-
TEMA:TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE) GUNA
MENINGKATKAN DAYA SAING NASIONAL
SUB-TEMA: PELAKSANAAN GOOD GOVERNACE MELALUI REFORMASI BIROKRASI
UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING NASIONAL PRESENTASI MAKALAH:
DISAMPAIKAN DALAM SEMINAR SEHARI DI PASCA SARJANA UNIVERSITAS
BOROBUDUR JAKARTAOleh: DR. Moch. Jasin MM Jakarta, 22 Juni 2013Be
part of the solution: Introduce Bereaucratic Reform, Improve
Administrative System and Figth Againts Corruption
-
2. KONDISI BIROKRASI DI INDONESIA4. GOOD GOVERNACE HARUS
KOMPLEMENTER DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNACE 5. MEWUJUDKAN GOOD
GOVERNANCE MELALUI REFORMASI BIROKRASI UNTUK MENINGKATKAN DAYA
SAING NASIONAL3. MEMAHAMI GOOD GOVERNANCEKONDISI KORUPSI DI
INDONESIA DAFTAR ISI
-
KONDISI KORUPSI DI INDONESIA
-
*Definisi Korupsi Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata
kerja corrumpere = busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik,
menyogok) - http://id.wikipedia.org/wiki/KorupsiRobert Klitgaard
:
korupsi dapat terjadi jika ada monopoli kekuasaan yang dipegang
oleh seseorang yang memiliki kemerdekaan bertindak atau wewenang
yang berlebihan, tanpa ada pertanggungjawaban yang jelas.
Transparency International : Korupsi adalah perilaku pejabat
publik, baik politikus politisi maupun pegawai negeri, yang secara
tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka
yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang
dipercayakan kepada mereka.
-
Peraturan perundangan belum memadaiSistem penyelenggaraan
negara, pengelolaan dunia usaha, dan masyarakat yang tidak
mengindahkan prinsip2 good governance Sikap permisif Terhadap
korupsiLemahnya law enforcementKurangnya keteladanan dan
kepemimpinanBeragam sebab lainKorupsi sulit dibasmi dan makin
merajalelaTim Anti Korupsi!Tinjauan Korupsi di Indonesia
-
*?KORUPSIMenurut berbagai hasil survei nasional &
internasional, gelar negara korup diberikan dengan melihat 3 hal
pokok, yaitu mutu pelayanan publik, country risk, dan daya saing
negara secara keseluruhan (dalam arti apakah suatu negara menjadi
tujuan investor)
IPK, Indeks Persepsi Korupsi TI 2011Skor 3.0Ranking 111 dari 180
negaraIndikator Kemudahan Melakukan Bisnis World BankPerlu 12
prosedur, 151 hari, dan biaya 130,7% dari income perkapitaSbg
pembanding : Korsel juga dg 12 prosedur, hanya perlu 22 hari &
biaya 17,7% PERC - 2010Skor 9.2 Predikat negara terkorup se Asia
PasifikGlobal Competitiveness Index dr WEFSkor 4.26Ranking ke-50The
World Competitiveness Scoreboard 2006 - IMDKita di posisi/ranking
59, hanya satu tingkat di atas Venezuela.Studi LPEM FEUI 2005Kita
perlu 16 hr hny utk mengurus izin keselamatan kerja, 26 hr untuk
izin gangguan, 27 hr untuk izin prinsip, .43 hr untuk izin
lingkungan hidup
-
*GUNUNG ES KORUPSITINDAK PIDANA KORUPSI TPKCORRUPTION HAZARDS
(CH)POTENSI MASALAH PENYEBAB KORUPSI (PMPK)Korupsi sbg Kejahatan
terjadi, apabila terdapat : Desire to Act Ability to Act
Opportunity Suitable TargetKelemahan bangsa Kesisteman
Kesejahteraan / Pengghasilan Mental / moral Internal, sosial, self
control Budaya ketaatan hukumlokasi : pemasok anggaran pengawas
anggaran pengguna anggaran, disparitas pendapatan
Manusiaberjiwa koruptor Barang asset negara, barang sitaan
Kegiatan : proyek pembangunan pengadaan barang / jasa perijinan /
pelayanan publik
-
*POLA UMUM KORUPSIPenyalahgunaan WewenangAbuse of
discretionBisnis Orang DalamInsider
TradingNepotismeNepotismSumbangan ilegalIllegal
ContributionPemalsuanFraudPenyuapanBriberyPenggelapanEmbezzlementKomisiCommissionPemerasanExtortionPilih
KasihFavoritism
Bagaimana & darimanaUANG-BARANG-FASILITASHasil
korupsidiperolehSumber: Centre of International Crime Prevention
(CICP) dari UN Office for Drug Control and Crime Prevention
(UN-ODCCP),
-
Kondisi Korupsi di Indonesia (lanjutan)
ICOR (Incremental Capital Output Ratio) tertinggi di ASEAN 5%,
rata-rata ASEAN 3,5% sebagai akibat dari banyaknya praktik mark-up
dan korupsi.Kebocoran APBN/ Pembangunan mencapai 45%Pungutan tidak
resmi (graff) mencapai 15% dari biaya resmi.Utang terus bertumpuk,
tapi korupsi juga terus meningkat Debt service ratio 40% dari
APBN.Rendahnya pertumbuhan ekonomi (4,8%) dan tingginya angka
kemiskinan -+17.5% (under poverty line BPS 06) dan pengangguran 9%
-10%.Kurangnya akses informasi dari Lembaga layanan publik ,
tranparansi dan akuntabililtas layanan publik.Tax ratio terhadap
PDB berkisar 15%, sedangkan negara-negara ASEAN rata-rata lebih
dari 17%.
-
Dampak Korupsi 49% (110 juta) penduduk Indonesia.... hidup di
bawah garis kemiskinan (Survey WB)
LISTRIK: 70 juta penduduk setiap malam masih dirundung
kegelapan
ENERGI: 52.5% konsumsi energi tergantung pada BBM, subsidi untuk
62 juta kiloliter BBM tahun 2005 sebesar 20% APBN.
KESEHATAN: 2/3 penduduk Indonesia masih mengkonsumsi makanan
kurang dari 2.100 kalori per hari.
AIR: ...50 juta penduduk miskin tidak memiliki akses air bersih.
Penyediaan air bersih menjangkau 9% dari total penduduk.
KERUSAKAN ALAM: 1.6 juta hektar hutan di Indonesia dibabat
setiap tahunnya, 39% habitat alami turut musnah, Padahal 30 juta
jiwa tergantung hidupnya dari hutan. KORUPSI berdampak terhadap
Kemiskinan!
-
KONDISI BIROKRASI DI INDONESIA
-
KONDISI BIROKRASI INDONESIA
No.ASPEKKONDISI1.KELEMBAGAAN/ORGANISASIBelum tepat fungsi dan
ukuran2.BUDAYA ORGANISASIIntegritas dan Kinerja rendah3.KETATA
LAKSANAANSistem, proses dan prosedur kerja belum terukur dan kurang
efisien4.Regulasi dan Deregulasi BirokrasiRegulasi tumpang
tindih5.Sumber Daya ManusiaSDM kurang berintegritas, kurang
profesional, kesejahteraan rendah
-
SDM aparatur (Jumlah, kompetensi, penyebaran tidak sesuai dengan
kebutuhan. Etos kerja dan Kesejahteraan
rendahKelembagaan/organisasi (gemuk, tidak proporsional dan banyak
lembaga ekstra struktural)Ketatalaksanaan atau business process (
rumit dan belum ada SOP)
DIHADAPKANPADA TUNTUTAN MASYARAKAT AGAR PEMERTH MELAKS GOOD
GOVERNANCETingginya kebocoran keuangan NegaraTingginya tingkat
korupsi, Dunia Usaha masih KorupPelayanan publik yg masih
burukRendahnya daya saing nasional
Kondisi Obyektif Birokrasi di Indonesia
-
Alasan Rendahnya Kinerja Alasan rendahnya IntegritasBesarnya
PeluangUntuk Menyimpang Gaji tidak memadahi Tidak ada Tunjangan
Prestasi Kerja Tidak ada kontrak kinerja Kompetensi yang rendah
Rendahnya integritas moral Kurangnya kualitas Pembinaan moral
Minimnya figur contoh (role model) Poor Mnagement System Tidak
adanya SOP Aturan Kode Etik yang tidak tegas Sikap permisif
terhadap perilaku menyimpang Pengawasan internal yg tidak berfungsi
Tingginya penyimpangan (korupsi) Mendasar
ReformasiBirokrasi
SistemikKondisi Sumberdaya Aparatur
-
KONDISI INTEGRITAS SEKTOR PUBLIK/LAYANAN PUBLIK
-
Indikator Survey Integritas Sektor Publik
-
NILAI INTEGRITAS PEMERINTAH KOTA > 6 TAHUN 2010*
-
NILAI INTEGRITAS PEMERINTAH KOTA < 6 TAHUN 2010*
-
NILAI SURVEI INTEGRITAS INSTANSI VERTIKAL TIAP KAB/KOTA TAHUN
2010*
-
NILAI INTEGRITAS DAERAH TAHUN 2010*
-
MEMAHAMI GOOD GOVERNANCE
-
*Apa yang menentukan kaya-miskinnya sebuah negaraUmur negara ?
Mesir sudah berumur > 2000 tahun tidak lebih maju daripada
Amerika/Jepang.Haiti sudah > 200 tahun masih sibuk dengan aneka
pertikaian.Kekayaan sumber daya alam ?Jepang sangat terbatas SDA,
tapi sukses menjadi industri terapung dunia.Swiss sukses sbg
produsen coklat tanpa harus memiliki perkebunan coklat; juga
dipercaya dalam industri perbankan-nya.Tingkat kecerdasan ?Para
imigran dari negara berkembang diakui kecerdasannya.Kuncinya
terletak pada PERILAKU masyarakat negara itu, dalam arti apakah
mereka menghormati nilai-nilai luhur universal yang seharusnya
dijunjung.
-
*Good Governance Tata kelola pemerintahan yg baikGood Governance
(UNDP) = memadukan secara bijak kewenangan politis, ekonomi, dan
administratif untuk mengelola pelaksanaan governance pada setiap
tingkatan. Political governance berkaitan dengan proses perumusan
kebijakan yang menyerap sebanyak mungkin aspirasi masyarakat.
Economic governance meliputi proses pembuatan keputusan yang
memfasilitasi kegiatan ekonomi dan menjamin adanya persaingan yang
sehat diantara pelaku ekonomi. Administrative governance berkaitan
dengan sistem implementasi kebijakan yang memberikan pelayanan
publik terbaik kepada masyarakat. Tuntutan yang berat ini terlihat
dalam kewajiban pemerintah daerah (UU 32/2004 ttg Pemerintahan
Daerah)
-
*Good governance sudah menjadi bahasan rutin di berbagai
kesempatan. Tapi apa makna good governance itu sendiri ?
Good governance tidak terbatas pada bagaimana pemerintah
menjalankan wewenangnya, tetapi lebih daripada itu, adalah
bagaimana upaya agar masyarakat dapat berpartisipasi dan mengontrol
pemerintah dalam menjalankan wewenangnya dengan baik (accountable).
Ketiga tiang penyangga itu adalah transparansi, akuntabilitas, dan
partisipasi.
TransparansiAkuntabilitasPartisipasigood governanceGood
Governance ?
-
Gambaran Good GovernanceMenerapkan prinsip GG:
Akuntabilitas Transparansi Keterbukaan Rule of Law Partisipasi
Ketanggapan Efisiensi & efektivitas Equity Visi
strategisInteraksiSinergis-konstruktifLSMOrg
keagamaanKeluargaMasyarakat lainPrivate
sectorStateSocietyBUMNPerusahaan swastaKADINEksekutif : Managerial
AccountabilityLegislatif : Public AccountabilityYudikatif : Public
AccountabilityPembangunan Nasional:
Input Output Outcomes Benefit ImpactTujuan Nasional
-
*Good Governance - bukan tujuan akhirGOOD GOVERNANCEMencegah
KorupsiKebocoran Keuangan Negara TurunPelayanan Publik yang lebih
baikPemerintah yg bertanggung-jawabInvestasi MeningkatMeningkatnya
kesempatan bekerjaDana Pembangunan MeningkatLayanan kesehatan,
pendidikan lebih baikManusia Ind yg lebih
berkualitasKesejahteraan
-
GOOD GOVERNANCE HARUS KOMPLEMENTERDENGAN GOOD CORPORATE
GOVERNANCE
-
Dalam Keputusan Menteri Negara Penanaman Modal Dan Pembinaan
BUMN melalui SK No. 23 / M-PM. PBUMN / 2000 disebutkan bahwa tiga
prinsip yang harus dipegang dalam pengelolaan institusi ekonomi di
lingkungan BUMN dalam upaya menerapkan Good Corporate Governance
(GCG) adalah transparansi, kemandirian dan akuntabilitas.KEPUTUSAN
BERSAMA
-
MM Unpad-GCG-ERH*Kerangka Corporate Governance
MM Unpad-GCG-ERH
-
GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)*)Suatu kumpulan aturan yang
mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus perusahaan
(direksi dan komisaris), kreditur, pemerintah, karyawan, dan
stakeholders lainnya (internal dan eksternal) dalam kaitan hak dan
tanggung jawabnyaSuatu sistim dimana perusahaan diarahkan dan
dikendalikan*)Cadbury Commitee
-
Definisi*)
doing the right thing,in the right way,at the right time,in the
right place,by the right people*) FCGI
-
Keterbukaan dan transparansi (disclosure and transparancy)
Mengetengahkan keterbukaan kepada stakeholders secara komprehensif;
relevan,friendly; reliable dan comparable; Tanggung Jawab
(responsibility) bertanggung jawab kepada pemegang saham, direksi
dan komisaris ,karyawan dan masyarakat. Disamping itu perusahaan
memiliki tanggung jawab untuk mematuhi hukum dan
ketentuan/peraturan yang berlaku;Akuntabilitas dewan komisaris (the
responsibilities of the board) terciptanya sistem pengendalian yang
efektif didasarkan atas distribusi keseimbangan kekuasaan diantara
anggota direksi,pemegang saham, komoraris dan pengawas;Perlindungan
terhadap hak-hak pemegang saham (the rights of
shareholders);Moralitas dan kehandalan (morality and reliability)
manajemen dan seluruh individu dalam perusahaan wajib menjunjung
tinggi moralitas, kujujuran, kepekaan sosial memiliki kompetensi
dan profesionalisme dalam mengelola perusahaan;Komitmen
(commitment) komitmen meningkatkan nilai dan mengurangi resiko
perurasahaan.
PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE MENURUD OECD
-
SIKLUS GCGEnabling and Governing LegislationConstruction of the
BoardBoard Functioning
Overseeing ManagementAssessing Board
PerformanceStakeholdersFeedback
-
Menciptakan suatu sistem mengatur, mengelola dan mengawasi
proses pengendalian usaha menaikkan kinerja organisasi secara
proporsional, sebagai bentuk perhatian kepada stakeholders, dan
masyarakat sekitar.Berusaha menjaga keseimbangan di antara
pencapaian tujuan ekonomi dan tujuan masyarakat.Tidak membebankan
ongkos yang tidak patut kepada pihak ketiga atau masyarakat luas
sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
PELAKSANAAN PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE
-
Disamping Melaksanakan prinsip Economic of Scale BUMN harus
mampu untuk meminimal resiko antara lain:Resiko Finansial
(financial risk) meliputi: struktur balansheet, Income statement,
capital adequacy, resiko kredit, resiko likuiditas, resiko pasar,
resiko nilai tukar;Resiko Operasional (operational risk) resiko
strategi bisnis, resiko sistem internal, resiko teknologi,
mismanjemen dan pelanggaran; Resiko Bisnis (business risk) resiko
hukum, resiko kebijakan, financial infrastructure, country
risk;Resiko Kejadian (event risk) resiko politik, resiko krisis
perbankan, resiko dari luar.
PERAN BUMN DALAM MENCEGAH TIMBULNYA MASALAH YANG MENGARAH KEPADA
TINDAK PIDANA KORUPSI
-
Good Corporate Governance efektif dilaksanakan padalingkungan
dimana pemerintah telah menerapkan Good Governance.
SYARAT EFEKTIFNYA PELAKSANAAN GCG
-
MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE MELALUI REFORMASI BIROKRASIUNTUK
MENINGKATKAN DAYA SAING NASIONAL
-
Undang-undang Republik Indonesia No. 17 / 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 2025.Lampiran UU RI
No. 17/2007 Bab IV.1.2, huruf E angka 35, menyatakan :Pembangunan
aparatur negara dilakukan melalui reformasi birokrasi untuk
meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan untuk mewujudkan
tata pemerintahan yang baik, di pusat maupun di daerah agar mampu
mendukung keberhasilan pembangunan di bidang-bidang lainnya.
Perpres No.7/2005 - Penerapan Tata Kelola Pemerintah yang baik
(Good Governance) - Peningkatan Supervisi dan Akuntabilitas
Aparatur Negara - Restrukturisasi Lembaga dan Manajemen -
Peningkatan Manajemen SDM - Peningkatan mutu Pelayanan PublikDASAR
HUKUM REFORMASI BIROKRASI
-
PENTINGNYA REFORMASI BIROKRASI (SEBAGAI MANAJEMEN
PERUBAHAN)Reformasi Birokrasi adalah proses menata-ulang, mengubah,
memperbaiki, dan menyempurnakan birokrasi agar menjadi lebih baik
(profesional, efisien, efektif dan produktif)penyempurnaan sistem
atau tatakelolaPERUBAHAN PERILAKU
-
TINJAUAN UMUM TERHADAP PEDOMAN
UMUMMembentuk/mewujudkan:Birokrasi yang bersihBirokrasi yang
efisienBirokrasi yang transparanBirokrasi yang melayaniBirokrasi
yang terdesentralisasiMembangun kepercayaan publikMeningkatkan
kinerja investasiReformasi berkelanjutanSTRATEGI
RestrukturisasiSimplifikasi & otomisasiRasionalisasi &
RelokasiRegulasi & DeregulasiInovasiMempercepat tercapainya
tatakelola Pemerintahan yang baik sehingga pembangunan nasional
dapat dilaksanakan dengan baikTUJUANSASARANMETODA/PENDEKATAN
Membentuk dan atau menyempurnakan peraturan
perundanganMemodernisasi birokrasi pemerintahan.Mengadakan
realokasi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia termasuk
perbaikan sistem remunerasi.Mengadakan restrukturisasi
organisasiMengadakan penyederhanaan sistem kerja, prosedur dan
mekanisme kerja
Terciptanya tatakelola pemerintahan yang baik tahun
2025MISIVISIWHAT WE WANT TO ACHIEVEHOW WE GET THEREMerubah pola
pikir (mind set) dan pola budaya (cultural set)Membangun
kepercayaan masyarakatMengentaskan kemiskinan dan
penggangguranMeningkatkan partisipasi masyarakatTAHAPAN
-
SASARAN UMUM REFORMASI BIROKRASISasaran umum: mengubah pola
pikir dan budaya kerja Secara khusus mencakup area sbb:
-
Strategi Implementasi Reformasi Birokrasi
No.PROSESPROGRAMDAMPAK1.Merubah/memperbaiki kelembagaan; budaya
organisasi; ketatalaksanaan, regulasi, SDM kajian sistem oleh LAN
& instansi terkait pada aspek kelembagaan, tatalaksana,
regulasi, SDM; kerjasama/koordinasi instansi terkaitOrganisasi yg
tepat ukuran dan tepat fungsiSistem yg berdasar good
governenceRegulasi yg tidak tumpang tindih & SDM yg
Kompeten2.Membangun kepercayaan masyarakatManajemen
perubahanPerubahan sikap dan perilaku pegawai, dunia usaha dan
masyarakat, sesuai peranan masing-masing3.Mendorong partisipasi
pegawai, dunia usaha dan masyarakatManajemen perubahanPerubahan
sikap dan perilaku pegawai, dunia usaha dan masyarakat, sesuai
peranan masing-masing4.Mengubah pola pikir, budaya dan nilai-nilai
kerjaMengentaskan kemiskinanPenataan sistem manajemenPerbaikan
ketatalaksanaan dan peningkatan sistem pengawasan5.Memperkuat
sistem pengelolaan SDMPembangunan sistem manajemen SDM berbasis
kinerja dan meritSDM yang tepat kualitas dan kuantitas dengan
sistem remunerasi yang layak dan adil.
-
TAHAPAN IMPLEMENTASI TEKNIS REFORMASI BIROKRASI
No.PROGRAMAKTIVITAS1.Performance ReviewEvaluasi tkt EEP
(Efisiensi, Efeivitas danProduktivitas) seluruh satuan organisasi,
termasuk Identifikasi keluhan dan harapan masyarakat, sertaApa yang
telah dilakukan kementerian/Lembaga2.Penyusunan Rancangan
ReformasiBirokrasi Kementerian/Lembaga th 2015/2025Berkoordinasi
dengan Kemenpan RB dan instansi terkait unt menyusun rancangan
RB3.Analisis Jabatan dan Evaluasi Jabatanpenyusunan peta jabatan,
job description, spesifikasi jabatan, pengukuran beban kerja,
klasifikasi jabatan, persyaratan/kompetensi jabatan, job grading
dan assesment pegawai4.Penyusunan/penyempurnaan SDM
AparaturBerkoordinasi dengan Kemenpan RB dan instansi terkait unt
penyusunan SDM 5.Penyempurnaan Ketatalaksanaa(business
process)Penyusunan SOP yang efektif dan efisien dgMenggunakan
teknologi informasi6.Penetapan Key Performance IndicatorSetiap unit
kerja atau jabatan7.Evaluasi tahapan pelaksanaan RBUsulan
remunerasi, tunj kinerja, job pricing, evaluasi perodik secara
terpadu (integrated)
-
Template program RB berdasarkan Panduan Umum RB1.
Penilaian/Evaluasi Kinerja OrganisasiInventarisasi peraturan
perundang-undangan sebagai landasan organisasiPemetaan
kondisi/postur birokrasi, hasil kerja (output) dan dampak/manfaat
(outcome)Pemetaan potensi ekonomi, pelanggan & pemangku
kepentingan (stakeholder)Evaluasi tingkat efisiensi, efektivitas
dan produktivitas setiap unit organisasiIdentifikasi kelemahan,
kekurangan dan keluhan masyarakat
2. Penyusunan Rancangan Reformasi Birokrasi InstansiGambaran
kondisi/postur birokrasi instansi yang diinginkan (pada tahun
2015)Menyusun strategi dan tahapan pencapaian konsisi/postur
birokrasi yang diinginkanPerkiraan resiko/dampak yang timbul dan
alternatif solusinya
3. Analisis Jabatan dan Evaluasi JabatanAktivitas Analisa
Jabatan untuk menghasilkan:Peta jabatanUraian jabatanSpesifikasi
jabatanAktivitas Evaluasi Jabatan untuk menghasilkan:Bobot
jabatanKlasifikasi jabatanPersyaratan & kompetensi
jabatanPeringkat jabatanAsesmen kompetensi individuInventarisasi
dan rekomendasi nilai/penghargaan terhadap keahlian khususTINJAUAN
UMUM TERHADAP PEDOMAN UMUM
-
4. Penyempurnaan Pengelolaan SDM Aparatur Negara
meliputi:Analisis kebutuhan riil (kualitas & kuantitas) SDM
aparaturPengadaan CPNSPenataan (penempatan, relokasi, pengembangan
dan pemberhentian) pegawai negeriPola karierPenegakan disiplin
Pegawai NegeriPenerpan kode etikDatabase kepegawaian
5. Penyempurnaan Tatalaksana (business process) yang
menghasilkan Standar Operasional Prosedur atau Prosedur Tetap
dengan mengoptimalkan Penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi
6. Peningkatan Indikator Kinerja Utama (KPI), meliputi:Indikator
kinerja unit organisasiIndikator kinerja individu
7. Evaluasi Pelaksanaan Langkah-langkah Operasional RB:Tim RB
instansi melaporkan pelaksanaan kegiatan RB kepada Tim Kerja RB
pusatTim RB instansi menyampaikan usulan perbaikan tunjangan
kinerja berdasarkan peringkat jabatan, bobot tugas, wewenang &
tanggungjawabTim RB Pusat melakukan monitoring pelaksanaan RB
instansiTim RB pusat mengevaluasi pelaksanaan RB InstansiTim RB
mengajukan usulan perbaikan remunerasi kepada tim RB pusatTINJAUAN
UMUM TERHADAP PEDOMAN UMUM
-
JOB DESIGNOrganization DesignCAPABLE HR PERSON/DIVISION ; DATA
BASE KEPEGAWAIAN System Development
TRAINING& DEVELOPMENTRECRUITMENT & SELECTIONREMUNERATION
MANAGEMENTPERFORMANCEMANAGEMENT
JOB DESCRIPTIONMAN POWER PLANCAREER MANAGEMENTVALUE
CHAINFUNCTIONAL PROCESSORGANIZATION STRUCTURERULES, REGULATION
& POLICIESInfra-structure Development
Assurance Policy
CULTURE DESIREDORGANIZATION DESIREDCOMPETENCYPENILAIAAN/EVALUASI
KINERJA ORGANISASI (SWOT analysis)MODEL REFORMASI BIROKRASI -->
ORGANISASI & SDMVALUESOCIALIZATION PROCESSCommunication
Strategy
-
KEBUTUHAN PEMERINTAH
KEPUASAN STAKEHOLDER STRUKTUR ORGANISASI Ramping, lincah,
responsif terhadap perubahanBUDAYA KERJA Organisasi dengan
integritas & kinerja tinggi (high integrity & performance
organization culture)S I S T E M & P R O S E S: Standar jelas,
efektif & efisien, terukur dan Governance REGULASI BIROKRASI
Sistem regulasi tertib dan kondusif SDM SDM berkualitas, produktif
lebih cepat, kontribusi lebih tinggi, kesejahteraan lebih baik,
kualitas leadership lebih baikSKEMA ARAH REFORMASI BIROKRASIQUICK
WINS
-
ANALYSIS ON POTENTIAL LOST &
IMPACTREFORMFINANSIALNON-FINANSIAL (people morale, right
sizing)TUNJANGAN KINERJAPERBAIKAN PELAYANAN PUBLIKQUICK WINSPUBLIC
TRUST - MISTRUSTSTRENGTHENING - DECREASING IMAGEHARAPAN
PUBLIKHARAPAN PEGAWAI
-
POSSIBLE GENERAL GUIDE OUTLINETHE WHY - Indonesia needs the
bureaucracy reformTHE WHAT - desired state of Indonesia bureacracy
after its reform (visi, misi, goals, objectives)THE HOW - strategy
- PRIORITIZING: Indonesia & Institution (criteria, quick wins
& reform)THE WHERE - bureaucracy reform success criteria and
how to measureTHE WHEN - it can be said that institution already
reformed its bureaucracy (% of accomplishment: 30%, 50%, 70%,
100%)THE WHO - will take accountable of bureacracy reform and who
will said that Indonesia already reformed its bureacracy
-
POSSIBLE TIMEFRAME
-
LESSON LEARNED DAERAH YANG TELAH MEMPERBAIKI LAYANAN PUBLIK
-
20072008200920102013 onwardsSupreme CourtDir. Gen.
TaxesImmigrationDir. Gen. Customs & ExciseAttorney Generals
OfficeNational PoliceArmed ForcesInvestment Coord. BoardLand
AgencyLegal CertaintyImprovedInvestmentImproved State IncomeMore
ReformSupreme Auditors OfficeInstansi lainReformasi
BirokrasiReformasi Birokrasi
-
Hasil Reformasi Birokrasi Efisien, hemat anggaranBersih dari
KKNTransparan dan AkuntabelTerdesentralisasiMengoptimalkan
sumberdayaMengoptimalkan KinerjaDapat meningkatkan mutu
pelayananSektor swasta tumbuh dalam persaingan yang sehatSelalu
dapat memperbaiki sistemDapat mencegah korupsi
Berdaya Saing Nasional
-
UUD NEGARA RI 1945 UNDANG-UNDANG, PP & PERPRES
GLOBALISASIPOLEKSOSBUDTEKLINGKUNGAN STRATEGISBelum bersih dari
Praktek KKN Jumlah Kompetensi/ distribusi tidak sesuaiProsedur
rumitPelayanan belum ProfesionalMasalah
sentralisasi/desentralisasi,dekosentrasi/otonomi daerah Political
will pem. Tuntutan masy. Kepercayaan LNKONDISI BIROKRASI SAAT
INIBIROKRASI YGBERSIH, EFISIEN,EFEKTIF, PRODUK-TIF DAN
SE-JAHTERAPOLA PIKIR REFORMASI BIROKRASI BERDAYA SAING NASIONAL
SUBJEKOBJEKMETODELEGISLATIFEKSEKUTIFYUDIKATIFLSM(Supra dan Infra
Struktur
1) Mindset & Cultural Set
2)Sistem ManajemenRESTRUKTURISASI
SIMPLIFIKASI & OTOMATISASI
RASIONALISASI & REALOKASI
PENERAPAN NILAI2 BUDAYA ORGANISASIPEMERINTAHANYANG BAIK(GOOD
GOV)PELAYANAN YG PRIMADaya Saing Nasional dorong pertumbuhan
ekonomi
-
*
Email: [email protected] phone: 08161142431
**korupsi dapat terjadi jika adanya kekuasaan monopoli kekuasaan
yang dipegang oleh seseorang dan orang tersebut memiliki
kemerdekaan bertindak atau wewenang yang berlebihan, tanpa ada
pertanggungjawaban yang jelas.
******************************Corporate governance merupakan sistem
untuk mengarahkan dan mengendalikan perusahaan, dan merupakan
struktur untuk menetapkan sasaran, cara mencapai sasaran, serta
memantau kinerjanya. Jadi, corporate governance pada dasarnya
adalah sistem dan struktur untuk memanajemeni kinerja perseroan.
Rancangan sistem dan struktur tersebut didasarkan pada sejumlah
prinsip good corporate governance yang berlaku umum, yang
diterjemahkan ke dalam praktik-praktik sesuai dengan lingkungan
hukum, sosial, politik, ekonomi, dan budaya perusahaan.
*masyarakat sipil).Praktek-praktek penyalahgunaan kewenangan,
berdasarkan kenyataan yang ada menimbulkan kecenderungan terjadinya
praktek-praktek korupsi. Kita tentunya sepakat bahwa korupsi akan
menyebabkan terjadinya ketidak effisienan dalam penggunaan
sumberdaya nasional yang sangat terbatas. Demikian pula bilamana
kita salah mengelola sumberdaya, maka sudah dapat dipastikan bahwa
tujuan yang hendak dicapai akan sirna atau dengan kata lain terjadi
ketidakefektifan. Oleh karena itu tidaklah berlebihan bilamana
salah satu karakteristik good governance diwujudkan maka masalah
korupsi dapat diminimalisasikan. Sementara itu penerapan prinsip
penegakkan hukum yang tidak pandang bulu merupakan bentuk penerapan
prinsip good governance yang tidak kalah pentingnya. Pemberantasan
korupsi dan nepotisme hanya mungkin dilakukan secara efektif dan
optimal oleh sosok-sosok penegak hukum yang berkualitas dan
berintegritas. Untuk menghasilkan sososk-sosok penegak hukum yang
berintegritas dan berkualitas haruslah dimulai dengan menata
kembali sistem manajemen sumberdaya manusia di lingkungan penegak
hukum, yaitu mulai dari proses recruitment, pembinaan, pendidikan,
karier, penghargaan dan hukuman. Namun demikian haruslah disadari
bahwa sebenarnya proses manajemen sumbedaya yang baik ini sifatnya
adalah universal dan harus diterapkan untuk seluruh jajaran
penyelenggara negara dan pemerintahan. Diharapkan dengan integritas
yang tinggi, maka penegakkan hukum dapat dilakukan secara
bertanggungjawab dan berkeadilan. Perlu juga dipahami kiranya bahwa
penerapan good governance ini, khususnya yang berkaitan dengan
pemberantasan korupsi dan nepotisme haruslah dilakukan melalui
strategi pencegahan (preventif) dan strategi penindakan (represif)
yang efektif.***********