PENDAHULUAN Neoplasma ialah masa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan , tidak terkordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus-menerus meskipun rangsang yang menimbulkan telah hilang. Sel neoplasma mengalami transformasi , oleh karena mereka terus - menerus membelah. Pada neoplasma, proliferasi berlangsung terus meskipun rangsang yang memulainya telah hilang. Proliferasi demikian disebut proliferasi neoplastik, yang mempunyai sifat progresif, tidak bertujuan, tidak memperdulikan jaringan sekitarnya, tidak ada hubungan dengan kebutuhan tubuh dan bersifat parasitik Di era modern ini, tumor ganas semakin meningkat insidensinya. Sayangnya keganasan ini seringkali baru terdeteksi pada stadium lanjut dan fatal. Kurangnya gejala klinis yang jelas terutama pada stadium awal membuat penentuan diagnosis secara klinis kurang dapat diandalkan. Di sinilah pemeriksaan patologis memegang peranan penting sebagai penunjang untuk memastikan diagnosis. Penyakit kanker dapat dideteksi sedini mungkin dengan mempergunakan beragam alat diagnostik, mulai dari alat sederhana sampai pada alat canggih. Pemeriksaan fisik merupakan alat diagnostik klasik dan sederhana. Kombinasi fisik diagnostik dengan biopsi merupakan alat diagnostik yang efektif dan efisiensi pemeriksaan patologis mikroskopik. Dewasa ini menunjukkan usaha untuk melakukan penegakkan diagnosa melalui biopsi tertutup karena memiliki beberapa 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENDAHULUAN
Neoplasma ialah masa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan , tidak terkordinasi
dengan jaringan normal dan tumbuh terus-menerus meskipun rangsang yang menimbulkan
telah hilang. Sel neoplasma mengalami transformasi , oleh karena mereka terus - menerus
membelah. Pada neoplasma, proliferasi berlangsung terus meskipun rangsang yang
memulainya telah hilang. Proliferasi demikian disebut proliferasi neoplastik, yang
mempunyai sifat progresif, tidak bertujuan, tidak memperdulikan jaringan sekitarnya, tidak
ada hubungan dengan kebutuhan tubuh dan bersifat parasitik
Di era modern ini, tumor ganas semakin meningkat insidensinya. Sayangnya
keganasan ini seringkali baru terdeteksi pada stadium lanjut dan fatal. Kurangnya gejala
klinis yang jelas terutama pada stadium awal membuat penentuan diagnosis secara klinis
kurang dapat diandalkan. Di sinilah pemeriksaan patologis memegang peranan penting
sebagai penunjang untuk memastikan diagnosis.
Penyakit kanker dapat dideteksi sedini mungkin dengan mempergunakan beragam
alat diagnostik, mulai dari alat sederhana sampai pada alat canggih. Pemeriksaan fisik
merupakan alat diagnostik klasik dan sederhana. Kombinasi fisik diagnostik dengan biopsi
merupakan alat diagnostik yang efektif dan efisiensi pemeriksaan patologis mikroskopik.
Dewasa ini menunjukkan usaha untuk melakukan penegakkan diagnosa melalui
biopsi tertutup karena memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan biopsi terbuka
antara lain sederhana, minimal invasif, mudah, murah, cepat, dapat dilakukan tanpa
pembiusan umum, resiko komplikasi kecil, trauma minimal, risiko infeksi kecil sehingga
penderita tidak perlu masuk rumah sakit dan secara ekonomis akan lebih menguntungkan
bagi penderita, tetapi juga ada kerugiannya yaitu spesimen yang diambil tidak adekuat
sehingga menyebabkan kesalahan diagnostik.
Biopsi kebanyakan dlakukan untuk mengetahui adanya kanker. Pemeriksaan
penunjang seperti X-ray, CT scan ataupun ultrasound dapat dilakukan terlebih dahulu untuk
mengalokasikan area biopsi. Biopsi dapat dilakukan juga dengan proses pembedahan.
Dengan demikian biopsi adalah pemeriksaan penunjang untuk membantu diagnosa dokter
bukan untuk terapi kanker kecuali biopsi eksisional dimana selain pengambilan sampel juga
mengangkat semua massa atau kelainan yang ada.
1
Karena pentingnya masalah biopsi dalam penegakan diagnosis bidang onkologi, maka
referat ini disusun untuk menambah pengetahuan bagi Penulis dan pembaca sekalian.
2
BIOPSI
Biopsi merupakan salah satu cara pemeriksaan patologi anatomi yang dapat
digunakan untuk menegakkan diagnosis pasti suatu lesi khususnya yang dicurigai sebagai
suatu keganasan. Pemeriksaan patologi ini juga bermanfaat tidak hanya menegakkan
diagnosis dan rencana pengobatan tetepi juga untuk menentukan prognosis. Berasal dari
bahasa latin yaitu bios: hidup dan opsi: tampilan. Jadi secara umum biopsi adalah
pengangkatan sejumlah jaringan tubuh yang kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk
diperiksa.
Biopsi kebanyakan dilakukan untuk mengetahui adanya kanker. Pemeriksaan
penunjang seperti X-ray, CT scan ataupun ultrasound dapat dilakukan terlebih dahulu untuk
mengalokasikan area biopsi. Biopsi dapat dilakukan juga dengan proses pembedahan.
Dengan demikian biopsi adalah pemeriksaan penunjang untuk membantu diagnosa dokter
bukan untuk terapi kanker kecuali biopsi eksisional dimana selain pengambilan sampel juga
mengangkat semua massa atau kelainan yang ada.
Biopsi merupakan pembedahan yang bertujuan untuk menegakkan diagnosis sekaligus jika
memungkinkan untuk mendapatkan informasi detail tentang kanker yang diterapi, seperti
tingkat keganasan, Markers protein yang memberikan informasi tentang prognosis, atau pun
prediktor pengobatan. Genes profiling merupakan teknik pemeriksaan baru, yaitu memeriksa
beberapa gennnes sekaligus mendapatkan informasi tentang subtipe tumor, prognosis,
pengobatan yang tepat, perlu tidaknya terapi target.
Biopsi dapat dilakukan secara invasif minimal misalnya dengan menggunakan jarum halus
Fine Needle Aspiration Biopsy) sitologi, jarum besar Core Nedle Biopsy histipatologi,
maupun biopsi terbuka (insisional ataupun eksisional).
Biopsi jarum halus memerlukan keterampilan dan pengalaman pemeriksa, dan pada beberapa
tipe kanker bukan merupakan standar emas.
Biopsi incisional dilakukan pada tumor besar (melebihi diameter tertentu / pada masing-
masing keganasan berbeda), dan incisi harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu pembedahan definitif.
Biopsi eksisional dilakukan pada tumor/kanker dengan diameter kecil (berbeda pada tipe
keganasan berbeda), bertujuan untuk menegakkan diagnosis sekaligus merupakan terapi
definitif.
3
Pada saat menangani suatu benjolan, terdapat prinsip-prinsip yang harus diketahui.
Yang pertama adalah menentukan apakah benjolan tersebut disebabkan oleh neoplasma. Bila
ada kecurigaan ke arah keganasan maka harus dilakukan biopsi untuk pemeriksaan
histopatologi yang merupakan pemeriksaan jaringan. Kadang dilakukan pemeriksaan sitologi
untuk menentukan diagnosis. Diagnosis ditegakkan berdasarkan sifat sel maupun sifat
jaringan. Dengan pemeriksaan histopatologik dapat dijawab pertanyaan mengenai ada atau
tidaknya keganasan, jenis keganasan, sifat dan tingkat keganasan (grading) dan luasnya
penyebaran (staging). Jadi, jawaban untuk pertama ialah neoplasma maligna atau benigna.
Pada proses ganas terdapat penyusupan sel ganas ke jaringan sehat di sekitarnya.Hal
ini berarti tidak ada batas tegas antara tumor dan jaringan normal, walaupun pada palpasi
didapatkan batas yang jelas yang memberikan kesan bahwa tumor bersimpai. Tetapi pada
pemeriksaan mikroskopik ternyata ada penyusupan jaringan ganas ke jaringan berdampingan.
Pertanyaan kedua yang perlu dijawab adalah tumor ganas jenis apa yang dihadapi.
Ada puluhan jenis kanker yang kini dikenal, masing-masing perlu pendekatan khusus dan
pengobatan khas. Atas dasar ini perlu adanya keterangan tentang asal jaringan tumor.
Jaringan epitel dapat menimbulkan karsinoma, tetapi jenisnya dapat berbeda misalnya
planoseluler dan karsinoma basoseluler di kulit. Kedua tumor ini berbeda jelas pada
gambaran klinik, cara pertumbuhan, pengobatan maupu prognosisnya. Contoh lain adalah
adenokarsinoma yang berasal dari epitel kelenjar, umpamanya di kulit atau saluran cerna.
Ketiga, tingkat keganasan perlu ditentukan untuk meramal prognosis karena prognosis
ditentukan tingkat diferensiasi jaringan tumor. Keagresifan tumor berhubungan erat dengan
derajat differensiasi histologik. Makin kurang teratur dan kacau susunan histologik atau
makin besar perbedaan sel satu dari yang lain, makin ganas dan agresif kanker yang
bersangkutan. Derajat keganasan diberi inisial huruf G (grade).
Gambaran histopatologik menentukan morfologi suatu tumor yang erat hubungannya
dengan baik-buruknya prognosis. Tetapi ada beberapa kekecualian artinya walaupun secara
histopatologik kelihatan ganas, secara klinik tumor bersifat jinak atau sebaliknya.
Yang keempat perlu ditentukan luas penyebaran tumor. Ini dilakukan penaksiran
dengan penaksiran seksama dan teliti tentang besarnya tumor primer, luasnya pertumbuhan,
dan luasnya penyebaran. Penentuan luasnya penyebaran atau staging dilakukan untuk
4
berbagai tujuan, antara lain untuk menentukan tahap perkembangan, penentuan penangannan
yang paling baik untuk penderita, serta untuk memperkirakan prognosis, menilai hasil
pengobatan, dan membandingkan efektivitas berbagai macam pengobatan.
Interpretasi Biopsi
Interpretesi biopsi untuk diagnosis suatu neoplasma dapat dilakukan berdasarkan
Pemeriksaan makroskopis
Merupakan pemeriksaan dengan mata biasa untuk menilai / memperkirakan suatu
jaringan tumor bersifat ganas atau jinak.
misalnya bentuk, ukuran, warna, permukaan. Misalnya
1. Bentuk plaque : melanoma, basalioma
2. Bentuk nodus : padat, kistik
3. Bentuk erosi, ulkus
Batas jelas / tidak, permukaan rata / berbenjol – benjol, tepi meninggi / tidak, mudah