BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar belakang Invertebrata atau Avertebrata adalah sebuah istilah yang diungkapkan oleh Chevalier de Lamarck untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Invertebrata mencakup semua hewan kecuali hewan vertebrata (pisces, reptil, amfibia, aves, dan mamalia). Contoh invertebrata adalah serangga, ubur-ubur, hydra, cumi-cumi, dan cacing. Invertebrata mencakup sekitar 97 persen dari seluruh anggota kingdom Animalia. Lamarck membagi invertebrata ke dalam dua kelompok yaitu Insecta (serangga) dan Vermes (cacing). Tapi sekarang, invertebrata diklasifikasikan ke dalam lebih dari 30 sub-fila mulai dari organisme yang simpel seperti porifera dan cacing pipih hingga organisme yang lebih kompleks seperti mollusca, echinodermata, dan arthropoda. Ada 9 filum dalam klafisikasi Ivertebrata yaitu: Annelida Arthropoda Coelenterata Echinodermata Mollusca Nemathelminthes Platyhelminthes Porifera 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar belakang
Invertebrata atau Avertebrata adalah sebuah istilah yang diungkapkan oleh
Chevalier de Lamarck untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang.
Invertebrata mencakup semua hewan kecuali hewan vertebrata (pisces, reptil, amfibia,
aves, dan mamalia). Contoh invertebrata adalah serangga, ubur-ubur, hydra, cumi-
cumi, dan cacing. Invertebrata mencakup sekitar 97 persen dari seluruh anggota
kingdom Animalia.
Lamarck membagi invertebrata ke dalam dua kelompok yaitu Insecta (serangga)
dan Vermes (cacing). Tapi sekarang, invertebrata diklasifikasikan ke dalam lebih dari
30 sub-fila mulai dari organisme yang simpel seperti porifera dan cacing pipih hingga
organisme yang lebih kompleks seperti mollusca, echinodermata, dan arthropoda.
Ada 9 filum dalam klafisikasi Ivertebrata yaitu:
Annelida
Arthropoda
Coelenterata
Echinodermata
Mollusca
Nemathelminthes
Platyhelminthes
Porifera
Protozoa
Invertebrata merupakan mahluk hidup,oleh karena itu invertebrata tentu memiliki
ciri sebagai mahluk hidup yaitu bernafas. Bernafas adalah proses menghirup dan
menghembuskan napas atau suatu proses memasukan udara dari lingkungan luar ke
dalam tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan.
1
Masing – masing hewan invertebrata memiliki Alat pernapasan yang berbeda dan sistem pernapasan yang berbeda pula . Alat pernapasan invertebrata ada yang berupa insang , kulit , trakea , ataupun paru- paru yang secara lengkap akan dibahas pada sub bab selanjutnya .
I. 2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang diharapkan dari penulisan makah ini yaitu sebagai berikut :
Dapat mengetahui Alat pernapasan pada Hewan Inverebrata
Dapat mengetahui Sistem pernapasan pada Hewan Invertebrata
I. 3. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem pernapasan pada Hewan Invertebrata ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Sistem Pernapasan Annelida
Annelida (dalam bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang adalah
kelompok cacing dengan tubuh bersegmen. Annelida merupakan hewan tripoblastik
yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata). Namun Annelida
merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana. Cacing jenis ini belum
mempunyai alat pernapasan khusus, sehingga pernapasannya dilakukan oleh seluruh
permukaan tubuh.
Cacing menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas. Oleh karena itu,
kulit cacing tanah selalu basah untuk memudahkan terjadinya pertukaran udara. Di
bawah permukaan kulitnya yang basah tersebut, ternyata terdapat kapiler-kapiler darah.
Melalui kapiler ini, oksigen berdifusi masuk ke dalam kulit, lalu ditangkap dan
diedarkan oleh sistem peredaran darah. Sebaliknya, karbon dioksida yang terkandung
dalam darah dilepaskan dan berdifusi keluar tubuh.
3
II.2. Sistem Pernapasan Arthropoda
Arthropoda (filum Arthropoda) adalah filum yang paling besar dalam dunia
hewan dan mencakup Serangga, kalajengking, laba-laba, udang, dan hewan mirip
lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku. Hewan pada filium ini
mempunyai sistem pernapasan sebagai berikut :
a) Serangga
Serangga memiliki organ pernapasan yang khas. Pertukaran oksigen dan karbon
dioksida dilakukan melalui trakea. Trakea merupakan bagian tubuh serangga yang
terbuat dari pipa/tabung udara. Jumlah trakea di dalam tubuh serangga sangat
banyak. Oleh karena itu, sistem pernapasan serangga dinamakan sistem trakea.
Perhatikan Gambar dibawah ini . Saat serangga melakukan pernapasan, udara
masuk trakea melalui bagian yang terletak pada permukaan tubuh. Bagian tersebut
dinamakan spirakel. Spirakel dilindungi oleh bulu halus dengan fungsi
sebagai penyaring debu dan benda asing yang masuk menuju trakea
4
Setelah itu, udara tersebut akan melewati pipa kecil yang disebut trakeola. Trakeola juga ini akan terhubung dengan membran sel. Trakeola memiliki ujung kecil tertutup dan mengandung cairan dengan warna biru gelap. Oksigen akan berdifusi masuk ke dalam sel tubuh melalui trakeola, sedangkan karbondioksida akan berdifusi keluar. Setelah melewati trakeola, karbondioksida akan dikeluarkan ke lingkungan melewati trakea.
Apabila serangga sedang aktif dan menggunakan banyak oksigen, sebagian besar cairan yang berwarna biru akan ditarik ke dalam tubuh. Akibatnya, luas permukaan udara yang berkontak langsung dengan sel menjadi semakin luas. Seekor serangga yang sedang terbang mempunyai laju metabolisme lebih tinggi dibandingkan saat istirahat. Otot akan berkontraksi dan berelaksasi secara bergantian sehingga tubuh bisa memampat dan menggembung. Oleh karenanya udara akan secara cepat terpompa melalui sistem trakea. Sebagian besar serangga hidup di daratan. Namun, ada juga serangga yang hidup pada perairan seperti larva capung.
b) Laba-laba (Arachnida) dan kalajengking (Scorpionida) bernapas dengan paru-paru
buku. Paru-paru buku ini merupakan invaginasi (pelekukan ke dalam) abdomen. Paru-
paru buku memiliki banyak lamela seperti halaman buku yang dipisahkan oleh
batang-batang sehingga udara dapat bergerak bebas. Udara dari luar, masuk melalui
spirakel secara difusi. Selanjutnya, udara masuk di antara sel-sel lamela dan
berdifusi dengan pembuluh darah di sekitar lamela.