-
1
Jamur di dalam, Jamur di Luar
KELOMPOK
BUSINESS PLAN
de JAMOER (Cornetto Mie Jamur Tiram)
KULINER
Disusun oleh:
Adhan Kurnia O. 101001045 Angkatan 2010
Nurmalasari 101011158 Angkatan 2010
Himmatuzzakiya 101011242 Angkatan 2010
Wahyu Wisnu W. 041011095 Angkatan 2010
Halim Putra W. 041112080 Angkatan 2011
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2012
-
2
BAB 1
LATAR BELAKANG
Nama Perusahaan : de JAMOER (Cornetto Mie Jamur Tiram)
Bidang Usaha : Kuliner
Jenis Produk : Makanan Basah
Alamat Perusahaan : Jalan Sutorejo no. 26, Surabaya
Jalan Simo Jawar 6/28, Surabaya
Jalan Keputih no. 32, Keputih, Sukolilo, Surabaya
Nomor Telepon : 085.730.637.509/089.676.033.299
1.1 Identifikasi Peluang Bisnis
de JAMOER merupakan sebuah wirausaha kuliner jamur tiram dalam
bentuk mie.
Mie ini berbahan dasar jamur tiram yang nanti digunakan sebagai
isi dalam produk
Cornetto Mie Jamur Tiram. Ditinjau dari produk yang dihasilkan,
Cornetto Mie Jamur
Tiram merupakan produk inovasi yang masih baru di masyarakat.
Dari namanya masyarakat
pasti penasaran dengan produk Cornetto Mie Jamur Tiram ini
karena biasanya Cornetto itu
adalah produk ice cream. Namun, di sini cornettonya adalah Mie
Jamur Tiram. Dengan
begitu mereka akan tertarik lalu datang ke de JAMOER.
Selain sangat praktis dari segi kemasannya, Cornetto Mie Jamur
Tiram ini juga
menyajikan beragam manfaat baik dari segi kesehatan dan ekonomi.
Cornetto Mie Jamur
Tiram ini dianjurkan bagi masyarakat yang menginginkan makanan
siap saji namun murah,
enak, dan tentunya sehat karena dari isi cornettonya (Mie Jamur
Tiram) merupakan mie
organik yang sekarang ini lagi marak dicari masyarakat. Selain
itu, produk ini sangat baik
untuk mereka yang ingin diet, namun sulit untuk meninggalkan
camilan. Sehingga bisa
dianggap, Cornetto Mie Jamur Tiram ini sebagai camilan sehat
untuk masyarakat yang lagi
diet.
1.2 Penjalasan Produk yang Dipilih
Cornetto Mie Jamur Tiram merupakan inovasi produk dari Mie Jamur
Tiram yang
mengadopsi bentuk ice cream Cornetto yakni berbentuk cone yang
isinya berselang-seling,
mie-jamur-mie, serta di atasnya disiram saos jamur dengan
taburan jamur goreng di atasnya.
Untuk rasa jamurnya bervariasi bisa pedas, original, keju, dan
lain-lain.
Terkait variasi dari rasanya, konsumen bisa memilih sendiri dan
bisa memesan rasa
yang lain dengan menulisnya di Surat Cinta de JAMOER. Sehingga
dari surat cinta ini bisa
-
3
diketahui keinginan dan ekspektasi pasar terhadap produk de
JAMOER. Strategi inilah yang
dipilih agar bisnis ini tetap stabil dan bisa bersaing dengan
produk-produk berbahan dasar
sejenis seperti Sego Jamur. Mutu dari produk de JAMOER cukup
baik, hal ini dapat dilihat
dari pemilihan bahan-bahannya yang menekankan pada segi
kesehatan seperti memakai
bahan organik tanpa bahan kimia. Dan untuk keberlanjutan usaha,
de JAMOER akan
menerapkan sistem dapur terbuka, di mana konsumen bisa melihat
sendiri proses produksi
Cornetto Mie Jamur Tiram, yang dari sini diharapkan menjadi
value added yang bisa
menjaga serta meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk
de JAMOER.
1.3 Latar Belakang Bisnis
Akhir-akhir ini, jamur tiram banyak dilirik oleh masyarakat.
Jamur dengan rasa yang
enak seperti daging ini semakin banyak digemari. Sehingga tidak
heran jika prospek usaha
budidaya jamur tiram ternyata mampu menciptakan peluang usaha di
beberapa daerah.
Mudahnya budidaya jamur tiram dan harga jual yang relatif stabil
menjadi pemicu para
petani untuk membudidayakan jamur tiram tersebut. Pertumbuhannya
yang cukup cepat dan
tingkat kegagalan yang minim terutama akibat serangan hama juga
merupakan daya tarik
tersendiri bagi petani jamur tiram. Apalagi cara
membudidayakannya yang relatif mudah
dengan menggunakan serbuk gergaji dan tanpa menggunakan
bahan-bahan kimia menjadikan
jamur tiram ini aman untuk dikonsumsi.
Menurut survei yang telah dilakukan, rata-rata harga jamur tiram
di pasaran Rp
10.000,00 per kg dan relatif stabil dari tahun ke tahun. Namun,
harga ini sangat murah
apabila dibandingkan dengan harga jamur tiram yang bisa mencapai
Rp 150.000,00 per kg
untuk yang sudah diolah menjadi snack. Hal ini mengindikasikan
bahwa nilai jual jamur
tiram akan semakin meningkat jika diolah menjadi makanan
daripada dijual dalam keadaan
mentah.
Dalam kenyataannya, konsumsi jamur tiram di masyarakat sebagian
besar masih
dimanfaatkan sebagai olahan pendamping nasi saja baik sayuran
maupun lauk serta snack.
Padahal dilihat dari kandungannya termasuk jamur pangan
potensial yang mempunyai nilai
gizi tinggi dengan kandungan senyawa aktif yang dapat memberikan
kontribusi positif bagi
kesehatan manusia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pakar
jamur di Departemen Sains
Kementrian Industri Thailand, jamur tiram mengandung kalori,
kalsium, besi, fosfor, vitamin
B1 dan B2, serta vitamin C. Selain itu, jamur tiram juga bisa
mengurangi resiko terkena
kanker, anemia, dan diabetes karena dapat menurunkan kolesterol,
serta mengandung serat
yang tinggi sehingga baik untuk pencernaan. Hal ini sangat
dianjurkan untuk pelaku diet.
-
4
Penjelasan di atas melatar belakangi diperlukannya suatu
terobosan, inovasi, dan
kreasi baru dalam hal pengolahan jamur tiram yang selain
mengenyangkan tapi juga sehat
dan bergizi dalam bentuk mie.
Produk mie terutama mie instan sebagaimana diketahui merupakan
salah satu produk
makanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari
masyarakat karena
kemudahan dalam hal penyajiannya. Demikian juga bagi kalangan
mahasiswa yang sebagian
besar berdomisli jauh dari orang tua. Dan hampir semua penduduk
Indonesia, baik dari anak
kecil, remaja, dewasa, bahkan tua suka mengonsumsi mie.
Namun seperti yang kita ketahui, sesuatu yang instan pastinya
menggunakan bahan-
bahan kimia untuk mengawetkannya. Apabila terlalu banyak
dikonsumsi, maka dapat
membahayakan tubuh. Oleh karena itu, de JAMOER ini diharapkan
mampu menjadi solusi
yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Selain tanpa
menggunakan bahan-bahan
pengawet kimia, de JAMOER ini juga hadir untuk membuat nilai
jual jamur tiram menjadi
lebih tinggi.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan usaha de
JAMOER ini
terbagai menjadi tujuan umum dan khusus.
a. Tujuan Umum
1) Membentuk masyarakat sehat yang meskipun masih suka jajan
atau beli makanan dari
luar, tapi tetap sehat dan higienis serta halal.
2) Membuat sebuah produk baru yang inovatif yang nantinya bisa
menjadi sebuah usaha
yang mempunyai brand dan tentu saja menghasilkan profit yang
sangat besar serta
bisa berkembang menjadi produk yang sukses dan bisa menciptakan
lapangan kerja
baru.
3) Merangsang daya kreatifitas mahasiswa dalam bidang
kewirausahaan sehingga
mahasiswa tidak hanya bersifat study oriented dan berpolitik
saja, tetapi juga dapat
melakukan hal lain yang dapat bermanfaat dan berguna bagi
masyarakat luas. Hal ini
dikarenakan produk de JAMOER ini merupakan pengembangan produk
baru yang
membutuhkan kreatifitas tinggi agar rasanya menjadi unik dan
berbeda dari produk
mie yang biasanya.
b. Tujuan Khusus
1) Mengembangkan kreasi baru olahan jamur tiram yang kaya akan
gizi dalam bentuk
mie yang bernutrisi tinggi serta dapat dikonsumsi oleh berbagai
kalangan.
-
5
2) Menciptakan produk olahan de JAMOER dalam bentuk Cornetto Mie
Jamur Tiram
yang dapat meningkatkan daya jual dan nilai ekonomis jamur
tiram.
3) Memasarkan produk olahan de JAMOER kepada semua kalangan
masyarakat
terutama mahasiswa untuk menarik minat mereka dengan inovasi
baru yang
menguntungkan.
1.5 Potensi Bisnis
Usaha di bidang kuliner jamur tiram memang sudah menjamur di
masyarakat seperti
jamur krispi, sate jamur, nughet jamur, sup jamur, keripik
jamur, dan yang lain. Namun,
usaha ini masih sebatas memanfaatkan jamur tiram sebagai sayuran
atau snack. Sedangkan
untuk yang memanfaatkannya sebagai bahan dasar mie jamur tiram
masih belum ada.
Kalaupun ada, mie jamur tiram itu masih sebatas mie biasa yang
ditaburi jamur tiram.
de JAMOER memiliki keunggulan terutama dalam kandungan gizinya.
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan pakar jamur di Departemen Sains
Kementrian Industri Thailand,
bebarapa zat yang terkandung dalam jamur tiram adalah
karbohidrat 50,59%, protein 5,94%,
serat 1,56%, lemak 0,17% (72% dari total asam lemak tersebut
adalah asam lemak tidak
jenuh), dan abu 1,14 %. Jamur tiram mengandung sembilan asam
amino esensial yaitu lisin,
metionin, triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin,
histidin, dan fenilalanin. Selain itu,
juga mengandung vitamin B, vitamin C, dan provitamin D.
Kandungan vitamin B1, B2,
niasin, dan provitamin D2-nya cukup tinggi. Jamur tiram juga
merupakan sumber mineral
yang baik dengan kandungannya yang tertinggi adalah kalium (K),
kemudian fosfor (P),
natrium (Na), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Serta mengandung
sumber mineral minor
seperti seng, besi, mangan, molibdenum, kadmium, dan
tembaga.
Dan dari hasil penelitian kedokteran secara klinis, diketahui
bahwa kandungan
senyawa kimia jamur tiram berkhasiat mengobati berbagai penyakit
seperti tekanan darah
tinggi, diabetes, kelebihan kolesterol, anemia, kanker, tumor,
AIDS, kekurangan gizi, serta
dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan polio dan
influenza. Senyawa aktif
jamur yang terkandung di dalamnya diketahui berfungsi sebagai
antijamur, antibakteri, dan
antivirus yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh serta
dapat membunuh serangga
dan nematoda. Di samping itu, jamur tiram juga dipercaya mampu
membantu penurunan
berat badan karena berserat tinggi dan membantu pencernaan.
Sehingga baik dikonsumsi
oleh pelaku diet. Ditambah lagi, anak-anak zaman sekarang lebih
senang mengkonsumsi mie
dibandingkan dengan nasi.
Menurut hasil pemeriksaan kimia yang dilakukan oleh Kementerian
Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Balai Besar
Laboratorium Kesehatan Surabaya
-
6
Nomor L007644/1020/AB/V/2011 terhadap Mie Jamur Tiram diketahui
bahwa Mie Jamur
Tiram memiliki kandungan karbohidrat 37,59%, lemak 9,88%, dan
protein 5,64%. Sehingga
produk de JAMOER bisa dijadikan makanan pokok yang bernutrisi
tinggi dengan
kandungan gizi ganda dari jamur tiram dan bahan campuran.
Selain itu, keunggulan lain yang kami tawarkan untuk produk de
JAMOER ini di
antaranya:
a. Cukup praktis dan mengenyangkan. Tidak perlu menambahkan nasi
karena satu porsi
produk de JAMOER ini sudah cukup mengenyangkan. Hal ini
berdasarkan hasil survei
yang sudah dilakukan.
b. Bahan baku yang digunakan juga cukup murah dan mudah
didapat.
c. Dapat sebagai alternative pengganti nasi.
d. Memiliki kemasan yang cukup unik, imut, kecil, tetapi cukup
mengenyangkan.
e. Produk Cornetto Mie Jamur Tiram adalah makanan cepat saji
yang dikemas dalam wadah
unik menyerupai kerucut berbahan dasar semacam kertas kardus.
Penyajian dalam wadah
yang unik ini bertujuan untuk menarik minat konsumen untuk
membeli. Selain itu,
wadahnya yang kecil (porsi kecil) cocok untuk mengganjal perut
atau sebagai camilan
yang mengenyangkan, karena mienya sendiri cukup mengenyangkan.
Kemudian dari
kemasan, kita juga akan memberikan desain logo dan gambar-gambar
menarik yang bisa
menarik minat pembeli.
f. Dari segi isi, kami akan menonjolkan cita rasa jamur yang
beraneka ragam (seperti keju,
pedas, asin, dan lain-lain). Di mana jamur tersebut akan
diisikan pada tumpukan mie
(mie, jamur, mie).
-
7
BAB 2
ANALISIS SWOT
2.1 Faktor Internal
a. Strength (Kekuatan)
1) Keunggulan Produk
Produk ini merupakan produk inovatif dari produk mie dan jamur
yang menonjolkan
segi kesehatan dan ekonomi sama seperti produk mie organik lain.
Namun, yang
membuat produk ini berbeda adalah tampilannya yang menyerupai
produk ice cream
Cornetto dengan kemasan unik dan cita rasa yang mampu menggoyang
lidah
konsumen.
2) Bahan Produksi
Bahan produksi mudah didapat dan harganya cukup murah, sehingga
bisa
meminimalisir harga pokok penjualan.
3) Sistem Pemasaran
Sistem pemasaran dilakukan melalui 2 metode yaitu metode promosi
dan distribusi
yang semuanya berlandaskan teknologi internet dan keterampilan
mencuri hati
konsumen melalui kata-kata pada media cetak serta direct selling
yang terdiri dari 3
strategi marketing, yaitu Customer Relationship Marketing,
Community Based
Marketing, dan Viral Marketing. Selain itu, pemilihan tempat
yang strategis seperti di
depan indomaret, alfamart, dan swalayan sehingga membuat produk
ini mudah
dijangkau. Serta adanya referensi mitra kerja untuk menunjang
keberlanjutan usaha.
4) Reputasi dan Citra Usaha
Pergeseran pola hidup masyarakat yang menginginkan makanan
instan namun tidak
membahayakan tubuh, membuat kehadiran mie organik mudah diterima
oleh
masyarakat ditambah dengan label tanpa tambahan bahan kimia yang
membahayakan
tubuh membuat pencitraan mie organik semakin baik di masyarakat.
Sehingga,
kehadiran mie jamur tiram ini dengan tampilan menyerupai ice
cream Cornetto yang
banyak digandrungi kawula muda menjadikan posisi produk de
JAMOER semakin
kokoh di pasaran.
b. Weakness (Kelemahan)
1) Kemampuan SDM
Sebagai pendiri usaha baru dengan status mahasiswa yang notabene
memiliki jadwal
kuliah dan organisasi yang cukup padat, membuat pendiri
terkadang kurang bisa
-
8
menyeimbangkan waktu antara menjadi wirausahawan, kuliah, dan
berorganisasi.
Sehingga hal ini tentu akan mempengaruhi kuantitas hasil
produksi.
2) Sumber Daya Keuangan
Karena ini merupakan usaha mandiri sehingga pengadaan modal
untuk proses
produksi, pemasaran, dan lain-lainnya menjadi kurang bisa
maksimal.
3) Ketersediaan Teknologi
Tuntutan dari produk siap saji de JAMOER adalah bagaimana bisa
membuat produk
ini awet dan instant sehingga bisa dipasarkan secara luas dengan
tanpa bahan
pengawet sehingga aman dikonsumsi. Namun, untuk harga teknologi
pengolahannya
masih cukup mahal.
2.2 Faktor Eksternal
a. Opportunities (Peluang)
1) Selera, Kebiasaan, dan Budaya Pasar
Mie instan yang sangat digemari masyarakat banyak mengandung
bahan-bahan yang
membahayakan tubuh jika terlalu banyak dikonsumsi. Sehingga ada
kecenderungan
untuk beralih mengonsumsi mie sehat organik.
2) Demografi
Masyarakat dari anak kecil sampai tua suka mengonsumsi mie
begitu juga dengan
mahasiswa yang lebih suka makanan yang instan seperti mie
daripada memasak
sendiri. Ditambah ketertarikan yang tinggi terhadap produk
inovatif dari olahan mie
yang berbeda dari biasanya (mie goring dan mie pangsit).
3) Kemauan dan Kemampuan Membayar
Kemampuan dan kemauan membayar dari konsumen (mahasiswa, anak
kos, dan
masyarakat kelas menengah, ke atas) cukup tinggi karena harga
yang dipatok adalah
harga pasaran (Kurang lebih Rp 5.000,00 per porsi).
4) Perubahan dan Perkembangan Teknologi
Perubahan dan perkembangan teknologi yang ada terutama yang
berkaitan dengan
dunia internet dan akses informasi membuat kegiatan pemasaran
semakin efektif dan
mudah. Kemudahan akses informasi mengenai usaha ini tentunya
akan menjadikannya
peluang untuk mendukung kemajuan bisnis.
5) Belum ada usaha yang sejenis (Cornetto Mie Jamur Tiram)
-
9
b. Threats (Ancaman)
1) Kebijakan Politik
Adanya kebijakan pemerintah bahwa usaha kecil rumahan harus
memiliki SP (Surat
Penyuluhan) yang diterbitkan melalui Dinas Kesehatan Daerah
untuk menjamin
kelayakan dan keamanan produk dikonsumsi oleh masyarakat. Namun,
syarat-
syaratnya cukup sulit untuk tingkat bisnis pemula dengan modal
dana yang terbatas
ini. Selain itu, juga berkaitan dengan domisli pendiri yang
berasal dari luar Surabaya
dan tempat produksi yang dilakukan di tempat kos yang notabene
bukan milik sendiri.
Sehingga cukup sulit memenuhi persyaratannya.
2) Pesaing dan Tingkat Kompetisi
Pesaing terdekat dan terkuat saat ini adalah Sego Jamur untuk
kuliner olahan jamur
tiram dan produk-produk olahan jamur tiram lain serta mie yang
sudah berbentuk
instan dan familiar di masyarakat. Selain itu, produk baru
biasanya rawan ditiru oleh
pesaing-pesaing lain terutama yang belum punya brand besar.
3) Harga Produksi
Alat produksi cukup mahal sehingga hal ini akan mempengaruhi
harga pokok
penjualan.
-
10
2.3 Matrik SWOT
Tabel 1. Matrik SWOT
STRATEGI
TOWS
Strength
a. Keunggulan produk b. Bahan mudah didapat c. Sistem pemasaran
yang
termanajemen dengan baik
d. Citra dan reputasi usaha yang sudah baik
Weakness
a. Kemampuan SDM yang terbatas
b. Modal terbatas c. Teknologi pengawetan
yang mahal.
Opportunity
a. Selera, budaya, dan kebiasaan masyarakat
yang sangat mendukung.
b. Sebagian besar masyarakat menyukai.
c. Kemauan dan kemampuan membayar
yang tinggi.
d. Perubahan dan perkembangan teknologi
yang mendukung.
e. Belum ada usaha sejenis.
SO
a. Meningkatkan kuantitas produk.
b. Menggencarkan promosi untuk memenuhi target
konsumen yang luas.
c. Menambah variasi produk.
OW
a. Mengangkat SDM yang berkompetensi.
b. Pemberian motivasi untuk peningkatan
usaha produksi.
c. Mencari mitra kerja sama terutama untuk
pengadaan alat dan
bahan baku produksi
(Jamur Tiram).
d. Mencari modal atau pinjaman modal
dengan mengikuti
event-event
kewirausahaan.
Threats
a. Tingkat kompetisi dan Pesaing.
b. Kebijakan Politik c. Alat produksi mahal.
ST
a. Memanfaatkan motivasi tim untuk menghadapi
persaingan pasar.
b. Menambah produk baru. c. Pemasaran ke
tempat/daerah yang belum
dijangkau.
d. Meningkatkan kekuatan produk supaya tidak ditiru.
WT
a. Memperbaiki sistem manajemen untuk
mengatasi ancaman.
b. Meningkatkan promosi.
c. Mendaftarkan ke Dinas kesehatan
Daerah untuk
menghindari
kekhawatiran
konsumen akan
kelayakan konsumsi.
-
11
BAB 3
PERENCANAAN BISNIS
3.1 Sasaran dan Target Pasar
Sasaran awal produk ini adalah semua lapisan masyarakat Surabaya
mulai dari anak
usia sekolah SD sampai tua. Untuk penjualan di kampus,
sasarannya adalah mahasiswa
terutama mahasiswa UNAIR.
a. Masyarakat Umum
Di masyarakat umum, sasaran de JAMOER mencakup menengah ke atas.
Hal ini
dikarenakan de JAMOER memenuhi kriteria dari tiap kelas
masyarakat tersebut. Untuk
masyarakat kelompok atas memerlukan rasa yang enak, sanitasi
yang higienis,
bermanfaat bagi kesehatan, sehingga tidak memerdulikan harga.
Untuk kelompok
menengah menekankan pada pengemasan dan rasa yang enak.
b. Mahasiswa
Untuk karakteristik sasaran ini sebenarnya kriteria atau
tuntutannya tidak jauh berbeda
seperti pada masyarakat umum. Namun, yang jelas gaya hidup
mahasiswa yang
kebanyakan serba instant dan banyak membeli makanan dari luar
membuat de JAMOER
memiliki peluang besar untuk bisa meraih pangsa pasar di
sini.
3.2 Pembiayaan
a. Biaya Bahan Baku (per 3 bulan)
Tabel 2. Biaya Bahan Baku (per 3 bulan)
No Keperluan Jumlah Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
1. Tepung Terigu 54 kg 7000 378.000
2. Jamur Tiram 90 kg 6.500 292.500
3. Air 90 lt 200 18.000
4. Garam 6 kg 2.000 12.000
5. Minyak Sayur 10 lt 12.000 120.000
6. Bawang Goreng 25 bnks 1.000 25.000
7. Sawi Hijau 100 ikt 500 50.000
8. Mentimun 50 bh 500 25.000
9 Daun Bawang 40 ikt 500 20.000
10. Cabe 10 kg 4.000 40.000
11. Bawang Merah 7 kg 8.500 59.500
12. Bawang Putih 5 kg 6.500 32.500
13. Seledri 50 ikt 500 25.000
14. Kecap asin 10 btl 2.500 25.000
15. Kecap manis 15 btl 3.000 45.000
17. Saos 10 btl 5.000 50.000
-
12
18. Merica bubuk 10 bks 1.000 10.000
19. Gula 4 kg 12.000 48.000
20. Kulit Kebab 2.000 1.000 2.000.000
Jumlah Rp 3.275.000,00
b. Biaya Kompensasi Karyawan
Untuk 1 orang koki dan 1 orang penjaga stand = Rp
1.000.000,00
c. Biaya Overhead
Biaya Overhead Tetap (per 1 tahun)
Tabel 3. Biaya Overhead Tetap (per 1 tahun)
No Keperluan Jumlah Harga Satuan
(Rp) Total (Rp)
1. Sewa Tempat 12 bln 300.000 3.600.000
2. Gerobak 1 buah 2.000.000 2.000.000
3. Blender 1 buah 350.000 350.000
4. Markatto Mesin 1 buah 1.550.000 1.550.000
5. Kompor Gas 2 buah 175.000 350.000
6. Tabung LPG 1 buah 100.000 100.000
7. Microwave 1 buah 750.000 750.000
Jumlah Rp 8.700.000,00
Biaya Overhead Variabel
Tabel 4. Biaya Overhead Variabel
No Keperluan Jumlah Harga Satuan
(Rp) Total (Rp)
1. Toples plastik 1 bh 10.000 10.000
2. Pisau 5 bh 6.000 30.000
3. Baskom plastik 3 bh 3.000 9.000
4. Toples donat 2 bh 20.000 40.000
5. Bak arang 3 bh 3.000 9.000
6. Timbangan 2 bh 40.000 80.000
7. Gas LPG 20 liter 10.000 200.000
8. Plastik 3 mt 5.000 15.000
9. Wajan 3 bh 50.000 150.000
10. Panci 2 bh 25.000 50.000
11. Spatula 3 bh 10.000 30.000
12. Talenan 3 bh 5.000 15.000
13. Kemasan cone 2.000 1.000 2.000.000
14. Plastik 2.000 50 100.000
Jumlah Rp 2.738.000,00
-
13
Tabel 5. Biaya untuk Pemasaran
No Keperluan Jumlah Harga Satuan
(Rp) Total (Rp)
1. X-Banner 1 150.000 150.000
2. Stiker 1000 250 250.000
3. Brosur 500 500 250.000
4. Poster 100 1.000 100.000
Jumlah Rp 750.000,00
Biaya Overhead Campuran
Biaya Administrasi
1) Komunikasi 4 orang @ Rp 50.000,00 Rp 200.000,00
2) Pembelian alat pembuatan laporan produksi dan keuangan Rp
50.000,00
3) Buku nota dan kwitansi Rp 10.000,00+
Rp 260.000,00
Biaya Operasional
1) Biaya listrik per bulan Rp 100.000,00
2) Transportasi Rp 200.000,00 +
Rp 300.000,00
d. Biaya Total
Biaya Total = Rp 17.023.000,00
e. Biaya dan Harga per Unit
Rencana harga jual/porsi = Rp 5.000,00 sebanyak 1.000 porsi per
bulan.
Biaya produksi per bulan = Rp 512.500,00+Rp 725.000,00+Rp
456.333,33+ Rp
250.000,00 + Rp 310.000,00+Rp 220.000,00+Rp
1.000.000,00
= Rp 3.473.833,33
f. Modal Awal
Modal awal = Rp 17.023.000,00
-
14
g. Analisis Titik Impas (Break Even Point)
Dalam 1 bulan diperkirakan terjual Produk de JAMOER sebanyak
1000 porsi dengan
harga Rp 5.000,00
BEP HARGA
= Total biaya/produksi
= Rp 3.473.333,33/1000
= Rp 3.4733,33
BEP PRODUKSI
= Total biaya/harga jual
= Rp 3.473.333,33/Rp 5.000,00
= 694,67.
Artinya, usaha de JAMOER ini akan mengalami titik impas dengan
jumlah cornetto mie
yang terjual sebanyak 694,67 buah apabila harga per buah Rp
5.000,00. Apabila harga Rp
3.4733,33 per/buah, cornetto mie harus terjual sebanyak 1000
buah selama 1 bulan
dalam 1 tahun.
h. Analisis Keuntungan
Keuntungan = Pendapatan-Total biaya
= Rp 5.000.000,00-Rp 3.473.333,33
= Rp 1.526.666,67
% Keuntungan = Keuntungan/Pendapatan x 100%
= Rp 1.526.666,67/ Rp 5.000.000,00 x 100%
= 30,53%
Benefit Cost Ratio = Pendapatan/Total Biaya
= Rp 5.000.000,00/ Rp 3.473.333,33
= 1,44
Karena benefit cost ratio lebih dari satu, maka usaha boleh
dilanjutkan.
i. Pengembalian Modal (Return on Investment)
ROI = Laba usaha/Total biaya x 100%
= Rp 1.526.666,67/ Rp 3.473.333,33x100%
= 43,95%
Artinya dengan modal Rp 1,00 yang dikeluarkan akan diperoleh
kembali Rp 0,44.
-
15
Pengembalian Modal
= Total biaya produksi/laba usaha
= Rp 3.473.333,33/ Rp 1.526.666,67
= 2.28 bulan
Cornetto Mie yang harus dijual per hari = 1000 bungkus : 30
hari
= 33,33 buah Cornetto Mie
Maka, Pay Back Period = BEP Produksi : Penjualan per hari
= 694,67 : 33,33
= 20,84 hari
Jadi, modal akan kembali dalam jangka waktu 20,84 hari dengan
penjualan 33,33
Cornetto Mie tiap harinya.
-
16
BAB 4
STUDI KELAYAKAN
4.1 Lokasi
Proses produksi de JAMOER dilakukan di Jalan Sutorejo no. 26
Surabaya dan Jalan
Simo Jawar 6/28, Surabayayang terdiri dari produksi mie mentah
dan produksi Cornetto Mie
Jamur Tiram. Selanjutnya, untuk pemasarannya dilakukan di
beberapa tempat. Namun,
untuk pemasaran secara outlet akan bekerja sama dengan Toko
Swalayan Sakinah di Jalan
Keputih no. 32, Keputih, Sukolilo, Surabaya dengan sistem sewa
tempat per bulan kepada
manajemen Sakinah. Outletnya menggunakan boot atau gerobak yang
didesain secara
unik dan menarik sebagai representasi produk kami.
Lokasi pemasaran de JAMOER di Sakinah cukup strategis, karena
menurut survey
Sakinah merupakan toko swalayan yang banyak dikunjugi oleh
berbagai macam kalangan
masyarakat yang terdiri dari masyarakat kelas bawah ke atas dan
mahasiswa. Selain itu, ide
untuk menyewa tempat di toko swalayan karena lokasi gedung
swalayan biasanya dibangun
di tempat strategis, sehingga kami sebagai pendiri bermaksud
memanfaatkan kestrategisan
lokasi tersebut untuk memasarkan produk de JAMOER.
4.2 Sarana, Pra Sarana, Fasilitas, dan Teknologi
Sarana dan pra sarana untuk memperlancar pemasaran de JAMOER ini
antara lain
boot dan stand penjualan yang diletakkan di depan toko swalayan
Sakinah. Selain itu, juga
didukung dengan adanya stand banner dan pamphlet yang
merepresentasikan produk
sehingga menarik pengunjung untuk mengunjungi stand de JAMOER.
Untuk menjaga agar
konsumen tidak bosan dengan produk de JAMOER, maka disediakan
Surat Cinta sebagai
wadah saran, kritik, dan ekspektasi serta keinginan masyarakat
terhadap produk de
JAMOER misalnya terkait rasa, packaging, dan lain-lain.
Selain itu, ada microwave yang berfungsi agar Cornetto Mie Jamur
Tiram tetap
hangat tidak dingin, sehingga tetap enak untuk dikonsumsi. Untuk
promosi digunakan e-
channel dan teknologi cetak yang akan membantu memperluas area
promosi sehingga
diharapkan banyak pengunjung yang datang atau memesan produk de
JAMOER.
4.3 Sumber Daya Manusia
Dalam usaha de JAMOER ini, sumber daya yang dibutuhkan, di
antaranya 1 orang
direktur, 4 orang manajer, yakni manajer keuangan, quality
control manager, manajer
produksi, dan manajer pemasaran. Untuk permulaan, semua proses
pra-produksi sampai
proses pemasaran akan dilakukan oleh tim sendiri. Ketika dirasa
usaha ini berkembang,
-
17
maka kami akan merekrut 2 orang karyawan untuk dipekerjakan
sesuai dengan kebutuhan.
Karyawan yang dipekerjakan baik dalam proses produksi maupun
pemasaran akan
mendapatkan kompensasi setiap bulannya.
-
18
BAB 5
OPERASI RENCANA BISNIS
5.1 Rencana Manajemen
a. Strategi Pemasaran
Tahap pemasaran adalah tahapan paling penting dalam suatu proses
penjualan
produk. Adapun strategi pemasaran yang digunakan, yaitu:
1) Customer Relationship Marketing adalah strategi pemasaran
dengan menitikberatkan
aspek hubungan kedekatan antara penulis dan calon konsumen untuk
dapat membeli
produk mie yang dijual oleh produsen. Diharapkan dengan menjaga
hubungan
tersebut, konsumen akan loyal dan menjadikan produk de JAMOER
ini sebagai
preferensi terhadap produk mie sejenis.
2) Community Based Marketing adalah strategi pemasaran dengan
sasaran komunitas
tertentu. Berhubung bisnis nantinya akan dijalankan oleh
mahasiswa, maka diharapkan
akan lebih mudah untuk melakukan strategi marketing ini karena
terdapat komunitas
antar mahasiswa. Ini dapat menjadi peluang potensial jika
memanfaatkannya dengan
benar. Komunitas yang menjadi sasaran tidak hanya komunitas
antar mahasiswa,
namun lebih luas lagi komunitas-komunitas di sosial
masyarakat.
3) Viral Marketing adalah strategi marketing dengan cara
mengajak orang lain untuk
menjadi member dari de JAMOER kemudian bersama-sama menikmati
berbagai
fasilitas dan kemudahan yang diberikan oleh pihak de JAMOER
khusus kepada
member. Tujuan dari viral marketing adalah melipat gandakan
jumlah konsumen
dengan memanfaatkan konsumen itu sendiri. Keunggulan dari
strategi ini adalah
mengurangi biaya promosi yang sebagian dikonversikan sebagai
insentif kepada
member, namun hasil akhir lebih menonjol.
Untuk mengimplementasikan strategi pemasaran di atas, maka
kegiatan
pemasaran yang dilakukan meliputi:
1) Personal Selling
Personal Selling dilakukan dengan membuka outlet, direct
selling, catering, dan
promo.
a) Outlet de JAMOER
Outlet ditempatkan di tempat-tempat strategis seperti di depan
indomaret, alfamart,
toko swalayan, supermarket, mall, dan lain-lain karena biasanya
tempat-tempat
seperti itu memang didirikan di tempat yang benar-benar
strategis. Outletnya
-
19
menggunakan gerobak yang didesain secara unik dan menarik
sebagai representasi
produk de JAMOER.
b) Direct Selling
Direct selling dilakukan dengan menjajakan keliling kampus dan
Student Center
(UKM) Universitas Airlangga yang dipastikan ramai oleh mahasiswa
karena UKM
notabene adalah tempat berkumpulnya mahasiswa. Selain itu,
berdasarkan hasil
survei sebagian besar anak-anak UKM membeli makanan dari luar.
Sehingga
diharapkan akan banyak konsumen yang membeli de JAMOER.
c) Pesanan (Catering)
Kami juga menerima pesanan yang langsung kami antar ke tempat
tujuan. Untuk
pesanan ini, kami sangat menonjolkan pada rasa dan
penampilan.
d) Promo
Untuk menjaring calon pembeli, tim pelaksana akan mengadakan
pekan promo
yang dilakukan selama kurun waktu 1-3 hari pada awal pembukaan
de JAMOER.
Selama promo berlangsung, pembeli akan dimanjakan dengan harga
special
(mendapatkan potongan harga). Dan bagi 1 konsumen yang bisa
mengajak 10
pelanggan selama masa promo akan mendapatkan 1 produk de JAMOER
secara
gratis.
2) Pameran
Kami mencoba memerkenalkan de JAMOER melalui event yang
berhubungan dengan
makanan, seperti bazaar atau pada peringatan hari-hari besar
tertentu. Tim pelaksana
akan aktif mencari info-info tentang adanya event-event atau
bazar untuk
mempromosikan produk kami.
3) Iklan
Iklan bisa dilakukan baik melalui media cetak maupun media
elektronik.
1. Media Cetak
Adapun beberapa media cetak yang digunakan dalam promosi antara
lain x-banner,
poster, dan pamflet atau brosur yang dibagikan dan atau ditempel
di tempat-tempat
strategis di dekat pasar, di lampu merah, di dekat sekolahan,
dan lain-lain. Selain
itu, juga ada stiker logo dan stiker produk yang selain ditempel
di kemasan juga
dibagikan ke konsumen nantinya.
2. E-Channel
Tim pelaksana juga menggunakan media internet dalam melakukan
promosi, yang
meliputi:
-
20
a) Blog : http://miejamurtiram.tumblr.com
b) Facebook : Mie Jamur Tiram
c) Twitter : miejamurtiram
Untuk nama-nama tersebut bisa diganti menjadi de JAMOER karena
alamat
tersebut masih mengikuti alamat website usaha Mie Jamur Tiram
sebelumnya.
Selain itu, juga melalui media e-channel seperti kompasiana.com,
kaskus, dan lain
sejenisnya karena website-website seperti itu sangat ramai
dikunjungi atau dibaca
orang. Juga, bisa melalui iklan-iklan baris gratis yang banyak
sekali di internet.
4) Tester dan M2M (Mouth to Mouth)
Setelah promosi melalui media media cetak dan e-channel, kami
akan membuat
sampel produk kami dan memberikannya kepada beberapa orang agar
mereka
menikmatinya. Setelah mereka mengetahui rasa lezat, unik, dan
enak dari produk kami,
maka mulailah mereka mempromosikan produk kami melalui mulut ke
mulut. Karena
memang promosi melalui cara seperti ini cukup efektif.
Selain melalui strategi di atas, kami juga memiliki strategi
lain untuk memanjakan
konsumen, yakni:
1) Kartu Nama. Pemberian kartu nama pada konsumen memungkinkan
mereka untuk
menyimpannya karena bentuknya yang kecil dan mudah untuk
penyimpandalam
penyimpanannya sehingga alamat atau nomer telefon yang tertera
di kartu nama
tersebut otomatis juga disimpan.
2) Untuk moment-moment khusus seperti bulan Ramadhan, Idul
Fitri, Hari Kartini dan
hari besar lainnya, kami akan memberikan menu spesial serta
potongan harga bagi
produk kami.
3) Setiap pembelian di atas Rp 50.000 akan mendapatkan voucher
makan gratis di outlet
yang akan diundi tiap 1 bulan sekali.
b. Strategi Produksi
Untuk strategi produksi, kami menggunakan sistem dapur terbuka,
di mana
konsumen akan melihat sendiri proses produksi, yang nantinya ini
diharapkan bisa
meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk kami. Strategi
ini merupakan
ekspektasi de JAMOER untuk keberlanjutan usaha. Selain itu, tim
juga akan merumuskan
SOP sehingga nanti bisa digunakan sebagai panduan dalam
melaksanakan semua proses
produksi.
Terkait strategi produksi, manajemen kualitas diterapkan dalam
rangka
pengendalian mutu produk dengan mendaftarkan produk terbaru de
JAMOER di
-
21
LABKESDA Surabaya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kandungan
gizi de JAMOER
yang juga bekerja sama dengan konsultan gizi yaitu Dosen di
Departemen gizi FKM
Universitas Airlangga. Konsultan gizi ini berperan dalam
pengawasan pengelolaan
produk. Selain itu, pemberian standar serta pemilihan bahan baku
yang berkualitas dan
sesuai standar juga merupakan metode penting yang digunakan
untuk menjaga kualitas
produk mie ini. Upaya ini dilakukan untuk membangun kepercayaan
konsumen terhadap
kandungan dan kelayakan konsumsi produk de JAMOER.
c. Strategi Organisasi dan SDM
Pengelolaan SDM merupakan hal yang karus dilakukan oleh suatu
perusahaan
sehingga produktivitas dapat semakin berkembang dan kualitas
karyawan pun semakin
baik. Tahap-tahap pengembangan SDM tersebut antara lain:
1) Pelatihan Karyawan
Sebagai langkah keberlanjutan usaha, rencananya tim pelaksana
akan
mempekerjakan karyawan yang bertugas membantu tim pelaksana
dalam proses
produksi dan pengelolaan outlet nantinya. Untuk memberikan bekal
keterampilan,
karyawan akan diberikan pelatihan terlebih dahulu sebelum
bekerja. Pelatihan ini
meliputi menjaga kebersihan dan mutu pengolahan makanan, hal-hal
yang perlu
diterapkan dalam memberikan pelayanan, serta tata laksana
pelaporan.
Selain itu, pelatihan karyawan dilakukan untuk memberikan
motivasi kepada
karyawan dan meningkatkan kemampuan karyawan untuk membuat
inovasi resep
sehingga produk bisa disesuaikan dengan tuntutan perkembangan
zaman atau up to
date. Baik rasa maupun tampilan produk menjadi tidak monoton.
Selain itu, karyawan
diharapkan untuk memiliki kemampuan dalam membuat sentuhan yang
khas yang
menjadi ciri dari perusahaan agar produk mampu bertahan dalam
persaingan pasar.
2) Sistem Kompensasi yang Seimbang dan Adil
Dalam sistem pemberian kompensasi, perusahaan membuat sistem
kompensasiyang sesuai dengan ketenagakerjaan. Namun, untuk
meningkatkan kinerja
karyawan, motivasinya serta untuk produktivitas perusahaan
memberikan bonus
khusus untuk karyawan yang memiliki kinerja bagus tanpa adanya
diskriminasi
jabatan maupun pekerjaan.
d. Strategi Penetapan Harga
Salah satu strategi yang jitu untuk menarik minat konsumen
adalah dengan
penetepan harga yang jitu. Konsumen menginginkan harga yang
semiring mungkin
namun dengan kualitas yang baik. Sedangkan perusahaan
mengharapkan keuntungan
-
22
yang cukup besar dengan mengupayakan kualitas produk yang baik.
Oleh karena itu,
penetapan harga dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan
survei di pasar terkait
harga mie organik. Setelah itu, disesuaikan dengan perhitungan
keuangan produk de
JAMOER melalui analisis laba dan BEP sehingga didapatkan harga
jual sebesar Rp
5.000,00 per porsi.
Untuk itu harga yang telah ditetapkan dirasa telah sesuai dengan
jaminan mutu
dan keterterjangkauan. Selain itu perusahaan juga akan
memberikan diskon pada saat-saat
tertentu untuk meningkatkan minat konsumen. Dengan demikian
tercipta win-win
solution yang menguntungkan kedua belah pihak.
e. Rencana Pengembangan Produksi
Untuk menjaga agar bisnis de JAMOER tetap bertahan dalam jangka
waktu yang
lama, maka tim pelaksana melakukan inovasi-inovasi pada usaha de
JAMOER terutama
pada produk Cornetto Mie Jamur Tiram dengan inovasi rasa dan
isi. Jika pasar jenuh,
maka kami akan membuat promo-promo khusus seperti gratis 1
produk de JAMOER
setelah pembelian ke-10. Untuk jangka panjang, outlet kami
memiliki ciri khas tertentu di
mana akan terus berkembang seiring berjalannya waktu, karena tim
pelaksana
berkeinginan besar agar 10 tahun lagi outlet ini akan berkembang
menjadi de JAMOER
House atau Rumah Jamur di mana di situ akan disediakan beragam
menu olahan jamur
dengan masternya yaitu Cornetto Mie Jamur Tiram tentunya. Adapun
proyek-proyek
keberlanjutan usaha kami, yaitu:
1) Tahun 1 dan 2, mengembangkan menu terbaru Cornetto Mie Jamur
Tiram dengan
berbagai rasa jamur dan saos dan mempekerjakan karyawan untuk
menjaga outlet atau
delivery serta menyertakan mereka dalam proses produksi.
2) Tahun 2 dan 3, mengembangkan de JAMOER Instant dengan bahan
pengawet
tradisional yang tidak membahayakan tubuh dan menggunakan mesin
pengawet.
3) Tahun 3 dan 4, membuka cabang baru de JAMOER yang masih di
wilayah Surabaya
serta mempersiapkan pembangunan Njamoer House.
4) Tahun 4 dan 5, membuka cabang baru de JAMOER di luar wilayah
Surabaya.
5) Tahun 5 sampai 10, proses pembangunan de JAMOER House di mana
nantinya di situ
akan disediakan berbagai macam menu olahan jamur dengan mascot
Cornetto Mie
Jamur Tiram. Di situ kami menerapkan system dapur terbuka yang
artinya konsumen
yang datang ke de JAMOER House bisa melihat langsung proses
pembuatan mie
jamur mentah sampai proses pengolahannya. Hal ini merupakan
nilai plus yang kami
tonjolkan untuk membangun kepercayaan konsumen.
-
23
f. Analisis Resiko Usaha dan Antisipasinya
Adanya usaha de JAMOER ini tentu memiliki risiko-risiko. Kami
mencoba
menganalisis risiko-risiko tersebut agar hal tersebut dapat
diantisipasi. Hal-hal yang
menjadi risiko dari usaha kami, di antaranya:
1) Produk Ditiru dan Kalah Bersaing
Produk kami bisa dibilang adalah produk baru dipasaran.
Sehingga, harus memiliki
produk yang benar-benar kuat. Hal ini dikarenakan de JAMOER
belum memiliki hak
paten sehingga kemungkinan untuk ditiru produsen lain lumayan
besar mengingat
produk ini idenya sangat bagus dan prospek. Terutama jika
produsen lain itu memiliki
pengaruh yang kuat dan modal yang lebih besar.
2) Konsumen Bosan
Kebosanan adalah hal manusiawi yang dimiliki oleh manusia. Tidak
menutup
kamungkinan apabila konsumen akan bosan dengan produk yang kami
tawarkan.
Sehingga produk kami dapat hilang di pasaran.
3) Kompentensi Karyawan
Untuk memberikan kualitas produk yang baik kepada konsumen,
perusahaan juga
harus mempunyai karyawan yang kompeten di bidangnya. Selain itu,
pembagian tugas
harus jelas agar karyawan tak terbengkalai dan proses produksi
hingga sampai ke
tangan konsumen berjalan dengan baik dan teratur.
4) Modal Usaha
Hal terpenting dari suatu usaha adalah permodalan. Tanpa adanya
modal yang cukup,
perusahaan tersebut tidak akan dapat berjalan. Modal tersebut
dibutuhkan untuk
membeli bahan-bahan baku setengah jadi, promosi, dan alat-alat
perlengakapan yang
lainnya.
Berdasarkan paparan dari risiko-risiko yang mungkin bisa
menghambat jalannya
produksi bahkan pengembangan usaha, maka berikut ini adalah
solusi yang bisa
diterapkan.
1) Produk Ditiru dan Kalah Bersaing
Agar bisa meminimalisir risiko produk ditiru, maka produk kami
harus kuat. Kuat di
sini artinya bahwa dari segi rasa, packaging, prosedur produksi
harus diperhatikan.
Agar produk kami dapat bersaing dengan produk-produk makanan
yang lain, kami
senantiasa menjaga kualitas produk kami dengan cara
memperhatikan bahan-bahan
baku maupun bahan setengah jadi yang dipakai. Selain itu,
kepuasan konsumen juga
-
24
sangat kami perhatikan dengan cara memenuhi permintaan ataupun
keinginan
konsumen terkait dengan rasa maupun inovasi resep kami.
2) Konsumen Bosan
Untuk mengantisipasi kebosanan kami selalu melakukan
inovasi-inovasi, baik dalam
resep maupun pemasaran agar masyarakat tidak jenuh dengan produk
kami. Tentunya
inovasi ini kami dasarkan pada hasil analisis keinginan pasar
yang didapat melalui
Surat Cinta de JAMOER di mana pada surat tersebut dapat
diketahui kritikan, saran,
dan ekspektasi konsumen terhadap produk-produk de JAMOER. Selain
itu,
pengembangan produk ini juga menyesuaikan dengan omset yang di
dapat terkait
tingkat penjualan dan permintaan pasar.
3) Kompetensi Karyawan
Untuk memenuhi kompetensi karyawan kami memberikan kesempatan
kepada
karyawan untuk berlatih dan selalu mencoba ide/resep yang baru
sehingga produk
senantiasa dinamis, namun tentunya tetap mengacu pada SOP yang
sudah ditetapkan
agar bisa mengontrol kualitas dan mutu produk.
4) Modal usaha
Modal usaha adalah hal terpenting dalam melakukan suatu bisnis.
Untuk memenuhi
modal usaha kami mencari mitra untuk diajak kerja sehingga bisa
meringankan beban
keuangan. Selain itu, kami juga mengikuti event-event
kewirausahaan mahasiswa
untuk mendapatkan modal maupun pinjaman modal, seperti Kompetisi
Business Plan,
PKMK, PMW, dan lain-lain.
-
25
5.2 Struktur Organisasi
Gambar 1. Struktur Organisasi de JAMOER
Dengan Job Description sebagai berikut:
a. Chief Executive Officer (CEO)
1) Menjaga koordinasi aspek keuangan, produksi, pemasaran, dan
kualitas produk
serta menangani masalah administrasi dan kesekretariatan.
2) Memimpin dan mengambil keputusan tertinggi dalam rapat
diskusi dan evalusi.
b. Chief Finance Officer
1) Mengatur seluruh aktivitas kelompok yang berhubungan dengan
keuangan serta
mengaudit keuangan.
2) Membuat laporan keuangan.
c. Chief Operation Officer
1) Mengatur dan mempersiapkan segala keperluan untuk
produksi.
2) Melakukan pengecekan dan pemeliharaan alat-alat produksi.
3) Menentukan kapasitas produksi.
d. Quality Control Manager
1) Menjaga kualitas produk.
2) Menangani masalah pendaftaran produk ke Dinas Kesehatan
Daerah untuk
mendapatkan SP.
e. Marketing Manager
1) Melakukan survei pasar dan memperluas pasar
CEO
Adhan Kurnia O.
Chief Finance Officer
Himmatuzzakiya
Quality Control Manager
Nurmalasari
Marketing Manager
Wahyu Wisnu W.
Chief Operation Officer
Halim Putra W.
Karyawan/Tenaga Kerja
-
26
2) Membuat grand strategy pemasaran dan desain publikasi
3) Penentuan harga jual produk
4) Melakukan koordinasi atas proses penjualan produk
5) Melakukan promosi dan distribusi produk
5.3 Proses Produksi
a. Pembelian Alat dan Bahan
Proses pembelian alat dan bahan ini bersifat fleksibel.
Maksudnya bila dengan
dana yang ada bisa dibeli maka akan dibeli, jika tidak maka akan
dilakukan peminjaman.
Pembelian alat-alat produksi dilakukan di awal usaha. Yang
sebelumnya dilakukan
pencarian referensi terkait harga dan tempat pembelian.
Sedangkan untuk pembelian
bahan-bahannya dilakukan pada beberapa hari menjelang produksi
atau juga pada hari
produksi. Hal ini tergantung jenis bahan dan daya tahannya.
Tempat pembelian keduanya
berada di daerah terdekat dengan lokasi produksi dan masih di
daerah Surabaya agar
dapat mempermudah proses produksi serta menjaga kontinuitas
ketersediaan bahan-
bahan bakunya.
b. Proses Pembuatan Mie Mentah
Tahap awal yang harus dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan
yang sudah
bersih dan higienis. Jamur tiram yang sudah dibersihkan lalu
diperas sampai tidak ada
airnya. Kemudian diiris kecil-kecil dan dimasukkan ke dalam
blender. Blender sampai
setengah halus kemudian memasukkan garam dan telur. Blender
sampai halus lagi dan
tercampur merata. Setelah itu, mencampurkan tepung terigu dan
jamur yang sudah
dihaluskan tadi dengan perbandingan 3 : 1. Tambah dengan sedikit
air. Kemudian campur
merata dan diadoni sampai kalis. Adonan didiamkan selama 10-20
menit di dalam plastik
atau tempat tertutup kemudian diuleni lagi. Langkah terakhir
yaitu dengan menipiskan
adonan dengan markatto penipis dari ketebalan 9-2 kemudian
merapikan dan
menggilingnya dengan markatto penggiling. Dan ditaburi dengan
tepung terigu.
Dalam proses ini yang terpenting adalah ketelitian pada resep
yang ada. Karena
jika salah satu ada yang tidak cocok, maka tidak akan
menghasilkan mie dengan kualitas
yang baik. Menarik dan enak tidaknya, serta kuantitas produk
sangat bergantung pada
kualitas mi mentah ini.
c. Proses Pemasakan Mie
Bahan dan proses pemasakan mie ini tergantung pada jenis mie
yang akan
dimasak. Untuk produk Cornetto caranya dengan membuat cone dari
kulit kebab yang
-
27
kemudian digoreng. Setelah itu, diisi dengan mie pangsit goreng
dan di selingi dengan
tumisan jamur yang kemudian disiram saus jamur tiram bertabur
jamur tiram goring.
d. Proses Pengemasan
Produk akan dikemas dengan wadah berbentuk cone dengan bahan
kertas karton
atau kardus yang tentunya didesain semenarik mungkin untuk
menarik perhatian
masyarakat sehingga mau membelinya. Yang di situ terdapat
ditempeli stiker logo
perusahaan de JAMOER. Sedangkan untuk pemesanan tergantung
permintaan. Dan
kemasannya pun dibuat berbeda dari biasanya. Untuk stiker
produknya dibuat semenarik
mungkin. Ada tulisan nama produk, brand, contact person untuk
pemesanan, logo
produk, dan jargon.
Skema Proses Produksi
Gambar 2. Skema Proses Produksi
Distribusi
Persiapan Alat dan Bahan
Proses Pemasakan
Promosi
1. Media Cetak
2. E-Channel
3. Tester
Produk de
JAMOER
(Cornetto Mie
Jamur Tiram
Pembuatan Mie Mentah
Pembuatan cone
Pembuatan Campuran
Cornetto dan Mie
Proses Pemasaran
1. Pekan Promo
2. Event
3. Outlet
Konsumen
-
28
5.4 Pengelolaan Karyawan
Sistem penggajian atau kompensasi karyawan yang kami terapkan
adalah penggajian
yang sesuai dengan system kompensasi. Pengembangan kualitas diri
karyawan dengan
selalu tanggap dengan perubahan dan cepat untuk menyesuaikan
diri. Dan kami harus selalu
mencari inovasi-inovasi terbaru agar produk de JAMOER ini dapat
bertahan dan bersaing di
pasaran.
-
29
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Usaha penjualan de JAMOER telah menjadi peluang usaha baru yang
mampu
memberi nilai tambah bagi bahan baku (jamur tiram). Munculnya
produk makanan pokok
baru berupa mie dari jamur tiram Cornetto Mie Jamur Tiram yang
lezat, bergizi,
mengenyangkan, dan tidak membahayakan tubuh karena tanpa bahan
pengawet dan pewarna
buatan ini memiliki daya jual yang tinggi dan berpeluang menjadi
usaha yang menjanjikan
di bidang kuliner jamur tiram dan mie.
6.2 Saran
Program kewirausahaan diharapkan dapat terus dilanjutkan
sehingga tercipta
wirausahawan yang mandiri. Pengembangan produk mie berbahan
dasar jamur tiram ini
dapat menjadi peluang usaha yang potensial baik dari segi jamur
tiram atau mienya. Oleh
karena itu, diharapkan adanya pihak yang mau bekerja sama untuk
pengembangan usaha ini
sehingga nantinya bisa menjadi usaha baru yang padat karya dan
menguntungkan serta dapat
dipatenkan. Dan yang terpenting keseluruhan modal yang digunakan
bisa tertutupi.
-
30
LAMPIRAN
Gambar 3. Logo de JAMOER