I
13Kurikulum FK USU 2014 I. PENDAHULUANLATAR BELAKANG
Secara klinis kegawatan merupakan suatu keadaan dimana seseorang
berada dalam keadaan kritis dan jika tidak dilakukan suatu usaha
atau tindakan akan menyebabkan kematian. Misi dari Emergency
Medicine meliputi evaluasi, tatalaksana, pengobatan dan pencegahan
penyakit dan cedera yang tidak diharapkan.
Perawatan gawat darurat (emergency) senantiasa berkembang.
Berbagai teknik mutakhir telah dilakukan untuk meningkatkan
ketahanan hidup (survival rate), dan pemahaman fisiologi yang lebih
baik telah membawa pada pengobatan yang baru dan lebih
baik.Kegawatan membutuhkan pemikiran dan tindakan yang cepat dan
luas. Setiap dokter umum harus terlatih dan siap secara intelektual
maupun emosi untuk berhadapan dengan setiap kegawatan. Dalam blok
emergency mahasiswa dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan
yang dibutuhkan untuk mampu menghadapi kegawatan. Mahasiswa
diharapkan akan memiliki kepekaan terhadap keadaan krisis (sense of
crisis) sehingga mampu mengenali kegawatan dan segera memberikan
tindakan yang tepat.
Blok Emergency Medicine dibagi dalam dua tahap, yaitu Blok
Emergency Medicine 1 dan Blok Emergency Medicine 2 yang
masing-masing terdiri dari 3 SKS, dilaksanakan selama 9 (sembilan)
minggu.
Tujuan umum blok ini, membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan
keterampilan dalam menilai pasien kritis, melakukan tindakan
pendahuluan dan merujuk ke konsultan/ institusi yang sesuai.
II. PRASYARAT MAHASISWABlok Emergency Medicine ini merupakan
salah satu blok Tahap II (Pathological Sciences) dalam struktur
kurikulum. Mahasiswa pada Tahap II adalah mahasiswa yang telah
melalui Tahap I (Basic Medical Sciences), mahasiswa ini telah
mencapai keterampilan generik yaitu keterampilan belajar sepanjang
hayat, dan dasar-dasar ilmu kedokteran.
III. TUJUAN TUJUAN MODULTujuan UmumMelalui blok Emergency
Medicine ini mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yangharus
dimiliki oleh seorang dokter layanan primer, yaitu:1. Komunikasi
efektif2. Keterampilan klinik dasar3. Landasan ilmiah ilmu
kedokteran4. Pengelolaan masalah kesehatan5. Pengelolaan
informasi6. Mawas diri dan pengembangan diri7. Etika, moral, dan
profesionalisme dalam praktek
Tujuan KhususSetelah menyelesaikan Blok Emergency Medicine ini
mahasiswa diharapkan mampu:1. berkomunikasi efektif baik verbal
maupun nonverbal secara santun dalam upayanya mengelola pasien
dengan masalah kegawatdaruratan dengan mengintegrasikan penalaran
klinis dan biomedis sehingga menunjang terciptanya kerja sama yang
baik antara dokter dengan pasien, keluarga, komunitas, dalam
penanganan masalah gawat darurat. 2. melakukan penilaian dan
pemeriksaan fisik yang lengkap dengan teknik yang tepat serta
mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual. 3.
menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data
sekunder pasien gawat darurat dengan mengintegrasikan ilmu biomedik
dan ilmu klinik. 4. memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium,
dan penunjang lain dan menafsirkan hasilnya. 5. melakukan tindak
pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah gawat
darurat dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis
maupun tata laksananya.6. peka terhadap tata nilai pasien dan mampu
memadukan pertimbangan moral dan pengetahuan/keterampilan klinisnya
dalam memutuskan masalah etik yang berkaitan dengan
kegawatdaruratan.7. mengembangkan ketertarikan dalam melakukan
riset yang berkaitan dengan masalah-masalah kegawatdaruratan.
TUJUAN MAHASISWASasaran Pembelajaran TerminalBila dihadapkan
pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan
epidemiologik masalh kegawatdaruratan, mahasiswa tahap II yang
telah menjalani blok Emergency Medicine mampu menafsirkan data
tersebut dan menerapkannya dalam langkah pemecahan masalah yang
baku termasuk tindakan pencegahan dan rujukan, dengan menggunakan
teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang sesuai, dengan
selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik. Sasaran
Pembelajaran Penunjang Setelah menyelesaikan blok Emergency
Medicine, maka:1. Apabila diberi data sekunder tentang masalah
kegawatdaruratan, mahasiswa mampu: a. Mengidentifikasi masalah
kegawatdaruratan pasien. b. Menjelaskan prioritas tindakan yang
harus segera dilakukan dalam mengatasi masalah pasien gawat
darurat. c. Menjelaskan patofisiologi dan mekanisme sebagai dasar
ilmiah untuk melakukan tindakan. . d. Menjelaskan sifat farmakologi
obat yang digunakan pada pasien gawat darurat (farmakodinamik dan
farmakokinetik) sebagai terapi pendahuluan. e. Menyusun rencana
untuk rujukan yang sesuai dengan masalah pasien.f. Menjelaskan
prognosis dari masalah kegawatdaruratan beserta alasan yang
mendasarinya. g. Melakukan analisis etik pada masalah
kegawatdaruratan pasien.h. Menjelaskan komplikasi yang dapat
terjadi pada masalah kegawatdaruratan pasien serta rencana
penanggulangannya.
2. Apabila diberi kasus atau pasien simulasi dengan masalah
gawat darurat, mahasiswa mampu: a. Melakukan keterampilan
komunikasi efektif dalam menyampaikan berita buruk (breaking bad
news).b. Melakukan penilaian awal (initial assessment) pada kasus
gawat darurat. c. Menetapkan masalah kegawatdaruratan untuk
melakukan tindakan penyelamatan.d. Melakukan tindakan pendahuluan
sesuai dengan masalah kegawatdaruratan yang ada pada pasien. e.
Menentukan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk menegakkan
diagnosa. f. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan penunjang pasien
dengan masalah gawat darurat.g. Menetapkan diagnosis berdasarkan
gejala dan tanda pada pasien serta menjelaskan mekanisme yang
mendasarinya. h. Menyusun rencana tatalaksana masalah pasien gawat
darurat secara komprehensif termasuk rencana rujukan.
3. Bila diberi data masalah gawat darurat dalam suatu komunitas,
mahasiswa mampu: a. Menentukan besarnya masalah kegawatdaruratan
dalam masyarakat. b. Menentukan faktor penyebab/risiko masalah
kegawatdaruratan dalam masyarakat dan dapat menghubungkan faktor
tersebut dengan masalah yang didapat. c. Membuat rencana pencegahan
primer dan sekunder dan rencana rehabilitasi pada masalah
kegawatdaruratan di masyarakat..
IV. LINGKUP BAHASANOUTLINE PERKULIAHAN
Pokok BahasanSub Pokok BahasanSpecific Learning
ObjectivesDepartemen / Narasumber Kode Tahapan
EMERGENCY MEDICINE 1
PendahuluanPengenalan Blok Emergency Medicine Mahasiswa akan
memperoleh gambaran umum mengenai blok Emergency Medicine melalui
pemutaran film dan ceramah
IT-MEUEM-F
Lingkup Bahasan 1: Initial assessment and management of
emergency cases
1. PRIMARY SURVEY ASSESSMENT1.1. Preparation: - Prehospital
phase - Inhospital phase1.2. Triage decision scheme1.3. Primary
Survey: A Airway maintenance B Breathing & ventilation C
Circulation with Haemorrhage control D Disability: Neurologic
status E Exposure/ Environmental control 1.4.Rescucitation1.5.
Adjuncts to Primary Survey and Rescucitation:- ECG monitoring-
Urinary and gastric chateters - Monitoring- X-ray and diagnostic
studies (Chest, pelvis, C-spine, abdominal USG)1.6. Consider need
for patient transfer
1. Identify the correct sequence of priorities in assessing the
multiply injured patient2. Apply the principles outlined in primary
and secondary evaluation surveys to the assessment of the multiply
injured patient3. Apply guidelines and techniques in the initial
rescucitative and definitive care phases of treatment 4. Identify
how the patients medical history 5. Anticipate the pitfalls
associated with the the initial assessment and management of injury
contribute to the identification of injuries Anestesiologi &
Reanimasi1. Prof. Achsanuddin Hanafie, Sp.An, KIC2. dr. Asmin
Lubis, Sp.An EM1-K1
2. SECONDARY SURVEY ASSESSMENT2.1. TOTAL PATIENT EVALUATION:
Physical Examination and History1. Head and skull2. Maxillofacial3.
Neck4. Chest5. Abdomen6. Perineum/ rectum/ vagina7.
Musculoskeletal8. Complete neurologic examination2.2.
REEVALUATION2.3. ADJUNCTS TO SECONDARY SURVEY 2.4. DEFINITIVE
CARE2.5. TRANSFER
Anestesiologi & Reanimasi1. dr. Nazaruddin Umar, Sp.An,
KNA2. dr. Yutu Solihin, Sp.An, KAKVEM1-K2
Lingkup Bahasan 2: Airway and ventilatory management
4. AIRWAY
4.1. Problem recognition 4.2. Objective signs Airway
obstruction
1. Identify the clinical settings in which airway comprimise is
like to occur2. Recognizes the signs and symptoms of acute airway
obstruction
Anestesiologi & Reanimasi1. dr.Hasanul Arifin,Sp.An2.
dr.Achyar H Nst, Sp.An. KAKV
EM1-K3
5. VENTILATION5.1. Problem recognition5.2. Objective signs
Inadequate Ventilation 6. 7.
8. MANAGEMENT
6.1. Airway maintenance technique6.2. Definitive Airway6.3.
Airway decision scheme6.4. Oxygenation 6.5. Crycothyroidotomy
1. Describe the techniques to establish and maintain a patent
airway and confirrm the adequacy of ventilation and oxygenation2.
Describe manual methods to establish an airway: triple airway
maneuver:3. Describe mechanic methods to establish an airway Needle
cricothyrotomy Needle thoracocentesis Needle thoracocentesis Chest
drain7.
7. AIRWAY PROBLEMS DUE TO ENVIRONMENT7.1. Pengaruh tekanan
tinggi udara lingkungan (Hiperbarik) pada berbagai sistem tubuh7.2.
Pengaruh tekanan rendah udara lingkungan (Hipobarik) pada berbagai
sistem tubuh7.3. Masalah Fisiologi pada ketinggian (High
Altitude)7.4. Efek Tekanan Parsial Gas tinggi pada Tubuh (N2, O2
& Co2)
1. Keadaan pada tempat tinggi (High Altitude)2. Hubungan tempat
tinggi (High Altitude) terhadap pernapasan3. Mekanisme terjadinya
mountain sicknes akut4. Proses Aklimatisasi dan manfaatnya5.
Mekanisme terjadinya mountain sicknes kronik6.Kedalaman dari
permukaan laut terhadap tekanan parsial gas dalam tubuh8. Pengaruh
tekanan udara yang tinggi (hiperbarik) terhadap sistem pernapasan9.
Narkosis Nitrogen pada penyelaman10. Mekanisme terjadinya penyakit
dekompresi dan pencegahannya11. Keracunan O2 akut pada
penyelaman12. Keracunan CO2 akut pada penyelaman13. Manfaat Terapi
O2 HiperbarikFisiologi1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes2. Yudi
Herlambang
EM1-K4
Lingkup Bahasan 3: Cardio Pulmonary Resuscitation
8. CPR OF ADULT8.1. Basic life support
1. Primary survey2. Resuscitation 3. Adjuncts to primary survey
and resuscitation4. Secondary survey5. Adjuncts to secondary
survey6. Continued postresuscitation monitoring and reevalution7.
Definitive careAnestesiologi & Reanimasi1. dr. Muhammad,
Sp.An2. dr. Guido M Solihin, Sp.An
EM1-K5
a. Advanced life support1. Primary sur vey2. Resuscitation 3.
Adjuncts to primary survey and resuscitation4. Secondary survey5.
Adjuncts to secondary survey6. Continued postresuscitation
monitoring and reevalution7. Definitive careKardiologi 1. dr.Nizam
Akbar, Sp.JP2. dr.Refli Hasan, Sp.JPEM1-K4
9. CPR OF CHILDREN AND NEONATUS6.2. Basic life support
1. Primary sur vey2. Resuscitation 3. Adjuncts to primary survey
and resuscitation4. Secondary survey5. Adjuncts to secondary
survey6. Continued postresuscitation monitoring and reevalution7.
Definitive careIKA1. Prof. dr. H. Munar Lubis, SpA(K)2. Prof. dr.
H. Chairul Yoel, SpA(K)3. dr. Rina Amalia C. Saragih, MKed (Ped),
SpA4. dr. Gema Nazri Yanni, MKed (Ped), SpA 5. dr. Yunnie
Trisnawati, MKed (Ped), SpA6. dr. Aridamuriany D. Lubis, MKed
(Ped), SpA7. dr. Putri Amelia, MKed (Ped), SpA
EM1-K7
a. Advanced life support1. Primary sur vey2. Resuscitation 3.
Adjuncts to primary survey and resuscitation4. Secondary survey5.
Adjuncts to secondary survey6. Continued postresuscitation
monitoring and reevalution7. Definitive care
IKA1. Prof. dr. H. Munar Lubis, SpA(K)2. Prof. dr. H. Chairul
Yoel, SpA(K)3. dr. Rina Amalia C. Saragih, MKed (Ped), SpA4. dr.
Gema Nazri Yanni, MKed (Ped), SpA 5. dr. Yunnie Trisnawati, MKed
(Ped), SpA6. dr. Aridamuriany D. Lubis, MKed (Ped), SpA7. dr. Putri
Amelia, MKed (Ped), SpA
EM1-K8
Lingkup Bahasan 4: Shock
10. INITIAL PATIENT ASSESSMENT10.1. PRIOR KNOWLEDGE:10.1.1.
Basic cardiac physiology10.1.2. Blood loss pathophysiology
10.2. INITIAL PATIENT ASSESSMENT:10.2.1. Recognition of shock
10.2.2. Clinical differentiation of ethiology of shock:10.2.2.1.
Hemmorrhagic shock 10.2.2.2. Non hemorrhagic shocka. Cardiogenic
shockb. Tension pneumothoraxc. Neurogenic shockd. Septic shock e.
Anaphylactic shock
1. Define shock and apply this definition to clinical practice2.
Recognize the clinical shock syndrome and correlate the patients
acute clinical signs with the degree of volume deficit
Anestesiologi & Reanimasi1. dr.Hasanul Arifin,Sp.A2. Prof.
Achsanuddin Hanafie, Sp.An, KIC
EM1-K9
11. INITIAL MANAGEMENT OF HEMORRHAGIC SHOCK11.1. HEMORRHAGIC
SHOCK IN THE INJURED PATIENT:11.1.1. Definition of hemorrhage
11.1.2. Direct effects of hemorrhage11.1.3. Fluid changes secondary
to soft tissue injury
11.2. INITIAL MANAGEMENT OF HEMORRHAGIC SHOCK:11.2.1. Physical
examination:1. Airway and breathing2. Circulation hemorrhage
control3. Disability Neurologic examination4. Exposure complete
examination5. Gastric dilatation decompression 6. Urinary catheter
insertion 11.3. Vascular access lines 11.4. INITIAL FLUID
THERAPY
1. Apply the basic principles of treatment of haemorrhagic shock
to the patients clinical response to therapy
Anestesiologi & Reanimasi1. dr.Hasanul Arifin,Sp.An2. Prof.
Achsanuddin Hanafie, Sp.An, KIC
EM1-K10
12. EVALUATION OF FLUID RESUSCITATION AND ORGAN PERFUSION
12.1. EVALUATION OF FLUID RESUSCITATION AND ORGAN PERFUSION
12.1.1. General12.1.2. Urinary output 12.1.3. Acid/ Base
balance
THERAPEUTIC DECISIONS BASED ON RESPONSE TO INITIAL FLUID
RESUSCITATION:12.2.1.Rapid response12.2.2. Transient
response12.2.3. Minimal or no response
10.3. BLOOD REPLACEMENT 10.3.1. Packed red blood cells vs. Whole
blood therapy10.3.2. Crossmatched, Type specific, and Type O blood
10.3.3. Warming fluids plasma and crystalloid10.3.4.
Autotransfusion10.3.5. Coagulopathy10.3.6. Calcium administration
Anestesiologi & Reanimasi1. dr.Hasanul Arifin,Sp.An2. Prof.
Achsanuddin Hanafie, Sp.An, KIC
EM1-K11
13. SPECIAL CONSIDERATIONS IN THE DIAGNOSIS AND TREATMENT OF
SHOCK 13.1. SPECIAL CONSIDERATIONS IN THE DIAGNOSIS AND TREATMENT
OF SHOCK :13.1.1. Equating blood pressure with cardiac
output13.1.2. Age13.1.3. Athletes13.1.4. Pregnancy13.1.5.
Medications 13.1.6. Hypothermia13.1.7. Pace maker
13.2. REASSESSING PATIENT RESPONSE AND AVOIDING
COMPLICATIONS:13.2.1. Continued hemorrhage 13.2.2. Fluid overload
and CVP monitoring13.2.3. Recognition of other problems 1.
Recognize special considerations in fluid management that are
unique to the trauma patient 2. Identify the similarities and
differences in the clinical presentation of patients with the
various etiologies of the shock state3. Recognize the indications
and potential complications associated with vascular access
procedures
Kardiologi1. dr.Nizam Akbar, Sp.JP2. dr.Refli Hasan,
Sp.JPEM1-K12
14. SHOCK IN NEONATUS AND PEDIATRICS
14.1. INITIAL ASSESSMENT:14.1.1. Recognition of shock 14.1.2.
Clinical differentiation of ethiology of shock
14.2. INITIAL MANAGEMENT EVALUATION
Menjelaskan tanda awal shock dan berbagai penyebabnya serta
melakukan penanganan segera dan evaluasi terhadap bayi dan
anakIKA1. Prof. dr. H. Munar Lubis, SpA(K)2. Prof. dr. H. Chairul
Yoel, SpA(K)3. dr. Rina Amalia C. Saragih, MKed (Ped), SpA4. dr.
Gema Nazri Yanni, MKed (Ped), SpA 5. dr. Yunnie Trisnawati, MKed
(Ped), SpA6. dr. Aridamuriany D. Lubis, MKed (Ped), SpA7. dr. Putri
Amelia, MKed (Ped), SpA
EM1-K13EM1-K14
15. PHARMACO-LOGY IN EMERGENCY CASES/ CRITICAL ILLNESS15.1.
Management of drug withdrawal1. Menjelaskan farmakologi dari obat
yang digunakan pada : Alcohol withdrawal Sedative withdrawal
Narcotic withdrawalFarmakologi1. dr. Datten Bangun, MSc, SpKK2.
Prof. dr.dr.Aznan Lelo, PhD
EM1-K15
15.2. Pharmacologic Therapy for emergency cases2. Menjelaskan
farmakologi dari obat yang digunakan pada emergency cases :
Dopamine Dobutamin Adrenalin Digoxin amiodarone Obat anti convulsan
Obat anti Crisis Hypertension Morphin/ Pethidine
Lingkup Bahasan 5: Head Trauma
16. HEAD TRAUMA16.1. PRIOR KNOWLEDGE:16.1.1. Anatomy (Scalp,
Skull, Meninges, Brain, Cerebrospinal fluid, Tentorium)16.1.2.
Physiology (intracranial pressure, Monro-Kellie Doctrine, Cerebral
perfusion pressure, Cerebral blood flow)16.2.
CLASSIFICATION:16.2.1. Mechanism of injury16.2.2. Severity of
injury (GCS Score)16.2.3. Morphology of injury1. Describe basic
intracranial anatomy and physiology2. Describe classification of
head injuryBedah Saraf:EM1-K16
17. MANAGEMENT OF MILD HEAD INJURY 17.1. Definition 17.2.
History17.3. General examination to exclude systemic injuries 17.4.
Limited neurologic examination1. Evaluate a patient with mild head
injury2. Perform the necessary stabilization procedures1. Determine
the appropriate disposition of the patient Bedah Saraf:
EM1-K17
18. MANAGEMENT OF MODERATE HEAD INJURY 18.1. Definition 18.2.
Initial examination18.3. After admission1. Evaluate a patient with
moderate head injury2. Perform the necessary stabilization
procedures3. Determine the appropriate disposition of the
patient
19. MANAGEMENT OF SEVERE HEAD INJURY 19.1. INITIAL MANAGEMENT OF
SEVERE HEAD INJURY PRIMARY SURVEY AND RESUSCITATION:19.1.1 Airway
and breathing19.1.2. Circulation9.2. SECONDARY SURVEY9.3.
NEUROLOGIC EXAMINATIONS9.4. DIAGNOSTICS PROCEDURES1. Evaluate a
patient with moderate head injury2. Perform the necessary
stabilization procedures3. Determine the appropriate disposition of
the patient
20. MEDICAL THERAPIES FOR HEAD INJURY20.1. Intravenous
Fluids20.2. Hyperventilation20.3. Mannitol20.4. Furosemide20.5.
Steroids20.5. Barbiturates20.6. Anticonvulsants
21. - Status Epileptikus- Krisis Myasthenia Gravis- Acute
Medulla CompressionNeurologi1. dr. Kiking R SpS, MKT2. dr. Irina
Kemala Nasution, SpS
EM1-K18
Lingkup Bahasan 6: Thoracic Trauma
22. PRIMARY SURVEY: LIFE THREATENING INJURIES22.1. Airway22.2.
Breathing, recognized:22.2.1. Tension pneumothorax22.2.2. Open
penumothorax (sucking chest wound)22.2.3. Flail chest22.2.4.
Massive hemothorax2.3. Circulation, recognized:2.3.1. Massive
hemothorax2.3.2. Cardiac tamponade1. Identify and initiate
treatment of the injuries during the primary surveyBedah Thorax1.
dr.Harry Sujatmiko, Sp.BTKV2. dr.Marsal, Sp.BTKVEM1-K19
23. SECONDARYSURVEY: LIFE THREATENING CHEST INJURIES23.1. Eight
lethal injuries are considered:23.1.1. Simple pneumothorax23.1.2.
Hemothorax23.1.3. Pulmonary contusion23.1.4. Tracheobronchial tree
injuries23.1.5. Blunt cardiac injury23.1.6. Traumatic aortic
disruption23.1.7. Traumatic diaphragmatic injury23.1.8. Mediastinal
traversing wounds 1.Identify and initiate treatment of the injuries
during the secondary surveyBedah Thorax1. dr.Harry Sujatmiko,
Sp.BTKV2. dr.Marsal, Sp.BTKVEM1-K20
24. MANAGEMENT OF THORACIC TRAUMA24.1. Thoracic needle
decompression24.2. Chest tube insertion24.3. Pericardiocentesis
1. Recognize the indications for, the complications of the
thoracic needle decompression, chest tube insertion, and
pericardiocentesis
25. Pulmonary emergencies:
25.1. Batuk darah25.2. Gagal nafas25.3. Kegawatdaruratan
respirasi (eksaserbasi) pada Asma dan PPOK 25.4. Sepsis dengan Syok
dan gagal nafas25.5. Pneumothorax25.6. Atelektasis25.7. Emboli
paru25.8. Edema paru25.9. Near drowning25.10. Corpus Alienum25.11.
Efusi Pleura Masif25.12. Aspirasi gas yang berbahaya/
racun/kebakaran25.13. ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)1.
Recognize problems due to pulmonary emergencies Pulmonologi1.
dr.Parluhutan Siagian, Sp.P2. dr. Noni Soeroso, Sp.PEM1-K21
26. Cardiovascular emergencies26.1. Cardiac arrest26.2.
Cardiogenic pulmonary oedema26.3. Acute Coronary Syndrome 1.
Clinical featuresi. Diagnosis and differentials diagnosisii.
Emergency treatment
Kardiologi1. dr.Nizam Akbar, Sp.JP2. dr.Refli Hasan, Sp.JP
EM1-K22
Lingkup Bahasan 7: Abdominal Trauma
27. INTRODUCTION27.1. PRIOR KNOWLEDGE:EXTERNAL ANATOMY OF THE
ABDOMEN:27.1.1. Anterior abdomen27.1.2. Flank27.1.3. Back
27.2. INTERNAL ANATOMY OF THE ABDOMEN:27.2.1. Peritoneal
cavity27.2.2. Pelvic cavity27.2.3. Retroperitoneal space
27.3. Mechanism of injury:27.3.1. Blunt trauma27.3.2.
Penetrating trauma
1. Describes the significance of the anatomic regions of the
abdomen2. Recognize the difference between blunt and penetrating
abdominal injury patterns 1. Identify the signs suggesting
intraperitoneal, retroperitoneal, and pelvic injuryBedah
Digestive1. Prof.Bachtiar Surya, Sp.BD2. dr.Asrul, Sp.BDEM1-K23
28. INITIAL ASSESSMENT28.1. History28.2. Physical
examination:28.2.1. Inspection28.2.2. Auscultation28.2.3.
Percussion28.2.4. Palpation28.2.5. Evaluation of penetrating
wounds28.2.6. Local exploration of stab wounds28.2.7. Assessing
pelvic stability28.2.8. Peniel, perineal, and rectal
examination28.2.9. Vaginal examination28.2.10.Gluteal
examination
28.3. Insertion:28.3.1. Gastric tube28.3.2. Urinary
catheter28.4. Blood and urine sampling28.5. Diagnostic peritoneal
Lavage29. Apply the diagnostics and therapeutic procedures specific
to abdominal traumaBedah Digestive1. Prof.Bachtiar Surya, Sp.BD2.
dr.Asrul, Sp.BDEM1-K24
29. SPECIAL DIAGNOSTIC STUDIES in BLUNT TRAUMA
29.1. X-ray Studies 29.2. Diagnostic ultrasound29.3. Computed
tomography1. Describes the diagnostics and discuss the utility and
limitations of the procedure Radiologi1. dr. Henny M. Sipahutar,
SpRad2. dr. Armen Rangkuti, SpRadEM1-K25
30. THE DIGESTIVE SYSTEM EMERGENCIES30.1. Akut abdomen:30.1.1.
Peritonitis30.1.2. Ileus30.1.3. Apendisitis
30.2. Perdarahan saluran cerna
1. Definisi2. Gejala klinis dan diagnosis3. PenatalaksanaanBedah
Digestive1. Prof.Bachtiar Surya, Sp.BD2. dr.Syahbudin,
Sp.BDEM1-K26
31. TOXICOLOGY31.1. Anticholinergic syndrome31.2.
Physcho-pharmacologic agents31.3. Sedative hypnotic31.4. The
alcohol31.5. Drugs abuse31.6. Analgesic31.7. Xanthines30.8 Cardiac
medications30.9. Organophosphate30.10.Toxic gases
1. Clinical features2. Diagnosis and differentials diagnosis3.
Emergency treatment 4. If standard treatment failsIPD1. dr.Armon
Rahimi, Sp.PD2. dr.Josia, Sp.PD
EM1-K27
1. Pharmacologyc Therapy for drugs or substance
poisoningsFarmakologi1. dr. Datten Bangun, MSc, SpFK2. Prof.
dr.dr.Aznan Lelo, PhD, SpFK
EM1-K28
Lingkup Bahasan 8: Musculoskeletal Trauma
32. PRIMARY SURVEY AND RESUSCITATION32.1. Initial assessment
32.2. Control hemorrhage
32.3. Adjuncts to primary survey:32.3.1. Fracture
immobilization32.3.2. X-rays 1. Recognized and describe the
significance of musculoskeletal injuries in the multiply injured
patient
Bedah Orthopedi1. Prof.dr.Hafas Hanafiah, Sp.B.Sp.OT. (K)2.
Prof.dr.Nazar Sp.B.Sp.OT.EM1-K29
33. SECONDARY SURVEY31.1. HISTORY31.1.1. Mechanism of
injury31.1.2. Environment31.1.3. Preinjury status and predisposing
factors31.1.4. Prehospital observations and care
31.2. PHYSICAL EXAMINATION31.2.1. Look and ask31.2.2.
Feel31.2.3. Circulatory evaluation X-rays1. Recognized and describe
the significance of musculoskeletal injuries in the multiply
injured patient
Bedah Orthopedi1. Prof.dr.Hafas Hanafiah, Sp.B.Sp.OT. (K)2.
Prof.dr.Nazar Sp.B.Sp.OT.
EM1-K30
34. POTENTIALLY LIFE-THREATENING EXTREMITY INJURIES 34.1. Major
Pelvic Disruption with Hemorrhage:34.1.1. Injury34.1.2. Assessment
34.1.3. Management 34.2. Major Arterial Hemorrhage 34.2.1.
Injury34.2.2. Assessment 34.2.3. Management 34.3. Crush
Syndrome34.3.1. Injury34.3.2. Assessment 34.3.3. Management 1.
Outline priorities in the assessment of musculoskeletal trauma to
identify life threatening injuries
Bedah Orthopedi1. dr.Chairandi, Sp.B.Sp.OT. 2. dr.Nino,
Sp.B.Sp.OT.EM1-K31
35. LIMB THREATENING INJURIES 35.1. Open Fractures and Joint
Injuries35.1.1. Injury35.1.2. Assessment 35.1.3. Management
35.2. Vascular Injuries, including Traumatic Amputation35.2.1.
History and Assessment 35.2.2. Management
35.3. Compartment Syndrome35.3.1. Injury35.3.2. Assessment
35.3.3. Management
35.4. Neurologic Injury Secondary to Fracture Dislocation35.4.1.
Injury35.4.2. Assessment 35.4.3. Management1. Outline priorities in
the assessment of musculoskeletal trauma to identify limb
threatening injuries
Bedah Orthopedi1. dr.Chairandi, Sp.B.Sp.OT. 2. dr.Otman S,
Sp.B.Sp.OT.EM1-K32
36. OTHER EXTREMITY INJURIES 36.1. Contusions and Lacerations
36.2. Joint Injuries:36.2.1. Injury36.2.2. Assessment 36.2.3.
Management36.3. Fractures:36.3.1. Injury36.3.2. Assessment 36.3.3.
Management
36.4. PRINCIPLES OF IMMOBILIZATION
36.5. PAIN CONTROL
1. Outline the proper principles of initial management for
musculoskeletal injuries Bedah Orthopedi1. dr.Chairandi,
Sp.B.Sp.OT. 2. dr.Otman S, Sp.B.Sp.OT.EM1-K33
EMERGENCY MEDICINE 2
Lingkup Bahasan 9: Injuries due to Burns and Cold
37.IMMEDIATE LIFE-SAVING MEASURES FOR BURN INJURIES37.1.
Airway37.2. Stop the Burning Process37.3. Intravenous Lines
37.4. ASSESSING THE BURN PATIENT:37.4.1. History 37.4.2. Body
Surface Area37.4.3. Depth of Burn
37.5. STABILIZING THE BURN PATIENT:37.5.1. Airway37.5.2.
Breathing37.5.3. Circulating Blood Volume37.5.4. Physical
Examination37.5.5. Flow Sheet37.5.6. Baseline Determinations for
the Major Burn Patient (Blood, X-Rays)37.5.7. Circumferential
Extermity Burns: Maintenance of Peripheral Circulation37.5.8.
Gastric Tube Insertion37.5.9. Narcotics, Analgesics, and
Sedatives37.5.10.Wound Care37.5.11.Antibiotics
37.6. SPECIAL BURN REQUIREMENTS:37.6.1. Chemical Burns37.6.2.
Electrical Burns
37.7. CRITERIA FOR TRANSFER
1. Estimate the burn size and determine the presence of
associated injuries2. Describe measures of initial stabilization
and treatment of patients with burns 3. Identify special problems
and methods of treatment of patients with burns4. Specify criteria
for the transfer of burn patientsBedah Plastik1. dr.Edi Sutrisno,
Sp.BP(K)2. dr.Frank Buchari, Sp.BP(K)
EM2-K1EM2-K2
38. COLD INJURY: LOCAL TISSUE 38.1. PRIOR KNWLEDGE:38.1.1.
Mekanisme Pengaturan suhu tubuh38.1.2. Respon terhadap suhu
lingkungan yang panas (tinggi)38.1.3. Adaptasi terhadap suhu
lingkungan yang panas (tinggi)38.1.4. Respon terhadap suhu
lingkungan yang dingin (rendah)38.1.5. Adaptasi terhadap suhu
lingkungan yang dingin (rendah)38.2. Types38.2.1. Frostnip38.2.2.
Frostbite38.3.3. Nonfreezing Injury38.3. Management of Frostbite
and Nonfreezing Cold Injuries38.4. Local Wound Care of Frostbite1.
Describe measures of initial stabilization and treatment of
patients with cold injury2. Identify special problems and methods
of treatment of patients with cold injury
Fisiologi1. dr.Dedi Ardinata, MKes2. dr.Yudi Herlambang
EM2-K3
39. COLD INJURY:SYSTEMIC HYPOTHERMIA39.1. Signs of
Hypothermia39.2. Management of Hypothermia:39.2.1. Adhering to the
ABCDEs of resuscitation39.2.2. Identifying the type and extent of
cold injury39.2.3. Measuring the patients core temperature39.2.4.
Initiating a patient-care flow sheet39.2.5. Initiating rapid
rewarming techniques 39.2. 6. Determining the patients life or
death status after rewarming38. Anestesiologi & Reanimasi1. dr.
Achyar H. Nst, Sp.An2. dr. Asmin Lubis, Sp.An
EM2-K4
40. Survival di Pegunungan tanpa alat bantuSurvival di Lautan
tanpa alat bantuSurvival di Padang pasir tanpa alat bantu
40.1. Kemampuan tubuh bertahan (survival) terhadap lingkungan
Pegunungan 40.2. Kemampuan tubuh bertahan (survival) terhadap
lingkungan Laut40.3. Kemampuan tubuh bertahan (survival) terhadap
lingkungan Padang Pasir 1. Suhu & kelembaban di lingkungan
pegunungan2. Hypotermia1. Suhu & konsentrasi air laut.2. Efek
meminum air laut3. Suhu & kelembaban di Padang pasir4. Heat
Ilness5. Syok Hipovolemik6. Heat exhaustion, heat stroke dan
kematianFisiologi1. dr. Dedi Ardinata, MKes2. dr. Yudi
Herlambang
EM2-K5
Lingkup Bahasan 10: Pediatric Trauma
41. INTRODUCTION 41.1. Special considerations in assessment and
management of injured child:41.1.1. Size and Shape41.1.2.
Skeleton41.1.3. Surface AreaD. Psychologic StatusE. Long-term
Effects F. Equipment1. Identify the unique characteristics of the
child as a trauma patient:
IKA1. Prof. dr. H. Munar Lubis, SpA(K)2. Prof. dr. H. Chairul
Yoel, SpA(K)3. dr. Rina Amalia C. Saragih, MKed (Ped), SpA4. dr.
Gema Nazri Yanni, MKed (Ped), SpA 5. dr. Yunnie Trisnawati, MKed
(Ped), SpA6. dr. Aridamuriany D. Lubis, MKed (Ped), SpA7. dr. Putri
Amelia, MKed (Ped), SpA
EM2-K6
42. PRIMARY MANAGEMENT42.1. AIRWAY BREATHING CIRCULATION AND
SHOCK
42.2. CHEST TRAUMA ABDOMINAL TRAUMA HEAD TRAUMA MUSCULOSKELETAL
TRAUMA
42.3. THE BATTERED, ABUSED CHILD
1. Primary management of the critical injuries in children based
on the anatomic an physiologic differences as compared with
adults2. Identify the injury patterns associated with the abused
child and the elements that lead to the suspicion of child
abuse
Lingkup Bahasan 11: Pediatric emergencies due to organ
system
43. Cardiovascular emergency43.1. Supraventricular tachycardia
(SVT)43.2. Atrial fibrillasi/flutter
43.3. Congestive heart failure(CHF)43.4. Heart Tamponade1. To
understand the management of SVT2. To understand the management of
atrial fibrilasi/flutter1. To understand the management of CHF2. To
understand the management of Heart tamponade
IKA1. dr. Muhammad Ali, SpA(K)2. dr. Tina C. L. Tobing,
SpA(K)EM2-K7
44. Respirology emergency44.1. Life Threatening Asthma
44.2. Tension pneumothorax To understand the management of life
threatening asthmaticus To understand the management of tension
pneumothoraxIKA1. dr. Ridwan M. Daulay, SpA(K)2. dr. Wisman
Dalimunthe, SpA(K)3. dr. Rini Savitri Daulay, MKed (Ped),
SpAEM2-K8
45. Neurologic emergency45.1. Acute convulsion
45.2. Status convulsivus To understand the management of Acute
convulsion To understand the management of Status convulsivus
IKA1. dr. Yazid Dimyati, SpA(K)2. dr. Johannes H. Saing,
SpA(K)EM2-K9
46. Metabolic emergency46.1. Hypoglycemia
46.2. Electrolyte disturbances and acid-base imbalance
1. To understand the management of Hypoglycemia2. To understand
the management of Hypoglycemia
IKA1. Prof. dr. H. Munar Lubis, SpA(K)2. Prof. dr. H. Chairul
Yoel, SpA(K)3. dr. Rina Amalia C. Saragih, MKed (Ped), SpA4. dr.
Gema Nazri Yanni, MKed (Ped), SpA 5. dr. Yunnie Trisnawati, MKed
(Ped), SpA6. dr. Aridamuriany D. Lubis, MKed (Ped), SpA7. dr. Putri
Amelia, MKed (Ped), SpA
EM2-K10
46.3. Uremic encephalopathy
46.4. Crisis Hypertension3. To understand the management of
Uremic encephalopathy4. To understand the management of crisis
hypertension
IKA1. Prof. dr. Rafita Ramayanti, SpA(K)2. dr. Oke Rina
Ramayani, SpA(K)3. dr. Rosmayanti Siregar, SpA4. dr. Beatrix
Siregar, MKed (Ped), SpAEM2-K11
Lingkup Bahasan 12: Emergencies due to organ system
47. Renal and Genitourinary system emergencies47.1. Urinary
tract infections47.2. Male genitale problems47.3. The dialysis
patient47.4. Urologic stone disease
1. Recognize clinical features in emergency cases of renal and
genitourinary system2. Describe the management of the renal and
genitourinary emergency casesBedah Urologi1. dr. Syahmirsa Warli,
Sp.BU2. dr. Bungaran, Sp.BUEM2-K12
48. Endocrine emergencies:
48.1. Coma Diabeticum 48.2. Alcoholic Ketoacidosis48.3. Lactic
acidosis48.4. Thyroid crisis
1. Recognize clinical features in emergency cases of endocrine2.
Describe the management of the endocrineemergency casesDiv.
Endocrine-IPD1. dr.Dharma Lindarto,Sp.PD2. dr.Mardianto, Sp.PD3.
dr.Santi,Sp.PDEM2-K13
49. Hematologic Emergencies49.1. Acquired bleeding
disorders49.2. Hemophilia 49.3. Hemolytic anemia
1. Recognize clinical features in emergency cases of hematologic
system
Div . Hematologi dan Onkologi-IPD1. dr.Dairion Gatot, Sp.PD2.
dr.Sugiarto Gani,Sp.PD3. dr.Savita Handayani, Sp.PDEM2-K14
50. Opthalmologic Emergencies50.1. Trauma Okuli50.2. Hifema50.3.
Ulkus kornea50.4. Glaukoma akut50.5. Endophthalmitis50.6. Ablasio
Retina
1. Recognize clinical features in emergency cases of
opthalmologic system2. Describe the management of the opthalmologic
emergency cases
Ilmu Kesehatan Mata1. dr. Rodiah Rachma Lubis Sp.M2. dr.Mashita
Dewi,Sp.MEM2-K15
51. ENT Emergencies50.1. Otolaryngologic emergencies50.2. Nasal
emergencies50.3. Maxillofacial trauma1. Recognize clinical features
in emergency cases of ENT system2. Describe the management of the
ENT emergency cases
THT1. Prof.dr. Abdul Rahman S, SpTHTKL-(K)2. dr. Devira Zahara,
Sp.THT-KL3. dr. Ashri Yudistira, Sp.THT-KLEM2-K16
52. Skin emergenciesAllergic skin disease1. Recognize clinical
features in emergency cases of the skin2. Describe the management
of the skin emergency cases
IKKK1. dr. Kristo A. Nababan Sp.KK 2. Prof.Dr.dr. Irma
D.Roesyanto M, Sp.KK
EM2-K17
53. Psychiatric Emergencies Skizofrenia Psikosis masa nifas
Psikosis reaktif Gangguan bipolar, episode kini manik, dengan
gejala psikotik
51. Recognize clinical features in emergency cases of the
psychiatric patient52. Describe the management of emergency cases
of the psychiatric patientPsikiatri1. dr. Mustafa Mahmud Amin,
SpKJ2. dr. Vita Camelia, SpKJ
EM2-K18
Lingkup Bahasan 13: Transfer to Definitive Care
54. PATIENT TRANSFER54.1.DETERMINING THE NEED FOR PATIENT
TRANSFER:54.1.1. Interhospital transfer criteria
54.2.TRANSFER RESPONSIBILITIES:54.2.1. Referring Doctor54.2.2.
Receiving Doctor
54.2. MODES OF TRANSPORTATION
54.3. TRANSFER PROTOCOLS:54.3.1. Referring Doctor54.3.2.
Information to Transferring Personnel 54.3.3. Documentation54.3.4.
Prior to Transfer54.3.5. Management During Transport54.4. TRANSFER
DATA54. Identify those injured patients who may require transfer
from a primary care institution to a fascility capable of
providingthe necessary level of trauma care55. Initiate procedure
to optimally prepare the trauma patient for safe transfer to a
higher level trauma care fascility via the appropriate mode of
transportationAnestesiologi& Reanimasi1. dr. Guido M. Solihin,
Sp.An2. dr. Muhammad, Sp.An
EM2-K19
Lingkup Bahasan 14: Disaster Management
55. Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)1. Sumber daya
manusia 2. Sub sistem transportasi1. Instalasi Rawat Darurat
(IRD)2. Sistem Rujukan 3. Sistem Manajemen Penjagaan Mutu Terpadu
(SMPMT)
Anestesiologi& Reanimasi/ PPK (Pusat Penanggulang-an Krisis)
Depkes1. dr.Nazaruddin Umar, Sp.An,KNA2. dr. Soejat Harto,
Sp.AnEM2-K20
56.Sistem Pelayanan Gawat Darurat Bencana (SPGDB)1. Organisasi
penanggulangan bencana di Indonesia2. Fasilitas3. Komunikasi4. Tata
kerja POSKO5. Alur pelayanan medis di lapangan6. Alur penanganan
pasien di Rumah Sakit7. Triase8. Disaster cycleAnestesiologi&
Reanimasi/ PPK (Pusat Penanggulang-an Krisis) Depkes1.
dr.NazaruddinUmar , Sp.An,KNA2. dr. Soejat Harto, Sp.AnEM2-K21
57.Standar operasional1. Standar Klasifikasi Instalasi Darurat
Rumah Sakit di Indonesia2. Petunjuk Pelaksanaan Permintaan dan
Pengiriman bantuan medik dari RS Rujukan pada saat bencana1.
Prosedur Tetap Pelayanan Gawat Darurat di tempat umum2. Pedoman
Pelaporan Penilaian Awal/ CepatAnestesiologi& Reanimasi/ PPK
(Pusat Penanggulang-an Krisis) Depkes1. dr.NazaruddinUmar,
Sp.An,KNA2. dr. Soejat Harto, Sp.AnEM2-K22
OUTLINE SKILLS LABUraian Kegiatan Skills LabKode
TahapanJamRuangan
SKILL LAB EMERGENCY MEDICINE-1
Aplikasi system primary survey ABCD pada penderita traumaEM-SL13
x 50 menitRuang skills Lab
Airway ManagementEM-SL23 x 50 menitRuang skills Lab
Penilaian Glasgow Coma Scale (GCS)EM-SL33 x 50 menitRuang skills
Lab
Resusitasi Jantung ParuEM-SL43 x 50 menitRuang skills Lab
Asuhan bayi baru lahir normal + APGAR scoreEM-SL53 x 50
menitRuang skills Lab
Resusitasi cairan pada dewasaEM-SL63 x 50 menitRuang skills
Lab
SKILL LAB EMERGENCY MEDICINE-1
Perawatan penanganan dan neonatus dan asfiksiaEM-SL73 x 50
menitRuang skills Lab
Resusitasi Jantung Paru pada anakEM-SL83 x 50 menitRuang skills
Lab
Transport pasien dan pemasangan collar brace (CB)EM-SL93 x 50
menitRuang skills Lab
Resusitasi cairan pada anakEM-SL103 x 50 menitRuang skills
Lab
Anafilaktik shock dan cricotyrodotomyEM-SL113 x 50 menitRuang
skills Lab
Heimlich manovor pada bayi, anak dan dewasaEM-SL123 x 50
menitRuang skills Lab
V. LINGKUP BAHASAN BLOK PENDUKUNG
COMMUNITY RESEARCH PROGRAM
Pokok BahasanSpecific Learning ObjectivesDept/NarasumberKode
TahapanWaktu
KEGIATAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIANDiskusi Mahasiswa dengan
dosen pembimbingMINGGUI-V
PRAKTIKUM KOMPUTER SPSS Menjelaskan prinsip SPSS Membuat
variabel Entri data Transform Sort dan
SelelctTIMCRP6-Pr1MINGGUVI
PRAKTIKUM KOMPUTER SPSS Uji Validitas dan Reliabilitas data
dengan menggunakan SPSSTIMCRP6-Pr2MINGGUVII
PRESENTASI PROPOSALPresentasi proposal mahasiswa,dosen
pembimbing, dosen penguji dan oponenMINGGUVIII
PENGUMPULAN PROPOSAL KE MEUMEUMINGGU IX
COMMUNITY HEALTH ORIENTED PROGRAM
Pokok BahasanMateriSpecific Learning ObjectivesNarasumberKode
Tahapan
Faktor fisik di tempat kerjaFaktor fisik di tempat kerja
Kebisingan Penerangan Cuaca/iklim kerja Getaran mekanis Radiasi dr.
Zulkifli, M.Si dr. IsmiraldaCHOP4-K8
Faal Kerja dan ErgonomiFaal Kerja dan Ergonomi Pengertian faal
kerja Pengertian ergonomi Konsep dasar dan aplikasinya Kelelahan
dalam pekerjaan dr. Zulkifli, M.Si dr. IsmiraldaCHOP4-K9
Gizi KerjaGizi Kerja Pengertian Pangan dan zat gizi Gizi dan
produktivitas Penentuan kebutuhan gizi pekerja dr. Ismiralda Sri
Lestari, SPCHOP4-K10
Psikologi IndustriPsikologi Industri Pengertian Motivasi Kerja
Kepuasan Kerja dr. Zulkifli, M.Si dr. IsmiraldaCHOP4-K11
Manajemen keselamatan dan Kesehatan kerjaManajemen keselamatan
dan kesehatan kerja Pengertian Konsep manajemen sukses menyeluruh
Manajemen pengendalian kerugian Pengertian K3 dari sudut hukum
Perundang-undangan K3 Mekanisme pengawasan K3 dr. Zulkifli, M.Si
dr. IsmiraldaCHOP4-K12
Tenaga kerjaTenaga Kerja wanita dan anak Per UU tenaga kerja
wanita dan anak Karakteristik tenaga kerja anak dan wanita
Faktor-faktor fisik dan kimia di tempat kerja yg mempengaruhi
wanita dan anak dr. Zulkifli, M.Si dr. IsmiraldaCHOP4-K13
Promosi Kesehatan kerjaPromosi Kesehatan di Tempat Kerja
Pengantar promosi kesehatan Bentuk Promosi Kesehatan di tempat
kerja dr. Zulkifli, M.Si dr. IsmiraldaCHOP4-K14
BIOETHICS & HUMANITIES PROGRAM
ILMU FILSAFAT
BAHASA INDONESIA
Pokok BahasanKode Tahapan
Ragam Wacana PersuasiKBI2-K8
Lanjutan dalam bentuk tugasKBI2-K9
Ragam Wacana DeskripsiKBI2-K10
Lanjutan dalam bentuk tugasKBI2-K11
Ragam Wacana NarasiKBI2-K12
Lanjutan dalam bentuk tugasKBI2-K13
Sistematika Karangan Ilmiah -1KBI2-K14
Sistematika Karangan Ilmiah -2KBI2-K15
BAHASA INGGRIS
Pokok BahasanKode Tahapan
Writing a Paragraph in Chronological OrderKIG2-K8
Writing a Paragraph in Descriptive Form KIG2-K9
Writing a Paragraph in Argumentative FormKIG2-K10
Writing a Paragraph in Persuasive FormKIG2-K11
Writing a Paragraph in Expository FormKIG2-K12
General Review KIG2-K13
Writing an Abstract
Writing an Essay of Three or Five ParagraphKIG2-K14
Doing a Presentation Based on a Longer OutlineKIG2-K15
VI. REFERENSI REFERENSI EMERGENCY MEDICINEDepartemenJudul
BukuPenulisPenerbitTahun/Edisi
BEDAHBuku Ajar BedahSjamsu HidajatFK-UI2000
Advance Trauma Life Support , Student Course ManualAmerican
College of SurgeonsChicago Il19976th
Anestesiologi & ReanimasiClinical AnesthesiologyG. Edward
Morgan20064th ed
Pharmacology & Physiology in Anesthetic PracticeRobert K.
Stoelting20064th ed
Yao & Artusio's Anesthesiology Problem Oriented Patient
ManagementFun-Sun F. Yao20035thed
Ilmu Kesehatan AnakRogers Textbook of Pediatric Intensive
CareDavid G. Nichols
Lippincott Williams & Wilkins (LWW)4th ed / 2008
Kumpulan Materi Pelatihan Resusitasi Pediatrik Tahap LanjutUKK
Pediatrik Gawat Darurat
IDAI
2008
Pediatric Critical Care
Fuhrman BP, Zimmerman J.Elsevier
3rd ed / 2006
Buku Ajar Neurologi AnakTaslim S. SoetomenggoloIDAI
1999
Pediatric Neurology Principles & PracticeKenneth Swaiman
Mosby
4th ed / 2006
Child NeurologyMenkes
LWW
7th ed/ 2006
Pediatric Cardiology for PractitionersMyung K. Park
Mosby5th ed / 2008
Kendigs of The Respiratory Tract in ChildrenVictor Chernick
Saunders Elsevier
7th ed / 2006
Pedoman Nasional Asma AnakUKK Pulmonologi
IDAI
2004
Neonatology: Management, procedures, on-call problems, disease,
and drugsGomella TL, Cunningham, Eyal FG
Mc-Graw-Hill United States of America
5th ed/ 2004
Averys disease of the newborn
Taeusch HW, Ballard RA, Gleason CElsevier Saunders,
Philadelphia8th ed / 2005
Protokol Asuhan Neonatal / PONEKDepKes RI, JNPK KRDepKes RI,
JNPK - KR2008
KardiologiBuku Ajar KardiologiRilianto, L, dkkFK-UI1996
FisiologiReview of Medical PhysiologyGanong WFMc Graw Hill2001/
21th ed.
Textbook of Medical PhysiologyGuyton AC2004/9th ed.
Human Physiology; From Cells to SystemsSherwood LInternational
Student Edition, Thomson-Brooks/Cole 2002/3th ed.
Fisiologi dan Patofisiologi Kardiovaskuler, Pernafasan &
Ginjal, Lttendl H. dkk 1994.
Farmakologi& TerapeutikMelmon & Morellis Clinical
Pharmacology,
Carruthers, S.G Hoffman, BB Melmon, K.L Niernberg, DWMC Graw -
Hill2000 / 4 th
Manual ofPharmacology andTherapeutics
Brunton L, Parker K, Blumenthal D, Buxton I
Mc Graw Hill Medicine
2008 / International Ed
Principles ofPharmacology
Golan D.E et alLippincott, Williams & Walkins2005
NeurologiPrinciples of NeurologyVictor M & Ropper A.HMc Graw
Hill, New York8th ed/ 2007
Clinical Neurology
Graeme J.H & Joanna MWManson, London1st ed/ 2008
Basic Neurology
Gilroy JMc Graw Hill, New York3rd ed/ 2000
Current Diagnosis and TreatmentJohn C.M.BMc Graw Hill, New
York2008
Spinal Cord InjuryMichael E.S et alAmerican Academy of
Neurology, New York2008
Konsensus Nasional Diagnostik Dan penatalaksanaan Nyeri Kepala
.Prof DR.dr. Hasan Sjahrir, SpS(K)PERDOSSI, Jakarta2005
Nyeri Kepala dan VertigoProf DR.dr. Hasan Sjahrir,
SpS(K),Pustaka Cendikia Press,Yogyakarta2008
Konsensus Nasional Penanganan Trauma Kapitis dan Trauma
SpinalDr. Lyna Soertidewi, SpS(K), dkkPERDOSSI, Jakarta2006
Pedoman Tatalaksana EpilepsiHarsono, Endang K, Suryani
GPERDOSSI, JakartaEdisi ketiga/ 2008
The Lancet, Handbook of treatment in NeurologyGraeme
J.HElsevier, Edinburg2006
Ilmu Penyakit Mata.
Ilmu Penyakit Mata. Ilyas, S. FK UI. Jakarta 1999
Oftalmologi Umum. (Terjemah)Vaughan, D.Widya Medika.Jakarta
2000
Kedaruratan dalam Ilmu Penyakit MataIlyas, S.
FK UI. Jakarta2005
American academy of ophthalmology,2006-2007
Ilmu Kedokteran JiwaIlmu Kedokteran JIwa Darurat (Edisi
Terjemahan)Kaplan HI, Sadock BJ.Widya Medik, Jakarta1998
Dari A sampai Z Kedaruratan Psikiatrik dalam Praktek. Kusuma W.
Saputra L,Professional Books, Jakarta1997.
Catatan IlmuKedokteran Jiwa.
Maramis WF.Airlangga University Press, Surabaya1980.
On Call Psychiatry.
Bernstein CA, Ladds BJ, Maloney AS, Weiner ED.Philadelphia:
W.B.Saunders Company1997.
Comperehensive Textbook of Psychiatry. Slaby AE, Dubin WR, Baron
DA. Dalam: Sadock BJ, Sadock VA, ed.Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins, Vol II. Edisi kedelapan. 2005. h.
2453-71.
Ilmu Penyakit Kulit dan KelaminAndrews Disease of the SkinOdom
RB, James WD, Gerbes TGWB Saunders Co9th Ed.
Penyakit Kulit Dan KelaminHarahap MFKUI, Jakarta2000, edisi
2
Ilmu Penyakit Kulit dan KelaminDjuanda A, FKUI, Jakarta2003,
edisi 3
Ilmu Penyakit DalamWilliams Textbook of
EndocrinogyLarsen10thed., 2003
Oxford Textbook ofMedicine4th edition .March 2003
BioetikaBioetik dan Hukum Kedokteran, BudiSampurna, Zulhasmar
Syamsu, Tjetjep Dwija Siswaja,Pustaka Dwipar, Yakarta Timar,
2005
VII. METODE PEMBELAJARANKULIAH
Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasar dalam
memahami materi-materi yang berhubungan dengan emergency medicine
sehingga akan memudahkan mahasiswa dalam membaca buku teks, dan
referensi lainnya. Kuliah tidak bertujuan untuk memberikan isi
keseluruhan dari materi, dengan demikian kepada mahasiswa
diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan. Satu kali
pertemuan kuliah dilaksanakan dalam waktu lima puluh menit.
PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) Kegiatan belajar Problem Base
Learning (PBL) menggunakan metode 2 (dua) kali diskusi untuk setiap
pemicu (trigger) dan 1 (satu) kali pertemuan pleno, yang dihadiri
para pakar dari setiap departemen terkait dengan blok emergency
medicine.
Diskusi dilaksanakan dalam kelompok kecil yang masing-masing
terdiri dari 12-15 mahasiswa dan didampingi oleh seorang tutor yang
berperan sebagai fasilitator bukan narasumber, dan berlangsung
selama 3x50 menit untuk setiap pertemuan tutorial.
Metode pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
mahasiswa mengenai konsep materi yang telah diberikan sebelumnya,
mampu mengintegrasikannya dalam menyelesaikan masalah yang
diberikan dalam pemicu, sehingga akan mengasah keterampilan
berfikir kritis (critical thinking) mahasiswa, dan
mengkomunikasikannya secara efektif dalam diskusi maupun
presentasi. BELAJAR MANDIRIAgar lingkup materi dapat dikuasai
dengan baik, pada saat melaksanakan kegiatan belajar mandiri,
mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan tahapan
sebagai berikut :
1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang
dianjurkan, karena kuliah pada hakikatnya hanya memberikan konsep
dasar dari materi, dan pertemuan tutorial akan memicu mahasiswa
untuk mengintegrasikan pemahaman konsep dalam menyelesaikan
masalah. 2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran di perpustakaan, dapat berupa handout, buku
teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau informasi dari sumber terpercaya
di internet.3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.
SKILLS LAB.
Skills lab dilaksanakan di Ruang Skills Lab. FK USU sesuai
jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang
terdiri dari 45 mahasiswa per kelompok (sesuai kelompok praktikum
selama ini), yang akan dibimbing oleh fasilitator.
VIII. SARANA & PRASARANARUANG KULIAHKuliah dilaksanakan di
Ruang Kuliah Semester V/VI (untuk kelas A1 dan B1) dan Ruang Kuliah
Semester V/VI (untuk kelas A2 dan B2).
RUANG DISKUSI/TUTORIALDiskusi dilaksanakan di ruang-ruang
berikut ini:
No.Kelompok DiskusiRuang Diskusi
KELAS A (Gedung Baru)
1. A1Ruang Diskusi 1
2. A2 Ruang Diskusi 2
3. A3 Ruang Diskusi 3
4. A4 Ruang Diskusi 4
5. A5 Ruang Diskusi 5
6. A6 Ruang Diskusi 6
7. A7 Ruang Diskusi 7
8. A8 Ruang Diskusi 8
9. A9 Ruang Diskusi 9
10. A10 Ruang Diskusi 10
11. A11 Ruang Diskusi 11
12. A12 Ruang Diskusi 12
13. A13 Ruang Diskusi 13
14. A14 Ruang Diskusi 14
15. A15 Ruang Diskusi 15
KELAS B (GEDUNG A. HAKIM)
16. B1Ruang Diskusi 1
17. B2Ruang Diskusi 2
18. B3Ruang Diskusi 3
19. B4Ruang Diskusi 4
20. B5Ruang Diskusi 5
21. B6Ruang Diskusi 6
22. B7Ruang Diskusi 7
23. B8Ruang Diskusi 8
24. B9Ruang Diskusi 9
25. B10Ruang Diskusi 10
26. B11Ruang Diskusi 11
27. B12Ruang Diskusi 12
28. B13Ruang Diskusi 13
29. B14Ruang Diskusi 14
30. B15Ruang Diskusi 15
Pleno Pakar dilaksanakan di Ruang Pleno-1 Gedung Abdul
Hakim.PRAKTIKUM
Kegiatan Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Komputer Gedung
Abdul Hakim FK USU Lt. II.
SKILLS LAB.
Kegiatan skills lab. dilaksanakan di Ruang Skills Lab. FK USU
sesuai dengan kelompok praktikum selama ini.
IX. EVALUASI MAHASISWA
1. Blok UtamaKomponen evaluasi pembelajaran mahasiswa pada blok
utama terdiri dari:Ujian Mid term=40%
Ujian Final term=40%
Proses tutorial=20%
Total=100%
Ujian mid dan final term merupakan ujian tulis berbentuk pilihan
berganda (multiple choice questions) yang terdiri dari materi
perkuliahan dan tutorial.Proses tutorial dinilai oleh setiap
fasilitator terhadap kinerja dan kompetensi yang diperlihatkan oleh
setiap mahasiswa selama proses tutorial berlangsung.
2. Blok Pendamping
Komponen evaluasi pembelajaran mahasiswa pada blok pendamping
terdiri dari:
Ujian Tengah Semester=50%
Ujian Akhir Semester=50%
Total=100%
Komposisi ini akan berubah apabila dosen yang bersangkutan
memberikan tugas dengan bobot maksimal 20%.
KETENTUAN UJIANSetiap mahasiswa harus mematuhi Buku Panduan
Akademik. Ketentuan ujian untuk Tahun Akademik 2011-2012 adalah
sebagai berikut:1. Kehadiran minimal kegiatan kuliah 80%, tutorial
80%, pleno pakar 80%, dan praktikum 100%. 2. Apabila berhalangan
hadir dalam proses kegiatan akademik tersebut, mahasiswa harus
menyerahkan surat pemberitahuan (izin atau keterangan sakit dari
dokter) kepada Divisi SDM Medical Eduation Unit (MEU) dan menyimpan
sendiri satu kopi sebagai arsip seandainya diperlukan sesewaktu.3.
Ketentuan bagi mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran minimal
tanpa pemberitahuan:A. Mahasiswa tetap dapat mengikuti ujian, namun
seluruh nilai proses tutorialnya akan dibatalkan atau dianggap
nol.B. Apabila gagal dalam ujian, maka ia tidak berhak mengikuti
ujian remedial pada semester berjalan.C. Ujian remedial hanya dapat
diikuti pada semester bersangkutan tahun akademik berikutnya:
remedial semester ganjil dilakukan pada semester ganjil dan
remedial semester genap pada semester genap tahun akademik
berikutnya.4. Ketentuan bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti
ujian pada jadwal reguler: A. Mahasiswa bersangkutan harus
menyerahkan surat pemberitahuan (izin atau keterangan sakit dari
dokter) kepada Divisi Assessment MEU dan menyimpan sendiri satu
kopi surat tersebut sebagai arsip seandainya diperlukan
sesewaktu.B. Mahasiswa pada poin A boleh mengikuti ujian pada
jadwal remedial semester berjalan. C. Mahasiswa yang tidak
mengikuti ujian tanpa keterangan akan diberi nilai NA dan tidak
berhak mengikuti ujian remedial pada semester berjalan. D.
Mahasiswa pada poin C hanya dapat mengikuti ujian remedial pada
semester bersangkutan tahun akademik berikutnya.5. Ketentuan ujian
remedial dan grand remedial:A. Mahasiswa yang berhak mengikuti
ujian remedial pada semester berjalan adalah mahasiswa yang tidak
lulus (nilai D dan E) yang kehadirannya pada kegiatan akademik
cukup, atau mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian pada jadwal
reguler dengan surat keterangan (izin atau sakit).B. Mahasiswa yang
lulus dengan nilai C dan C+ hanya boleh mengikuti ujian remedial
satu kali, yakni pada semester berikutnya atau pada saat grand
remedial. C. Nilai maksimal yang diperoleh melalui ujian remedial
adalah B.D. Ujian grand remedial berlangsung pada semester
ganjil.
X. DAFTAR NARASUMBER
No.DepartemenNarasumber
1.Bedah
Prof. dr. Hafas Hanafiah, Sp.B, Sp.OT(K)
4. Prof.Gofar Sastro-diningrat, Sp.BS(K)
5. Prof.DR. Adril, Sp.BS(K)
6. Prof.dr.Nazar Sp.B.Sp.OT
7. dr. Ronald Sitohang, Sp.B
8. Prof.Iskandar Japardi,Sp.BS(K)
9. dr.Harry Sujatmiko, Sp.BTKV
10. dr.Edi Sutrisno,Sp.BP
11. dr.Frank Buchari, Sp.BP
12. dr. Syahmirsa Warli, Sp.BU
13. dr. Bungaran, Sp.BU
14. dr.Marsal, Sp.BTKV
15. Prof.Bachtiar Surya, Sp.BD
16. dr.Asrul, Sp.BD
17. dr.Syahbudin, Sp.BD
18. dr.Daniel, Sp.BS
19. dr.Chairandi, Sp.B.Sp.OT.
20. dr.Nino, Sp.B.Sp.OT.
21. dr.RR Suzi Indharti, Sp.BS
22. dr.Otman S, Sp.B.Sp.OT.
23. dr. Emir Taris Pasaribu, Sp.B(K)Onk
2.Anestesiologi & ReanimasiProf. Achsanuddin Hanafie, Sp.An,
KIC
24. dr. Soejat Harto, Sp.An
25. dr. Hasanul Arifin, Sp.An
26. dr. Nazaruddin Umar, Sp.An,KNA
27. dr. Muhammad AR, Sp.An
28. dr. Guido M Solihin, Sp.An
29. dr. Asmin Lubis, Sp.An
30. dr.Yutu Solihin, Sp.An, KAKV
31. dr.Achyar H Nst, Sp.An.KAKV
3.Kardiologidr. Nizam Akbar Sp.JP(K)
32. dr.Refli Hasan, Sp.JP
4.Ilmu Penyakit Dalamdr.Armon Rahimi, Sp.PD
dr.Josia, Sp.PD
dr.Dharma Lindarto,Sp.PD
dr.Mardianto, Sp.PD
dr.Santi,Sp.PD
dr.Dairion Gatot, Sp.PD
dr.Savita Handayani, Sp.PD
33. dr.Sugiarto Gani,Sp.PD
5.Ilmu Kesehatan AnakProf.dr.H.Munar Lubis, Sp.A(K)
Prof.dr.H.Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A(K)
Prof.dr.H.Chairul Yoel,Sp.A(K)
dr. Emil Azlin, Sp.A
dr. Pertin Sianturi, Sp.A
dr. Bugis Mardina Lubis, Sp.A
dr. Beby Syofiani Hasibuan, M.Ked(Ped), Sp.A
dr. Rina A.C Saragih, M.Ked(Ped), Sp.A
dr. Gema Nazri Yanni, M.Ked(Ped), Sp.A
dr. Yunnie Trisnawati, M.Ked(Ped), Sp.A
Dr. Arida Muriani Lubis, M.Ked (Ped), SpA
Dr. Putri , M.Ked (Ped), SpA
6.BHMPdr. Radita Anggraeni
34. dr. Mutiara Indah Sari,MKes
7.Kulit & KelaminProf.Dr.dr.Irma D.Roesyanto M, Sp.KK
35. dr. Imam Budi Putra, Sp.KK
36. dr. Kristo A. Nababan Sp.KK
8.Pulmonologidr. Noni Soeroso, Sp.P
dr.Parluhutan Siagian, Sp.P
9.NeurologiProf.DR.dr. Hasan Sjahrir, SpS(K)
37. dr. Rusli Dhanu Sp.S(K)
38. dr. Kiking Ritarwan, MKT, Sp.S
39. dr. Aldy S. Rambe, Sp.S
10.Psikiatridr. M. Surya Husada, Sp.KJ
40. dr. Evita, Sp.KJ
11.Farmakologi dan Terapeutikdr. Datten Bangun, MSc, SpFK
41. Prof.dr.Aznan Lelo, PhD, SpFK
12.Matadr. Rodiah Rahmawaty Lubis, Sp.M
42. dr.Mashita Dewi, Sp.M
13.Fisiologidr. Dedi Ardina, M.Kes
43. dr. Yudi Herlambang
14.Radiologidr. Henny M. Sipahutar, SpRad
44. dr. Armen Rangkuti, SpRad
15.THTProf.dr. Abdul Rahman Saragih, SpTHT-KL(K)
Dr.dr. Delfitri Munir, SpTHT
16.CHOP CRPdr. Zulkifli MSi
dr. Ismiralda
Sri Lestari, SP
17.Ilmu FilsafatProf. dr. Cahiruddin P. Lubis, DTM&H,
Sp.A(K)
Drs. Ridwan Siregar
18.LIDADrA. Roma Ayumi A. Loebis, MA
Dra. Nilzami R. yazim
Dr. T. Thyrhhya Zein, MA
Dr. Deliana, M.Hum
Drs. Parlaungan Ritonga, M.Hum
Dra. Mascahaya Daulay, M.Hum
Buku Panduan MahasiswaEmergency Medicine