1. VISUAL a. Standar Penerimaan Visual Standar Penerimaan Visual berkaitan dengan kenyamanan visual akibat penyediaan pencahayaan yang disediakan. Pencahayaan ada yang disediakan dari sumber alami dan ada yang dari sumber buatan. Dalam sessi ini akan dibahas bagaimana pencahayaan buatan dihitung untuk mencapai standar penerimaan visual tertentu. b. Perhitungan N = E x L x W K O x LLF x CU x n N = jumlah titik lampu E = kuat penerangan (Lux) L = panjang ruang (m) W = lebar ruang (m) O = total lumen lampu LLF = faktor cahaya rugi (0,7-0,8) CU = faktor pemanfaatan (50-60%) n = jumlah lampu dalam 1 titik lampu c. Penerapan pada desain Co
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1. VISUALa. Standar Penerimaan Visual
Standar Penerimaan Visual berkaitan dengan kenyamanan visual akibat penyediaan pencahayaan yang disediakan. Pencahayaan ada yang disediakan dari sumber alami dan ada yang dari sumber buatan. Dalam sessi ini akan dibahas bagaimana pencahayaan buatan dihitung untuk mencapai standar penerimaan visual tertentu.
b. Perhitungan
N = E x L x W K O x LLF x CU x n
N = jumlah titik lampu
E = kuat penerangan (Lux)
L = panjang ruang (m)
W = lebar ruang (m)
O = total lumen lampu
LLF = faktor cahaya rugi (0,7-0,8)
CU = faktor pemanfaatan (50-60%)
n = jumlah lampu dalam 1 titik lampu
c. Penerapan pada desain
Co
Menggunakan lampu LED Bulp 5W (40W), E27, Cool daylight
E = 250 lux (standart)
L = 12 m
W = 5 m
O = 350
LLF = 0,7
CU = 55 %
n = 6 lampu
N = E x L x W K O x LLF x CU x n
N = 250 x 12 x 5 K 350 x 0.8 x 60% x 6
N = 15 titik lampu
Penerapan pada desain Ruang Tunggu :
2. KUALITAS UDARA RUANGa. Standar Penerimaan Kualitas Udara Bersihb. Aplikasi dalam Ruang
Digunakan Exhaust Fan untuk mengganti udara sehingga kualitas udara dalam ruang kamar mandi (toilet) tetap terjaga. Exhaust memiliki sistem yang otomatis,
Co
C
C
C
C C
C
C
C
CC
Co
apabila lampu toilet dinyalakan, maka exhaust akan ikut menyala dan ketika lampu dimatikan exhaust akan ikut mati.
Perhitungan :
N= PXQ/ R
Keterangan,
N = Jumlah Ventilating Fan
P = Ukuran ruangan ; m3 (Panjang x Lebar x Tinggi)
Q = Frekuensi pergantian udara per jam (lihat tabel pemilihan Ventilating Fan)
R = Kemampuan Hembusan Udara per jam (m3 / jam), lihat spesifikasi setiap model fan
Jadi, perhitungan untuk ruang wudhu dan toilet pria adalah
Satuan dari exhaust fan adalah CFM yaitu cubic feet per minute maka satuan ukuran luas akan diubah ke dari meter ke feet (dikali 3,28 feet). Sedangakan rumus perhitungan kapasitas exhaust fan adalah Panjang x Lebar x Tinggi x Airchange , dimana ketentuan airchange untuk dapur adalah 15x dan toilet adalah 10x.
P=15 m x 3.28 = 49.2 feet
L=8 m x 3.28 =26.24 feet
T=4.5 m x 3.28 = 15.25 feet
N=PXQ/R =(49.2 x 26.24 x 15.25) x 10 /60 = 3.281,312 CFM
Pilih spesifikasi exhaust fan bernilai CMH sama atau lebih besar dari keperluan CMH ruangan. Untuk itu Exhaust yang digunakan dalam proyek ini adalah merk KDK tipe 25 TGQ1dengan air volume 564 CMH
Kebutuhan total exhaust fan untuk mengkover udara bersih dalam toilet dan ruang wudhu pria adalah 3281,312 CFM : air volume exhaust fan (564) = 5 buah exhaust fan.
3. SPASIAL1. Studi ruang solat
Studi ruang solat untuk masjid adalah : 0.6 m x 1.2 m = 0.72 sqm
Total jamaah solat masjid agung= 4000 ( 70% pria, 20 %wanita)
Jammaah pria= 4000x 70/100 = 2800 jamaah
Jamaah wanita = 4000x 30/100 = 1200 jamah
Aplikasi pada desain ruang solat .
0.6 M1.2 M
A
BC
KET:
A: KAPASITAS RUANG SOLAT PRIA = 2800 JAMAAH
B: KAPASITAS RUANG SOLAT WANITA = 1200 JAMAAH
C: KAPASITAS RUANG SOLAT PLAZA =500 JAMAAH
4. THERMAL / AC
Rumusnya:(L x W x H x I x E) / 60 = kebutuhan BTUL = Panjang Ruang (dalam feet)W = Lebar Ruang (dalam feet)I = Nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain). Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas).H = Tinggi Ruang (dalam feet)E = Nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika menghadap timur; Nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat.1 Meter = 3,28 Feet
Luas ruang = 644 m2 (. Tinggi ruang 4.5 m. berisulasi dengan ruang lain. Konversi meter ke feet , luas = 644 m2x 10.76 = 6929.44. tinggi = 4.5 x3.28 = 14.76 m2. Dinding panjang menghadap keselatanKebutuhan BTU =(L x W x H x I x E) / 60 = (6929.44 x 10 x 14.76 x18 )/60 = 306.835,6032 BTU
Maka apabila digunakan AC 2 PK ruang dengan kebutuhan BTU sebesar 306.835,6032 membutuhkan AC 2 PK sebanyak (306.835,6032 BTU) / (18.000 BTU/h) = 17 buah AC 2PK
5. INTEGRITAS BANGUNAN (keamanan)
fasilitas yang digunakan untuk pengamanan antisipasi kebakaran baik secara aktif maupun secara pasif
Hidran Kota (Fire Hydrant)
Hidran kota bentuknya sama dengan Hidran halaman, tetapi
mempunyai dua atau tiga lubang untuk selang kebakaran.
Komponen hidran kebakaran terdiri dari: sumber air, pompa-
pompa kebakaran, selang kebakaran, penyambung, dan
perlengkapan lainnya.
Untuk hidran kebakaran, diperlukan persyaratan teknis sesuai
ketentuan sebagai berikut :
Sumber persediaan air untuk hidran harus
diperhitungkan minimum untuk pemakaian selama 30 menit.
Pompa kebakaran dan peralatan listrik lainnya harus mempunyai aliran listrik
tersendiri dan sumber daya listrik darurat.
Selang kebakaran dengan diameter minimum 1,5 inci (3,8cm) harus terbuat dari
bahan yang tahan panas, dengan panjang maksimum 30 meter.
Harus disediakan kopling penyambung yang sama dengan kopling dari
Barisan/Unit Pemadam Kebakaran.
Semua peralatan hidran harus dicat dengan warna merah.
Pipa pemancar harus sudah terpasang pada selang kebakaran.
Hidran bangunan yang menggunakan pipa tegak (riser) ukuran 6 inci (15cm)
harus dilengkapi dengan kopling outlet dengan diameter 2,5 inci yang bentuk dan
ukurannya sama dengan kopling dari barisan/unit pemadam kebakaran dan ditempatkan
pada tempat yang mudah dicapai oleh pemadam kebakaran.
Hidran halaman harus disambungkan dengan pipa induk dengan ukuran diameter
minimum 6 inci (15cm) dan mampu mengalirkan air 1000liter/menit. Maksimal jarak
antar hidran adalah 200 meter dan penempatan hidran harus mudah dicapai oleh pemadam
kebakaran.
GAMBAR Hidran Kota
Sumber : http://www.google.co.id/images/hidran kota