Top Banner

of 12

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 27

    BIOTA LAUT :I. BAGAIMANA MENGENAL BIOTA LAUT?

    Oleh

    Rianta Pratiwi 1)

    ABSTRACT

    MARINE BIOTA: HOW TO KNOWN THE MARINE BIOTA ?. Indonesia is one ofthe countries with "mega diversity" in the World. Nevertheless people stillirresponsible how to preserve and conserve the marine biota. This paper will discuss:how to know or recognize the marine biota; marine animals and plants.

    Oseana, Volume XXXI, Nomor 1, Tahun 2006 : 27 - 38 ISSN 0216-1877

    PENDAHULUAN

    Kita semua pasti mengenal pepatahyang mengatakan bahwa "Tak Kenal Maka TakSayang", hal ini tidak saja berlaku bagimanusia, tetapi juga berlaku bagi seluruhmahluk hidup yang ada di dunia (termasukhewan dan tumbuhan). Sehingga bila kita inginmengetahui suatu jenis hewan atau tumbuhan,maka ada beberapa tahapan yang harus dilaluiyaitu mulai dari: mengenal, menyenangi,mengkoleksi dan kemudian merawat.

    Bila kita berjalan-jalan di pantai makabanyak sekali jenis biota laut yang dapatdengan mudah kita temukan, misalnya ikan,krustasea, moluska, ekhinodermata, koral(karang batu) dan tumbuhan laut (algae, lamundan tumbuhan bakau atau mangrove). Semuabiota tersebut dapat dibagi ke dalam kelompok-kelompok atau sering disebut dengan taksa.

    Negara kita dikenal sebagai negarakepulauan terbesar di dunia, dengan jumlah

    pulau yang sangat banyak yaitu 17.508 pulaudan dengan garis pantai yang terpanjangkedua setelah Kanada yaitu 81.209 kilometer.Sekitar 60% wilayah kedaulatan Indonesiamerupakan laut (NONTJI, 2004). Olehkarenanya negara kita memiliki ke-anekaragaman hayati yang berlimpah.Keanekaragaman biota laut tersebut sangatbervariasi dan tidak dimiliki oleh negara-negaralain, sehingga disebut pula negara yangmemiliki keanekaragaman tertinggi di duniaatau "Mega diversity in the World".

    Sehubungan dengan hal tersebut,marilah kita telaah gambaran mengenai biotalaut mulai dari mengenal, mengkoleksi danmerawatnya baik di lapangan maupun dilaboratorium hingga menjadi koleksi rujukan(referens koleksi).

    Tulisan ini akan membahas: bagaimanamengenal biota laut?, yang merupakan tulisanpertama tentang biota laut.

    1) Bidang Sumberdaya Laut, Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI, Jakarta.

    sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

    Oseana, Volume XXXI No. 1, 2006

  • 28

    MENGENAL BIOTA LAUT

    Biota laut terbagi atas 2 kelompok yaitu:kelompok hewan dan kelompok tumbuhan.Untuk mengenal biota laut lebih jauh, kita perlumengetahui sifat-sifat dari biota tersebut.Menurut ROMIMOHTARTO & JUWANA(1999) berdasarkan sifatnya, biota laut dibagimenjadi 3 katagori, yaitu:

    Planktonik: yaitu biota yangmelayang-layang, mengapung dan berenangmengikuti arus (karena tidak dapat melawanarus). Berdasarkan penelitian diketahui bahwaplankton, merupakan biota laut yang memilikikeanekaragaman tinggi di laut. Jenis planktonini banyak dijumpai di kolom permukaan air(mintakat pelagik).1. Plankton terbagi 2 yaitu:

    - Fitoplankton (plankton tumbuhan):algae biru, algae coklat, algae merah,dinoglagellata dan lain-lain.

    - Zooplankton (plankton hewan): lucifer,acetes (udang rebon), ostracoda,cladocera dan lain-lain.

    2. Nektonik: biota yang berenang-renang(hanya terdiri dari hewan saja): ikan, ubur-ubur, sotong, cumi-cumi dan lain-lain.

    3. Bentik: biota yang hidup di dasar atau dalamsubstrat, baik tumbuhan maupun hewan.

    Terbagi dalam 3 macam.- Menempel: sponge, teritip, tiram dan

    lain-lain- Merayap: kepiting, udang karang yang

    kecil-kecil dan lain-lain- Meliang: cacing, kerang dan lain-lain

    Jadi pada dasarnya pembagian biota-biota di laut bukan berdasarkan ukuran besaratau kecil, tetapi berdasarkan pada kebiasaanatau sifat hidupnya secara umum, sepertigerakan berjalan, pola hidup dan sebaranmenurut ekologi. Banyak biota laut yang didalam siklus hidupnya mempunyai lebih darisatu sifat, yaitu sewaktu larva hidup sebagai

    planktonik dan berubah sifat menjadi nektonikatau bentik saat juvenile (juwana) ataupun saatdewasa (contohnya udang, kepiting, ikan danlain-lain) (NYBAKKEN, 1993).

    A. KELOMPOK BIOTA LAUT

    1. IkanIkan termasuk hewan yang memiliki

    tulang belakang (vertebrata), berdarah dingindan mempunyai insang. Jenis hewan inimerupakan penghuni laut yang paling banyakyaitu sekitar 42,6% atau sekitar 5000 jenisyang telah diidentifikasi, mempunyaikeanekaragaman jenis yang tinggi baik dalambentuk, ukuran, warna dan sebagian besarhidup di daerah terumbu karang(TJAKRAWIDJAYA, 1999).

    Menurut LAGLER et al., (1962), ikandibagi dalam tiga kelompok besar yaitu:Agnata, merupakan ikan primitif sepertiLampreys dan Hagfishes; ikan bertulangrawan (Chondrichthyes), misalnya: ikan cucut(hiu) dan ikan pari; dan ikan bertulang sejati(Osteichthyes = Teleostei).

    Ikan cucut (hiu) dan ikan pari (ikanbertulang rawan) adalah jenis ikan yang relatifmudah ditangkap, terdapat dalam jumlah yangbesar di perairan Indonesia. Jenis-jenis yangbanyak ditangkap adalah Zygaena sp (hiumartil = hammer-head shark); Galeorphynusaustralis (hiu caping); Lamna nasus (hiugergaji); Alopias vulpinis (hiu parang) danPrionace glauca (hiu biru). Sedangkan jenisyang sering terlihat di daerah terumbu karangadalah Carcharhinus spp (black tip reef),Triaenodon spp (white tip reef) danCarcharhinus amblyrhychos (cucut moncongputih) (Gambar 1) (ROMIMOHTARTO &YUWANA. 1999). Hiu merupakan ikan yangserbaguna, hampir semua tubuhnya mulai dariujung kepala hingga ujung ekor dapatdimanfaatkan, termasuk organ dalamnya.Bagian tubuh terpenting yang mempunyai nilaiekonomi tertinggi adalah sirip dan hatinya.

    sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

    Oseana, Volume XXXI No. 1, 2006

  • 29

    Gambar 1. Carcharhinus amblyrhychos (cucut moncong putih) (ZUBI, 1999)

    Gambar 2. Ikan terumbu karang A. suku Chaetodontidae (Butterflyfish);B. suku Zanclidae (BUDIYANTO, 2000).

    A. B.

    Ikan bertulang sejati merupakan ikanyang memiliki nilai ekonomi tinggi, baik sebagaiikan hias ataupun sebagai ikan konsumsi. Ikankonsumsi yang merupakan komoditi andalanadalah Thunnus spp (tuna); Katsuwanuspelamis (cakalang); Sardinella longiseps(lemuru) dan Rastrelliger spp (kembung).Selain itu ada pula ikan yang tergolongdibudidayakan seperti Chanos chanos(bandeng) yang secara tradisi dibudidayakandi tambak; ikan beronang (Siganidae); kerapu

    (Serranidae) dan kakap putih (Latescalcarifer) juga sudah mulai dicoba untukdibudidayakan (ROMIMOHTARTO &YUWANA. 1999).

    Sedangkan jenis ikan hias yang mudahdan paling umum dijumpai di terumbu karangadalah dari kelompok Pomacentridae, termasuk" anemonfish" dan "angelfish" yang memilikiwarna sangat indah. Disamping itu juga darikelompok Chaetodontidae, ZanclidaeLethrinidae dan Haemulidae (Gambar 2).

    sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

    Oseana, Volume XXXI No. 1, 2006

  • 2. Krustasea Kelompok hewan ini terdiri dari udang

    dan kepiting umumnya hidup di lubang-lubang, celah-celah terumbu karang atau di balik bongkahan batu dan karang. Aktivitas kelompok hewan ini dilakukan pada malam hari, misalnya waktu mencari makan dan kegiatan lainnya, sedangkan siang hari dipergunakan untuk bersembunyi. Banyak macam sifat kehidupan dalam kelompok hewan ini, diantaranya ada yang hidup bersimbiose dengan hewan-hewan lain, misalnya dengan ikan, anemon, karang batu dan "sponge" (PRATIWI, 1993).

    Beberapa jenis krustasea memiliki nilai ekonomi yang penting yaitu "lobster" atau udang karang (Panulirus sp), udang windu (Penaeus monodon) dan Ketam kelapa (Birgus latro) (Gambar 3), selalu diburu karena merupakan sumberdaya laut yang sangat potensial. Padahal di alam keberadaan jenis

    ini sudah semakin mendekati kepunahan dan perlu dilindungi seperti juga halnya dengan mimi, Tachypleus gigas (Horse shoe crab).

    3. Ekhinodermata

    Kelompok hewan ini biasanya mempunyai permukaan kulit yang berduri. Duri-duri yang melekat di tubuhnya itu bermacam-macam ada yang tajam, kasar dan atau hanya berupa tonjolan saja. Jenis yang termasuk kelompok ekhinodermata adalah bintang laut (Linckia laevigata), bulu babi (Diadema setosum), timun laut atau tripang (Holothuria nobilis), lili laut (Lamprometra sp), bintang mengular (Ophiothrix fragilis), mahkota seribu atau mahkota berduri (Acanthaster planci) (Gambar 4 dan 5) (LILLEY, 1999).

    Semua jenis dari kelompok ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi baik

    Gambar 3. Krustasea Birgus latro (Ketam kelapa) dan Panulirus sp.

    (udang karang, lobster) (ZUBI, 1999)

    Gambar 4. Ekhinodermata, bulu babi dan bintang laut (ZUBI, 2000)

    30

    sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

    Oseana, Volume XXXI No. 1, 2006

  • Gambar 5. Ekhinodermata Crinoid dan Acanthaster planci (BUDIYANTO, 2000)

    untuk dijadikan bahan makanan maupun untuk bahan hiasan di akuarium, kecuali bulu seribu, mahkota seribu atau mahkota duri merupakan jenis yang merusak, karena bila populasinya berlimpah akan memakan polip-polip karang dan menyebabkan karang berwarna putih serta lama kelamaan sebagian populasi karang akan rusak dan mati.

    4. Koral

    Koral atau yang lebih dikenal dengan sebutan karang batu termasuk kelompok hewan, tetapi berbentuk bunga, sehingga seringkali mengecoh, dengan demikian sering dianggap kelompok tumbuhan (Gambar 6).

    Bagian yang keras sesungguhnya merupakan cangkang dari hewan karang batu, yang tersusun dari zat kapur CaCO3. Bagian tubuh yang lunak disebut polip karang dan berbentuk seperti tabung dengan tentakel yang berjumlah 6 buah atau kelipatannya serta terletak di keliling mulut. Tentakel tesebut dapat ditarik dan dijulurkan (LILLEY, 1999).

    Karang batu termasuk dalam kelompok Coelenterata atau Cnidaria bersama-sama dengan karang api, karang lunak, kipas laut (sea fan), pena laut (sea pen), anemon, ubur-ubur dan hydroid (hydrozoa) (Gambar 7).

    Karang batu dibagi dalam 2 kelompok: hermatipik yaitu karang yang mampu membentuk terumbu karang dengan bantuan

    Gambar 6. Beberapa jenis koral atau karang batu (ZUBI, 1999)

    31

    sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

    Oseana, Volume XXXI No. 1, 2006

  • Gambar 7. Kipas laut (sea fan) (ZUBI, 1999) dan Akar bahar (Gorgonian) (BUDIYANTO, 2000)

    sel algae (zooxanthelae) yang terdapat dalam jaringan tubuhnya. LILLEY (1999) menjelaskan bahwa zooxanthelae berperan sebagai pensuplai makanan bagi karang batu. Sedangkan kelompok ahermatipik adalah kelompok yang tidak mempunyai zooxanthella dan hidup di tempat yang dalam serta tidak membentuk terumbu karang.

    Karang Batu berkembang biak secara seksual (perkawinan) dan aseksual (pembelahan). Sel jantan dan betina akan bertemu sehingga terjadi pembuahan dan menghasilkan larva planula. Larva tersebut

    bersifat plantonik, terbawa arus dan melekat di dasar yang sesuai. Setelah melekat di suatu substrat maka terjadilah perkembangbiakan secara pembelahan, yang dimulai dengan pembelahan polip-polip karang dan kemudian akan membentuk koloni (Gambar 8). Pertumbuhan karang sangat lambat sekali tergantung dari bentuk koloni karang batu dan kondisi lingkungan tempat hidup karang batu tersebut.

    Karang batu mempunyai bermacam-macam bentuk diantaranya: bercabang, berbentuk lembaran daun, berbentuk massif/

    Gambar 8. Bentuk polip karang (SUHARSONO, 1996)

    32

    sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

    Oseana, Volume XXXI No. 1, 2006

  • 33

    keras, berbentuk bulat dan berbentuk sepertijamur.

    5. Moluska

    Moluska merupakan hewan yangbertubuh lunak, ada yang bercangkang dantidak bercangkang. Cangkangnya berfungsiuntuk melindungi tubuhnya yang lunak.Menurut MARWOTO & SINTHOSARI (1999),filum moluska ini terbagi dalam 7 kelas yaitu:a. Monoplacophora: bercangkang keping

    tunggal dan sangat kecil, sehingga jarangditemukan

    b. Polyplacophora: bercangkang kepingbanyak, misalnya Chiton (hidup di daerahpasang surut, melekat dengan kuat di batu-batu)

    c. Aplacophora: tanpa keping cangkang,bersifat bentik, misalnya: Archiannelida,cacing primitif (tubuhnya seperti cacing,tanpa cangkang).

    d. Gastropoda: bercangkang tunggal,berjalan dengan perutnya, misalnya jeniskeong (Turbo sp, Conus sp dan Charoniasp.)

    e. Pelecypoda/Bivalvia: bercangkangsetangkup, misalnya jenis kerang-kerangan(Tridacna sp atau Kima; Mytilus sp ataukerang hijau dan Pinctada sp atau kerangmutiara)

    f. Scaphopoda: bercangkang seperti tanduk/gading yang berlubang di kedua ujungnya,misalnya Dentalium (hidup denganmenggali pasir)

    g. Cephalophoda: bercangkang di dalam(internal), misalnya cumi-cumi, sotong dangurita

    Moluska dapat hidup di semua jenishabitat baik di darat, air tawar, air payau danair laut. Kebanyakan moluska hidup di air laut.Di perairan tawar hanya diwakili oleh kelasPelecypoda dan Gastropoda, sedangkanmoluska darat kebanyakan diwakili oleh kelasGastropoda.

    Kelompok moluska jenis Gastropodabanyak ditemukan di daerah pasang surut(intertidal) yang pada umumnya bersembunyidi balik batu, melekat pada tumbuhan air ataumembenamkan diri di pasir. Pada pantai yangberpasir umumnya lebih banyak dijumpaikerang (Pelecypoda) daripada keong(Gastropoda).

    Kelas Gastropoda merupakankelompok moluska laut yang terbanyakmisalnya Turbo melanoticus, Conus sp danCharonia sp (Gambar 9).

    Ada moluska yang tidak mempunyaicangkang yaitu nudibranch (disebut jugakelinci laut). Tubuhnya berwarna-warni,

    Gambar 9. Moluska laut (nudibranch) dan Charonia tritonis (Triton) (BUDIYANTO, 2000)

    sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

    Oseana, Volume XXXI No. 1, 2006

  • 34

    bergerak dengan gerakan seperti menari.Hewan ini banyak ditemukan pada rataan ataulereng terumbu karang.

    Kelas Pelecypoda/Bivalvia dengancangkang setangkup, biasanya hidup di dasarlaut atau ditemukan melekat dengan kakinyayang disebut "bysus". Makanannya berupaplankton yang tersaring melalui lubang yangterdapat di dalam tubuhnya atau disebut jugahewan penyaring.

    Sedangkan kelas Cephalophoda,adalah kelompok yang mempunyai cangkangdi dalam yaitu cumi-cumi, sotong dan gurita.Cumi-cumi dan sotong akan mengeluarkan alatbela diri yang berupa cairan hitam seperti tinta,apabila dalam keadaan bahaya. Sedangkanyang memiliki cangkang di luar dalam kelas iniadalah Nautilus. Nautilus memiliki kemampuanberubah warna sesuai dengan kondisilingkunganya, sehingga tidak terlihat olehpemangsanya. Hal ini disebabkan karenaNautilus mempunyai kemampuan mimikri(ROMIMOHTARTO & YUWANA, 1999).6. Sponge

    Sponges termasuk dalam kelompokPorifera yaitu hewan yang mempunyai tubuhberpori-pori atau saluran. Melalui pori-pori dansaluran ini, air akan diserap oleh sel khususyang disebut dengan "sel leher " (collar cell).Sebagian besar dari kelompok hewan ini hidupdi laut dan hanya beberapa jenis saja yanghidup di air tawar.

    Larva hewan ini dapat menyebar secaraluas, terbawa arus dan bergerak sangat aktif,tetapi setelah dewasa hidup melekat danmenetap pada karang batu dan dasar laut.Makanannya berupa zooplankton atau hewankecil dan bakteri yang terbawa arus serta masukke dalam tubuhnya.

    Jenis hewan ini banyak dijumpai di lautdengan bentuk dan warna yang sangatberaneka dan sangat menarik, hal inidisebabkan oleh zooxanthellae yang hidupdalam jaringan tubuhnya. Sponge juga memilikinilai ekonomi yang tinggi, karena masyarakattelah banyak mengunakannya sebagai bahandasar kosmetika dan bahan obat-obatan.

    B. KELOMPOK TUMBUHAN LAUT

    Gambar 10. Nautilus sp. dan cumi-cumi (Sephia) (ZUBI, 1998)

    34

    sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

    Oseana, Volume XXXI No. 1, 2006

  • Gambar 11. Dendroneptia spp. (karang lunak) (SUHARSONO, 2000)

    1. Algae (Rumput Laut) Jenis tumbuhan yang banyak ditemui

    di laut salah satunya adalah algae atau rumput laut. Algae termasuk kelompok tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan pangan, bahan obat-obatan, bahan kimia industri dan juga sebagai bahan pupuk pertanian. Algae banyak dijumpai di daerah terumbu karang dengan warna yang bermacam-macam. Perbedaan warna tersebut disebabkan oleh kandungan pigman (chlorophyl) yang terdapat pada tumbuhan tersebut. Berdasarkan

    warnanya maka algae dapat dibagi dalam 3 kelompok yaitu: " Chlorophyta yaitu algae yang

    mengandung pigmen berwarna hijau, misalnya: Halimeda sp., Caulerpa sp. dan Ulva sp.

    " Phaeophyta yaitu algae yang mengandung pigmen berwarna coklat, misalnya: Padina spp., Sargassum spp.

    " Rhodophyta yaitu algae yang mengandung pigmen merah, misalnya: Gracilaria spp., Eucheuma spp., Gelidium spp. dan Hypnea spp.

    Gambar 12. Algae (Caulerpa dan Ulva) (ZUBI, 2000)

    35

    sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

    Oseana, Volume XXXI No. 1, 2006

  • 36

    Algae adalah tumbuhan rendah, karenatidak memiliki batasan yang jelas antarabatang, bunga dan buah. Memilki potensisebagai bahan pembuat agar-agar sepertiGracilaria dan Gelidium, banyak terdapat dipadang lamun dan daerah terumbu karangterbuka. Eucheuma sp., selain penghasil agarjuga karaginan (bahan untuk kosmetika,industri, dan farmasi) banyak terdapat dalamgoba-goba. Algae juga berpotensi sebagaibahan pupuk, makanan hewan dan sumberalginat, contohnya Sargassum sp. SedangkanCaulerpa sp, merupakan jenis rumput lautyang mahal, karena selain bermanfaat sebagaisayur mayur bagi manusia juga dapat dijadikanmakanan ternak.

    2. Lamun (Seagrass)Tumbuhan lamun termasuk dalam

    golongan tumbuhan tingkat tinggi, karenabatang, daun, bunga dan buahnya dapatdiibedakan dengan jelas. Juga merupakantumbuhan berbunga (Angiospermae),mempunyai daun, rimpang (rhizoma) dan akar,sehingga mirip dengan rumput di darat.Kebanyakan lamun hidup di perairan yangrelatif tenang, bersubstrat pasir halus danlumpur. Di perairan Indonesia hanyadikenal 12 jenis, di antaranya adalah:Thalassia hemprichii, Halodule univervis,Thalassodendron ciliatum, Cymodoceaserrulata, Halophila ovalis, Enhalusacoroides, dan Syringodium isoetifolium(ROMIMOHTARTO & YUWANA, 1999).

    Gambar 13. Lamun (Seagrass) (ZUBI, 1999)

    36

    sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

    Oseana, Volume XXXI No. 1, 2006

  • 37

    Manfaat lamun sangat banyak seperti,penyaring limbah, stabilator pantai, sebagaibahan pabrik kertas, sumber bahan kimiapenting, pupuk, makanan dan obat-obatan.Bahkan secara tradisional tumbuhan lamundapat dianyam menjadi keranjang atau ataprumbia, cerutu dan mainan anak-anak(ROMIMOHTARTO & YUWANA, 1999).

    3. Tumbuhan Bakau (Mangrove)Tumbuhan berbunga lainnya selain

    lamun adalah tumbuhan mangrove atau dikenaljuga dengan sebutan bakau. Tumbuhan inidapat bertahan hidup pada perairan yangmempunyai kadar garam yang tinggi denganketersediaan oksigen yang terbatas.

    Ciri khas tumbuhan ini yaitu: akarnyaberupa akar nafas dan akar lutut yaitu akaryang muncul ke permukaan tanah danberfungsi untuk bernafas atau untukmengambil kebutuhan oksigen sebanyak-

    banyaknya, sehingga dapat bertahan hidupapabila terendam air. Bentuk daun biasanyatebal, untuk menampung air sebanyak-banyaknya, sehingga dapat bertahan hidupdi lingkungan yang berkadar garam tinggi.Macam-macam jenis mangrove diantaranyaAvecinnia spp., Bruguiera spp., Sonneratiaspp., Ceriops spp. dan Rhizophora spp.(ROMIMOHTARTO & YUWANA, 1999).

    Keistimewaan daerah mangrove adalahdapat menunjang produksi makanan lautdengan menyediakan zat hara ke goba ataudanau di daerah pantai dan ke perairan pantaidi sekitarnya, serta dapat menjadi daerahasuhan bagi hewan-hewan terutama krustaseadan ikan. Secara fisik mangrove dapatbermanfaat sebagai penahan gelombang laut,sehingga dapat mempertahankan strukturdarat yang terkait dengan lokasi tumbuhnyamangrove. Selain itu juga dapat berfungsisebagai penyaring masuknya air laut ke darat.

    Gambar 14. Tumbuhan bakau (Avecinnia spp. dan Rhizophora spp.)(ROMIMOHTARTO & JUWANA, 1999)

    37

    sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

    Oseana, Volume XXXI No. 1, 2006

  • 38

    DAFTAR PUSTAKA

    BUDIYANTO, A. 2000. Koleksi Foto PusatPenelitian Oseanografi, BidangSumberdaya Laut. Biota Laut dariPerairan Indonesia.

    LAGLER, K.F., BARDACH and R. R. MILLER,1962. Ichthyology. Wiley InternationalEdition, Singapore: 545 pp.

    LILLEY, G.R. 1999. Buku Panduan PendidikanKonservasi. Terumbu KarangIndonesia. Direktorat JenderalPerlindungan dan Konservasi Alam,Natural Resources ManagementProgram, USAID, Yayasan PustakaAlam Nusantara dan The NatureConservacy (Edisi Pertama): 55 hal.

    MARWOTO, R.M. dan A. M. SINTHOSARI,1999. Pengelolaan Koleksi Moluska.Dalam: Buku Pegangan PengelolaanKoleksi Spesimen Zoologi. Yayuk, R.Suhardjono (Ed). Balai Penelitian danPengembangan Zoologi, PusatPenelitian dan Pengembangan Biologi,Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia:218 hal.

    NONTJI, A. 2004. Upaya Anak Bangsa dalamPenyelamatan dan Pemanfaatan LestariTerumbu Karang. COREMAP TAHAP.

    Kantor Pengelola Program COREMAP,Pusat Penelitian Oseanografi, LembagaIlmu Pengetahuan Indonesia: 130 hal.

    NYBAKKEN, J. W. 1993. Biologi Laut. SuatuPendekatan Ekologis. PT. Gramedia,Jakarta: 325 hal.

    PRATIWI, R. 1993. Beberapa CatatanMengenai Kehidupan Udang Pistol.OSEANA: Vol. XVIII, No. 2: 77-85.

    ROMIMOHTARTO, K. dan JUWANA, S. 1999.Biologi Laut. Ilmu PengetahuanTentang Biota Laut. Pusat Penelitiandan Pengembangan Oseanologi-LIPI,Jakarta: 527 hal.

    SUHARSONO, 1996. Jenis-jenis karang yangumum dijumpai di perairan Indonesia.Pusat Penelitian dan PengembanganOseanologi- LIPI, Jakarta: 116 hal.

    TJAKRAWIDJAYA, A. H. 1999. PengelolaanKoleksi Ikan. Dalam:Buku PeganganPengelolaan Koleksi Spesimen Zoologi.(Suhardjono, Y.R. ED). Balai Penelitiandan Pengembangan Zoologi. PusatPenelitian dan Pengembangan Biologi.Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,Jakarta: 218 hal.

    ZUBI, 1999. Koleksi Pribadi Foto Biota Laut.

    38

    sumber:www.oseanografi.lipi.go.id

    Oseana, Volume XXXI No. 1, 2006