidupan politik publik.

  • SarjanaKonsepIndikatorRamlan SurbaktiPartisipasi politik ialah keikutser-taan warga negara biasa dalam menentukan segala keputusan menyangkut atau mempengaruhi hidupnya.Partisipasi politik berarti keikut-sertaan warga negara biasa (yang tidak mempunyai kewenangan) dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.Keikutsertaan warga negara dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publikDilakukan oleh warga negara biasaMichael Rush dan Philip AlthoftPartisipasi politik adalah keterli-batan individu sampai pada bermacam-macam tingkatan di dalam sistem politik.Berwujud keterlibatan individu dalam sistem politikMemiliki tingkatan-tingkatan partisipasi

  • Milbrarth M.L. Goel mengidentifikasi tujuh bentuk partisipasi politik individual

    NoBentuk PartisipasiKeterangan1.Aphatetic InactuvesTidak beraktifitas yang partisipatif, tidak pernah memilih.2.Passive SupportersMemilih secara reguler/teratur, menghadiri parade patriatik, membayar seluruh pajak, mencintai negara.3.Contact SpecialistPejabat penghubung lokal (daerah), propinsi dan nasional dalam masalah-masalah tertentu.4. CommunicatorsMengikuti informasi politik, dan mengirim pesan-pesan dukungan dan protes terhadap pemimpin politik.5.Party and campign workersBekerja untuk partai politik atau kandidat, bergabung dan mendukung parpol, dan dipilih jadi kandidat partai politik.6.Community activitisBekerja dengan orang lain berkaitan dengan masalahlokal, melakukan kontak kpd pejabat berkenan dgn isu-isu sosial.7.ProtestersBergabung dengan demonstrasi di jalanan, melakukan protes, menolak mematuhi aturan-aturan.

  • Kriteria tingkatan partisipasi politik menurut Huntington dan Nelson

    NoTingkatan PartisipasiKeterangan1.Kategori PengamatPraktik Partisipasi, antara lain : menghadiri rapat umum, memberikan suara dalam pemilu, dan usaha meyakinkan orang lain. Intensitas Partisipasi, tingkat hubungan rendah. 2.Kategori AktivisPraktik Partisipasi, jumlahnya terbatas dan hanya bagi se-jumlah kecil orang (terutama elite politik). Kegiatan yang dilakukan, tidak terbatas cara-cara formal-prosedural, akan tetapi dapat juga dengan tindakan kekerasan. Intensitas Partisipasi, memiliki tingkat yang tinggi dan pe-nuh waktu. Mereka memiliki akses yang cukup kuat untuk melakukan hubungan pribadi dengan pejabat-pejabat pemerintah, sehingga upaya-upaya untuk mempengaruhi pembuatan kebijakan pemerintah menjadi efektif.

  • THANKS